Disarankan membaca Hot Daddy and Five Sons & Perfect Duda is My Husband terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini biar nyambung dan feelnya dapat saat membaca🤗
Cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata! Dilarang baper!
Happy Reading💋
🌹🌹🌹
"Huaaaa... Huaaaa... " suara tangisan itu terdengar dari anak perempuan berumur lima tahun yang baru turun dari mobil yang menjemputnya sekolah.
Bianca seakan sudah terbiasa mendengar tangisan itu, dia bergegas memakai masker dan menghampiri anaknya itu.
"Silver! Don't cry, Sweety!" ucap Bianca sambil berjongkok dan mengelus kepala putri satu-satunya itu.
"Aku tidak mau sekolah lagi, Mom," ucap Silver yang masih menangis. "Mereka semua mengataiku seperti bunga Rafflesia Arnoldii yang busuk!"
Dan Silver seakan tahu pertanyaan selanjutnya yang akan dikatakan Bianca sang Mommy.
"Ingin pindah sekolah lagi?"
Well, itu pertanyaan keramat saat Silver mengeluh seperti ini. Lagi-lagi Silver seperti mengalami dejavu karena pertanyaan itu sudah puluhan kali diucapkan orangtuanya dan puluhan kali juga Silver harus pindah sekolah.
Kenapa begitu? kalau lima saudara laki-laki Silver memiliki kelebihan masing-masing tapi lain hal dengan Silver justru memiliki kekurangan.
Mungkin karena proses pembuatan Silver di toilet jadi sensasi aroma percintaan itu menimbulkan bibit kurang bagus, Silver akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat saat berkeringat.
Awalnya bau itu biasa saja tapi semakin Silver besar bau itu semakin hari semakin menyengat, sudah ratusan pengobatan yang Silver jalani dari Dokter, Tabib bahkan Profesor pun sudah menyerah untuk mengobati Silver.
Arse sudah membawa putrinya keliling dunia untuk mencoba berbagai pengobatan tapi tidak ada yang berhasil yang juga akan berakhir dengan penolakan karen bau Silver yang bisa membuat mereka pingsan.
Sementara Naku yang dibantu keempat saudaranya juga tidak bisa berbuat banyak. Arse sudah mengeluarkan banyak uang untuk eksperimen mereka tapi tidak ada yang berhasil.
"Ini semua karena Mommy dan Daddy! Kenapa membuatku di toilet! Aku jadi seperti ini sekarang! Bahkan keluargaku sendiri pakai masker jika berdekatan denganku! Huaaaa.... "
Silver berlari meninggalkan Bianca yang syok mendengar perkataan Silver, bagaimana mungkin anak berusia lima tahun itu berkata demikian.
"Pasti Abang-abangnya yang meracuni otak Silver," gumam Bianca.
Lalu Bianca meraih ponsel dan menghubungi suaminya yang saat ini berada di Kantor.
"Halo, Bee," jawab Arse disana.
"Bubu, Silver menangis lagi pulang dari sekolah dan Silver menyalahkan kita karena keadaannya," lapor Bianca.
Arse menghela nafasnya panjang disana. "Aku mendapat wangsit tadi malam Bee!"
"Wangsit?" tanya Bianca bingung.
"Aku bermimpi ada tanaman laut yang sangat indah yang bisa mengobati Silver!" terang Arse.
"Jangan mulai deh," ucap Bianca dengan mematikan sambungan telponnya. Dia merasa ucapan suaminya sangat konyol.
Lalu Bianca mendatangi Silver yang masih menangis di kamarnya. Bianca menghirup udara banyak-banyak setelah itu membuka maskernya dan mendekati putrinya itu.
"Sweety, mommy tidak pakai masker lagi. Coba lihatlah!" bujuk Bianca.
Silver menegakkan badannya yang sebelumnya tengkurap lalu menghapus air matanya.
"Apa para Abangmu yang mengatakan hal itu?" tanya Bianca memastikan.
Silver mengangguk pelan mengingat saat Abang Pandawanya membicarakan mengenai proses pembuatan Silver. Yang pada saat itu mereka melakukan eksperimen untuk membuat obat untuk adik kesayangan mereka dan tak sengaja Silver mendengar itu.
"Maafkan mommy seharusnya mommy menolak saat daddymu akan mencabuli mommy di toilet tapi waktu itu daddymu memang benar-benar tampan sampai mommy tak berdaya akhirnya terjadilah tragedi pencabulan itu," jelas Bianca.
Setelah berkata seperti itu, Bianca memeluk Silver dengan kasih sayang. Sampai Bianca mencium kembali aroma khas Silver yang mana membuat Bianca tidak kuat.
PLUK!
Bianca pingsan begitu saja dan itulah yang sering terjadi pada keluarganya jika mencium aroma Silver.
🌹🌹🌹
Sementara disisi lain, Arse yang mendengar jika Silver kembali menangis karena di bully di sekolah terus saja memikirkan mimpinya.
Silver putri kesayangannya, dia tidak tega jika terus-terusan Silver menjadi bahan bullying. Sudah berbagai cara telah dia lakukan sepertinya membawa Silver pergi dari Indonesia adalah keputusan terbaik.
"James, panggil Pandawa kemari!" perintahnya pada asistennya.
"Tapi tuan muda Pandawa masih sekolah, Bos!" jawab James.
Arse mengambil alat penyantera miliknya dan memberi kode SOS pada kelima anak laki-lakinya.
Setelah mendapat kode itu tentu saja Pandawa panik dan langsung meninggalkan kegiatan mereka.
Mereka mendatangi Daddy mereka ke perusahaan, Pandawa yang berumur 15 tahun yang saat ini duduk dibangku kelas 3 SMP dengan wajah cemasnya menuju ruangan Daddy Arse.
"Ada apa, Dad? Aku sedang melakukan riset tentang kehidupan Yunani Kuno," ucap Tira yang masih jadi kutu buku.
"Aku ada pertandingan basket siang nanti, Dad!" protes Bima.
Sebelum ketiga anaknya yang lain protes lagi Arse sudah menyela duluan.
"Kita harus melakukan perundingan meja bundar untuk membicarakan masa depan Silver!" ucap Arse dengan tegas.
Pandawa langsung menurut jika membicarakan masalah adiknya yang malang.
"Jadi apa rencananya, Dad?" tanya Juna saat mereka sudah duduk di ruang rapat perusahaan.
Arse menghela nafasnya panjang sebelum berbicara. "Daddy memutuskan untuk membawa Silver dan Mommy ke Jerman! Jadi, mulai sekarang kalian semua harus hidup mandiri. Dan untuk Tira setelah ujian kau harus sekolah bisnis karena perusahaan akan menjadi tanggung jawabmu!"
Pandawa tidak percaya dengan keputusan yang dibuat Daddy mereka apalagi Tira si sulung yang harus menanggung beban perusahaan.
"Tidak ada protes! Silver kembali di bully hari ini, apa kalian tega melihatnya begitu?" tanya Arse pada kelima anak laki-lakinya lagi.
"Dad, aku akan berusaha membuat eksperimen lagi. Aku bahkan meminta bantuan Profesor Maxton di California!" ucap Naku yang menolak keputusan Daddy-nya.
"Aku tidak bisa banyak membantu tapi selama ini yang selalu memberi semangat Silver adalah aku! Aku tidak bisa berjauhan dengan adik kesayanganku itu," timpal Dewa memelas.
Arse menggeleng dia tetap teguh pada pendiriannya. "Ini sudah keputusan mutlak! Tidak bisa diganggu gugat!"
Lalu Arse berdiri dengan gagahnya sambil menatap kelima anak laki-lakinya satu persatu.
"Daddy, akan menjadi bajak laut di Jerman!" ucap Arse mantap.
"What the hell..... "
🌹🌹🌹
🌹🌹🌹
Sesuai dengan rencana Arse sebelumnya dia ingin membawa Silver dan Bianca untuk pindah ke Jerman. Tentu saja hal itu ditentang oleh keluarga besarnya tapi Arse berusaha meyakinkan mereka demi menyembuhkan Silver.
"Kenapa semakin tua kau semakin gila!" keluh Abbas melihat kelakuan anaknya.
"Come on Dad! Demi Silver apapun akan aku lakukan!" ucap Arse dengan memeluk Daddy-nya. "Aku titip Pandawa Dad!"
Abbas hanya bisa pasrah menerima keputusan anaknya lalu Arse bergantian berpamitan dengan Jaya.
"Aku pamit papa mertua! Jangan khawatir Silver dan Bee akan aman bersamaku!"
"Apa kau yakin dengan wangsit itu? Apa benar kau selalu bermimpi setiap malam?" tanya Jaya memastikan.
"Benar papa mertua! Aku yakin bisa mendapatkan tanaman ajaib itu!" ucap Arse mantap.
Jaya hanya bisa menganggukkan kepalanya mencoba percaya pada menantunya yang suka bertindak gila.
Sementara Bianca sibuk berkemas ditemani oleh Lili dan Adel, mereka sebenarnya sangat berat melepas anak dan cucu mereka untuk mengarungi samudera tapi demi kesembuhan Silver mereka mencoba merelakan.
"Bubu, pasti akan menjagaku dan Silver dengan baik Ma, Mom," ucap Bianca agar kedua wanita itu tidak khawatir.
"Bee, kau harus membawa banyak pil kontrasepsi!" ucap Lili memperingati.
"Kau juga jangan mau dicabuli sembarangan, ingat tempat!" timpal Adel.
Bianca tersenyum kikuk. "Aku tidak berdaya setiap melihat Bubuku yang tampan!"
Disisi lain, Silver sedang duduk di taman mansion seorang diri dengan payung yang ada ditangannya. Dia tidak ingin sinar matahari membuatnya berkeringat. Matanya melihat kelima Abangnya datang menghampiri dirinya.
"Abang-abang jangan dekat denganku! Nanti kalian akan pingsan!" ucap Silver.
Tapi Pandawa menulikan telinga mereka dan memakai masker mereka lalu memeluk Silver secara bergantian.
"Semangat Silver! Kau pasti akan sembuh!"
Naku memberikan kipas angin kecil buatannya untuk adiknya itu. "Bawa ini kemanapun ya biar keringatmu tidak keluar!"
Silver menerima itu dengan berkaca-kaca. "Maafkan aku ya Abang semua. Karena aku kalian harus berpisah dengan mommy dan daddy!"
"It's Okay! Kita sudah besar! Kami menyayangimu!"
🌹🌹🌹
Bamberg, Jerman
Akhirnya Arse sampai di Jerman, dia mempunyai beberapa aset disana. Salah satunya rumah yang ada di Bamberg, sebuah kota otonom di Jerman.
Setelah sampai Arse segera meminta istrinya untuk menggambar tanaman laut yang selalu ada di mimpinya.
"Warnanya pink dengan daun yang panjang dan juga akar yang besar, Bee," ucap Arse memberikan instruksi.
Bianca terus menggambar seperti yang suaminya itu instruksikan kepadanya.
"Ini sangat mirip sayang," ucap Arse puas setelah melihat hasil gambar Bianca.
Arse mencium bibir Bianca sejenak. "Aku akan pergi ke tempat tetua disini untuk menanyakan tanaman ini, Bee!"
Arse segera pergi mendatangi tempat tetua disana karena dia sangat yakin jika tanaman dalam mimpinya itu benar adanya.
Tetua melihat gambar yang diberikan Arse dengan seksama. "Ini Lotus laut yang sangat langka bahkan hampir punah!"
"Lotus laut menurut legenda adalah peninggalan Poseidon, Dewa Lautan. Lotus laut mempunyai kekuatan supranatural oleh karena itu tidak sembarang orang bisa mendapatkannya. Apa kau yakin?"
"Aku pasti bisa demi kesembuhan putriku!" ucap Arse mantap.
Arse segera memulai petualangannya untuk mengarungi samudera. Dia membeli sebuah kapal besar dan mengajak istri dan anak perempuannya ikut bersamanya.
"Panggil aku Kapten sekarang," gumam Arse kemudian.
🌹🌹🌹
15 Tahun kemudian
"Silver! Silver! makanan sudah siap!" teriak Bianca dari atas kapal.
Gadis berusia 20 tahun yang sedang menyelam itu samar-samar mendengar suara mommy-nya memanggil karena dia memakai chip sekarang.
Itulah yang sering Silver lakukan karena menyelam Silver merasa bisa menyembunyikan bau ditubuhnya.
Ya, Lotus laut itu tidak pernah mereka temukan kadang Silver ingin menyerah dengan keadaan tapi orangtuanya seakan tidak pernah menyerah membuatnya agar bisa sembuh.
Untuk urusan sekolah Silver hanya mengikuti pembelajaran melalui video saja. Mereka akan naik ke daratan sebulan sekali untuk menyetok bahan makanan selanjutnya mereka akan terus mengarungi samudera.
Setahun sekali mereka pulang ke Indonesia, Pandawa juga kadang ikut bersama mereka untuk membantu menemukan Lotus laut itu sampai Naku membuat alat pelacak super tapi hasilnya nihil.
"Yes, Mom," ucap Silver saat susah naik ke permukaan.
Saat Silver akan naik ke kapal, Bianca melihat ada sirip hiu mendekat sontak membuatnya berteriak histeris.
"Silver, cepat naik! Ada hiu yang mendekat!"
Tapi Silver santai saja karena tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, Kapten pasti akan melindunginya.
Dan benar saja Kapten itu keluar dari kapal setelah mendengar teriakan Bianca dengan gagah berani Arse langsung melompat menyelam ke lautan.
Arse mengeluarkan alat kejut listriknya lalu menaikkan dayanya dan mendekati hiu itu.
Crash!
Hiu itu tersentrum lalu pingsan atau mati entahlah.
"Bubu, kau semakin tampan! I love you," teriak Bianca yang melihat suaminya begitu keren.
Arse tersenyum bangga. "Nanti kita main cabul pakai gaya Jack dan Rose ya sayang!"
Bianca tersipu malu. "Apa kita perlu mendatangi gunung es supaya damage-nya dapat?"
Yang mana membuat Silver menghela nafasnya panjang melihat kelakuan orangtuanya.
"Dad, Mom. Berhentilah berbuat cabul dengan gaya yang aneh! Aku bukti nyata hasil keanehan kalian!"
🌹🌹🌹
Gambaran Kapten Cabul
🌹🌹🌹
London, Inggris
Pria gagah bermata abu-abu turun dari mobil Maybach berwarna serupa. Pria itu datang ke perusahaan Daddy-nya karena hari ini dia akan resmi menggantikan posisi sang Daddy.
"Selamat datang, Bos!" ucap Scott menyambut bos barunya dengan hormat.
Pria itu berjalan menuju ruang rapat dimana semua dewan direksi pemegang saham sudah menunggunya termasuk juga Nick sang Daddy.
"Ini putra keduaku Grey Axton Hoult yang akan menggantikan posisiku!" ucap Nick memperkenalkan putranya.
"Mohon dukungan dan kerjasamanya agar bisa memajukan perusahaan lebih baik lagi," ucap Grey kemudian.
Semua bertepuk tangan menyambut CEO baru mereka. Mereka berharap Grey mewarisi sifat kepemimpinan yang Nick miliki.
"Daddy bangga padamu!" ucap Nick dengan memeluk anaknya.
"Thanks Dad!"
"Nanti malam, kita makan malam bersama! Datanglah ke mansion!" ucap Nick lagi.
Grey mengangguk patuh, semenjak dia kuliah Grey memang tinggal sendiri di apartemennya.
Sementara kakaknya Mich ada di New York untuk menemani Lusy dan Hans di masa tua mereka. Mich kuliah dan menjalankan perusahaan cabang di New York dan akan menikah dalam waktu dekat.
"Kakakmu akan datang bersama calon istrinya," tambah Nick.
Grey tahu Daddy-nya pasti sengaja menyinggung masalah pasangan karena sampai saat ini Grey belum memperkenalkan kekasihnya.
"Come on, Dad! Aku pasti akan membawanya saat pernikahan Kak Mich nanti!"
"Aku menunggunya," ucap Nick kemudian.
🌹🌹🌹
Setelah melakukan pekerjaannya, Grey pulang terlebih dahulu ke apartemennya sebelum datang ke mansion Daddy-nya untuk acara makan malam nanti.
Saat membuka pintu apartemen Grey kaget dengan apa yang dilihatnya.
"Surprise!" teriak seorang wanita cantik disana.
"Jane! Kapan datang?" tanya Grey heran.
Jane berkacak pinggang. "Jadi begitu cara menyambut kekasihmu?"
Grey mendekati Jane dan langsung memeluknya. "Aku hanya kaget saja! Bukankah kau bilang pulang minggu depan?"
"Aku merindukanmu, Grey! Jadi, aku mempercepat kepulanganku!" ucap Jane yang masih ada dipelukan kekasihnya.
Sudah setahun ini Grey dan Jane menjadi sepasang kekasih. Jane adalah seorang aktris papan atas, itulah mengapa selama ini Grey dan Jane menutupi hubungan mereka dan pacaran diam-diam demi untuk kelangsungan karir Jane.
Mereka tinggal di apartemen yang sama, mereka saling mengenal setelah sebelumnya tak sengaja terjebak dalam lift yang akhirnya membuat mereka semakin dekat.
"Aku juga merindukanmu, darling," ucap Grey dengan mengurai pelukannya lalu mengecup kening kekasihnya itu.
Mereka kini berada di balkon apartemen berdua sambil berpelukan dengan mesra.
"Jane, apa kontrak filmmu masih ada?" tanya Grey sambil mengelus rambut kekasihnya itu.
"Ada dua kontrak film lagi, kenapa?"
"Aku sudah mengambil alih perusahaan Daddy sekarang, setelah dua kontrak film itu berhentilah, darling! Mari kita menikah!" ucap Grey.
"Tapi Grey... "
"Sstt! Aku pasti akan bertanggung jawab, Jane! Percayalah padaku, lepas karirmu demi aku! Aku akan memenuhi semua kebutuhanmu!"
Jane mengadah menatap kekasihnya. "Aku percaya padamu, Grey! Setelah filmku selesai aku akan menyerahkan hidupku padamu!"
Grey tersenyum puas lalu mencium kekasihnya itu sampai ponselnya berdering yang akhirnya menghentikan ciuman mereka.
"Siapa?" tanya Jane.
"Aku harus ke mansion orangtuaku, darling. Kita lanjutkan lagi nanti ya! Kembalilah ke unit apartemenmu!" ucap Grey kemudian yang baru saja menerima panggilan dari kakaknya yang sudah ada di mansion Daddy mereka.
Jane hanya bisa menganggukkan kepalanya.
"Aku akan memperkenalkanmu pada orangtuaku saat acara pernikahan kak Mich nanti. Bersiaplah!"
🌹🌹🌹
Akhirnya Grey mendatangi mansion orangtuanya yang mana disitu dia sudah disambut oleh kakaknya dan calon istrinya.
"CEO baru kita!" ucap Mich.
Grey memeluk kakaknya sejenak. "Apa kabar kak?"
"Seperti yang kau lihat!"
Lalu Grey menatap calon istri kakaknya. "Hai kak Sienna!"
Sienna membalas dengan senyuman.
"Dimana mommy dan daddy?" tanya Grey lagi.
"Kau pasti tahu apa yang dilakukan mommy pada daddy!" ucap Mich santai karena semenjak dia datang belum ada sambutan dari kedua orangtuanya sampai dia harus menghubungi Grey agar cepat datang.
Grey hanya bisa mengelus dadanya pasti mommy-nya saat ini merayakan Daddy-nya yang pensiun.
Dan benar saja tak lama Kate turun untuk menyambut anak-anaknya.
"Anak-anak tampanku!" teriak Kate dengan memeluk Mich dan Grey bergantian.
"Dimana Daddy, Mom?"
Kate tersenyum malu-malu. "Daddy kalian tidur karena kelelahan!"
"Kalian tahu?"
Mich dan Grey menggeleng bersama.
"Mommy baru membeli jamu kuat dari Thailand dan itu sangat mujarab! Lihatlah Daddy kalian langsung pingsan!"
Lalu Kate mendelik kearah Sienna calon menantunya.
"Sienna, ayo mommy ajari cara menggoda suami!" ajak Kate.
"Mom, stop it!"
🌹🌹🌹
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!