Hai para Reader tersayangku...
Sebelum kalian membaca novel ini, sebaiknya kalian baca novel berjudul "Diakah Jodoku". Karena novel ini adalah Season kedua novel tersebut.
Selamat membaca...👇👇👇
*****
Tora Sin menghabiskan masa kerjanya sebagai Ajun Komisaris Polisi sampai umurnya mencapai 58 tahun, dan sekarang ia sudah pensiun. Sudah 14 tahun ia dan Sherly Lee mengirim putra kembarnya Jordan Sin dan Jidan Sin ke Amerika sejak umur mereka 10 tahun. Keduanya bersekolah disana dan mewarisi perusahaan ayah Tora, Lee Bo Sin yang meninggal 10 tahun yang lalu.
"Zean cepat turun, dokter Jack sangat sibuk. Kita bisa mengantri sepanjang sore jika kesiangan. Sudah waktunya papi check up." ujar Sherly pada putrinya.
Zean Sin adalah putri dari Tora dan Sherly. Ia sekarang sudah berumur 20 tahun. Dan satu satunya putri kebanggaan Tora yang bekerja sebagai polisi wanita di Bandar Lampung. Kini ia sedang cuti selama seminggu karena merindukan kedua orang tuanya di Tulang Bawang.
"Sebentar mi, aku masih bersiap siap." jawab Zean.
"Kau ini kalau merias wajah sangat lama, apa jika sedang bertugas kau juga berdandan." kata Sherly.
"Mami semakin tua semakin bawel saja." ujar Zean sambil turun dari kamarnya.
"Kau suka sekali membuat mami mu marah Zean. Jika kau sibuk, papi dan mami memesan taksi saja." ujar Tora.
"Maaf komandan, aku lalai." jawab Zean.
Zean memang lebih dekat dengan Tora Sin, karena ia seringkali menceritakan soal pekerjaannya di Poltabes Bandar Lampung. Zean juga seringkali meminta pendapat ayahnya agar ia cepat naik jabatan.
"Ayo cepat, jangan bicara lagi." ajak Sherly.
Zean mengantar mereka ke rumah sakit tempat Jack bertugas saat ini. Rumah sakit daerah yang lumayan jauh jaraknya dari rumah Sin.
"Kenapa sih kalian tidak ikut saja denganku ke Bandar Lampung, rumah sakit disana lebih dekat dan banyak, alatnya pun lebih lengkap?" tanya Zean.
"Tidak." jawab Tora dan Sherly bersamaan.
Zean menghela nafasnya. "Baiklah, aku menyerah. Kalian pasti akan bercerita lagi soal pertemuan kalian disini dan perjuangan kalian, bla...bla...bla..." ejeknya.
Sherly menjewer telinga Zean. "Kau anak nakal, kau tak tahu seperti apa kami menghadapi hidup dan membesarkan kalian."
"Ampun mi, maaf. Oke aku salah, paman Ario sudah menceritakan tentang kisah kalian. Dan aku masih mengagumi pak komandan sampai sekarang. Aku berharap bisa mendapatkan cinta seperti itu." jawab Zean.
"Dan itu akan terjadi sayang, selama kau bisa memilih yang baik." ujar Tora.
"Dan aku membutuhkan kalian untuk menilai calon suamiku nanti. Aku jadi rindu pada kak Ji dan Jo." kata Zean.
Ji dan Jo adalah panggilan Zean untuk kakak kembarnya Jidan dan Jordan.
"Mereka akan ke Indonesia tahun depan, dua anak itu sangat sibuk mengurus perusahaan di umur mereka yang masih 24 tahun. Mami kadang kesal karena sangat sulit menghubungi mereka." ujar Sherly.
"Kalian yang mengirim mereka jauh ke Amerika." ujar Zean kesal.
"Itu janji papi pada kakek kalian, papi dulu tak bisa mewarisi SinMart karena ingin menjadi polisi. Dan papi janji akan mengirim cucu laki laki pertama yang lahir untuk menggantikan papi. Dan ternyata mami mu melahirkan 2 putra sekaligus. Dan papi tentu saja harus mengirim keduanya." jawab Tora.
"Dan cerita itu terus papi ulang, walaupun aku sudah tahu tapi tetap saja aku masih kesal karena kehilangan mereka saat umurku masih 6 tahun." kata Zean.
Tora dan Sherly hanya tertawa karena melihat putrinya kesal. Dua jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit tempat dokter Jack bertugas. Di umurnya yang sudah tua itu, dokter Jack masih terlihat sangat energik
"Paman Jack." sapa Zean seraya memeluk pria paruh baya itu.
"Anak cantik, bagaimana kau bisa di daerah ini?" tanya Jack.
"Aku cuti seminggu karena merindukan kedua orang tua ini." ejek Zean.
"Kau masih saja usil Zean." ujar Jack. Zean hanya tertawa.
"Sudah saatnya kau pensiun Jack, dan menikmati hidup bersamaku di sisa umur kita ini." ujar Tora.
Dokter Jack menggeleng. "Aku akan terus menjadi dokter sampai aku tak bisa berjalan lagi Tora. Menolong pasien adalah keinginanku." jawabnya.
"Yah baiklah, aku menyerah. Aku selalu saja kalah jika berdebat denganmu." kata Tora.
Dokter Jack hanya tertawa. "Nyonya Sin, kau tetap saja cantik walaupun tak muda lagi. Aku seperti melihatmu waktu muda di wajah Zean sekarang." ujarnya.
"Dan aku semakin mencintainya Jack." ujar Tora.
"Aku tahu dan tak bisa menyangkalnya. Jangan takut aku merebut istrimu pak Tora, aku menginginkan Zean untuk putraku." godanya.
"Aku tidak mau dengan Brian. Ia sangat usil." ujar Zean.
"Kau lebih usil dari Brian." ujar Sherly membuat semua tertawa.
Brian adalah putra tunggal dari Dokter Jack yang berumur 23 tahun, satu tahun lebih muda dari si kembar Sin. Brian masih kuliah di Inggris jurusan kedokteran. Memang Brian dan Zean bersahabat sejak kecil. Mereka terpisah saat menjalani cita citanya masing masing.
Dokter Jack mengajak semuanya masuk ke ruangannya dan mulai mengecek kesehatan Tora Sin.
"Paman Jack, mami sekalian di cek. Ia tiap hari mengomel. Aku takut ia terkena penyakit serius." ujar Zean usil lagi.
Semuanya kembali tertawa sedangkan Sherly kembali menarik telinganya. Zean memang sangat usil padahal ia adalah seorang polwan.
*****
Jidan Sin adalah Presdir SinMart sedangkan Jordan Sin menduduki posisi sebagai CEO SinMart. Di usia mereka yang masih sangat muda, mereka harus menangani perusahaan besar di Amerika setelah kakeknya Lee Bo Sin meninggal dunia. Walaupun mereka sudah 14 tahun berada di Amerika tapi mereka tetap berkewarganegaraan Indonesia.
Keduanya tengah sibuk mempersiapkan pembukaan mall ketiga SinMart di kota Los Angeles. Jidan maupun Jordan Sin sudah bersiap siap menuju kesana. Seluruh karyawan SinMart sudah bersiap menyambut kedatangan mereka disana.
Tentu saja keduanya sudah mengatakan pada kedua orang tua mereka dan juga tantenya Mey Sin tentang SinMart, walaupun Tora Sin tak mau ikut campur. Tapi bagaimanapun kakek mereka tetap mencantumkan nama ayah mereka pada salah satu pewaris SinMart. Sedangkan tante mereka sudah mewariskan saham pada putranya Kalfi yang sekarang menjabat sebagai direktur di SinMart.
Sesampainya mereka disana bersama beberapa pemegang saham perusahaan SinMart, mereka langsung bertemu karyawan dan General Manager barunya. Wanita itu bernama Ae-Ri, wanita asal Korea Selatan yang sangat cantik.
Si kembar langsung terbelalak melihat kecantikannya. Mata Ae-Ri pun terpaku pada ketampanan atasan SinMart. Saudara kembar yang sangat terkenal di kota Los Angeles. Pria kembar yang masih muda dan cerdas. Ae-Ri pikir itu hanya gosip saja, tapi ternyata mereka memang sangatlah tampan. Wajah keduanya masih keturunan Korea sepertinya, walaupun kewarganegaraan mereka justru Indonesia.
Acara pembukaan pun di mulai, mereka semua melakukan peresmian dengan memotong pita pada pintu masuk mall SinMart. Ae-Ri lah yang mendampingi mereka.
*****
Happy Reading All...😘
Ilustrasi si kembar Sin👇
Pembukaan mall SinMart sudah selesai, saatnya Jidan maupun Jordan Sin memasuki kantor di mall tersebut. Berkenalan dengan karyawan utama SinMart ketiga di Los Angeles termasuk General Manager mereka.
"Aku mempercayai mall ketiga ini padamu Ae-Ri." ujar Jidan Sin. "Aku Jidan dan ini adikku Jordan." sambungnya.
"Tentu saja pak Ji, aku akan bekerja sebaik mungkin." jawab Ae-Ri.
"Presdir akan sibuk di kantor pusat, jadi mungkin aku yang akan sering kemari." ujar Jordan Sin.
Ae-Ri mengangguk dan menyerahkan beberapa dokumen pada Jordan Sin.
"Aku juga akan sering kemari jika pekerjaanku di kantor pusat tidak sibuk." kata Jidan Sin.
"Bagaimana mungkin pak Presdir, anda akan terus sibuk. Kita sudah membuka mall ketiga, jadi aku pikir pekerjaan anda akan lebih banyak sekarang." ujar Jordan Sin.
"Kau pun sebagai CEO tak bisa mondar mandir kemari pak Jordan. Anda juga mengurus 3 mall sekarang." jawab Jidan Sin.
Ae-Ri hanya bisa bingung mendengar perdebatan mereka.
Apa saudara kembar selalu seperti ini, tapi aku sama sekali tak bisa membedakan mereka berdua, bisa bisa aku salah sebut nama jika mereka terpisah. pikir Ae-Ri.
"Maaf Ae-Ri, kami membuatmu bingung. Kami memang selalu seperti ini. Tapi kau tak perlu takut, kami tak mungkin saling membunuh." ujar Jordan Sin.
Jidan Sin tertawa mendengar adiknya mengatakan hal itu. Sebagai CEO, adiknya sama sekali tak ada wibawanya pada seorang bawahan.
"Baiklah cukup untuk hari ini Ae-Ri, kami akan kembali ke kantor pusat. Mungkin pak Kalfi yang akan sering ke mall ini, jadi dokumen apapun serahkan kepadanya. Ia hari ini tak bisa hadir karena ada urusan di mall SinMart kedua. Selamat bekerja." ujar Jidan Sin seraya mengulurkan tangannya pada Ae-Ri.
Ae-Ri menyambut uluran tangan Jidan dan Jordan Sin. Lalu mengantar mereka keluar dari kantornya. Sebelum si kembar meninggalkan mall, mereka berkeliling terlebih dahulu melihat lihat toko dan beberapa stand yang telah dibuka disana.
Setiap karyawan maupun pengunjung terpaku pada ketampanan mereka, bahkan Ae-Ri yang terus mendampingi mereka pun tak bisa mengalihkan pandangannya. Dari keduanya, Ae-Ri lebih tertarik pada Jidan Sin sebagai Presdir yang tegas dan juga dewasa. Sedangkan CEO mereka Jordan Sin, ia masih terlihat kekanak-kanakan.
Si kembar Sin akhirnya pergi meninggalkan mall tersebut, keduanya berada dalam satu mobil menuju kantor pusat SinMart.
*****
"Aku tertarik pada wanita itu." ujar Jidan Sin.
"Aku juga seperti itu." jawab Jordan Sin.
"Jangan berdebat denganku Jo. Aku kakakmu, aku yang lebih dulu tertarik pada Ae-Ri." kata Jidan Sin.
"Bukankah seorang kakak harus mengalah pada adiknya, aku tak akan menyerah mendapatkannya." jawab Jordan Sin.
"Baiklah, kita lihat saja. Ae-Ri akan tertarik pada kau atau aku. Aku sudah sering mengalah sejak kecil Jo. Tapi untuk soal wanita, aku tak mau mengalah." ujar Jidan Sin.
Jordan Sin tertawa. "Bukankah aku juga sering mengalah padamu, mengapa kali ini tidak kau saja yang mengalah." ujarnya.
Keduanya berdebat sepanjang perjalanan tentang Ae-Ri. Mereka baru tertarik, belum jatuh cinta tapi keduanya sudah saling beradu mulut. Supir mereka hanya bisa menggeleng, karena ini bukan pertama kali ia mendengar perdebatan si kembar Sin pada hal apapun.
Satu jam perjalanan, akhirnya keduanya sampai di perusahaan utama SinMart. Perusahaan yang sangat besar dibangun oleh kakek mereka Lee Bo Sin. Ketika kakeknya meninggal 10 tahun yang lalu, si kembar harus mewarisi perusahaan SinMart di usia mereka yang masih 14 tahun. Namun saat itu, tante dan sepupu merekalah yang mengurusnya.
Walaupun Kalfi lebih dulu mengurus perusahaan SinMart, namun saham si kembar memang lebih besar darinya. Lee Bo Sin memang hanya mewariskan pada putra Tora Sin. Beruntunglah, Mey Sin adik Tora tak mempermasalahkan itu karena sebenarnya ia juga tak tertarik pada SinMart. Namun putranya Kalfi, mau membantu si kembar di perusahaan. Dan disinilah ketiganya menjabat menjadi Presdir, CEO dan Direktur.
Sejak usia mereka 20 tahun, mereka saling membantu satu sama lain. Dan sudah 4 tahun ketiganya akhirnya mampu membuka mall SinMart ketiga di Los Angeles. Kalfi yang lebih tua 10 tahun dari si kembar, sangat membantu perusahaan selama ini. Kalfi memiliki istri dan satu anak yang tinggal di Amerika bersamanya. Di usianya yang baru 34 tahun, Kalfi sangatlah dewasa dan bisa menjadi seorang ayah bagi si kembar.
Selain kata kata Tora dan Sherly, kata kata Kalfi juga bisa didengar oleh si kembar. Dan Tora sangat beruntung memiliki keponakan seperti Kalfi yang bisa menjaga sepupunya yang memiliki sikap keras kepala itu.
*****
Ae-Ri sibuk dengan pekerjaan barunya, sebelumnya ia bekerja di perusahaan media terbesar di Los Angeles, tapi ia akhirnya keluar dari pekerjaan itu dan melamar pekerjaan di perusahaan SinMart. Dan keberuntungan yang luar biasa, ia di terima oleh Wakil Direktur SinMart yaitu pak Robert sebagai general manager mall ketiga SinMart.
Dan disinilah ia berada, pertama kali bertemu pimpinan perusahaan yang terkenal itu. Karena selain kembar, mereka juga sangat tampan walaupun keduanya terkadang masih terlihat kekanak-kanakan.
Ae-Ri sekarang berusia 23 tahun, tapi sejak ia lulus kuliah memang ia selalu bekerja di Amerika, ia adalah wanita cerdas yang memiliki gelar tinggi di usianya yang masih sangat muda. Ia sudah meninggalkan negaranya sendiri Korea Selatan hampir 10 tahun. Ia tinggal bersama ibu angkatnya Warres sejak usianya 13 tahun. Ia adalah wanita yang sangat disukai banyak orang, selain ramah, ia juga memang sangat cantik.
Di Korea Selatan, ia memiliki keluarga yang tinggal ayah dan adiknya saja. Sedangkan ibu kandungnya sudah meninggal sejak mereka masih kecil. Adiknya sekarang berusia 19 tahun, 4 tahun lebih muda darinya. Adik Ae-Ri bernama Aerum, gadis kecil yang kini tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik persis seperti mendiang ibu mereka.
Warres juga menginginkan Aerum untuk tinggal bersama mereka di Amerika, namun Aerum masih menginginkan satu tahun lagi tinggal di Korea Selatan bersama ayahnya. Walaupun ayah mereka sudah menikah lagi, tapi Aerum masih enggan meninggalkan pria itu karena ibu tirinya juga menyayanginya, tidak pernah jahat padanya.
Sedangkan Ae-Ri tetap menganggap ayahnya mengkhianati ibunya, sehingga ia lari dari rumah dan bertemu dengan Warres. Dan wanita Amerika inilah yang mendidik dan merawatnya selama 10 tahun. Ae-Ri memanggil wanita itu dengan sebutan mami.
Walaupun ia sering melakukan panggilan video dengan adiknya, tapi ia masih sangat merindukan gadis kecil itu. Ae-Ri berharap adiknya segera datang ke Amerika dan tinggal bersamanya.
*****
Happy Reading All...😘
Ilustrasi Pemeran Ae-Ri 👇
"Kak JiJo... Bagaimana pembukaan mall ketiga?" tanya Zean Sin.
Mereka sedang melakukan panggilan video.
"Mengapa kau ada bersama mami dan papi, bukankah kau sibuk sebagai polwan?" tanya Jidan Sin.
"Aku cuti untuk menemani mereka, kapan kalian pulang?" tanya Zean lagi.
"Tahun depan, jika pekerjaan kami lancar." jawab Jordan Sin.
"Bawalah kak Kalfi dan keluarganya. Aku merindukannya." ujar Zean.
"Jika kami semua ke Indonesia, lalu bagaimana dengan SinMart? Kau datanglah ke Amerika Zean." ujar Jidan.
"Aku sulit meminta cuti, setidaknya satu bulan jika aku mau ke Amerika dan bertemu kalian." jawab Zean.
"Salahmu sendiri memilih pekerjaan itu Zean. Kau tak mau ikut kami mengurus SinMart." kata Jordan.
"Jangan mulai lagi Jordan, hanya Zean yang menjadi kebanggaan papi." ujar Tora Sin.
"Yah aku salah lagi, baiklah pi aku tahu Zean anak kesayanganmu." jawab Jordan.
"Siapa bilang kalian bukan anak kesayangan papi, kalian tetap putra terbaik kami." kata Sherly.
"Mami selalu saja membela papi. Kalian sehat kan?" tanya Jidan.
"Seperti yang kalian lihat, kami sangat sehat nak. Kalianlah yang harus menjaga diri kalian." jawab Sherly.
"Mereka sehat kak, tapi mami semakin bawel." ujar Zean.
Sherly menarik telinga Zean sampai ia berteriak. Si kembar hanya tertawa melihat itu.
"Menikahlah dengan Brian, kau sangat cocok dengan pria itu." ujar Jidan.
"No, pria yang sangat usil." jawab Zean.
"Bukankah kau juga usil, aku pikir kalian cocok." kata Jordan.
"Kalian yang harus menikah terlebih dahulu. Apa kalian sudah menemukan wanita idaman?" tanya Zean.
Jidan dan Jordan Sin saling berpandangan. Sherly lebih peka dari yang lainnya.
"Oh tidak, jangan katakan itu sayang. Kalian harus mencari dua wanita." ujar Sherly.
Tora Sin dan Zean menatap ibunya bingung. Keduanya ikut terbelalak setelah memahaminya.
"Tidak kak JiJo, kalian tak boleh memiliki selera yang sama. Ada banyak wanita di Amerika." ujar Zean.
"Kami tak mengatakan apapun pada kalian, mengapa kalian seperti itu." ujar Jordan.
"Kau tidak bisa berbohong pada mami." ujar Sherly.
"Kami baru tertarik, wanita itu sangat imut." jawab Jordan.
"Tidak, jika kalian memperebutkannya." ujar Tora.
"Oke, oke... Sekarang sudah semakin larut. Kami harus tidur sekarang, bye..." ujar Jidan.
"Tunggu mami belum selesai Ji." ujar Sherly.
Tora menggeleng. "Biarkan mereka tidur mi, jaga kesehatan kalian." ujarnya seraya mematikan laptopnya.
*****
"Tidak boleh, jika mainan itu sudah biasa. Tapi ini seorang wanita pi." ujar Sherly setelah mereka bersantai.
"Mami tenang saja, mereka semakin dewasa. Tak mungkin akan berkelahi gara gara seorang wanita." ujar Tora.
"Papi benar mi, kak JiJo tak mungkin melakukan itu. Jika itu terjadi, aku yang akan menembak kaki mereka." ujar Zean.
"Kau sembarangan mengatakannya Zean. Mami harus menghubungi Kalfi." ujar Sherly.
Keduanya menggeleng. "Disana larut malam, kau akan mengganggu Kalfi beristirahat." ujar Tora.
"Ya Tuhan, aku hanya takut pada Ji dan Jo. Ini perselisihan yang akan menghancurkan mereka." jawab Sherly.
"Mami tenang saja, mereka baru tertarik." kata Zean.
"Dari tertarik akan berubah menjadi perasaan yang lebih besar Zean." kata Sherly. "Mami harus kesana." sambungnya.
Tora dan Zean justru tertawa. "Katakan saja jika mami ingin liburan kesana." kata Tora.
Sherly menekuk wajahnya dan itu membuat Tora takut. Zean meninggalkan mereka, ia tak ingin ikut campur masalah orang tuanya.
"Maaf sayang, tapi rasa khawatirmu itu belum terjadi. Jangan marah lagi padaku, jika putra kita berselisih karena wanita, aku janji akan membawamu kesana." rayu Tora.
"Kau sama sekali tak membantuku, dulu kita menghadapi banyak senjata karena pekerjaanmu. Kali ini aku tak ingin anak anak kita menghadapi senjata dalam keluarganya sendiri." ujar Sherly.
Tora menarik Sherly ke pelukannya. "Aku tak akan membiarkan itu terjadi sayang. Jordan dan Jidan tumbuh semakin dewasa, aku yakin mereka tak mungkin melakukan kesalahan hanya karena satu wanita." jawab Tora.
"Kau masih ingat kan, saat mereka kecil. Keduanya memiliki selera yang sama. Sampai aku harus membelikan mereka mainan yang sama persis. Tapi setelah itu, mereka tetap merebutkan satu mainan yang sama. Dan selalu membuat mereka berkelahi. Aku sangat takut pi." ujar Sherly.
Tora Sin tahu apa yang dirasakan istrinya, memang tak mudah menghadapi si kembar. Ia ingat saat istrinya kesulitan membesarkan kedua putranya sebelum Zean lahir. Dan itulah yang membuat Tora Sin mengirimkan putranya bersekolah ke Amerika. Walaupun Sherly sempat menolaknya karena takut kehilangan mereka. Tapi pada akhirnya, si kembar tetap pergi dan Sherly sering sekali ke Amerika sampai ayah Tora meninggal dunia.
"Aku tahu apa yang kau rasakan sayang, anak anak kita semakin besar. Percayalah pada mereka." ujar Tora.
Sherly memang akan tenang jika Tora sudah berbicara seperti itu. Ia mengangguk dan merebahkan kepalanya pada pundak suaminya. Umur mereka memang sudah tidak muda lagi, tapi rasa cinta mereka tak pernah berubah. Tora bahkan semakin mencintainya.
*****
Tiga hari lagi Zean akan kembali bekerja. Ia sangat senang melihat kedua orangtuanya selama 4 hari ini. Keduanya sehat dan tak pernah berselisih. Ia sangat mencintai keduanya.
Paman Ario benar, papi dan mami saling mencintai. Di usia mereka yang tak muda lagi, aku masih bisa merasakan besarnya perasaan itu. Terutama papi, papi sangat takut kehilangan mami. Saat mami menekuk wajahnya karena kesal, papi berusaha menghiburnya. Aku sangat beruntung memiliki orang tua seperti mereka. Seandainya paman Ario dan paman Darko masih hidup, mereka pasti sangat senang melihat papi dan mami. Paman Ario meninggal saat bertugas, sedangkan paman Darko tak bisa melawan penyakitnya. Tapi keduanya pasti berada di surga melihat papi bersama mami masih bahagia. pikir Zean.
Zean Sin pernah dijodohkan dengan putra dari Ario dan Darko, tapi Zean dan putra sahabat Tora itu sama sama menolak, jadi mereka tak meneruskan perjodohan itu. Putra Ario sudah menjadi anggota kepolisian berpangkat Inspektur Dua di Jakarta, sedangkan putra Darko juga bertugas sebagai Brigadir polisi di Kalimantan. Namun Tora dan keluarga sahabatnya itu tak memaksakan keinginan anak anak mereka.
Dan Zean sekarang masih dijodohkan dengan putra dokter Jack, walaupun Zean selalu menolaknya. Tapi Zean juga selalu berhubungan dengan Brian. Tora dan Jack tahu akan hal itu, jadi mereka membiarkan keduanya menjalani persahabatan terlebih dahulu. Dan biarkan waktu yang akan menjawab hubungan itu.
Zean menatap sekitar rumah orang tuanya yang sebagian besar masih perkebunan. Suasana di desa Tulang Bawang memang masih sangat sejuk dibanding kota Bandar Lampung. Sebagai anggota polisi yang belum memiliki jabatan tinggi, ia hanya bisa berusaha untuk terus membanggakan ayahnya. Zean memejamkan matanya sambil menikmati udara segar di sekitar rumah orang tuanya itu walaupun hari semakin siang.
*****
Happy Reading All...😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!