NovelToon NovelToon

Siapakah Ayah Dari Anakku ??

Kanaya Saputri

Permulaan

Kanaya saputri seorang gadis yatim piatu,yang baru lulus SMU 1 tahun yang lalu.Ayahnya meninggal saat berumur 10 tahun,dan 5 tahun berikutnya menyusul juga ibunya meninggalkannya di dunia ini.

Dia adalah anak tunggal jadi tidak mempunyai saudara kandung,tetapi semenjak di tinggal oleh kedua orangtuanya Ia tinggal bersama pamannya kakak dari ibu.

Hendrawan adalah pamannya yang mempunyai istri dan seorang putri yang umurnya selisih dua tahun lebih tua darinya.

pamannya dan Mirna bibinya begitu menyayangi Kanaya seperti putrinya sendri, tapi berbeda dengan sepupunya yg bernama Paramitta yg biasa di panggil Mitta dia begitu membencinya. karena semenjak kehadiran Kanaya dirumahnya dia merasa kasih sayang orang tuanya terbagi.Apalagi semenjak ada Kanaya Ia merasa kalau kedua orang tuanya lebih sayang dan perhatian kepadanya.Dan ada satu hal lagi yang membuat Mitta membencinya adalah setiap cowok yang dia sukai lebih tertarik kepada Naya.

Naya adalah gadis yang sederhana,ceria dan gak neko-neko. Ia sangat penurut kepada paman dan bibinya yang sudah Ia anggap seperti orang tua sendiri. juga selalu mengalah dengan tingkah laku sepupunya Mitta yang judes, galak dan semena-mena kepadanya.Paman dan bibi terkadang sampai kuliahan menghadapi sifat Metta yang sombong arogan dalam bersikap yang selalu ingin glamor seperti orang-orang kaya.

Dulu Naya tinggal di sebuah desa kecil di daerah kota Wonosobo Jawa Tengah. Semenjak tinggal dengan paman pindah ke jakarta, dia melanjutkan sekolah di sana. Setalah tamat SMU Naya tidak kuliah dia ingin langsung kerja saja agar tidak menjadi beban paman bibinya. Dalam membiayai uang kuliah Mitta saja pamannya harus bekerja keras, apalagi kalau ditambah lagi harus membiayai kuliahnya.

Mirna sang bibi juga berkerja sebagai Art di rumah keluarga Gunawan,Ia sudah bekerja di sana selama 5tahun.Tetapi seiring bertambah umur Mirna yg semakin tua,semakin sering merasa kelelahan sehingga sering minta izin tidak masuk kerja.

Hingga suatu hari Mirna ingin berhenti bekerja di rumah keluarga pak Gunawan, tetapi ibu majikanya tidak memberikan ijin selama belum ada orang yang menggantikannya.

BAGAIMANA KELANJUTANNYA KISAH KEHIDUPAN Kanaya YUK IKUTIN TERUS CERITANYA YA.... Jangan lupa dukung terus saya cuma penulis pemula yang abal-abal 😁😁😁 si MAk-Mak rempong...🙏🙏🙏

Bibik sakit

"Nduk..., jadi anak harus yang nurut sama orang tua ya,sopan santun & jangan neko- neko." itulah pesan dari Darmi ibundanya Naya yang selalu Ia ingat.jadilah Naya anak yang penurut, ramah sopan santun dan yang selalu ceria baik kepada semua orang.Sehingga setiap orang yang kenal dengannya secara otomatis akan menyukainya. Ditambah lagi parasnya yang ayu dan senyumnya yang manis bisa membuat orang tertarik padanya.

Tetapi dibalik itu Naya menyimpan kesedihan yang mendalam karena ditinggal oleh kedua orangtuanya.Naya coba menutupinya dengan senyuman agar orang lain tidak mengetahui nya, terutama paman & bibinya.

" Bi...., Bibi sakit lagi ya? "tanya Naya kepada bibinya ketika tadi pagi tidak menemukan bibinya di dapur untuk memasak sarapan.Naya langsung mencari Bibinya di kamarnya dan melihat bibinya masih tiduran di atas kasur. " kalau masih sakit jangan masuk kerja dulu ya Bi... !"

"Ndak apa-apa Nduk..., bibi hanya kecapean palingan istirahat sebentar juga sembuh ." jawab Mirna.

"Tapi muka Bibi pucat dan badan Bibi pun panas, jadi jangan masuk kerja dulu ya. Nanti biar Naya telepon majikan bibi minta ijin agar tidak masuk kerja dulu ."

"Tapi bibi sudah sering minta ijin Nay... kan jadi gak enak minta ijin terus bibi. "

"Begini saja ya Bi,biar Naya yang mengantikan bibi untuk sementara, nanti kalau bibi sudah sehat bisa kerja lagi ya. "

"Tapi pekerjaanmu bagaimana Nay,apa nanti kamu gak kena marah sama atasanmu? "ucap Mirna yang merasa kwatir jika Naya akan mendapat masalah apabila tidak masuk kerja.

"Aku bisa minta ijin untuk 2/3 hari tidak masuk kerja, bilang aja ada keperluan keluarga kan bisa Bi...Sudah gak ada tapi-tapian, sekarang bibi istirahat aja..biar Naya yang bikin sarapan Ok Bibi ?"

" Baiklah, kamu ini emang ya keras kepala dibilangin bibi gak pa-pa kok ya ngeyel. " jawab Mirna sambil mengusap kepala Naya dengan penuh kasih sayang.Sehingga Naya merasa kalau Mirna benar sayang kepada dirinya mengingatkan ke sosok ibunya yang sudah tiada.

"Loh kamu sudah bangun to Nay ?" tanya Hendra yang baru masuk ke kamar setelah sholat subuh.

"Iya paman, bibi sakit lagi nih.Biar aja bibi istirahat, nanti biar Naya yang menggantikan bibi untuk bekerja ya paman? "

"Lah kamu apa tidak bekerja di toko lagi ? "

"Masih paman,tapikan bisa minta izin untuk berapa hari tidak masuk kerja. "

"Iya nih pak, jadi ngerepotin kamu ya Nay. " ucap Mirna.

"Apa'an sih Bik, yang selama ini ngerepotin paman dan bibi adalah Naya bukan bibi. Kalau tidak ada kalian entahlah Naya akan tinggal dimana dan dengan siapa BiBik.... "ucap Naya dengan ekspresi sedih yang sudah hampir menangis, mengingat dia sudah tidak punya keluarga selain paman dan bibinya.

"Sudah-sudah,pagi-pagi kok malah sedih ponakan paman yang cantik ni jadi jelek loh kalua nangis. "ucap Hendra coba menghibur Naya.

"Ya sudah paman Naya mau bikin sarapan dulu y. "Naya keluar dari kamar paman& bibinya langsung menuju dapur untuk membuat nasi goreng untuk sarapan mereka semua.

"Bu..., apa gak pa-pa Naya mengantikan mu kerja di rumah Pak Gunawan, dia masih sangat muda seharusnya masih kuliah bukan bekerja mengantikan ibu sebagai pembantu pula."ucap Hendrawan.

"Ya mau gimana lagi pak, wong anaknya juga gak mau kuliah dia pingin langsung kerja. Ibu tau pak dia gak mau ngerepotin kita dengan biaya kuliahnya .Dia memang anak yang baik pak, beruntungnya mempunyai anak seperti dia, Darmi dan Tejo pasti bahagia di alam sana karena telah berhasil dalam mendidik anak seperti Naya ya Pa'e ?"

" Ya betul banget bu'e, beda sekali sama si Metta anak kita.Dia selalu aja semaunya sendiri, terlalu boros dalam menggunakan uang bue.Dia gak mikir kita carinya susah payah tetapi dia menghabiskannya entah untuk apa di menggunakannya. Mumet sirahku Bu'e mikirne anakmu kok ya beda banget sama Naya, apa karena selama ini kita terlalu memanjakannya ya Bu? "

" Mungkin ya Pak, karena waktu kecil sering kita tinggal kerja. Dan di titipkan tetangga yang pentingkan dia gak rewel bisa di tinggal kerja, kita selalu nuruti apa maunya agar mau kita tinggal pak.Huh....(sambil mendengus buang nafas) jadi agak nyesel juga ya pak, coba dulu Bu'e gak kerja jadi bisa mendidik Mitta dengan baik Pa'e."keluh Mirna ke pada Hendra.

" Sudahlah Bu,semua telah berlalu nasi sudah jadi bubur ya gak bisa kita ulang lagi. Tinggal bagaimana kita harus sabar memberikan nasehat padanya bu. "ucap Hendra lagi.

" Semoga saja suatu hari nanti Mitta bisa berubah ya Pak."

"Bapak pikir dengan membawa Naya tinggal bersama kita bisa merubah sifat Mitta dengan mencontoh sikap Naya yang baik Bu'e.Tapi ko malah soyo ndadi(tambah jadi) yo Bu'e.Ya sudahlah bapak mau mandi dulu, mau siap- siap berangkat kerja dulu ya Bu. "

" Ya Pa'e, oh ya nanti biar Naya berangkat bareng sama bapak kan? " tanya Mirna.

"Yo" jawab Hendra sambil berlalu keluar kamar menuju kamar mandi di sebelah kamarnya.

Di dapur Naya sudah selesai menyiapkan sarapan, kemudian masuk ke kamarnya mengambil ponselnya untuk menghubungi Amel temannya di tempat Naya bekerja.

"Hallo..., Assalamualaikum Mell, tolong nanti mintain aku ijin ke pak Surya kalau aku tidak masuk kerja selama 2/3 hari besok ya... karena bibiku sakit lagi nih Mell. " ucap Naya.

" Ok, tapi ko lama banget sih Nay, sampai 2/3 hari sih?"Tanya Amel.

" Iya biar bibiku bener-bener sembuh jadi bisa masuk kerja lagi Mel.Untuk sementara ini aku akan menggantikan nya bekerja di tempat bibiku bekerja Mel... "ucap Naya.

" Beneran nih kamu mau ganti'in bibimu bekerja sebagai Art Nay, kamu itu gak pantes kalau jadi pembokat Nay.Pantesan jadi nyonya rumah hehehe.... " canda Amell.

"Amin... semoga saja aku bisa jadi nyonya rumah nanti kamu jadi pembokatnya ya Mel hihihi.... " ucap Naya tertawa sambil menutup mulutnya.

"Ih ogah, nanti kamu suruh aku kerja rodi terus gak kamu gaji lagi. " ucap Amell.

"Hahaha.... masak aku sekejam itu sih Mel, dah ah aku mau mandi dulu ya ngomong sama kamu mah gak selesai-selesai nanti. " ucap Naya.

"Yah sudah, semoga bibimu lekas sembuh ya. Biar kamu bisa masuk kerja lagi disini, kan kasian tuh si Gani kalau gak ad kamu disini hihihi....."ucap Amell.

" Ih apa'an sih kamu, gak jelas. udah ah Assalamu'alaikum, makasih ya kamu emang temanku yang paling baik deh. Muach.... "ucap Naya sambil menutup sambungan telepon.

Kemudian Naya menuju kamar mandi mau menguyur tubuhnya dengan air dingin di pagi hari biar fress.Setalah itu Naya bersiap-siap untuk berangkat kerja dan sebelum itu Naya Mau sarapan terlebih dahulu.

Diruang makan sudah ada Hendra dan Naya yang hendak sarapan, Mitta keluar dari kamar menuju meja makan yang akan sarapan. Mitta menoleh ke kanan-kiri mencari sosok ibunya.

"Loh kemana ibu Pak, ko gak ikut sarapan sih".Tanya Mitta sambil menarik kursi kemudian duduk dan mengambil sarapan.

" Oh itu ibuk mu lagi gak enak badan Mit... ".jawab Hendra sambil mengunyah makanan di mulutnya.

" Pak minta uang dong satu juta saja, uang saku Mitta dah habis pak.... ".ucap Mitta sambil memulai sarapan.

"Kamu ni Mitt,mana ada bapak uang segitu. Lagian kamu nih harusnya jangan dihabisin uang saku kamu tuh buat satu minggu, baru berapa hari masa dah habis sih Mitta.... " ucap Hendra.

" Ih bapak ni gak tahu kalau anak gadis kuliahan kaya aku tu banyak keperluannya pak..., masa ngasih uang buat anaknya aja ko itungan sih.jawab Mitta kepada Hendra.

Kemudian Mitta menengok ke Naya yang ad di sebelahnya "Eh Nay... kalau kamu ada duwit gak, aku pinjem ya." ucap Mitta sambil memelas kepada Naya.

" Aku mana ada mbak... kan aku belum gajian. " jawab Naya ke pada Mitta sambil tersenyum canggung ke arah pamanya Hendra, karena gak enak gak bisa kasih uang untuk Mitta.

" Kamu ni apa'an sih Mitta,mau minta uang sama Naya. Lagian kalau dibilang gak ada uang ya gak ada, kok ya malah masih mau minta ke Naya.Kamu itu harusnya bisa berhemat agar uang saku kamu gak cepat habis ko malah kamu hambur-hamburin buat apa sih. Kita ini bukan orang kaya yang bisa pakai uang sesuka hati kamu Mitt... "ucap Hendra yang sudah mulai kesal sama anak gadisnya.

" Huh..... dasar Bapak pelit, kamu juga Naya menyebalkan !"ucap Mitta sambil membanting sendok di tangannya sampai terdengar suara ( kluntang...). Kemudian Mitta beranjak dari tempat duduknya meninggalkan ruang makan menuju kamarnya dengan hati dongkol, karena tidak diberi uang sama bapaknya dan Naya.

"Dasar anak gak tau diri, kamu tu dah numpang disini masa aku cuma minta uang segitu saja gak di kasih. kurang ajar banget kan dia, ih...... menyebalkan masa mau kuliah gak pegang duit, kan malu sama temen- temenku. Mana nanti habis kuliah mau jalan-jalan ke Mall, masa cuma liat-liat doang gak beli apapun. Ih..... gak banget kan, apa kata mereka nanti ." ucap Mitta di dalam kamar.

Sementara di ruang makan Hendra hanya bisa geleng kepala melihat tingkah laku anaknya yang semakin hari semakin menjadi.

"Naya minta maaf ya paman karena gak bisa bantu paman ngasih uang buat mbak Mitta."ucap Naya merasa sedih karena gak bisa bantu pamanya.

" Sudahlah Nay bukan salah kamu ko malah kamu yang minta maaf, yang seharusnya minta maaf tuh Mitta ke kamu karena dia selalu minta uang ke kamu kan Nay?...Lagian kalau nanti dia minta uang lagi ke kamu jangan di kasih lagi Nay, itukan uang hasil kerja kamu,. seharusnya kamu pakai buat keperluan kamu Nay... "ucap Hendra.

" Gak pa- pa ko paman, lagian kalua Naya ada gak pa- pakan Naya kasih buat mbak Mitta kan bantuin kakak aku juga bukan orang lain paman." ucap Naya.

"Sudahlah ayo kita harus berangkat kerja ke rumah pak Gunawan nanti telat lagi." ucap Hendra.

"Baik paman, eh.... tunggu sebentar aku mau berpamitan sama bibi sama mau antar sarapan bibi dulu ya paman ." ucap Naya bergegas mengambil makanan kemudian mengantarkannya ke kamar Mirna.

Naya dan Hendra berangkat kerja menuju rumah keluarga Gunawan menggunakan sepeda motor milik Hendra.

Hendra juga bekerja di sana sebagai supir pribadi keluarga Gunawan, jadi setiap hari Mirna dan Handra pulang-pergi bareng.

TBC.....

Wah seperti apa ya keluarga Gunawan... 🤔🤔🤔

Tunggu aja di part berikutnya ya 😄😄😄

Jangan lupa dukungnya buat saya si penulis pemula yang masih abal-abal, jadi masih banyak kekurangan harap maklum. Salam manis dari saya si emak-emak rempong, see you...😘😘😘

Keluarga Gunawan

Naya& Hendra Pun sudah sampai di rumah keluarga pak Gunawan. sesampainya di rumah itu Hendra menemui Bu Siska si nyonya rumah tersebut.

"Permisi Bu.... Ini keponakan saya yang mau bekerja disini untuk sementara mengganti kan istri saya, karena istri saya sedang sakit Bu... " ucap Hendra memperkenalkan Naya kepada Siska.

"Wah.... cantik sekali kamu,, namamu siapa nak? " tanya Siska kepada Naya.

"Saya Kanaya nyonya, nyonya bisa panggil saya Naya saja" jawab Naya sambil menunduk dengan sopan.

" Jangan panggil aku nyonya, kamu bisa panggil aku Ibu saja ya Naya.Kamu umur berapa seperti nya seumuran deh dengan putriku Anetta, nanti kamu bisa berteman dengannya ", ucap Siska dengan senyum ramahnya.

" Umur saya 19 tahun lebih nyonya... eh Ibu", jawab Naya dengan gugup karena untuk pertama kalinya Naya memasuki rumah yang begitu megah & mewah.

Rumah dengan 2 lantai, ada beberapa kamar tidur, ruang tamu dll.Ada juga kolam renang di belakang rumah & halaman rumah yang cukup luas dengan taman bunga yang indah menghiasinya.

"Ya sudah pak Hendra antar Naya ke bik Surti biar nanti dia yang jelasin kerjaan apa buat Naya,.Ok Naya semoga kamu betah ya kerja disini" ucap Siska.

Kemudian Naya diajak ke belakang menuju dapur, disitu sudah ada bik Surti & beberapa orang disana yang sedang sibuk dengan kerja'annya masing-masing.

Baru masuk halaman rumah saja Naya sudah terkesima,apalagi masuk kedalam rumah begitu menakjubkan. Terdapat banyak hiasan dinding , perabotan & pernak-pernik lainya yang terlihat mahal dan juga mewah.

"Wah.... paman rumahnya besar banget ya, ni kalau di kampung bisa jadi lapangan desa nih " ucap Naya terkagum-kagum melihat nya.

"Dasar ndeso kamu Nay.... Yah inilah rumah majikan bibi & paman, bagus kan? " ucap Hendra menggoda Naya.

"Ih... paman, ya kan aku belum pernah lihat rumah sebesar ini paman. Dulukan kalau di kampung gak ada loh rumah sebesar&semegah ini paman.... " jawab Naya sambil memanyunkan bibirnya.

"Dah jangan manyun begitu tuh bibir nanti tambah maju aja tuh bibir,kan lucu Nay haha.... " Hendra tertawa melihat Naya yang lagi memanyunkan bibirnya sambil celingukan melihat-lihat isi rumah majikanya itu.

"Kamu Itu baik-baik ya bekerja disini, keluarga pak Gunawan tuh baik banget Nay. Mereka tidak membeda-bedakan orang, mengganggap semua yang kerja disini sebagai keluarga sendiri. Makanya paman& bibik betah kerja disini Nay... " ucap Hendra menjelaskan tentang keluarga Pak Gunawan, sambil berjalan menuju Dapur bersama Naya.

"Iya paman, pasti Naya akan bekerja disini dengan baik. " jawab Naya sambil terus berjalan mengikuti pamannya itu.

"Bik Surti...,kenalkan ini ponakan saya, namanya Naya.Dia akan bekerja disini untuk sementara menggantikan istri saya.Karena istri saya lagi sakit bik... " ucap Hendra mengenalkan Naya ke bik Surti.

"Hallo Bik, saya Naya, " ucap Naya sambil tersenyum manis menyapa semua orang yang ada disitu.Naya berkenalan dengan semua orang yang bekerja disitu. Selain Bik Surti bagian masak ada Anik, Marni & Asri. Mereka semua membagi kerjaan yang diatur oleh Bik Surti yang sudah lebih lama kerja disitu. Jadi dia adalah orang kepercayaannya Bu Siska dirumah itu.

Semua keluarga Gunawan berkumpul di meja makan untuk melakukan sarapan pagi.Gunawan mempunyai seorang putra yang bernama Riyan Gunawan berumur 25 tahun dan seorang putri bernama Anetta Putri Gunawan yang berumur 19 tahun.

Semua makanan telah disiapkan di atas meja makan oleh bik Surti dan lainya. Satu per satu anggota keluarga Gunawan pun turun dari lantai atas menuju ruang makan.

Anetta yang baru turun dari atas tak sengaja berpapasan dengan Naya.

Anetta terus memandangi Naya sambil bertanya dalam hati " siapa dia,kok aku baru liat".

Naya yang terus di pandangi Anetta hanya menunduk memberi salam sopan.

"Siapa kamu, kok ada disini.Aku juga belum pernah melihatmu sebelumnya?" tanya Anetta kepada Naya.

"Hallo Nona, saya Naya. Saya akan bekerja disini sebagai pengganti bik Mirna karena beliau sedang sakit. Jadi sementara waktu saya menggantikan nya Nona... " jawab Naya sopan sambil tersenyum manis kepada Anetta.

"Oh begitu, asik.... aku jadi ada teman ngobrol nih kalau lagi di rumah. Selama ini aku selalu sendirian, mama papa sibuk kak Riyan juga sibuk kerja terus. Sedangkan mbak-mbak disini juga sibuk dengan pekerjaannya, jadi beruntunglah ada kamu.Jadi aku gak kesepian lagi, sekarang aku ada temen nih.Ye..... "Sorak Anetta karena merasa senang akan kehadiran Naya di sana bisa dia jadikan teman ngobrol curhat dll.

Siska mendekati dua orang gadis yang sedang asik mengobrol di ruang makan itu, lalu berkata " Wah, rupanya kalian sudah akrab ya ?"

" Eh ya Mam, Anetta seneng banget Mam jadi sekarang aku ada temen deh.Lagian mama papa gak ada waktu buat temenin Anetta kalau di rumah kan jadi bosen Mam.... "cerocos Anetta kepada Siska.

" Ya ya mama minta maaf sayang karena terlalu sibuk dengan kegiatan arisan mama dan lainya ya,.Nanti ahir pekan mama ajak jalan-jalan deh..." jawab Siska.

" Janji ya mam..., awas loh kalau bohong Anett bakalan ngambek sama Mama." Ucap Anetta.

" Ya ya Mama janji sayang.... " ucap Siska sambil menganggukan kepalanya.

"Hore... Anett sayang deh sama Mama, Muach.... " ucap Anett sambil memeluk Siska & mencium pipinya dengan sayang.

"Oh... jadi Anett cuma sayang sama Mama aja, sama Papa gak gitu ? " ucap Gunawan yang baru saja sampai di meja makan.

" Ih Papa.... ya enggak lah Pah, Anett juga sayang.... banget sama Papa. Apalagi kalau Papa kasih uang jajan Anett banyakan jadi tambah sayang deh hehehe.... " ucap Anett sambil memeluk Gunawan dengan cengir kudanya.

" Allah.... paling ada maunya tuh pah, bilang sayang-sayangan segala ." sahut Riyan yang baru saja bergabung di meja makan.

"Yey.... biarin, dari pada kak Riyan gak ada yang disayang. " jawab Anett.

"Siapa bilang gak ada, adalah kakak juga sayang sama papa&mama kok " ucap Riyan membela diri tidak mau kalah dari adiknya.

Gunawan&Siska cuma bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku kedua anaknya itu.

" Kalian tuh sudah dewasa, tapi masih suka berdebat kaya anak kecil sih. "ucap Gunawan heran dengan kedua anaknya itu.

" Tuh kak Riyan yang duluan loh Pah.... "ucap Anetta merasa kesel kepada kakaknya Riyan yang selalu menggodanya terus.

" Iya deh.... kakak minta maaf ya adikku yang paling cantik, juga paling manja sedunia.... " ucap Riyan menggoda adiknya lagi.

" Tuh kan Pah... Mah.... Kak Riyan nyebelin, " ucap Anetta sambil memanyunkan bibirnya karena kesel.

"Hahaha.... bakalan ada yang ngambek lagi nih.Uh ,dasar anak manja. " ucap Riyan.

"Biarin we.... " jawab Anett sambil memeletkan lidahnya.

" Sudah-sudah ayo sarapan dulu dah siang nanti telat ke kantor lagi. Anett kamu kuliah jam berapa sayang ?" ucap Siska menghentikan perdebatan kedua anaknya.

" Agak siangan Mah.... nanti jam sepuluhan. " jawab Anetta.

Kemudian mereka pun menyantap sarapan dengan tenang., tampa ada keributan seperti tadi.

Setelah sarapan Gunawan & Riyan berangkat ke kantor masing- masing. Riyan berangkat dengan mobil pribadi nya, sedangkan Gunawan di antar oleh Hendra. Siska pun berangkat ke butik menungggu Hendra dari kantor suaminya yang juga akan mengantarkan nya ke butiknya.

Sementara Anetta kembali masuk ke dalam kamarnya, mandi untuk bersiap-siap mau ke kampus.

Bik Surti menyuruh Naya untuk bersih-

bersih di lantai dua bersama Asri. Naya& Asri pun naik ke lantai dua.

"Nay,di sini ada 3 kamar, 1 ruang keluarga di tengah & 1 ruang kerja Pak Gunawan sebelah kamarnya yang kanan itu ya Nay ." ucap Asri menunjukan kamar Pak Gunawan.

"Oh ya ada juga ruang olahraga yang biasa digunakan Kak Riyan untuk fitness di pagi/ sore hari, yang itu loh...Tapi kamu jangan sembarangan masuk kamarnya kalau gak nanti kena marah, Nay ." ucap Asri menjelaskan peraturan-peraturan di rumah itu.

"Emang kak Riyan gimana sih mbak, orangnya galak ya?" tanya Naya penasaran.

Karena tadi waktu Siska datang diruang makan Naya langsung pergi ke belakang. Jadi Naya belum bertemu dengan Riyan.

" Yah enggak sih, dia baik kok.Tapi kita harus hati-hati dengan barang pribadi nya gak boleh di sentuh/ diganggu sama orang lain Nay. Kita akan membersihkannya kalau dia yang suruh aja ."ucap Asri menjelaskan pada Naya.

"Oh... gitu."Naya Pun mendengarkannya sambil mengangguk-anggukan kepalanya tanda dia mengerti.

" Dah ah ,ayo kita bersihkan ruangan ini Nay, nanti keburu siang belum kelar lagi. Kamu bersihin kamar Non Anett aja dulu Nay, nanti baru ruang tengah ini ya. " ucap Asri.

"Ok, siap deh Kaka hehehehe... " jawab Naya sambil tersenyum.

Naya pun hendak masuk ke kamar Anett yang di tunjukan oleh Asri. Naya mengetuk pintu kamar Anett terlebih dahulu.

' Tok tok tok... " suara pintu diketuk.

"Siapa... ?" tanya Anett didalam kamar.

TBC.....

Dilanjutkan besok lagi ya gaes...

Dah pegel nih tangan nulisnya,,,

jadi mo istirahat dulu ya sambil mo mikir kelanjutan nya gimana nih 😁😁😁

Jangan lupa selalu dukung saya yang masih pemula, jadi banyak kekurangan. Salam nanis dari saya si Mak- Mak rempong 😘😘😘🙏🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!