Ada beberapa nama tokoh yang mengalami perubahan dikarenakan adanya hak cipta.
Adapun nama tokoh yang mengalami pergantian adalah sebagai berikut :
Park Ji Yong : Jio Park atau kita panggil Jio saja agar lebih mudah.
Park Seok Kyung : Laura Park atau kita panggil Laura saja agar lebih mudah.
Park Ha Joon : Marcelo Park atau kita panggil Celo saja agar lebih mudah.
Han Ji Hyo : Adele Han atau kita panggil Adele saja agar lebih mudah.
Han Soo Ah : Lily Han atau kita panggil Lily saja agar lebih mudah.
Novel ini adalah lanjutan dari
Akibat Dijodohkan Papaku New Season, cerita ini akan berfokus pada kehidupan
Arabella untuk mencari kebenaran kepada suami barunya yaitu Ji
Yong. Setelah pernikahannya dengan Jio, dia merasa bahwa suaminya menyimpan
banyak rahasia, oleh karena itu dia berusaha mencari kebenaran tentang
kehidupan suaminya. Usia pernikahan Arabella dengan Jio kurang lebih 6
bulan, awalnya hubungan mereka baik-baik saja namun sekretaris Jio
menceritakan tentang semua kebenaran suaminya kepada Abel sehingga Abel mulai
banyak curiga dengan suaminya dan akan mencari tau semua kebenaran suaminya.
**
Sebelumnya diceritakan bahwa Lily yaitu mantan istri Jio telah melakukan tes DNA dirinya dan anaknya yaitu
Laura. Saat dia akan mengambil hasil tes DNA tersebut dia justru mengalami
kecelakaan. Dia kemudian segera dilarikan menuju rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, Laura, Celo dan Jio tiba di rumah sakit.
“Tolong selamatkan ibu saya
dokter.” Kata Laura.
“Pasti, kami akan melakukan yang
terbaik untuk pasien.” Kata dokter.
“Tenang sayang, ibumu pasti akan
baik-baik saja.” Kata Jio.
“Mama.” Kata Celo sambil
menangis.
Beberapa saat kemudian, datanglah
Abel.
“Apa yang kamu lakukan pada
ibuku? Tega sekali kamu mencelakai ibuku.” Teriak Laura.
“Apa maksudnya? Aku tidak
tau apapun tentang ibumu.” Kata Abel.
“Jangan bohong, aku mulai bisa
menerimamu tapi kenapa kamu justru tega melakukan ini pada ibuku.” Teriak Laura.
“Laura tenang, ini tempat
umum tolong tenanglah.” Kata Jio, kemudian Jio membawa Laura dan
Celo ke ruang inap ibunya, setelah itu barulah Jio menemui Abel.
“Ikut aku.” Kata Jio.
“Apa yang terjadi mas? Kenapa
justru Laura menuduhku padahal aku sama sekali tidak mengetahui apa-apa
tentang Lily mas, apa yang sebenarnya terjadi?” Tanya Abel.
“Lily tertabrak mobil, dan
mobil yang menabraknya adalah plat mobil milikmu.” Kata Jio.
“Apa? Aku hari ini berada dirumah
mas, tadi aku tertidur setelah minum wine beberapa gelas lalu tiba-tiba kamu
menelfon bahwa Lily mengalami kecelakaan.” Kata Abel.
“Aku tadi sedang keluar dengan
anak-anak untuk makan bersama, jadi dirumah hanya ada kamu dan bibi Kang saja.
Apa benar kamu yang melakukannya?” Tanya Jio.
“Bukan aku mas, untuk apa aku
melakukan hal seperti itu kepada Lily.” Kata Abel.
“Mobilmu tertangkap kamera,
setelah ini mungkin polisi akan meminta keterangan darimu.” Kata Jio.
Tidak lama kemudian, datanglah
polisi.
“Selamat malam, dengan ibu Abel? Kami
akan membawa anda ke kantor untuk diminta keterangan. Mohon kerjasamanya.” Kata
polisi.
“Tapi bukan aku yang melakukannya, aku sama sekali tidak mengetahui apapun.” Kata Abel.
“Tidak apa-apa sayang ikutlah
mereka, nanti aku akan menyusulmu dan akan membebaskanmu.” Kata Jio.
“Mas tolong aku mas, aku tidak
bersalah.” Teriak Abel.
“Tunggu aku, aku akan menemuimu.”
Kata Jio.
**
Akhirnya Lily sadar.
“Mama.” Panggil Celo.
“Mama, aku sangat khawatir dengan
mama.” Kata Laura.
“Jangan banyak gerak, kondisimu
masih sangat lemas.” Kata Jio.
“Aku benar-benar sangat membenci
Abel, bagaimana mungkin dia tega melakukan ini pada mama.” Kata Laura.
“Abel yang melakukannya?” Tanya Lily.
“Mobil Abel terekam kamera cctv.” Kata Laura.
“Tidak mungkin, aku melihatnya
dengan jelas bahwa dia seorang laki-laki yang memakai topi
dan masker. Aku tidak melihatnya dengan jelas karena saat itu aku pingsan.” Kata
Lily dalam hati.
“Lalu apakah polisi sedang membawanya?” Tanya Lily.
“Aku sangat kesal dengannya.” Kata Laura.
Abel akan
segera disidang terkait kasus yang menimpa Lily. Dia sangat sedih dalam persidangan
tersebut. Jio dan kedua anaknya turut hadir dalam persidangan tersebut. Satu
jam kemudian, datanglah Lily. Dia memberikan kesaksian bahwa Abel bukanlah
pelakunya.
“Saya
akan memberikan kesaksian bahwa terdakwa tidak bersalah. Saat mobil saya
tertabrak, saya melihat dengan jelas bahwa pelakunya adalah seorang laki-laki
berambut pendek, dia memakai topi dan mesker hitam, saya memang tidak melihat
dengan jelas karena setelah kejadian itu saya jatuh pingsan. Namun saya ada
bukti bahwa terdakwa tidak bersalah. Dimobil saya terpasang kamera dasbor namun
memori penyimpanannya tidak ada, saya yakin pelaku telah mengambilnya. Selain itu
kamera cctv di jalan raya tersebut juga sedang rusak, saya yakin pelaku telah
merusaknya. Tapi saya mendapatkan bukti berupa foto pelaku. Saya mendapatkan
bukti dari kamera cctv toko swalayan di seberang tempat kejadian. Dari foto
tersebut memang tidak terlihat jelas, namun dari foto tersebut kita semua bisa
melihat bahwa pelakunya adalah seorang laki-laki. Saya harap segera menemukan pelaku
sebenarnya, bisa saja pelaku sengaja menggunakan mobil terdakwa untuk menjebak
terdakwa. ” Kata Lily.
Setelah kesaksian
Lily, akhirnya Abel dibebaskan dari tuduhan tersebut. Pihak kepolisian pun
akhirnya mencari tersangka yang sebenarnya. Memang cukup sulit karena mobil
yang digunakan untuk menabrak Lily ditemukan di jurang, memang tersangka
sengaja membuangnya untuk menghilangkan jejak.
**
Abel menemui Lily.
“Kenapa
kamu menyelamatkanku? Tanya Abel.
“Lebih
baik cari siapa pelaku sebenarnya daripada bertanya seperti itu padaku.” Bisik Lily.
“Apakah
kamu mencurigai Jio?” Tanya Abel.
“Entahlah,
itu tugas polisi untuk mencari siapa pelaku sebenarnya.” Kata Lily.
Setelah
itu Lily menghampiri kedua anaknya.
“Kenapa
mama memberi kesaksian itu? Bukankah itu kesempatan mama untuk menendang Abel
dari rumah?” Tanya Laura.
“Lupakan
masalah itu, kita makan yuk. Mama ingin makan bersama kalian.” Kata Lily.
“Pa aku
mau makan dengan mama Lily ya.” Kata Laura.
“Baiklah,
nanti supirmu yang akan menjemputmu.” Kata Jio.
“Masuklah
kedalam mobil, mama ingin bicara sebentar dengan papa kalian.” Kata Lily.
Kemudian Lily mengajak Jio berbicara.
“Ada apa
lagi?” Tanya Jio.
“Tega sekali kamu melakukan itu padaku
setelah semua yang aku berikan padamu, permainanmu benar-benar sangat bagus dan
sempurna namun tetap saja kamu bodoh. Seharusnya aku ungkapkan saja di
persidangan bahwa itu semua rencanamu, kamu mengirim sekretarismu untuk
melakukannya kepadaku dan bertepatan sekali kamu sedang makan bersama anak-anak. Kamu benar-benar
hebat telah menikahi istrimu yang sangat polos itu, tapi ingat dia tidak
sebodoh dan sepolos yang kamu kira.” Bisik Lily.
“Wah jadi
kamu sedang menulis sebuah novel ya? Kamu tidak akan pernah bisa
menghancurkanku.” Kata Jio.
“Sepertinya
kamu takut aku akan mengetahui semua kebohonganmu makanya kamu ingin menghilangkanku
kan?” Bisik Lily.
“Aku
takut denganmu? Sebaiknya kamu hidup dengan tenang tanpa ikut campur semua urusanku.” Bisik Jio. Kemudian Jio pergi, namun Abel tidak sengaja
mendengar semua percakapan Jio dan Lily. Dia syok dan menangis.
Kemudian Lily melihat Abel, akhirnya dia menghampirinya.
“Berhentilah
menangis dan cari semua kebenaran suamimu.” Kata Lily.
“Aku
mendengar semua pembicaraan kalian berdua.” Kata Abel.
“Aku
sangat lega saat mengetahui Jio menikahimu karena aku bisa lepas darinya,
namun dia pasti akan semakin menjadi. Dia tidak mudah untuk dikalahkan.” Kata Lily.
“Kenapa
dia melakukan hal itu kepadamu?” Tanya Abel.
“Sepertinya
dia mengetahui bahwa aku akan mengetes DNA antara aku dan Laura.” Kata Lily.
“Lalu apa
hasilnya?” Tanya Abel.
“Dokter
itu tiba-tiba menghilang tanpa memberitahuku apa hasilnya.” Kata Lily.
“Bagaimana
mungkin Jio mengetahui rencanamu?” Tanya Abel.
“Bukankah
aku sudah bilang padamu bahwa Jio tidak semudah itu melepaskanku, dan dia
pasti bisa menemukan dimanapun aku berada.” Kata Lily.
“Lalu apa
rencanamu?” Tanya Abel.
“Aku
tidak peduli lagi dengannya, aku hanya takut Jio akan menyakiti
anak-anakku.” Kata Lily.
“Lalu
apakah kamu akan menyerah begitu saja?” Tanya Abel.
“Aku
melakukan ini demi anak-anakku agar bisa hidup dengan baik. Aku tidak ingin Jio melukai
anakku lagi jadi lebih baik aku tidak ikut campur lagi, yang aku percaya bahwa
Laura adalah anak kandungku.” Kata Lily.
“Aku akan
membantumu mengambil hak asuh Laura, dan biar Celo ikut denganku saja.
Aku tidak rela jika anak-anak tinggal bersama Jio.” Kata Abel.
“Kamu
pikir mudah mengambil milik Jio? Bahkan aku ibunya Laura saja tidak
bisa memilikinya sepenuhnya.” Kata Lily.
“Bagaimana
aku bisa diam melihat Jio seperti itu? Aku seorang wanita, aku bahkan
mengandung anak Jio saat ini.” Kata Abel.
“Apa? Kamu
hamil anak Jio?” Tanya Lily.
“Iya,
tapi aku belum memberitahunya.” Kata Abel.
“Lahirkan
dia dan lindungi dia dari Jio.” Kata Lily.
“Tentu
saja.” Kata Abel.
Abel
kembali pulang, karena kelelahan dia pun bersiap-siap untuk tidur.
“Aku
mengandung anak Jio tapi kenapa dia membuatku tersiksa dengan semua
kebohongannya. Aku harus bertahan demi anakku, bagaimanapun juga aku tetap
harus melahirkan anak ini dan membesarkan anak ini, setelah anak ini lahir aku
harus berpisah dengannya dan kembali ke Indonesia. Aku akan tinggal berdua
dengan anakku, aku tidak ingin anakku tinggal bersama seorang ayah seperti Jio.”
Kata Abel dalam hati.
Tiba-tiba
Jio datang.
“Ada yang
ingin aku tanyakan padamu mas.” Kata Abel.
“Aku
lelah, aku ingin istirahat.” Kata Jio.
“Apakah
kamu yang melakukan hal itu kepada Soo Ah? Apakah kamu juga yang menjebakku?” Tanya
Abel.
“Kamu
bicara apa sih, mana mungkin aku tega melakukan hal seperti itu.” Kata Jio.
“Lalu
siapa lagi kalau bukan kamu? Bagaimana mungkin mobilku bisa ada di lokasi
kejadian? Bisa saja saat aku sedang pingsan karena mabuk, lalu kamu menggunakan
mobil milikku dan menabrak Soo Ah lalu kamu ingin menghilangkan jejak dengan
menjatuhkan mobilku ke jurang.” Kata Abel.
“Jangan
bicara sembarangan, sudahlah aku mau tidur karena besok aku ada meeting dengan
investor kaya raya dari Amerika, dia akan bekerjasama dengan JK Group.” Kata Jio.
“Buktikan
dulu jika itu bukan ulahmu.” Kata Abel.
Tiba-tiba
Jio mendekati Abel, Abel pun merasa ketakutan. Ternyata Jio mencium dan
memeluk mesra istrinya.
“Lepaskan
aku.” Bentak Abel.
“Terima
kasih telah mengandung anakku.” Bisik Jio.
“Dari
mana kamu tau bahwa aku sedang mengandung?” Tanya Abel.
“Aku tau
segalanya tentangmu, bahkan kamu pergi kemanapun pasti aku mengetahuinya. Jaga
dirimu dengan baik, aku tidak ingin kamu stres dan memikirkan apapun.” Kata Jio.
**
Keesokan harinya.
“Aku mau
ikut denganmu mas.” Kata Abel.
“Dirumah
saja, aku tidak ingin kamu kelelahan. Karena kamu sedang mengandung anakku jadi
kamu harus patuhi peraturanku.” Kata Jio.
“Apa? Abel
hamil?.” Gerutu Laura dalam hati.
“Laura dan Celo sebentar lagi kalian akan memiliki seorang adik.” Kata Jio.
“Benarkah?”
Tanya Laura dengan ekspresi datar.
“Kamu
sebagai seorang kakak harus menjaganya dengan baik.” Kata Jio.
“Tentu
saja.” Kata Laura.
“Hari ini
aku boleh ikut papa kan ke kantor? Bukankah hari ini papa akan bekerjasama
dengan investor kenalan papa.” Kata Laura.
“Baiklah,
kalian ikutlah semua untuk menemani papa.” Kata Jio.
Setelah itu
mereka pun datang ke perusahaan Jio.
Abel sedang pergi ke toilet. Tiba-tiba
Laura mengunci pintu Abel dari luar dan mematikan lampunya. Setelah itu
dia segera berlari menuju tempat ayahnya.
“Dimana
ibumu?” Tanya Jio.
“Aku
tidak tau, aku tidak melihatnya.” Kata Laura.
“Menyebalkan, di
acara penting kenapa dia harus menghilang.” Kata Jio.
Di sisi
lain, Abel berteriak minta tolong.
“Tolong
saya, didalam ada orang yang terkunci.” Teriak Abel sambil menggedor pintu. Tiba-tiba
ada seorang laki-laki yang mendengar teriakan Abel dan membuka pintu tersebut.
“Terima
kasih banyak.” Kata Abel.
“Kamu
baik-baik saja?” Tanya laki-laki itu.
“Aku
baik-baik saja. Terima kasih banyak.” Kata Abel.
“Mari aku
bantu berdiri, apakah ada yang terluka?” Tanya laki-laki itu.
“Tidak,
aku bisa sendiri kok. Pergilah sepertinya anda terburu-buru.” Kata Abel.
“Baiklah,
maaf aku harus pergi karena ada urusan.” Kata laki-laki itu. Kemudian laki-laki
itu pergi meninggalkan Abel.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!