SMAN 1 PAYAGSHAM adalah sekolah yang terletak di Desa kecil di Bali, semua murid dari sekitar daerah itu sebagian kecil bersekolah itu dan membuat sekolah itu tidak cukup terpandang, murid disana pun menjadi nakal karena tak cukup terurus.
.
Pagi Senin hari, di kelas XI MIPA 3 yang hanya berjumlah 24 orang, seorang gadis yang bertubuh besar sedang menunggu pintu kelas terbuka,
"Lama banget sih tukang kuncinya, terlambat buat piket nanti," gerutu gadis itu
Saat keadaan semakin ramai, tukang kunci datang dan membukakan pintu untuk gadis yang kerap dipanggil Rasti, Rasti pun masuk dan menaruh tasnya, Rasti langsung mengambil sapu dan mulai piket, satu persatu teman Rasti pun datang,
"Piket kamu sekarang Ras?" Tanya teman sebangku Rasti yang bernama Arti
"Hm iya, Artini belum dateng, pasti telat dia, dia yang nanti nyapu diluar sama buang sampah," Rasti
Temen Rasti yang bernama Yanti datang,
"Ras, kamu udah selesai pr matematika peminatan, aku nyontek dong," Yanti
"Warani aja gak buat, apalagi aku, Pak Ata terlalu susah buat soalnya," Rasti
"Beneran Ras?" Yanti
"Liat aja sendiri kalo gak percaya, udahlah, kau sana minggir, aku mau nyapu," Rasti
Rasti melanjutkan piketnya.
.
Saat pelajaran dimulai, Rasti kena sial karena ada yang menyembunyikan sepatunya, Rasti menangis dan mengancam akan melapor ke Kepsek, sepatu Rasti pun diberikan lagi, dan saat guru masuk, Rasti kena omel karena salah nulis nama wali.
Saat pulang sekolah, Rasti kembali kena sial karena harus berurusan dengan ibu tiri jahatnya dan bertengkar dengan ayahnya, Rasti memutuskan untuk mengurung diri dikamarnya.
.
.
.
Kebesokannya, Rasti tidak sengaja bertabrakan dengan seorang cowok,
"Maaf," Rasti
Rasti pergi,
"Hanya maaf saja, dasar aneh," ujar cowok itu.
Cowok itu pergi.
.
Saat jam pelajaran dimulai, kelas XI MIPA 3 dikejutkan oleh kedatangan Kepsek ke kelas mereka,
"Pagi semua," Kepsek
"Pagi Pak," jawab serempak
"Hari ini, dikelas ini kedatangan murid baru, masuklah," Kepsek
Murid baru masuk, dan membuat teman teman Rasti pada syok karena murid barunya adalah cowok yang sangat ganteng,
"OMG, dia mirip V BTS," ujar Artini
"Dia tinggi banget sumpah," ujar teman sebangkunya yang bernama Reni
Rasti juga ikut syok karena murid baru itu adalah cowok yang ia tabrak,
"Ya Tuhan, cowok galak itu, dia-" bathin Rasti
"Sekarang ayo perkenalkan dirimu," Kepsek
"Hai semuanya, namaku Putu Eka Arya Setya, aku pindahan dari SMA di Jakarta, aku pindah kesini karena Mamaku dipindah tugas, semoga kalian bisa berteman denganku ya," ujar Arya
"Baiklah, kamu boleh duduk sekarang," Kepsek
"Pak boleh saya minta satu orang teman buat nemenin saya," Arya
"Tentu," Kepsek
"Saya mau dia yang duduk dengan saya Pak," ujar Arya sambil menunjuk Rasti
"Aku?" Rasti
"Iya, kamu," Arya
"Tapi-" Rasti
"Kamu ikut saja dengannya, Arya juga belum dapat buku paket," Kepsek
"Baiklah," Rasti
Rasti pun berpindah tempat ke pojok belakang kiri, saat mereka duduk,
"Namamu?" Arya
"Rasti," jawab singkat oleh Rasti
"Terima kasih,"
"Untuk?"
"Kamu udah mau duduk denganku,"
Rasti hanya tersenyum lalu kembali fokus ke pelajaran.
.
Saat free class, Rasti kembali ke teman temannya,
"Aisss Rasti duduk sama cogan, cie cie," ujar Wulan
"Biasa aja sik, aku lebih suka cogan cogan EXO," ujar Rasti yang notabene EXO-L nya EXO
"Iya deh, siapa juga yang akan merebut Chanyeolmu darimu Ras," Reni
"Huh. Juni, nanti beli cilok yuck," Rasti
"Ngak ah, maza tiap hari cilok," Juni
"Jus gimana?" Warani
"Jus terus, bosen," Juni
"Ya udah beli nasi atau apa gitu di kantin," Rasti
"Boleh, ayo," Wulan
Para cewek itu pun pergi, Arya yang melihat kepergian Rasti pun ikut keluar,
"Rasti," panggil Arya
Arya langsung berlari mendekat ke Rasti yang berhenti, Arya lalu merangkul Rasti,
"Kamu mau kemana? Kenapa gak ngajakin sik, aku kan belum tau semua tempat disini," Arya
"Kamu kan udah sama cowok cowok, mereka suruh temenin," tolak Rasti
"Mereka sibuk mobile legend, aku lapar sekarang," Arya
"Baiklah, ayo," Rasti
Mereka pun pergi, setelah berbelanja, mereka kembali ke kelas, dan mereka makan bersama, namun hanya Arya yang menyadari tatapan cemburu dari seseorang, saat selesai makan, Arya masih saja mengurung Rasti untuk didekatnya, sedangkan teman teman Rasti sedang asyik mengobrol,
"Besok kan gak masuk belajar ya kan?" Putra
"Hah? Kenapa?" Arti
"Semua guru akan gladi bersih ke Denpasar, para osis juga ikut," ujar Putra yang notabene osis
"Horeeee gak masuk," Yanti
"Benarkah?" Rasti
"Iya," Yanti
"Yes, gak masuk," Rastì
"Kenapa kamu demen banget gak masuk," Arya
"Aku tuh sibuk di rumah, harus ngepel, nyapu, nyuci baju, nyuci piring, nyuci telor, dan lain lain," Rasti
"Telor? Kamu jualan telor," Arya
"Iya, telor asin, punya ayahku sih, tapi harus dibantu kan," Rasti
"Oh," Arya
.
Pulang sekolah, teman teman Rasti sudah pada pulang semua namun Rasti yang tidak bisa naik motor terpaksa menunggu jemputan,
"Eh Rasti, kamu belum pulang?" Arya
"Iya, aku nunggu jemputan," Rasti
"Memangnya kamu gak bawa motor," Arya
"Aku gak bisa naik motor, jadi aku di antar jemput," Rasti
"Oh. Kalau begitu aku antar yuck, sekalian biar aku lebih kenal daerah sini," Arya
"Ngak ah, aku mau langsung ke toko, nanti ngerepotin," Rasti
"Aku yang ngajak, kenapa aku yang repot, ayo naik, bensinku habis nanti gara gara hidup gini," Arya
"Baiklah," Rasti
Rasti pun naik ke motor ninja blue dark Arya dan mereka pun pergi.
.
Saat sampai di toko, Rasti dan Arya langsng naik ke lantai 2 toko,
"Kamu mau beli apa Ras?" Arya
"Beli pensil sama penghapus, tadikan diilangin sama Kecit," Rasti
"Oh," Arya
Rasti mengambil satu pensil, satu penghapus, dan satu pengraut pensil,
"Udah, ayo ke kasir," Rasti
"Aku belum selesai belanja," Arya
Arya melihat kalung couple berbentuk gembok dan kuncinya, Arya mengambil kalung itu,
"Ayo kita bayar," Arya
"Iya ayo," Rasti
Mereka turun kebawah untuk membayar yang mereka semua beli, sebelumnya Arya juga mengambil dua es krim coklat, begitupun Rasti yang mengambil 2 kaleng susu putih indomilk,
"Rasti pantas saja tubuhmu embul, kamu minum susu ternyata ya," bisik Arya
"Ini untuk kedua anjingku, kamu kalo ngomong jangan asal aja huh," Rasti
"Kamu marah Ras, aku hanya bercanda aja," goda Arya
"Ngak tuh, biasa aja," Rasti
Rasti berjalan mendahului Arya, Arya tersenyum dan berjalan mengikuti Rasti, setelah selesai dihitung,
"Semuanya menjadi Rp.73.500," kasir
Arya yang sedang memakan permen milkita batang rasa coklat langsung mengeluarkan uang warna merah saat Rasti akan mengeluarkan uangnya,
"Selama ada cowok, cewek gak usah ngeluarin uang," bisik Arya
Rasti hanya bisa cemberut, setelah nerima kembalian dan keluar toko,
"Arya kam-"
Arya langsung memasukan permen yang ia hisap ke mulut Rasti,
"Ssttt, jangan berisik, ayo kita pulang," Arya
Arya naik ke motornya lalu disusul oleh Rasti, saat sampai di rumah Rasti,
"Ar kamu jangan masuk ya, ada Kakakku di dalam, nanti takut dimarahin kalo aku pulang sama cowok," Rasti
"Iya, aku ngerti kok, kamu ambil dah belanjaanmu," Arya
Rasti mengambil susu, penghapus, pengraut, dan pensilnya,
"Ini," Rasti
Rasti memberikan uang 25ribu,
"Apa ini?" Arya
"Uang, tadikan kamu udah belanjain aku, aku tak mau berhutang pada siapapun," Rasti
"Kalau kamu ultah dan dapat hadia, apa kamu berhutang pada yang ngasih kamu hadia? Gak kan, anggap saja aku mentraktirmu," Arya
"Tapi-" Rasti
"Simpan saja uangmu dan ambil es krim ini," Arya
Arya memberikan es krim coklat yang ia beli,
"Ini sebagai tanda maafku tadi, aku tau aku sudah keterlaluan, terimalah," Arya
"Terima kasih," Rasti
"Oh ya, kamu lebih suka membuka atau menutup," Arya
"Hm membuka," Rasti
"Ini," Arya
Arya memberikan kalung berliontin kunci ke Rasti,
"Kamu kunci dan aku gemboknya, aku harap nanti kamu bisa menuliskan sesuatu untukku dan kamu menaruhnya di gembok ini, dan hanya kamu yang bisa membuka ini, terima ini sebagai tanda persahabatan ya," Arya
"Baiklah terima kasih Arya," Rasti
"Sama-sama," Arya
"Aku masuk dulu ya, thaa," Rasti
Rasti pergi.
Pada kebesokannya hari, di pagi hari di rumah Rasti, Rasti mendapat chat dari seseorang,
085xxxxxxxxx : Rasti, ini aku Arya, save back nomor akunya
085xxxxxxxxx : Aku udah ada didepan rumahmu, cepatlah keluar.
Melihat wa Arya, Rasti langsung gerak cepat untuk mempersiapkan dirinya,
"Aduh si Arya pakai acara jemput lagi," Rasti
Saat Rasti sampai di luar, Rasti melihat Arya sedang duduk di atas motornya,
"Arya," Rasti
"Kamu dateng juga," Arya
"Kamu kenapa gak bilang mau jemput, aku gercep gara gara liat wa kamu," Rasti
"Sorry, aku baru dapat nomormu tadi jam 4," Arya
"Jam 4?" Rasti
"Aku teleponin Warani, akhirnya dijawab juga pas jam 4 tadi, langsung dikirimin deh nomormu. Tapi kenapa foto profilmu ada foto seleb korea?" Arya
"Karena aku menyukai mereka, V BTS kan most handsome in the world no. 1, dan Chanyeol EXO kan tinggi, aku suka sama cowok tinggi," Rasti
"Aku ganteng dan aku juga tinggi, tinggiku 180 cm, hampir setingkat rapper exo itu, berarti aku termasuk cowok idealmu dong," Arya
"Ngak juga tuh, cowok yang kumau jika cowok itu bisa membuat Papaku senang, jika ada cowok yang seperti itu maka aku akan jadi FG gilanya," Rasti
"Oh, benarkah?" Arya
"Iya, sudahlah kenapa kita jadi mengobrol, ayo kita pergi sekolah," Rasti
"Iya ayo," Arya
Rasti dan Arya pun pergi,
.
.
.
Sampai di sekolah, pintu kelas Rasti masih saja belum terbuka,
"Kita terlalu subuh dateng," Arya
"Subuh nenekmu, sekarang udah jam 7.03," Rasti
"Kita kekantin dulu yuck," Arya
"Aku udah sarapan," Rasti
"Ya kamu beli apa gitu, aku lapar nih," Arya
"Ahhh baiklah," Rasti
Mereka berdua pergi kekantin, saat sampai dikantin,
"Bu, belanja," ujar Rasti dengan ria
"Baru datang Ras," Ibu Kantin
"Iya Bu. Arya kamu jadi beli nasi," Rasti
"Aku beli roti aja, lagian hanya untuk sarapan saja," Arya
"Eh ada murid baru ya?" Ibu kantin
"Iya Bu, ini namanya Arya, baru masuk dari kemarin," Rasti
"Oh. Kamu pindahan darimana Ar?" Ibu Kantin
"Dari sekolah di Jakarta Bu, dan saya tinggal di Ubud sekarang,"
"Kamu udah selesai belanja Ar?" Rasti
"Udah," Arya
Arya membayar yang ia beli,
"Udah, ayo ke kelas," Arya
"Ayo," Rasti
Rasti dan Arya pergi, sampai di kelas,
"Darimana kamu Ras?" Yanti
"Dari kantin," Rasti
"Kamu udah bikin pr kimia," Juni
"Belum, emang ada pr?" Rasti
"Ada, banyak lagi," Juni
"Maza? Ya ampun, Bu Adri pasti murka kalo gak ngerjain pr," Rasti
Rasti kembali ke tempat duduk,
"Aduh gimana nih, pr belum selesai," Rasti
"Pr apa?" Tanya Arya setelah menelan rotinya,
"Kimia," Rasti
"Coba liat soalnya," Arya
Rasti memberikan buku Kimia nya, Arya mengerjakannya tanpa ragu,
"Nih selesai, ini mudah sekali, waktu kelas 10 udah diajarin," Arya
"Ini susah tau," Rasti
"Kamu mau taruhan, kalau ini benar semua kamu harus cium aku ya," Arya
"Ih apaan sih," Rasti
"Ya udah percaya aja sih," Arya
Rasti cemberut.
.
.
.
Jam pertama pada hari itu adalah Olahraga, semua murid XI MIPA 3 sudah siap dilapangan dengan menggunakan baju olga, saat guru Olga yang bernama Pak Mujang datang,
"Selamat pagi," Pak Mujang
"Pagi Pak," jawab serentak semuanya
Pak Mujang melihat Arya yang berbaju lain warna dari
"Kamu anak pindahan itu ya?" Tanya Pak Mujang
"Iya Pak, nama saya Arya," jawab Arya
"Selamat datang di sekolah ini ya, semoga kamu betah disini," Pak Mujang
"Iya Pak," Arya
"Baiklah kita mulai sekarang. Hari ini kita akan belajar tentang materi minggu lalu yaitu basket, dan sesuai janji kemarin, sekarang kita penilaian. Arya kamu sudah belajar tentang basket," Pak Mujang
"Sudah Pak, disekolah saya yang dulu sudah penilaian Pak," Arya
"Baguslah, kita tidak perlu mengulang pelajarannya, sekarang kita mulai saja," Pak Mujang
Pak Mujang membagi kelompok, dan kelompok 1 yang berisi Arya, Kecit, Putra, Andi, dan Wahyu melawan kelompok 2 yang berisi Arick, Nano, Eris, Adi, dan Hendra. Dan kelompok 1 lah yang menang, dan mereka dinilai oleh guru.
.
Selesai penilaian dan berganti baju, anak anak kelas XI MIPA3 diperbolehkan untuk istirahat sebentar, anak perempuan memilih untuk membeli es krim di luar sekolah, saat mereka kembali,
"Kalian darimana saja?" Tanya Putra
"Beli es krim," Reni
"Bahhh kok ngak ngajak ngajak, baru mau beli es poci," Putra
"Ini," Rasti
Rasti memberikan es itu ke Putra,
"Aku tau kau pasti bilang seperti itu," ujar Rasti sambil duduk dikursinya
"Untukku?" Arya
"Eh emang kamu mau?" Rasti
Arya mengangguk,
"Ini bagi dua aja," Rasti
Rasti membagi dua es moci yang bentuknya bulat putih itu,
"Ini," Rasti
"Aku hanya bercanda saja, kamu makan saja semua," Arya
"Cie cie Rasti," ujar Arti dan disertai tawa semuanya,
"Apa cie cie? Huh kalian nyebelin," Rasti
Rasti memasang headset ditelinganya lalu menghidupkan lagu,
"Rasti," panggil Arya sambil melepaskan headset Rasti
"Apa?" Rasti
"Besok apa aja pelajarannya?" Arya
"Pkn, fisika, seni budaya, sama matematika peminatan," Rasti
"Oh," Arya
Tiba tiba Arick datang,
"Rasti pinjem chagermu dong," Arick
"Jaman now masih aja minjem minjem," sindir Rasti
"Ih cepetin napa, nanti keburu Bu Adri datang," Arick
"Nih," Rasti
Arick mengambil chager lalu pergi,
"Tidak tau terima kasih," Arya
"Udah biasa itu," Rasti
"Nanti aku antar pulang ya," Arya
"Apa gak ngerepotin?" Rasti
"Ngak kok, sekalian belajar bareng," Arya
"Hm baiklah," Rasti.
.
.
.
Saat istirahat tiba, Rasti sedang menghapus papan didepan, namun tiba tiba perusuh kelas a.k.a Adi mengambil penghapus yang lain dan mengosoknya ke pakaian putih Rasti, hingga pakaian Rasti kotor,
"Hahahaha kayak gini kan bagus," Adi
Rasti terdiam sambil menahan tangis,
"Adi kenapa kamu mengotori seragam Rasti?" Warani
"Diem deh. Ras awas kau bilang sama guru," Adi
"Rasti gak akan bilang, karena aku sudah mengirim video berisi yang kau lakukan pada Rasti ke Pak Kepsek," Arya
"Apa?!" Adi
Adi mendatangi Arya lalu menarik kerah seragam Arya,
"Berani sekali kau, kau cari mati hah?!" Adi
"Aku hanya mencari keadilan untuk Rasti, apa aku salah, ngak kan," Arya
Adi memukul Arya,
"Kau itu hanya anak baru, jangan coba sok pahlawan disini," Adi
"Aku tak pernah berminat menjadi pahlawan, tapi kau yang sudah keterlaluan," Arya
"Arya udah, jangan buat masalah ini lebih panjang hanya karena aku," Rasti
"Ini bukan hanya tentangmu saja, tapi tentang semuanya, orang kayak dia gak bisa dibiarin begitu saja," Arya
Tiba tiba Kepsek datang,
"Adi Agras ikut bapak ke kantor," titah Kepsek
"Saya ngak bersalah pak," Adi
"Kau tidak dalam keadaan bisa membela dirimu, bukti sudah ada dan bapak sudah meminta orang tuamu datang ke sekolah, sekarang ayo ikut ke kantor," Kepsek
Adi dengan terpaksa mengikuti Kepsek pergi,
"Ras kamu baik baik saja kan?" Arya
Rasti mengangguk,
"Arya sebaiknya kamu ke uks sana," Warani
"Iya Ar, biar gak infeksi," Wulan
"Luka kecil ini, teman teman gak usah khawatir," Arya
"Kalian permisi sana, Rasti juga kan kotor bajunya," usul Juni
"Kamu mau pulang Ras?" Arya
Rasti hanya diam,
"Kamu tunggu disini, aku akan mencari surat permisi dulu," Arya
Arya pergi,
"Ras kamu baik baik saja kan?" Yanti
"Tentu saja dia akan baik baik saja, diakan udah punya hero nya," Tya
"Ssttt, jangan ganggu Rasti deh, kasihan dia," Warani
"Nanti kalo udah jadian, inget pj yaa Ras," goda Wanda
"Ihh apaan sih Wan, aku dan Arya hanya berteman," Rasti
"TTC, Temen Tapi Cinta," Reni
"Pas banget Ren," Artini
"Kalian mah gitu, ngeselin huh," Rasti
"Hahaha," semuanya ketawa
.
Saat Arya datang membawa surat permisi, Rasti dan Arya pun pulang ke rumah Rasti, sesampainya di rumah Rasti,
"Arya masuklah ke dalam, aku akan mengobatimu," Rasti
"Ini hanya luka kecil saja, besok aja sembuh," Arya
"Ayolah Arya, di rumah mumpung hanya ada bibi dan ayahku," Rasti
"Baiklah," Arya
Arya turun dari motor dan ikut Rasti ke dalam rumahnya,
"Wahhh disini banyak rumah juga ya," Arya
"Ya bisa dibilang begitu, di rumah ini ada 4 kk," Rasti
Tiba tiba Bibinya Rasti yang bernama Ratna datang,
"Eh Rasti kamu kenapa kotor sekali? Dan siapa dia?" Bi Rat
"Ini tadi aku jatuh jadi kotor deh, hm dan ini temanku Arya. Papa ada di rumah Bi?" Rasti
"Baru aja pergi nganter Tante," Bi Rat
"Ooo, ya udah deh. Arya ayo," Rasti
Rasti dan Arya pergi, saat sampai di rumah Rasti, kedua anjing Rasti yang bernama Devat dan Devit,
"Kamu duduk aja dulu Ar, aku akan nyari obat dulu," Rasti
Rasti pergi,
"Anjingnya Rasti lucu sekali," ujar Arya sambil mengelus Si Jantan Putih Devat
Saat Rasti kembali,
"Aku baru tau kamu suka anjing Ar," Rasti
"Aku memang suka, di villaku ada banyak anjing, kapan kapan kamu main ke villaku saja," Arya
"Ubud terlalu jauh, lagipula aku kan gak bisa naik motor," Rasti
"Ya sudah aku saja yang main kesini," Arya
"Terserahmu, sekarang obati lukamu, aku ngilu liat kamu berdarah seperti itu. Aku kedalam bentar ya, mau ganti baju," Rasti
Arya mengangguk.
.
Setelah berganti baju dan menggobati luka, Rasti dan Arya memilih bersantay dikamar Rasti, ranjang Rasti yang single size namun double bed membuat Rasti berada diatas dan Arya ada di bawah, Arya sibuk dengan notebook miliknya,
"Ar," Rasti
"Hm?" Arya
"Kamu mau makan sesuatu," tawar Rasti
"Ngak, aku sedang sibuk chattan dengan teman di Jakarta," Arya
"Ngomong ngomong soal Jakarta, aku dulu juga pernah tinggal disana selama 6 tahun, tapi Mamaku sudah meninggal dan Papa mengajak aku dan kedua kakakku ke Bali," Rasti
"Kalau aku terbalik, sejak Papaku meningģal, Mama membawaku ke Jakarta, dan itu juga sudah 6 tahun yang lalu," Arya
"Kisah kita terbalik," Rasti
Mereka pun kembali sibuk pada kegiatan awal.
Pada hari Jum'at, di sekolah Rasti, Adi sudah dipindahkan ke kelas ips untuk antisipasi terjadinya pembullyan, anak laki laki pun menjadi menjauhi Rasti yang selalu dikekang Arya.
Hingga saat jam 5-6 yang kosong, Rasti mendekat ke Putra yang satu satunya masih bisa care dengan Rasti,
"Putra pinjem hp dong," Rasti
"Buat apa?" Putra
"You tube-an, aku mau nonton lagu bts," Rasti
"Iya Putra, bts punya lagu baru, idol judulnya," Reni
"Aku tak peduli, lagipula masih handsome-an aku ketimbang mereka," Putra dengan PDnya
"Langit dan bumi jatohnya, ayolah, lagian pakai wifi kan," Rasti
"Baterainya habis," Putra
"Yahhh, Putraaa," Rasti
"Nih, pakai ipad aku aja," Arya
"Wahhh, makacih Arya," Rasti
Rasti mengambil ipad Arya lalu pergi ke teman temannya untuk menonton cogan cogan korea.
"Anjirrr ganteng bingo si V," Reni
"My Ayank Beb toh," Rasti
"Huh semua kamu ambil, Chanyeol exo, Haechan nct, Jaemin nct, sekarang V," Wulan
"Kasih dong aku bahagia," Rasti
"Ya ya, terserahmu saja," Warani
Mereka melanjutkan menonton.
.
Setelah puas menonton, Rasti mengembalikan ipad Arya,
"Nih, makasih ya Arya," Rasti
"Hn, sama sama," Arya
Lalu Putra datang,
"Rasti pinjem pulpen dong," Putra
"Jangan diilangin ya," Rasti
"Ya," Putra
Rasti memberikan pulpennya ke Putra,
"Makasih, nanti aku kembalikan," Putra
Putra pergi,
"Sepertinya kamu menyukai Putra ya??" Arya
"Tidak, aku hanya menganggapnya sebagai adikku, diakan lebih muda dariku, lagipula Putra udah punyanya Arti," Rasti
"Aku tidak percaya persahabatan cewek dan cowok bisa terjalin tanpa cinta," Arya
"Kamu juga cowok sekaligus sahabatku, tapi apa kita berhubungan, kan enggak, kamu lebih tua dariku karena itu aku menganggapmu sebagai kakak. Aku mencintai Putra hanya sebatas cinta kakak ke adiknya," Rasti
"Aku ngerti, tapi aku harap hatimu masih kosong," Arya
"Hatiku sudah penuh dengan orang yang kusayangi, tapi yang kucintai masih sepi," Rasti
Arya hanya tersenyum yang sulit diartikan.
.
.
.
Pulang sekolah, sekolahan sudah cukup sepi karena semua sudah pulang kecuali beberapa osis dan murid yang masih ada keperluan, sedangkan Arya sedang menunggu Rasti yang sedang megikuti extra bahasa jepang dikelas, Arya tak sendirian disana karena Arick entah mengapa belum pulang,
"Arick, kenapa kau belum pulang?" Arya
"Aku sedang menunggu Rasti," Arick
"Buat apa kau menunggu Rasti, sudah ada aku yang akan mengantarnya pulang," Arya
"Aku yang akan mengantar Rasti pulang, kau pergilah," Arick
"Kau kan rumahnya jauh, lebih baik kau pergi sana," Arya
"Kenapa harus aku? Rumahmu lebih jauh, lagipula kau bukan siapa siapanya Rasti yang harus selalu ada untuknya," Arick
Arya menatap Arick dengan deathglare nya, tiba tiba Rasti datang,
"Si Nanda emang bikin rempong aja, bikez aku huh," Rasti ngedumbel sendiri
"Kamu udah selesai Ras?" Arya
"Iya ayo pulang," Rasti
Sebelum Arya meraih tangan Rasti, Arick sudah keburu menarik pergi Rasti,
"Rick, kenapa narik narik? Sakit tau," Rasti
"Kamu pulang sama aku," Arick
"Gak mau, aku mau sama Arya aja," Rasti
"Kenapa? Kalian kan baru kenal, kamu bukannya orang yang akan bicara dengan orang asing," Arick
"Aku gak anggap si Arya orang asing, jadi buat apa diemin dia," Rasti
"Lalu aku? Apa kamu menganggapku orang asing walau kita sudah satu kelas hampir 2 tahun," Arya
"Kamu jahat kayak Adi sih, aku malas, sudahlah aku mau pulang sama Arya," Rasti
Rasti melepaskan tangan Arick dari tangannya lalu pergi,
"Aku tidak akan melepaskanmu Ras, apalagi jika Arya yang akan mendapatkanmu, aku tak akan rela," Arick
Di parkir motor, Arya sudah hampir pergi namun Rasti segera menghentikannya,
"Arya, aku pulang sama kamu ya," Rasti
Arya tersenyum lalu mengangguk, Rasti naik ke motor Arya dan mereka pun pergi tanpa mereka sadari Arick melihati mereka.
"Rasti," gumam Arick.
.
Saat sampai rumah Rasti,
"Terima kasih Arya," Rasti
"Sama sama," Arya
"Kamu mau mampir?" Rasti
"Kapan kapan saja, di rumahku lagi sibuk soalnya," Arya
"Oh baiklah,"
"Aku pergi ya, thaa,"
"Hn thaaa,"
Arya pergi,
"Arick tadi kenapa ya? Gak biasanya dia kayak gitu," Rasti bermonolog karena teringat pada Arick.
.
.
.
Saat hari Selasa, di sekolah, Rasti sedang jam istirahat, Rasti dan teman temannya berencana untuk membeli bakso, saat sampai di warung yang masih cukup sepi, Rasti dan semua teman ceweknya memesan bakso, lalu disusul oleh Arya, Arick, Nano, Eris, Putra dan para anak cowok sekelas lainnya, para cewek duduk membelakangi para cowok, mereka makan dengan sedikit mengobrol dan tertawa, sedangkan para cowok makan dengan tenang kecuali Putra yang ikut ngerumpi sama para cewek,
"Woy tumben si Arick disini makan biasanya di luar," Reni
"Kan ada ayank beb nya disini," jawab Warani sambil menunjuk ke Rasti
Dan hal itu disadari Rasti,
"Apa sik? B aja napa, orang juga hanya makan, kan bebas mau dimana aja," Rasti
"Satu kelas juga tau kaleee, Arick suka sama kamu," Juni
"Mimpi kamu ya Jun, udahlah jangan ngomong pas makan, mati nanti," Rasti
"Kalau udah terciduk aja langsung beda topik," Wulan
"Kalian jahat mah, aku bilang sama Chanyeol oppa nih," Rasti
"Dm di ig aja gak pernah dibales huuu," Warani
"My Ayank Chanyeol kan sibuk lah Sist, makanya gak bales," Rasti
"Up to you dah," Reni
"Pas libur, gimana kalau kita jalan jalan, ada tempat wisata baru nih," Juni
"Males ah, tugas aja belum selesai," Arti
"Iya, pusing aku," Yanti
"Yahhh, padahal ini tempatnya bagus," Juni
"Aduh pedes banget nih bakso," keluh Rasti yang memang sedaritadi kepedasan sampai keluar air mata
"Ya ampun Ras-Ras, siapa suruh kasih banyak sambel cabe," Artini
"Kan biar tambah enak, es tehku habis lagi," Rasti
Dan saat yang bersamaan Arya dan Arick berbalik dan memberikan es teh punya mereka ke Rasti,
"Ini minumlah Ras," ujar Arya dan Arick bersamaan
Tawa teman teman Rasti pun memenuhi warung tersebut,
"Anjirrrr 2 langsung dapet," Reni
"Kasih satu dong ke aku," Artini
"Beli aja sendiri," Arick
"Ras ini minumlah, masih belum aku minum kok," Arya
"Punyaku juga belum, ini minumlah," Arick
"Ngak apa apa kok, aku sudah biasa kepedesan," Rasti
"Oh, baiklah," Arya
Arya dan Arick pun berbalik dan melanjutkan makannya, selesai makan, mereka mengantri untuk membayar baksonya,
"Ras, aku yang bayarin ya," Arya
"Ngak usah, aku bawa uang kok, aku kan sudah bilang kalau aku tidak mau punya hutang pada siapapun, you understand?" Rasti
"Yeah, oke, tapi kapan kapan kamu mau kan aku traktir," Arya
"Liat aja nanti," Rasti
Rasti tersenyum, dan kedekatan mereka tidak disukai oleh Arick.
.
Saat mereka semua sampai dikelas,
"Ras bisa ikut aku bentar," Arick
"Kemana?" Arya
"Bukan urusanmu. Ayo Ras," Arick
Arick menarik pergi Rasti, Arick membawa masuk Rasti kedalam toilet yang cukup besar dan bersih,
"Ar, kenapa kamu bawa aku kesini?" Rasti
"Karena aku ingin mengatakan sesuatu. Aku suka sama kamu Ras, aku mau kamu jadi pacarku dan kamu jauhi Arya," Arick
"Arick, apa yang kamu katakan? Kau tidak main mainkan," Rasti
"Sejak kapan aku pernah bermain main, apa kamu gak ngerasa kalau selama ini aku menatapmu dan ingin dekat denganmu, aku akui aku memang jahat karena telah menutupi cintaku dengan cara membullymu, tapi entah sejak kapan aku menyukaimu, aku selalu bersabar saat kamu dan Putra berdekatan tapi dengan Arya, aku gak bisa lebih sabar, dia sudah mengekangmu untuknya sendiri," Arick
"Kamu pasti bercanda Ar, kamu tidak mungkin menyukaiku, sudahlah aku mau balik kekelas," Rasti
Saat Rasti akan membuka pintu, Arick segera memutar tubuh Rasti dan langsung mencium bibir Rasti dengan sedikit berjinjit karena Rasti lebih tinggi dari Arick, Rasti terbelalak atas perbuatan Arick, bibir mereka menempel cukup lama dìsertai ******* kecil dari Arick, setelah bibir mereka tidak terpaut lagi,
"Aku mencintaimu Rasti, jadilah pacarku," bisik Arick
"A-aku gak bisa Rick, a-aku-" Rasti
"Kenapa? Apa kamu menyukai Arya? Kamu belum tau diapa dia Ras," Arick
"Bukan seperti itu, aku hanya ingin fokus sekolah dulu, aku gak mau pacaran dulu," Rasti
"Baiklah, aku akan menjauhimu semaksimal mungkin selama 1 tahun, tapi saat hari kelulusan nanti aku akan pastikan jawaban darimu Rasti," Arick
Rasti pergi,
"Aku akan terus berjuang untukmu Rasti," Arick.
.
Dikelas, Rasti terlihat bingung, hal itu disadari oleh Arya,
"Ras kamu kenapa?" Arya
"Gak kenapa napa," Rasti
"Apa yang kamu bicarakan dengan Arick," Arya
Rasti terdiam,
"Baiklah, aku mengerti kalau kau gak mau cerita. Hmm oh ya, tadi ada guru piket dateng ngasih tugas Sejarah, ini udah kubuat," Arya
"Terima kasih," Rasti
Rasti mulai menyalin jawaban Arya,
"Ada apa dengan Rasti?" Bathin Arya.
.
.
.
Pulang sekolah, Rasti memilih pulang dijemput oleh ayahnya, hal itu membuat Arya tambah bingung,
"Kenapa dengan Rasti hari ini?? Gak biasanya dia begitu," Arya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!