Transmigrasi Menjadi Queen Psikopat
`TMQP^Awal`
'Transmigrasi Menjadi Queen Psikopat'
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Berdiri]
'Calderioz Axel Barclay'
Habiskan dulu makananmu
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Menggeleng]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Aku sudah selesai
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ken sudah datang
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Aku berangkat dulu pih, kak
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Hati hati di jalan sayang
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Mengangguk]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Mencium pipi Dewa dan Axel]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Ingin pergi]
'Calderioz Axel Barclay'
[Menahan]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Balik badan]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ada apa kak?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Jangan menahanku nanti aku terlambat [Merengek]
'Calderioz Axel Barclay'
Ingat kau tidak boleh sendirian!
'Calderioz Axel Barclay'
Pulang nanti tunggu kakak menjemput mu
'Calderioz Axel Barclay'
Jangan menanggapi orang asing
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Haisss kakak kau sudah bicara ituh 15 kali padaku! [Kesal]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Aku bukan anak kecil lagih kakak ayolah [Merengek]
'Calderioz Axel Barclay'
Kakak hanya tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padamu
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Tidak akan percayalah [Memohon]
'Calderioz Axel Barclay'
Baiklah [Melepaskan genggamannya walau enggan]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Senyum]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Dadah [Melambaikan tangannya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
AKU SAYANG KAKAK🏃♀️
'Calderioz Axel Barclay'
[Tersenyum]
'Calderioz Axel Barclay'
[Seketika resah kembali]
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Ada apa?
'Calderioz Axel Barclay'
Aku tidak tau tapi dari semalam perasaan ku sudah tidak enak
'Calderioz Axel Barclay'
Aku takut terjadi sesuatu
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Tenanglah mungkin kau hanya kelelahan
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Istirahat lah
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Bukankah tiga hari lagih kau memiliki tugas di negara C?
'Calderioz Axel Barclay'
Hmmm
'Calderioz Axel Barclay'
[Berlalu pergi]
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Kekhawatiran Axel aku bisa memaklumi nya karena setiap hari saja dia seperti ituh
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Tapi entah mengapa perasaan ku juga mulai tidak enak
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Semoga saja bukan hal buruk
'Kenzonio Anders Revlandi'
[Kaget]
'Kenzonio Anders Revlandi'
Lexa!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Hehehe [Tertawa kecil]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Masuk ke dalam mobil]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Pagi mas pacar [Senyum manis]
'Kenzonio Anders Revlandi'
Pagi juga calon istri ku [Mencubit hidung lexa]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Apaan sih? [Mengalihkan pandangan]
'Kenzonio Anders Revlandi'
[Tersenyum]
'Kenzonio Anders Revlandi'
Kenapa lama sekali?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Owh ituh tadi kakak
'Kenzonio Anders Revlandi'
[Mengerutkan keningnya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Biasalah [Cemberut]
'Kenzonio Anders Revlandi'
Kenapa cemberut hmm? [Mengelus lembut kepala lexa]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Aku hanya kesal kenapa kakak selalu berlebihan
'Kenzonio Anders Revlandi'
Ituh tandanya kak Axel sayang sama lexa
'Kenzonio Anders Revlandi'
Lexa tau kan musuh kita ituh banyak banget
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Mengangguk]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Kenapa lexa tidak boleh belajar bela diri? [Menatap kenzo]
'Kenzonio Anders Revlandi'
....
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Selalu saja begitu [Lirih]
'Kenzonio Anders Revlandi'
[Mendengar]
'Kenzonio Anders Revlandi'
Ahkk sebentar lagih kau masuk
'Kenzonio Anders Revlandi'
Ayo kita berangkat [Menjalankan mobilnya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Baiklah
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Turun]
'Kenzonio Anders Revlandi'
^2in
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Kau tidak ada kelas hari inih?
'Kenzonio Anders Revlandi'
[Mengangguk]
'Kenzonio Anders Revlandi'
Maaf aku ada urusan
'Kenzonio Anders Revlandi'
Setelah kau masuk aku akan pergi
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Tidak papa
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Aku tau kau sibuk
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Owh ya ku dengar 3 hari lagih kakak akan menjalankan tugas di negara C apah kau ikut?
'Kenzonio Anders Revlandi'
Sepertinya
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ituh pasti tugas yang sangat berat
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Jadi kau tidak boleh capek capek okeee
'Kenzonio Anders Revlandi'
Baiklahhh
'Kenzonio Anders Revlandi'
Masuklah [Mengelus lembut kepala lexa]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Mengangguk]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Terima kasih karna telah mengantarku [Senyum]
'Kenzonio Anders Revlandi'
Hanya ituh?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Lalu?
'Kenzonio Anders Revlandi'
Cium aku [Memajukan wajahnya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Yakkk! inih di kampus!
'Kenzonio Anders Revlandi'
Lalu kenapa?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ckk! [Celingak celinguk]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Mencium pipi kenzo]
'Kenzonio Anders Revlandi'
😶
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Dadah calon suamiku🏃♀️
'Kenzonio Anders Revlandi'
Apa apaan inih?!
'Kenzonio Anders Revlandi'
Dia sungguh menciumku? [Memegang pipinya]
'Kenzonio Anders Revlandi'
Padahal aku hanya bercanda [Senyum]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ahkkk memalukan sekali [Menutup wajahnya menggunakan tangan]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Kaget]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Kalian?!
'Jessinta Ranatasya'
Ciee cieee
'Prisca Aurelie'
Yang habis nyium calon suami [Menggoda]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ka-kalian?
'Jessinta Ranatasya'
Yahh kami melihatnya
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Astagaa aku maluu
'Jessinta Ranatasya'
Biasa ajh kali lagian kan kenzo ituh tunanganmu
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Mengangguk]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Owh ya kalian sudah makan?
'Jessinta Ranatasya'
[Menggeleng]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ya ampun
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ayo kita ke kantin
'Jessinta Ranatasya'
Ehk tapi-...
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Aku akan mentraktir kalian [Menarik tangan Sinta dan prisca]
'Prisca Aurelie'
[Menatap makanan yang ada di hadapannya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Kenapa kalian hanya menatapnya?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ayo makan!
'Jessinta Ranatasya'
[Makan]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Kalau kurang kalian pesan saja lagih nanti aku yang akan membayarnya [Senyum]
'Prisca Aurelie'
Aku bukanlah Sinta yang rakus!
'Jessinta Ranatasya'
Yakkk kenapa jadi aku?!
'Prisca Aurelie'
Ya memang kau ituh rakus kan!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Haisss kalian inih [Tertawa]
'Prisca Aurelie'
(Kau sangat baik lexa)
'Jessinta Ranatasya'
(Aku beruntung mendapatkan sahabat seperti mu)
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Owh ya kalian masih tinggal di asrama?
'Prisca Aurelie'
[Mengangguk]
'Jessinta Ranatasya'
Memang nya ada apah?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Mulai besok kalian tinggal bersama ku saja
'Prisca Aurelie'
Uhuk uhuk uhuk
'Jessinta Ranatasya'
[Kaget]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ehk ehk inih minum [Memberikan air]
'Prisca Aurelie'
[Mengambil nya dan meminumnya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Kalo makan ituh pelan pelan!
'Prisca Aurelie'
Kau mengagetkan ku!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Kenapa?
'Jessinta Ranatasya'
Apah yang kau katakan tadi?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Haisss apah kau ituh budek hah?!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Aku bilang mulai besok kalian tinggal bersama ku!
'Prisca Aurelie'
Bagaimana bisa?!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Tentu saja bisa!
'Jessinta Ranatasya'
Bagaimana dengan papih dan kakakmu?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ituh masalah gampang
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Papih dan kakakku pasti setuju
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Dan lebih bagus lagih jika kalian menjadi kakak dan adikku
'Jessinta Ranatasya'
APAH?!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Kenapa kalian tidak mau ya?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Padahal aku ingin sekali memiliki saudara perempuan [Murung]
'Prisca Aurelie'
Ahkk bukan begitu
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Jadi kalian mau kan? [Berharap]
'Jessinta Ranatasya'
[Menatap prisca]
'Prisca Aurelie'
[Mengangguk]
'Prisca Aurelie'
Baiklah kami mau
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Yeyyy makasih [Memeluk prisca dan Sinta]
'Prisca Aurelie'
Harusnya kita yang bilang makasih
'Jessinta Ranatasya'
Hmmm bener tuh
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Haisss kakak mana sih?!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Udah malem tapi belum juga dateng! [Kesal]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Melihat ponselnya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Kakak?
'Gabriella Queen Allexa .B.'
📲 Hallo kak?
'Calderioz Axel Barclay'
📲 Hallo sayang
'Gabriella Queen Allexa .B.'
📲 Kakak dimana?
'Calderioz Axel Barclay'
📲 Maaf ya sepertinya kakak akan sedikit telat menjemput mu
'Calderioz Axel Barclay'
📲 Karena kakak harus mengurus sesuatu
'Gabriella Queen Allexa .B.'
📲 Baiklah aku akan tunggu di asrama
'Calderioz Axel Barclay'
📲 Ingat jangan kemana mana sebelum kakak sampai
'Gabriella Queen Allexa .B.'
📲 Baiklah dahh
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Memutuskan panggilan sepihak]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Nengok ke asal suara]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Yakk apah yang di lakukan gadis ituh?!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Apah dia ingin mati?!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Melotot]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
NONA AWASSS!!!🏃♀️
'Unknown'
[Nengok kebelakang]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Narik unknown secara kasar]
'Unknown'
Ahkkkk [Kepala terbentur]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Melihat kedepan]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
AHKKKKKKK [Menyilangkan kedua tangannya di depan wajahnya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Terpental]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ahkkkk [Tubuh berlumuran darah]
'Unknown'
Siall harusnya aku yang mati bukan gadis ituh!!!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Memegang sebuah kalung]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Berdiri]
'Unknown'
Dia berdiri?! [Kaget]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
No-nona apah kau tidak papa? [Berjalan tertatih-tatih kearah unknown]
'Unknown'
[Melihat kearah lain]
'Unknown'
[Memblakakan matanya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
AHKKKKKKK [Terpental kearah unknown]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Uhkkkkk [Megang perut]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ka-kau ba-baik ba-baik sa-saja? [Menahan rasa sakit]
'Unknown'
Yakkk! Harusnya gwe yang ngomong kaya gitu!!!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ka-kau bi-bisa li-lihat sendiri kan keadaan ku?
'Unknown'
Kenapa loh nolongin gwe?!
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ha-hanya ingin
'Gabriella Queen Allexa .B.'
[Mencabut kaca dari perutnya]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
Ka-kau te-tenang saja no-nona aku tidak akan mat-......
'Unknown'
Yakkk! Bangun hey!!! [Menggoyang goyang kan tubuh lexa]
'Gabriella Queen Allexa .B.'
....
'Unknown'
Apah dia sudah mati?!
'Unknown'
[Melihat kalung lexa]
'Unknown'
[Menutup mulut tak percaya]
'Unknown'
Bu-bukan kah kalung ituh kalung yang hanya dimiliki oleh putri keluarga Barclay?!
'Unknown'
Gadis yang akan membawa perdamaian dalam dunia inih?!
'Unknown'
Jangan jangan dia orangnya?!
'Unknown'
Yakkk kau tidak boleh mati!!! [Terus menggoyang goyang kan tubuh lexa]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Dok bagaimana keadaan putri saya?!
'Dokter'
Keadaan putri anda sudah stabil
'Dokter'
(Walau harus mengorbankan nona muda)
'Renovan Galaksi Caroline'
Udahlah mah dia ituh bukan anak kecil lagih!
'Renovan Galaksi Caroline'
Cuma kecelakaan gak mungkin buat dia mati!
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Hmmm kau tenang saja
'Dokter'
Nyonya putri anda sudah sadar
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
[Bergegas menghampiri unknown]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
^2
'Unknown'
[Membuka matanya secara perlahan]
'Unknown'
A-aku dimana? [Melihat sekeliling]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Kau berada di rumah sakit
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Aku mamah mu
'Unknown'
(Bukannya mamih udah meninggal?)
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Iyah
'Unknown'
Aku tidak mengenal mu
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
[Kaget]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
^2in
'Renovan Galaksi Caroline'
[Kaget langsung berdiri]
'Gerlando Angkasa Caroline'
^2in
'Gerlando Angkasa Caroline'
Apah maksud loh?!
'Renovan Galaksi Caroline'
Gak usah pura pura gak inget deh!
'Unknown'
Ka-kalian siapa?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Gwe kakak loh!
'Renovan Galaksi Caroline'
Gwe juga!
'Unknown'
(Kakak? Tapi aku hanya memiliki 1 kakak)
'Unknown'
(Sebenernya mereka inih siapa?!)
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Dokter apah yang terjadi dengan nya?!
'Dokter'
Karna benturan yang sangat keras seperti nya putri anda mengalami amnesia
'Dokter'
(Tapi bukankah waktu di oprasi dia mengalami masalah pada jantung nya!)
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Amnesia?!
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Apah kah akan berangsur lama?
'Dokter'
Saya tidak bisa memastikan nya nyonya
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Baiklah
'Dokter'
Kalau begitu saya permisi [Membungkuk lalu pergi]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Zeva apah kau bener bener tidak ingat mamah?
'Unknown'
Tapi namaku bukan zeva
'Renovan Galaksi Caroline'
Heh kok luh jadi beg0 sih?!
'Renovan Galaksi Caroline'
Kalo luh amnesia berarti luh gak inget apah apah lah!
'Unknown'
Namaku ituh [Lexa]!
'Unknown'
[Menutup mulut tak percaya]
'Unknown'
(Ada apah dengan ku?!)
'Unknown'
(Kenapa aku tidak bisa menyebutkan namaku sendiri?!)
'Renovan Galaksi Caroline'
Namamu ituh apah hah?!
'Renovan Galaksi Caroline'
Atau jangan jangan kau hanya berpura-pura amnesia?!!
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Reno hentikan!!
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Adik mu baru sadar kenapa kau malah menuduh nya hah?!!
'Renovan Galaksi Caroline'
Siapa tau saja dia ingin lepas dari tanggung ja-....
'Gerlando Angkasa Caroline'
Cukup! [Dingin+++]
'Renovan Galaksi Caroline'
[Diam]
'Unknown'
Boleh aku minjam cermin?
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Ahk inih [Memberikan cermin]
'Unknown'
[Melihat wajahnya]
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
[Kaget]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
^2in
'Gerlando Angkasa Caroline'
^3in
'Renovan Galaksi Caroline'
^4in
'Unknown'
Ad-ada apah dengan wajah ku?!
'Unknown'
Apakah karena kecelakaan ituh wajahku rusak hingga harus di operasi plastik?!
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Operasi plastik?!
'Renovan Galaksi Caroline'
Yakkkk!
'Renovan Galaksi Caroline'
Wajah luh dari dulu emang kaya gitu!!!
'Gerlando Angkasa Caroline'
RENO CUKUP!
'Renovan Galaksi Caroline'
....
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Zeva [Memegang tangan unknown]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Wajahmu tidak pernah berubah
'Unknown'
(Tapi inih bukan wajahku!)
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Mungkin karena kecelakaan ituh kau mulai berhalusinasi
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Dengar inih baik baik
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Dia ituh Artharendra papah mu [Menunjuk rendra]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Aku Nessa mamahmu
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Dia Gerlando kakak pertama mu [Nunjuk lando]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Dia Renovan kakak kedua mu [Nunjuk reno]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Dan nama kamu adalah Zevanya Levonie Caroline
'Zevanya Levonie Caroline'
Ze-zevanya Levonie Caroline?
`TMQP^Keluarga Baru`
'Zevanya Levonie Caroline'
Aku ingin pulang
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Hah?
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Tapi kau baru sadar
'Zevanya Levonie Caroline'
Tapi aku tidak ingin berada disini
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Baiklah aku akan mengurusnya
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Pah!
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Biarkan saja mah
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
....
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
[Pergi]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Kau lapar?
'Zevanya Levonie Caroline'
[Mengangguk]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Baiklah mamah akan membeli makanan untukmu
'Renovan Galaksi Caroline'
Cihh dasar manja!
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Reno kamu ikut mamah [Narik tangan Reno]
'Renovan Galaksi Caroline'
[Pasrah]
'Zevanya Levonie Caroline'
(Apah yang terjadi sebenarnya?)
'Gerlando Angkasa Caroline'
Kau sungguh ingin pulang?
'Zevanya Levonie Caroline'
Hah?
'Zevanya Levonie Caroline'
Ehk iyah
'Zevanya Levonie Caroline'
Aku tidak suka terlalu lama di rumah sakit [Senyum]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Kau tersenyum?
'Zevanya Levonie Caroline'
Hah?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Kau tidak pernah tersenyum selama inih
'Zevanya Levonie Caroline'
Sungguh?
'Zevanya Levonie Caroline'
Benarkah?
'Zevanya Levonie Caroline'
(Padahal setiap hari aku tersenyum)
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Mengangguk]
'Zevanya Levonie Caroline'
Kau kan kakak ku
'Zevanya Levonie Caroline'
Pasti kau tau kan bagaimana sikapku dulu?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Hmm
'Gerlando Angkasa Caroline'
Kau ituh dingin, irit bicara, tidak peduli pada siapa pun
'Zevanya Levonie Caroline'
Waww aku dulu seperti ituh [Mengangguk]
'Zevanya Levonie Caroline'
(Irit bicara? padahal dulu ituh aku sangat cerewet)
'Zevanya Levonie Caroline'
(Dan apah tadi katanya aku ituh tidak peduli pada siapa pun? Bagaimana bisa melihat semut di injak saja aku tidak tega)
'Zevanya Levonie Caroline'
(Sepertinya tubuh inih memiliki sifat yang buruk)
'Gerlando Angkasa Caroline'
Bagaimana kau bisa tertabrak?
'Zevanya Levonie Caroline'
Bukan kah aku amnesia? Lalu bagaimana aku bisa mengingat nya?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Ahk iyah juga ya
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Tapi entah kenapa aku merasa bahwa zeva baik baik saja!)
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Apah benar kata reno bahwa zeva hanya pura-pura?!)
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Melihat kalung di leher zeva]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Ka-kalung? [Memegang kalung di leher zeva]
'Zevanya Levonie Caroline'
Ehk?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Ahkkkk [Melepaskan nya]
'Zevanya Levonie Caroline'
Kau kenapa?
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Pa-panas!)
'Gerlando Angkasa Caroline'
Dari mana kau mendapatkan nya?!!
'Zevanya Levonie Caroline'
Apah?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Kalung ituh!! [Menunjuk kalung di leher zeva]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Melihat kearah yang lando tunjuk]
'Zevanya Levonie Caroline'
Ehk? [Memegang kalungnya]
'Zevanya Levonie Caroline'
(Kalung nya benar-benar ada di tubuh inih)
'Gerlando Angkasa Caroline'
Dari mana kau mendapatkan nya?!!
'Zevanya Levonie Caroline'
Aku tidak tau
Kalung yang ada di leher zeva
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Ada apah dengan kalung ituh?!! Kenapa terasa panas saat aku memegang nya)
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Tapi kalung ituh seperti tidak asing!)
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
[Masuk]
'Zevanya Levonie Caroline'
Pah bagaimana apah aku boleh pulang? [Menatap rendra]
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Pah?
'Zevanya Levonie Caroline'
Kenapa?
'Zevanya Levonie Caroline'
Apah aku tidak boleh memanggilmu papah?
'Zevanya Levonie Caroline'
Bukan kah kau papah ku?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Ahkkk tidak
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Kata dokter kau sudah boleh pulang
'Zevanya Levonie Caroline'
Akhirnya [Senang]
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
(Dia memanggilku papah?)
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
(Inih sungguh keajaiban)
'Zevanya Levonie Caroline'
(Ingin berdiri)
'Zevanya Levonie Caroline'
[Menatap rendra dan lando]
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
[Diam]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Diam]
'Zevanya Levonie Caroline'
Apah kalian tidak akan membantu ku?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Hah? [Bingung]
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
^2in
'Zevanya Levonie Caroline'
Bagaimana jika nanti aku jatuh?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
[Menatap lando]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Menatap rendra]
'Zevanya Levonie Caroline'
Huh menyebalkan!
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Membantu zeva]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Berdiri]
'Zevanya Levonie Caroline'
Terima kasih kakak ku [Senyum]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Diam membeku]
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
(Ada apah dengannya?!)
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
(Dia seperti bukan zeva yang ku kenal!)
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Mak-..... [Melihat zeva]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Loh zeva kenapa berdiri? [Menghampiri zeva]
'Zevanya Levonie Caroline'
Aku ingin pulang
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Lalu makanan mu? [Mengangkat makanan yang ia beli]
'Zevanya Levonie Caroline'
Aku bisa memakannya dirumah
'Renovan Galaksi Caroline'
Ckk! Menyusahkan!
'Zevanya Levonie Caroline'
Jika kau tidak ingin aku repoti kau diam saja
'Renovan Galaksi Caroline'
(Apah katanya?!)
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Baiklah ayo kita pulang
'Calderioz Axel Barclay'
Bagaimana keadaan adiku?!!!
'Dokter'
Ma-maaf tuan muda tapi nona muda tidak bisa kami selamatkan [Nunduk]
'Calderioz Axel Barclay'
APAH MAKSUD MU HAH?!!! [Mencengkram kerah baju dokter]
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Axel kendalikan emosi mu!!!
'Calderioz Axel Barclay'
Bagaimana bisa?!!!
'Calderioz Axel Barclay'
Dia bilang adikku tidak bisa di selamatkan!!!
'Calderioz Axel Barclay'
Kau tidak tuli kan?!!!
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
....
'Dokter'
Ma-maaf tuan tapi nona muda sudah tiada
'Calderioz Axel Barclay'
[Memukul dokter]
'Calderioz Axel Barclay'
JAGA BICARA MU!!!
'Calderioz Axel Barclay'
APAH KAU INGIN AKU PECAT HAH?!!!
'Jessinta Ranatasya'
[Membuka kain putih yang menutupi seseorang dari kepala hingga kaki]
'Jessinta Ranatasya'
AHKKKK [Kaget]
'Prisca Aurelie'
Sinta ada apah? [Menghampiri sinta]
'Jessinta Ranatasya'
It-ituh bukan lexa kan? [Menunjuk mayat seseorang yang memiliki luka di sekujur tubuh]
'Prisca Aurelie'
[Melihat]
'Prisca Aurelie'
[Menutup mulut tak percaya]
'Prisca Aurelie'
Kak-kak axel it-ituh lexa
'Calderioz Axel Barclay'
[Melihat]
'Kenzonio Anders Revlandi'
^2in
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
^3in
'Calderioz Axel Barclay'
//Deg//
'Kenzonio Anders Revlandi'
//Deg//
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
//Deg//
'Kenzonio Anders Revlandi'
[Meneteskan air mata]
Bagaimana tidak kenzo melihat tubuh sang tunangan yang sudah membiru dengan luka di sekujur tubuh
'Kenzonio Anders Revlandi'
Tidak! [Menggeleng dengan cepat]
'Kenzonio Anders Revlandi'
[Jatuh terduduk]
'Kenzonio Anders Revlandi'
Tidak inih tidak mungkin!!!
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
(Ap-apah mayat ituh benar-benar putriku?)
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
[Lemas]
'Calderioz Axel Barclay'
[Melihat intens tubuh lexa]
'Calderioz Axel Barclay'
[Matanya tertuju pada sesuatu]
'Calderioz Axel Barclay'
[Tersenyum]
'Calderioz Axel Barclay'
Dia bukan adik ku hahahaha [Tertawa]
'Jessinta Ranatasya'
[Takut]
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Axel sadar lah!!
'Calderioz Axel Barclay'
DIA BUKAN ALEXA KU!!!
'Calderioz Axel Barclay'
ALEXA KU MASIH HIDUP HAHAHA
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
[Memeluk axel]
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Sadar lah xel adikmu sudah tiada
'Calderioz Axel Barclay'
Adikku masih hidup
'Calderioz Axel Barclay'
(Aku akan mencarimu lexa)
'Calderioz Axel Barclay'
(Tidak akan ada satu orang pun yang bisa mengambil mu dari ku!)
'Calderioz Axel Barclay'
(Kau adikku selamanya akan tetap menjadi adikku!)
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Dokter tolong urus jenazah putri ku
'Dokter'
Baik tuan [Membungkuk]
'Kenzonio Anders Revlandi'
(Kenapa kau pergi secepat ituh?!)
'Kenzonio Anders Revlandi'
(Padahal hari pernikahan kita sudah dekat bukan?)
'Kenzonio Anders Revlandi'
[Senyum kecut]
'Prisca Aurelie'
[Hanya bisa menangis]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Menatap bangunan di depannya]
'Zevanya Levonie Caroline'
Inih rumah siapa? [Menatap keluarga nya]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Inih rumah kita
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Ayo masuk
'Zevanya Levonie Caroline'
[Mengangguk]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Inih kamar mu
'Zevanya Levonie Caroline'
Apah?
'Zevanya Levonie Caroline'
Kenapa hitam?
'Zevanya Levonie Caroline'
Gelap sekali [Melihat sekeliling kamarnya]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Kenapa bukankah kau sangat menyukai warna hitam?
'Zevanya Levonie Caroline'
(Ituh kan yang menyukainya tubuh inih bukan aku!)
'Zevanya Levonie Caroline'
Apah aku boleh pindah kamar?
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Baiklah
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
(Ada apah dengannya?)
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Bagaimana dengan inih?
'Zevanya Levonie Caroline'
Kamar inih sepertinya untuk laki-laki bukan?
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
(Bukankah dia sangat menyukai yang seperti inih?)
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Inih?
'Zevanya Levonie Caroline'
Aku tidak menyukai nya
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
(Astaga apah yang ia inginkan?!)
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Kalo yang inih?
'Zevanya Levonie Caroline'
Pink?
'Zevanya Levonie Caroline'
(Menjijikan sekali)
'Zevanya Levonie Caroline'
Kamar inih seperti kamar anak kecil
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
'Huh' [Mengendus kesal]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Inih yang terakhir bagaimana?
'Zevanya Levonie Caroline'
Tidak buruk
'Zevanya Levonie Caroline'
Baiklah kamar inih akan menjadi kamar ku
'Zevanya Levonie Caroline'
Terimakasih dan maaf karna telah merepotkan mu [Senyum]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
[Terpaku]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Ahkkk tidak papa
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Baiklah kau istirahat saja jika kau ingin sesuatu panggil aku
'Zevanya Levonie Caroline'
[Mengangguk]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
[Pergi]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Menutup dan mengunci pintu]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Menatap dirinya dari pantulan cermin]
'Zevanya Levonie Caroline'
Kenapa aku bisa ada ditubuh gadis inih?!
'Zevanya Levonie Caroline'
Bukan kah seharusnya aku sudah mati?!
'Zevanya Levonie Caroline'
Dan kalung inih? [Memegang kalungnya]
'Zevanya Levonie Caroline'
Seingat ku aku memberikan kalung inih pada gadis inih agar dia bisa tetap hidup
'Zevanya Levonie Caroline'
Tapi kak axel bilang kalung inih tidak bisa terlepas kan dari ku
'Zevanya Levonie Caroline'
Dan caranya agar kalung inih lepas dari ku [Terdiam sejenak]
'Zevanya Levonie Caroline'
Tapi bukankah aku sudah menyerahkan jantung ku pada tubuh inih agar kalung ituh terlepas dari ku [Berpikir]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Teringat sesuatu]
'Zevanya Levonie Caroline'
Jangan jangan benar kata kakak! Kalung inih akan terus bersama dengan jiwa ku!
'Zevanya Levonie Caroline'
Haisss sudahlah aku tidak mengerti [Merebahkan tubuhnya keatas kasur]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Memejamkan matanya]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
'Huftt' [Duduk]
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Bagaimana?
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Ada yang aneh dengannya
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Aku sudah menduganya
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Yang benar saja dia menolak 3 kamar yang dulu menjadi tipe nya!
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Hah?
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Dia tidak ingin memiliki kamar yang gelap!
'Renovan Galaksi Caroline'
Bagaimana bisa bukankah dia sangat menyukainya?
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Mamah juga gak tau
'Gerlando Angkasa Caroline'
Sikapnya yang sekarang benar-benar bertolak belakang dengan yang dulu
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Yahh kau benar
'Renovan Galaksi Caroline'
Aku rasa dia hanya pura-pura
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Tapi untuk apah?
'Renovan Galaksi Caroline'
Mungkin dia lelah mengerjakan tugas yang papah kasih
'Gerlando Angkasa Caroline'
Ituh tidak mungkin!
'Gerlando Angkasa Caroline'
Kau tau kan dia selalu ingin menjalankan tugas!
'Renovan Galaksi Caroline'
Kau benar juga
'Renovan Galaksi Caroline'
Apah jangan jangan jiwanya tertukar?!
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Memukul Reno]
'Renovan Galaksi Caroline'
Kenapa loh mukul gwe?!
'Gerlando Angkasa Caroline'
Jangan bercanda!
'Gerlando Angkasa Caroline'
Mana mungkin jiwanya tertukar?!
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Tapi bisa jadi
'Gerlando Angkasa Caroline'
Hah?
'Renovan Galaksi Caroline'
Apah gwe bilang!
'Gerlando Angkasa Caroline'
Apah maksud papah?!
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Transmigrasi!
'Gerlando Angkasa Caroline'
Transmigrasi?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Yahh transmigrasi adalah suatu ritual perpindahan jiwa yang hanya bisa dilakukan oleh orang orang yang memiliki kekuatan yang lebih
'Gerlando Angkasa Caroline'
Tapi zeva
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Yahh ituh tidak mungkin terjadi
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Dan satu hal lagih
'Renovan Galaksi Caroline'
Apah?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Transmigrasi bisa di lakukan pada putri penguasa dunia bawah yang memiliki jimat penyelamat yang di berikan oleh ibunya
'Gerlando Angkasa Caroline'
Jimat penyelamat?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Seperti apah jimat ituh?!
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Papah tidak tau
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Tapi ada satu hal yang papah tau
'Renovan Galaksi Caroline'
Apah ituh pah?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Berlian jimat ituh dibuat dari darah dan nyawa dewi kematian
'Gerlando Angkasa Caroline'
Siapa dewi kematian ituh?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Istri dari penguasa dunia bawah
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Dan jika jimat ituh di pegang oleh orang sembarangan orang ituh akan merasa kesakitan
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Terdiam sejenak]
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Kalung it-......)
`TMQP^Persiapan Perang`
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Kalung ituh? Apah jimat yang dikatakan papah adalah kalung ituh?!)
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Ahkk tapi tidak mungkin)
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Menggeleng dengan cepat]
'Renovan Galaksi Caroline'
Luh kenapa?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Hah enggak
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Apah kau tidak enak badan?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Gak kok mah
'Gerlando Angkasa Caroline'
Lando baik baik ajah
'Renovan Galaksi Caroline'
Owh ya bagaimana dengan peperangan 2 hari lagih pah?
'Gerlando Angkasa Caroline'
Ahk iyh apah zeva akan tetap memimpin peperangan ituh?
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Dia kan amnesia
'Renovan Galaksi Caroline'
Gimana kalo tentang cara bertarung juga dia lupa pah?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Peperangan 2 hari lagih akan tetap di pimpin oleh zeva
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Lando kamu harus melatih zeva agar dia menjadi seperti dulu lagih!
'Renovan Galaksi Caroline'
Kenapa gak ganti ajah pah?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Peperangan kali inih bukan main main reno!
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Kita semua bisa saja mati mengenaskan dengan hitungan detik!
'Gerlando Angkasa Caroline'
Siapa lawan kita kali inih?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Penguasa dunia bawah!
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
[Melotot]
'Tanicalina Nessa Brown' [Ny.C]
Pah bagaimana jika-....
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Maka dari ituh papah akan tetap menjadikan zeva pemimpin peperangan ituh
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Sekaligus kita buktikan apah ada ikatannya zeva dengan putra mahkota penguasa dunia bawah
'Gerlando Angkasa Caroline'
Maksud nya?
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Jika zeva benar-benar bertransmigrasi maka satu satunya orang yang bisa melakukan ituh saat inih adalah adik dari putra mahkota
'Renovan Galaksi Caroline'
Benarkah?
'Renovan Galaksi Caroline'
Jika begitu kita bisa memanfaatkan zeva bukan? [Menaikan sebelah alisnya]
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Jangan konyol reno!!!
'Artharendra Resvan Caroline' [Tn.C]
Mereka bukan manusia biasa melainkan iblis yang paling disegani di seluruh alam!!!
'Renovan Galaksi Caroline'
....
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
AXEL!!!!
'Calderioz Axel Barclay'
Aku bisa mendengar nya kenapa harus berteriak?
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Jangan konyol axel!!!
'Calderioz Axel Barclay'
[Menaikan sebelah alisnya]
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Kenapa kau tidak datang ke pemakaman adikmu?!!
'Calderioz Axel Barclay'
Dia bukan adikku asal kau tau ituh [Menatap dewa datar]
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Owh ayolah axel!!!
'Calderioz Axel Barclay'
APAH KAU TIDAK MENYADARI NYA HAH?!!
'Calderioz Axel Barclay'
ADIKKU MASIH HIDUP!!!
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
....
'Calderioz Axel Barclay'
Aku akan membuktikan nya bahwa adikku masih hidup! [Pergi]
'Kenzonio Anders Revlandi'
(Apah kamu benar-benar masih hidup?)
'Calderioz Axel Barclay'
Aku masih ingat bahwa aku meletakkan benda ituh di ruang bawah tangah [Lari menuruni anak tangga]
'Calderioz Axel Barclay'
[Membuka salah satu pintu]
'Calderioz Axel Barclay'
[Duduk]
'Calderioz Axel Barclay'
[Mengotak ngatik sesuatu]
'Calderioz Axel Barclay'
Ayo ayo semoga ketemu! [Fokus]
'Calderioz Axel Barclay'
[Menggebrak meja]
'Calderioz Axel Barclay'
CKK! AHKKKK SIALL! [Mengacak acak rambut frustasi]
'Calderioz Axel Barclay'
Shittt!
'Calderioz Axel Barclay'
[Menatap langit-langit ruangan itu]
'Calderioz Axel Barclay'
Lexxa kamu dimana cantik? [Lirih]
'Calderioz Axel Barclay'
Ahhh [Menjentikkan jarinya]
'Calderioz Axel Barclay'
[Mengambil suatu benda kecil di bawah meja]
'Calderioz Axel Barclay'
[Menghubungkan benda kecil itu dengan komputer]
'Calderioz Axel Barclay'
Akses mata? [Diam membeku]
'Calderioz Axel Barclay'
Siall!
'Calderioz Axel Barclay'
Aku tidak peduli apa yang akan terjadi tapi lexxa ku harus kembali!
'Calderioz Axel Barclay'
[Menekan suatu tombol]
'Calderioz Axel Barclay'
[Mengakses mata kanannya]
'Calderioz Axel Barclay'
Akhirnya [Tersenyum]
'Calderioz Axel Barclay'
[Mencoba memahami letak suatu tempat]
'Calderioz Axel Barclay'
Negara-..... [Senyumnya memudar]
'Calderioz Axel Barclay'
[Mengepalkan kedua tangannya]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Celingak celinguk]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Zeva?!
'Zevanya Levonie Caroline'
[Mengelus dadanya]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Balik badan]
'Zevanya Levonie Caroline'
Haisss kau membuat ku kaget kak
'Gerlando Angkasa Caroline'
Ohh ma-maaf [Menggaruk kepalanya yang tak gatal]
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Kenapa jadi canggung?!)
'Zevanya Levonie Caroline'
Haha kau ini lucu sekali [Tertawa kecil]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Diam membeku]
'Zevanya Levonie Caroline'
Kenapa kakak ada dikamar ku?
'Gerlando Angkasa Caroline'
....
'Zevanya Levonie Caroline'
Kak?
'Zevanya Levonie Caroline'
Kakak? [Melambaikan tangan di depan wajah lando]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Ehkk? [Sadar]
'Zevanya Levonie Caroline'
Kau melamun?
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Menggeleng]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Papah nyuruh gue buat ngajarin lu bertarung [To the poin]
'Zevanya Levonie Caroline'
Hah? [Kaget]
'Zevanya Levonie Caroline'
Ta-tapi aku tidak bisa bertarung
'Gerlando Angkasa Caroline'
Gue ajarin, ayo!🚶♂️
'Zevanya Levonie Caroline'
[Diam]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Ayo cepet! [Dingin]
'Zevanya Levonie Caroline'
Ehk iya🚶♀️
Ruang senjata bawah tanah
'Zevanya Levonie Caroline'
[Menganga]
'Zevanya Levonie Caroline'
Banyak sekali senjata disini? [Melihat semua inci ruangan]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Melirik zeva]
'Gerlando Angkasa Caroline'
(Sepertinya dia benar-benar lupa ingatan)
'Gerlando Angkasa Caroline'
Pilihlah senjata yang lo mau! [Dingin]
'Zevanya Levonie Caroline'
Aku tidak pandai memilih sejata
'Gerlando Angkasa Caroline'
Ckk! merepotkan!
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Mengambil sebuah samurai]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Melempar nya kearah zeva]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Menangkap]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Pakailah itu!🚶♂️
'Zevanya Levonie Caroline'
[Menatap samurai yang ada ditangannya]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Meneguk salivanya]
'Gerlando Angkasa Caroline'
AYO CEPET!
'Zevanya Levonie Caroline'
I-iya🏃♀️
'Zevanya Levonie Caroline'
(Tempat apa ini?)
'Zevanya Levonie Caroline'
[Melihat sekeliling]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Menepuk-nepuk tangannya]
'Bawahan'
King [Membungkuk]
'Zevanya Levonie Caroline'
(King?)
'Zevanya Levonie Caroline'
(Apa keluarga ini bergabung dalam dunia bawah juga)
'Gerlando Angkasa Caroline'
Aku akan melatih queen bertarung [❄]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Kau mengerti apa yang harus kau lakukan bukan? [❄]
'Bawahan'
Siap king [Tegas]
'Bawahan'
[Menyediakan bangku]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Duduk]
'Bawahan'
[Mendekati zeva]
'Zevanya Levonie Caroline'
Kau ingin apa? [Mengerutkan dahi nya]
'Bawahan'
Mari bermain-main queen [Mengeluarkan samurai nya]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Kaget]
'Zevanya Levonie Caroline'
Yaaa!!!
'Zevanya Levonie Caroline'
[Nodongin samurai nya]
'Zevanya Levonie Caroline'
Kau ingin apa?! [Mulai panik]
'Bawahan'
[Mendekati zeva]
'Zevanya Levonie Caroline'
Jangan mendekat atau aku akan menebas kepala mu!! [Mundur secara perlahan]
'Bawahan'
Lakukan saja sesuka hatimu queen [Melayangkan samurai nya kearah zeva]
'Zevanya Levonie Caroline'
AHKKKKKK [Jongkok; menutupi kepalanya menggunakan kedua tangannya]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Stop! [❄]
'Bawahan'
(Ada apa dengan queen?)
'Bawahan'
(Kenapa dia terlihat sangat ketakutan?)
'Gerlando Angkasa Caroline'
Berdiri zeva! [Dingin]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Berdiri dengan tubuh yang bergetar]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Perhatikan ini! [Dingin]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Mengangguk]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Lawan aku [❄]
'Bawahan'
Siap king [Tegas]
'Bawahan'
[Menyerang lando]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Hanya menangkis]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Melotot]
'Zevanya Levonie Caroline'
(Di-dia sangat hebat)
'Gerlando Angkasa Caroline'
Perhatikan gerakan ku!
'Zevanya Levonie Caroline'
[Mengangguk]
'Gerlando Angkasa Caroline'
Jika kau ingin menyerang lawan harus seperti ini! [Dingin]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Memperhatikan]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Mundur secara perlahan]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Bingung]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Loncat kearah bawahan]
'Bawahan'
[Kepala dan tubuh terpisah]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Menjatuhkan samurai nya begitu saja]
'Zevanya Levonie Caroline'
[Pingsan]
'Gerlando Angkasa Caroline'
[Memutar bola mata malas]
'Calderioz Axel Barclay'
PAPIH, KENZO, PRISCA, SINTA!!! [Lari menuruni anak tangga]
'Dewana Michael Barclay' [Tn.B]
Bisa kah kau lebih tenang!
'Kenzonio Anders Revlandi'
Ada apa? [Dingin]
'Jessinta Ranatasya'
Kenapa kak?
'Calderioz Axel Barclay'
Ayo kita semua harus siap siap!
'Prisca Aurelie'
Siap siap kemana?
'Prisca Aurelie'
Aku dan sinta harus kembali ke asrama
'Jessinta Ranatasya'
[Mengangguk]
'Calderioz Axel Barclay'
Tidak perlu!
'Calderioz Axel Barclay'
Kalian tidak perlu kembali kesana untuk kedepannya!
'Jessinta Ranatasya'
[Kaget]
'Calderioz Axel Barclay'
Kita semua akan pindah ke negara C!
'Calderioz Axel Barclay'
Dan kalian berdua akan menjadi adikku!
'Prisca Aurelie'
[Tersentak]
'Prisca Aurelie'
Kenap-....
'Calderioz Axel Barclay'
Bukankah itu yang lexxa mau?
'Kenzonio Anders Revlandi'
Untuk apa kita pindah ke negara itu? [Dingin]
'Calderioz Axel Barclay'
Lexxa ada di sana!
Jangan lupa mampir ke cerita baru nya author ya di jamin seru hehehe canda
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!