NovelToon NovelToon

Di Kejar Cinta Pak Guru

Aku mayra

Namaku Mayra yunanda panggil saja Mayra, anak tunggal dari ayah Seto yunanda dan ibu Sinta ayumna, usiaku 17 tahun aku duduk di kelas 3 ipa 1 di SMA HARAPAN BANGSA.

" ell...kamu udah selesai?" kata mayra sambil mengotak atik komputernya.

" udah dong,,,aku duluan ya pasti sekarang pacar aku udah nunggu di gerbang, mana mau hujan."

" oke deh gpp." kata mayra

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 15:00 , mayra segera bersiap untuk pulang, namun sayangnya hujan sudah turun sebelum mayra pulang.

" Ya ampun gimana nih, mana hp lobet gak bisa telpon ayah, kayaknya sekolah udah sepi!" kata mayra sambil mengusap kedua lengannya yang kedinginan.

Tiba- tiba suara bariton mengagetkan mayra yang sedang duduk di depan Lab Komputer." kok blum pulang, ini sudah sore?"

"Iya tau pak, siapa juga yang mau nginep di sekolah, bapak gak liat apa klo lagi hujan?" kata mayra tanpa menoleh ke arah orang tersebut.

" hey...liat saya kalo sedang bicara sama saya!"

" isshhh...siapa sih."sambil menoleh

Deg deg deg....bagai tersambar petir, apalagi saat itu sedang hujan, mayra kaget karna orang yang berbicada padanya adalah orang yang pernah ada di masalalunya dan hampir terbesit di hati mayra." bapak...!"ucap mayra .

flasback on🍃

" Ehhh ...tu liat guru baru kita yang ngajar ips, gantengnya minta ampun guys!" kata ela sambil mengedip-ngedipkan matanya.

" Yak apaan lo ell...lebay banget, bukannya yang namanya pacar itu paling ganteng kan?" acuh mayra

" Iya bener tu ell..kamu jngn jelalatan ntar aku aduin sama bimo tau rasa." sambung linda

" Lagian kalian itu kerjanya cowok terus, inget woy masih kelas 3 smp gak boleh pacaran."sambung mayra kesal

Kemudian ketiganya masuk ke kelas, jam pelajaran pertama adalah ips, semua murid sudah duduk, kemudian guru baru itu masuk.

" Pagi murid-murid ...saya akan memperkenalkan diri saya sbelum kita mulai belajar, karna tak kenal,maka tak sayang!" dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

"Nama saya Raden adi gunawan, usia 28 tahun, panggil pak adi saja, kalo ada pertanyaan silahkan."dengan senyum yang mengembang di wajahnya, membuat para siswi bersorak ria. namun, berbeda dengan mayra.

Sontak beberapa siswa perempuan saling berbisik dan mengajukan pertanyaan bodoh menurut mayra termasuk kedua temannya.

" Status apa pak?"

"Panggil sayang boleh gak pak?"

" Bisa ngak pak les privat?" celetuk genit fifi Cs

" Lebih dari guru boleh ngak pak?"

Dan masih banyak pertanyaan lainnya, membuat mayra jengah dan menutup telinganya, hingga mengundang tatapan guru tersebut karna reaksi mayra yang tidak seperti teman-teman perempuan lainnya ." status saya sudah menikah, panggil sayang tidak boleh ya...takut istri saya marah nanti." melirik ke arah mayra namun yang di lirik tak melihatnya.

Setelah jam pulang sekolah , saat mayra menunggu di jemput ayahnya di halaman sekolah, mata nya terbelalak kaget melihat pemandangan yang semakin membuat nya muak dengan guru baru itu.

" yakks...jijik bnget tu guru bikin aku muakk...sok ganteng dan bikin temen gue meleleh, ehh ternyata udah punya istri, tapi lebay banget sih...di area sekolah sambil peluk- pelukan segala boncengannya." gerutu mayra dalam hati.

bahkan karna terlalu lama menunggu ayahnya datang, mayra harus melihat tingkah manja istri adi yang terus bergelanyut manja di lengan adi.

" Sayang habis ini kita makan di luar ya, aku lagi gak masak!"

" Iya sayang tunggu dulu ya!" kemudian dia memanggil mayra yang sedang menunggu jemputan ayahnya.

" Heyy ...!" panggil adi

Namun tak ada respon dari mayra, karna dia tidak merasa di panggil.

"Hey..murid perempuan kelas 9!" ucap adi membuyarkan lamunan mayra.

"Saya pak..!"sambil menunjuk dirinya.

" iya kamu...kemari!"

"yak...kenapa pula aku harus berurusan dengan guru ini ya tuhan..?"gerutu mayra dalam hati sambil berjalan menuju adi dan istrinya.

"kenapa pak?"

" besok jam ke 5 mata pelajaran saya, tolong kamu kabari teman- temanmu untuk membaca materi bab 2 karna saya akan melakukan tanya jawab sebelum k materi selanjutnya."

" iya pak, " jawab mayra tanpa melihat adi, sedangkan istrinya terus bergelanyut manja di lengan adi.

"bagus ...kalau begitu kamu boleh pergi."

tanpa banyak bicara mayra segera pergi dari hadapan adi apalagi mayra benar-benar muak melihat pemandangan tadi.

" kenapa harus aku? dasar guru gak ada ahlak, bisa-bisanya dia mesra-mesraan sama istrinya di lingkungan sekolah, menodai mataku saja." batin mayra kesal.

flashback off🍃

" hey kenapa melamun?" sambil mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah mayra.

" ehh...gpp pak!" kaget mayra

" trus kamu kok belum pulang?" sambil berdiri di samping mayra.

" ya karna hujan pak, masak saya hujan- hujanan sih..?

" kenapa tidak minta jemput?"

" hp saya lobet pak!" ketus mayra

" ohh...ya sudah kalo begitu, saya anter kamu pulang sekarang bareng saya." ucapnya menatap ke arah mayra.

" ngak pak makasih." ketus mayra

" kamu yakin gak mau pulang? mau di sini sendirian? gak takut? gak capek? gak takut ortumu nyariin?" todong nya.

"ishh...ya sudah, tapi saya gak maksa bapak ya, saya gak mau tanggung jawab kalo istri bapak marah." jawab mayra kesal.

"iya..!" ucapnya tersenyum.

Kini keduanya sudah ada di dalam mobil, hening tak ada percakapan diantara keduanya, hanya suara hujan yang terus mengiri perjalanan keduanya, sampai ahirnya mayra tiba di depan halaman rumahnya. mayra keluar dari mobil tersebut dan sebelum menutup pintu mobil "makasih pak tumpangannya ya!" kemudian berlari ke dalam rumah.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Sedangkan guru itu masih menatap punggung mayra yang sudah hilang dari pandangannya" dia masih sama, masih mayra yang dulu, namun sekarang dia semakin cantik." gumamnya kemudian melajukan mobilnya.

Sampainya di rumah mayra segera berganti baju dan makan malam bersama orangtuanya.

" maaf ya sayang, tadi ayah gak bisa jemput mayra ke sekolah."kata ayah mayra sambil menatap putrinya.

"gpp kok yah...lagian salah mayra juga gak bilang kalo mayra masih ke lab komputer karna hp mayra lobet."

" iya sayang, tapi kamu tadi pulang sama siapa?" tanya ayah mayra.

" ohhh tadi mayra di anter guru di sekolah karna kasian sama mayra."

" kenapa gak di suruh mampir sayang?" balas ibu mayra.

"ngapain sih buk, aku juga gak akrab sama guru itu, males banget, itupun aku terpaksa ikut."jelas mayra

" ya sudah ayo kita makan, yang penting sekarang mayra sudah pulang kan." sambung ayah

semuanya makan dengan lahap kemudian pergi ke kamar masing- masing untuk istirahat.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisannya yang teman- teman, karna author hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah. jangan lupa ya tinggalkan komentar, like, favorit, untuk mendukung author sebagai semangat buat author ya..supaya bisa makin semangat upnya. makasih😁

Guru baru menyebalkan

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Hari rabu, jam 07:00 mayra sudah tiba di sekolah bersama ke dua temannya. desas desus kedatangan guru baru yang akan menjadi guru bahasa sudah ramai menjadi gosip pagi bagi para siswi.

" katanya bakalan ada guru baru guys, gateng pastinya." celetuk nana sambil menyenggol mayra.

" ihhh apa-apaan kamu na..kok nyenggol aku, emang nya ada hubungan apa aku sama guru baru itu?" ketusnya

" wadidaw...jangan emosi beb ini masih pagi loh..." sambung jeni menoel pipi mayra.

" ya ampun kenapa ya, aku setiap punya temen gak ada yang namanya pikirannya suci dari kata cowok? padahal nih kalian berdua udah pada punya pacar, lah sedangkan aku jangankan pacar, temen cowok aja gak ada?" jelas mayra.

"bukan gak ada sayang, tapi kamu gak peka sama lingkungan." jawab nana.

" awas aku aduin kamu ke kak jo ya jen...!" ancam mayra

" ishh gak asik kamu may." jawab nana dengan sungut nya.

"isshh iya sih bener kata nana, kamu itu cuma fokus belajar trus..sampek si roy gak kamu anggep dia cowok?" jelas jeni.

" mungkin di kira waria kalik ya.."ucap nana hingga membuat ketiganya tertawa terbahak- bahak.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Tannpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat dan mendengarkan percakapan ketiganya, mata itu tak lain orang yang ketiganya bicarakan." mungkin ini akan seru mayra."batinnya.

Bel berbunyi semua murid masuk ke kelas masing- masing.

kali ini guru baru itu akan masuk ke kelas mayra sebagai guru mapel bahasa dan wali kelas mereka. tap tap tap ...suara langkah kaki masuk membuyarkan suasana kelas yang hening.

Kini semua mata tertuju pada laki-laki dengan tinggi skitar 180 cm itu, berbadan tegap dengan parasnya yang tampan. Membuat kelas riuh seketika oleh bisikan- bisikan siswi yang terpesona dengan ketampanannya, namun berbeda dengan mayra yang kaget melihat sosok di depan ruang kelasnya.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Ingatan masalalunya, membuatnya merasa jengah, dan menyalahkan dirinya yang mungkin saja berbuat banyak dosa.

" ishhh...kenapa guru menyebalkan ini yang menjadi guru baru dan wali kelas ku ya tuhan? ampunilah dosa-dosa mayra tuhan jika dulu aku pernah nakal sampai harus mendapatkan kejutan yang tak mengenakkan." batin mayra yang frustasi sambil mengingat kejadian kemarin.

" hey ...jangan melamun...jangan- jangan kamu juga ikutan terpesona ya sama guru baru kita?" bisik jeni sambil menyikut lengan mayra yang menutup matanya.

" eh...apa- apaan sih kamu jen...siapa juga yang bakalan terpesona sama suami orang...iuhhh amit amit bayi bajang." sanggah mayra.

" hus jangn gitu kamu,,,nanti suka sama suami orang kualat kamu, btw kamu tau dari mana kalo dia udah punya istri?" penasaran jeni.

" ntar aku ceritain deh ya.."jawab mayra lemas

suara laki-laki itupun membuyarkan bisik-bisik diantara para siswa siswi.

" pagi murid-murid..!"sapa guru itu.

"pagi juga pak ganteng!"

"pagi juga pak tampan!"

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Dan masih banyak jwaban dan pertanyaan- pertanyaan aneh lainnya, membuat mayra semakin jengah melihat kelakuan teman-teman kelasnya yang dia anggap terlalu lebay." ntar kalo mereka tau statusnya, pada sakit hati, oh tuhan untung saja kau memberiku petunjuk sebelum aku seperti mereka." batin mayra.

Sambil menjawab pertanyaan dari beberapa siswi mata laki-laki itu tak lepas dari pandangannya pada mayra yang sejak awal sudah menutup telinga dan matanya saat kehadirannya, membuat senyum mengembang dari sudut bibirnya.

" status bapak apa sekarang?" celetuk nana di belakang mayra membuat mayra semakin jengkel terhadap guru itu.

" saya sudah menikah!" jawab adi

" yah....gagal dong PDKT sm pak adi!" celetuk nana membuat mayra menoleh kesal ke belakang ke arah temannya.

" aku aduin kamu ya sama kak roy ntar!" ancam mayra

"piss dong may...aku cuma bercanda." ucap nana dengan cengir kudanya.

" hiss...apa sih istimewanya..kak roy jelas udah ganteng masih kurang?"batin mayra kesal.

" tapi sekarang saya sudah single!" ucap adi melanjut jawabnnya tadi yang sengaja iya potong, membuat mayra kaget dan memunculkan banyak pertanyaan dalam pikirannya.

sorak gembira terdengar riuh saat jawaban yang di berikan pak adi membuat para sisiwi meleleh.

" yeyyeye...duren dong pak!"

" mantap nih...guru duren!"

" boleh dong pak minta no wa!"

" ya allah...apa mungkin semua siswi kelas ini tidak pernah melihat laki-laki tampan lainnya sebelum ini, dan ini juga ishhh menyebalkan, semoga hari ini cepat beralalu ya tuhan." batin mayra kesal.

Selama pelajaran berlangsung mayra terus menunduk, ia menyimak pelajaran dari pak adi tanpa menoleh sedikitpun ke depan karna malas, membuat sang pak adi semakin tertarik dengan sikap cuek mayra yang menurutnya lucu dan mengemaskan."mayra mayra sebegitu tidak suka kah kamu melihat wajahku ini!" batin pak adi. sehingga membuat muncul ide di otak adi. "mayra...!" panggil pak adi membuyarkan konsentrasi mayra saat suara maraton memanggilnya.

" saya pak?"tanya mayra menunjuk dirinya

" iya ...kamu kemari!"

" ya tuhan kenapa lagi ini?" batin mayra.

" kamu kenapa dari awal saya masuk sampai sekarang selalu menunduk? apa kamu tidak mendengarkan penjelasan pelajaran saya? tidak suka?" berondong pak adi tegas pada mayra.

"tidak pak, saya selalu fokus dalam mendengarkan penjelasan bapak, saya cuma berusaha memaksimalkn konsentrasi saya." jelas mayra tak mau memperburuk suasana.

" benarkah? coba sekarang kamu jelaskan ulang dan beri contoh dari apa yang kamu tangkap tadi!" intimidaai pak adi

"iya pak." jawab mayra lemaa

berbeda dengan mayra yang sibuk mnjelaskan, nana dan jeni mencium bau bau mencurigakan antara teman dan gurunya.

" sepertinya ada yang aneh dari mayra dan pak adi ya na?" bisik jeni tanpa menoleh ke belakang.

" iya..kayaknya mayra kenal deh sama pak adi je!" curiga nana

"iya ya...aneh dari tadi meski aku perhatikan mayra kayak gak suka liat pak adi sampk dia sedikitpun gak noleh dari awal pak adi dateng, tapi aku liat pak adi selalu melirik ke arah mayra." jelas jeni yang dari awal memperhatikan pandangan adi pada mayra.

"iya jen kamu bener, aku liat pak adi ngelirik ke arah mayra terus!" bisik nana.

" ntar kita introgasi mayra pulang sekolah !"

" oke ..."

Disisi lain pak adi yang sangat senang karna ahirnya bisa membuat mayra melihat ke arahnya, demi menjelaskan pelajaran yang ia jelaskan. "semakin kamu berusaha menghindari saya mayra, maka saya akan membuat kamu semakin dekat dan tidak bisa jauh dari saya, entah kenapa saya ingin dekat dengan kamu setalah pertemuan kita kemarin, apalagi kamu sekarang semakin menggemaskan." batin nya

"sudah pak...saya boleh duduk lagi tidak?" tanya mayra membuyarkan lamunan adi.

"tentu ..ini peringatan bagi semua murid yang lalai dalam pelajaran saya, dan kamu mayra duduk ke tempatmu!" tegas pak adi dengan wajah rupawannya.

" ishh menyebalkan, guru gak ada ahlak, sudah jelas aku konsentrasi sama pelajarannya, cuma karna aku gak liat sama mukaknya yang amit amit bayi bajang itu bikin aku gini !" batin mayra kesal kembali kebangkunya.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

jangan lupa like, favorite dan komentar kalian ya biar author makin semangat upnya...tenang tinggal mencet gak pakai bayar ya..maaf kalo ada salah kata dan cara penulisannya...karna author hanya manusia biasa.

Mampir

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Hari ini semua mayra berangkat di antar oleh ayahnya mengunakan mobil, dia menunggu kedua temannya di kelas sambil memeriksa beberapa tugas sekolahnya.

Jeni dan nana sudah datang kemudian menghampiri mayra yang sedang fokus.

"Dorr.." kompak keduanya mengejutkan mayra.

"Kalian ini mau aku jantungan." kesal mayra.

"Lebay banget sih may, gitu aja jantungan, lebih jantungan mana hari ini sama kemaren pas di hukum pak adi?" tanya jeni menggoda.

"Sama aja gak ada bedanya." sungut mayra kesal.

"Kerajin tugas nya si guru resek itu, atau kalian mau kenak hukum juga? mana ntar jam terahir." keluh mayra.

"Siap..." kompak keduanya.

➖➖➖➖➖

Tibalah di jam pelajaran terahir, guru itu masuk dengan membawa beberapa buku tebal.

Dia mengajar dengan serius, sesekali menerbitkan senyumnya agar pelajarannya tidak terlalu menegangkan.

Pandangan adi tak luput dari wajah mayra, yang fokus dengan pelajarannya, namun masih enggan menatap ke arah adi jika tidak terdesak seperti kemarin. Hal itu membuat adi semakin menggebu untuk membuat mayra semakin mendekat sendirinya.

"Aku pastikan mayra kau tak akan pernah lepas dari pandanganku, saat kau mulai memandangku kau tak akan pernah berpaling dari diriku." batin adi.

Jam 10 bel pulang sekolah berbunyi membuat mayra merasa lega.

"Ahirnya aku bisa bebas dari guru menyebalkan itu."batinnya.

Saat hendak keluar bersama jeni dan nana mayra di cegah oleh adi dengan alasan memerlukan mayra membawakan bukunya.

"Mayra ...bawakan buku saya, setelah ini kamu harus bantu saya mengoreksi semua tugas murid kelas 12." tegas adi berjalan ke ruangannya.

"Loh pak, kok saya sih yang di suruh bantuin, lagipula ini sudah jam pulang sekolah, sekolah sepi masak saya di sini sendiri?" kesal mayra.

"Siapa bilang kamu sendiri, di sini ada saya yang bersama kamu, lagi pula kita akan mengoreksi semua ini di rumah saya." tegasnya tak peduli mayra yang kesal.

"Kalau orang tua saya nyari gimana pak." keluhnya.

"Kamu telfon mereka, bilang kalau kamu di mintai tolong oleh gurumu." ucapnya acuh.

"Ishh bapak." kesal nya.

Setelah menelfon ibu dan ayahnya mayra ikut ke rumah adi, meski terpaksa dia harus ikut, karna bagaimanapun mayra tetap merasa sungkan pada guru itu meski dia tak suka.

"Kalau saja bukan guru sendiri, aku ogah mampir ke rumah guru menyebalkan ini, apalagi harus membantunya segala." batin mayra menggerutu.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di rumah adi, mayra tertegun melihat rumah adi, rumah yang luas dan mewah, tiba-tiba saja ada seorang wanita paruh baya yang menghampiri keduanya.

"Siang den, kok tumben udah pulang jam segini." tanyanya.

"Iya bik, hari ini memang jam pulang lebih awal, kenalkan bik ini mayra murid saya, tolong buatkan dia minuman ya bik, dan ini bik jum mayra." jelas adi, namun mayra tak perduli.

"Iya pak." jawab mayra tak perduli.

"Saya ke kamar dulu, kau mulailah koreksi semuanya, tunggu di sini." ucap adi meninggalkan mayra.

"Dasar guru nyebelin, kalau aja bukan guru sendiri udah aku tinggalin dia." gerutu mayra, kemudian mulai mengoreksi semua soal ujian.

Bik jum datang memberi minuman pada mayra, dia tersenyum penuh arti, entah apa yang ada di benaknya mayra tak tau.

"Makasih bik jum." ucap mayra sopan.

"Iya non sama-sama."

"Jangan panggil saya non bik, mayra aja." balas sabrina tersenyum.

Bik jum pergi meninggalkan mayra, di dapur dia merasa senang karna tuannya yang dulu mulai kembali, melihat sosok mayra pertama kali membuatnya yakin kalau dia yang membawa perubahan pada diri sang majikan.

"Dia gadis pertama yang den Adi bawa setelah nyonya pergi, aku yakin mayra orang yang baik dan tepat untuk den adi." batinnya senang.

Dengan fokus mayra mengerjakan semua, ia ingin segera selesai dan pulang, dia tak ingin berlama-lama di rumah itu, sampai-sampai dia tak sadar kedatangan adi yang sudah ada di belakangnya.

"Ya tuhan bantu aku, ini aku yang gurunya atau dia, kenapa harus aku yang melakukan semuanya, katanya cuma membantu saja." gerutu mayra berbisik tapi adi masih mendengar jelas.

"Kheemm...apa sudah selesai mayra?" tanya adi.

"Belum pak, ini masih banyak." ucapnya menahan emosi.

"Kau lanjutkan nanti saya periksa." ucap adi duduk di sofa samping mayra.

☘☘☘☘☘

Mayra sedikit menggeser duduknya tak kala adi duduk di sampingnya, rasa kesal membuatnya semakin jengkel.

Adi yang menyadari mayra sedang kesal ingin sekali membuatnya semakin kesal.

"Kau tidak boleh pulang sebelum semua ini selesai." tegas adi.

Mayra menoleh ke arah adi dengan wajahnya yang di paksa tersenyum.

"Pak..kalau saya harus melakukan ini semua, bisa-bisa saya harus menginap di sini, kan ini tugas bapak kenapa saya yang harus melakukan semuanya, lagi pula saya kan cuma bapak suruh membantu." ucap mayra menahan emosi.

"Kau semakin menggemaskan mayra saat sedang kesal, aku jadi ingin memakanmu." batin adi.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Dengan sengaja adi menggeser duduknya dan menarik mayra kedalam pelukannya, dengan satu kali hentakan membuat mayra berada di dada bidangnya.

"Kalau itu harus kenapa tidak? lagipula aku tidak keberatan mayra, kau hanya boleh pulang sesuai perintah ku." bisik adi dengan seringai liciknya.

"Bapak sadar?" tanya mayra menengadahkan wajahnya ke atas menatap adi yang memeluknya.

"Sangat sadar mayra." tegas adi.

💋 Cup..satu kecupan menadarat di bibir mayra.

Mayra mendapat serangan mendadak hanya bisa mematung membulatkan matanya, jantungnya berpacu lebih cepat, membuat bibirnya kelu.

"Oh tuhan kenapa bibirku tak bisa bicara, apa yang dia lakukan tadi, benarkah dia sudah mencium ku." batin mayra bergelut dengan pikirannya.

"Kau sangat berisik mayra, jadi aku harus menghukummu, apa kau suka?" ucap adi tersenyum, masih memeluk mayra bahkan tangganya membelai lembut wajahnya.

"Bapak..." Kesal mayra melepas pelukan adi.

"Kenapa mayra?" tanyanya pura-pura bodoh.

"Bapak mesum, se enaknya saja bapak mencium saya, tanpa permisi." sungut mayra kesal.

"Itu salahmu, kerjakan atau aku benar-benar akan membuatmu menginap di sini." ancam adi kemudian meninggalkan mayra.

"Ya tuhan guru menyebalkan itu, membuatku kesal saja, sudah aku bantu tapi malah begini, itukan ciuman pertamaku." gerutu mayra yang masih di dengar adi karna jaraknya masih tak jauh dari mayra.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Sedangkan adi tersenyum puas karna sudah menang dan membuat mayra kesal, dia pergi kekamarnya untuk mengambil kunci mobilnya.

"Jadi itu ciuman pertamamu mayra, aku akan memulai itu untuk melanjutkannya." batin adi senang.

Adi sengaja meninggalkan mayra selama setengah jam dan menunggu di kamar, kemudian kembali untuk mengantar mayra pulang karna sudah jam 2 siang.

"Apa sudah selesai mayra?" tanya adi yang kini sudah berdiri di hadapan mayra.

"Sudah pak." bohong mayra tanpa menatap adi.

Mayra belum menyelesaikan semuanya, dia menyelipkan beberapa yang belum selesai di antara kertas yang sudah dia koreksi, sebenarnya adi tau karna tadi dia sempat melihat itu saat hendak turun menuju tangga.

"Kau berani berbohong mayra, tapi tak masalah, hari ini kau aku lepaskan, tapi besok jangan harap." batinnya.

"Ya sudah pak, saya mau pulang dulu."ucap mayra berdiri.

"Baiklah, aku akan mengantarmu." ucap adi.

"Tak perlu pak, saya bisa pulang sendiri naik taksi." cegahnya.

"Kau mau pulang atau menginap di sini." ancam adi melangkah maju mendekati mayra.

"Baiklah pak." gugup mayra mundur namun terhenti karna ada sofa di belakangnya.

"Kau tau mayra, sekali aku maju maka kau tak akan bisa mundur atau pergi dariku, jangan berharap dan mencoba hal itu terjadi, jika tidak aku bisa melakukan hal yang tak pernah kamu bayangkan." jelas adi berbisik di telinga mayra.

"Maksut bapak apa?" tanyanya bingung.

"Maksutku, semakin kau menjauh makan akan semakin kau dekat denganku." tegas nya lagi menarik pinggang mayra hingga menempel dengannya.

"Lepas pak, jangan sampai ada yang melihat kita, jika tidak ini akan menjadi masalah, kita guru dan murid jangan sampai istri bapak melihat ini." gugup mayra mencoba melepas tangan adi di pinggangnya yang semakin erat.

"Hahaha...kau pikir bisa lepas dariku, mayra sadarlah, jadi ini alasanmu menjauhiku." ucap adi mengerti mayra yang menjauh darinya.

"Tapi ...ini tidak pantas pak." ucap mayra masih memberontak.

"Diam atau aku benar-benar akan menngurungmu di sini." ancam adi kembali berbisik.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Mayra yang takut kini diam mematung, tubuhnya masih menempel dengan adi, aroma manis mayra menyeruak di indra penciuman adi, di hirupnya aroma itu dalam-dalam oleh adi, membuat adi merasa tenang.

"Aku suka wangimu mayra, sangat suka." batin adi.

Menunggu beberapa saat hingga adi puas menghirup aroma tubuh mayra dan melepasnya.

"Huff ..."helaan nafas panjang terdengar saat adi melepasnya.

"Ayo kita pulang." ucap adi pergi lebih dulu.

Mayra melangkah lemas, jantungnya serasa habis berolah raga, dia sudah pasrah dan tak ingin berdebat lagi, berharap bisa pulang dan pergi dari guru menyebalkan itu.

Di sepanjang perjalanan mayra terdiam, dia tak berani bertanya ataupun menjawab ucapan adi, entah kenapa hari ini begitu menyebalkan menurut mayra, adi yang tau mayra kesal berpura-pura bodoh dengan sikap nya yang berubah dingin.

🙏🙏🙏🙏🙏

Trimakasih para readers, mommy mau lanjutin novel ini sambil nunggu novel mommy yang lagi macet, judulnya "Sugar baby CEO" karna up sebanyak 5 episode tapi selalu gagal.

Semoga suka dan sabar menunggu up selanjutnya.

Like, favorite dan komentar sebanyaknya.

Trimakasih.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!