Suatu hari di dunia bidadari sedang terjadi kepanikan, sebab salah satu bidadari diculik oleh seorang penyihir yang jahat..
Dia adalah Sahira, bidadari cantik yang memiliki kekuatan sakti sehingga penyihir tersebut ingin merebut kesaktiannya..
Namun sang ratu & bidadari lainnya tak tinggal diam, mereka berusaha untuk menyelamatkan Sahira..
Termasuk juga seorang manusia bumi yang saat ini tinggal di dunia bidadari, yaitu Dimas.. Ia adalah sang kekasih dari Sahira, ya keduanya sudah cukup lama menjalin hubungan.
Flashback
Dahulu kala sekitar 100 tahun lalu, Sahira terpaksa turun ke bumi untuk melindungi para manusia dari wabah sihir yang dibuat oleh penyihir jahat bernama Nyai Revina..
Setelah beberapa tahun akhirnya Sahira serta temannya, Nur berhasil menyelamatkan para manusia dan mengalahkan penyihir tersebut..
Namun, Sahira jatuh hati pada seorang penduduk bumi yang tamvan yaitu Dimas.. Lalu, merekapun menjalin hubungan walau sebenarnya bidadari dan manusia tidak bisa saling berhubungan.
Sahira yang sudah sangat mencintai Dimas pun tak ingin berpisah dengannya, akhirnya ia meminta kepada sang ratu agar Dimas ikut bersamanya..
Permintaan Sahira tersebut dikabulkan oleh sang ratu, sebagai hadiah karena Sahira telah berhasil mengalahkan penyihir Revina..
Akhirnya merekapun hidup bahagia di dunia bidadari, setelah sang ratu mengubah jati diri Dimas dari manusia biasa menjadi pangeran langit..
Sementara itu kekalahan dari Sahira membuat penyihir Revina sangat marah, ia pun membuat rencana untuk menculik Sahira..
Suatu hari Sahira & Dimas sedang berada di taman bidadari, keduanya terlihat sangat bahagia karena dapat bersama..
Namun kebahagiaan mereka sirna setelah kedatangan seorang bidadari misterius..
"Kalian kenapa masih disini,,?? Memangnya kalian tidak tahu kalau ratu sekarang sedang sakit..??" ujar bidadari tersebut.
Sahira yang kebingungan pun terkejut mendengar kabar bahwa ratu sedang sakit, ia dan Dimas langsung bergegas menuju nirwana untuk melihat kondisi ratu..
Dan benar saja ternyata sang ratu sedang tergeletak lemah diatas kasur..
"Uhuk uhuk.. Akhirnya kalian datang juga.." ucap sang ratu dengan suara kecil.
Mereka mendekati sang ratu, lalu bertanya..
"Apa yang terjadi padamu ratu,,?? Bagaimana kau bisa seperti ini..??" tanya Sahira.
"Tadi aku tidak sengaja meminum air yang ternyata berisi ramuan jahat.." jawab sang ratu.
"Tidak mungkin ratu, semua air disini kan sudah terlindungi.." ucap Sahira.
"Mungkin saja, ini pasti ulah nyai Revina.." ucap ratu.
"Lagi-lagi dia buat ulah, kau tenang saja ratu biar aku yang mengurusnya.. Sekarang kau istirahat saja.." pinta Sahira.
"Baiklah, tapi kau harus berhati-hati sekarang kekuatannya sudah meningkat..!!" ujar sang ratu.
"Iya ratu.."
Sahira & Dimas pun keluar dari tempat ratu..
"Aku harus segera pergi ke tempat penyihir itu,, dan mendapatkan penawar agar ratu dapat sembuh..!!" ucap Sahira.
"Biar aku menemani mu.." pinta Dimas.
"Tidak, ini sangat berbahaya,,!! Aku tak ingin kau celaka..!!" ucap Sahira dengan tegas.
"Begitupun dengan aku,, aku juga tak ingin dirimu celaka.."
"Kamu tak perlu khawatir denganku,,!! Aku bisa mengatasi penyihir itu..!!" ujar Sahira meyakini Dimas.
Akhirnya Dimas pun mengalah dan membiarkan Sahira pergi seorang diri..
Setelah Sahira pergi, tiba-tiba muncul awan gelap menyelimuti seluruh dunia bidadari..
"Ahahaha... Ahahaha... Ahahaha..." suara tawa terdengar namun tak ada wujudnya.
Seluruh bidadari termasuk Dimas panik, Dimas yang ingat bahwa sang ratu sedang sakit akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan nya..
Namun setelah ia kembali masuk, ternyata disana malah ada seorang penyihir yang seram..
"Si-siapa kau,,?? Dimana sang ratu..??" tanya Dimas.
Penyihir itu malah tertawa dengan kencang..
"Ahahaha... Ahahaha... Ahahaha..."
"Ternyata mudah sekali mengelabui kalian,, ahahaha.." sambungnya.
Dimas kaget mendengar itu,,
"Jadi kau telah menipu aku dan Sahira dengan menyamar sebagai sang ratu,,??" tanyanya.
"Ahahaha... Ahahaha... Dasar bodoh,,!! Ternyata begitu mudahnya memperdayai kalian,, ahahaha.. Ternyata kalian tak sepintar dugaan ku.." ujar penyihir itu.
"Lalu dimana sang ratu sekarang..??" tanya Dimas lagi.
"Kau tak perlu memikirkan nya,, dia sekarang sedang tenang bersama para bidadari lainnya,, ahahaha.. ahahaha..." ujar penyihir itu.
"Lebih baik sekarang kau pikirkan dirimu sendiri..!!" sambungnya.
"Apa maksudmu,,??" Dimas terheran-heran.
Kemudian penyihir itu menatap tajam ke arah Dimas, lalu ia mencekik leher Dimas hingga pingsan..
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Sementara itu Sahira sudah sampai di tempat penyihir..
Ia merasa heran karena tempat itu begitu sepi..
Lalu tak lama kemudian muncullah suara tawa disertai petir yang menggelegar..
Tentu saja itu adalah si penyihir tadi,, ia menatap Sahira lalu membuat ia tertidur hanya dengan menjentikkan jari seperti Uya Kuya..
Sahira pun pingsan lalu dibawa ke rumah si penyihir,, disana ia disekap sampai si penyihir selesai membuat ramuan penyerap kekuatan..
Sementara itu di dunia bidadari, semua bidadari telah sadar dari tidurnya..
Mereka heran mengapa mereka bisa tertidur secara bersamaan,, begitupun dengan sang ratu..
"Apa yang terjadi ratu,,?? Kekuatan apa itu tadi pengaruhnya sangat kuat sekali.." tanya bidadari Nur dengan penuh keheranan.
"Aku pun tidak tahu kekuatan apa itu,, sebaiknya kita ke nirwana sekarang.." jawab sang ratu.
Ratu & kedelapan bidadari pergi ke nirwana..
Mereka kembali terkejut melihat Dimas tergeletak pingsan disana..
Mereka pun menyadarkan Dimas lalu bertanya apa yang terjadi..
Dimas menjelaskan semuanya sehingga membuat sang ratu & bidadari semakin kaget..
Kemudian datang seekor burung gagak melempar sebuah surat berisi pemberitahuan dari penyihir bahwa ia telah berhasil menculik Sahira..
Ratu pun sangat geram dengan apa yang dilakukan penyihir itu,, ia lalu segera ingin pergi ke tempat penyihir namun dihadang oleh Dimas..
"Sebaiknya ratu jangan kesana,,!! Biarkan saya saja yang menyelamatkan Sahira.." pinta Dimas.
"Apa kau bisa,,??"
"Tentu saja ratu,, aku pasti bisa menyelamatkan Sahira dari tangan penyihir jahat itu..!!" jawab Dimas dengan tegas.
"Baiklah sepertinya aku bisa mempercayaimu,, tapi sebaiknya kau ditemani oleh Nur.." ujar sang ratu.
"Baik ratu.."
Lalu Nur & Dimas pun pergi ke tempat penyihir itu..
•### Flashback End•
Nur & Dimas berusaha mengendap-endap masuk ke dalam rumah si penyihir..
Mereka berusaha agar tak dipergoki oleh burung beo peliharaan si penyihir...
Setelah melewati burung beo tersebut,, merekapun berhasil masuk ke rumah si penyihir..
Disana mereka melihat penyihir itu sedang membuat sebuah ramuan di dalam panci yang besar..
Mereka juga mendengar pembicaraan si penyihir dengan burung gagak nya,, akhirnya mereka mengetahui rencana si penyihir untuk menyerap kekuatan Sahira..
Nur yang sangat kesal mendengar itu pun tak sengaja menyenggol salah satu ramuan milik si penyihir yang terletak di lemari..
"PRAANNGGG!!!"
Si penyihir pun sontak melihat kearah jatuhnya ramuan itu, ia lalu berjalan kearahnya sambil berteriak..
"Siapa disana..??!!" teriak si penyihir.
...Bersambung...
Penyihir itu pun menghampiri asal suara tadi, namun ternyata disana sudah tidak ada orang..
"Mungkin itu jatuh terkena angin.." ucap burung beo.
Nyai Revina kembali untuk mengaduk ramuannya, lalu burung beonya berteriak..
"Tahanan lepas.. Tahanan lepas..."
Penyihir itu kaget mendengarnya ia coba memastikan sendiri ke tempat ia menahan Sahira, dan benar saja Sahira sudah tidak ada disana..
"Kurang ajar! Kemana perginya dia..??" teriak nyai Revina.
Penyihir itu mengambil tongkatnya lalu keluar untuk mencari Sahira..
...•••...
Sementara itu Nur & Dimas telah berhasil membawa Sahira jauh dari tempat si penyihir itu..
"Terimakasih kalian sudah menolongku.." ucap Sahira.
"Nanti aja makasihnya, sekarang kita menjauh dulu..!!" ucap Nur.
"Iya bener kita gaboleh sampe ketauan sama penyihir itu.." saut Dimas.
Tiba-tiba penyihir itu muncul di hadapan mereka dengan tatapan seram..
"Kurang ajar! Jadi ternyata kalian yang sudah membawa kabur tawanan ku!" ucap nyai Revina.
"Ya memangnya kenapa?" ucap Dimas.
"Rupanya kalian mau bermain-main dengan aku, baiklah akan ku ladeni kalian..!!" ucap nyai Revina.
Lalu penyihir itu mengangkat tongkatnya dan muncullah asap hitam disertai petir..
"Hahaha wahai penguasa kegelapan.. Berikanlah aku kekuatan agar bisa menghabisi mereka berdua.." nyai Revina mengucapkan mantra.
"Gawat kekuatan nya dahsyat sekali, lebih baik kau cepat pergi dari sini sahi!" perintah Dimas.
"Yaudah ayo kita pergi sama-sama..!!" pinta Sahira.
"Tidak! Sebaiknya kalian saja yang pergi, biar aku disini menahan penyihir bodoh itu..!!" ucap Dimas.
"Tapi, aku tidak yakin kau bisa mengalahkan nya seorang diri.. Dia itu sangat kuat!" ucap Sahira.
"Yakinlah padaku sahi! sekarang cepat kalian pergi dari sini sebelum dia berhasil mengeluarkan kekuatannya..!!" ucap Dimas.
"Iya Ra, ayo kita pergi!" ujar Nur.
"Baiklah, tapi kamu harus janji kalo kamu bakal selamat.." pinta Sahira.
"Iya aku janji.." ucap Dimas.
Nur pun menarik Sahira dan membawanya pergi dengan cepat, sementara itu nyai Revina telah berhasil mengumpulkan semua kekuatan gelap dan bersiap menyerang Dimas..
"Rasakan ini orang bodoh..!!!" ujar nyai Revina.
Dimas membuka sebuah botol berisi ramuan yang ia ambil dari tempat penyihir itu tadi..
"Untung tadi aku mengambil ini.." ujar Dimas dalam batinnya.
"Hei nyai bodoh! Kau lihat ini kan? Ini adalah ramuan peledak buatanmu, jika aku menuang ramuan ini disini maka seluruh hutan ini akan terbakar! Termasuk juga kau!" ucap Dimas.
"Apa? Sial berani sekali kau mencuri ramuan ku!" ucap nyai Revina agak ketakutan.
"Bersiaplah penyihir bodoh..!! Kematian mu akan segera tiba.."
Dimas pun menuangkan ramuan itu...
"TIDAAAKKKKKK...!!!" teriak si penyihir.
...•••...
Nur & Sahira berhasil keluar dari hutan penyihir, mereka menunggu kedatangan Dimas..
Namun tak lama kemudian mereka mendengar suara ledakan yang sangat keras dari dalam hutan tersebut..
"Suara apa itu Nur?" tanya Sahira.
"Sepertinya itu suara pertarungan antara nyai Revina & Dimas.." jawab Nur.
Sahira pun panik melihat hutan tersebut terbakar..
"Bagaimana ini? Hutannya terbakar.." ucap Sahira panik.
Lalu sebuah kalung terlempar dari dalam hutan, ternyata itu adalah kalung milik Dimas dengan wajah Sahira ditengahnya..
Sahira mengambil kalung itu lalu ia meneteskan air mata seakan tak percaya bahwa Dimas sudah tiada..
...•••...
100 tahun telah berlalu sejak kepergian Dimas, namun Sahira masih terus saja termenung dan menangis di dekat makam Dimas..
Ratu Keira sangat prihatin dengan kondisi Sahira, ia belum pernah melihatnya sesedih ini..
"Bagaimana ini Nur, apa yang harus kita perbuat agar Sahira bisa melupakan Dimas?" tanya sang ratu.
"Aku juga tidak tahu ratu, aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghibur Sahira, tapi itu semua sia-sia saja.." jawab Nur.
"Sepertinya memang tidak ada yang bisa membuat Sahira kembali ceria seperti dulu.." ucap ratu.
"Mungkin Sahira harus dikirim kembali ke bumi, siapa tau disana ia bisa merasa senang.." usul Nur.
"Kau benar juga, baiklah akan kucoba saran mu itu.."
Sang ratu pun mendekati Sahira dengan wajah marah.. Sahira merasa heran dengan sang ratu..
"Sahira, sudah berapa lama kau terus menangis disini? Sebaiknya sekarang kau turun ke bumi!" ucap sang ratu.
"Kenapa aku harus kesana..??" tanya Sahira.
"Anggap saja itu sebagai hukuman untukmu karena kau sudah beberapa kali tidak melaksanakan tugasmu, kau harus tinggal di bumi sebagai seorang manusia biasa selama 10 tahun.. Dan apabila jati diri mu diketahui, maka hukuman mu bertambah satu tahun..!!" ucap sang ratu.
"Tapi ratu, bagaimana aku bisa hidup sebagai manusia biasa?" ucap Sahira.
"Kau harus bisa! Tenang saja disana kau akan ditemani oleh Nur.." jawab sang ratu.
"Baiklah ratu.."
Sahira & Nur pun bergegas turun ke bumi..
...Bersambung...
Selamat membaca ges...🎉🎉
•
•
•
...✨✨✨...
Setelah merubah penampilan nya, Sahira & Nur pun diturunkan ke bumi oleh sang ratu..
"Ingat, jangan sampai identitas kalian terbongkar!" pesan ratu Keira.
"Baik ratu, kami akan berusaha menutupinya.." jawab Nur.
Setelah itu sang ratu kembali ke kahyangan..
"Eh Nur, di bumi kita tinggal dmn?" tanya Sahira.
"Tenang aja ratu udah siapin rumah kok buat kita,," jawab Nur.
"Yaudah langsung aja kita kesana!" ucap Sahira.
"Ok," ucap Nur.
...•••...
Di perjalanan mereka dikejutkan dengan rombongan motor yang melaju sangat cepat, Sahira pun terjatuh lantaran ia kaget.
Salah seorang dari pemotor itu berhenti dan menoleh ke arah Sahira..
"Oi sini lu tanggung jawab,,!!" teriak Nur.
Namun pemotor itu malah kembali melaju meninggalkan mereka.
"Ih sialan banget tuh orang malah pergi lagi,,!!" gumam Nur kesal.
"Udah lah Nur biarin aja,," ucap Sahira.
"Eh kau gapapa Ra?" tanya Nur.
"Gak kok cuma luka dikit.." jawab Sahira.
"Ya ampun itu harus diobatin Ra, bentar ya ku cari warung dulu buat beli obatnya.." ucap Nur.
"Eh gausah Nur, mending kita langsung ke rumah aja..!!" kata Sahira.
"Oh gitu yaudah deh.." ucap Nur.
Nur pun membantu Sahira berdiri lalu mereka melanjutkan perjalanan nya.
...•••...
Sementara itu rombongan motor yang tadi telah sampai ditempat tujuan mereka..
"Nah gw duluan sampe berarti gw berhak nyuruh² kalian,," ucap salah seorang dari mereka.
"Yaelah cuma beda 2 detik aja bangga lu,," yang lain menanggapi.
"Intinya gw menang kan haha.." orang itu berbicara lagi sambil tertawa.
*Mereka adalah anggota geng motor saber yang suka balap liar seperti tadi, pemimpin mereka adalah Lucas yang disegani oleh seluruh anak motor di kota ini. Anggota mereka terdiri dari 9 orang yaitu, Saka, Aldi, Alan, Rafael, Jack, Wildan, Geri, Zaki, & Wisnu.
...•••...
"Eh btw si Lucas mana?" tanya Saka kebingungan.
"Lah iya tumben dia lama nyampenya,," ucap Aldi.
"Nah berarti kemenangan lu gak sah Sak, kan si Lucas gak ada wkwk.." saut Alan.
"Dih mana bisa gitu.." Saka tidak terima.
"Ya iyalah kan kurang satu orang.." ucap Alan.
"Nah itu si Lucas.." ucap Jack sambil menunjuk ke arah Lucas.
Lucas berhenti lalu turun dari motornya..
"Oi lu darimana aja si kok baru sampe?" tanya Saka.
Lucas tidak menjawab pertanyaan Saka, ia hanya melewati nya begitu saja lalu duduk.
"Yeh malah diem bae, jawab oi!" ucap Saka.
"Tadi gw liat ada cewe jatoh gara² kita.." jawab Lucas.
"Yaelah terus ngapa emang?" tanya Saka.
"Ya gapapa gw cuma kasian aja.." jawab Lucas.
"Dih dih sejak kapan lu jadi punya rasa kasian gitu..??" tanya Saka.
"Tau dah,," jawab Lucas.
...•••...
Sahira & Nur sudah sampai di rumah mereka..
"Ini tempat tinggal kita di bumi?" tanya Sahira.
"Iya ini tempat khusus yang udah disiapin sama ratu buat kita.." jawab Nur.
"Hah jelek banget sih beda jauh sama tempat kita diatas.." ujar Sahira.
"Yeh ya terima aja sih yang penting kita dikasih tempat tinggal, daripada harus nyari sendiri.." ucap Nur.
"Iya sih," ucap Sahira.
"Yaudah ayo masuk!" ajak Nur.
Mereka pun masuk kedalam dan duduk di teras..
"Eh aus nih gak ada minum apa?" tanya Sahira.
"Ya gak ada lah Ra, tapi kan bisa beli.." jawab Nur.
"Yaudah kau yang beli ya aku tunggu sini," ujar Sahira.
"Yeh yaudah iya, tapi kau jangan kemana-mana!" ucap Nur.
"Iya aku disini kok,," jawab Sahira.
Nur pun pergi keluar untuk membeli minuman..
"Huft bosen banget si disini.." gumam Sahira.
Lalu ia melihat seorang pria lewat depan rumah nya sambil memegang handphone..
"Wih orang itu kok jalan gak ngeliat ke depan sih.." gumam Sahira.
Sahira pun menghampiri pria tersebut dan menegurnya..
"Bang, kalau jalan itu pandangan ke depan bukan ke situ!" ucap Sahira sambil menunjuk ke arah hp.
"Yaelah neng santai aja kali udah biasa begini mah, lagian saya gak bakal jatuh kok.." jawab pria itu.
"Hah, emang itu apa sih kayaknya penting banget sampe diliatin terus?" tanya Sahira.
"Lah masa neng gak tau ini apa?" pria itu terheran-heran.
Sahira menggeleng-gelengkan kepalanya..
"Ini smartphone neng, emangnya neng gapunya?" tanya pria itu.
"Smartphone? Apa itu? Aku gapunya.." Sahira kebingungan.
"Lah hari gini gak tau smartphone kemana aja neng.. Lagian neng kan orang kaya masa gapunya smartphone sih, rumah aja gede begitu.." ujar pria itu.
Nur melihat Sahira sedang berbicara dengan seorang pria, ia pun bergegas menghampirinya.
"Ada apa ini?" tanya Nur.
"Ini si mbaknya masa gak tau smartphone, padahal orang kaya.." jawab pria itu.
"Oh maaf ya mas, maklum saudara saya ini emang gaptek dia soalnya baru datang dari kampung.." ucap Nur.
"Oh gitu yaudah saya pergi dulu ya.." ucap pria itu lalu pergi.
"Iya mas," ucap Nur.
"Hah apaansi Nur siapa yang dari kampung?" tanya Sahira.
"Ish kau ini ngapain si pake ngobrol sama orang gak dikenal!" ucap Nur.
"Ya abis aku penasaran cowo itu bawa apa tadi.." jawab Sahira.
"Itu tuh teknologi di bumi Ra, jadi kita bisa tau apa aja dari situ.." ujar Nur.
"Oh gitu pantes dia tadi ngeliatin itu aja, aku jadi mau punya itu.." ucap Sahira.
"Ya kau beli aja di mall.." ucap Nur.
"Mall apaan?" tanya Sahira.
"Haduh kau ini kudet banget si jadi bidadari! Udah nanti aku langsung tunjukin aja, sekarang kau minum nih katanya aus!" ucap Nur.
"Ok," jawab Sahira lalu meminum air tersebut.
...~Bersambung~...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!