NovelToon NovelToon

Ada Cinta Di Kampus

Masa Orientasi Mahasiswa

Lidya berasal dari kota Jogja. Ia kos di belakang kampus. Lidya berjalan kaki menuju kampus sambil melamun. Lidya yang pandai, tidak menyangka kalau dirinya tidak diterima di universitas negeri favorit pilihannya. Lidya, terpaksa kuliah di universitas swasta..

Duh....kenapa aku tiba-tiba menyesal kuliah di kampus ini.

Lidya melamun sambil menggerutu.

Fakultas Psikologi

Semua mahasiswa baru sudah berada di auditorium menanti masa orientasi. Lidya bergabung dengan teman-temannya. Mereka saling berkenalan.

"Hai....namamu siapa?" tanya Rita kepada Lidya dengan penuh akrab.

"Aku Lidya," kata Lidya sambil bersalaman dengan Rita.

Ternyata Rita berasal dari kota yang sama,

Rita kos tidak jauh dari kos Lidya.

"Wah..kita bisa berangkat dan pulang bareng ya Lid," seru Rita senang, karena mempunyai teman baru.

"Kalau pulang ke Jogja, kita juga bisa barengan Rit...heheh."

Mahasiswa senior mengabsen satu per satu mahasiswa baru sebelum memulai acara. Tidak lama datanglah Frans ketua Senat Mahasiswa yang membuka acara hari ini.

"Wah gantengnya...."

Teman-teman Lidya saling berbisik memperhatikan Frans saat menyapa mahasiswa baru dan menjelaskan orientasi hari ini.

Lidya memperhatikan Frans dan berkata dalam hatinya, "ganteng apanya...? biasa aja "

Rita yang melihat Lidya menegurnya,

"Ehhh....kamu kenapa Lid? naksir sama kak Frans ya?" Rita meledek Lidya.

"Hahaha....kamu ini....siapa juga yang naksir, kenal aja enggak," jawab Lidya ketus.

"Kan habis ini kita bisa kenalan? wkwkwk..." Rita terus menggoda Lidya.

Tidak terasa, hari sudah sore. Orientasi hari ini telah berakhir. Rita dan Lidya pulang bersama. Sesampainya di depan kos Lidya, mereka berpisah dan janjian besok pagi akan berangkat bersama.

"Ini kosku Rit" kata Lidya sambil menunjuk kos dengan cat tembok warna pink.

"Kamu mau mampir ga?" Lidya menawari Rita untuk mampir di kosnya.

"Sory Lid, sudah sore... aku lanjut ya...besok aku mampir jemput kamu," jawab Rita.

"Oke...sampai besok ya hati-hati Rit." Lidya melambaikan tangannya.

Kamar Kos Lidya

Sampai di kos Lidya mandi dan merebakan badannya di kasur tak lama ponselnya berbunyi.

kring....kring....

** Lidya: Halo Ma.....

Mama: Gimana hari ini Lidya? Semua aman ya? Mama khawatir lho seharian ga ada kabar. Pesan Mama kok tidak dibalas, Sayang?

Lidya: Iya Ma....

Mama: Kok cuma ya? Mama tanya gimana hari ini?

Lisdya: Ma....Lidya capek mau tidur dulu..semua baik kok, mama tidak perlu khawatir.

Mama: Oke, baiklah...jangan lupa makan ya.**

*******

Lidya tertidur hingga larut malam dan terbangun karena lapar. Lidya gadis ceria dan pemberani. Meskipun anak tunggal, Lidya bukanlah anak yang manja. Memang sebelumnya Lidya tidak pernah jauh dari keluarga, ini adalah kali pertamanya kos dan berpisah dengan mama dan papanya.

"Astaga udah jam 21.00 WIB. Pantesan perutku lapar." Lidya berbicara sendiri sambil melihat jam di ponselnya.

Lidya membuka kamar kos dan keluar mencari makan. Saat diperjalanan, Lidya melewati kos cowok dan banyak mata memandang Lidya. Lidya yang cantik sudah pasti menarik perhatian mereka.

"Wah..ada barang baru," kata Anton berkata kepada temannya sambil menunjuk Lidya.

"Suit...suit...halo Mbak? Kok malam-malam sendirian." Anton menggodanya lebih berani.

Lidya tidak menjawab dan terus berjalan menuju warung untuk membeli makan. Tidak lama setelah Lidya membungkus nasi. Datanglah Frans naik motor dan tidak sengaja menyenggol Lidya. Ia yang sedang terburu-buru tidak melihat Lidya yang sedang berjalan.

"Waduh Mbak, maaf ya..." Frans meminta maaf kepada Lidya.

"Iya...tidak apa Mas," jawab Lidya.

Mereka saling memandang dan Lidya baru menyadari, kalau itu adalah Frans. Seniornya yang tadi pagi dibicarakan teman- teman, karena ganteng.

"Oh Mas Frans ya?" sapa Lidya dengan senyumnya yang begitu ramah.

"Lho kok tahu? Kamu siapa ya?" kata Frans mencoba mengingat apakah Lidya temannya.

"Aku Lidya, mahasiwa baru. Tadi pagi ikut orientasi," jawab Lidya memperkenalkan diri.

"Psikologi?? ohh maaaf, tadi banyak orang. Aku tidak mengingat satu-satu," jawab Frans ramah.

Ohh ternyata ramah juga..tadi perasaan sok cool banget....mungkin jaga image sama mahasiswa baru.

Lidya berguman dalam hatinya.

"Aku duluan Mas, makasih." Lidya berpamitan dan berjalan keluar tanpa memperhatikan Frans.

"Oke hati-hati.....kamu jalan kaki? Ini sudah malam, kamu kos dimana?" tanya Frans sambil keluar melihat Lidya yang sudah berjalan tapi tidak mendengar Frans bertanya.

Kemudian Frans membungkus nasinya dan membayar. Buru-buru Frans naik motor dan menyusul Lidya. Frans melihat ke arah jam pukul 21.45 WIB.

Berani banget cewek itu jalan malam-malam begini, lewati kos cowok lho...bisa habis dia digangguin....maklumlah anak baru ga tau situasi....aku susul aja....

Frans berkata dalam hati dan melaju dengan motornya mengejar Lidya. Lidya terus berjalan dan kembali melewati kos Anton.

"Hai...Mbak, kok sombong sih? dari tadi di sapa diem aja," goda Anton dan teman merekapun tertawa.

''Haha...haha...."

Anton datang menghampiri Lidya dan menghalangi jalannya.

"Maaf Mas, saya buru-buru. Kos saya sebentar lagi di gembok, kalau saya telat pulang." Lidya mencoba berkata halus meskipun batinnya sangatlah jengkel.

"Kos di mana Mbak? Mahasiswa baru ya? Fakultas apa?...boleh kenalan?" Anton sok akrab dan mengulurkan tangannya.

Belum dijawab oleh Lidya, tiba-tiba Frans datang dan meminta Lidya untuk naik motornya.

"Ayo...naik! Aku antar pulang, ini sudah malam," pintanya sambil tersenyum ke arah Anton. Ia mengajak Lidya pulang bersama.

Siapa yang tidak kenal dengan Frans. Seorang aktifis mahasiswa yang sering mengikuti kegiatan kampus.

"Ohh kamu, Bang...," jawab Anton singkat.

"Ini adik angkatanku...." Frans berkata sambil tersenyum kepada Anton.

Lidya tidak ada pilihan, karena sudah malam. Ia harus segera sampai kos, sebelum pagar di gembok. Naiklah Lidya dan pulang bersama Frans.

"Kosmu di mana? Lain kali jangan jalan sendiri kalau malam-malam. Kamu akan belum tahu lingkungan sini," kata Frans menasehati Lidya.

"Iya Mas...makasih, itu Mas kanan jalan yang cat pink." Lidya menunjuk kosnya.

"Ohh ini...untung belum di gembok ya," kata Frans melihat kos Lidya yang masih terbuka.

"Makasih banyak Mas," kata Lidya.

"Sama-sama....aku pulang ya," ujar Frans berpamitan.

Lidya masuk kamar dan segera makan. Setelah makan gosok gigi dan ganti baju dengan piyama.

Pagi Hari

Lidya melihat jam di ponselnya sudah pukul 06.30 WIB.

M**ampus.....telat aku....Rita pasti sebentar lagi datang....

Lidya segera mandi dan buru-buru berganti pakaian dan menyisir rambutnya dengan cepat. Lidya melihat ponselnya banyak WA masuk yang belum dibaca.

Rita : Lid...aku berangkat duluan ya....tadi aku sudah panggil-panggil kamu...tapi kamu ga keluar....sory ya...nanti aku carikan tempat duduk untukmu.

Lidya berjalan dengan cepat menuju kampus. Hari ini adalah hari kedua orientasi dan masuk pukul 07.00 WIB, karena akan padat kegiatan sebelum acara malam puncak orientask mahasiswa baru. Dan....benar Lidya terlambat 5 menit.

tok...tok...tok...

Lidya mengetuk pintu dan semua mata melihat ke arah Lidya. Dan suara keraspun bertanya kepada Lidya.

"Jam berapa ini????? Anda terlambat," teriak Frans sambil menunjuk jam di tangannya.

Ya ampun Tuhan...sampai kaget aku...ini ga salah ya dia bentak aku seperti ini...tadi malam ramah banget.

"Ma-af....saya terlambat." Lidya menjawab sambil menunduk dan segera keluar.

Sesuai peraturan mahasiswa yang datang terlambat tidak boleh mengikuti sesi. Lidya keluar sambil duduk di taman depan auditorium. Lidya kesal dan membuka ponselnya kemudian menelpon mamanya.

**Lidya: Halo Ma....Lidya telat datang, ini ga boleh masuk padahal cuma telat 5 menit.

Mama : Ehm...kok bisa telat, Sayang? tadi Mama telepon, tetapi Lidya tidak diangkat. Ya sudah, besok pasang alarm lebih pagi biar tidak telat lagi.**

Tiba-tiba Frans keluar dari auditorium dan melihat Lidya sedang duduk di taman sedang menelpon seseorang.

"Ngadu ya sama pacarmu kalau aku tadi bentak kamu?" Frans bertanya ketus.

Lidya kaget dan menoleh ke arah Frans.

"Ma...udah dulu ya...nanti Lidya telepon lagi." Lidya mengakhiri teleponnya.

"Maaf...saya tadi telat, Kak. Ini telepon mamaku." Lidya menjawab dengan bahasa formal.

"Besok jangan telat! Kita besok berangkat jam 6 pagi ke Bandungan. Kalau kamu telat, berarti kamu tidak bisa ikut dan harus mengulang tahun depan." Frans mengingatkan Lidya, sambil menantap Lidya dengan tajam dan meninggalkannya.

Sesi pertama berakhir, kemudian Lidya masuk ke aduitorium dan duduk di sebelah Rita.

"Eh kamu kenapa tadi telat?" tanya Rita penasaran.

"Aku capek Rit, kemarin aku pulang ketiduran. Aku beli makan, sampai kos udah malem banget." Lidya menjelaskan kepada Rita.

"Besok kita berangkat jam 6 pagi dari kampus. Kamu jangan telat!" kata Rita memberitahu Lidya pengumuman tadi pagi.

Tidak terasa orientasi hari ini sudah selesai. Rita dan Lidya pulang bersama. Sampai kos, Lidya mengemasi pakaiannya untuk besok dan memasang alarm kemudian segera tidur.

Malam Orientasi

Tut...tut...tut...

Lidya terbangun mendengar alarmnya berbunyi. Lidya segera mandi dan bersiap-siap.

kring...kring....

**Lidya: Halo Ma.....

Mama: Pagi Lidya, sudah bangun ya? hati-hati ya...jangan lupa sarapan.**

Lidya mengunci pintu kamarnya dan membuka pagar kos. Lidya menunggu Rita di depan kos. Sambil menengok ke jalan arah kos Rita.

bim...bim...bim...

Dari arah berlawanan Frans membunyikan klakson motornya.

"Nunggu siapa?" tanya Frans penasaran.

"Teman, Mas," jawab Lidya singkat

"Ohh mau diantar cowokmu ya?" kata Frans kepo dan usil.

"Rita, Mas. Teman satu angkatan," jawab Lidya, sambil melampaikan tangannya ke arah Rita yang sedang berjalan.

"Oke...aku duluan," kata Frans segera melaju dengan motornya.

"Eh, siapa tadi Lid? hayooo." Rita bertanya kepada Lidya sambil menggoda.

"Halah..ga penting. Ayo cepat! Nanti kita telat." Lidya menarik tangan Rita dan mengajaknya.

Kampus B

Sampai di kampus, Lidya melihat rombongan temannya sudah berbaris dan siap masuk ke dalam bus. Tampak Frans membawa toa dan mengumumkan sesuatu sebelum meminta mahasiswa untuk masuk ke dalam bus.

"Lid...kok jaketnya mas Frans sama ya sama cowok yang tadi di depan kosmu?" tanya Rita heran.

"Masak sih?" Lidya menjawab sambil melihat ke arah Frans.

Ya iyalah sama...wong memang dia yang di depan kos tadi. Hahahaha.

Setelah berdoa, semua mahasiswa baru masuk ke dalam bus yang sudah ditentukan sebelumnya. Saat naik ke bus, Lidya tidak memperhatikan Frans. Ia tidak sengaja menyenggol ponsel Frans hingga terjatuh.

"Ya ampun Lidya, kenapa kamu tidak hati-hati??" Rita berbisik di telinga Lidya.

Frans melihat ke arah Lidya dengan tatapan tajam. Lidya sudah khawatir, pasti akan dibentak oleh Frans seperti kemarin. Lidya tidak bisa membayangkan akan dibentak kedua kalinya depan orang banyak. Betapa malunya Lidya jika hal itu terjadi.

"Ma..af, saya tidak sengaja." Lidya berinisiatif mengambil ponsel Frans. Lalu memberikan kepada Frans sambil meminta maaf dengan suara ketakutan.

Frans hanya memandang wajah Lidya yang ketakutan dan mengambil ponsel miliknya. Kemudian Frans berjalan ke depan, tanpa mengucapkan apa-apa. Ia duduk di dekat sopir untuk memandu jalan. Lidya kemudian duduk bersama Rita di belakang.

"Aku sudah deg-deg-an kalau dibentak seperti kemarin," kata Lidya kepada Rita yang duduk disebelahnya.

"Aku juga takut dia bentak kamu lagi." Rita menjawab sambil melirik ke arah Frans.

Perjalanan Menuju Bandungan

Perjalanan dari kampus menuju Bandungan kurang lebih satu jam. Semua yang ada di dalam bus ada yang makan, ngobrol ataupun bernyanyi. Lidya memilih untuk tidur. Rita yang ngobrol dengan temannya tiba-tiba kaget didatangi oleh Frans.

"Sory...apa bisa tukar tempat duduk sebentar?" tanya Frans kepada Rita.

"Oh silahkan...Mas," jawab Rita segera berdiri dan sedikit heran memperhatikan Frans.

Lidya yang tertidur pulas tidak mengetahui kalau Frans duduk di sebelahnya. Lidya kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Frans. Lidya kmengira itu adalah Rita. Teman di sekitar tempat duduk Lidya, menoleh melihatnya. Sudah pasti, ada yang membicarakannya. Ada juga yang sirik dan bergosip. Rita pun kaget, melihat Lidya bersandar di bahu Frans.

"Rit...kalau sudah sampai bangunin aku ya," kata Lidya tanpa membuka mata.

Entah apa yang dipikirkan Frans, mengapa Frans diam saja ketika Lidya bersandar di bahunya. Tidak lama Frans merasa ngantuk dan tertidur.

Satu jam kemudian....

"Frans....Frans....." Andrew membangunkan Frans.

"Sory...aku ketiduran....sudah sampai ya?" Frans terbangun dan bertanya kepada Andrew.

"Udah masuk lokasi Frans...Ayo pimpin rombongan!" ajak Andrew.

Tidak lama Lidya bangun karena Frans berdiri membuat Lidya tidak nyaman, karena sandaran bahu Frans yang hilang. Lidya masih tidak tahu kalau tadi yang duduk di sebelahnya tadi adalah Frans.

Sebelum turun dari bus, Frans mengumumkan sesuatu. Lidya melihat Rita duduk bersama temannya, sedangkan di sebelahnya kosong membuatnya bertanya dalam hati.

Lho....kok Rita ga di sebelahku ya? trus tadi yang duduk di sebelahku siapa ya? ohh mungkin Rita baru saja pindah.

Semua rombongan bus Lidya dan bus lainnya sudah berjalan menuju lokasi. Lidya masih penasaran kenapa Rita bisa pindah tempat duduk. Tapi Lidya tidak ada waktu untuk bertanya kepada Rita karena semua harus bergegas sampai di lapangan.

Kegiatan Orientasi

Di dalam tenda, Lidya meletakkan barangnya. Tidak lama seorang teman menyapanya.

"Hai...kamu pacarnya kak Frans ya?" tanya Indah penasaran.

"Aku..?? Eh kok tanya gitu? Ya enggaklah...." Lidya menjawab sambil memgerutkan dahinya karena bingung kenapa Indah bisa bertanya seperti itu.

uing.....uing......uing.....

Bunyi toa tanda semua mahasiswa harus segera berkumpul di lapangan. Setelah berkumpul mereka memulai kegiatan pagi itu.

Menjelang sore, peserta diminta untuk segera mandi makan dan berkumpul kembali di lapangan pukul 19.00 WIB.

"Lid....Ayo, sama- sama ya kalau mau mandi," ajak Rita.

"Ehm...aku ga mandi Rit, tapi jangan bilang-bilang ya....ssttsts" Lidya meminta merahasiakan.

"Kok ga mandi, Lid?" Rita bertanya kepada Lidya sambil terus berjalan menuju tenda.

"Aku ga terbiasa mandi di tempat baru dan terbuka seperti ini....Aku juga ga tau ini nanti bisa tidur di tenda atau ga," jawab Lidya menjelaskan kepada Rita.

Di saat mereka sedang ngobrol..seorang kakak angkatan menghampirinya.

"Kamu yang namanya Maranatha Lidya?" tanya kak Mila.

"Iya Kak...kenapa ya?" tanya Lidya heran.

"Nanti waktu api unggun, kamu bisa ya menyanyi?" Kak Mila meminta Lidya.

"Aku..?" tanya Lidya heran

"Jadi begini, kami kan lihat di data diri kamu. Kamu hobinya nyanyi kan? Trus kamu juga tulis prestasimu, pernah ikut lomba paduan suara. Betul begit? Nah...kami minta kamu tampil waktu api unggun nanti. Bisa ya? maaf dadakan...." Kak Mila menjelaskan kepada Lidya dan meminta Lidya untuk tampil menyanyi.

"Oke baiklah....makasih sudah diinfo" Lidya menyanggupi permintaan kak Mila.

Api Unggun

Pukul 7 malam, semua sudah berkumpul di lapangan dengan posisi duduk melingkar. Acarapun di mulai dengan permainan, menyanyi dan pemilihan ketua angkatan. Setelah semuanya berjalan lancar, MC memanggil Lidya untuk tampil menyanyi.

Lidya memakai sweeter berwarna merah dan syal di lehernya. Lidya terlibat sangat cantik dengan rambutnya yang diikal. Semua mata memandang termasuk Frans yang sudah memperhatikan Lidya dari tadi.

"Hallo.....selamat malam semuanya..teman angkatanku..semoga kebersamaan kita dapat terus terjalin..terima kasih juga untuk kakak- kakak yang sudah banyak membantu kami dan membuat acara orientasi kita ini berjalan lancar dan sukses." Lidya menyapa semua yang ada di lapangan sambil menebarkan senyum manisnya.

Suatu hari.....di kala kita duduk di tepi pantai........ dan memandang......

Lidya menanyikan lagu kemesraan ini dengan suara yang sangat merdu.

"Yuk...kita sama-sama bergandengan tangan..." ajak Lidya

Kemesraaan ini....janganlah cepat berlalu...

Malam Terakhir

Selesai acara api unggun....Lidya tidak bisa tidur, dia berjalan keluar tenda. Lidya tidak tahu mau ke mana dan jam menunjukkan pukul 12.00 malam.

Lidya duduk sambil bernyanyi tiba- tiba datanglah dua laki-laki menghampiri Lidya sambil menyaut menyanyi lagu yang dinyanyikan Lidya. Lidyapun menengok ke belakang....dan berhenti menyanyi.

"Lidya," sapa Bima teman satu angkatannya.

"Hai....suaramu bagus ya...kok ga tidur?" puji Riko dan bertanya kepada Lidya.

"Ga bisa tidur....insomia haha..haha," ucap Lidya sambil tertawa.

"Oya kita belum kenal....aku Bima...ini Riko." Mereka bersalaman.

Akhirnya mereka ngobrol dan bercanda sepanjang malam. Tidak terasa sudah pukul 2 pagi. Dan...... muncul suara keras dari belakang!

"Ngapain kalian di sini?" Frans membentak dengan suara keras.

Serentak mereka bertiga berdiri dan menghentikan obrolannya.

"Masuk tenda sekarang!" Frans menyuruh mereka masuk tenda.

"Kamu...berhenti...! Aku mau bicara sama kamu!" Frans menarik tangan Lidya.

"Ngapain kamu di sini sama cowok-cowok itu? Ganjen ya...ga tidur begadang tengah malam ketawa-ketawi" tanya Frans marah.

"Ehm....kenapa ya Mas emangnya?" tanya Lidya polos.

"Kamu lihat jam berapa sekarang?? Ditanya malah balas nanya!" jawab Frans ketus.

"Ma.....af... aku ga bisa tidur," jawab Lidya terbata-bata.

Di saat mereka sedang ngobrol...Lidya melihat ada ular di semak-semak. Lidya yang pobia ular ketakutan dan berteriak...

"Astaga....ya ampun Tuhan....ular ..." Lidya menarik tangan Frans dan bersembunyi di belakang badan Frans.

Franspun kaget dan menggandeng Lidya secara perlahan meninggalkan tempat itu. Lidya masih ketakutan dan tidak berani membuka matanya.

Frans mengantarkan Lidya ke tenda dan meminta Lidya untuk masuk ke dalam tenda dan segera tidur.

"Tidurlah....besok ada kegiatan pagi," kata Frans menyuruh Lidya tidur.

"Terima kasih..." Lidya menjawab dengan lembut dan masuk ke dalam tenda.

Hari Terakhir Orientasi

Lidya mencoba memejamkan matanya. Namun, Lidya tetap tidak bisa. Sampai akhirnya, Lidya terbangun kembali. Ia mendengar alarm yang berbunyi, sebagai tanda olahraga akan segera di mulai. Semua berjalan menuju lapangan....

"Hei....kamu kenapa Lid? masih ngantuk ya? " tanya Rita sambil melihat mata Lidya yang merah.

"Aku belum tidur sama sekali. Sekarang malah ngantuk banget." Lidya menjawab dan menguap beberapa kali.

Lidya tidak tahan karena sudah sangat ngantuk. Berjalan pun terasa berat, apalagi harus olahraga pagi. Lidya mencoba bertahan dan memaksakan dirinya untuk melek. Lidya yang tidak konsentrasi tersandung batu dan terjatuh.

"Aduh.....," teriak Lidya.

"Kamu gak apa kan?" tanya Rita sambil menolong Lidya untuk berdiri.

Lidya dibantu Rita untuk menepi, tak lama Riko dan Bima menghampiri mereka. Lidya terluka namun tidak parah, Rita mencoba membersihkan kaki Lidya yang terluka.

"Ngapain kalian di sini????" bentak Frans.

Semua terkejut mendengar Frans yang bertanya dengan bentakan yang keras. Frans yang melihat kaki Lidya berdarah langsung bertanya, "kenapa kakimu?"

Kemudian Rita menjawab, "tadi jatuh Kak...."

"Kalian bertiga kembali ke barisan. Segera ikut olahraga!" Frans mengusir Rita, Bima dan Riko.

Frans meminta Lidya untuk duduk dan menunggunya mengambil obat. Tak lama, Frans kembali datang dan menemukan Lidya sudah tertidur di kursi. Dengan hati-hati Frans membersihkan luka Lidya dan mengobatinya.

Pasti kamu sangat lelah ya...kamu ga tidur semalam...sampai terjatuh saking ngantuknya...

Frans berkata dalam hatinya, kemudian duduk di sebelah Lidya. Frans mengamati wajah Lidya saat tidur. Tiba-Tiba Lidya terbangun...

"Lho...Mas Frans?" tanya Lidya kaget melihat Frans duduk di sebelahnya.

"Kamu jatuh tadi, kenapa bisa jatuh? ngantuk?? Makanya kalau jam tidur itu istirahat dan tidur. Bukan klayapan begadang sampai pagi." Frans berkata ketus.

Lidya masih heran dengan sikap Frans yang terkadang baik, ramah...tapi bisa jutek dan tiba-tiba marah tidak jelas. Lidya yang masih ngantuk dan menguap beberapa kali. Lidya meminta ijin untuk mencuci matanya.

"Maaf Mas...saya boleh permisi ke toilet sebentar? Saya mau cuci muka," kata Lidya dengan hati-hati, karena takut Frans marah.

"Saya ijinkan kamu kembali ke tenda dan tidur sampai teman-temanmu selesai olahraga," ujarnya tegas lalu pergi meninggalkan Lidya. Lidya tidak sempat mengucapkan terima kasih.

Lidya kemudian berjalan menuju tenda. Ia tidur kurang lebih empat puluh menit. Setelah cukup tidur, Lidya bergegas berganti pakaian dan membereskan barang-barangnya karena sebentar lagi waktunya pulang kembali ke kampus.

Perjalanan Pulang

Lidya duduk di sebelah Rita dan tidak lama Lidya melanjutkan tidurnya. Rita sedang asik ngobrol dengan Bima. Rita kemudian pindah tempat duduk di belakang. Ia duduk bersama dengan teman yang lain. Melihat tempat duduk di sebelah Lidya kosong, Riki kemudian mengambil posisi tempat duduk tersebut. Tak lama Lidya terbangun dan ngobrol bersama Riko.

Suasana di dalam bus semakin ramai, karena semua asik menghilangkan kebosanannya di dalam bus. Frans yang duduk di sebelah sopir kemudian berjalan ke belakang. Frans yang melihat Lidya ngobrol berdua dengan Riko terlihat sinis, namun tidak berkata apapun. Riko mengambil gitar, memainkan lagu dan meminta Lidya untuk bernyanyi. Lidya menyanyi beberapa lagu, diikuti semua temannya ikut bernyanyi bersamanya. Rasa ngantuknya pun hilang. Mendengar Lidya bernyanyi, Frans mencuri pandang ke arah Lidya. Sesekali Lidya juga melihat ke arah Frans. Tidak terasa mereka sudah sampai di kampus dan turun dari bus satu per satu.

"Kakimu sudah tidak sakit?" tanya Frans.

"Sudah tidak sakit, Mas." Lidya menjawab singkat.

"Aku yang mengobati lukamu tadi pagi. Sudah seharusnya kamu berterima kasih, karena aku mengobati lukamu kan?" Frans berkata sinis kepada Lidya.

Lidyapun heran dengan perkataan Frans. Gumanya dalam hati....orang aneh.

"Terima kasih Mas, sudah mengobati lukaku." Lidya mengucapkan terima kasih kepada Frans sambil turun dari bus membawa barangnya.

Puji Tuhan....Novel pertama saya lolos dan diposting di sini....seneng banget lho.....setelah sekian purnama tidak pernah menulis akirnya punya kesempatan nulis lagi...biar tambah semangat jangan lupa vote, like dan komen ya....sungguh bahagia itu sederhana....hati yang gembira adalah obat.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!