NovelToon NovelToon

God Of Disaster

Kebangkitan

"Wahai leluhur naga!"

"Kami mohon...."

"Bagunlah....."

Suara yang keras bergema di udara seakan mencoba memanggil seseorang.

"Selamatkanlah kami!!"

"Wahai raja yang kejam....."

"Musnahkanlah semua musuhmu....."

Suara itu terdengar seperti jeritan dari orang-orang, tidak ada yang tahu apa yang sedang mereka serukan, tetapi suara itu terus bergema tanpa henti.

Di malam yang gelap, bulan tampak berwarna merah terang, cahayanya memancar ke seluruh penjuru langit menjadikan dunia tenggelam dalam lautan darah.

Ada sebuah danau yang sangat besar di puncak gunung berapi yang tidak lagi aktif, seharusnya kawah itu berisi lahar yang panas namun apa yang ada hanyalah air berwarna merah, air itu berwarna bukan karena memantulkan sinar bulan, lebih tepatnya itu adalah darah yang menggenang.

Gunung itu sangat besar dan tinggi menjulang menembus langit, bahkan bulan seakan bisa diraih hanya dengan kepalan tangan, lingkungan di sekitarnya sangat tandus dan  berbatu, di sekeliling danau terdapat uapan-uapan gas yang sangat beracun membuat tidak ada satupun makhluk hidup yang dapat tinggal di tempat itu.

"Wahai dewa bencana....."

"Waktumu untuk bangkit telah tiba....."

"Pulihkanlah kembali dunia yang sudah hancur ini...."

"Bangkitlah wahai Ozario Ryuza !!"

Suara itu kembali bergema mengelilingi danau, suara yang terdengar milik seorang wanita, namun tidak ada satupun orang di sana, mustahil untuk seorang manusia betahan di daerah itu.

Di tengah danau terdapat sebuah reruntuhan mirip sebuah altar, reruntuhan itu hampir tenggelam oleh air danau yang sangat banyak, ada sebuah singgahsana yang berada tepat di tengah altar itu dan terdapat sesosok bayangan orang yang duduk di atasnya.

Seorang laki-laki berambut putih yang mengenakan jubah bangsawan berwarna merah berpadu dengan hitam dan dihiasi oleh ornamen-ornamen emas yang berkilau, pria itu duduk bersandar diatas singgahsana seperti seorang raja.

"Hmm?"

Suara yang sama terus terdengar dan membuat pria itu perlahan membuka kedua matanya, tampak iris mata yang berwarna merah pekat dengan pupil yang mengecil, pria itu menatap kearah sekitarnya, namun apa yang dilihatnya hanyalah genangan darah dan tanah tandus.

Pria itu pun segera bangkit dari singgahsana yang ia tempati dan mulai berjalan, setelah berjalan beberapa langkah tiba-tiba sebuah guncangan kecil terjadi dan perlahan sebagian reruntuhan yang lain mulai muncul ke permukaan.

Sepasang patung raksasa perlahan muncul dari dalam tanah, patung itu berwujud seorang kesatria dengan zirah lengkap, memiliki enam sayap yang besar di punggungnya seperti seorang malaikat, namun dari bentuknya lebih mirip seperti sayap naga.

Para kesatria itu berdiri berhadapan mengarah ke dua buah pedang yang tertancap menyilang di atas sebuah lempengan batu seperti seorang penjaga, kedua pedang kembar itu memiliki bentuk lurus dan panjang yang sama, dengan gerigi yang ada di kedua sisi bilahnya dan memiliki warna merah terang seperti Batu Ruby, pedang tersebut bersinar memancarkan aura yang sangat mengerikan.

Namum pria tersebut terus berjalan melewati para kesatria dengan ekspresi tenang seakan tidak gentar dengan apapun yang ada di hadapannya, kemudian ia menggenggam kedua pedang itu dan mencoba untuk menariknya, saat kedua pedang tersebut berhasil tercabut tiba-tiba terdengar bunyi yang keras mirip sebuah kepakan sayap.

Dari punggung pria itu tumbuh enam sayap naga yang membentang lebar, keenam sayap itu berkibar menyebabkan hempasan angin yang sangat besar ke segala arah, kini kedua pedang tersebut telah berada di tangannya, pedang itu terus memancarkan cahaya merah terang yang mengerikan, ada banyak sekali partikel cahaya yang berkumpul mengelilingi pedang itu.

"Graaa....."

Dan di saat yang sama terjadi sebuah guncangan hebat yang berasal dari dasar danau, guncangan tersebut menyebabkan seluruh air danau meluap membentuk ombak yang dahsyat, tiba-tiba muncul makhluk yang berbentuk seperti ular menembus ombak, bukan, itu adalah sebuah kepala naga raksasa, naga itu mengaum dengan sangat keras seakan sedang memanggil yang lainnya.

Tidak berselang lama, satu-persatu kepala naga lain juga muncul ke permukaan, kini keseluruhannya berjumlah sembilan kepala, namun naga itu tidak berjumlah sembilan ekor, semua kepala tersebut merupakan bagian dari seekor naga raksasa yang bernama Hydra.

Ia adalah makhluk mengerikan yang memiliki sembilan kepala dan berukuran sangat besar, naga itu menghuni sebuah danau bernama Lerna dan menjadi penjaga kuil Dewa Naga, Hydra telah tidur selama ratusan tahun lamanya, dan kini ia bangun dan muncul ke permukaan untuk menyambut kebangkitan tuannya.

Ke sembilan kepala itu mendekat menuju ke arah Dewa Naga yang berdiri di atas altar, pedang yang dipegang oleh Dewa Naga perlahan berubah menjadi gumpalan darah dan seketika menghilang dalam genggaman tangan, Hydra menundukkan semua kepalanya di hadapan pria itu,  kemudian Sang Dewa Naga mengulurkan kedua tangannya kearah Hydra, ia mengelus salah satu kepala itu.

"Ayo pergi!!"

"Graaaa....."

Dengan wajah serius, Sang Dewa Naga menatap ke suatu tempat, ia pun memberi isyarat kepada Hydra untuk segera beranjak pergi, Hydra pun membentangkan kedua sayapnya yang sangat besar hingga menutupi hampir sebagian danau dari sinar bulan, kemudian Sang Dewa Naga pun menaiki naga itu, Hydra mengaum dengan sangat keras dan langsung terbang menuju ke suatu tempat yang jauh.

Manusia Serigala

Di sebuah negeri kecil bernama Erest yang terletak di sebelah barat daya Danau Lerna tempat dimana kuil Dewa Naga berada. Negeri itu hanya memiliki satu kota yang luasnya tidak lebih dari setengah kaki Gunung Lerna, kota itu tampak sangat kumuh dan terbengkalai karena semua hasil kekayaan diambil oleh pihak kerajaan, bahkan banyak orang-orang melakukan tindakan kriminal dan pekerjaan kotor demi terus bertahan hidup.

Negeri Erest dipimpin oleh seorang raja yang bernama Voorhess, ia adalah seorang raja yang serakah dan kejam, Voorhess mengambil semua harta rakyatnya dengan sistem perpajakan yang sangat mahal, orang-orang yang tidak mematuhi aturan tersebut akan ditangkap dan dijadikan budak untuk diperjualbelikan kepada negeri-negeri besar, itu semua ia lakukan hanya untuk memperkaya dirinya sendiri.

Di tengah pemandangan kota yang sangat mengerikan, seorang laki-laki yang mengenakan jubah hitam berkerudung berjalan melewati kerumunan orang, pria itu memiliki kulit pucat dengan mata merah menyala, penampilannya memang tidak terlalu mencolok namun kesan asing tampak sangat jelas pada dirinya, bahkan ada beberapa orang yang melirik kearahnya seakan penasaran dengan pria tersebut.

Pria itu berjalan menuju pusat kota yang menjadi tempat perdagangan para penduduk negeri tersebut, setelah beberapa lama berjalan akhirnya pria itu berhenti di depan sebuah bangunan yang tampaknya adalah sebuah toko, pria itu pun bergegas memasukinya.

"Selamat datang tuan....."

"Apakah ada yang bisa saya bantu?"

Ada seorang laki-laki pendek berbadan gemuk menyambut pria itu, dengan kumis yang tebal dan  berbagai perhiasan berkilau yang menempel di seluruh tubunya, tampaknya ia adalah pemilik toko tersebut.

"Apa yang kau jual di sini?"

"Hahahaha, itu pertanyaan yang bagus...."

"Kami menjual para budak untuk dipekerjakan!!"

Si pemilik toko itu tertawa dengan keras saat menjawab pertanyaan pria tersebut, ternyata ini adalah sebuah toko yang menjual para budak, dan budak-budak itu bukanlah hewan melainkan manusia, jadi rumor yang beredar bahwa di kerajaan ini mereka memperdagangkan manusia memanglah benar.

"Kami memiliki budak dengan kualitas terbaik dari seluruh penjuru negeri!!"

"Jika berkenan, saya akan memandu anda untuk melihat-lihat...."

Dengan senyuman yang sangat licik, si pemilik toko yang ditemani beberapa penjaga dibelakangnya memandu pria itu menuju ke tempat para budak berada. Mereka berjalan menuruni tangga menuju sebuah ruang bawah tanah yang tidak terlalu luas, di dalam ruang bawah tanah itu terdapat beberapa jeruji besi yang membatasi setiap ruangan, dan di balik jeruji tersebut ada banyak sekali orang yang berbaring di sana.

Mereka semua diikat oleh rantai pada bagian leher, tangan, dan kaki mereka dengan tujuan untuk mencegah mereka dari percobaan melarikan diri, ruangan yang gelap dan lembab terasa sangat mengerikan, orang-orang itu tampak seperti tawanan perang yang disiksa, kondisi tubuh mereka sangat memprihatinkan, bahkan pakaian yang mereka kenakan sangat tidak layak.

"Baiklah tuan, anda bisa memilih beberapa dari mereka!!"

"Kami menjualnya dengan harga yang sangat murah!!"

"Mungkin anda tidak akan menemukannya di tempat lain..."

Si pemilik toko itu terus mencoba menghasut pria itu dengan memberikan penawaran-penawaran yang sangat menggiurkan sembari menunjukkan senyuman yang menjijikkan.

"Dari mana kau mendapatkan orang-orang ini?"

"Ah.... kalau itu saya tidak bisa memberitahu anda!!"

"Ini adalah rahasia kami...."

Saat pria itu menanyakan asal-usul para budak tersebut, sang pemilik toko pun enggan untuk memberitahunya, ia mencoba menyembunyikan sesuatu darinya.

Akhirnya mereka pun melanjutkan berkeliling, pria itu memastikan setiap ruangan yang ada, orang-orang yang ada di ruangan itu terus memandangi sang pria seakan menginginkan kebebasan, para penghuni sel itu didominasi oleh para pria yang masih muda, dilihat dari fisiknya orang-orang itu dapat disamakan dengan para kesatria kerajaan, sepertinya mereka adalah tawanan perang.

"Apa hanya ini yang kau punya?"

"Ah, saya memiliki seorang budak yang sangat agresif!!"

"Apakah anda minat?"

"Tunjukkan kepadaku!!"

Mereka pergi ke sebuah ruangan yang letaknya terpencil dari yang lain, bahkan ruangan itu tertutup rapat dengan pintu besi yang tebal dan hanya ada sedikit lubang untuk melihat kedalam.

Sepertinya orang yang menghuni ruangan itu sangatlah berbahaya sehingga dibuatkan tempat khusus untuk menahannya.

Akhirnya pria itu mengintip kedalam ruangan tersebut, di dalam sana ada seorang laki-laki yang seluruh tubuhnya diikat menggunakan rantai di sebuah dinding, orang itu menundukkan kepalanya seakan tidak sadarkan diri.

"Hey!!!"

"Bangunlah kau sialan!"

Melihat hal itu sang pemilik toko langsung menendang pintu besi dengan sangat keras sehingga menghasilkan suara yang menggema di dalam ruangan, dan hal itu membuat orang tersebut bangun.

"Grrrr......"

Seketika ia menatap kearah sang pemilik toko dan pria itu dengan sangat tajam, gigi-giginya bergesekan mengeluarkan bunyi yang cukup keras, kebencian yang amat besar teragambar jelas dari wajahnya, ia mencoba meronta-ronta untuk menyerang mereka namun rantai yang mengikat tubuhnya sangat kuat hingga usaha yang ia lakukan tidak berhasil.

"Lihatlah, dia memang kuat namun sulit untuk dikendalikan!!"

"Bagaimana tuan?"

"Baiklah aku akan membelinya!!"

Pria itu pun setuju untuk membeli budak tersebut, namun ekspresi wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda apapun.

"Hahaha.... terima kasih banyak!!"

"Senang berbisnis dengan anda!!"

"Hahahaha......."

Sang pemilik toko merasa sangat senang dengan kesepakatan itu, ia kembali tertawa licik yang sangat menjijikkan.

"Baiklah harganya adalah 500 koin emas!!"

"Aggghhhh....."

Tiba-tiba sebuah gumpalan darah yang besar berkumpul di telapak tangan pria itu dan perlahan membentuk sebuah pedang berwarna merah, dengan cepat pria itu segera membalikkan tubuhnya sembari mengayunkan pedang itu kearah sang pemilik toko, sebelum sang pemilik toko itu selesai tertawa, pedang merah berduri itu telah menyayat lehernya hingga memenggal kepalanya, darah mengalir dengan sangat deras dari bekas luka itu, para penjaga yang berdiri di belakangnya pun terkejut menyaksikan kepala bos mereka melayang di udara.

"Aku akan membayarnya dengan nyawamu!!!"

Dengan ekspresi datar, pria itu berbicara kepada sang penjaga toko yang jatuh tersungkur ke tanah, kini pria itu menatap kearah para penjaga yang bersiap menyerangnya.

"Sialan!!"

"Apa yang kau lakukan!!!"

"Hiaaaaaa!!!!!"

Dengan amarah yang sangat besar, para penjaga itu langsung menyerang pria berkerudung secara bersamaan, karena tidak ada lagi jalan untuk keluar dari ruang bawah tanah, pria tersebut tidak memiliki pilihan lain selain bertarung melawan mereka, dalam segi jumlah para penjaga itu unggul karena mereka semua berjumlah 6 orang sedangkan pria itu hanya sendirian.

"Matilah kau!!!""

Mereka bertarung di tempat yang sempit sehingga serangan yang bisa diluncurkan sangatlah terbatas, tapi dengan jumlah yang banyak para penjaga itu terus menyerang sang pria dan yakin bahwa mereka pasti berhasil membunuhnya, meski begitu sang pria dengan mudah menagkis semua serangan yang mereka luncurkan, bahkan kakinya hampir tidak melangkah sedikitpun.

"Akan kubunuh kau!!!"

"Hiaaaa!!!!"

Krack~

"Eh?"

Salah satu dari penjaga itu mencoba untuk menebas pria itu dengan sekuat tenaga, tapi sang pria hanya menahannya dengan pedang merah miliknya, dan saat pedangnya membentur  pedang pria itu, suara dentuman yang keras terdengar, seketika pedang miliknya patah dan hancur karena tidak bisa menahan benturan yang sangat hebat, penjaga itu pun langsung terkejut dan mencoba untuk menjauh dari pria berkerudung.

"In-ini tidak mungkin!!!"

"Ka-kau, siapa kau sebenarnya......"

Para penjaga lain juga ikut berhenti, tubuh mereka gemetar dan keringat mengalir deras di seluruh tubuh, tetapi pria itu hanya menatap mereka dengan datar, wajahnya bahkan tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Aku adalah mimpi burukmu!!"

"Ap-apa yang kau maksud......"

Aura yang besar terpancar dari pria itu, tatapan matanya sangat tajam dan mengerikan, penjaga itu hanya bisa membeku dengan wajah ketakutan seakan mereka melihat dewa kematian.

" Ti-tidak, tunggu...."

"Jangan mendekat......"

"Hentikan!!!!"

"Aaaaaaaaaa......"

Pria itu berjalan mendekati para penjaga, dan seketika menebas tubuh mereka satu per satu, rasa sakit yang amat besar membuat mereka semua menjerit dengan sangat keras, suara mereka bergema ke seluruh ruangan membuat semua orang yang berada di dalam sel seketika menoleh kearah mereka.

"Hentikan!!!!"

"Aggghhhh....."

Tanpa belas kasihan, pria itu membunuh semua penjaga tersebut, tubuh mereka terpotong menjadi beberapa bagian, bahkan semua orang yang menyaksikannya ikut merasakan ketakutan di dalam diri mereka, aura kematian yang dipancarkan oleh pria itu tidak akan bisa ditahan oleh manusia biasa, siapapun yang merasakannya akan membuat seluruh tubuhnya mati rasa, karena kematian adalah hal yang paling ditakuti oleh manusia.

Daging mereka langsung membusuk setelah menyentuh pedang merah itu, dari bagian tubuh yang terpotong itu mengalir darah segar yang sangat banyak, darah itu perlahan diserap oleh pedang merah yang dipegang oleh pria itu, pedang merah itu terus menyerap darah dari mayat-mayat hingga kering dan membuatnya semakin bersinar dengan terang, itu adalah kemampuan dari pedang kembar terkutuk yang bernama Gluttonous Blood Sword.

Setelah menyerap semua darah yang ada, pria itu meilirk kearah orang-prang yang ada di dalam sel, mereka semua membeku saat menatap mata pria itu, mungkin mereka berpikir bahwa mereka akan menjadi target selanjutnya, tetapi pria itu malah membalikkan badannya menghadap ke sebuah pintu besi tempat dimana seorang laki-laki dirantai, ia pun berjalan mendekatinya dan mengayunkan pedangnya beberapa kali untuk membelah pintu itu, seketika pintu pun hancur berkeping-keping, laki-laki yang dirantai itu segera menoleh kearah sang pria, kedua mata mereka saling menatap satu sama lain.

"Apa kau membenciku?"

"Grrrrrr!!!!"

Laki-laki itu menatap dengan sangat tajam sembari menggerang dan meronta-ronta, gigi-giginya bergesekan sehingga menghasilkan suara yang keras, Laki-laki itu memiliki dua pasang gigi taring yang panjang, tapi itu bukanlah gigi yang dimiliki oleh manusia biasa.

"Diamlah!!"

Pria itu menodongkan pedangnya ke leher Laki-laki itu dan mengancamnya, laki-laki itu merasakan aura yang sangat mengerikan dari pedang berwarna merah tersebut.

"Akulah yang menyelamatkanmu."

"Aku adalah tuanmu sekarang."

"Maka turutilah aku!!!"

Pria itu terus menekan pedangnya hingga menggores sedikit kulit laki-laki itu, darah segar perlahan mengalir dan menetes ke bahunya, laki-laki itu tidak bergerak sedikitpun, perbedaan kekuatan yang sangat besar tampak jelas diantara mereka, hanya dengan aura yang dipancarkan, setiap makhluk hidup dapat mengetahui kekuatan yang dimiliki seseorang, akhirnya laki-laki itu pun mematuhi perintahnya.

"Kau adalah ras serigala bukan?"

"Aku akan memberimu nama Alpha!!"

"Sekarang kau akan menjadi pemimpin ras serigala ini!!"

Pria itu memberi nama kepada laki-laki yang dirantai itu, Alpha adalah nama yang sering didefinisikan sebagai seorang pemimpin koloni, khususnya bagi koloni serigala, nama itu sangat cocok dengan laki-laki itu yang berasal dari ras tersebut, kemudian pria itu memotong seluruh rantai yang mengikat Alpha hingga ia pun akhirnya terbebas.

Sesaat setelah bebas, tubuh alpha tiba-tiba berubah, seluruh rambut hitam tumbuh memenuhi tubuhnya, kuku dan taringnya juga memanjang, ia pun berlutut sebelum akhirnya menjadi seekor serigala.

"Auuuuuu...."

Alpha mengaum dengan sangat keras, itu adalah sebuah isyarat untuk memanggil kawanannya, tidak lama kemudian suara gesekan yang keras terdengar, suara itu mirip dengan sebuah rantai yang terputus, ternyata seluruh orang yang berada di dalam sel meronta-ronta seakan menjawab panggilan itu.

Satu-persatu dari mereka terbebas dari rantai yang mengikatnya, kemudian tubuh mereka berubah menjadi seperti yang Alpha alami, mereka semua berubah menjadi serigala, jeruji-jeruji besi pun akhirnya hancur, para serigala itu keluar dari dalam sel menuju kearah Alpha.

"Dimengerti!!!"

"Kami akan mematuhi perintah anda, tuan..."

Semua serigala itu tunduk dihadapan pria berkerudung, mereka mengakui bahwa pria itu adalah tuan mereka, bahkan tidak ada satu serigalapun yang menolaknya.

"Ayo pergi!!"

"Auuuuu......"

Pria itu membalikkan badan dan pergi keluar dari tempat tersebut, para serigala pun mengaum dan segera mengikutinya, mereka semua pergi menuju kastil untuk menemui sang raja.

 

Pembantaian

"Tolong......"

"La-lari......."

"Aaaa!!!!"

Seluruh kota tiba-tiba mengalami sebuah kekacauan, orang-orang sedang diserang oleh kawanan serigala dengan jumlah banyak, mereka semua lari berhamburan untuk menyelamatkan diri, para serigala tersebut membunuh orang-orang yang mencurigakan dengan tujuan untuk balas dendam kepada mereka yang telah menangkapnya.

"Itu tidak mungkin...."

"Me-mengapa kau bisa ada di sini?"

Seorang laki-laki botak dengan tubuh kekar bersandar di dekat dinding bangunan di sebuah lorong yang gelap, dengan tubuh gemetar ia menatap kearah seorang manusia serigala yang berdiri di hadapannya, di bawah kaki laki-laki itu terdapat beberapa mayat manusia yang masih segar, mereka berpenampilan seperti para bandit jalanan, kondisi mayat mereka sangat mengenaskan, seluruh wajahnya hancur dan terdapat beberapa bekas cakaran makhluk buas yang ada di sekujur tubuh mereka.

"Hooo, sepertinya kau masih mengingatku...."

"Aku datang untuk membunuhmu!!"

"A-apa maksudmu?"

Sang manusia serigala meregangkan jari-jarinya, seketika kuku-kuku jari itu tumbuh memanjang dan runcing, laki-laki itu langsung mencoba meloloskan diri darinya, namun dibalik punggungnya terdapat sebuah dinding besar yang menghalanginya, ia mencoba meraba-raba dinding itu namun tidak ada lagi jalan keluar baginya.

"Apa kau memiliki kata-kata terakhir?"

"Tu-tunggu, tolong hentikan....."

"Ampunilah aku!!!"

Sang manusia serigala mulai berjalan mendekati laki-laki botak itu sembari menggesekkan kukunya di dinding, bekas dari gesekan itu menciptakan goresan yang sangat panjang dan percikan api yang besar, laki-laki botak itu sangat gemetar ketakutan saat menghadapi kematiannya.

"Sudah terlambat!!!"

"Tidak, hentikan!!!"

"Huaaaaa......."

Sang manusia serigala dengan cepat mencengkram wajah laki-laki botak itu, laki-laki itu berteriak meminta ampunan, karena kuku sang manusia serigala sangat tajam membuat wajah laki-laki botak itu tergores, darah mulai mengalir dari bekas luka itu, semakin kuat cengkraman dari sang manusia serigala, semakin dalam pula luka yang dihasilkannya, dan rasa sakit yang diterima akan sangat besar, tapi sang manusia serigala tidak menghiraukan kata-kata laki-laki itu, ia semakin mencengkram kuat wajahnya dan membuat laki-laki itu merasa sangat menderita.

"Aaaaaaaa..... hentikan!!!!"

"Ada apa? Apa ini terasa sakit?"

"Kumohon ampuni aku......"

"Hahahaha...... teruslah memohon untuk hidupmu!!"

Meskipun laki-laki itu terus berusaha meminta pengampunan, namun sang manusia serigala tidak memperdulikannya, ia menikmati saat dimana laki-laki itu tersiksa.

"Kau telah menghancurkan kehidupan kami!!!"

"Kau tidak pantas untuk diampuni!!!"

"Tidak!!!!!!"

"Aagghh..."

Dengan sangat kuat, sang manusia serigala mencengkram wajah laki-laki itu hingga hancur, darah beserta isi otaknya berhamburan ke segala arah, kini laki-laki itu telah tewas di tangan sang manusia serigala, sang manusia serigala itu sangat gembira setelah berhasil membalaskan dendamnya.

"Auuuuuu......."

Manusia seriga itu pun mengaum dengan sangat keras untuk merayakan kemenangannya, kemudian ia pun kembali ke wujud serigalannya dan pergi menuju tempat lain.

Di depan gerbang kastil yang sangat megah, terdapat banyak sekali pasukan kesatria kerajaan yang dilengkapi oleh persenjataan lengkap, mereka semua berbaris menghadap kearah seorang pria berjubah hitam berkerudung yang hanya seorang diri dengan posisi siaga, mereka berkumpul menjadi 5 kelompok besar yang diperkirakan berjumlah lebih dari 1000 orang secara keseluruhan, pasukan itu dipimpin oleh seorang kesatria muda yang mengenakan baju zirah perak.

"Siapa kau?!!"

"Dan apa tujuanmu kemari!!"

Kesatria itu mencoba  mengajukan beberapa pertanyaan kepada pria yang mencurigakan itu untuk memastikan bahwa mungkin ia adalah seorang mata-mata dari kerajaan lain, namun pria berkerudung itu hanya diam metatapnya dengan ekspresi datar

"Ini adalah peringatan terakhir!!!"

"Apakah kau adalah seorang mata-mata?!!!"

"Tolong jawab pertanyaanku!!!"

Kesatria itu menggertak sang pria dan memintanya untuk mengungkapkan identitasnya, namun lagi-lagi pria itu mengabaikannya, hal ini pun membuat sang kesatria menjadi sangat marah.

"Sepertinya tidak ada cara lain, kah......"

"Kau harus dihukum karena telah membuat kekacauan!!"

"Bersiaplah menemui ajalmu!!!"

Kesatria itu pun menyuruh 2 bawahannya untuk menyerang sang pria berkerudung, ia pikir mereka akan berhasil mengalahkannya hanya dengan mengerahkan dua kesatria itu tapi sepertinya mereka terlalu meremehkan pria itu, dengan sangat cepat kedua prajurit itu hendak menyerang secara bersamaan.

"Hiaaaaa......"

"Berakhir sudah hidupmu!!!"

Dengan percaya diri kedua kesatria itu menyerang dengan gerakan kombinasi, mereka berlari zig-zag untuk mengelabuhi pria itu dan dengan cepat mengayunkan pedang mereka kearah leher sang pria itu.

"Agghhhhh......"

Sebelum pedang mereka menyentuh kulit pra itu mereka lebih dulu jatuh tersungkur ke tanah, kepala mereka terpenggal dan melayang di udara.

"Apa?!!"

"Mustahil!!!"

Sang pemimpin kesatria pun terkejut melihat kedua prajuritnya mati begitu saja, bahkan pria itu tampak tidak melakukan gerakan apapun, semua itu terjadi dalam sekejap mata, sang pria berkerudung telah lebih dulu memenggal kepala para prajurit itu dengan kedua pedangnya sebelum serangan mereka mengenainya, tampak dengan jelas bekas darah segar menetes dari kedua bilah pedang merah itu.

"Ba-bagaimana itu terjadi....."

"Khhhh....."

Sang pemimpin kesatria pun merasa sangat terkejut, selama ia memperhatikan pria berkerudung itu matanya tidak pernah teralihkan sedikitpun, namun apa yang dilihatnya sekarang memanng nyata, bahwa kedua prajuritnya telah tewas secara mengenaskan.

"Se-semuanya serang!!!!"

"Hiaaaaa......"

Dengan tubuh gemetar, pemimpin kesatria itu memberanikan diri untuk mencabut pedang miliknya dari dalam sarungnya dan memulai serangan, seluruh prajurit yang ada di belakangnya pun berteriak dan mulai maju.

Mereka mengerahkan semua kekuatan yang dimilikinya hanya untuk menangkap satu orang saja, namun sebenarnya pria itu tidak sendirian, saat para prajurit mulai mendekat, seketika segerombolan serigala yang dipimpin oleh Alpha datang untuk membantu pria itu, dengan sangat cepat dan agresif, para serigala itu menyerang barisan kesatria yang mencoba menangkap pria berkerudung itu.

"Apa ini?!!!"

"Dari mana mereka berasal?!!!"

"Aaaghhhh......"

Meskipun serigala yang datang hanya berjumlah sekitar 30 ekor, namun itu sudah cukup untuk mengacaukan formasi serangan mereka, karena kelincahan dan keganasan mereka membuat para prajurit kewalahan untuk menahannya.

"Jangan takut hanya karena para binatang ini!!"

"Tetap pertahankan posisi kalian!!"

Sang pemimpin kesatria mencoba memerintahkan pasukannya untuk tetap mempertahankan posisi mereka, namun para kesatria yang panik tidak bisa mengatur posisi mereka dengan baik, sementara itu para serigala terus menyerang dengan membabi-buta.

Saat sang pemimpin kesatria ingin menyerang pria berkerudung, tiba-tiba ia dihadang oleh seekor serigala hitam, serigala itu adalah Alpha yang masih dalam wujud hewannya, sang kesatria pun merasa sangat kesal dengan hal itu, ia langsung mengayunkan pedangnya kearah Alpha dengan sekuat tenaga, namun Alpha dengan mudah menghindarinya, pertempuran yang sengit pun terjadi diantara mereka.

"Kau makhluk menjijikkan, berhentilah menghalangiku!!!"

"Agrrrr......"

Setelah mencoba melancarkan beberapa serangan kepada Alpha namun tidak berhasil melukainya, pemimpin kesatria itu pun memperbesar jarak mereka, meskipun Alpha bertarung dalam wujud binatangnya tapi kekuatan yang ia miliki cukup besar sehingga membuat sang pemimpin kesatria sangat kewalahan.

Bentuk manusia pada ras serigala pada umumnya hanya bisa digunakan pada saat malam hari atau di tempat yang gelap, sinar matahari membuat para mereka hanya bisa menggunakan wujud binatangnya, namun ada beberapa serigala yang bisa mengubah wujud sesuka hati mereka tanpa terbatasi oleh waktu, mereka adalah Serigala Bulan Purnama.

Tapi bagi Alpha kekurangan itu tidak terlalu berdampak besar, karena sampai saat ini kekuatan mereka masih terbilang cukup seimbang.

Pria berkerudung itu hanya berdiri menyaksikan pertempuran mereka dari kejauhan, para serigala dengan sekuat tenaga mencoba menghalau pasukan kesatria agar tidak mendekati pria itu, namum jumlah mereka terlalu banyak sehinga pasukan kesatria perlahan berhasil memukul mundur para serigala itu.

"Hiaaaa......"

"Graaaa....."

Pertarungan antara Alpha dan sang pemimpin kesatria berlangsung sangat sengit, Alpha mengayunkan cakarnya kearah dada pemimpin kesatria itu dan berhasil menembus baju zirah cukup dalam dan menggores dadanya, sang pemimpin kesatria pun membalasnya dengan menggunakan teknik berpedangnya, namun dengan kelincahanya, Alpha berhasil menghindari semua serangan dari pemimpin kesatria itu dan tidak menerima luka sedikitpun.

"Grrrr...."

"Sialan!!"

"Sepertinya aku harus membinasakanmu sekarang juga!!!"

Sang pemimpin kesatria itu merasa sangat kesal, ia pun segera mengambil gerakan kuda-kuda dan mengangkat pedangnya keatas menggunakan kedua tangan, partikel-partikel cahaya putih mulai berkumpul di pedang itu, energi yang besar memancar keluar membuat tanah di sekitarnya bergetar, dan dengan cepat ia menghunuskan pedangnya kearah Alpha.

"Teknik pedang suci, tebasan cahaya!!"

"Matilah kau!!!"

"Hiaaaaaa....."

 

Alpha melompat kearah pemimpin kesatria itu mencoba ingin memangsanya, namun kilatan cahaya  yang sangat cepat tiba-tiba muncul didepan wajahnya, itu adalah serangan dari pemimpin kesatria, sebelum Alpha berhasil menggigitnya, pedang itu telah terlebih dahulu menembus wajahnya, tubuh Alpha pun terbelah menjadi dua bagian, ia terjatuh ke atas tanah dengan setengah bagian tubuh yang koyak, seluruh organ miliknya sudah tidak lagi berfungsi dan akhirnya Alpha pun mati.

"Hahahaha..... Hahahaha....."

"Rasakan itu binatang menjijikkan!!"

Tawa yang keras keluar dari mulut sang pemimpin kesatria, akhirnya ia telah berhasil mengalahkan serigala yang mengganggu itu, pemimpin kesatria itu menusukkan pedangnya ke tubuh Alpha yang bersimbah darah beberapa kali sebagai bentuk penghinaan, kemudian pemimpin kesatria itu pun segera menoleh kearah pria berkerudung yang hanya diam menatapnya dengan eksprsi datar.

"Selanjutnya adalah kau!!"

"Bersiaplah!!"

Pemimpin kesatria itu mengarahkan pedangnya menuju pria misterius tersebut, para pasukan kesatria yang lain telah berhasil mengalahkan kelompok serigala dan membantai mereka semua, kini seluruh pasukan bersiap menyerang pria berkerudung itu.

"Semuanya, serang!!!!"

"Hiaaaa!!!!"

Gerombolan prajurit mendekat dan mencoba menyerangnya secara bersamaan, namun sebelum serangannya menjangkau sang pria berkerudung itu, tubuh mereka telah terpotong dan terhempas, sang pria berkerudung itu mengayunkan kedua pedangnya ke segala arah menembus barisan musuh, satu persatu kesatria tewas ditangan pria itu yang hanya seorang diri.

"Terima ini!!!"

"Teknik pedang suci, tusukan burung merpati!!!"

Sang pemimpin kesatria mencoba menyerang pria itu dengan teknik miliknya, sebuah tusukan yang sangat cepat mengarah ke dada pria itu menciptakan bayangan burung merpati yang sedang melesat, tapi dengan cepat serangan tersebut dapat ditangkis dengan salah satu pedang merah miliknya.

"Cih!!"

"Masih belum!!!"

"Teknik pedang suci, kilatan cahaya!!!"

Sang pemimpin prajurit kembali menyerang pria itu, kali ini adalah teknik serangan beruntun sehingga pedang milik pemimpin kesatria menciptakan kilatan-kilatan cahaya yang terang setiap kali diayunkan, namun serangan itu tidak berhasil melukai sang pria berkerudung, pedang merah miliknya menangkis setiap tebasan yang dilancarkan.

"Dasar kau monster!!!"

"Hiaaaaa....."

"Agghhhh...."

Sang pemimpin pasukan mencoba menekan pedangnya yang berbenturan dengan pedang milik pria itu, tapi seketika ia terhempas jauh ke belakang disebabkan dorongan yang sangat kuat dari pria berkerudung itu.

Setelah menghempaskan sang pemimpin kesatria, pria itu segera membalikkan badannya untuk melawan para prajurit yang mengepungnya, perlahan partikel cahaya merah berkumpul di kedua pedang itu, dan dengan cepat pria itu mengayunkan kedua pedangnya secara beruntun kearah pasukan kesatria, kilatan cahaya berwarna merah membentang ke segala arah disebabkan ayunan pedang yang tanpa henti.

"Aaaaaaaa......"

"Agghhhh....."

Jeritan-jeritan rasa sakit terdengar dari para kesatria yang sekarat, kini mereka hanya bisa menanti akhir dari hidup mereka dengan sangat tersiksa.

Serangan itu tidak dapat ditangkis oleh perisai yang sangat tebal sekalipun, tubuh kesatria itu telah terpotong menjadi beberapa bagian dan hancur, darah menyembur ke segala arah dengan sangat deras bagaikan mata air, kini tanah yang mereka pijak telah berubah menjadi lautan darah.

Seluruh pasukan kesatria telah berhasil dikalahkan dan hanya menyisakan sang pemimpin kesatria itu sendirian, pemimpin kesatria itu perlahan bangkit dengan bantuan pedangnya, saat ia menatap ke depan yang ia lihat hanyalah sekumpulan mayat dan darah, sang pemimpin kesatria itu pun menjadi sangat murka saat mengetahui seluruh pasukannya telah musnah.

"Beraninya kau melakukan ini!!!!"

"Aku adalah Robin Erviled, pemimpin kesatria kerajaan Erest!!!"

"Aku bersumpah akan membunuhmu!!!"

Sang pemimpin kesatria itu pun segera mengambil posisi kuda-kuda, perlahan partikel cahaya yang sangat banyak berkumpul pada pedang miliknya, hempasan energi yang sangat besar menyebar ke seluruh arah, sepertinya ia akan mengeluarkan teknik pamungkas miliknya.

"Teknik pedang suci, jurus pamungkas!!"

"Cahaya Senja!!!!"

Dengan cepat sang pemimpin kesatria itu menerjang kearah pria itu, ia mengayunkan pedangnya secara horizontal yang langsung mengarah ke leher pria itu, namun sepertinya pria berkerudung itu tidak melakukan tindakan apapun, ia hanya berdiri dengan pertahanan yang sangat terbuka, sang pemimpin kesatria pun langsung menebas leher pria itu dengan sekuat tenaga.

"Hiaaaaa.....!!!!"

"Matilah kau!!!"

Sebuah ledakan cahaya yang sangat dahsyat terjadi, langit seketika berubah menjadi senja, hal itu disebabkan oleh efek dari teknik pamungkas milik sang pemimpin kesatria tersebut, perlahan cahaya itu mulai hilang dan langit kembali ke warna biru seperti sebelumnya, tiba-tiba tampak dua buah bayangan yang menyerupai manusia di dalam kabut berdebu, bayangan itu perlahan mulai menunjukkan wujudnya.

"Khhhaaaa......"

Seorang pria mengenakan baju zirah berdiri berhadapan dengan seorang pria berkerudung, ternyata mereka adalah sang pemimpin kesatria dan pria misterius, sang pemimpin kesatria memegang sebuah pedang yang telah hancur, napasnya sangat terengah-engah dan ia tampak sangat kelelahan, sedangkan pria yang berdiri dihadapannya tidak terluka sedikitpun.

"Mu-mustahil!!!"

"Ini tidak mungkin!!!"

"Mengapa seranganku tidak berhasil??!!!"

Saat ledakan cahaya itu terjadi, pedang sang pemipin kesatria berhasil menyentuh leher pria itu, namun seketika pedangnya hancur berkeping keping karena daya benturan yang sangat dahsyat, bahkan serangan tersebut tidak melukai pria itu sedikitpun, sang pemimpin kesatria pun menjadi sangat putus asa, sudah tidak ada lagi tenaga yang tersisa darinya, bahkan kebanggaan dirinya sebagai seorang kesatria telah hancur oleh pria misterius tersebut.

"Hidupmu akan berakhir di sini!!!"

"Tidak!!!!"

"Arrggghhhh....."

Tiba-tiba pria berkerudung itu menusukkan tangannya ke arah sang pemimpin kesatria hingga menembus dadanya, sang pemimpin kesatria pun menjerit dengan keras karena dadanya tertembus oleh tangan pria itu.

"Hentikan!!!"

"Huuuaaa....."

"Uhuk...."

Pria itu meraih jantung milik sang pemimpin kesatria dan meremasnya dengan sangat kuat, seketika darah pun menyembur keluar dari mulut pemimpin kesatria itu karena seluruh sistem pembuluh darahnya telah hancur, perlahan kesadarannya mulai hilang sebelum akhirnya ia benar-benar mati.

Pria berkerudung itu mencabut jantung sang pemimpin kesatria dan mendorong mayatnya hingga terjatuh, pria itu menyerap seluruh darah yang membanjiri medan perang dengan pedang miliknya hingga tidak tersisa satu tetespun.

Kemudian pria itu berjalan menuju tubuh Alpha yang telah mati, ia pun menaruh jantung yang telah diambilnya di atas tanah dan menusuknya menggunakan pedang merah.

"Immortality, or Death!!"

"Bangkitlah wahai bawahanku yang setia!!"

Dari bilah pedang itu perlahan mengalir darah segar, kemudian darah itu menyebar menuju mayat-mayat manusia serigala termasuk Alpha melalui jantung yang telah tertusuk pedang itu, darah-darah tersebut menghubungkan mayat-mayat serigala dan pedang merah seperti sebuah benang, dan perlahan darah itu meregenerasi tubuh mereka.

Bagian-bagian tubuh yang terpisah kembali menempel dan menjadi utuh seperti semula, bahkan tubuh Alpha yang telah menjadi dua perlahan mulai menyambung kembali, mayat-mayat itu perlahan bangkit dengan semua ingatan yang masih utuh sepenuhnya.

"Kami menanggapi panggilan anda tuan!!"

Seluruh manusia serigala telah bangkit dan berlutut dihadapan tuan mereka, luka-luka yang mereka alami telah sepenuhnya sembuh, dahulu kala ada seseorang yang bisa membangkitkan orang mati dengan menggunakan darah miliknya, dan orang itu adalah Sang Dewa Naga sendiri, selama jiwa orang tersebut belum hilang, Sang Dewa Naga bisa membangkitkannya terus-menerus.

"Pergilah dan habisi semua pasukan itu!!!"

"Dengan senang hati, tuan...."

Para manusia serigala pun pergi menyusup ke dalam kastil, mereka menuruti perintah pria itu tanpa berat hati sedikitpun, setelah gerbang istana hancur, tampak banyak sekali prajurit yang berkumpul dengan siaga, mereka semua telah bersiap untuk pertempuran besar.

"Fiiiuuuiiit~"

Pria berkerudung itu bersiul dengan sangat keras seakan sedang memanggil seseorang, tiba-tiba sebuah bayangan hitam yang sangat besar melayang di atas langit, bayangan itu perlahan mendekat hingga menutupi sinar matahari membuat langit menjadi gelap gulita, semua orang menoleh keatas menyaksikan fenomena itu, mata mereka terbelalak seakan jiwa mereka telah keluar dari raganya.

Perlahan bayangan itu mendarat di tempat pria itu berdiri, tampak dua sayap yang membentang luas dan sembilan kepala yang besar, semua orang pun menjadi sangat ketakutan melihat makhluk yang mengerikan itu, Hydra menggerang mencoba mengintimidasi para pasukan kesatria yang tampak seperti serangga itu.

"Lakukanlah!!!"

"Grrraaaaa...."

Pria itu memberi perintah kepada Hydra, dengan cepat Hydra pun menyemburkan cairan berwarna merah yang sangat beracun dari sembilan kepalanya, cairan itu pun membanjiri pasukan kesatria dengan sangat cepat, semua makhluk hidup yang terkena larutan tersebut akan meleleh dan hancur seketika, Hydra terus menerus menyerang mereka dengan membabi- buta, hal itu menyebabkan sebagian gerbang kastil hancur berkeping-keping, para prajurit bahkan tidak bisa menyerang sekalipun, mereka hanya bisa diam menyaksikan kematian mereka yang datang dengam sekejap mata.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!