🖤 Queensa Arcilla Khan
Anak kedua dari pasangan Pramana Aidan Khan dan Arita Tiana. dia memilik kaka laki laki bernama Altafariz Arcello Khan. umur mereka hanya terpaut 2 taun.
Queensa atau Cilla dulu mempunyai sifat yang sangat ceria, ramah, manja dan sangat feminim. namun setelah kepergian daddy dan mommy nya semua berubah dia menjadi gadis yang sangat dingin, acuh, datar, kejam dan tak tersentuh.
keluarga Aidan Khan adalah keluarga terkaya no 2 di dunia.
🖤 Altafariz Arcello Khan
Anak pertama dari pasangan dari keluarga Aidan Khan yang artinya kaka kandung dari Queensa Arcilla Khan atau biasa di panggil Cilla.
dia sangat menyayangi saudari perempuan satu satunya itu. bahkan hanya dia yang boleh memanggil adiknya dengan panggilan Queen.
Altafaris Arcello Khan atau biasa dipanggil Cello dia laki laki yang bersifat dingin, cuek, tegas dan kejam tetapi tidak saat sedang bersama adik tersayang dan para sahabatnya itu.
🖤 Allesha Naureen alexander
putri semata wayang keluarga Alexander. Dia gadis yang cuek terhadap sekitar tetapi jika sudah berkumpul dengan orang orang terdekatnya dia bisa jadi gadis yang cerewet. Dia sahabat Cilla dari kecil. Keluarganya terkenal dan menjadi orang kaya no 5 di dunia.
🖤Zeffa Attaliah Pradipta
anak semata wayang keluarga Pradipta. Zeffa memilik sifat yang hampir sama dengan Naureen. Di antara semua teman-temannya. Zeffa lah yang pandai memasak.dia juga sahabat Cilla dari kecil. Keluarganya pun tak kalah kaya dengan teman-temannya, orang kaya no 6 di dunia. Namun meskipun keluarganya terkenal kaya dia tumbuh sebagai gadis yang sangat mandiri.
🖤Khenza Qalesya Zhafran
anak semata wayang keluarga Zhafran. Lesya memiliki sifat cerewet namun tegas. Lesya ini bisa di bilang dia temen paling pemberani selain Queensa dia akan melindungi semua orang teredekatnya. Dia juga sahabat Cilla.
Keluarga Lesya adalah keluarga terkaya no 7 di dunia.
🖤Yarra Qonita Ramdan
Putri kedua dari keluarga Ramdan. Dia memiliki sifat hampir sama dengan para sahabatnya. Hanya saja kadang dia suka lemot. Meskipun dia kadang lemot Yarra selalu peduli pada semua temennya Yarra juga sahabat Cilla dari kecil.
Keluarganya pun keluarga terkaya no 4 di dunia.
🖤Nathaniel Adhelio Arsalan
Anak semata wayang dari keluarga Arsalan. dia memiliki wajah tampan, sorot mata tajam. Lio juga memiliki sifat yang dingin, datar, cuek, dan tegas. Namun semua itu tak masalah bagi para kaum hawa yang mengagumi ketampanannya. Dan dia sabahat Cello. Keluarganya pun termasuk keluarga terkaya di barisan ke 3 di dunia.
🖤Fathian Athariziq Alexander
Putra semata wayang dari keluarga Alexander. Thian adalah kaka dari Naureen. sifatnya pun hampir sama dengan Naureen. dia juga sabahat Cello.
🖤Raffa Alfarezi kusuma
Anak pertama dari keluarga Kusuma. Raffa memiliki wajah yang tampan seperti teman temannya. Dia juga memiliki sifat yang narsis, suka gombal, playboy, pecicilan tapi sebenarnya dia orang yang sangat penyayang pada orang yang benar benar tulus padanya. Dia juga sahabat Cello.
Keluarganya pun bisa di bilang kaya karena bisa di barisan no 9 dalam kategori orang kaya sedunia.
🖤Adzriel Atta Jourdian
Anak semata wayang dari keluarga Jourdian. Adzriel memilik sifat yang kurang lebih seperti Raffa. Dia juga sahabat dari Cello.
Keluarganya berhasil menduduki posisi ke 8 dalam kategori orang kaya sedunia.
* maaf ya kalo ada yang typo di tunggu kritik dan sarannya readers
Di sebuah mansion yang megah terdapat keluarga yang hangat dan harmonis. Namun siapa sangka kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.
...Di ruang keluarga Aidan Khan....
"Ini mas kopinya," ucap Arita kepada suaminya sembari meletakan secangkir kopi hitam panas di atas meja.
"Iya sayang, terima kasih. Ini sudah mulai gelap, tolong kamu panggil anak-anak kita. Mereka sudah latihan dari tadi," ucap Pram kepada istrinya Arita.
"Baik mas," jawab Arita lantas beranjak dari tempat duduknya.
Sesampainya dibelakang mansion, Arita melangkah mendekati anak-anaknya yang masih saja berlatih padahal matahari sudah mulai kembali ke peraduannya.
"Cilla, Cello mari masuk sayang, udah mulai gelap," panggil Arita pada kedua anaknya.
"Iya Mom, sebentar lagi," jawab Cello.
"Sekarang sayang, itu Daddy sudah menunggu kalian di ruang keluarga," perintah sang Mommy.
"Baik Mom, kami segera masuk," ucap Cilla
"Ayo! Bang buruan masuk. Nanti Daddy marah loh," ucap Cilla pada Cello
"Iya Queen," jawab Cello kemudian mulai melangkah menyusul sang adik dan Mommy nya yang sudah berjalan masuk kedalam mansion.
Cilla dan Cello memang sudah sering di latih berbagai macam bela diri oleh sang Daddy. Bukan hanya bela diri bahkan mereka juga di latih menggunakan berbagai macam senjata padahal usia keduanya masih sangat dini saat itu. Dan di usianya sekarang Cilla yang menginjak 15 tahun dan sang kaka Cello menginjak 17 tahun sudah sangat mahir dalam menguasai itu semua.
Di Ruang Keluarga
"Mom, Dad kita mandi dulu ya," ucap Cello lalu berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua.
"Iya sayang. Nanti kalo udah mandi langsung turun ya, ada yang mau Daddy bicarakan," ucap sang Daddy.
Cilla dan Cello hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban lalu melanjutkan langkahnya menuju lift pribadi mereka untuk mengantarkan keduanya menuju lantai dua.
"Ya udah mas aku masak buat makan malam dulu ya," ucap Mommy Arita.
"Iya sayang, aku juga mau mandi dulu," jawab sang Daddy dan segera masuk ke kamarnya.
2 jam kemudian
"MOMMY KU TERSAYANG DIMANAKAH KAMU," teriak Cilla menggema seantero mansion.
"Astagfirullah itu toa ya Queen sampe gendang telinga Abang kaya mau pecah," kesal Cello pada Cilla.
"Kamu tuh ya kebiasaan tau nggak, ini itu di rumah Cilla bukan di hutan," Arita tak habis pikir dengan putri kesayangannya itu.
"Maaf Mom hehe," Cilla nyengir dengan wajah tanpa dosa.
"Ya udah nih tolong bantuin Mommy bawa ke meja makan," perintah sang Mommy.
" Siap bosskuh!" ucapnya sambil memberikan gerakan hormat kepada sang Mommy.
"Bang tolong kamu panggilkan Daddy ya di ruang kerja." Perintah Arita pada putranya, Cello.
Cello pun pergi menuju ruang kerja sang Daddy.
Tok! tok! tok!
"Ya masuk," sahut sang Daddy dari dalam yang sedang fokus pada layar laptopnya.
"Dad di panggil Mommy buat makan malam dulu," ucap Cello sambil berjalan mendekat pada sang Daddy.
"Iya Bang, ayo kita turun," ajak sang Daddy sambil merangkul pundak putranya.
Mereka pun turun kebawah menuju ruang makan dan sudah di tunggu oleh dua wanita yang sangat mereka sayangi.
Makan malam pun berlangsung dengan tenang dan damai. Hanya dentingan sendok yang terdengar memecah keheningan.
"Cello, Cilla besok Daddy ada kerjaan di luar kota bersama Mommy mu. Kalian mau ikut atau di rumah saja," ucap Daddy Pram saat telah selesai makan.
"Kita di rumah saja Dad, karena aku dan Cilla juga masih harus sekolah," jawab Cello.
"Kalian yakin akan di rumah saja tidak mau ikut," tanya sang Mommy karena merasa khawatir meninggalkan dua anaknya.
"Iya Mom, kami yakin. Lagi pula kan besok hari pertama kami masuk sekolah baru," ucap Cilla menyakinkan ke dua orang tuanya.
"Oke, kalian di rumah. Tapi janji, langsung hubungi Daddy atau Mommy jika terjadi sesuatu pada kalian. Mengerti?" tegas Pram pada kedua putra putrinya.
"Mengerti!" jawab keduanya kompak.
...……...
Di tempat lain terdengar suara wanita yang sedang menelfon seseorang diseberang sana. membicarakan sesuatu yang bodohnya telah direkam oleh kamera pengintai disudut ruangan.
"Sudah ku kirim alamatnya lakukan nanti malam karena besok dia dan keluarganya akan keluar kota," ucap wanita itu dengan nada dingin .
**hallo, holla gess ini karya pertamaku maaf kalo banyak typo ya. di tunggu kritik dan sarannya**
HEPPIII REEEDDIINNGG 🤗
Pagi hari di kediaman keluarga Aidan Khan. Arita dan Pramana sudah menunggu kedua anaknya di meja makan untuk sarapan pagi bersama.
"Morning Mom, morning Dad," sapa Cilla dan Cello bersamaan sambil jalan menuruni tangga beriringan.
"Morning too sayang - sayangnya Mommy. Ayo sayang kita sarapan bersama," ajak Arita pada kedua buah hatinya.
Dan sarapan pun berlangsung dengan tenang dan khidmat.
Selesai sarapan.
"Sayang, Mommy dan Daddy berangkat sekarang ya. Kalian hati hati di rumah, Cello jaga adikmu dengan benar," pesan sang Mommy kepada putra dan putrinya.
"Baik Mom, kalian hati hati ya di jalan." ucap Cello.
"Mommy dan Daddy jangan lama-lama ya perginya, dan jangan lupa bawa oleh-oleh buat Cilla sama Abang yang banyak," pinta Cilla berusaha menutupi resah dalam hatinya. Dengan berat hati, mau tak mau ia pun harus lepaskan Mommy dan Daddy pergi melakukan perjalanan bisnis mereka.
"Haiiss,, Queennya Daddy satu ini belom apa apa sudah di mintai oleh-oleh. Baiklah nanti akan Daddy bawakan, sekarang Daddy dan Mommy berangkat dulu ya, kalo ada apa-apa kalian langsung kabari Daddy," ucap Pramana sambil mencium kedua kening buah hatinya.
"Daddy, Cilla itu Queennya Cello bukan Queennya Daddy," jawab Cello dingin dia memang tidak suka kalau ada yang memanggil Cilla Queen. Hanya Cello yang boleh memanggil Cilla queen.
"Kalian itu ya malah berantem. Cilla, Cello Mommy pergi dulu ya," pamit Arita sambil memeluk kedua buah hati nya. Sebenarnya Mommy Arita memang juga sangat berat untuk meninggalkan ke dua buah hatinya di rumah sebesar itu, ya meskipun ada para pelayan dan penjaga di sana namun tetap saja hati orang tua akan merasa sedih dan risau jika harus Meninggalkan anak anak mereka dengan waktu yang cukup lama.
......…......
Mobil kedua orang tua Cilla pun perlahan meninggalkan kawasan mansion dan mulai menghilang dari pandangan kakak beradik yang berdiri di depan pintu utama.
Yang tanpa mereka sadari ada 2 pasang mata yang tengah mengawasi mereka dari kejauhan.
"Semua sudah beres Bos. Pramana dan Istrinya sudah pergi," ucap mereka pada seseorang disebrang telepon seperti sedang melapor jika dirinya telah melaksanakan rencananya dengan beres.
"Bagus, saya tunggu berita baiknya," jawab suara wanita di balik telfon.
...…...
Kakak beradik itu masuk kedalam mansion. Mereka masuk kedalam kamar masing-masing untuk bersiap berangkat ke sekolah.
"ABANG LAMA BANGET SIH!. UDAH SIANG TAAAUUUU!" teriak Cilla dari ruang keluarga.
Namun beberapa saat kemudian telephone rumah berdering.
Kriiing.. kriiing.. kriiiing....
"Biar bibi aja yang angkat non," ucap bi Surti kepala pelayan di keluarga Aidan Khan.
"Selamat pagi, dengan kediaman keluarga Aidan Khan di sini. Ada yang bisa di bantu," kata bi Surti menjawab telephon.
"..........."
"A AA PA," teriak Bi Surti sambil menangis dan menjatuhkan teleponyang ada di genggamannya.
Cilla dan Cello yang saat itu sudah mau berangkat sekolah mendengar suara teriakan langsung lari menuju sumber suara.
"Ada apa bi?" tanya mereka bersamaan dengan sedikit kebingungan dengan apa yang sedang terjadi pada pembantunya.
Namun bukannya menjawab pertanyaan nona muda dan tuan mudanya, Bi Surti malah justru semakin menangis.
"Iya, ada apa? kenapa Bibi malah menangis," tanya Cilla sambil mengusap punggung perempuan baya itu agar lebih tenang.
"T-tu-an d-dan nyo-nya," jawabnya sambil terbata. Bibi Surti memang sudah mengabdi pada keluarga Aidan khan sudah sangat lama bahkan dari saat pertama Pramana dan Arita menikag. Maka tak heran jika beliau sangat terkejut mendengar kabar hal itu.
"Daddy dan Mommy kenapa Bi? cepat jawab," ucap kaka beradik itu bersamaan. Menyangkut kedua orang tuannya tentu saja mereka semakin panik.
"K-ke kecelakan," bibi menjawabnya sambil terbata dan menangis.
"A-APA?!! Terus sekarang mereka di rumah sakit mana Bi," tanya Cilla yang syok, panik dan khawatir.
Sedangkan Cello masih diam mematung karena terlalu syok.
"Di rumah sakit xxxxxx non," ucap bibi yang sudah mulai tenang.
"Ayo! Bang cepet kita liat keadaan Mommy sama Daddy," cilla terus menarik tangan Cello sambil menangis.
Mereka pun langsung menuju rumah sakit untuk memastikan keadaan orang tuanya.
...…...
Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju UGD dan saat itu lah dokter Effendy keluar dari ruangan setelah melakukan pemeriksaan terhadap orang tua mereka dengan raut wajah yang tak dapat di artikan.
Merekapun berlari tergesa menghampiri dokter tersebut.
"Dok, gimana Daddy dan Mommy kami? mereka baik-baik saja kan dok? mereka selamat kan dok?" tanya Cello dan Cilla beruntun.
"Non Cilla dan den Cello saya mohon maaf sebesar-besarnya tapi saya sudah melakukan sebaik mungkin namun karena benturan yang sangat keras tepat mengenai saraf otak mereka, keduanya tak bisa untuk di selamatkan," ujar dokter Effendy sambil tertunduk.
Bagai di sambar petir di siang bolong hati dan perasaan mereka hancur berkeping keping. Cilla yang menangis histeris hingga akhirnya tak sadarkan diri di pelukan sang Kakak.
"Dokter! dokter! dokter! tolong adik saya pingsan," Cello memanggil dokter.
"Baik tolong anda keluar dulu sebentar," ucap dokter tersebut.
Selang beberapa menit dokter pun keluar.
"Nona Cilla tidak apa apa dia hanya stres dan sangat syok, sebentar lagi dia akan bangun baik saya tinggal dulu ya." sang dokter memberi tau Cello dan berlalu pergi.
dan Cello pun masuk kedalam untuk menemui sang adik satu-satunya itu.
Tok... tok... tok..
Pintu di ketuk tiga kali dari luar dan assisten pribadi Daddy nya pun masuk bersama dengan 3 orang memakai pakaian serba hitam untuk menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut tidaklah murni kecelakaan, melainkan ada yang berniat dengan sengaja untuk mencelakai keluarga Aidan Khan. ada yang memutus kabel rem mobil yang di gunakan kedua orang tuanya.
Cilla yang sudah sadar dan mendengar informasi itu pun langsung merubah raut wajahnya menjadi datar.
...…...
Di sisi lain seorang wanita beserta anak perempuannya tertawa bahagia karena mengetahui bahwa keluarga Aidan Khan hancur berantakan dan perusahaannya hampir di bangkrut.
** maaf gess kalo banyak yang typo karena ini karya pertamaku di tunggu kritik dan sarannya ya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!