Jesline Aurora Travies yang kerap disapa Jesline ketika ia masih duduk di bangku taman kanak-kanak pernah mengalami penculikan dan mereka meminta tebusan kepada orang tua Jesline.
Para penculik itu mengancam orang tua Jesline jika mereka lapor pada polisi maka mereka tidak akan bisa melihat gadis kecil itu lagi.
Namun keluarga besar Jesline tidak tinggal diam Paman Jesline yang tinggal di Jerman pulang ke Indonesia serta suami Tante Tia membantu orang tua Jesline.
Kakek Jesline menghubungi Paman Jesline dan penculikan itu berhasil di gagalkan karena bantuan dari polisi.
Sejak kejadian itu orang tua Jesline pindah ke Jerman dan membeli rumah dekat dengan rumah Hendri Pamannya Jesline agar trauma yang Jesline alami bisa hilang dengan adanya anak-anak Pamannya.
Karena setelah penculikan gadis kecil itu jarang bicara tidak mau keluar dari rumah serta tidak mau bicara pada orang yang bertemu dengannya kecuali pada keluarga dan saudara-saudaranya saja.
Bahkan Raka ikut pindah sekolah ke Jerman dan orang tua Jesline mencari sekolah baru untuk Raka. Usia Raka 7 tahun pada saat orang tua Jesline mengangkat Raka menjadi anak mereka karena keadaan Raka yang sangat memprihatinkan setelah neneknya meninggal.
Ibu Raka sudah meninggal sesaat setelah melahirkan Raka. Setelah ibu Raka meninggal Raka dirawat oleh neneknya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga hanya itu yang bisa nenek Raka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Karena kakek Raka sudah lama meninggal dan ayah Raka menikah lagi tidak lama setelah ibunya meninggal.
Raka tidak pernah tau alamat ayahnya sampai sekarang. karena ayahnya tidak pernah mengunjungi mereka setelah ia menikah lagi.
Keadaan Raka sangat memprihatinkan setelah neneknya juga meninggal karena sakit-sakitan.
Orang tua Jesline sudah menganggap Raka seperti anaknya sendiri karena Raka anak dari sahabat Rita ibunya Jesline.
Kakek serta nenek Jesline setuju orang tua Jesline mengangkat Raka menjadi anak mereka. Dan berharap dengan adanya Raka bisa menjadi pancingan agar orang tua Jesline memiliki momongan. Meskipun begitu mereka tetap menyayangi Raka sepenuh hati mereka.
Kakek nenek Jesline tinggal di Indonesia bersama Tante Tia. Sesekali mereka terbang ke Jerman untuk melihat keadaan Jesline serta liburan pada saat libur sekolah Rendi dan Rizky anak dari Tante Tia.
Keluarga Jesline sangat sedih mengingat kejadian itu. Orang tua Jesline tidak memiliki musuh atau perselisihan apapun dengan orang lain maupun dengan sesama Pengusaha dan kakek Jesline selalu berpegang teguh pada prinsipnya. Itulah yang di tanamkan pada anak-anaknya dalam menjalankan usaha mereka.
Keluarga Jesline memiliki Usaha yang bergerak di bidang Elektronik. Usaha itu di rintis oleh kakek Jesline dari nol dan Usaha itu diserahkan kepada Papi Jesline hingga sekarang dikelola oleh Papi Jesline dan Omnya Jeslinne.
Dulu orang tua Kakek memiliki Usaha di Jerman dan mereka asli orang Jerman setelah mengalami kegagalan mereka pindah ke Indonesia lalu kakek menikah dengan nenek dan setelah orang tua kakek meninggal kakek menetap di Indonesia tempat istrinya lahir. Lalu kakek mulai merintis usahanya di Indonesia.
Kakek Jesline selalu berprinsip jika kita tidak menggangu orang lain maka kita juga tidak akan di ganggu oleh orang lain dan menerapkan prinsip hidup tentram, damai dan ingin menikmati masa tuanya dengan bahagia.
.
.
.
.
.
...*🙏 jangan lupa Like dan vote ya...
... serta tulis komentarnya...
... terima kasih......🙏🥰💞🥰*...
Cuaca sangat cerah hari ini udara begitu bagus begitupun dengan langitnya yang biru dan sangat indah. Pagi-pagi semua orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing begitupun dengan Keluarga Jesline yang baru 5 bulan tinggal di Jerman.
Hari ini Raka berangkat ke sekolah seperti biasanya sudah 4 bulan lebih Raka belajar di sekolah barunya.
'Tok tok tok'
"Raka, bangun nak nanti kamu terlambat ke sekolahnya" Ucap Mami Rita membangunkan anak laki-lakinya.
"iya Mi" jawab Raka.
Dia sudah bangun dari tadi karena dia mendengar alarm yang di dekat tempat tidurnya.
Setelah itu dia beranjak dari tempat tidurnya ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah.
Setelah itu Mami Rita ke kamar Jesline untuk membangunkan anak perempuannya yang saat ini keadaannya sudah jauh lebih baik dan sudah mau di ajak keluar meskipun dia masih merasa takut ketika bertemu dengan orang lain.
"Jessi, bangun nak" Ucap Mami Rita sambil mencium anak tersayangnya.
"Sayang jadi ikut Papi nggak ngantar kak Raka ke sekolah" Ucapnya lagi.
"Jesline, bangun sayang masak anak perempuan bangunannya siang" tambahnya lagi.
"iya Mi" ucapnya sambil mengusap matanya.
Sekarang Jesline sudah bisa tidur sendiri karena sebelumnya dia tidur sama Papi Maminya setelah kejadian itu dia tidak berani tidur sendiri.
Pada dasarnya sifat Jesline agak sedikit bandel karena Mami Rita selalu memanjakan Jesline. orang tua Jesline lama tidak mempunyai anak setelah menikah.
Setelah berobat ke beberapa dokter spesialis kandungan dan menunggunya baru Jesline lahir dan setelah beberapa tahun Raka diadopsi oleh orang tua Jesline.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Mami Rita dan Jesline turun kebawah dan duduk di meja makan untuk sarapan pagi bersama.
"Bagaimana Jessi jadi ikut Papi tidak ?" tanya Papi Agung.
"Jadi dong Pi" jawab Jesline antusias.
Tidak berapa lama Raka turun untuk sarapan pagi dia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Rumah mereka berlantai dua kamar Raka dan Jesline terletak di lantai dua.
"Pagi Mi, Pi" Ucap Raka. Setelah itu dia duduk di meja makan.
"Pagi sayang" jawab Mami Rita.
"Pagi jagoan" jawab Papi Berbarengan dengan istrinya.
"Bagaimana sekolah kamu ada masalah ?" tanya Papi Agung.
"Tidak Pi semuanya baik-baik saja" jawab Raka.
"Bahkan Raka sudah punya beberapa teman di sekolah Raka Pi" jawab Raka.
"Good job boy" ucap Papi Agung.
"Jesline juga pengen punya teman sekolah kayak teman-teman sekolah Jesline dulu" ucapnya.
Mami Rita memandang anak perempuan kesayangannya yang saat ini duduk di depannya yang sedang sarapan pagi.
"Tidak apa-apa Jessi, nanti kalau kamu sekolah lagi juga akan punya teman baru lagi seperti Kakak". Ucap Raka.
"Kakak akan selalu menjadi Teman, sahabat dan Kakak yang terbaik untuk Jessi, Kakak janji Jessi" tambahnya lagi.
Orang tua Jesline saling pandang mereka tau seperti apa yang dirasakan Jesline tidak bisa bermain seperti biasanya. Karena dari dulu dia adalah anak yang ceria dan mudah bergaul dan memiliki teman.
Sampai sekarang hanya anak Hendri Pamannya yang kerap bermain dengannya. Memang sekarang Jesline sudah tidak trauma seperti beberapa bulan yang lalu. Akan tetapi dia sudah tidak sembarang lagi bicara pada orang lain.
"Mi, Papi besok pagi harus ke Indonesia lagi ada masalah dengan perusahaan, jadi harus ditangani secepatnya"ucap Papi Agung
"Tiketnya sudah Papi beli" tanya Mami Rita.
"Sudah Mi" jawab Papi Agung.
"Yaahh.... Raka nggak diantar Papi lagi dong ke sekolah" ucap Raka.
"Sama pak supir dulu ya, besok kalau Papi sudah disini lagi Papi yang antar" jawab Papi Agung.
"Ya Pi" jawab Raka. dan mereka telah selesai sarapannya.
" Mi, Raka berangkat ke sekolah dulu ya" ucap Raka. lalu dia mencium tangan Mami Rita
"Ya hati-hati sayang" ucap Mami Rita lalu mencium anak laki-laki dan juga perempuannya.
"Assalamualaikum" Ucap Raka.
"waalaikumsalam" balas Mami Rita.
"Dada Mami" ucap Raka dan Jesline.
"Dada sayang" jawabnya.
Setelah itu mereka masuk kedalam mobil dan berangkat ke sekolah Raka.
Akhir-akhir ini Jesline sering minta ikut kalau Papi Agung mengantar Raka ke sekolah. Jesline merasa bosan di rumah dan jarang di perbolehkan keluar oleh orang tuanya.
" Kalian baik-baik ya di rumah sama Mami selama Papi nggak ada" ucap Papi Agung.
"Ya Pi" jawab mereka serempak.
"Jessi, Jagan keluar-keluar sendiri ya kecuali sama Mami " ucap Papi Agung.
"Jangan sering keluar kecuali ke rumah Paman Hendri" tambahnya lagi. " Dan Raka, kamu jaga adik kamu ya selama Papi nggak ada dan kamu juga jangan keluar tanpa Mami atau supir dan pulang sekolah jangan keluar dulu sebelum Pak supir datang" ucapnya.
" Kalian jangan lupa sama apa yang selalu Papi bilang ya, ingat selalu"ucapnya.
"Ya Pi" jawab mereka lagi.
Tidak terasa mereka sudah sampai di sekolah Raka. Lalu Raka turun dan berdiri di gerbang sekolah.
" Belajar yang rajin boy" ucap Papi Agung sambil tersenyum dan mengusap kepala anak laki-lakinya.
"Siap komandan" jawab Raka sambil tersenyum.
"Assalamualaikum Pi"Ucapnya seraya berjalan masuk ke dalam sekolah dan melambaikan tangan.
"Waalaikumsalam salam" jawab Papi Agung.
"Dada Kakak" ucap Jesline juga ikut membalas lambaian tangan Raka. Setelah itu Papi Agung melakukan mobilnya ketika Raka sudah tidak terlihat lagi.
Dalam perjalanan pulang ke rumah Jesline menurunkan kaca mobilnya Agar bisa melihat keadaan kota Jerman. karena Jesline selama ini jarang di izinkan keluar dan hanya di izinkan ke rumah Paman Hendri.
Orang tua Jesline selalu melarang Jesline keluar rumah setelah kejadian itu meskipun mereka berada di negara orang. akan tetapi kejadian yang terjadi beberapa bulan yang lalu membuat orang tua Jesline takut hal itu terulang kembali.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Beberapa tahun telah berlalu mereka tinggal di Jerman. Saat ini Jesline, Raka serta Papi Maminya sedang berada di ruang tengah sambil bersantai duduk lesehan sambil menonton televisi.
" Jessi, kakak kamu sudah tamat sekolah dia akan melanjutkan studinya di Indonesia apa kamu juga akan ikut kami pulang ke Indonesia juga" tanya Mami Rita.
"Kasihan Papi harus bolak-balik Jerman-Indonesia untuk mengurus perusahaan kita. Selama ini ada Om kamu yang bantu tapi dia tidak bisa bantu Papi lagi karena usahanya juga butuh dia". ucap Mami.
Restoran Om Romi baru di rintis perlu perhatian ekstra untuk mengelolanya. Tante Tia juga kasihan pada suaminya selama ini mau tidak mau dia juga harus membantu mengelola Restoran karena Om Romi harus membagi waktu antara perusahaan dan Restorannya.
"Iya Jessi, Kakak lebih suka kuliah di Indonesia saja" ucapnya.
"Papi merasa kualahan harus bolak-balik Jessi" ucap Papi Agung.
" Tapi Pi, Mi. Jessi kan sudah bilang kalian saja yang kembali ke Indonesia aku masih pengen disini Mi, Pi" jawabnya.
"Tapi Jessi Mami tidak tenang kalau kamu disini" ucapnya.
" Kan ada Paman Hendri sama Bibi Lusi disini. suruh kakek sama Nenek aja yang kesini dan tinggal disini sama Jessi nanti Jessi akan sering-sering pulang ke Indonesia kok Mi" jawabnya.
" Ya ya ya ya ya ..... ya Mi ya" ucapnya memohon dan menunjukkan wajah memelasnya supaya diizikan.
"Ya Pi ya" juga memohon.
" Ya sudah nanti Papi urus keberangkatan Kakek sama Nenek kesini" jawab Papi Agung.
" Tapi Pi, Raka tidak tenang kalau Jessi tinggal disini walaupun ada kakek Nenek serta Paman dan Bibi. Pokonya Raka gak setuju" ucapnya.
" Ya Mami juga gak setuju. ini Papi malah ngizinin gimana sih Pi" ucap Mami Rita jutek.
" Kok Mami marah sama Papi" ucapnya.
" Terus Mami harus marah sama siapa" tanya nya.
" Ya sama Jessi lah kan dia yang nggak mau pulang. kan Mami juga tau sudah berapa lama kita bujuk ini anak supaya mau pulang" ucapnya lagi.
" Ya sudah lah Mi mau apa lagi toh Jessi juga ngeyel tetap mau di disini. nanti biar Raka yang sering-sering ke sini". lanjut Raka.
" Pokoknya Mami tetap tidak setuju" ucap Mami marah berlalu masuk ke dalam kamarnya
" Nahkan Mami marah. Raka tidak mau ikut campur kalau Kanjeng Ratu sudah marah" ucap Raka dan melanjutkan menonton televisi.
" Panjang urusannya ini" Ucap Papi Agung.
Jesline hanya bisa menghela nafas. ini akan jadi drama yang panjang dan dia harus membujuk Maminya dengan segala cara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!