NovelToon NovelToon

Uncle Rei (S1 tamat, ongoing S2)

Suatu Pagi

di ruang makan
Terdengar denting sendok yang bertaut dengan piring.
James
James
Luna
James
James
[meletakkan sendok]
James
James
[memandang ke arah Luna]
Luna
Luna
Iya, Pa?
Luna
Luna
[memandang ke arah James]
James
James
Kamu ingat Om Rei? Adik Papa dari Oma Karin di Indonesia?
Luna
Luna
[mengerutkan kening]
Luna
Luna
[menggelengkan kepala]
Luna
Luna
Tidak, Pa.
James
James
Om Rei akan tinggal di sini.
James
James
Papa membutuhkan seorang dokter bedah di rumah sakit dan kebetulan Om Rei adalah seorang dokter bedah.
Luna
Luna
ooh ...
Luna
Luna
Kapan Om Rei datang, Pa?
James
James
besok Pagi
James
James
Dia akan menempati kamar di sebelah kamar kamu nanti.
Luna
Luna
Ok, Pa.
kembali melanjutkan sarapan
...
...
selesai sarapan
James
James
Kamu mau bareng Papa ke kampusnya?
Luna
Luna
Ga usah, Pa.
Luna
Luna
Aku dijemput Lily.
Luna
Luna
Sudah di jalan.
James
James
Ooh. Okay.
James
James
Kalau begitu Papa duluan, ya?
James
James
[berdiri]
James
James
[menghampiri Luna dan mencium kening Luna]
James
James
Hati-hati di jalan.
James
James
Bilang sama Lily, jangan ngebut-ngebut.
Luna
Luna
[tertawa]
Luna
Luna
Siap Papaku yang ganteng.
Luna
Luna
[mencium pipi James]
James
James
[melangkah pergi]
...
...
sepuluh menit kemudian
Terdengar suara klakson dari arah luar rumah.
Luna
Luna
[melangkah keluar]
Terlihat sebuah mobil kuning sudah terparkir di depan lobi rumah Luna.
NovelToon
Kaca jendela pengemudi terbuka.
Lily
Lily
Sudah siap belom?
Luna
Luna
Sudah! [berjalan dengan cepat menghampiri mobil dan masuk]
Lily
Lily
Bokap sudah pergi?
Lily
Lily
[melihat ke arah dalam rumah]
Luna
Luna
Woi! Bokap aku itu emang single tapi lagi ga cari istri!
Lily
Lily
[tertawa]
Lily
Lily
[mulai menjalankan mobilnya]
Lily
Lily
Ya namanya juga usaha. Sekarang ga nyari, siapa tahu nanti nyari, kan?
Luna
Luna
Sakit jiwa!
Luna
Luna
Kamu kira aku mau punya nyokap tiri gila kaya kamu?
Luna
Luna
Nyokap aku bisa bangun lagi dari kubur tau!
Lily
Lily
Anjrit! Serem banget sih kata-kata kamu!
Luna
Luna
Eh, Ly. Bokap tadi bilang kalau adiknya bakalan tinggal di sini.
Lily
Lily
Hah? Adik bokap lo? Ganteng dong?
Lily
Lily
Kaya bokap kamu.
Luna
Luna
Woiii!
Luna
Luna
[menoyor kepala Lily]
Lily
Lily
Lah salah aku apa? Bokap kamu ganteng, adiknya ya ga beda jauh lah.
Luna
Luna
Adik tiri.
Luna
Luna
Kan opa aku merit lagi sama orang Indonesia dan waktu itu da punya satu anak kecil.
Luna
Luna
Aku sendiri lupa siy, pernah sekali ketemu waktu aku kecil.
Lily
Lily
Oohh, adik tiri.
Lily
Lily
Terus kapan dateng?
Luna
Luna
Besok pagi kata bokap.
Lily
Lily
Kenalin, ya? Kalau bokap kamu ga mau sama aku, adiknya juga boleh lah.
Luna
Luna
Dasar cewe gila!
Lily
Lily
Kamu lebih gila. Mau temenan sama orang gila.
Tertawa bersama
Luna
Luna
[melihat ke arah luar jendela]
Luna merasa ada sesuatu yang aneh ketika ia mengingat nama Rei.
Luna tidak bisa mengingat wajahnya ataupun pertemuannya dulu dengan Rei dulu.
Luna hanya tahu kalau sebelum Opanya menikah dengan Ibu Rei, mereka sempat bertemu, tetapi ingatan itu begitu kabur hampir tidak ada.

Rei, Sang Gunung Es

keesokan paginya
Luna bangun dan lupa kalau hari ini Rei akan datang.
Luna keluar dari kamarnya dengan santai, masih memakai piyamanya dengan rambut berantakan seperti biasa.
Luna
Luna
[menuruni tangga sambil mengusap-usap matanya]
Luna
Luna
[melangkah melewati ruang keluarga]
Langkah Luna terhenti ketika ia menyadari ada seseorang sedang duduk di sofa ruang keluarganya.
Luna menoleh perlahan. Lalu teringat kata-kata ayahnya kemarin pagi.
Luna
Luna
Damn! [dalam hati]
Luna langsung merapikan rambutnya. Melihat ke arah pria yang sedang duduk dan tampak tidak memedulikan kehadirannya.
Luna
Luna
Mumpung dia belum melihatku, sebaiknya aku kembali ke kamar. [dalam hati]
Luna
Luna
[melangkah dengan cepat kembali ke atas]
James
James
Loh, Luna? Kok naik lagi?
Ketika sedang berada di tangga Luna bertemu dengan ayahnya.
James
James
Om Rei sudah datang. Ada di ruang keluarga.
Luna
Luna
Iya, Pa. Luna mandi dulu ya. [mencium James dan langsung berlari ke kamarnya]
James
James
[menggelengkan kepala]
di kamar Luna.
Luna
Luna
[menatap ke arah cermin]
Luna
Luna
Astaga! Bisa-bisanya aku keluar kamar dengan penampilan seperti ini!
Luna
Luna
Kira-kira om Rei melihatku tidak, ya?
Luna
Luna
Aarrgghh!! Memalukan!
Luna pun segera masuk ke dalam kamar mandi.
...
...
setengah jam kemudian
Luna keluar dari kamarnya dengan keadaan rapi, cantik dan wangi.
Ayahnya dan om Rei ternyata sudah duduk di ruang makan sambil menikmati sarapan pagi mereka.
Luna menghampiri ayahnya dan mencium pipi James.
Luna
Luna
Pagi, Pa.
Luna
Luna
[menoleh ke arah Rei] Pagi Om Rei.
Luna
Luna
My God! om Rei kok keren banget ya. Aku pikir om-om tua gitu. [dalam hati.]
Rei
Rei
[melirik ke arah Luna] Pagi.
Rei
Rei
[melanjutkan sarapannya]
James
James
[tertawa.] Kamu masih saja dingin ke siapa pun Rei.
James
James
Padahal dulu kalian kan pernah bertemu dan bahkan sempat bermain bersama.
Luna
Luna
Hah? Masa, Pa?
Luna
Luna
Kok Luna tidak ingat?
Rei
Rei
Tidak perlu dibahas.
Luna
Luna
[melirik kesal]
James
James
Sudah. Yuk kita berangkat, Lun.
Luna
Luna
Iya, Pa.
James
James
Rei, kami berangkat, ya.
James
James
Usahakan asisten rumah tanggaku tidak kabur ketakutan karena ulahmu, ya?
James
James
[tertawa.]
Luna
Luna
Om, Luna pergi dulu, ya?
Rei
Rei
[mengangguk.]
Luna
Luna
Ckckck. Berasa di kutub. [dalam hati]
di dalam mobil
Luna
Luna
Pa memang dulu aku sama om Rei akrab, ya?
James
James
[menoleh] Dulu, waktu keluarga Papa dan keluarga om Rei pertama bertemu, kamu itu selalu menguntiti om Rei.
James
James
Keluarga om Rei juga kaget karena om Rei itu sangat pendiam. Biasanya anak kecil tidak mau mendekati dia.
Luna
Luna
Masa sih, Pa?
Luna
Luna
Kok Aku tidak ingat, ya?
James
James
Mungkin kamu terlalu kecil waktu itu.
James
James
Tapi kata oma, kamu itu satu-satunya yang bisa membuat om Rei tertawa lepas.
Luna
Luna
Hm ...
Sekeras apa pun Luna mencoba mengingat, tidak ada bayangan Rei hadir dalam ingatannya.
Luna
Luna
Tapi om Rei ternyata ganteng juga ya, Pa
Luna
Luna
Dan tidak setua Papa. [tertawa]
James
James
Hei. Kamu jangan sampe naksir om Rei, ya?
James
James
Ingat dia itu om kamu loh!
Luna
Luna
Iyaaa Papa. Mana mungkin aku bisa naksir gunung es kaya begitu.
Luna
Luna
Bisa mati berdiri aku, Pa.
Mereka pun tertawa bersama.
sampai di kampus
Luna
Luna
[mengambil ponsel dan menghubungi Lily]
Lily
Lily
Halo ... [menguap.]
Luna
Luna
Idih masi molor, ya?
Lily
Lily
Gue itu libur, Luna. Apaan sih pagi-pagi ganggu.
Luna
Luna
Om Rei da sampe.
Lily
Lily
Terus?
Luna
Luna
Kereeenn!
Lily
Lily
[langsung bangun dan duduk di tempat tidur]
Lily
Lily
Lo pulang jam berapa? Gue jemput.
Luna
Luna
Hahaha! Dasar gatel!
Luna
Luna
Denger ada cowo keren langsung seger ya lo!
Lily
Lily
Yah, gimana dong, Lun.
Lily
Lily
Aku sudah lelah sendiri.
Luna
Luna
Tapi kaya gunung es.
Luna
Luna
Dingiiiiin
Lily
Lily
Tenang, gue akan memberikan kehangatan yang akan mencairkan hatinya.
Luna
Luna
Haduh males ah gue.
Luna
Luna
Bye!
Lily
Lily
Eh, Lun tu--
Luna
Luna
[mematikan ponsel]
Luna lalu berjalan ke arah ruang kelasnya. Di tengah jalan seseorang menarik tangannya.
Luna
Luna
Kai! Kamu apa-apan sih! Sakit tahu!
Kai
Kai
[terus menarik tangan Luna sampai ke ujung lorong]
Kai
Kai
Kamu belum jawab pertanyaanku.
Luna
Luna
Pertanyaan apa?
Kai
Kai
Jadi pacarku.
Luna
Luna
Sudah kujawab tidak, tapi kamu tidak mau terima.
Kai
Kai
Jawab iya nya kapan?
Kai
Kai
Aku akan terus bertanya sampai jawabannya iya
Luna
Luna
Jangan ganggu aku, Kai!
Luna
Luna
Ada ratusan gadis di kampus ini yang bisa kamu ganggu.
Luna
Luna
Kenapa harus aku?
Kai
Kai
Karena aku sukanya sama kamu.
Luna
Luna
[tertawa] Kamu itu hanya merasa harga dirimu jatuh karena aku gadis pertama yang menolakmu.
Luna
Luna
Karena itu kamu langsung terobsesi padaku.
Luna
Luna
Bukan karena suka.
Kai
Kai
Aku serius suka sama kamu. Tidak ada hubungannya dengan penolakanmu dulu.
Luna
Luna
Sudah Kai. Aku harus masuk ke kelas.
Kai
Kai
Aku antar, ya?
Luna
Luna
[menatap ke arah Kai]
Kalau Luna menolak, Kai tidak akan melepaskannya jadi sebaiknya Luna biarkan saja ia mengantar Luna. Kai juga tidak akan berbuat macam-macam. Daripada ia tertahan hanya berdua di lorong sepi ini
Luna
Luna
Terserah. [melangkah meninggalkan Kai]
Kai
Kai
[mengikuti Luna]

Kai, Si Keras Kepala

sampai di ruang kelas
Luna
Luna
[duduk]
Kai
Kai
[duduk di sebelah Luna]
Seisi kelas melihat ke arah mereka berdua.
Luna
Luna
[melirik ke arah Kai]
Luna
Luna
Ngapain sih? [wajah merengut]
Kai
Kai
Nemenin kamu kuliah.
Luna
Luna
Kurang kerjaan? Mending kerja sosial nambah pahala.
Kai
Kai
Ga ah. Enakan di sini. Aku belum perlu pahala.
Luna
Luna
Cih!
Kai
Kai
Aku harus menjaga kamu. Pagi ini kamu sendirian, kan? Darren dan Lily tidak ada kuliah pagi.
Luna
Luna
[menoleh dengan tatapan kaget]
Luna
Luna
Kamu memata-mataiku, ya?
Kai
Kai
Iya. Yang namanya ngejagain calon pacar ya harus maksimal.
Luna
Luna
Siapa yang mau jadi calon pacar kamu!
Kai
Kai
Loh, jadinya kamu mau langsung jadi pacarku? [wajah senang]
Luna
Luna
Ganggu banget sih?
Kai
Kai
Mau, ya?
Luna
Luna
Gila ya kamu?
Kai
Kai
Iya. Tergila-gila sama kamu.
Kai
Kai
[memangku dagunya dengan tangan sambil memperhatikan Luna]
Luna
Luna
Mending kamu keluar gih!
Luna
Luna
Aku pengen belajar bukan ngeladenin orang gila kaya kamu.
Kai
Kai
Oke. Oke. Aku janji ga akan bicara lagi.
Kai
Kai
Tapi kalau liatin kamu ga papa, kan?
Luna
Luna
T.E.R.S.E.R.A.H.
Kai
Kai
[senyum penuh kemenangan]
Satu jam berlalu. Kuliah Luna pun selesai. Kai masih setia menemani Luna dan menepati janjinya untuk tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Kai
Kai
Ke kantin, yuk!
Luna
Luna
Ga ah. Aku mau tunggu Darren. Siang ini kelas kami bareng.
Kai
Kai
Ya sudah. Aku temani sampai Darren datang.
Luna
Luna
Ga perlu!
Kai
Kai
Ya perlu, lah. Kalau kamu sendirian terus digodai. orang gimana?
Kai
Kai
Setan tuh ada di mana-mana.
Luna
Luna
Salah satunya ada di sampingku sekarang.
Kai
Kai
Aku? Iya aku rajanya setan makanya setan lain ga ada yang berani dekat sama kamu kalau ada aku.
Luna
Luna
Cape aku ngomong sama kamu. [mengambil tas dan berjalan meninggalkan Kai]
Kai
Kai
Eehh, Luna! Tunggu! [meraih tasnya dan mengejar Luna]
Kai
Kai
Luna! Tunggu sih! Cepet banget deh jalannya.
Kai
Kai
[meraih tangan Luna]
Luna
Luna
Apaan sih, Kai. Lepasin!
Kai
Kai
Ya makanya kamu jalannya jangan cepet-cepet dong.
Luna menghentikan langkahnya.
Luna
Luna
Mau kamu tuh apa, sih?
Luna
Luna
[kesal]
Kai
Kai
Kan kamu tahu aku maunya apa.
Luna
Luna
Jawabannya tetep ENGGAK!
Kai
Kai
Kalau memutuskan sesuatu tuh ga boleh pas emosi.
Kai
Kai
Kamu tenangin diri dulu. Aku traktir makan, terus baru deh kamu jawab.
Darren
Darren
Dia sudah bilang engga, Kai.
Kai
Kai
[menoleh ke arah suara]
Kai
Kai
Yah bodyguardnya keburu dateng.
Darren
Darren
Iya aku da dateng jadi kamu boleh pergi.
Darren
Darren
Hush! Hush!
Kai
Kai
Nanti kita ketemu lagi ya, Lun.
Kai
Kai
Kalau kangen, WA aku aja ya.
Luna
Luna
[memutar matanya]
Kai
Kai
[melambaikan tangan dan pergi]
Darren
Darren
Dia ga macem-macem, kan?
Luna
Luna
Enggak, kok.
Luna
Luna
Cuma tadi dia ikut kuliah pagiku.
Darren
Darren
[tertawa]
Darren
Darren
Kayanya ada yang salah sama otaknya deh.
Luna
Luna
Nah, kan!
Darren
Darren
Ga percaya aja playboy sekelas dia itu masih aja pantang menyerah ngejar kamu.
Darren
Darren
Ini sudah tiga bulan, kan?
Darren
Darren
Rekor dia tahan pacaran sama satu orang saja cuma dua minggu.
Darren
Darren
Biasanya pasti ada selir-selir lainnya.
Darren
Darren
Tapi selama mengejar kamu, aku tidak pernah dengar dia punya pacar.
Luna
Luna
[berjalan ke kantin]
Darren
Darren
[mengikuti. berjalan di samping Luna]
Luna
Luna
Tidak ada di kampus ini. Belom coba cek di kampus sebelah, kan?
Darren
Darren
Ah, kamu benar!
tertawa berdua
sampai di kantin
Mereka duduk di salah satu meja yang kosong dan memesan minum.
Darren
Darren
Nanti kamu pulang sama aku, kan?
Luna
Luna
Iya. Nebeng, ya. Tahu kan papaku?
Darren
Darren
[mengangguk]
Darren
Darren
Papamu tadi wa aku.
Luna
Luna
Hah? Papa wa kamu?
Darren
Darren
Iya nanya aku kuliah ga hari ini.
Luna
Luna
Haduuuuhh bokap tuh ya!
Darren
Darren
Hahaha. Wajar lah, Lun kalau bokap kamu khawatir.
Luna
Luna
Tapi aku kan da gede, Ren. Da kuliah.
Luna
Luna
Jangan-jangan kalau aku nikah nanti bokap bakalan ikut aku honeymoon!
Tertawa bersama. Membayangkan anehnya kalau Luna berbulan madu dan ayahnya ada di sampingnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!