NovelToon NovelToon

Ketika Mencoba Mempercayaimu

"Prolog"

Assalamualaikum...

Selamat pagi, siang, sore dan selamat malam bagi pembaca setiaku.

Semoga sehat selalu dan dilancarkan segala urusan.

Maaf atas segala keterlambatan updatenya. Semoga para pembaca ku yang setia menunggu cerita ini dapat memaafkan nya.

Selamat Membaca ceritaku yang biasa saja ini yaaa, tolong dukungannyaaa agar aku selalu semangat untuk mengupdate tiap babnya...

#Happy reading

*******************

Namaku Zaril Nasution, aku anak pertama dari dua bersaudara, umurku 26 tahun, selisih 1 tahun dengan adikku Nazril Nasution. Ayahku bernama Hary Nasution, dan ibuku Lily Nasution.

Adikku sekarang berada di Jerman melanjutkan gelar profesornya.

Dia sangat berbeda denganku yang menjadi penerus keluarga dengan mengambil alih semua perusahaan papa. Dia lebih memilih menjadi Dokter bedah. Setelah menyelesaikan Studinya, dia akan meneruskan kepemilikan rumah sakit milik mama.

Keluargaku adalah keluarga terkaya di Indonesia, jika adikku lebih memilih melanjutkan karirnya sebagai Dokter maka aku lebih memilih menjadi Engineer muda sesuai cita-citaku dan juga melanjutkan bisnis keluarga.

Uuhhh....

Betapa lelah diriku seharian bekerja dengan gambar-gambar yang harus diselesaikan sesuai target dari proyek yang ku pegang.

Demi menghilangkan rasa stressku, aku memutuskan jalan-jalan sebentar keluar apartemen yang kutinggali.

Tiba-tibaa seseorang menabrakku "duuukkkk, maaf" kata gadis itu tanpa menatapku.

Saat kulihat mata gadis itu dan betapa terkejutnya aku, terlintas satu kata yang ada dipikiranku "cantik".

Aku begitu terpesona dengan gadis yang menabrakku barusan. Saat ku perhatikan lagi ternyata dia begitu cantik, dengan gamis yang menutupi keindahan tubuhnya, kulitnya yang putih bersih, alis matanya yang tebal tanpa perlu di permak sedemikian rupa oleh bantuan dokter kecantikan, lalu hidungnya yang mungil, bulu matanya yang lentik, bibirnya yang merah merekah dan "Astaghfirullah" ada apa denganku, biasanya aku tidak tertarik dengan wanita manapun, tapi kenapa berbeda dengan gadis ini, namanya saja aku tak tahu, baru saja melihatnya rasa penasaranku sudah memuncak.

"Maaf aku tidak sengaja, permisi" ucap gadis itu membuyarkan lamunanku.

"Ehhh... Ehhh... tunggu" Teriakku, tetapi tidak dihiraukan oleh gadis itu. Karena kurasa aku telah lama berada diluar, akhirnya aku memutuskan kembali ke Apartemenku. Sesampainya di Apartemen, aku memutuskan berendam untuk merilekskan tubuhku dan setelah setengah jam berendam, ku pakai kaos kesukaanku dan celana kebesaranku kemudian aku memutuskan untuk beristirahat di kasur king size ku. Rasanya sangat lelah dengan segala aktivitas yang telah kulakukan seharian. Tak terasa lama kelamaan mataku memberat dan sulit untuk dibuka, hingga akhirnya aku sudah tidak sadar apapun lagi.

Disisi lain gadis itu nampak terburu-buru seperti mengejar sesuatu, hingga dia tidak sadar telah menubruk seseorang yang sedang berjalan.

"Maaf aku tidak sengaja, permisi" ucap gadis itu terburu-buru tanpa melihat siapa lelaki yang tak sengaja ditubruknya.

Gadis itu adalah Alisya Yusuf, gadis cantik yang mengenakan gamis senada dengan jilbabnya berwarna hitam dengan corak putih dan pink yang begitu pas ditubuhnya. Ia adalah gadis cantik keturunan campuran Indonesia Turki, ayahnya yang merupakan keturunan Turki dan ibunya berasal dari Indonesia. Dia adalah anak tunggal dari keluarga Yusuf yang sangat berkecukupan, bagaimana tidak ayahnya Tengku Yusuf memiliki Hotel dan pusat perbelanjaan, sedangkan ibunya Cut Rasti merupakan seorang pengacara terkenal yang dihormati, disegani.

Namun orang tuanya selalu mengajarkan kepada anak tunggalnya itu untuk hidup sederhana. Walaupun begitu, orang tuanya tidak pernah membatasi karena apapun yang diminta oleh sang anak, akan selalu dituruti oleh mereka berdua, dan apapun aktivitas yang dilakukan anak tunggalnya itu selama masih dalam tingkat kewajaran dan selama itu bermanfaat.

Seperti sekarang~~~~ ini, gadis itu terburu-buru dan bahkan menubruk orang yang sedang berjalan karna takut terlambat datang ke acara yang sangat disukainya yaitu pembagian sumbangan ke panti asuhan. Ia benar, dia adalah gadis yang sangat menyukai berbagi dengan orang-orang yang kurang mampu, dia juga sangat menyukai anak kecil wajar karna dia anak tunggal.

---------------------- NEXT CAP ----------------------

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa like, komen dan follow ya.

Maaf terlalu lama update, Ceritanya segini dulu ya guys..

Salam Sayang untuk kalian semua...

Selamat membaca...

Jika ada kata-kata yang salah atau kurang etis tolong dikomen yaa.

Wassalam.

diterbitkan : 27 desember 2018

ditulis: 1 juni 2018

"Gadis Itu"

Assalamualaikum...

Selamat pagi, siang, sore dan selamat malam bagi pembaca setiaku.

Semoga sehat selalu dan dilancarkan segala urusan.

Maaf atas segala keterlambatan updatenya. Semoga para pembaca ku yang setia menunggu cerita ini dapat memaafkan nya.

Selamat Membaca ceritaku yang biasa saja ini yaaa, tolong dukungannyaaa agar aku selalu semangat untuk mengupdate tiap babnya...

Happy reading

*******************

Sesampainya di panti asuhan gadis itu pun langsung masuk dan duduk di bangku paling depan yang telah dipersiapkan untuk para tamu yang hadir.

"Nak Alisya baru datang ya? Ibu kira nak Alisya tidak datang" kata Asih selaku pimpinan panti tersebut.

"Datang kok bu, Alisya insyaallah akan selalu hadir di setiap acara penting panti asuhan ini" kata gadis manis itu.

"Terima kasih nak, sudah bersedia hadir dan selalu membantu setiap acara penggalangan dana untuk panti ini" kata Asih.

"Iya bu sama-sama" kata gadis itu dengan senyuman khas yang tercetak dibibir merah nya.

Beberapa jam berlalu dan acara penggalangan dana untuk panti asuhan itu pun telah selesai dilaksanakan. Alisya berbincang sebentar dengan para tamu yang hadir, lalu setelah itu berpamitan untuk pulang.

"Huuff..... akhirnya kelar juga acaranya" Kata gadis itu.

"Oh ia, sekarang jam berapa ya? Aduuuh sya hampir lupa kalau hari ini partynya Rere. Kado juga belum dibeli, mesti buru-buru pulang nih" Batin Alisya gadis manis tersebut.

Akhirnya gadis itu pun berpamitan dengan adik-adik di panti asuhan itu juga kepada bu Asih pimpinan panti.

Setelah itu Alisya bergegas pulang ke rumahnya.

Setibanya dirumah...

"Mom, sya pulang!!!" Teriak gadis itu sambil mendorong ganggang pintu rumah mewah tersebut.

"Anak mommy!! Kangen banget mommy beberapa jam gak liat princessnya mommy. Acara di panti udah selesai? Soalnya tadi sewaktu mommy tanya bunda asih, katanya adek agak terlambat datang ya?" Tanya mommy Alisya sambil memeluk dan menciumi wajah anak semata wayangnya itu.

"Iyaaa mom, tadi ada sedikit insiden kecil hehehe.." Jawab gadis itu sambil memperlihatkan cengiran khasnya.

"Mom, mommy sama daddy pergi kan ke acara partynya Rere?" tanya gadis itu.

"Iya sayang, Mommy dan daddy pergi. Sekarang kamu langsung mandi terus siap-siap gih biar kita langsung pergi, soalnya takut telat nanti" Kata ibu gadis itu.

"Siap mommy" sahut gadis itu mencium mommynya dan berlalu menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Setengah jam kemudian akhirnya keluarga kecil Yusuf meninggalkan kediaman mereka menuju hotel milik keluarga tersebut, dimana hotel itulah tempat party akan dilaksanakan.

***

"Uuaaahhh" kata lelaki yang baru bangun tidur itu.

Zaril membuka matanya perlahan, kemudian membuat sedikit peregangan otot lalu dia duduk di tepi ranjang ukuran king sizenya. Setelah beberapa saat memulihkan kesadaran, Zaril bangun dari tidurnya. Lelaki itu memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk datang ke acara ulang tahun adik sahabatnya Rangga.

Lelaki itu juga diundang oleh sahabatnya yaitu Rangga untuk datang ke acara party adiknya Rangga malam ini.

Zaril mempunyai sahabat karib yang sudah belasan tahun selalu bersama dengannya. Mulai dari yang dulunya tetanggaan, satu Tk, Sd, Smp, Sma, bahkan satu Universitas. Dia adalah Rangga, Erlangga Wijaya. Lelaki berusia sama dengan Zaril ini memiliki paras yang bisa menakhlukkan kaum wanita yang melihatnya. Dia juga berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan. Rangga anak pertama dari dua bersaudara, yaitu Rere Wijaya adiknya yang seumuran dengan Alisya Yusuf.

Setelah lelaki itu mandi dan bersiap-siap dengan menggunakan jas yang dipadukan kemeja hitam, lelaki itu tampak sangat tampan malam ini.

Lelaki itu akhirnya berangkat dengan menggunakan mobil kesayangannya dan sebelum itu dia tidak lupa mengunci pintu apartemen dan memastikan apartemen tercintanya aman. Maklum Zaril tipe lelaki yang rapi, dia tidak menginginkan sedikitpun kesalahan saat dirumah maupun dikantornya.

Setengah jam perjalanan dari apartemen Zaril ke tempat party adiknya Rangga. Acara partynya dilaksanakan disalah satu hotel milik keluarga Yusuf. Zaril pun memarkirkan mobil kesayangannya lalu memasuki gedung hotel yang sangat amat mewah itu.

Begitu banyak tamu yang hadir, mulai dari rekan bisnis, family, teman-teman sekolah. Zaril kemudian menyusuri setiap sudut ruangan mencari tuan rumah party malam ini, dan akhirnya ketemu juga.

"Akhirnya ketemu juga," Ujar Zaril saat mendekati Rere.

"Re, happy birthday ya. Semoga dilancarkan segala urusannya, makin cantik dan sukses selalu" ucap Zaril kepada adik sahabatnya tersebut sambil menyodorkan hadiah ulang tahun yang berisi tas merek Gucci.

"Makasiih Mas, makasiih juga udah datang" kata Rere sambil memeluk Zaril yang sudah gadis itu anggap seperti abang sendiri.

"Ini hadiah buat Rere kan?" kata gadis itu mengambil hadiah yang disodorkan oleh Zaril dengan sangat bahagia, pasalnya Gadis yang sedang berulang tahun tersebut tau apa isi hadiah yang diberikan oleh sahabat abangnya tersebut.

"Iya nih buat kamu" balas Zaril kembali dengan senyuman.

"Oh iya, Rangga mana? Kenapa dari tadi mas cariin dianya gak kelihatan ya?" tanya Zaril penasaran, sebab sama sekali tak melihat kehadiran sahabatnya tersebut.

"Oh... tuh Abang lagi bicara sama pujaan-pujaan hatinya. Mas Zaril kayak gak tau abang aja, playboy kelak kakap, Hahahaha.." Canda Rere kepada Zaril diakhiri dengan tawa.

"Gila tuh dia, kapan sih taubatnya abang kamu tuh Re?" Ucap Zaril terlihat malas. Pasalnya sahabatnya itu sangat terkenal dengan sifatnya yang suka memainkan hati wanita.

"Makanya cariin jodohnya dia dong" Ujar Zaril sambil tersenyum geli.

Disisi lain, tibalah Alisya beserta keluarganya ke lokasi pesta, tepatnya hotel keluarga mereka.

Akhirnya aku dan kedua orangtuaku sampai di acara party sahabatku. Aku pun bergegas masuk dan bertemu dengan Rere sahabatku.

Ku lihat Rere sedang berbicara dengan seorang lelaki berperawakan tinggi namun aku tak dapat melihat wajah lelaki itu karena posisinya membelakangiku.

Aku pun berjalan mendekati mereka berdua.

"Reeee" pekikku tanpa peduli pandangan orang yang terkejut karena suaraku.

"Princess akhirnya datang juga. Dari tadi aku nungguin kamu loh" Ucap Rere dengan wajah cemberutnya.

"Maaf telat, tadi ke acara panti dulu, maaf ya" kataku.

"Iyaaa aku maklum kalau kamu sya. Gadis super sibuk iyakan?" Ucap sahabatku ini.

"Ihhh... Kamu yaa Re!! Gak ah, ada-ada aja" Jawabku.

"Nih kado buat kamu, sesuai request" Ucapku lalu menyodorkan bingkisan yang didalamnya berisi Gaun keluaran terbaru oleh designer favorit kami berdua.

"Kamu dapat yaa?" Ucap sahabatku itu dengan mata berbinar bahagia. Sebab dia tau sangat sulit mendapatkan gaun keluaran terbaru itu. Hanya ada 3 di Indonesia dan dia adalah salah satu pemilik gaun mahal dan edisi terbatas tersebut.

"Buat kamu apa sihh yang gak Ree?" Ucapku padanya yang disambut pelukan erat olehnya.

"Makasihh banyak Sya... Aku makin sayang kamu dehh" Ucapnya dengan sangat bahagia.

"Sama-sama Ree.. Senang deh kalau kamu sebahagia ini" Kataku padanya.

"Tapi sya.. Gak ada ucapan apapun nih buat aku?" kata Rere cemberut.

"Uupss... hampir lupa hehe... Happy birthday Rere sayangnya syaa. Semoga jomblo selalu hahahha " kataku tertawa gembira.

"Enak aja doain aku jomblo tapii gak apa-apa sih, kan princess yang nanti bakalan cariin jodoh buat aku, iya gak?" kata Rere dengan senyum jahilnya.

"Gak.. gak, enak aja sya mah ogah nyariin yang begituan" kataku malas.

Yaa, aku memang sangat tidak menyukai hal-hal yang sudah menjurus kepada pasangan. Tadi aku mendoakan Rere begitu hanya untuk sekedar becanda.

"Yaudah deh, iya-iyaa daripada princess nanti ngambek. Mommy, daddy gak datang?" Tanya Rere menanyakan orang tuaku.

"Datang kok, Sya perginya kan bareng mommy daddy. Kalau gak kan mana mungkin Sya disini atau sya disini pasti bareng bang Dimas" kataku.

Yaa orangtua ku memang membebaskan segala aktivitasku, tetapi harus selalu didampingi. Jadi, setiap aku keluar baik acara bakti sosial, pekerjaan atau yang lainnya termasuk datang ke acara-acara penting pasti selalu didampingi, biasanya mommy atau daddy yang mendampingiku. Jika orang tuaku sibuk maka mereka akan mengalihkan tugasnya kepada anak teman daddyku Dimas. Dimas seumuran dengan Zaril dan Rangga.

Aku dan Rere larut dengan obrolan kami sampai-sampai kami tidak sadar dengan sosok yang dari tadi memperhatikan kami sambil tersenyum.

Akhirnya Rere sahabatku menyadari sesuatu,

"Oh ia, hampir lupa kenalin sya ini mas Zaril, mas ini Alisya princess manja yang sering Rere dan abang ceritakan" Kata Rere kepada lelaki tersebut.

"Hai Sya" kata lelaki yang bernama Zaril itu.

"Hai" kataku cuek.

"Mas kesana dulu ya Re, Sya. Mas mau nyamperin Abang kamu" kata lelaki itu.

"Oke bg" Kata Rere.

Aku yang asik dengan makanan dihadapanku pun tanpa menoleh atau membalas apa yang lelaki itu katakan.

Tanpa gadis cantik itu sadari, dirinya telah membuat Zaril terpesona sekaligus senang bukan main, pasalnya dia akan dengan mudahnya bisa mendekati gadis pujaan hatinya itu melalui Rere, adik sahabatnya.

"Little princess, your mine" batin lelaki itu dengan menampakkan sekilas senyum devilnya.

---------------------- NEXT CAP ----------------------

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa like, komen dan follow ya.

Maaf terlalu lama update, Ceritanya segini dulu ya guys..

Salam Sayang untuk kalian semua...

Selamat membaca...

Jika ada kata-kata yang salah atau kurang etis tolong dikomen yaa.

Wassalam.

"Gadis Manja"

Assalamualaikum...

Selamat pagi, siang, sore dan selamat malam bagi pembaca setiaku.

Semoga sehat selalu dan dilancarkan segala urusan.

Maaf atas segala keterlambatan updatenya. Semoga para pembaca ku yang setia menunggu cerita ini dapat memaafkan nya.

Selamat Membaca ceritaku yang biasa saja ini yaaa, tolong dukungannyaaa agar aku selalu semangat untuk mengupdate tiap babnya...

Happy reading

*******************

POV (Alisya Yusuf)

Aku begitu senang karna di party Rere makanannya begitu lezat sesuai seleraku hehe...

Mungkin banyak yang melihatku aneh dengan nafsu makanku, tapi aku tidak terlalu peduli dengan tatapan mereka, karena bagiku selama aku tidak meminta-minta makanan mereka whatever mereka mau bilang apa.

Jam telah menunjukkan pukul 10:30, aku sudah sangat mengantuk. Jikalau sudah mengantuk begini maka kelakuan manjaku akan keluar begitu saja.

Aku pun mencari mommyku untuk bisa kupeluk karena jika tidak menemukan mommy bisa gawat. Rasa kantukku semakin menjadi, aku pun sudah mengelilingi ruangan ini tetapi mommy dan daddy bahkan Rere tidak terlihat.

Karena sudah tak tahan akhirnya aku berjongkok disudut pojok ruangan lalu menangis sambil memeluk kedua lututku erat hingga lelaki tadi yang bernama Zaril menghampiriku.

"Hikks ..hikss hikksss" suara tangisku.

Tiba-tiba mas Zaril menghampiriku dan berkata,

"Heyy.. Kenapa menangis?" Katanya dengan suara yang sangat lembut sambil memegang kedua bahuku. Aku tetap menangis tanpa merespon pertanyaannya, karena jika sudah menangis hanya ada satu cara agar aku menjawab pertanyaan itu, "pelukan".

Dia tiba-tiba membawaku masuk kedalam pelukannya yang nyaman dan mengatakan Padaku,

"Sssttt, jangan menangis lagi. Ada mas disini jadi jangan nangis lagi yaa" Ucapnya mencoba menenangkanku.

"Ngantuk... hikss.. hikss.. hikss. Mau peluk mommy daddy" Kataku masih dengan air mata yang mengalir.

"Oh... ngantuk. Mas pelukk kok jangan nangis lagi yaa.. Ya sudah kita cari mommy daddy yaaa" Katanya dengan sangat lembut. Karena aku sudah sangat mengantuk dan susah berjalan akhirnya aku mengatakan padanya,

"Gak mau jalan hikkss.. hikkss.. Sya gak mau jalan, ngantuk" Ucapku.

"Ya sudah, sini peluk mas yang kuat yaa" Katanya langsung mengangkatku yang masih dalam pelukannya. Dan aku pun terlelap begitu saja dipelukannya yang hangat.

******

POV (Zaril Nasution)

Gadis itu pun akhirnya terlelap dalam dekapanku. Aku menggendong Alisya, kemudian membawanya ke mobilku. Di dalam mobil, ku rebahkan tubuh gadis itu perlahan di bangku samping supir, lalu ku ambil selimut yang memang selalu tersedia di dalam mobilku. Ku ambil selimut tersebut, dan menyelimuti Alisya dengan perlahan takut gadis itu terbangun dari tidurnya. Setelah memposisikan Alisya dengan bak, dan membuat gadis itu merasa nyaman, aku pun melajukan mobil menuju ke rumah gadis yang berada di sebelahku. Aku membawa pulang Alisya ke rumahnya tetapi sebelum itu aku memberi tahu kedua orang tuanya kalau aku telah membawa putri kecil mereka pulang. Ku ambil Handphone yang berada di dalam saku celanaku sebelah kiri, lalu menelpon orang tua Alisya.

"Hallo Om, ini saya Zaril Nasution" Kataku saat menelpon daddy gadisku.

"Iya? ada apa nak Zaril?" Sahut di seberang sana.

"Begini Om, maaf sebelumnya saya lancang tapi tadi darurat dan saya harus bergerak cepat" Kataku mencoba untuk menjelaskan kepada ayah gadis itu.

"Maksud nak Zaril bagaimana?" tanya daddy gadisku itu dengan heran.

"Begini om, tadi saya melihat putri om di sudut pojok sedang menangis tersedu-sedu dan mencari orang tuanya lalu saat saya hampiri dan bertanya kenapa dia menangis, dia tidak menjawab pertanyaan saya sampai akhirnya saya memeluknya, lalu dia berkata dia mengantuk. Jadi saya memutuskan untuk membawa anak om pulang, sekali lagi maaf om" Kataku memberikan penjelasan tentang anak gadis beliau.

"Terima kasih nak Zaril, kami akan segera pulang. Maaf merepotkan nak. Tolong jaga anak Om ya." Kata daddy gadisku itu.

"Iyaa om sama-sama, hati-hati di jalan om" Kataku.

Setelah itu aku pun membawa pulang gadisku kerumahnya...

***

Setelah kurang lebih setengah jam aku mengendarai mobilku sambil sesekali memandangi gadisku yang tengah tertidur cantik disebelahku. Akhirnya kami sampai di rumah gadisku. Aku pun membawa gadis di pelukanku dan membawanya ke rumah, sesampainya dirumah...

"Assalamualaikum" seruku.

"Waalaikum salam, nona muda, nona kenapa tuan? Tuan ini siapa? Bukannya tadi nona muda pergi bersama Tuan besar dan nyonya?" Kata mbak yang bekerja dirumah gadisku.

"Nanti saya jelaskan mbak, sekarang tolong tunjukkan kamar Alisya dulu" kataku malas karena mbak yang satu ini terlalu banyak bicara.

"Oh iyaa, saya lupa tuan. Maaf-maaf ayo silahkan masuk, ikuti saya tuan" kata mbak itu.

Sesampainya di kamar Alisya, ku baringkan dia dan ku selimuti hingga dada lalu aku pun langsung di suruh keluar oleh sang bibi itu.

"Terima kasih tuan karena telah mengantar nona muda sampai rumah. Sekarang mari keruang tamu tuan, sambil menunggu tuan besar dan nyonya datang" Kata mbak tersebut sambil mendorongku keluar kamar.

"Oke-oke bik, saya keluar" Kataku.

Aku pun pasrah dan akhirnya duduk disofa di ruang tamu yang bisa dikatakan sangat mewah itu. Tak lama kemudian orang tua dari gadisku pun datang dengan raut wajah yang terlihat khawatir.

"Assalamualaikum" suara dari arah pintu.

"Waalaikumsalam" sahutku serentak dengan mbak, pembantu rumah mereka.

"Bik, dimana sya? Dia baik-baik saja kan bik? Masih nangis atau bagaimana?" Kata ibu sang gadis khawatir.

"Tante tenang dulu, sya udah tidur dikamarnya" Kataku menenangkan.

"Eh.. nak Zaril. Tante bahkan gak sadar nak Zaril ada disini karna tante khawatir pas dengar tadi dari om kamu nih kalau Sya ngantuk, nangis dan udah dibawa pulang. Tante tadi sempat khawatir, karena anak tante ini agak sedikit manja." jelas ibu tersebut.

"Iya tante, gak apa-apa. Zaril maklum, kan anak satu-satunya ya tante" Jawabku sambil tersenyum.

Dan kami pun berbincang-bincang lama tentang bisnis dan sebagainya karena maklum saja aku dan kedua orang tua Alisya memang bekerja sama dalam hal bisnis, lagipula fakta yang baru saja ku ketahui adalah bahwa papa dan mamaku ternyata bersahabat dari smp dengan orang tuanya Alisya, membuatku sangat bahagia dan bersemangat karena peluangku untuk mendapat gadis manis itu semakin besar.

Setelah lama berbincang dengan orang tua Alisya, akhirnya aku pun pamit untuk pulang karena sudah terlalu lama aku dirumah mereka.

---------------------- NEXT CAP ----------------------

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa like, komen dan follow ya.

Maaf terlalu lama update, Ceritanya segini dulu ya guys..

Salam Sayang untuk kalian semua...

Selamat membaca...

Jika ada kata-kata yang salah atau kurang etis tolong dikomen yaa.

Wassalam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!