Novel ini belum di revisi karena masih belajar jadi masih berantakan, tapi akan aku revisi secepatnya dan mengubah cerita dan kata-kata yang kurang nyambung😊
Cerita ini berawal dari gadis cantik bernama Delia 20 tahun.
Delia adalah gadis desa keluarganya pun terbilang tidak kaya dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Semenjak tetangga dan teman-temannya sering mengejeknya Delia semakin keras dan tidak terima dengan ejekan mereka. Demi menjadi orang kaya Delia rela meninggalkan orang tuanya untuk mencari pekerjaan di Jakarta.
Delia pernah menjalin hubungan dengan beberapa pria namun tidak mendapat restu karena dirinya miskin semenjak itu Delia semakin berani melakukan hal bodoh. Delia juga gampang terhasut dengan semua hal yang bisa membuatnya celaka asalkan itu bersangkutan dengan uang. Sifat baiknya bisa berubah menjadi jahat ketika dirinya merasa tidak bisa mendapatkan apa yang ia mau.
Zaki 25 tahun ia adalah anak pengusaha sukses dengan wajah tampan dan mempesona Zaki menjadi rebutan wanita cantik disekolahnya. Awalnya Zaki adalah teman dekat Delia namun kini mereka berpacaran.
Tapi nahas! Hubungan mereka tidak kunjung mendapat restu dari orang tua Zaki lagi-lagi karena Delia adalah orang miskin. Zaki malah akan dijodohkan dengan Lisa wanita berumur 23 tahun Lisa adalah anak orang terkaya di kotanya.
Delia merasa sakit hati dengan semua ini, tapi mencoba diam dan memendam semuanya. Delia merasa semua ini karena dirinya adalah orang miskin sehingga orang tua laki-laki yang ia pacari tidak sudi memberi restunya.
******
"Baik Pa, aku akan meninggalkan Delia"Itulah janji Zaki kepada sang Papa. Beberapa kali pria tampan itu mencoba menyeka air matanya ketika kata-kata Delia terucap dari bibirnya.
"Bagus, sebagai pewaris satu-satunya kau harus menuruti perintah Papa!!"Kata-kata itulah yang keluar dari mulut sang Papa, sehingga membuat ciut nyali Zaki.
"Menikahlah dengan Lisa, selain itu Papa tidak memberikan restu Papa kepada wanita manapun!!"Ujar sang Papa.
Zaki hanya menganggukkan kepalanya merasa tidak berdaya dengan keputusan sang Papa.
Laki-laki tampan berkulit putih itu terpaksa melakukan itu karena sang Papa mempuyai riwayat penyakit komplikasi, ia takut jika sewaktu-waktu penyakit Papanya akan kumat.
******
"Segampang itu kau memutuskan hubungan ini hanya karena wanita lain!!"Ucap Delia seraya menangis bercampur emosi dengan tatapan mata yang membunuh.
"Bukan itu Del, aku benar-benar tidak bisa melanjutkan semua ini!"Ucap Zaki dengan berat hati dan mencoba meraih tangan Delia.
"Kau lebih memilih Lisa daripada aku, apa karena Lisa orang kaya sedangkan aku orang miskin!!"Ucap Delia sekali lagi dengan nada lantangnya.
"Aku minta maaf Del, semua ini kemauan Papaku, aku tidak bisa menolaknya! Papaku mempunyai penyakit komplikasi aku tidak mau penyakitnya kumat!"Ucap Zaki seraya memegang tangan Delia berharap pengertian darinya jika semua ini adalah kehendak sang Papa.
"Pergi dari sini aku tidak mau mendengar alasamu lagi! Masih banyak laki-laki yang mau menerimaku apa adanya!!"Delia menghempas tangan Zaki seraya memalingkan wajahnya.
"Aku mohon padamu Del jangan salah paham dengan semua ini! Aku tidak ada niat untuk menikahi Lisa tapi semua ini adalah perjodohan!"Walaupun terus menjelaskan namun semua sudah percuma.
"Aku tau aku orang miskin! Dan kamu orang kaya tidak pantas bersanding dengan wanita miskin sepertiku!!"Delia pergi meninggalkan Zaki dengan sejuta kecewa dalam hatinya.
"Aku tau Del semua ini sangat menyakitkan tapi lebih menyakitkan lagi jika seorang anak durhaka kepada orang tua! Semoga kau bahagia bersama laki-laki lain"Gumam Zaki dengan segala kesedihan.
Baru satu bulan mereka menjalin asmara kini cintanya kandas ditengah jalan.
🌻🌻🌻
Wanita cantik dengan lekuk tubuh seksinya itu baru saja selesai menghadiri acara perpisahan kelulusan sekolah, Delia baru saja lulus sekolah SMA namun tidak ada niat untuk melanjutkan karena ingin segera bekerja.
Tak lama kemudian wanita berwajah judes dengan bola mata yang tajam tiba-tiba datang menghampiri Delia hanya untuk sekedar bertanya, wanita itu adalah Siska saudara Delia mereka tidak akur karena sering bertengkar masalah laki-laki.
"Del, emang jadi Lo ke Jakarta?"Tanya Siska seraya berdiri di depannya dengan sorot mata yang tajam.
"Jadi Sis, kenapa emangnya?"Tanya Delia seraya memasukkan ponselnya kedalam tas selempang.
"Hah, baguslah kalo gitu! Jadi tidak ada lagi wanita perebut pacar orangn"Ucapnya melotot. Setelah bertanya Siska pergi begitu saja ia datang hanya untuk menghina Delia semata.
"Siska apa maksudmu? Siapa yang kau maksud wanita perebut pacar orang?"Ucap Delia seraya berjalan mengikuti Siska yang tidak mau berhenti sejenak untuk mendengarkannya.
"Tunggu"Delia berhasil menggapai lengan Siska dan menghentikannya.
Siska berhenti sejenak membalikkan badannya."Ya Lo lah, siapa lagi!!"Ucapnya seraya menghempas tangan Delia sekali lagi dan berjalan kembali menuju luar gedung sekolah.
Siska adalah saudara Delia, mereka tidak akur semenjak pacar Siska pernah menyukai Delia. Siska menganggap Delia yang sudah merebut pacarnya sampai sekarang hubungan mereka tidak sehalus benang sutera. Sebaliknya hubungannya mereka malah seperti kain yang sudah kusut dan rapuh .
Delia masih terus mengikuti Siska karena Siska adalah saudara satu-satunya yang paling dekat dengan keluarganya. Ia merasa tidak nyaman jika harus bermusuhan denganya.
"Siska tunggu dulu, kau mau pulang? Kita pulang bareng ya?"Ucap Delia seraya memegang lengan Siska berharap dia mau pulang bersama.
"Males! Aku tidak sudi pulang denganmu! "Lagi-lagi Siska menghempas tangan Delia kemudian menghentikan angkutan umum.
"Tapi Sis, apa salahku?"Bukannya menjawab Siska malah seperti tidak perduli dengannya. Siska lantas berjalan menuju kedalam angkutan umum tersebut.
Namun kejadian tak terduga terjadi ketika Delia mencoba menahannya dan spontan menarik bajunya yang tak sengaja membuat bajunya sobek."Siska maafkan aku!"Delia terkejut melihat baju Siska sampai sobek karenanya.
"Delia kurang ajar Lo ya! Semua ini gara-gara Lo dasar perempuan tolol!"Siska langsung mendorong tubuh Delia sampai jatuh ke jalan.
"Aku tidak sengaja Sis, maafkan aku?"Ucap Delia seraya mencoba meraih lengan Siska kembali.
"Jangan harap aku bisa memaafkan Lo!"Angkut tersebut melaju pergi dan meninggalkan Delia dengan sejuta penyesalan di hati.
Entah kenapa setiap mereka berdua bertemu pasti terjadi masalah. Selama ini Delia mencoba mendekati Siska, tapi sebaliknya Siska justru menjauhi Delia dan selalu menyalahkannya.
🌻🌻🌻
Sampainya di Rumah ....
Delia mengadu kepada orang tuanya tentang kejadian dengan Siska, bukanya membela orang tua Delia justru menyalahkan dirinya atas kejadian tadi. Delia selalu disalahkan itu yang membuat dirinya kesal jika pulang kerumah..
Delia adalah anak satu-satunya, walaupun dia anak satu-satunya tapi orang tuanya tidak memanjakannya. Delia selalu salah di mata orang tuanya, karena apa yang Delia lalukan selalu menjadi masalah.
Bruak..!!
Delia pulang seraya membuka pintu dengan keras sampai membuat sang Ayah kaget.
"Ada apa Del apa yang terjadi?"Ujar sang Ayah sambil berdiri kokoh memandang sang putri dan menarik nafas panjangnya.
"Siska Yah dia marah padaku. Tadi aku tidak sengaja menarik bajunya sampai sobek!!"Jelasnya sambil memegang keningnya.
"Lalu apa kamu sudah minta maaf padanya?"Tanya sang Ayah.
"Sepertinya Siska tidak akan memaafkan aku Yah aku sudah minta maaf tapi dia tidak menjawab!"Ucapnya kesal.
"Ya Tuhan lagi-lagi kamu dan Siska bertikai karena hal sepele! Sudah! Ayah yakin Siska pasti sudah memaafkan kamu"Ucap sang Ayah dengan nafas terengah-engah.
"Lalu aku harus bagaimana Yah jika Siska tidak mau memaafkan aku?"Ucap Delia dengan nada tinggi.
"Sudah diam! Ayah tidak ingin mendengarnya lagi. Kamu selalu saja membuat masalah dengan Siska!!"
Delia terdiam dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia merasa sang Ayah hanya akan menyalahkannya saja.
Kemudian sang Ibu datang."Ada apa Yah ribut-ribut?"Melihat sang suami bernafas terengah-engah ia langsung menenangkan suaminya.
"Sudah Yah jangan marah-marah nanti jantungmu kumat lagi!"Ujar sang istri.
"Biasa Anak gadismu lagi-lagi dia bertikai dengan Siska!"Ucap sang suami sambil mengelus dadanya.
"Delia, Delia, bisa gak sih jangan bikin masalah! Kasian Ayahmu!"Gumam sang Ibu.
🌻🌻🌻
Esok hari..
"Bu, Ayah aku akan pergi ke Jakarta aku mau cari kerja agar kita tidak dihina lagi!"Ujar Delia sambil mendudukan dirinya ditengah orang tuanya yang tengah duduk bersama.
"Kamu yakin Del akan pergi ke Jakarta? Ayah dan Ibu khawatir jika kamu harus pergi ke Jakarta!"Ucap sang Ayah seraya berkaca-kaca.
"Aku bersama teman Yah di Jakarta kita sama-sama cari kerja. Kalian jangan khawatir"Ucap Delia pelan, ia berusaha meyakinkan Ayah dan Ibunya untuk mengizinkannya.
"Ibu percaya padamu. Di Jakarta hati-hati ya Del, jangan dirimu baik-baik"Ucap sang Ibu seraya memeluk anak semata wayangnya itu.
"Percaya padaku Bu, Yah aku akan baik-baik saja!"
Dan mereka pun mengizinkan sang putri pergi ke Jakarta. Pelukan mereka membuat haru malam ini.
🌻🌻🌻
Perjalanan ke Jakarta...
Duduk bersebelahan dengan Pria tampan siapa yang tidak mau? Bak tertimpa bintang, begitu masuk dan duduk di kursi Bus Delia tak sengaja bersebelahan dengan Pria tampan yang sedang memainkan ponselnya. Pria itu berpakaian sangat rapih dan sangat wangi. Kulitnya sawo matang tapi sangat bersih sepertinya dia bukan orang biasa.
"Hmm tampan banget ni cowok"Batinnya, melihat pria tampan disebelahnya dan mulai keluar aura kecentillannya.
"Mas mau kemana?"Tanya Delia dengan mata genitnya sambil tersenyum kecil.
"Bukankah ini bus tujuan Jakarta!"Jawab pria tersebut sambil memalingkan wajahnya ke arah luar jendela Bus dan enggan memandang Delia.
"Berarti kita sama dong mau ke Jakarta"
"Udah tau nanya!"Ia semakin kesal dengan ocehan Delia.
"Kenapa memangnya tidak boleh"Ucap Delia sambil mengangkat alisnya.
"Namanya siapa? Aku Delia, boleh dong sekedar kenalan siapa tau nanti lamaran hehe"Tanya Delia sambil menyodorkan tangannya semakin membuat kesal pria tersebut.
"Hmmm namaku Johan! Dan amit-amit jika aku harus melamarmu!"Jawabnya ketus dan terus memalingkan wajahnya
"Kan becanda Jo, Jo, hehe"
"Oh ya, sudah punya pacar belum Jo? Aku juga mau jika kamu mau hehe"
"Hmmm, sialan nih cewek cerewet amat!"Batinnya.
Lama-lama sikap Delia semakin membuat kesal Johan yang terus dibuat risih olehnya.
"Pak stop di depan sebelah kiri!"Merasa sangat jengkel Johan memutuskan turun dari Bus.
"Eh kok dia turun sih! Ah, aku ikutin aja kali ya?"Batin Delia dengan konyolnya ia pun memutuskan untuk turun mengikuti Johan.
"Saya juga pak di depan sebelah kanan ya!"Ucap Delia sepertinya dia sengaja membuat Johan tambah kesal.
"Astaga! Nih cewek benar-benar ngeselin banget!!"Johan turun dari Bus dan disusul Delia turun. Namun saat Delia sudah turun, Johan malah naik kembali ke dalam Bus lalu pergi meninggalkan Delia di pinggir jalan. Delia tidak menyadari dirinya sedang di permainkan oleh Johan.
"Selamat tinggal wanita gila!"Teriak Johan lewat jendela pintu Bus yang ia naiki.
"Hah! Sialan aku ditinggalin, padahal sebentar lagi aku sampai"Delia menarik nafas panjang dan duduk sejenak ditepi jalan.
Melihat Bus kedua lewat Delia langsung menumpangi Bus keduanya semoga perjalanan kali ini tidak ada halangan satu apapun.
"Aku akan mencari uang dijakarta agar aku bisa mengangkat derajat orang tuaku! Aku harus bisa sukses di sini, biar mereka yang menghinaku merasa malu!"Batin Delia sambil menyederkan bahunya.
Suara gemuruh angin membuat Delia tertidur pulas angan-angan yang akan membawa dirinya sampai di Jakarta meninggalkan orang tua untuk mencari uang.
Ikuti terus Novel ini ya. Jika di awal kalian tidak menyukainya tapi rasa suka bisa timbul pada episode selanjutnya 😊 Aku membuat cerita ini penuh usaha keras, jangan lupa tinggalkan jempol dan sisipkan pada tempat favoritmu😆
Bersambung.....
"Akhirnya aku sampai juga dijakarta aku akan menelpon Rosa agar dia segera menjemputku disini!"Ucap Delia seraya mengambil ponselnya dari tas selempang nya.
Setelah memberi tahu tak lama kemudian Rosa tiba dan bertemu Delia. Mereka begitu senang karena sudah lama mereka tidak bertemu, Rosa langsung mengajak Delia ke apartemen miliknya.
Rosa juga memberi tempat tinggal untuk Delia sementara di apartemennya. Namun selama ini Delia tidak pernah tahu dengan pekerjaan Rosa di Jakarta. Entah kenapa Rosa selalu menutup-nutupi pekerjaannya darinya.
"Oh ya Del, ini apartemen miliku kamu boleh tinggal di sini semaumu!"Ucap Rosa seraya menunjukkan kamar tidurnya.
"Tapi Ros, jika aku tinggal disini apa aku tidak merepotkanmu?"Delia enggan masuk ia hanya berdiri ditengah pintu kamar Rosa.
"Aku hanya sendiri di apartemen kamu tidak usah sungkan untuk tinggal di sini. Oh ya ada perusahaan baru yang sedang mencari karyawan kalo tidak salah perusahaan itu milik Pak Rehan. Mungkin kamu bisa coba melamar di perusahaan miliknya siapa tahu kamu bisa di terima."Ucap Rosa seraya memegang lengan Delia.
"Terimakasih ya Ros kau memang teman yang baik!"Delia masuk dan menaruh tasnya diatas ranjang.
Pak Rehan adalah CEO besar di Jakarta tapi sayang walaupun menjadi orang terkaya di Jakarta, dirinya belum beristri. Pak Rehan mempunyai beberapa tempat usaha dijakarta kekayaannya tidak akan habis sampai tujuh turunan.
Pak Rehan tidak menikah karena dirinya selalu dibohongi oleh wanita. Hal itu yang membuat dirinya susah untuk jatuh cinta baginya wanita adalah mainan dalam hidupnya, tidak ada wanita yang benar-benar tulus menurutnya.
"Tapi Ros aku hanyalah gadis kampung yang lugu, apa aku bisa bekerja ditempat Pak Rehan dengan penampilan ku yang seperti ini? Tidak mungkin aku di terima lah Ros aku juga tidak punya baju yang bagus?" Ucap Delia.
"Yaudah kita ke Mall bareng? Nanti akan aku pilihkan baju untukmu"Jawab Rosa.
"Terimakasih ya Ros kamu memang teman yang baik."Ucapnya begitu gembira.
Hari ini mereka pergi ke Mall disana Delia terlihat begitu sangat senang itu adalah kali pertama dirinya pergi ke Mall.
Waktu sudah malam setelah selesai membeli barang yang dibutuhkan merekapun langsung pulang ke apartemen.
🌻🌻🌻
"Bagaimana Del apa kamu suka dengan baju yang kemarin kita beli?."Ucap Rosa kepada Delia.
"Iya Ros bajunya bagus-bagus aku suka"Ucap Delia.
"Kalo gitu sekarang kamu siap-siap hari ini kantor Pak Rehan sudah dibuka untuk pendaftaran karyawan baru Del"Ucap Rosa.
"Baiklah aku mandi dulu."Delia segera mandi agar tidak ketinggalan.
Wanita berkulit putih dengan bibir seksinya itu sudah selesai mandi dan langsung berdandan. Pagi ini ia memakai baju Kantor dengan rok mini yang ketat sehingga membentuk lekuk tubuhnya yang indah.
Delia terlihat seksi dan sangat mempesona. Wajahnya yang manis dengan warna bibir merah Delima membuat dirinya terlihat sempurna pagi ini.
"Ros dari tadi kamu disitu?"Tanya Delia seraya merapihkan penampilannya.
"Aku hanya pangling melihatmu Del kamu terlihat cantik sekali pakai baju ini?"Salah satu pujian Rosa kepada Delia.
"Pagi-pagi gini sudah becanda kamu Ros, kita berangkat yuk?"Ucap Delia seraya mengambil tas nya.
"Oke ayo kita berangkat." Merekapun berangkat menuju kantor Pak Rehan menggunakan Taxi. Namun ditengah perjalanan mereka terjebak macet.
"Akh macet lagi! Bisa telat Ros kita!"Ujar Delia.
"Sabar Del!! Pak agak cepat dikit lewat jalan pintas."UjarRosa kepada sopir Taxii tersebut.
🌻🌻🌻
Pukul 9:20 sampai di Kantor.
"Tok..Tok..Tok"
"Pak Rehan? Ada yang ingin bertemu dengan Anda." Ucap Karyawan Kantor.
"Silakan suruh dia masuk"Ucap Pak Rehan dari dalam ruangan.
"Baik Pak"Jawab karyawan kembali.
Perlahan Delia masuk untuk menemui Pak Rehan. Saat itu Pak Rehan sedang duduk seraya menyenderkan kepalanya di kursi yang membelakangi meja, Delia bingung harus memulainya dari mana karena Pak Rehan hanya memalingkan wajahnya.
Pak Rehan mempunyai sifat yang sangat cuek, tapi sekali jatuh cinta dirinya akan sangat susah untuk melepaskannya tapi sebaliknya jika dirinya disakiti, maka seumur hidupnya akan selalu membenci orang tersebut.
"Pak ini Delia?" Ucap Karyawan Kantor.
"Suruh dia duduk! Tinggalkan dia sendiri."Ucap Pak Rehan, seketika membuat tubuh Delia gemetar dengan jantung ikut berdebar.
"Baik Pak."Ucap Karyawan Kantor kemudian pergi dari ruangan Bos besar tersebut.
Sementara itu Pak Rehan tetap memalingkan wajahnya, Pak Rehan memang sudah terbiasa bersikap seperti itu walaupun sedang berada dikantor.
"Ada perlu apa kesini?"Tanya Pak Rehan.
"Aku mau melamar kerja Pak?"Ucap Delia.
"Kamu tidak punya banyak waktu silahkan taruh ijazahmu dimeja?"Ucap Pak Rehan dengan nada ketus.
"Baik Pak ini ijazah ku!"Delia bingung kenapa dari tadi Pak Rehan hanya memalingkan badannya.
"Hmmm"Gumam Pak Rehan seraya memutar kursi yang ia duduki. Namun Pak Rehan tidak menyangka yang datang kali ini sangatlah cantik, matanya seketika tercengang melihat wajah ayu Delia.
"Gadis ini cantik sekali! Sampai denyut jantungku tiba-tiba berdetak sangat kencang seperti ini!"Batin Pak Rehan.
"Pak bagaimana?"Ucap Delia sedikit senyum tipis pada bibir manisnya.
"Ohh ya, besok kau langsung bisa mulai kerja disini."Ucap Pak Rehan dengan mudahnya tanpa melihat ijazah Delia, cukup dengan melihat wajahnya Pak Rehan sudah langsung menerimanya untuk bekerja.
"Terimakasih ya Pak, saya pulang dulu?"Delia melangkah membalikan badannya lalu pergi dengan perasaan bahagia.
Sesampainya di lobby Delia menunggu Taxi yang sudah dipesannya.
"Sepertinya Taxi nya masih lama lebih baik aku beli minuman dulu." Ucapnya seraya berjalan tak lupa ia menutup wajahnya dari panasnya matahari.
Ketika sedang berjalan tiba-tiba ada sepeda motor oleng menyenggol dirinya yang sedang berjalan."Whuss... Srett... Brakkk!!! "
"Aaahhkk...!!"Delia langsung terplanting ke pinggir jalan.
Lalu pengemudi motor tersebut berusaha menolong Delia."Neng kamu tidak apa-apa?" Tanya pengemudi motor seraya mengangkat tubuh Delia untuk berdiri.
"Apa kau tidak punya mata..! Mengendarai motor sampai mecelakai orang." Pekik Delia kepada pengemudi motor tersebut.
"Maaf Neng! Aku tidak sengaja tadi aku hampir menabrak kucing makannya motorku oleng dan menabrak Neng!"Ucap pengemudi motor seraya terus meminta maaf kepada Delia.
"Oh ya sudah aku maafkan! Lain kali hati-hati Untung aku tidak apa-apa!"Ucap Delia.
Sampainya di rumah Rosa melihat tangan Delia penuh luka memar, bajunya kotor dan pulang dengan muka cemberut Rosa terus bertanya apa yang terjadi padanya.
"Kenapa ini! Tangan kamu kenapa banyak luka apa yang terjadi?" Rosa bertanya dengan muka kaget, ia terus bertanya penyebab luka itu.
"Aku tidak apa-apa Ros hanya saja tanganku terasa sedikit sakit! Tadi aku ditabrak motor dijalan saat hendak pulang."Ucap Delia.
"Siapa Del? Terus kamu sudah minta tanggung jawab orang itu?."Ucap Rosa.
"Tidak Ros, orang itu menabrakku karna menghindari seekor Kucing. Jadi aku maafkan saja." Ucapnya seraya membersihkan lukanya.
"Ya Tuhan Del! Untung kamu baik-baik saja coba kalo lebih dari ini!"Ucap Rosa kepada Delia.
"Sudah lebih baik kita tidur semoga lukaku ini tidak melebar supaya besok bisa masuk kerja " Ucap Delia sambil berbaring di atas ranjang.
"Baiklah!"Ucap Rosa seraya menarik selimut untuk menemani Delia tidur malam ini.
Sudah larut malam mereka berdua tertidur begitu nyenyak. Lalu bagaimana dengan besok apakah hari esok akan menjadi hari yang menyenangkan untuk Delia.
Maaf ya jika Novelku ini jelek karena aku masih belajar, tapi plissss jangan hanya baca di awalnya saja ya baca sampai episode terakhir😊
Bersambung.....
Pukul 6 pagi Delia sudah siap untuk berangkat ke kantor hari adalah hari kerja pertamanya. Sementara itu Rosa terlihat sedang sibuk bersiap ketempat kerjanya sendiri.
Selama ini Rosa tidak pernah memberi tahu pekerjaannya setiap kali Delia bertanya Rosa enggan menjawabnya dia hanya berkata pekerjaannya sangat melelahkan.
Penampilan Delia pagi ini berbeda dengan kemarin, sekarang rambutnya lurus dan sedikit di beri warna agar semakin menarik. Alisnya ia sulam begitu juga dengan bibirnya semua ini Delia lalukan untuk menyesuaikan dengan pekerjaannya.
"Selamat pagi Ros?" Sapa Delia penuh semangat.
"Pagi Del, kamu cantik banget pagi ini"Ucap Rosa seraya memegang secangkir teh untuk penutup pagi ini sebelum ia berangkat bekerja.
"Kamu bisa saja Ros, yaudah aku berangkat kekantor dulu ya"Wanita yang mempunyai kulit mulus itu segera bergegas pergi karena tidak mau hari pertama ia telat ke kantor.
Di kantor...
Sesampainya di kantor Delia berusaha percaya diri dengan penampilanya. Tapi begitu melihat karyawan lain dirinya merasa minder, mereka lebih cantik dan rapih daripada dirinya.
Namun tiba-tiba sindiran kejam mendarat di wajahnya.
"Karyawan baru ko kelihatan kampungan banget!."Ucap Gina karyawan kantor Pak Rehan.
Gina adalah karyawan paling senior dikantor Pak Rehan ia juga diam-diam menyukai Pak Rehan.
"Tok Tok Tok permisi Pak?"Ucap Delia seraya merapihkan rambutnya sebelum masuk menemui Bos besar.
"Silakan masuk."Jawab Pak Rehan.
" Pak dimana ruang kerja ku?" Ucapnya seraya berdiri dan sesekali menata rambutnya.
tiba-tiba Pak Rehan menelfon seseorang untuk segera datang keruanganya."Sekarang juga kau datang ke ruangan ku!"Ucap Pak Rehan dalam telfonya entah dengan siapa.
Tak lama kemudian datang seorang karyawan wanita bermuka judes dengan pakaian seksi serta tak lupa menebar pesonanya langsung masuk ke dalam ruangan Pak Rehan."Pak ada apa..?" Tanya wanita yang bernama Gina tersebut.
"Wanita ini kan yang menghina ku tadi!" Batin Delia seraya memalingkan wajahnya.
"Tolong kamu antar dia keruang kerjanya. Beri tau dia jam kerja dan jam istirahat, dan beri tau dia apa saja yang harus dia kerjakan." Ucap Pak Rehan sedikit menatap wajah Delia.
Tak menunggu lama Gina langsung mengantar Delia ke ruang kerjanya."Silahkan Karyawan baru ni tempat kerja Lo! Eemmm...Maksud saya Karyawan kampungan hahaha"Ucap Gina dengan mata melotot.
"Terimakasih!" Ucap Delia. Sebagai Karyawan baru Delia berusaha menerima hinaan dari Gina.
"Seperti tidak ada karyawan lain Karyawan kampungan ko diterima kerja di Kantor! haduuuhhh"Sahut Gina seraya menepuk jidatnya.
Tidak lama kemudian Pak Rehan mendatangi Delia rupanya ia akan mengajak makan siang bersama, sementara itu Gina yang bersebelahan denganya terlihat sangat cemburu wajahnya yang semula manis seketika menjadi merah membara.
"Kamu bisa makan siang denganku?"Tanya Pak Rehan dengan tatapan tajamnya membuat jantung Delia dag dig dug.
"Pak tapi kerjaanku belum selesai.?" Delia gemetar dan gugup ketika berhadapan dengan Pak Rehan.
"Sudahlah tinggal dulu pekerjaanmu kita makan siang dulu." Pak Rehan membiarkan Delia menunda pekerjaannya untuk makan bersama.
Saat makan bersama, Pak Rehan terus menatap wajah Delia yang sangat cantik itu. Sesekali mereka becanda bersama. Tak dipungkiri Delia merasa sangat beruntung bisa makan bersama Pak Rehan pengusaha kaya raya itu.
Tidak disangka kedekatan mereka menjadi masalah dengan Gina. Dari dulu Gina sudah menyukai Pak Rehan tapi cintanya tidak pernah di balas oleh Pak Rehan.
Menurut Pak Rehan Gina orangnya egois dan sombong, Gina juga licik dan tidak bertanggung jawab. Gina juga sering membuat masalah besar di Kantor dan tidak bisa menyelesaikannya.
Saat Delia kembali ke tempat kerja tiba-tiba.
" Brakkkkkkk....."
"Enak kan Lo! Diajak makan Pak Rehan! Dasar kampungan, Lo kan pasti yang menggoda Pak Rehan!" Gina mendobrak meja kerja Delia seraya memaki-maki Delia yang saat itu akan mulai bekerja kembali.
"Apa maksudmu Gin..?Aku sama sekali tidak pernah menggoda Pak Rehan."Ucap Delia.
"Awas Lo ya. Berani Lo godain Pak Rehan lagi! " Bentak Gina.
"Aku benar-benar tidak mengoda?." Belum selesai bicara Gina berlalu pergi.
Malam ini Delia pulang di jemput Rosa saat perjalanan pulang mereka melihat wanita menangis sendirian di dekat jalan yang sangat gelap gulita. Merasa kasihan mereka berhenti dan menghampiri wanita tersebut.
Tak disangka ternyata itu Gina, dirinya usai dirampok preman ketika sedang berjalan sendiri.
Malam itu Taxi yang di tumpanginya mogok, jadi Gina memutuskan untuk berjalan seraya menunggu Taxi yang lain. Namun ketika ia sedang berjalan tiba-tiba perampok datang dan merampas tas miliknya, untungnya dia tidak terluka.
"Gin kamu tidak apa-apa?" Gina hanya menangis tanpa menjawab tanya Delia.
"Ros bagaimana jika malam ini kita ajak Gina nginep di apartemen saja boleh?"Ucap Delia kepada Rosa.
"Ya sudah kita bawa Gina pulang sekarang." Mereka membawa Gina ke apartemen. Gina terus menerus menangis dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika preman itu melukainya dirinya.
"Gin sudah jangan menangis lagi. Yang penting kamu tidak apa-apa!"Ucap Delia.
"Maafin aku ya Del? Aku sudah jahat sama kamu aku sering marahin kamu, aku minta maaf apa kamu mau memaafkan aku Del?" Sambil menggenggam tangan Delia, Gina terus meminta Maaf.
"Sudah Gin lupakan masalah di Kantor! "Sambil memeluk Gina Delia memaafkannya.
"Sudah lebih baik kita tidur sudah malam." Sahut Rosa, kemudian mereka tidur bersama.
🌻🌻🌻
Esok hari...
Sampainya di Kantor beberapa Karyawan terheran melihat Delia dan Gina akrab seperti tidak ada apa-apa. Kalo sebelumnya mereka berdua sering bertengkar di Kantor.
Tak lama kemudian Karyawan Kantor memberi tahu Delia."Del ditunggu Pak Rehan dia pasti mau mengajakmu makan siang lagi"Ucap Karyawan tersebut.
"Enggak ah aku enggak enak sama Karyawan lain" Ucap Delia.
Karena tidak kunjung datang Pak Rehan menghampiri dirinya.
"Del kenapa kau tak mau datang keruangan ku?" Tanya Pak Rehan.
"Pak tadi aku lupa maafkan aku?"Ucap Delia.
"Iya tidak apa-apa Del, Kita makan yuk?"Ucap Pak Rehan, ia berharap Delia mau makan bersamanya lagi.
"Ciecie yang lagi jatuh cinta"Sahut Karyawan Kantor yang berbeda dibelakang mereka.
"Apaan sih kalian!"Pekik Delia.
"Gin Lo gak cemburu?"Sindir Karyawan tersebut.
"Cemburu sama siapa? Maksud kalian apa! Aku gak cemburu."Pekik Gina.
"Lha itu mukamu! Merah seperti api hahaha" Ejekan Karyawan Kantor membuat Gina marah besar padanya.
"Diam kalian!" Sambil menggebrak meja Kantor Gina membentak mereka.
"Gina! Kau? Apa yang kau lakukan! Pakai etika ini di Kantor bukan di hutan, seenaknya bersikap semaumu!" Bentak Pak Rehan seraya melotot dengan wajah merah menyalanya membuat semua Karyawan terdiam seketika.
"Pak.. Aaa... Aaku minta Maaf! Aku spontan melakukan ini."Ucapnya dengan rasa bersalah seraya menundukkan kepalanya.
"Saya beri peringatan sekali lagi jika sikapmu seperti ini lagi akan aku pecat kamu dari Kantor!."Ucap Pak Rehan sambil mengacungkan jari ia begitu marah pada Gina.
Niat ingin mengajak makan Delia berubah menjadi emosi Pak Rehan pergi begitu saja dia lupa akan janjinya untuk pergi makan bersama Delia. Gemetar tubuh Delia melihat Pak Rehan marah sampai begitunya.
Delia tidak menyangka kedekatannya dengan Pak Rehan hanya akan menjadi masalah di Kantor. Tapi bagaimana jika sikap Pak Rehan tidak di balas Delia, mungkin masalah itu akan lebih besar.
"Gin kamu tidak apa-apa?" Delia mendekati Gina yang sedang terdiam dengan tatapan mata tajamnya.
"Kenapa kamu masih bertanya bukankah kau sudah lihat sendiri bagaimana Pak Rehan membentak ku tadi!!"Ucap Gina begitu ketus.
"Biarin aja Del! Paling juga dia lagi malu tuh sama kelakuannya!"S'ahut Karyawan Kantor.
"Puas kalian puas! Sudah puas apa masih ingin membuat ku malu lagi?"Ucap Gina, membuat mereka tertawa terbahak-bahak menurut mereka itu sangat lucu.
"Sialan..! Malah tertawa awas Lo ya!!"Pekik Gina.
"Sudah-sudah nanti Pak Rehan marah lagi!"Ucap Delia.
Bersambung.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!