Kanaya Syareefa
" gadis cantik berusia genap 21 thn memiliki kulit putih bersih rambut panjang dan mata yang cantik juga pintar,ia hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan mobil saat ia berusia 10 thn Kanaya tinggal bersama paman dan bibinya namun dengan terpaksa Kanaya tinggal bersama mereka karna ia tak memiliki keluarga lain
orang tua Kanaya terbilang cukup kaya dengan usaha restoran yang cukup lumayan dan memiliki beberapa cabang
paman dan bibi Kanaya tak pernah benar-benar menyayangi Kanaya , mereka hanya menginginkan harta yang Kanaya miliki setelah orangtuanya meninggal Paman dan Bibinyalah yang mengambil alih semua harta orangtuanya .
Kanaya tak bisa melawan ataupun menolak karna kalau ia menolak ataupun membantah Paman atau Bibinya itu akan mengurungnya di gudang tanpa memberinya makan atau pun minum kadang juga pukulan yang selalu ia terima bila salah melakukan perintah mereka .
Kanaya berusia 15 thn saat Paman dan Bibinya memaksanya menikah untuk dijadikan jaminan hutang mereka yang terbilang besar sekitar 100 jt sebelum mereka mengambil harta milik Kanaya bisa mereka melunasi hutang itu namun mereka enggan mengeluarkan uang itu karna sayang dan memilih Kanaya yang di jadikan pelunas hutang mereka kepada seorang Rentenir yang kaya raya untuk di jadikan istri putra sang Rentenir itu yang berusia 25 thn , 10 thn lebih tua dari Kanaya pria itu terkenal suka main perempuan juga berjudi setiap malam kerjanya hanya mabuk-mabukan membuat sang ayah kesal hingga ahirnya menikahkan nya dengan Kanaya untuk menutupi kelakuan anaknya di mata teman-teman bisnisnya Kanaya yang saat itu tak bisa berbuat apa-apa selain menangis meratapi nasibnya
beruntung ia masih bisa sekolah dan kuliah dengan kepintaranya ia berhasil dengan lulus sebagai lulusan terbaik dengan Beasiswa dan kerja paruh waktu yang ia lakukan seusai pulang sekolah atau kuliah dari kecil ia lalui hari-harinya seperti itu
tanpa tau kapan penderitaan nya akan berahir.
Rakha Mahendra
28 thn di usia mudanya ia menjadi CEO terkaya di indonesia pemilik perusahaan properti :
MAHENDRA CORPORATION
namun dibalik sikapnya yang dingin ia adalah sosok yang baik hati dan penyayang ia seorang anak tunggal dari pasangan Adam Mahendra dan Sarra Lim wanita berkebangsaan Korea
Rakha sangat tampan dengan postur tubuh tinggi dan wajah nya yang mirip oppa -oppa Korea 😁
banyak wanita yang tergila-gila padanya namun ia selalu bersikap dingin tanpa mau meladeni wanita-wanita itu yang bagi Rakha hanya menginginkan harta dan popularitas nya saja ia sangat terkenal di dunia sosmed bahkan pengikut nya melebihi artis dalam negri padahal ia hanya sesekali memposting kegiatannya .
Damar Prawira
suami dari Kanaya Syarrefa
pengusaha yang cukup sukses namun punya kebiasaan buruk dan temperamen sikapnya selalu kasar dan memperlakuan Kanaya seperti budak baginya Kanaya tak lebih dari gadis pelunas hutang dan sampah yang mengahalangi jalannya Damar sering pulang dalam keadaan mabuk ataupun membawa wanitanya ke rumah tanpa peduli akan Kanaya yang notabene adalah istrinya meskipun begitu Kanaya tak pernah ambil pusing atau pun melarang baginya ia tak punya hak melarang karna ia bukan siapa-siapa di kaluarga Prawira ia tak lebih diperlakukan seperti pelayan di rumah besar itu
ayah mertuanya juga acuh terhadap Kanaya hanya pada acara-acara tertentu saja Kanaya di akui anggota keluarga.
'hari ini Kanaya seperti biasanya bangun pagi di kamar pelayan inilah ia tinggal di bangunan rumah mewah kediaman Prawira setidaknya itu lebih baik dari pada ia tinggal dengan Paman dan Bibinya yang selalu mengurungnya di dalam gudang.
Kanaya pun bertugas untuk melayani semua keperluan Damar bukan sebagai istri tetapi lebih ke pelayan pribadinya.
'''ntungnya sang mertua tak terlalu buruk memperlakukannya ia masih tetap di beri kebebasan untuk bersekolah hingga kuliah dan bekerja walaupun kadang-kadang ia menerima perlakuan buruk dari sang suami Taun Prawira seolah menutup mata karna kelakuan anak semata wayangnya itu.
seperti biasa Kanaya mengetuk pintu kamar Damar untuk mempersiapkan keperluan suaminya itu.
tok... tok''
ketuknya ''masuk saja'' jawab Damar
dan Kanaya pun masuk membawa teh hangat untuk Damar ia pun menaruhnya di atas nakas tempat tidur Damar.
tampak pria itu tengah tidur bersama wanita yang ia bawa semalam mereka tidur dengan berpelukan seolah hal itu biasa saja bagi mereka tanpa memperdulikan Kanaya.
bagi Kanaya itu adalah hal yang sudah biasa ia lihat selama hampir 6 thn ia jalani hidup bersama Damar tanpa ada kontak fisik ataupun bicara seperti suami istri pada umumnya.
Kanaya membersihkan kamar itu pakaian yang berserakan di lantai juga botol -botol bekas minum-minum Damar ia juga mengisi bak mandi untuk Damar juga ia menyiapkan pakaian yang akan Damar siapkan. setelah semuanya ia lakukan ia pun membangunkan Damar seperti biasa nya ia harus membangunkan Damar.
dan Damar pun bangun ke kamar mandi untuk membersihkan diri wanita yang tertidur bersama Damar pun ikut beranjak ia memakai kembali pakiannya semalam yang sudah Kanaya bereskan tadi wanita itu tampak menatap Kanaya yang tengah membaca buku di sofa menanti Damar keluar dari kamar mandi.
'' hey kau... apa kau tidak marah melihat suamimu setiap malam membawa wanita ke rumah ini ? aku heran kau terlihat biasa saja ? tanya wanita itu
Kanaya hanya mengulas senyum
'' aku tidak ada hak untuk marah atas apa yang ia lakukan , aku hanya istri di depan semua orang bukan dimata suami dan keluarga ini ' jawab Kanaya
lirih wanita itu menghampiri Kanaya
'maksudmu '' tanya wanita itu kembali penasaran
'' tidak ada... bukan apa-apa? oh ya dan kenapa kau mau tidur dengan suamiku walau kau tau dia sudah beristri?
tanya Kanaya balik bertanya
wanita itu hanya tersenyum simpul
'' ini adalah caraku untuk mendapatkan uang dengan mudah , zaman sekarang sangat susah untuk cari kerja dan menghasilkan uang dengan cepat kau tau kan ?
ungkap wanita itu Kanaya menganggukan kepalanya.
''
''aku butuh uang banyak untuk biaya rumah sakit ibuku aku hanya punya dia di dunia ini akan kulakukan apapun untuknya, dan Damar datang membantuku walaupun ia kasar juga temperamental tapi aku sangat mencintainya kau tau ini sangat menggelikan bukan aku jatuh cinta pada pria seperti itu''
''ukas wanita itu tersenyum getir Kanaya menggenggam tangan wanita itu
'
'' kau wanita yang kuat aku salut padamu' hidup yang kau jalani tak jauh berbeda denganku hanya saja kau masih memiliki seseorang tidak seperti ku yang sebatang kara.
''dengan mata mulai berkaca-kaca Kanaya tersenyum tipis wanita itu pun ikut terenyuh dengan kata-kata Kanaya ada rasa bersalah dalam hatinya yang telah tidur dengan Damar di kamar itu ''
maaf kalau aku telah melukaimu oh ya siapa namamu aku Cindy Callista panggil saja aku Cindy sepertinya kita bisa berteman ''
ucap Cindy mengulurkan tangannya Kanaya menatap uluran tangan Cindy dan menyambutnya tidak buruk pikirnya ''
aku Kanaya Syareefa , baiklah kita berteman. '' ucap Kanaya senang
keduanya tertawa dan berbagi nomor handphone
tiba -tiba Damar pun keluar dari kamar mandi '
' apa yang kalian tertawakan berisik sekali''
Damar pun mengambil sesuatu di laci nakas nya Kanaya dan Cindy terdiam melihat Damar yang hanya memakai handuk dibawah pinggangnya saja Damar menghampiri Cindy ''
ini bayaran mu dan pergilah aku akan menghubungi mu nanti ''
ucap Damar menyerahkan sebuah cek pada Cindy dengan cepat Cindy menerima cek itu lalu pergi sebelum nya ia menoleh ke arah Kanaya dan melambaikan tangan nya Kanaya tersenyum tipis '
'' cepat lakukan tugas mu atau aku akan terlambat ke kantor karna ulah mu ''
titah Damar pada Kanaya dengan segera Kanaya mengambil stelan jas yang ia siapkan tadi dan memakaikannya pada Damar mulai dari celana hingga kemeja harus Kanaya yang melakukannya
awal pertama Kanaya melakukannya ia tampak ragu dan risih dan apalagi dengan jelas ia melihat tubuh bagian bawah suaminya itu dan berahir dengan tamparan bila ia menolak ahirnya Kanaya menguatkan hatinya untuk melakukannya.
Kanaya mengancingkan kemeja Damar dengan kepala menunduk Damar memperhatikan wajah Kanaya yang terlihat serius mengurusnya
( wanita ini kenapa sekarang terlihat biasa saja ?
juga hari ke hari ia malah semakin cantik
shittt)
dalam hati Damar
Kanaya memakaikan dasi juga jasnya''
kau rupanya bisa bicara juga dengan orang lain , kenapa kau tak pernah bicara padaku? tanya Damar '' ku pikir tadinya kau bisu''
Kanaya yang tengah membereskan handuk bekas Damar pun berlalu bermaksud keluar membawa cucian Damar ia hanya menoleh sekilas ke arah Damar
'' apa aku punya hak untuk mengeluarkan suaraku di rumah ini ?
tanya Kanaya dan ia pun pergi begitu saja meninggalkan Damar
Damar tertegun pertama kalinya ia mendengar suara Kanaya yang selama ini selalu diam ia perlakukan.
usai mengerjakan semua tugasnya Kanaya berniat
ke kampusnya untuk mengambil surat kelulusanya sebagai lulusan terbaik Sarjana Manajemen
''Kanaya, kau sangat pintar banyak perusahaan besar yang mau mempekerjakanmu dengan nilai dan kepintaran yang kau miliki Bapak juga sudah mengirim cv mu ke beberapa perusahaan terkenal di dalam negri dan ada panggilan untukmu untuk wawancara lusa nanti kau pergilah kesana Bapak yakin kau akan di terima''
kata-kata rektor tempat Kanaya berkuliah terus terngiang di telinganya Kanaya tengah berjalan kaki di pinggiran jalan ibu kota yang lumayan panas
''apa Tuan Prawira akan mengijinkan aku untuk bekerja ya?''
tanya nya pada diri sendiri tidak yakin hingga ia sampai di sebuah danau pinggir kota dimana ia selalu menyendiri disana saat hatinya mulai gelisah ataupun sedih Kanaya selalu duduk di bangku yang ada dibawah pohon danau itu atau pun berdiri memandang jauh ke depan
''apa yang harus ku lakukan sekarang''
Kanaya menyimpan maf kalulusannya di bangku bersama tas kecil miliknya ia pun berdiri dengan rambut yang tertiup angin tampak melambai-lambai membuatnya terlihat seperti bidadari yang jatuh di langit semakin menambah kecantikan Kanaya meskipun ia hanya berdandan sederhana ia merentangkan tangannya sambil menutup mata.
tidak jauh dari tempat berdiri tampak seorang tengah memperhatikannya dengan seksama
(apa yang gadis itu lakukan ? tapi dia sungguh cantik apa dia bidadari?)
gumam pria itu begitu terpesona melihat Kanaya yang masih menutup matanya perlahan pria mulai berjalan mendekati nya untuk melihat lebih dekat hingga tiba-tiba gadis yang ia pandangi itu merosot ke hamparan rumput dan menangis begitu memilukan .
''hikss... hiksss... mamah , papah kenapa kalian begitu cepat meninggalkan Naya ah.... hiksss.. hikssss''
Kanaya menangis bersimpuh menumpahkan rasa sesak di dadanya
pria itu menghampirinya
''kenapa kau menangis sendirian di tempat seperti ini ?
tanya pria itu sambil mengulurkan sapu tangan kepada Kanaya
Kanaya terdiam ia medongak kan kepala menatap pria yang tengah berdiri dihadapannya itu keduanya saling menatap
( matanya sangat cantik tapi kenapa seolah menyimpan begitu banyak kesedihan)
dalam hati pria itu
( siapa dia kenapa aku merasa tidak asing dengan wajahnya?)
dalam hati Kanaya keduanya untuk beberapa saat larut dalam pikiran dan tatapan masing-masing.
'setelah beberapa saat keduanya pun tersadar dari lamunan mereka Kanaya bangkit dari bersimpuhnya dan berdiri sejajar dengan pria itu ai pun mengambil saputangan nya.
'' terima kasih''
Kanaya mengusap air matanya dengan sapu tangan itu ''
''kau tidak menjawab pertanyaanku''
pria itu lalu berkata Kanaya tersenyum tipis
'' aku sudah biasa menangis disini Tuan , hanya disini tempat yang bisa membuat ku tenang dan aku bisa meluapkan segala kesedihan yang aku alami''
jawab Kanaya dengan masih terisak
pria itu tertegun dengan jawaban Kanaya
(sepertinya ada beban berat dalam hidupnya )
bisik hati pria itu.
''panggil saja Rakha! jangan memanggil Tuan namaku Rakha Mahendra ''
ucap pria itu yang ternyata Rakha Mahendra yang hari itu tengah berada di danau itu juga untuk melepas penat saat seharian bekerja di kantornya.
''Kanaya menatap Rakha dan menyambut uluran tangan Rakha '
''' Kanaya namaku Kanaya Syareefa panggil saja Naya''
keduanya pun berjabat tangan
namun keduanya malah kembali saling memandang
( ada apa ini kenapa jantungku jadi berdebar-debar begini )
dalam hati Rakha begitupun Kanaya
(ya Tuhan , kenapa jantung berdebar-debar saat menyentuh tangannya , rasanya hangat juga membuatku nyaman)
dalam hati Kanaya.
''maaf''
keduanya melepas tangan mereka satu sama lain keduanya nampak canggung
''adi begitu rupanya ... jangan terlalu bersedih maaf aku tak tau apa masalah mu tapi aku hanya ingin bilang jangan hanya memikirkan kesedihan mu saja dan membuatmu terpuruk berpikirlah masih banyak yang lebih menderita darimu jangan melihat ke atasmu tapi lihatlah kebawahmu dengan begitu kau tak akan terlalu bersedih dan terpuruk ''
ucap Rakha tulus sambil tersenyum tipis Kanaya menatap Rakha sungguh bijaksana pemikiran pria itu pikir Kanaya melihat tampilan Rakha yang terlihat tidak biasa pasti ia orang kaya pikir Kanaya
' ' terima kasih atas kata-katamu kau benar aku tidak boleh terpuruk aku harus semangat aku tidak oleh larut dalam kesedihanku lagi ''
tukas Kanaya ia pun beranjak dan mengambil tas juga maf nya sambil mengulas senyum ke arah Rakha
'maaf , aku harus pergi aku harus bekerja semoga kita bisa jumpa kembali lagi lain waktu'
pamit Kanaya
Rakha tertegun melihat senyum Kanaya yang pamit pergi ia mengangguk perlahan saat Kanaya melambaikan tangan nya
''cantik'' gumamnya .
ku harap kita akan bertemu lagi Kanaya''
nama yang indah''
Rakha pun beranjak kembali ke kantornya.
Kanaya pun pergi menuju sebuah cafe dimana ia bekerja paruh waktu ia masuk jam 3 sore dan pulang jam 9 malam cafe itu tidak jauh dari perkantoran juga dari rumah Prawira
sudah 2 thn ia bekerja di cafe itu .
pemiliknya adalah senior Kanaya di kampus seorang pria yang cukup mapan dengan usaha beberapa cafe juga restoran pria itu sempat menaruh hati pada Kanaya .
namun seiring berjalannya waktu ia dan Kanaya menjadi dekat tetapi Kanaya hanya menganggap nya sebagai seorang kakak tidak lebih apa lagi pria itu sering membantu Kanaya.
hingga suatu hari Kanaya menceritakan perjalanan hidup juga status nya sebagai istri Damar prawira.
rasa iba juga kasihan meliputi perasaan Arjuna Bimantara nama pria itu
ia pun berusaha sebisa mungkin membantu Kanaya dengan mempekerjakannya di cafe miliknya hingga saat ini.
kadang Kanaya juga suka bernyanyi di cafe Arjuna jika ada yang memintanya saja dan ia akan mendapat uang lebih dari penampilannya.
waktu sudah menunjukan saat nya Kanaya untuk pulang ia pun bergegas untuk bersiap pulang setelah temannya yang datang berganti sif dengannya
'Kanaya ! ' panggil Arjuna saat Kanaya akan keluar dari cafe nya Kanaya menoleh
' iya Kak jun , ada apa?
jawab Kanaya
'biar ku antar kau pulang'
tukas Arjuna namun Kanaya menolak nya
'tidak kak jun, biar aku pulang sendiri , aku tak mau orang rumah berpikir yang macam -macam tentang kak jun ' lagi pula jarak ke rumah tidak jauh aku sudah pesan ojeg online tadi. '
''tolak Kanaya ia tak ingin sampai harus kena amukan Damar atau Prawira yang mengira Kanaya berselingkuh seperti tempo hari Arjuna mengantarnya pulang Kanaya di hukum Damar di ruang gelap selama 2 hari tanpa makan dan minum.
sejak saat itulah Kanaya selalu menolak tawaran Arjuna .
keluar dari cafe ojeg yang di pesan Kanaya sudah menunggunya tak lama ia pun sampai di rumah Prawira.
tampak Prawira tengah duduk di ruang keluarga
''kau sudah kembali Naya?
tanya pria paruh baya itu Kanaya menunduk mengangguk
'' duduklah '' titahnya Kanaya pun duduk di kursi depan Prawira
boleh ku lihat maf yang kau pegang itu , apa itu tanda kelulusan mu ?
Kanaya kembali mengangguk
ia selalu merasa takut untuk berhadapan dengan Prawira meskipun tak segalak Damar bagi Kanaya Prawira begitu otoriter dalam mengatur nya semenjak ia di paksa menikah dengan Damar.
Prawira juga terkadang bersikap kasar padanya tak ubah nya pada pelayan.
'hasil nya sangat memuaskan 'kau bisa bekerja dengan diperusahaan manapun yang kau mau '
ucap Prawira mendengar hal itu Kanaya memberanikan diri untuk bertanya dengan mengumpulkan keberaniannya .
'' tu tuan Prawira, bolehkah jika aku bekerja? tanya Kanaya ragu-ragu
Prawira menatap Kanaya
'baiklah kau boleh bekerja di perusahaan mana pun yang kau mau tapi kau harus ingat siapa dirimu kau adalah menantu di rumah ini jaga sikap dan nama baik ku, lagi pula selama ini kau jarang di rumah sibuk dengan kuliah juga bekerja.
Kanaya tertunduk
'kau memang menantu ku tapi hanya untuk menutupi status anakku yang selalu bermain perempuan di luar demi nama baik keluarga ini aku mengorbankan mu juga Paman dan Bibi mu yang menjadikan kanmu pelunas hutang mereka
aku berterima kasih untuk itu , sebenarnya banyak wanita diluaran sana yang bersedia menikah dengan putraku tapi aku tidak yakin mereka akan patuh seperti dirimu dan tidak banyak tingkah aku harap kau bisa merubah sifat Damar , maaf atas sikap dan kekasaran ku selama ini padamu semua pasti berat untukmu menjalaninya.
Prawira mengheula nafas berat
Kanaya mulai berkaca-kaca mendengar hal yang selama selama ini ia alami mengingat semuanya
' '' kenapa tuan , kenapa harus aku ? apa salah ku padamu bahkan aku tidak mengenal mu kau memperlakukan ku seperti pelayan bahkan lebih buruk, demi menutupi aib keluarga mu demi anakmu aku harus menerima hinaan makian juga cacian dari lelaki yang berstatus suamiku aku punya perasaan aku juga manusia dimana hati nuranimu sebagai orang tua yang hanya melihat luka dan penderitaan keluargamu dan mengorbankan oranglain ....
ungkap Kanaya ia kini mulai berani berbicara dengan terisak ia mengeluarkan unek-uneknya selama ini
Prawira nampak iba melihat Kanaya menagis dengan usia nya yang semakin tua pria itu sadar telah banyak menyakiti Kanaya yang tidak tau apa-apa.
' maaf , kalau bisa maafkanlah sikap Ayah mertuamu ini , mulai hari ini tolong maafkan lah semua kesalahan-kesalahan ku di sisa umurku aku ingin melihat anak ku bahagia bersama orang yang tepat dan aku yakin Naya kau akan mampu merubah sifatnya suatu hari nanti.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!