NovelToon NovelToon

TAKDIR CINTA YANG MENYAKITKAN

pengenalan dan dunia kampus part 1

Rosalia Tanisha,mahasiswa semester 3 di salah satu universitas di Malang.Gadis 20 tahun ini merupakan Mahasiswa terpopuler karena kecantikan dan keramahan nya.Banyak laki-laki yang mendekatinya.Namun sayang,belum ada satupun yang bisa meruntuhkan bayu karang di dalam hatinya.Batu karang yang ia tanamkan dua tahun lalu setelah ia di tinggalkan oleh kekasih hati nya yang bernama Beni Anggara.

Beni juga mahasiswa kampus tersebut.Keduanya tergabung dalam sebuah organisasi penting di kampusnya.Beni sebagai ketua BEM dan Rosa sebagai wakil ketua.Meski sudah tidak memiliki hubungan apapun,keduanya masih kompak di kegiatan kampus.

Rosa memiliki dua sahabat baik yaitu bernama Nia dan Mili.Dan keduanya sudah bersahabat sejak tiga tahun lalu.Di awal mereka menjadi seorang mahasiswa.Tak hanya Mili dan Nia.Rosa juga bersahabat dengan Tama,sahabat Beni yang juga pacar dari Mili.

Nia 20 tahun

Mili 20 tahun

Tama 20 tahun

Pagi ini Rosa sudah berada di kampus karena dia dan anggota yang lain akan melakukan meeting.Dan saat masuk ke dalam ruangan,ia di buat terkejut karena melihat Beni dengan pacar barunya.Leboh tepatnya selingkuhan Beni saat dulu masih berpacaran dengan nya.

"Selamat pagi semuanya..." sapa Rosa.

"Pagi Roos..." jawab semua teman-teman nya.Rosa duduk di tengah antara Nia dan Mili.

"Gak di mulai rapatnya Ros..?" tanya Alex.Salah satu pengurus acara.

"Gak deh.Di sini masih ada orang lain yang bukan anggota kita." jawab Rosa.

"Heh mak lampir.Mending elo pergi deh dari sini.Elu tuh ganggu aja tau gak." kata Mili dengan emosi.

"Apasih elo!suka-suka guelah mau di mana saja." Jawab Sara.Pacar Beni.

"Ben,tolonglah,elu bawa keluar cewek elu ini.Rosa gak bakalan mulai rapatnya kalau masih ada Sarah." ucap Tama yang menyuruh Beni untuk membawa kekasihnya itu pergi dari ruang rapat.

Beni menghela nafasnya,ia pun berdiri dari duduk nya." Ayo Sar,aku antar kamu keluar.Tunggu aku di luar." ucap Beni hendak meraih tangan Sarah,namum di tepisnya.

"Gak mau!aku mau di sini saja.Kenapa sih....udah deh Ben.Aku gak bakalan ganggu kamu kok." jawab Sara dengan manja,membuat Nia,Mili dan Rosa seakan ingin muntah.

"Lebay banget sih." Mili memutar bola matanya malas.

Brak....

Rosa menggebrak meja,membuat semuanya terkejut.Bagitu juga dengan Beni.Kedua nya saling bersitatap.Hanya saja Rosa lebih menatap tajam pada Beni.

"Kamu bawa dia pergi dari sini,atau aku yang seret dia biar keluar dari ruangan ini..?" tanya Rosa dingin.Membuat semuanya hanya bisa diam karena mereka juga takut dengan Rosa di saat dia sedang marah.

"Sar,ayo keluar!" kata Beni lagi.Ia kembali menarik tangan Sarah.

"Gak mau Ben..."

"SARAH!AYO KELUAR!" Sentak nya membuat Sarah langsung takut dan menurut saja.

"Mau tunggu di sini apa kamu pulang duluan..?" tanya Sarah.

"Gak mau Ben,mau iku kamu." jawab Sarah.

"Sar.Please...jangan buat aku marah.Tiga hari ke depan aku bakal sibuk banget,dan aku minta kamu jangan ganggu aku dulu." pinta Beni.

"Kok gitu Ben.Aku gak mau,aku mau sama kamu terus.Aku gak rela kalau kali dekat-dekat lagi sama mantan kamu itu.Nanti dia rebut kamu." ucap Sarah dengan marah.

"Dia gak bakalan rebut kamu dari aku Sar.Aku yang sudah mengkhianati dia,aku yang sudah berselingkuh.Jadi dia gak akan mungkin mau kembali lagi sama aku.Sudah ya please,jangan buat aku semakin marah dengan kamu ganggu aku terus." kata Beni yang kemudian meninggalkan Sarah dan kembali masuk ke dalam ruang rapat.

Setelah semuanya kondusif,rapat pun di mulai dengan di buka oleh Tama dan Rosa.Rosa sebagai wakil Beni dan Tama sebagai sekretaris.Beni sendiri memang tak pernah mau mengawali acara karena di termasuk orang yang malas dan sedikit pemalu jika harus berbicara banyak di depan semua orang.

"Berarti besok ini kita harus datang pagi-pagi banget dong..?kan katanya ada apel pagi dan sambutan dari Rektor..?" tanya Dilla.Salah satu pengurus ospek.

"Iya.Dan aku harap kalian gak ada yang telat ya.Karena mengingat besok benar-benar sangat penting acaranya." jawab Rosa dan di angguki setuju oleh semuanya.

"Berapa hari sih kita ini ospeknya Ros..?" tanya Ganta.

"Tiga hari dengan satu hari terakhir kita akan adakan camping di kampus." jawab Rosa.

"Okelah.Jadi,selain apel besok anak ospek di apain aja..?maksudnya tugas awal mereka apa..?"

"Kayaknya besok hanya pengenalan dan permintaan tanda tangan sama senior saja deh." bukan Rosa yang menjawab,melainkan Mili selaku ketua tim perencana.

"Gampang banget cuma minta tanda tangan." celetuk Ganta.

"Kali ini kita buat sedikit sulit Gan.Nanti mereka akan meminta tanda tangan senior mereka sesuai dengan jurusan yang mereka pilih.Dan yang perempuan akan meminta tanda tangan kepada senior laki-laki dan yang laki-laki akan meminta tanda tangan senior perempuan." jawab Mili.

Ganta mengangguk-anggukkan kepalanya setuju." Okelah,jadi agenda kita besok pengenalan dan tanda tangan." kata Ganta dan semuanya mengangguk setuju.

"Baiklah.Kalau begitu rapat selesai sampai di sini dan terima kasih karena kalian sudah datang " kata Rosa menutup rapat hari ini.

"Heh!mau ke mana lu bambang..?" teriak Tama saat melihat Beni yang buru-buru pergi.

"Cabut!ada urusan." jawab Beni cepat.

"Hilih..urusan-urusan.Bilang aja kalau elu sudah sange." ucap Tama dengan pelan,namun bisa di dengar oleh ketiga gadis di sampingnya ini.

"Dasar cowok,pikiran nya omes mulu." kata Nia ngedumel.

"Ros,ada kelas gak...?" tanya Mili.

"Gak ada,kenapa emang..?" tanya Rosa sembari kertas-kertas di depan nya.

"Ngemall yuk," ajak Mili.

"Kalau sekarang gak bisa,gua di panggil rektor ke kantornya." ucap Rosa.Seketika membuat Mili dan Nia melototkan matanya karena terkejut.

"Serius lu di panggil rektor..?" tanya Nia dan Rosa menganggukkan kepalanya.

"Mau ngapain..?" tanya Mili.

"Aku juga gak tau " jawab Rosa.

"Ya sudah,kita tungguin sampe elu selesai urusan lu sama rektor." ucap Mili dan di angguki Nia.Tanda ia setuju.

"Ya kalau kalian mau nungguin ya gapapa.Gua cabut dulu ya.Nanti kalau udah selesai gua chat kalian." ucap Rosa yang kemudian pergi meninggalkan ruang rapat.

"Ay,aku mau ke markas ya.Sudah di tunggu Hiro sama anak-anak." ucap Tama.

"Iya....mau balapan emang..?" tanya Mili.

"Enggak,cuma ngumpul-ngumpul aja sekalian bicarain turnamen bulan depan." jawab Tama.

"Oke...nanti kalau pulang kabari ya." pinta Mili.

"Siap..." Tama memberi hormat bendera kepada Mili.

"Ya sudah,aku pergi ya.Ni titip Mili ya,jangan sampe ilang." ucap Tama.Sedangkan Nia hanya memutar bola matanya malas.

"Ke kantin yuk,Laper." ajak Mili.Nia menganggukkan setuju.Kedianya pun pergi meninggalkan ruang rapat dan menunggu Rosa di kantin sambil makan.

.

.

.

.

Hai hai...mampir sini yuk.Cerita lama ku yang aku revisi ulang jadi judul baru dan cerita yang baru pula.Jangan lupa coment dan dukungan nya ya...like nya juga.

Terima kasih...

Dunia kampus Part 2

Dengan langkah cepat,Rosa berjalan ke Gedung IV,di mana kantor Rektor berada.Setelah sampai dan sebelum mengetuk pintu Rosa merapikan dulu penampilan nya dan setelah itu ia mulai mengetuk pintu.

Tok...tok...tok...

"Masuk..." jawab seseorang dari dalam.Rosa membuka pintu ruangan tersebut lalu masuk ke dalam.

"Permisi,Profesor memanggil Saya..?" tanya Rosa dengan sopan.

Pria paruh baya tersebut mendongak dan menatap Rosa." kamu Rosa..?mahasiswa semester 3 fakultas kedokteran dan juga wakil ketua BEM...?" tanya orang tersebut yang tak lain adalah Prof. Dr. Arman Gautama Sandres. Drs., M.Si.

"Iya Prof,saya Rosa." jawab Rosa dengan sopan.

"Silakan duduk." pinta Prof Arman.Rosa menganggukkan kepalanya lalu duduk di depan nya.

"Terima kasih ya sudah mau menemui saya.Padahal kamu sekarang pasti sedang sibuk untuk mengurus ospek besok." ucap Prof Arman.

"Tidak apa-apa Prof,kebetulan tadi saya dan teman-teman sudah rapat untuk persiapan besok." jawab Rosa.

"Lalu,apa semuanya sudah beres..?kalau ada kesulitan kamu bisa katakan pada saya."

"Terima kasih sebelumnya tetapi sejauh ini belum ada kendala Prof.Dan mudah-mudahan tidak ada kendala untuk di hari berikutnya."

"Ah baiklah.Semoga ospek kali ini sukses ya." ucap Prof Arman dan di angguki Rosa.

"Maaf Prof,di panggil ke sini untuk apa ya..?apa saya buat salah sebelumya..?" tanya Rosa memulai pembicaraan nya.

Profesor Arman tersenyum lalu menggelengkan kepalanya."Tidak ada,hanya saja sayang ingin meminta sedikit bantuan dari kamu." jawab Prof Arman.

Rosa menautkan kedua alisnya,sedikit bingung dengan jawaban Prof Arman.

"Maksud Profesor..?" tanya Rosa.

"Aduh,kalau lagi berdua bisa kamu panggil saya Om saja..?soalnya ini juga saya mau berbicara sama kamu ada hubungan nya dengan anak saya." jawab Profesor Arman.

"Haa..." Rosa bertambah bingung,tatapi ia juga menuruti permintaan Prof Arman.

"Baiklah.Apa yang bisa saya bantu O-Om." ucap Rosa sedikit kaku.

"Jadi begini.Anak saya besok akan mengikuti ospek,kebetulan dia mahasiswa baru juga di sini.Hanya saya ada sedikit ketakutan di hati saya.Saya takut besok dia membuat ulah di kampus.Kamu tau sendiri kan kampus kita ini kampus terbaik.Saya takut anak saya membuat ulah dan berdampak pada kampus kita." Om Arman menjelaskan semuanya pada Rosa.

"Maaf,anak Om Arman preman..?" tanya Rosa.Membuat Om Arman terkekeh.

"Bukan preman.Hanya saja anak saya sedikit arogan.Selain ke dua sahabatnya,dia tidak mau di sentuh oleh siapapun.Dulu di SMA dia sudah sangat sering membuat onar dengan mematahkan kaki ataupun tangan teman nya yang berani menantangnya untuk berkelahi." jawab Om Arman.Dan jawaban nya kali ini membuat Rosa melongo.Adakan orang yang seperti itu.

"Kenapa dia bisa lulus dari sekolah Om...?padahal kelakuan nya seperti itu ?"

"Ya,itulah kelebihan anak saya.Meskipun dia pembuat onar,arogan dan keras.Dia sangat pintar,Dari SMP sampai SMA,dia selalu menjadi juara umun di kelasnya bahkan di semua SMA yang ada di Malang." jawab Om Arman dan kali ini sedikit membuat Rosa kagum.

"Lalu,apa yang harus saya lakukan Om..?saya juga belum mengenal anak Om.Nanti kalau saya menyentuhnya takutnya leher saya yang di patahin." ucap Rosa dengan sedikit bercanda.

"Saya yakin dia tidak akan berani sama kamu karena kamu juga pemegang sabuk hitam di taekwondo kan.?" tebak Om Arman dan Rosa tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Bisa saya lihat wajah anak Om..? Takut-takut salah orang." pinta Rosa.Om Arman memberikan foto anak nya.

"Namanya Endy Gautama Sandres,Dulu sebelum mama nya meninggal,dia adalah anak yang baik,penurut.Namun,setelah mamanya meninggal dan saya menikah lagi,dia menjadi anak yang arogan,keras suka membuat onar.Saya sampai bingung harus bagaimana lagi mengubahnya."

"Kenapa Om meminta bantuan saya..?" tanya Rosa.Ia sejujurnya bingung karena ia sendiri juga tak mengenal siapa itu Endy dan bagaimana dia.Apalagi Endy ini umurnya jauh di bawahnya.

"Saya sendiri juga tidak tau.Kemarin waktu saya rapat dengan dekan,saya sudah menceritakan anak saya.Dan pak Dekan memberi saya beberapa foto mengurus ospek.Dia meminta saya memilih siapa yang menurut saya pantas memantau Endy dan saya memilih kamu hanya dengan sekali lihat foto kamu." jawab Om Arman.

"Tapi saya gak yakin Om apa bisa saya membuatnya jadi seperti dulu lagi."

"Saya tidak meminta itu.Hanya saja saya minta kamu buat pantau dia saja,gak harus dua puluh empat jam penuh.Hanya saat kamu ketemu dan mungkin melihat dia membuat ulah,saya minta kamu tolong hentikan dia."

"Saya gak bisa janji Om.Tapi saya usahakan ya." ucap Rosa dan Om Arman menganggukkan kepalanya.Sedikit laga karena ada yang mau membantunya mengatasi Endy.

"Kalau begitu saya pergi ya Om.Emm...ini fotonya saya bawa,takut saya lupa dengan wajahnya dia." ucap Rosa dan di angguki Om Arman.

"Bawa saja.Dan terima kasih sebelumnya."

"Sama...sama..." jawab Rosa yang kemudian pergi dari ruangan Profesornya.

📨Rosa \=> Guys...di mana..?

📨Nia \=> Di kantin,sudah selesai urusan nya..?

📨Rosa \=> Sudah...Gua ke sana.Pesenin makanan dong,laper nih

📨Nia \=> Oke...

Setelah memasukkan ponselnya di dalam tas,Rosa langsung pergi menuju kantin di Fakultas nya yang berada gedung tiga lantai dasar.Berjalan dengan santai.

"Rosa..." panggil seseorang.Membuat Rosa menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Hai..." sapa seseorang yang bernama Kevin,mahasiswa yang terkenal bad boy di kampusnya.

"Hai,kenapa Vin..?" tanya Rosa.

"Mau kemana kamu..?" tanya Kevin.

"Mau ke kantin laper." jawab Rosa.

"Bareng yuk,aku juga laper nih " ucap Kevin dengan tersenyum.

"Sory,tapi ini aku udah di tungguin Nia sama Mili." kata Rosa menolak halus ajakan Kevin.

"Yaaah....kenapa sih kamu selalu nolak ajakan aku..?" tanya Kevin.

"Bukan menolak,tapi emang ini aku lagi di tungguin mereka kok.Sorry banget ya."

"Oke baiklah.Tapi lain kali harus mau ya aku ajakin keluar."

"Iya..nanti ya kalau aku lagi gak sibuk.Kalau gitu aku pergi dulu ya,Bye.." ucap Rosa yang kemudian pergi meninggalkan Kevin.Rosa menghela nafasnya lega karena terhindar dari Kevin.

.

.

.

Sedangkan di tempat lain. Endy,Damar dan Lucky sedang asik berpesta di apartemen sewaan Endy.Tak hanya pesta minuman.Damar dan Lucky sedang beradu ranjang dengan wanita bayaran yang tadi di sewa oleh Endy.

"Ah...ah...nikmatnya sayang...ayo lagi terus.." ucap dua wanita tersebut dengan terus mend3sah keenakan karena di gembur habis oleh Damar dan Lucky.

"En...ah...elu gak mau gabung ah..." tanya Damar dengan terus menggembur wanitanya.

"Ogah...lu aja sana cepat selesaikan." ucap Endy tanpa melihat Damar maupun Lucky karena ia sibuk dengan laptop nya.Setelah satu jam,keduanya pun menyelesaikan aktifitas ranjang mereka.Endy mengeluarkan segepok uang dan memberikan pada kedua wanita itu dan setelah berterima kasih wanita tersebut langsung pergi meninggalkan Endy,Damar dan Lucky.

"Tumben elu gak mau En..?" tanya Lucky setelah menyelesaikan mandinya.

"Lagi gak pingin.Bantu gua ngecek ini Ky,kayak ada yang janggal deh." pinta Endy.Lucky mendekat dan melihat layar laptop Endy.Memeriksa semua laporan yang ada di dalam laptop tersebut.

"Kenapa selisihnya jauh banget sama yang ini..?" tanya Lucky menunjuk sesuatu di sana.

"Bener kan..?tadi gua udah periksa berkali-kali Ky.Dan hasilnya beda banget." kaya Endy.

"Lu gak tanya Om Sadam.?" tanya Endy.

"Belum...Om Sadam lagi ke Jakarta." jawab Endy.

"Apa kita perlu ke Surabaya..?" tanya Lucky

"Kayaknya deh.Kalau di biarkan dia bisa berulah lagi Ky." jawab Endy.

"Oke...tapi kita gak bisa lama En.Besok kita sudah mulai masuk kuliah.Gua gak mau bolos di hari pertama ya."

"Iya.. Bawel.Gua juga gak mau kali." jawab Endy.Setelah Damar menyelesaikan mandinya.Endy dan Lucky langsung mengajaknya pergi ke Surabaya.Di mana sebenarnya Endy memiliki usaha Club di sana yang di kelola oleh Om Sadam.Sepupu dari mendiang mama nya.

"Lu gak pamit En sama nyokab..?" tanya Damar.

"Enggak.." jawab Endy.

"Pamit En.Seenggak setujunya elu sama pernikahan bokap lu tapi kan mama yang sekarang adik nya Alm mama elu.Dia juga sama sayangnya sama elu." kata Damar mencoba menasehati sahabatnya.Endy memang keras,bar-bar,nakal,sang casanova.Tetapi Endy juga sebenanrya penyayang keluarganya.Hanya saja mungkin ia masih belum menerima keluarga baru dari papa nya yang tak lain adalah adik dari mendiang mamanya.

Endy hanya diam tanpa mau menjawab omongan Damar.Tetapi ia juga menuruti perkataan sahabatnya ini.Endy mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada mama tirinya.Damar dan Lucky saling pandang lalu tersenyum.Mereka senang karena sahabatnya masih mau mendengarkan mereka berdua.Ya walau kelakuan mereka benar-benar tak patut untuk di contoh,tetapi mereka sebisa mungkin menjadi anak yang baik untuk orang tua mereka.

.

.

.

.

Happy reading

Dunia kampus part 3

Sampai di kantin,Rosa langsung bergabung dengan ke dua sahabatnya.Nia adalah sahabat Rosa dari mereka masih menjalani masa ospek.Sedangkan Mili,mereka bersahabat di tahun ke dua dan saat itu Mili menjadi mahasiswa baru di kampusnya.

"Huh...." Rosa merebahkan kepalanya di atas meja dengan bantalan ke dua tangan nya.Hari ini rasanya sungguh sangat melelahkan untuk dirinya.

"Napa lu...?" tanya Mili.

"Capek gua..." jawab Rosa,pesanan minuman nya datang dan dengan segera ia meminum es jeruknya hingga setengah gelas.

"Aus bu Haji.?" ledek Nia yang kemudian terkekeh

"Ngapain tadi di panggil Rektor...?" tanya Mili. Rosa mengambil dompetnya dan mengeluarkan sesuatu.Menunjukkan nya pada ke dua sahabatnya.

"Siapa cuk,ganteng banget..?" tanya Nia.

"Anaknya Rektor." jawab Rosa.

"Ganteng sih,tapi wajahnya agak serem deh." kata Mili.

"Napa elu punya foto anak nya Prof Arman,Ros..?" dan Rosa pun mulai menjelaskan semuanya pada ke dua sahabatnya.

"Gimana menurut kalian...?" tanya Rosa.

"Ya gak ada salahnya sih.Siapa tau emang elu bisa nanganin anak nya Prof Arman.Filling orang tua biasanya gak salah Ros." kata Mili dan di angguki Nia tanda setuju.

"Umur berapa sih dia..?" tanya Mili.

"19 tahun." jawab Rosa.

"What!!dia pernah gak naik kelas..?" tanya Mili lagi.

"Kata Profesor dia sempet berhenti sekolah selama setahun setelah mamanya meninggal.Jadi ya seharusnya di sudah semester dua kalau kuliah,tapi ini dia masih mau jadi mahasiswa baru." jawab Rosa dan lagi-lagi Mili dan Nia hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Ya sudah,nanti kita bantuin kamu kalau seandainya dia susah di atur." ucap Mili.

"Makasih ya...." jawab Rosa.

.

.

Setelah selsai makan di kantin.Rosa dan kedua sahabatnya memilih untuk pulang ke rumah masing-masing.Rosa pulang ke apartemen nya karena memang dirinya yang tinggal sendiri di apartemen.

"Huh..." Rosa menghempas tubuhnya di atas kasur dan menatap ke langit-langit kamarnya.

"Gimana coba gua bisa ngatur anak nya Prof Arman.Kenal saja tidak.Dan juga emang dia mau di sentuh.Kalau tiba-tiba tangan gua di patahin sama dia gimana..?" tanya Rosa bermonolog sendiri.Baru kali ini ia di terlibat langsung dengan salah satu mahasiswa bahkan masih calon mahasiswa di kampusnya.Selain Tama dan Beni,Rosa memang tak begitu mengenal dekat dengan teman kampusnya.Hanya kenal sebatas karena dia ikut organisasi di kampusnya.

Ting ...

Satu pesan masuk

📨Tama \=> Ros..lagi apa..?

📨Rosa \=> Lagi santai aja Kenapa..?

📨Tama \=> Anterin gua dong.Mau beli kado buat Mili.

📨Rosa \=> Eh buset,gua hampir lupa kalau Mili mau ulang tahun Tam.

📨Tama \=> Jadi gimana..?mau gak anterin gua.Tapi elu jangan bilang dia ya.

📨Rosa \=> Okelah,kapan..?sekarang...?

📨Tama \=> Gak sibuk lu kalau sekarang..?

📨Rosa \=> Gak sih,cuma gua baru pulang.

📨Tama \=> Ya sudah,jan tiga gua jemput deh.Sekarang lu istirahat aja bentar.

📨Rosa \=> Okelah.Gua tidur bentaran ya Tam.

📨Tama \=> Okay..

.

.

.

"Lu mau beli apaan emang Tam...?" tanya Rosa yang saat ini sudah berada di dalam mobil milik Tama

"Gak tau gua.Lu tau gak,kira-kira apa yang di inginkan Mili..?" Tama balik tanya.

"Emmm..." Rosa nampak berfikir. "minggu lalu kita bertiga ngincar tas keluaran terbaru sih,di store langganan kita." ucap Rosa yang sudah mengingat apa yang di inginkan Mili.

"Ya sudah,beli itu aja kali ya,sama ngambil cincin pesanan gua ya" kata Tama.

"Elu mau bikin surprise dia..?" tanya Rosa.

"Iya...gua udah ada rencana sama orang tuanya dia juga." jawab Tama.

"Elu mau ngelamar Mili,Tam..?" tanya Rosa dan Tama kembali menganggukkan kepalanya.Rosa tersenyum bahagia karena sebentar lagi teman nya ada yang sold out.

"Btw...tadi lu ngapain di panggil sama Rektor..?" tanya Tama.

"Gua di suruh mantau anak nya Prof Arman yang mau jadi mahasiswa di kampus kita." jawab Rosa.

"Mantau..?maksud nya..?" tanya Tama tak paham.

"Kata Profesor Arman,anak nya itu tukang bikin ulah.Suka berantem.Beliau takut besok acara kita berantakan karena anak nya itu."

"Masih saja dia seperti itu." celetuk Tama sambil terkekeh.

Rosa menoleh ke samping dan melihat Tama yang terkekeh."Lu kenal sama dia Tam.?" tanya Rosa.

"Dia adik kelas gua dulu waktu SMA.Sebelum akhirnya dia berenti sekolah." jawab Tama.

"Lu kenal dekat dong sama dia..?" tanya Tama lagi.

"Gak dekat juga,tapi gua tau.Dia terkenal di semua sekolahan SMA se Malang Ros.Gua akui dia emang barbar banget,arogan,dingin dan emosinya ketika marah emang gak ada tanding nya.Tapi di samping itu semua,dia selalu jadi juara umum Se Malang raya dan satu sekolah.Dan itu gak di ragukan lagi lah." jawab Tama menjelaskan.Dan yang di jelaskan Tama sama persis dengan yang di jelaskan oleh Prof Arman.

"Prof Arman juga bilang begitu tadi sama gua." ucap Rosa.

"Cuma gua bingung Tam.Gua kan gak kenal dia,terus gimana gua mantau dia...?" tanya Rosa.

"Besok pasti ada ulah di kampus.Dan elu bakal tau apa yang harus elu lakuin." kata Tama.

"Dih....jangan gitu dong Tam.Kalau bisa dia jangan ulah deh di kampus."

"Elu tau kan kalau dia anti di sentuh..?" tanya Tama dan Rosa menganggukkan kepalanya.

"Dia tampan,bodynya ideal,pasti besok akan banyak betina yang deketin dia dan ngajakin kenalan,dan di situ nanti emosinya Endy bakal di uji.Dan lu bisa lihat sendiri nanti bagaimana dia" ucap Tama.

Sampai di Mall,Keduanya langsung pergi ke store langganan Rosa,Mili dan Nia saat akan membeli tas.

"Lu gak beli juga Ros..?" tanya Tama.

"Gak deh.Sebulan lali gua baru beli tas." jawab Rosa dan Tama hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.

"Setelah ini mau kemana..?" tanya Tama.

"Makan yuk,laper gua." ucap Rosa.

"Tapi setelah ambil cincin ya." jawab Tama dan kini berganti Rosa yang menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai membayar Tas dan mengambil cincin pesanan,keduanya langsung pergi menuju restoran untuk mengisi perut masing-masing sebelum Tama mengantar Rosa pulang.

Keduanya berjala beriringan menuju tempat makan dan di sepanjang jalan,Rosa merasa ada yang mengikuti ke duanya.Rosa tak ambil pusing,ia akan membicarakan ini dengan Tama saat sudah di restoran nanti.

Kini,keduanya sudah sampai di dalam dan sedang menunggu pesanan mereka dan Rosa,matanya menatap ke seluruh ruangan yang ada di restoran dan menemukan sesuatu.Rosa sangat peka dengan apa yang ada di sekitarnya maka dari itu ia jarang sekali membuat kesalahan.

"Tam...sepertinya ada yang memata-matai kita." ucap Rosa.Tama mendongak dan menatap Rosa dengan serius.

"Serius....?" tanya Tama dan Rosa menganggukkan kepalanya

"Tapi lu jangan nengok,ntar ketahuan.Kita pura-pura gak tau aja.Kalau benar dia mata-mata,besok di kampus pasti heboh." jawab Rosa.

"Heboh..?" Tama membeo.

"Hmmm....apapun yang terjadi besok,lu jangan sampai bocor sama Mili kalau habis beli tas dan ambil cincin ya.Biarkan saja terjadi sampai acara kalian di gelar." pinta Rosa.

"Tapi kalau mata-mata itu nyebar gosip yang enggak-enggak gimana Ros..?" tanya Tama.

"Gapapa,Justru itu lebih baik." jawab Rosa.

"Gila lu.Nanti Mili benci sama elu Rosa."

"Gapapa,sampai acara kalian terlaksana,setelah itu dia juga pasti minta maaf sama gua."

"Kalau gak gimana..?" tanya Tama khawatir.

"Ya gapapa juga.Gua gak gila persahabatan juga.Kalau pada akhirnya dia gak mau sahabatan lagi sama gua ya biarin aja." jawab Rosa dengan santainya.

"Serius gapapa..?"

"Iya,tenang saja." jawab Rosa dan akhirnya Tama pun menyetujuinya.

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!