Dahulu kala, ada satu legende Yin Yang bernama Lin Su. Dia adalah pengusir setan yang paling kuat pada masa di dinasti Lin. berkat dia, tanah oulander selamat dari teror kegelapan. Sayangnya ia terbunuh pada peperangan melawan Lucifer Dan akhirnya, Oulander kehilangan penerus tahtanya.
Karena outlander kehilangan penerus takhta dan sekaligus penjaga keseimbangan antara Yin dan Yang, maka terjadilah pembantaian manusia besar-besaran pada saat itu. Pada akhirnya, dunia dan takhta Outlander jatuh ke tangan para iblis.
Tetapi seberkah cahaya pun datang untuk para manusia, Kahyangan mengirim seorang kesatria pembasmi iblis untuk menyelamatkan umat manusia. Dia adalah Kian sang Rubah putih Kahyangan dan kian lah yang menjadi pemegang kuasa tertinggi atas Negri Outlander.
Tahun demi tahun berlalu, tepatnya hari ini. Para pengusir setan menemukan seorang gadis kecil tak sadarkan diri di tengah hutan. Karena tak ada yang tahu identitas gadis kecil tersebut, salah seorang pengusir setan dengan senang hati bersedia mengadopsi nya.
1 Januari 1321 (Tahun Outlander) - Rumah keluarga kuarts
...Hera...
...(Human)...
"..."
seorang gadis kecil berambut merah muda berjalan di dalam ruang tamu bersama seorang wanita cantik bernama Eadline, Gadis kecil itu sangat mengagumi interior mewah mansion tersebut. gadis kecil tersebut sangat senang, ia tahu bahwa
sekarang diri nya akan tinggal di mansion mewah ini.
"ah nyonya, selamat datang kembali"
...Sebastian...
...(Non Human/belum diketahui)...
Seorang pelayan muncul dari balik ruangan di sebelah tangga. Pria itu sangat tampan, tingginya sekitar 180 cm, rambutnya pendek berwarna ungu tua, Iris nya juga berwarna ungu. gadis kecil itu terpana melihat ketampanan pria tersebut. Ia menutupi wajahnya karena malu lalu bersembunyi di balik tubuh nyonya Eadline.
...Madam Eadline...
...Elf...
...(Eadline Kuarts)...
...Exorcist tingkat S...
"Saya lihat Anda membawa seseorang yang sangat istimewa hari ini nyonya, apakah gadis manis ini yang Anda bicarakan?"
wajahnya memancarkan senyuman hangat, gadis berambut ping itu sedikit tersanjung. Madam Eadline tersenyum dan kemudian ia memperkenalkan pelayan kepada Hera.
"Hera, ini Sebastian. Dia adalah kepala pelayanku di rumah ini. mulai sekarang dia akan menjadi keluargamu juga, jadi berbaik-baiklah pada sebastian ya!"
Hera mengangguk, madam eadline mengisyaratkan Sebastian untuk membawa Hera pergi ke kamarnya.
bats... sebuah alat berbunyi dan itu membuat Eadline teringat bahwa ia harus pergi menjalankan misi hari ini dan Eadline terlihat panik ketika melihat angka jarum jam. jarum jam menunjukkan hampir pukul 12 siang saat itu. Ia bergegas, tak lupa Eadline memanggil seorang pelayan untuk ikut bersamanya. tak lama kemudian datanglah seorang pelayan.
pelayan tersebut terlihat sangat menakutkan terutama ia memakai cadar hitam di wajahnya, sedikit mencurigakan untuk Hera. yang paling menakutkan bagi hera adalah sekilas dapat terlihat bagian wajah sang pelayan ketika cadar tersebut tersapu angin. hera melihat terdapat bekas luka yang menghitam seperti luka bekas jahitan di beberapa bagian mulut sang pelayan. Hera sebenarnya ketakutan, tetapi ia tetap tenang agar tidak membuat suatu kekhawatiran berlebihan.
...(Belum diketahui)...
"Sebastian, tolong jaga Hera baik-baik. Aku harus pergi, aku akan kembali tengah malam. apa kau mengerti?"
"ya, saya mengerti. sampai jumpa Madam!"
Madam Eadline buru-buru pergi keluar sang pelayan. saat berada di depan pintu, eadline menoleh ke belakang dan melambaikan tangan ke pada Hera. Hera spontan membalas lambaian tersebut sambil tersenyum riang. Madam Eadline ikut tersenyum. sang pelayan membukakan pintu kemudian mereka berdua keluar dari wilayah mansion menaiki kereta kuda.
.kretek...kretek...kretek...suaa langkah kaki kuda yang menjauh
"Ayo My lady, akan ku tunjukkan di mana kamarmu"
Sebastian mengulurkan tangan dan menggenggam telapak tangan Hera, Hera tangan tersebut kemudian sebastian menarik lengan Hera dan membawanya menaiki tangga pergi menuju sayap kanan mansion.
Sementara itu, Madam Eadline bersama pelayan yang dibawa nya tiba di tempat tujuan mereka. Tetapi mereka berdua tidak sendirian, ada tiga elf dan satu iblis datang menemani misi mereka.
"Nyonya Eadline, apakah Anda menemukan petunjuk?"
Seorang elf bertanya, tetapi jawaban yang keluar dari mulutnya membuat sang elf makin kebingungan.
"Entahlah, Mia. Cloud tidak bisa mencium atau menemukan petunjuk sedikit pun. Ini aneh"
Di hutan kabut (Bagian dari kawasan hutan Land Of Down), mereka menemukan tubuh seorang pengusir setan bernama Giu. giu adalah seorang exorcist dari bangsa Elf yang telah menghilang selama 5 hari, sebagian tubuhnya berwarna hitam dan sebagian tubuhnya yang lain di penuhi tanda-tanda pemujaan setan.
Mereka semua menatap prihatin dengan kondisi tubuh sang korban yang hampir seratus persen di tutupi oleh coretan simbol aneh. bahkan jejak partikel sihir atau apapun yang bisa mereka gunakan sebagai petunjuk semuanya seperti sudah di lenyapkan.
"Nyonya, apakah menurut Anda kita harus memberi tahu Kaisar tentang kejadian ini?, bisa saja pelaku penyerangan ini adalah u
Lucifer itu sendiri" (kata seorang pengusir setan)
“Ya nyonya, apalagi ini bisa membahayakan manusia yang tidak memiliki kemampuan untuk bertarung. Terutama para elf yang sering datang ke hutan untuk mencari tanaman obat. Lebih baik kita memberitahu Kaisar” (kata Seorang Elf lain)
Madam Eadline kurang setuju dengan saran tersebut, karena bisa saja sang Kaisar murka dan jika kaisar ikut turun tangan. Bisa saja beliau terluka. tetapi, jarak antara Mansion nya dan hutan berbahaya ini tidak terlalu jauh bisa saja ada orang jahat datang ke mansion nya. pasti akan sangat berbahaya bagi para pelayan manusia di rumahnya. terlebih lagi sekarang dia memiliki misi untuk melindungi seorang anak dan anak itu sudah dia anggap sebagai darah daging nya sendiri, dia tidak mau kehilangan anggota keluarga lagi. Jadi, Suka atau tidak suka dia harus menyetujui saran dari rekannya tersebut.
"Baiklah, aku setuju. tetapi kita harus mencari keberadaan Toeln dulu (rekan giu yang juga menghilang) sebelum malam tiba. Pasti akan sangat sulit untuk menemukan keberadaannya di malam hari dan mungkin saja dia bisa di serang oleh para pengikut lucifer. kita harus cepat"
"baik nyonya"
"Mia, kau bawalah Giu kembali ke kuil. minta pendeta medis untuk mengusir kotoran di tubuhnya. Noban ikutlah bersama nya, sisa nya ikut aku menacari Toel"
...Mia Tan...
...Elf...
...(Exorcist Tingkat B)...
"Baik nyonya"
mereka akhirnya berpisah, mereka pergi memasuki hutan terlarang. mereka harus menemukan Toeln yang hilang, karena Toeln adalah satu-satunya petunjuk untuk memecahkan semua misteri ini.
"(Toeln, kau di mana?)"
Sebastian dan Hera berjalan menuju kamar baru milik nya, mereka menyusuri lorong yang sangat luas dan panjang. Hera bosan karena lelah berjalan, ia berusaha menghilangkan rasa bosan nya. ia berjalan sambil melihat-lihat barang yang terpajang di sepanjang koridor. Lantai koridor dilapisi karpet merah mewah dan sebagian dindingnya dilapisi semacam logam berwarna emas sedangkan bagian yang lainnya dicat dengan warna putih terang. Banyak sekali Lukisan dan Foto yang sangat kuno di pajang di dinding bahkan bingkainya seperti terbuat dari emas asli.
"(Madam ternyata adalah orang yang sangat sukses, aku harap suatu hari aku bisa menjadi sepertinya!)"
Saat sibuk melihat-lihat lukisan dan foto di kanan dan kiri dinding. Ada satu foto yang sangat mencolok dan berhasil menarik perhatian Hera sepenuhnya, yaitu sebuah foto yang dimana dua orang wanita sedang merayakan kelulusan to juniors (berhasil memasuki jenjang pelatihan kedua). Mereka berdua terlihat cantik mengenakan seragam junior exorcista (siswi wanita Exorcist).
dari kedua wanita tersebut, Hera sepertiny mengenali salah seorang dari mereka. Yaitu seorang anak berambut pirang dengan gaya rambut kepang sedikit berantakan. Anak tersebut memakai lencana junior di kepalanya dan apa yang membuatnya semakin yakin bahwa ia mengenali anak tersebut adalah warna mata anak itu yang berbeda sebelah. Warna mata hijau di sebelah kiri dan warna mata biru di sebelah kanan. Tak salah lagi, wanita di foto itu adalah madam eadline.
"sebastian!"
Sebastian menoleh, ia melihat Hera sedang memperhatikan sebuah foto di dinding.
"Ah!, apakah Anda menyukai potret ini My Lady?"
"Ya tentu saja!, Madam eadline ternyata sudah mewarisi kecantikan yang luar biasa ketika dia masih sangat muda, benar begitu bukan?" Tanya Hera dengan penuh semangat
Sebastian tersenyum
"Nyonya Eadline dulunya adalah murid terbaik di akademi pengusiran setan, itu sebabnya dia sekarang bisa menjadi pemimpin suci para pengusir setan"
Hera sangat terkesan mendengarnya
"Sudah selesai my lady?" tanya sebastian
"Ah...ya, aku sudah selesai"
"Baik, sebelah sini my lady!" ajak sebastian
Sebastian membawa Hera ke sebuah kamar, ia segera membukakan pintu kamar itu untuknya. Saat sebastian membukanya, Hera melihat sebuah kamar tidur yang sangat luas, rapi dan bersih. Dinding kamar di cat dengan warna kuning pudar, di sediakan juga kasur king size mewah dan dilapisi dengan sprei putih. Di atas tempat tidur di sediakan selimut kuning cerah polos yang sangat tebal, tempat tidur itu juga di siapkan beberapa bantal dan boneka berbentuk binatang yang sangat imut dan lucu. Hera yang sudah tak sabar berlari melompat ke atas ranjang, lalu memeluk boneka teddy bear berukuran sangat besar di atas kasur nya.
"Lucu sekali!" Kata Hera
"Kau menyukainya my lady?" tanya sebastian
"Um, tentu saja aku menyukainya!" Tutur Hera
"Haha, aku senang jika lady menyukai nya"
Sebastian berjalan ke arah lemari lalu mengeluarkan sehelai handuk dan sebuah piyama kotak-kotak berwarna pink yang sangat imut. ia meletakan handuk dan piyama tersebut di atas tempat tidur.
"Lady, sambil menunggu makan malam tiba. sebaiknya lady membersihkan diri terlebih dahulu" kata Sebastian
"Baiklah Sebastian" ucap Hera
Hera beranjak turun dari kasur. ia mengambil handuk kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
"Sabastian..." Hera memberi isyarat agar Sebastian keluar dari kamar nya
"..."
Sebastian mengerti apa yang di maksud Hera, Hera melambaikan tangan ke arah Sebastian sambil tersenyum begitu pula dengan Sebastian. Hera buru-buru menutup pintu kamar mandi dan di ikuti dengan Sebastian yang berjalan keluar ke arah pintu.
Bugh!
"Au!"
"!"
Belum sempat keluar, terdengar suara yang sangat keras seperti suara benda berat yang terjatuh. Sebastian yang takut terjadi apa-apa Hera, ia langsung berlari ke dalam kamar memeriksa apa yang terjadi pada nona kecil nya.
"My lady, apakah anda baik-baik saja?!"
Sebastian mendobrak pintu kamar mandi, wajahnya memerah ketika melihat Hera terduduk di lantai. pasal nya Hera hanya mengenakan pakaian dalam berwarna putih dengan pita biru kecil menghiasi bagian dada di gaun mandi nya.
"ah sebastian, aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir hehe..."
Sebastian segera menawarkan diri untuk membantu Hera. tetapi Hera bersikeras menolak bantuan Sebastian dan menyuruh nya untuk segera pergi.
"ayo my lady, biar aku bantu berdiri" sebastian berlutut dan berusaha membantu Hera berdiri
"tidak apa-apa!, Aku baik-baik saja sabastian. Aku hanya tergelincir sabun. Lagi pula sebastian harus menyiapkan makan malam kan?. Sebaik nya Sebastian pergi dan menyiapkan makan malam saja" balas Hera
"Tapi lady..."
"Tenang Sebastian, aku baik-baik saja."
Hera perlahan berdiri sambil tersenyum ke arah Sebastian.
"baik lady, panggil aku jika lady butuh bantuan"
"baik!" jawab Hera sambil tersenyum manis
Sebastian keluar dari kamar menuju dapur di lantai bawah, Hera yang merasa situasi sudah aman buru-buru berlari ke arah pintu dan segera menutup nya.
"Hampir saja" (menghela nafas)
...^~Flashback to a while ago~^...
Hera mencoba membuka kotak obat yang di pajang pada dinding kamar mandi. ketika ia membukanya, sesuatu terjatuh dari kotak tersebut. Hera membungkuk dan mencoba mengambilnya dan betapa terkejutnya ia mendapati bahwa barang tersebut adalah sebuah bra berwarna merah. Desain bra tersebut juga membuatnya kaget, terdapat payet yang sangat lucu terbordir di bra ini. Hera menyadari bahwa Bra tersebut ternyata, adalah bra yang sering dikenakan para PSK wanita di klub malam. Hera terkesiap, pikirannya melayang kemana-mana. Wajahnya memerah dan terasa panas ketika ia membayangkan seorang wanita mengenakan bra ini. tubuh nya mulai goyah dan akhirnya Hera jatuh ke lantai. ia berusaha berdiri. tetapi tiba-tiba, Hera mendengar suara langkah kaki seseorang. dengan cepat Hera segera menyembunyikan bra tersebut ke dalam bak mandi dan kemudian menutupinya dengan tirai
...___kembali ke waktu sekarang___...
"huh, hampir saja"
Tanpa banyak memikirkan apa yang terjadi tadi, Hera segera membuka pintu kaca kamar mandi dan membersihkan diri di bawah tetesan air yang jernih.
sementara di ruangan lain, Sebastian dan para pelayan lainnya selesai menyiapkan makan malam, Sebastian berjalan naik ke atas untuk melihat apakah Hera sudah selesai membersihkan diri atau belum. Saat ia memasuki koridor dan dari kejauhan, ia mendengar para pelayan sedang bergosip tentang nona kecil nya dengan bahasa yang sangat kasar.
"apa kalian sudah dengar?, desas-desus tentang anak yang dibawa Madam Eadline?"
"Sudah, kudengar dia anak yang tidak diketahui asal-usulnya. Kakak ku yang anggota ekspedisi bilang, mungkin dia mata-mata Lucifer yang sengaja dikirim ke oulander"
"Benarkah?, itu menyeramkan sekali kita harus berhati-hati dengan anak itu, bisa saja anak itu menyerang kita di malam hari"
"haha... iya"
"...."
Sebastian ingin pergi ke sana dan menghukum para pelayan yang bergosip dibawah. tetapi dia harus menjadi contoh yang baik bagi Hera. ia ingin anak itu tinggal dengan nyaman dan aman di rumah ini. lagi pula, anak sekecil itu tak pantas menerima hinaan kejam para pelayan rendahan itu pikir Sebastian.
"(sial, rasanya ingin sekali aku menghukum mereka)"
Ia menghiraukan para pelayan yang sedang bergosip itu. Sebastian bergegas ke pergi ke atas menuju kamar Lady Hera.
Di kamar, Hera sudah selesai mandi. dia mengenakan piyama kotak-kotak biru muda yang sangat lucu, sambil mengeringkan rambutnya dengan sehelai handuk.
saat sedang sibuk mengeringkan rambut ia melihat sesuatu di dekat tempat tidurnya. itu adalah jendela yang sangat besar dengan bingkai kayu eg berwarna coklat tua, dia pergi ke arah jendela tersebut. jendela tersebut sangat besar sangking besarnya, di sebuah dudukan tepat di sebelah jendela itu. ini adalah tempat yang bagus untuk bersantai di sore hari sambil membaca buku.
Hera naik ke tempat duduk jendela tersebut. di luar jendela, samar-samar ia melihat ada sebuah hutan gelap yang diselimuti kabut tebal dari kejauhan. Ia penasaran, ada apa di hutan tersebut. kepalanya tiba-tiba mendengar suara seseorang memanggil namanya, suara orang ini sepertinya ia pernah mendengarnya di suatu tempat. Ia menghiraukan suara tersebut, ia pikir itu hanya hayalan nya saja. Tetapi suara itu terdengar lagi di kepalanya, ia mencari di sekeliling kamar. mencari siapa pemilik suara yang memanggil namanya tersebut, tetapi tidak ada siapapun selain dirinya di kamar ini. Ia melihat keluar jendela lagi dan betapa terkejut nya ia kali ini. di seberang pagar mansion, di bawah pepohonan, terlihat sesosok misterius memakai jubah dan tudung hitam sedang melihat kearah nya. Ia ketakutan, Hera mundur perlahan kemudian ia segera berlari ke luar.
Malam telah tiba, Madam Eadline bersama tiga orang lainnya tak dapat menemukan keberadaan Toeln. Mereka malah di pertemukan dengan jalan yang benar benar buntu dan sama sekali tidak bisa di lewati. Tidak ada petunjuk ataupun jejak kaki di dalam hutan tersebut, mereka semua menjadi frustrasi karena tidak ada satupun tanda-tanda tentang keberadaan nya.
"Cloud, apa kau mencium aroma tubuh nya di sekitar sini?"
"tidak nyonya, aku tidak bisa mencium aroma nya ataupun merasakan aura tubuh nya sama sekali. Bahkan indra pendengaran ku tidak bisa mendeteksi gelombang suara apapun. mungkin karena kabut tebal beracun ini menghalangi semua kemampuan indra sensorik ku" Kata sang pelayan
Eadline sekarang merasa sangat putus asa. tapi dirinya tidak akan menyerah semudah itu, karena dia adalah seorang Exorcist sejati. Jadi dia tidak akan menyerah. Ia kembali menyusuri pesisir hutan bersama para bawahannya, mungkin toel sudah masuk terlalu jauh ke dalam. mungkin itulah penyebab mengapa sangat sulit untuk menemukan keberadaan Toel.
"Ayo kita masuk lebih dalam lagi"
"Baik"
saat mereka berlari melewati batu besar, Cloud si pelayan Helhound (Iblis seperti anjing) samar-samar mendengar suara seseorang dari kejauhan. Suara itu seperti sangat familiar di telinganya. Ia berhenti untuk memastikan, suara itu memang ada atau hanya indra pendengaran nya saja yang bermasalah.
"..." Cloudet diam dan mendengarkan
Beberapa detik kemudian, suara itu terdengar lagi dan Ternyata ia memang tidak salah dengar, suara itu memang nyata. malah suaranya semakin terdengar jelas di telinganya.
"Nyonya!"
"ada apa Cloud?"
"aku mendengar suara seseorang dari arah selatan. Mungkin itu adalah Toel, sepertinya ia sedang berhadapan dengan sesuatu"
"benarkah?!"
"iya nyonya, dan sepertinya asal suaranya tidak jauh dari posisi kita. Sebaiknya kita segera memeriksanya, mungkin saja tuan Toel sedang menghadapi bahaya!"
"baiklah, semuanya cepat!, pergi ke arah selatan!"
Mereka semua pergi ke arah selatan dengan sangat cepat, dahan-demi dahan mereka lewati. Sangat cepat hingga tidak ada yang menyadari bahwa ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka dari kejauhan.
tiba-tiba, Cloud terpental jauh dan menghantam beberapa pepohonan hingga tumbang. sebuah senjata berbentuk rantai menghantam tubuhnya dengan keras entah dari mana.
"akh!!... (Cloudet memuntahkan darah)"
"Cloud!!"
Eadline dan para exorcist berlari mendekati Cloud. Eadline buru-buru memeriksa Cloud yang kondisinya terlanjur babak belur. Eadline melihat ke arah pundak cloud, tertancap sebuah mata pedang yang terhubung dengan sebuah rantai yang sangat panjang.
"(Tunggu, Rantai ini...)"
Senjata suci yang hanya di miliki oleh para Exorcist tingkat atas. Eadline mengenali salah satu simbol pada mata pedang tersebut.
Koko (salah satu exorcist elf) sepertinya juga mengenali simbol tersebut, ia dengan cepat mengkuti arus rantai itu ujung nya berhenti pada sebuah pohon yang sangat besar. Koko mendongak keatas dan betapa terkejutnya ia mendapati sesosok pria yang sedang berdiri di puncak pohon tersebut. orang itu memakai sebuah pakaian khusus khas kekaisaran Zaratas, keadaan hutan yang di penuhi kabut dan langit malam yang hanya di hiasi beberapa bintang. membuat aura sosok tersebut kelihatan sangat sangar.
Ia benar-benar tidak menyangka bahwa orang seperti dia bisa berada di tempat berbahaya seperti ini.
Mereka semua memasang ancang-ancang siaga dan sosok misterius tersebut terbang mendekat ke arah mereka.
Di mansion, Hera berlari ketakutan di lorong yang gelap. Baru kali ini ia menangkap sesosok bayangan yang sangat menyeramkan, karena ketakutan ia tidak memperhatikan langkah kakinya. Yang ia pikirkan sekarang adalah lari dan lari. Saat di penghujung koridor, ia tidak sengaja menabrak seseorang. ia hampir terjatuh dan untunglah sosok tersebut langsung mendekap tubuhnya.
"Ah!, my lady!. apa kau baik-baik saja?!. wajah mu kelihatan sangat pucat!" Sebastian menatap khawatir
Hera yang ketakutan memeluk erat kaki sebastian, sebastian yang tidak mengetahui apa yang tejadi pada nona kecil nya ini. Berusaha bertanya sambil menenangkan Hera yang sudah sangat ketakutan.
"Lady tenanglah, ceritakan padaku. apa yang terjadi"
Hera masih ketakutan, ia mencoba menenangkan dirinya sendiri.
"di luar jendela aku melihat seseorang, dia memakai jubah hitam dan orang itu melihat ke arahku. aku takut!"
Sebastian bingung dengan hal-hal aneh yang nona kecil nya katakan.
"(Sosok hitam?, apa jangan-jangan orang itu adalah...)
Lamunan sebastian buyar, ketika Hera menangis sembari memeluk kakinya dengan. erat. Ia mencoba menghibur Hera dengan mengatakan bahwa orang yang dilihatnya hanyalah imajinasinya saja. tetapi, Hera masih tidak percaya dengan kata-kata yang di ucapkan sebastian
"My lady, mungkin kau salah mengira. sosok yang kau lihat adalah tukang kebun yang sedang membersihkan halaman belakang"
"tidak sebastian, aku tidak salah lihat orang itu bukan tukang kebun...''
Sebastian menekankan kata-katanya pada Hera agar, hera tidak berpikiran aneh-aneh tentang sosok tersebut.
"tidak my lady, sosok yang kau lihat itu memanglah tukang kebun. Kemarilah!..."
Sebastian menuntun Hera ke arah jendela tepat di sebelah mereka. terlihat di balik jendela, tukang kebun sedang merapikan alat-alat kebunnya. Tukang kebun tersebut membawa semua alat-alat kebunnya menuju sebuah gudang yang ada di pojokan taman.
Karena tukang tersebut merasa ada sesuatu yang memperhatikannya, ia menoleh ke belakang. tempatnya, ke arah jendela bagian atas di belakang nya. Tukang kebun tersebut melihat hera dan sebastian sedang memperhatikan dirinya. Dengan wajah yang di hiasi senyuman, bapak tukang kebun melambaikan tangan ke arah mereka berdua dan benar saja pakaian hitam yang di pakai bapak tukang kebun itu sama dengan pakaian hitam yang dipakai sosok misterius yang dilihatnya.
"Lihatkan?! my lady!, orang itu adalah tukang kebun. penampilannya yang menyeramkan mungkin menakutimu, tetapi pak kebun adalah orang yang sangat baik" Sebastian berusaha meyakinkan Hera
"..." Hera terdiam
Hera lega, ternyata ia hanya salah mengira. lalu ia membalas lambaian tangan pak tukang kebun dengan senyuman terhias di wajah nya.
"apakah lady Hera merasa baikan?"
"um!" Hera mengangguk
"kalau begitu ayo kita kebawah, makan malam sudah siap!"
mereka berdua berjalan, pergi menuju lantai satu. Mereka berjalan, sambil bergandengan tangan.
Tanpa di sadari Hera, Sebastian diam-diam menoleh ke belakang. Terlihat dengan sepasang iris tajam nya, sesosok berjubah hitam misterius sedang berdiri di pojok koridor. sosok tersebut hanya berdiam diri tanpa bergerak sama sekali dengan tatapan tajam memperhatikan mereka dari kejauhan.
Ekspresi sebastian datar lalu mengerut wajah nya kepada sosok hitam tersebut.
Hera yang menyadari bahwa sebastian sedang memperhatikan sesuatu, ia memanggil Sebastian dan membuat ia menghentikan langkah kaki nya dan ikut menoleh ke belakang.
"(aneh, tidak ada apapun disana. Sebenarnya apa yang sebastian lihat, pikirnya), Sebastian!" Panggil Hera
Hera memanggilnya dan Sebastian tidak menyahut sama sekali
"sebastian?!, kau sedang melihat apa?"
Sebastian terkejut kemudian melihat Hera.
"ah...um... tidak ada apa-apa my lady. Ayo kita langsung pergi ke bawah" jawab sebastian
Hera percaya saja dengan alasan yang di buat sebastian, mereka berdua melangkah menuju ke ruang makan.
Di pasar Galatas keadaan ceria dan ramai pada malam hari, Madam eadline berjabat tangan dengan seorang pria tampan. Pria tersebut berambut perak panjang dan sangat tinggi. Pria tersebut adalah Kesatria Suci dari Kerajaan Zaratas, kerajaan cabang, bagian barat wilayah outlander. Madam eadline sangat berterima kasih kepada sang kesatria karena ia telah membantu mereka menemukan Toel.
"terimakasih banyak Tuan Regi, kau telah banyak membantu kami !" Eadline tersenyum sambil berjabat tangan kepada pria tersebut
Tampak di bawah pepohonan pasar, kepala toel sedang diperban dan di obati. Tubuhnya sangat linglung hingga butuh dua orang untuk menopang tubuh nya, untunglah ada Koko (elf laki-laki) dan Zi (elf laki-laki) yang bersedia melakukannya. ia meringis kesakitan, kepalanya baru saja di hantam beberapa pukulan di tambah lagi benturan saat ia jatuh ke jurang, mungkin benturan itu akan membuat nya amnesia selama beberapa waktu.
"Madam maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi"
Madam Eadline tersenyum mendengar suara suara para Toeln.
"kau ini, seharusnya kau jangan pergi sendirian. sekarang lihat apa yang terjadi!"
Tuan regi yang menyaksikan Toeln terluka hanya bisa menatap prihatin. Karena ia sudah tidak memiliki kepentingan lagi, ia berpamitam dan melangkah pergi.
"Semuanya!, karena kalian telah berhasil menemukanya. saya pamit undur diri!"
Eadline yang merasa sangat berjasa dan merasa tidak enakan karena mereka sudah sangat merepotkan Tuan Reginal, ia berusaha membuat tuan regi tetap tinggal tetapi tetap sia-sia.
"Tunggu tuan Regi, apa kau tidak bisa tinggal lebih lama lagi?"
"tidak nyonya!, aku harus segera pergi. ada sesuatu yang harus aku urus di istana Tartara" tuturnya
Eadline sangat terkejut mendengarnya,
"(Istana tartara?!)"
Tuan Regi langsung melangkah pergi, Sekali lagi Eadline berusaha menghentikan langkah nya untuk pergi.
"Tuan regi, apa kau di perintahkan Kaisar untuk tinggal sampai festival exorcist tiba?"
Tuan regi terkejut,
"(Bagaimana wanita ini bisa tahu?)"
"tentu saja dia bisa tahu!"
"..." Reginal Terdiam
Cloud sang pelayan Helhound Eadline, melompat turun dari sebuah pohon apel besar. Eadline dan para exorcist lainnya kaget Ketika melihat nya
"(Cloud?!)"
Kabut di land of down memiliki efek samping halusinasi yang tinggi. Jika terhirup atau mengenai mata. dapat mempengaruhi cara berpikir, mana, kondisi kesehatan otak dan kekuatan sihir seseorang yang bertingkatan rendah. Jadi wajar saja jika mereka semua tidak menyadari bahwa, yang di hutan tadi adalah cloud palsu. Tetapi Eadline adalah exorcist tingkat tinggi. Seharusnya ia tidak bisa terpengaruh dengan racun seperti itu apa lagi, ia di hadapkan dengan racun yang tingkat efektifitasnya sangat rendah. Seharusnya ia tidak keracunan sedikitpun, bagaimana bisa hal tersebut bisa terjadi (pikirnya).
"(Bagaimana bisa aku keracunan kabut itu?!)" berpikir
Lalu ia kembali ingat, sebelum ia menemukan tubuh giu. Ia menyentuh sebuah semak berduri di wilayah hutan dan mungkin racun dari semak itu membuat mana nya melemah. Hingga racun yang masuk membuat dia tidak bisa menyadari, yang bersamanya di dalam hutan adalah Cloud palsu.
"Syukurlah kau baik-baik saja Cloud!" Eadline melompat dan memeluk Cloud, lalu ia dengan gembiranya mengelus-elus nya seperti anjing besar yang lucu.
"Astaga yang mulia!"
Wajah Cloud memerah karena ia malu di elus-elus di depan banyak orang untunglah cadar hitam nya menutupi semua ekspresi memalukan itu. Ia menikmati setiap elusan dia helai rambut hitamnya.
Saat Madam Eadline sibuk mengelus, Tuan regi segera memotong momen indah mereka.
"tunggu!... tadi kau bilang yang mulia?, Wanita ini adalah tuanmu?"
"ya, tentu saja, ada yang salah dengan itu?"
"ah tidak jadi aku pergi dulu"
Regi langsung pergi dari tempat itu dengan tergesa-gesa.
"Tuan, tunggu dulu!"
"Madam, apa kau ingin aku mengejarnya?"
"tidak, tidak usah. mungkin ia terburu-buru. Koko dan Zi, kalian kembalilah. Bawa Toel untuk di periksa, aku dan Cloud akan kembali ke mansion"
"Baik nyonya!"
Merekapun melompat ke atas atap rumah, kemudian menghilang dari pandangan mereka.
"Hei Cloud, kalau yang bersama ku itu bukan dirimu. Lalu kau kemana?"
"Cerita nya panjang nyonya, mungkin kapan-kapan aku akan menceritakannya"
"hmmm..."
"ah nyonya, bukankah kau bilang seharusnya hari ini adalah hari makan malam pertamamu bersama nona kecil?. Hari ini kita pulang lebih awal dan sekarang baru jam matahari tenggelam (18.00 waktu oulander)"
"Ah sepertinya kau benar, berhubung kita masih disini mari kita beli hadiah untuk Hera"
Sementara itu, di lorong sepi nan gelap
"Helhound itu ternyata sudah dimiliki seseorang, sial!" (Menendang batu)
Tanduk iblis merah keluar dari atas kepalanya, rambut yang tadinya perak sekarang berubah menjadi warna putih bersih. muncul tanda merah di sebagian wajahnya.
*Tanda Merah, artinya menunjukkan identitas seorang iblis. bahwa iblis yang memiliki tanda tersebut adalah iblis keturunan leluhur kuno, itu artinya sang iblis bukanlah iblis sembarangan.
Regi sangat kesal, emosinya mulai tak terkendali. ia menggerutu sambil mengingat apa yang di katakan oleh hellhound tadi.
"(yang mulia!, dia tadi memanggilnya yang mulia!. sial!, sial!,sial!)" Wajah tampannya mengerut kesal
Ia ingat pertemuan pertamanya dengan helhound tadi. Itu adalah pertemuan yang sangat indah baginya,
...Flash back...
Regi sedang berjalan-jalan di luar perbatasan di sekitar hutan kabut (wilayah land of down),
ia bosan karena urusan di kerajaan tartara tertunda karena kaisar sedang sibuk. Ia bosan menunggu di istana tenggara (tempat para tamu kerajaan tinggal), menunggu seperti orang bodoh yang tidak punya tujuan hidup. apa lagi di galatas tidak ada sesuatu yang menarik perhatiannya.
"hoam... bahkan kabut beracun ini tidak berefek apapun padaku"
Saat ia berada berjalan di setapak hutan, matanya tertuju pada seorang wanita yang sedang duduk di tanah. Baju pelayan yang di kenakannya bersimbah darah, Regi bahkan tidak takut dengan pemandangan mengerikan yang dilihat nya. Wanita itu sedang memakan tubuh seorang penyembah lucifer. Terlihat dari jubah yang dikenakan bangkai tersebut, sepertinya hanya seorang pengikut Fana biasa.
"(wanita ini memakan tubuh yang tidak memiliki kekuatan sihir, aku penasaran. apa rasanya enak?)"
Wanita itu adalah Cloud, Cloud ternyata sedang berhalusinasi berat. dimatanya, bangkai ini adalah sosis yang sangat besar dan enak. sangking lahap nya, ia berani melepas cadar nya. Ada 9 ekor hitam yang besar dan panjang berbulu tebal mencuat dari belakang tubuhnya. Ekor-ekor itu menopang rambut hitam lebatnya yang lumayan panjang. Bulu tersebut kelihatan tebal dan empuk, Regi menyadari sesuatu ketika melihat sembilan ekor tersebut.
"( wanita ini adalah hellhound hitam yang sangat langka itu!!, kira-kira apakah dia akan bertingkah sangat lucu saat aku memilikinya)"
Regi mendekat ke arah Cloud, Cloud yang menyadari regi yang mendekat langsung berancang-ancang waspada dengan ekornya sambil menyantap bangkai tersebut. seakan-akan ia tidak mempedulikannya.
Regi menyentuh rahang Cloud dengan sangat lembut lalu menarik wajah tersebut agar ia bisa melihat paras wajah nya.
wajah Regi memerah dan tercengang, saat melihat wajah Cloud.
"(Astagaa!!!, apa wanita ini benar-benar Hellhound?. Wajah nya benar-benar cantik seperti putri keluarga bangsawan!!)"
Regi yang tak fokus karena melihat kecantikan Cloud, Cloud langsung menepis tubuh regi dengan ekornya. Regi yang langsung menyadari hal tersebut, bertele portasi ke arah berlawanan dari posisinya tadi. Ia langsung mencengkram tubuh Cloudet dengan rantai suci milik nya. kemudian rantai tersebut menarik tubuh Cloudet. Cloud yang mulai sadar dari efek kabut ia kebingungan melihat dirinya sendiri terikat oleh sebuah rantai dengan kondisi penuh luka dan berlumuran darah terlebih lagi seorang pria tak dikenal sedang menatapnya dengan tatapan mesum.
"(apa!, siapa pria ini!?, kenapa tubuhku penuh dengan darah?! dan dimana Eadline?!)"
"Berusaha menyerangku huh?" tanya Si Pria misterius
ia benar-benar tidak mengerti apa yang di dimaksud pria ini. Ia mencoba untuk melepaskan diri, tetapi ia tidak bisa. rantai pria ini terlalu kuat dan perlahan rantai ini mulai membakar tubuhnya.
"(akhh, sakit!!!. ini pasti rantai suci!)" wajahnya meringis kesakitan
"jangan coba-coba melepaskan diri atau aku akan meremasmu sampai mati"
Cloud benar-benar tidak bisa melepaskan diri, ia benar-benar tidak punya pilihan selain berubah menjadi anjing berukuran kecil. lalu ia dengan mudah nya lepas dari cengkraman rantai tersebut
"tunggu?!!, apa?!!, hei!!..."
Cloud akhirnya bebas, ia langsung memungut cadarnya dan berlari masuk kedalam hutan kabut, sambil mencari keberadaan madam eadline.
Regi tersenyum smirk, melihat Cloud yang berlari masuk kedalam hutan. Gairah nya benar-benar memuncak, baru kali ini ada gadis yang tidak tertarik dengan paras tampannya.
"Baiklah, jika kau mau main kejar-kejaran denganku. akan ku turuti"
Muncul tanda merah di wajahnya lalu ia mengeluarkan sayap hitam bak malaikat. kemudian ia terbang mengejar Cloud, dengan kecepatan cahaya. ia sangat cepat, bahkan lebih cepat dari pada seekor cheetah. Cloud yang kalah cepat dari regi, dengan mudahnya tertangkap.
"Mau lari kemana?, dasar anjing nakal"
"(sial!!, aku tertangkap lagi!"
Cloud berusaha melepaskan diri lagi, tetapi ia benar-benar tidak bisa. Genggaman tangan pria ini benar-benar kuat. ia tercekik,
"kau tidak akan bisa melepaskan diri dariku lagi"
Pria tersebut langsung melangkah pergi dengan cloud di genggaman tangan nya. ia sangat senang bisa menangkap seekor hellhound yang terkenal sangat ganas di sejarah kitab iblis.
"(Pasti kakak akan sangat bangga)"
Tapi saat ia melewati batu besar ia melihat sekelompok exorcist yang berjalan sembarang arah karena terpengaruh oleh kabut beracun. Mereka bahkan tidak menyadari bahwa, ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka di sini. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa, seekor monster sedang mempersiapkan diri untuk memangsa mereka dari belakang.
Regi yang melihat itu, terbang ke puncak pohon eg kemudian ia melamparkan helaian rantai dari lengan jubah nya, kemudian rantai itu menusuk dada dan jantung monster tersebut. Dan saat itu juga Cloud berhasil melarikan diri dan kali ini ia tidak terpengaruh sama sekali oleh efek kabut beracun.
"sampai berjumpa lagi hellhound manis"
...******Ke Waktu sekarang*****...
ia benar-benar kesal kemudian ia mengepakkan sayap nya. Ia menuju langit malam penuh bintang, Terbang menuju ke tartara sambil membayangkan wajah cantik Cloudet.
"Kita pasti akan bertemu lagi, Hellhound manis, Itu pasti"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!