...Assalamu'alaikum......
...Author Oni_C kembali lagi, ini adalah karya Author yang ke dua ya, setelah karya pertama yang berjudul ISTRI PENGGANTI sudah selesai....
...Selamat Membaca........
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dian Firda dan Darmawan Wijaya adalah sepasang suami istri bahagia meski kehidupan mereka sederhana, Dian di anugrahkan melahirkan seorang anak kembar yang cantik dan menggemaskan yang mereka beri nama Aletta Wijaya dan Alexa Wijaya.
Karna keterbatasan biaya persalinan saat melahirkan kedua putri nya, membuat Dian dan Darmawan harus menyetujui permintaan dari sepupu Darmawan yaitu Adwin Sanjaya.
Adwin menawarkan akan membiayai semua biaya persalinan Dian dengan dalih salah satu putrinya harus di beri pada Adwin untuk menjadi anak Adwin.
Dian dan Darmawan menolak keras permintaan dari Adwin, Darmawan sebagai kepala keluarga berusaha untuk mencari pinjaman agar bisa membayar biaya persalinan istri nya dan bisa berkumpul dengan kedua putrinya.Tetapi takdir kali ini berpihak pada Adwin, saat Darmawan berusaha keliling dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mencari pinjaman tak ada seorang pun yang memberikan pinjaman terhadap dirinya.
Dengan perasaan kecewa, sedih, akhirnya dengan berat hati Dian dan Darmawan menyetujui permintaan dari Adwin.
Sebelum Darmawan memberikan salah satu putri nya pada Adwin, Darmawan mengikatkan satu buah kalung ke leher putrinya, sebagai hadiah untuk putrinya yang baru lahir.
“Jaga putri ku Adwin, aku mempercayai Alexa pada dirimu, cintai dia seperti kau mencintai putri mu sendiri.” Pesan Darmawan memberikan salah satu putrinya pada adwin yang bernama Alexa.
“Kau tidak perlu ragu pada ku Darmawan, aku akan menjaga Alexa dan mencintai dia layak nya putri ku,” balas Adwin, mengambil Alexa dari tangan Darmawan.
Kecupan Dian dan Darmawan mendarat pada wajah Alexa ‘Kami tetap mencintai kamu nak, untuk hari ini dan sampai nanti, cinta kami tak bertepi untuk mu, semoga kamu tumbuh menjadi anak yang bermanfaat untuk orang lain,’ lirih Darmawan dan Dian bersamaan, kesedihan mendera di hati mereka, melepaskan satu putri nya adalah hal terberat untuk mereka yang baru saja menjadi orang tua.
***
23 tahun sudah berlalu, kini Aletta dan Alexa sudah tumbuh menjadi wanita dewasa.
Kehidupan Aletta bersama mama dan papanya jauh dari kata mewah, tetapi mereka hidup rukun dan bahagia meski sederhana, Aletta mampu mengenyam pendidikan di Universitas ternama dengan jalur beasiswa berkat kepintaran dan keuletan nya.
Berbanding terbalik dengan kehidupan Alexa, Alexa yang di asuh oleh sepasang suami istri yang bernama Larissa Firda dan Adwin Abraham, kehidupan Alexa sangat mewah dan bergelimang harta, apa yang di inginkan Alexa akan mudah di dapat dan di berikan oleh Larissa dan Adwin.
***
Kini Dian dan Darmawan sedang bersantai di depan televisi sambil menikmati sinetron kolosol jaman dulu yang di tayangkan kembali.
Ting tong (Bel rumah mereka berbunyi)
Dian dan darmawan saling menoleh satu sama lain, “Siapa itu ma?” Tanya darmawan pada dian
“Tidak tau pa, mungkin teman aletta, biar mama lihat lebih dulu,” jawab dian bangkit dari tempat duduk nya menuju pintu rumahnya.
Saat membuka pintu dian tercengang melihat sosok yang berada di balik pintu tersebut.
Karna tidak mendengar suara apapun dari arah Pintu, akhirnya Darmawan bangkit untuk menyusul istrinya.
“Siapa ma?” tanya Darmawan berjalan mendekati dian, dian melebarkan pintunya dan terlihat sosok pria yang berada di balik pintu mereka.
“Adwin,” lirih darmawan.
“Ada apa kamu kesini?” tanya Darmawan yang kini sudah berada di hadapan Adwin.
“Bagaimana kabarmu?” Adwin tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Darmawan.
“Seperti yang kamu lihat, aku dan istri ku dalam keadaan baik, bagaimana kabar Alexa?” tanya Darmawan dan Adwin hanya diam.
“Kenapa kamu diam Adwin? Bagaimana keadaan Alexa, anak ku!” lanjut Darmawan mendesak jawaban dari Adwin.
“Darmawan... Keadaan Alexa baik baik saja, dia tumbuh menjadi wanita sangat cantik, tapi__”
“Tapi apa Adwin,” potong Darmawan.
“Begini Darmawan, Alexa aku jodohkan dengan salah satu rekan bisnis ku, tiga hari lagi dia akan menikah, tetapi suatu hal yang tidak di inginkan terjadi, dia kabur tanpa sepengetahuan ku,” jelas Adwin.
Darmawan meremas jari jemari nya dan memejamkan mata nya, berusaha mengontrol emosi yang saat ini mulai menyelimuti pikiran nya.
“Jadi... Aku datang kesini, untuk meminta bantuan pada mu Darmawan, tolong bantu aku agar aletta anak mu menggantikan Alexa,” pinta Adwin.
“Apa? Menggantikan Aexa!” teriak Darmawan terbelalak.
“Tidak bisa!” ketus Darmawan.
“Tolong aku Darmawan, jika tidak... Perusahaan aku akan bangkrut Darmawan,” ucap Adwin memohon.
...BACA KISAH ALEXA DI NOVEL SATU LAGI. DENGAN JUDUL "PESONA ALEXA"...
“Tolong aku Darmawan, jika tidak... Perusahaan aku akan bangkrut Darmawan,” ucap Adwin memohon.
“Aku tidak perduli Adwin... Berani sekali kau menukarkan anak ku dengan harta, di mana hati mu Adwin! hati mu benar benar telah di butakan dengan harta,” teriak Darmawan di penuhi emosi.
“Pa... Sabar pa, jangan bawa emosi, biar kita bicarakan dulu dengan kepala dingin.” Mama memegang bahu Darmawan lalu mengelusnya dengan lembut agar Darmawan dapat mengontrol emosi nya.
“Papa tidak bisa sabar ma, kita memberikan Alexa pada dirinya untuk di jaga dan di rawat ma, tapi lihat lah ma… Apa yang dia katakan tadi, Alexa kabur… Pasti Alexa tidak ingin menikah, apalagi menikah karna harta ma,” kata Darmawan pada istri nya yang berada di samping dirinya.
“Benar Adwin, kenapa Alexa kabur? Kenapa kau begitu tega pada Alexa Adwin, seharus nya jika kau menyayangi Alexa, kau tidak akan mengambil keputusan untuk menikahi Alexa dengan dalih sebuah bisnis,” ucap Dian.
“Pasti Alexa kabur karna tidak ingin menikah dengan pria yang kau pilih Adwin!” sambung Dian pada Adwin.
“Bukan seperti itu Darmawan, Dian, aku punya alasan kenapa memilih untuk menikahkan Alexa dengan pria pilihan ku, semua ku lakukan demi kebaikan Alexa, agar Alexa bisa hidup lebih baik dengan pasangan yang mapan tanpa harus merasakan kekurangan,” jelas Adwin.
“Kalian pasti tau… Sejak Alexa bersama ku dan aku yang mengurusnya dari kecil hingga dewasa, dia terbiasa hidup dengan kemewahan yang aku berikan, karna hal itu aku memilihkan pasangan untuk dirinya,” sambung Adwin.
“Dan aku terpaksa menjodohkan dirinya dengan pria yang aku pilih, karna… Perusahaan ku juga di ambang ke bangkuratan Darmawan, aku butuh pemasukan dana agar perusahaan ku bangkit kembali, kau pasti mengerti diri ku Darmawan,” lanjut Adwin.
“Lantas apakah pilihan yang kau pilih itu benar Adwin! Jika seperti itu sama saja kau memaksa Alexa dan menukar Alexa dengan harta Adwin,” ucap Darmawan dengan nada tinggi.
“Adwin... Kau pergi lah dari sini, aku dan suamiku takan pernah memberikan Aletta pada mu.” Ucap Dian pada Adwin.
“Tolonglah Darmawan... Ini bukan masalah perusahaan saja, ini juga menyangkut nyawa ku Darmawan,” pinta Adwin dengan memelas.
“Tidak Adwin... Maaf tidak bisa, saat Alexa bersama mu, kau tidak memberi celah agar kami menemui Alexa, kami hanya ingin bertemu, bukan ingin mengambilnya, tetapi kau malah memanggil pengawal mu untuk mengusir kami.” jelas Dian pada Adwin.
“Dan saat ini... Kau datang kesini, aku pikir jika kau ingin mempertemukan kami pada Alexa, ternyata dugaan ku salah, kau ingin mengambil Aletta dari kami, kami tidak bisa, bagaimana pun kami tidak akan memberikan Aletta pada mu,” lanjut Dian berusaha mengontrol emosi nya.
“Pergilah kau dari sini Adwin, PERGI!!!” teriak Dian, suaranya kian meninggi untuk mengusir Adwin dari rumah nya.
“Maafin aku, tapi saat ini aku membutuhkan aletta, aku mohon... Aku akan beri kalian imbalan, uang, rumah atau apapun yang kalian inginkan aku akan berikan,” kata Adwin.
“Kau pikir anak ku apa haa... Anak ku bukan barang yang bisa di perjual belikan? dan yang harus kau tau Adwin Sanjaya, aku tak akan pernah menukarkan anak ku dengan harta atau apapun itu,” ucap Darmawan dengan sorot mata tajam pada Adwin.
“Bahkan nyawa ku pun, akan aku korban kan untuk kedua putri ku Adwin,” sambung Darmawan.
“Satu lagi Adwin, kau harus pertemukan aku pada Alexa dan mengembalikan Alexa pada ku, sekarang kau pergi dari sini Adwin!” teriak Darmawan menunjuk ke luar, agar Adwin melangkahkan kaki dari rumah nya.
“Kau pikir anak ku apa haa... Anak ku bukan barang yang bisa di perjual belikan? dan yang harus kau tau Adwin Sanjaya, aku tak akan pernah menukarkan anak ku dengan harta atau apapun itu,” ucap Darmawan dengan sorot mata tajam pada Adwin.
“Bahkan nyawa ku pun, akan aku korban kan untuk kedua putri ku Adwin,” sambung Darmawan.
“Satu lagi Adwin, kau harus pertemukan aku pada Alexa dan mengembalikan Alexa pada ku, sekarang kau pergi dari sini Adwin!” teriak Darmawan menunjuk ke luar, agar Adwin melangkahkan kaki dari rumah nya.
“Maafin aku Darmawan, aku tidak bermaksud melakukan hal itu pada mu, aku tidak bermaksud untuk menghalangi mu bertemu dengan Alexa, aku melakukan hal itu, karna aku takut jika Alexa mengetahui kau dan Dian adalah orang tua nya dia akan membenci ku dan dia akan memilih hidup bersama mu,” ucap Adwin.
“Adwin.... Adwin, itu hanya alasan yang kau buat buat saja,” balas Darmawan.
“Alexa sudah dewasa, jika kita bisa beri tau dia perlahan, pasti dia paham dan mengerti Adwin,” sambung Darmawan.
“Waktu dulu aku memberikan Alexa padamu... Aku ingin kau merawat Alexa dengan baik Adwin, bukan untuk menukar dirinya dengan harta setelah dewasa, kau meminta nya dengan dalih kau menginginkan seorang anak, tetapi... Kau malah tega menukarnya dengan harta,” kata Darmawan mengingat kembali saat dirinya memberikan Alexa yang masih bayi kepada Adwin.
“Kau benar benar__” ucapan Darmawan terhenti darmawan memegang dadanya yang terasa nyeri.
“A-a a,” ucapan Darmawan tersenggal senggal.
“Pa.....” Dian memegang bahu Darmawan.
“Pa... sudah mama bilang jangan terbawa emosi pa, papa bertahan lah,” ucap Dian penuh dengan kecemasan.
“Adwin kau jangan diam saja di situ, tolong bantu aku bawa suami ku Adwin,” pinta Dian.
“Cepat Adwin! bawa suami ku ke rumah sakit sekarang!” teriak Dian pada Adwin.
Adwin dengan cekatan membantu untuk memapah Darmawan ke dalam mobil dan langsung melajukan mobilnya ke rumah sakit, sampai di rumah sakit Darmawan langsung mendapatkan perawatan intensif.
Di luar ruangan Adwin dan Dian saling duduk berdampingan, “Ini semua karna mu Adwin, jika kau tidak datang ke rumah ku dan memaksa untuk meminta Aletta, ini semua tidak mungkin terjadi,” kata Dian, ucapan terdengar sangat getir dan memilukan.
“Dian... bukan kah aku sudah meminta nya dengan baik baik, aku hanya membutuhkan Aletta sementara, hanya sampai Alexa kembali,” ucap Adwin.
“Aletta dan Alexa tetap anak ku Adwin, bagaimana pun upaya mu memisahkan aku pada Alexa, bahkan tidak mempertemukan diri ku pada Alexa, tetapi satu hal yang harus kau ingat Adwin! suatu saat Alexa pasti tau, jika kau dan istri mu bukan la orang tua kandung Alexa,” balas Dian dengan ucapan yang menegaskan.
“Sudah lah Dian, aku malas berdebat dengan mu, coba kau fikirkan lagi permintaan ku tadi.” Adwin bangkit dari duduk nya dan melangkah untuk meninggalkan Dian.
***
Setelah beberapa menit, Dokter keluar dari ruang rawat Darmawan.
“Bagaimana kondisi suami saya dok?” tanya Dian berdiri dan berhadapan dengan dokter.
“Suami ibu terkena serangan jantung bu, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan suami ibu dengan melakukan operasi,” jelas dokter.
“Operasi?” lirih Dian dengan buliran air mata yang mulai membasahi pipinya.
Mendengar kata operasi membuat diri Dian terpukul dan merasakan kesedihan terdalam di hati nya.
“Iya bu... Pasien harus segera di operasi dan ibu bisa ikut saya untuk mendatangani berkas berkas yang akan saya berikan pada ibu,” jawab sang dokter.
“Mari bu,” lanjut dokter agar Dian mengikuti nya untuk menuju ke ruangan nya.
Dian mengikuti langkah dokter, sampai di ruangan dokter langsung memberikan beberapa berkas pada Dian.
Sebelum Dian mendatangani berkas berkas yang di berikan dokter, Dian melihat dan mengamati isi tulisan yang tertulis di dalam berkas itu terlebih dahulu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!