NovelToon NovelToon

Sifat tersembunyi My Husban

Bab 1 pernikahan?

Pernikahan?

Apa yang akan kalian pikirkan dengan kata pernikahan. Pasti! pesta yang memulai kehidupan baru bersama orang yang kita cintai.

Berbeda dengan Zahra yang harus menikah tanpa cinta. Ini bukan pula pernikahan karena perjodohan. Lalu Pernikahan jenis apa ini?. 

Zahra Soleha Trustania yang biasa dipanggil Zahra harus menikah dengan orang yang tidak ia cintai dan juga tidak mencintai nya.  Lalu kenapa pernikahan ini  bisa terjadi?

-Skip-

Zahra masih terduduk diam di atas ranjang dengan tangan kirinya terborgol di tiang penyangga ranjang seperti seorang penjahat. Pakaian Zahra berantakan dengan hijab yang terpasang dengan tidak benar.  Zahra tidak berhenti berdoa kepada tuhan semoga tuhan selalu melindungi nya.

Zahra adalah wanita alim yang terbukti dengan busana gamis muslimah nya

dan hijab yang berukuran cukup besar yang selalu ia gunakan di luar dan di dalam rumah jika ada orang lain yang bukan muhrimnya.

Zahra adalah anak yatim yang ditinggalkan ibunya saat kelas 5 SD karena ibunya menderita gagal ginjal. Ayahnya adalah seorang pengusaha kecil dalam bidang pertanian kelapa sawit.  Walaupun kehidupannya sederhana namun zahra dan ayahnya bahagia.

Zahra selalu melakukan kewajibannya yaitu Sholat tepat waktu walau dalam keadaan apapun. Seperti inipun ia tidak pernah meninggalkan sholatnya, karena baginya hanya tuhannya lah yang dapat membantunya

Ia selalu bersyukur bahwa setiap waktu sholat dan mandi selalu ada pelayan yang melepaskannya sejenak dan menunggu Zahra selesai dan memborgolnya lagi.

Pelayan ini seperti orang bisu yang hanya diam.

Selain itu ia tidak lupa berzikir dan melantunkan ayat-ayat al-qur’an. Zahra hafal 30 juz.  Biasannya setiap hari bila tanpa halangan dia akan menyelesaikan 1 juz

Al-qur’an.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan mengagetkan Zahra. Zahra melihat kearah pintu

“ A...ada apa?” tanya Zahra kemudian memalingkan wajahnya, karena ada laki-laki yang ingin ia hindari. Lelaki itu menatap Zahra dengan tatapan dingin.

Lelaki itu tidak menjawab dan terus mendekati zahra dan duduk di atas kasur di samping Zahra.  Merasakan ada yang duduk Zahra kembali melihat sekilas.

“A… ada apa?” Tanya Zahra takut.

Lagi-lagi laki-laki itu tidak menjawab dan mencondongkan tubuhnya ke arah Zahra. Zahra pun mencondongkan menjauh dari laki- laki itu.

“A.. apa yang a…akan kamu laku...kan?” tanya Zahra yang gugup dan semakin takut.

“Ya Allah lindungi hamba mu ini Ya Allah”

Laki-laki itu kembali menegakkan tubuhnya.  Zahra lega karena apa yang ia pikirkan tidak benar. Allah masih melindunginya.

Bagaimana tidak laki-laki di sampingnya ini sudah berusaha menodai nya beberapa kali

tapi selalu gagal.

Lelaki itu memegang tangan Zahra yang terborgol.  Zahra merasa berdosa karena seseorang yang bukan mukrim nya menyentuhnya.

"Lepaskan aku!"

Laki-laki itu tidak peduli.

Lelaki itu melepaskan borgol dari tangan Zahra dengan kunci yang ia bawa. 

Zahra merasakan tangannya terlepas dan bebas dan melihat tangannya dan melihat sekilas lelaki di sampingnya.

“Kau mau melepaskan aku?” tanya Zahra senang.

“Tuhan mendengarkan doaku”

“Kau tidak usah senang dulu.. Aku ingin mengganti dengan ikatan di tanganmu ini dengan lebih besar. Yang ini akan mengikat seluruh tubuhmu” kata lelaki itu dengan. senyum devil nya.  Zahra melirik sekilas

“ A…pa maksudmu?” tanya Zahra binggung. Lelaki itu tidak mempedulikan pertanyaan Zahra

POK POK tepuk tangan lelaki itu..

“Masuklah!” perintah lelaki itu dan masuklah tiga wanita, yang dua adalah wanita paruh baya dan yang satu masih muda yang mungkin seumur Zahra.

“A..apa ini semua?” tanya Zahra lagi melihat 3 wanita itu dan melihat sekilas laki-laki yang duduk di sampingnya dan lagi-lagi pertanyaannya diacuhkan laki-laki di sampingnya

“Ini wanita yang akan kalian rias… Rias dia secantik mungkin. Bila aku tidak puas kalian akan tau akibatnya” kata lelaki itu pada 3 wanita tadi.

“Baik tuan” jawab mereka kompak.

“ Apa ini? Siapa yang mereka rias? dan untuk apa?” tanya Zahra dengan menaikan nada karena selalu diabaikan dan lagi-lagi diabaikan.

“ Kalian keluar dulu.. Masuk setelah aku suruh” perintah lelaki itu pada 3 wanita tadi..

“Baik tuan” jawab mereka kompak dan pergi meninggalkan kamar.

“APA INI? SIAPA YANG MEREKA RIAS? DAN UNTUK APA?" Tanya Zahra lagi dan menaikan nadanya karena selalu diabaikan.  Lelaki itu menatap Zahra dingin kemudian tersenyum menakutkan bagi Zahra.

“Siapa lagi kalau bukan kamu sayang?” jawab lelaki itu santai dan tersenyum.

“Kenapa? Bukan! untuk apa?” tanya Zahra binggung.

“Bukankah ini hari yang kau tunggu?” jawab lelaki itu menambah kebingungannya pada Zahra.

“Hari yang aku tunggu? ini bukan hari ulang tahunku.. Hari apa ini?”

“Hari yang aku tunggu? Hari apa?” tanya Zahra binggung..  Lelaki itu tertawa dan menambah kebingungan pada Zahra.

“ Hahahah… Hari apa? Hari pernikahan kamulah, sayang?” jawab lelaki itu santai.

“ APA? Hari apa tadi? Hari pernikahan aku?” tanya Zahra tidak percaya.

“ Iya sayang” jawab santai lekaki itu.

“De … dengan si.. siapa?” tanya Zahra.

“Dengan ku” jawab lelaki itu dengan santai.

Zahra terbelalak karena ia akan menikah dengan laki-laki yang mau memperkosanya. Zahra tidak mau mepercayainya.  Begini-begini zahra mengharapkan pernikahan dengan cinta.

“Apa apaan ini ya Allah??"

Zahra seperti wanita lain yang ingin menikah dan mengikat janji pernikahan dengan orang yang ia cintai.  Zahra juga memiliki tipe-tipe

ideal. Yaitu lelaki itu harus punya otak, hati dan iman.

1.  Otak

Zahra pengemar para ilmuan dan orang-orang cerdas seperti Albert Einstein, kristopher dan ilmuan lainnya.  Kalau dari indonesia adlah

B.J Habibie. Zahra tidak mengharapkan orang yang terlalu pintar seperti tokoh-tokoh itu, yang pasti cukup saja.

2.  Hati

Orang itu harus mencintainya.  Menerima dirinya apa adanya termasuk kekurangan nya.

3.  Iman

Inilah yang utama baginya.  Orang yang akan nikahi adalah orang yang beriman.  Walau tidak terlalu pintar tidak apa-apa dan tidak terlalu mencintainya juga tidak apa-apa. Setidaknya bila ada iman dia tidak akan menyakiti orang lain.  Jadi orang yang paling Zahra gemari adalah nabinya Muhammad S.A.W.

“ Apa apa ini? Dia mungkin punya otak. Tapi yang pasti dia tidak mencintaiku..Dan dan ia tidak punya iman. Nyatanya dia melakukan ini

padaku. Jika tuhan tidak melindungi ku, aku tidak tau apa yang akan terjadi” batin Zahra.

“Itu tidak mungkin!" jawab Zahra yang tidak percaya.

“Apa yang tidak mungkin?.. Sayang” kata lelaki itu dengan tatapan tanpa arti.

“ Aku tidak akan menikah denganmu” jawab Zahra tegas.

“Kenapa?” kata laki-laki itu dengan wajah yang sangat menyeramkan.

“ Itu tidak mungkin. Ini pernikahan jangan main-main!" jelas Zahra.

“ Baiklah jika kamu tidak mau”  kata lelaki itu marah dan mencondongkan tubuhnya ke Zahra.  Zahra sadar akan hal itu dan mencondongkan tubuhnya menjauhi lelaki itu.

“ A.. pa yang.. yang A..kan kau la..lalukan?” tanya Zahra ketakutan dan terus menjauhi dirinya.  Namun lelaki itu itu terus mencondongkan dirinya dan mendekati zahra.

Sampai tubuh Zahra mentok di atas kasur.  Laki-laki itu menopang tubuhnya. Mau tidak mau Zahra harus melihat wajah lelaki itu..

“A…pa yang akan kau lakukan?” tanya Zahra.

“Menikmati tubuhmu” jawab lelaki itu dingin dan menekuk tangannya dan tubuhnya semakin mendekati zahra.

“Aku mohon.. jangan … ini dosa.. hiks hiks” mohon Zahra sambil menangis. Ia tidak dapat menahan air matanya.

“Dosa? Baiklah menikah dengan ku”  kata lelaki itu dan sedikit menjauhi badan Zahra Namun Zahra masih dalam kukungan lelaki itu..

“TIDAK!!!” jawab Zahra tegas.

“ Baiklah aku akan menikmatimu sekarang.. Aku tidak akan segan-segan lagi..” kata lelaki itu dan mendekat ke Zahra.

“Aku sudah tidak sabar”  kata lelaki itu mengoda di telingga Zahra.

“TIDAK!! Aku mohon hiks hiks jangan lakukan itu.. itu benar-benar dibenci tuhan” jelas Zahra sambil menagis.

“Maka menikahlah denganku” kata lelaki itu yang masih ditelingga Zahra dan memundurkan tubuhnya sedikit.

“Ini adalah tawaran terakhir. Aku benar-benar sudah tidak tahan dan aku berjanji padamu aku akan menyelesaikan apa yang tidak  terjadi sebelumnya” acam lelaki itu.

Zahra mulai berfikir. Laki-laki itu tidak mendapat jawaban dari Zahra dan mendekat pada  Zahra.

“ Baik.. baik .. aku akan menikah denganmu” jawab Zahra.

“ Ok” kata lelaki itu dan merubah posisinnya menjadi duduk dan Zahrapun kembali dudu.

“Baiklah aku akan siap-siap sekarang” kata lelaki itu dan menggusap kepala Zahra dan berdiri dan meninggalkan Zahra.

“Ya Allah apa yang aku lakukan? Apakah ini keputusan yang benar? Aku takut tuhan.  Semoga ini yang terbaik. Ya Allah aku serahkan semuanya kepadamu termasuk hidup dan mati ku dan juga pernikahannku.  Robbanna atina Fidunnya hasannah wabil a hiroti Hasanna Wakinan azabannar” doa

Zahra dengan air mata yang tidak dapat ia bendung.

“ Mah hiks, mama liat zahra kan di surga hiks? Hiks Mah apa ini keputusan yang benar hiks? Zahra hiks takut mah? Mah Apa yang harus Zahra lakukan?” 

 “Pah hiks hiks. Zahra kangen. Apa papah akan dateng kepernikahan Zahra?” kata Zahra dan menggingat kata papahnya yang akan menjabat tangan calon suaminya dia yang akan menikahkan putrinya

“ Ya Allah. Jika dia memang lelaki yang kau pilihkan untukku. Aku yakin dia yang tebaik untukku. Jika hamba boleh memohon tolong

hentikan penikahan ini.  Ya Allah bila benar ia jodohku aku akan terima dia apa adanya. Ya Allah buatlah penikahan ini menjadi sakinah.

Bawalah pernikahan ini kejalanmu agar aku bisa kesurgamu ya Allah.  Ya Allah bantu aku untuk mengurus keluargaku nanti dan berikanlah kesabaran untukku.  Ya Allah berikanlah hidayah kepada orang itu yang

sebentar lagi menjadi suamiku”

Tiba-tiba masuklah tiga wanita tadi dan memberi hormat pada Zahra.

Zahra pun menunduk.

“ Yonya kami akan merias dirimu. Percayalah nyonya kami akan membuat nyonya cantik super super cantik” kata salah satu wanita itu.

Zahra hanya tersenyum

“Sebelumnya perkenalakan nama saya Albarcan nyonya saya yang akan merias wajah anda” lanjutnya.

“Saya Albardri nyonya. Saya yang akan memilih baju yang akan anda gunakan dan saya desainernya” kata wanita lainnya.

“Dan saya Albardra saya yang akan melihat baju dan kecocokan meke up serta perhiasan yang akan nyonya gunakan” kata yang satunya.

“Kalian berkeluarga?” tanya Zahra mengetahui nama mereka.

“Tidak!” jawab mereka kompak.

“Kami harus memperkenalkan nama kami dengan mengabungkan nama perusahanan dan nama singkat kami”jelas Albardra.

“Lalu siapa nama asli kalian?”tanya Zahra penasaran.

“Saya Cantika nyonya” jawab Albarc can

“Kalau ini indri dan Sandra” lanjutnya dan menunjuk Indri dan Sandra.

“Jadi Albar nama perusahan kalian?” tanya Zahra.

“Ya nyonya. kami dari Albarnista beauty dari Albarnista grup” balas Indri

“Albanista? Bukankah itu nama keluarga lelaki itu?".

“Baiklah nyonya kami akan mulai. Tolong nyonya berdiri” kata Sandra menyadarkan Zahra.

Zahrapun turun dan mendekat pada mereka bertiga.

“Masuk!" kata cantika.

Masuklah beberapa orang. Ada yang mendorong gantung berisi baju ada

yang mendorong menja berisi kotak-kotak.  Kini ruangan kamar itu penuh.

“Busana yang aku kenakan harus busana muslim” tegas Zahra.

“Baiklah nyonya. Tuan juga sudah menegaskan itu agar pakaian anda tertutup” jawab Indri.

"Dia? mau aku tertutup. Apa sih mau pria itu?"

Sandra dan Cantika melihat lihat Zahra.

“Sepertinya aku tidak perlu kerja keras. Soalnya wajah nyonya sudah cantik tanpa make up” jelas Cantika.

“Kau benar Can. Badan nyonya bagus baju biasa saja sudah pasti bisa membuat nyonya cantik" Jelas indri.

“Kalian benar” jawab Sandra membenarkan cantika dan indri.

Sudah 2 jam mereka merias Zahra….

Apa kelanjutnya tunggu diepisode selanjutnya..

autor butuh dukungannya ya..😗

Bab 2. Pertemuan

Setelah selesai mereka merias Zahra semua orang pamit meninggalkan Zahra.

“Sudah selesai nyonya” kata Indri menghancurkan lamunan Zahra. Pasal Zahra tidak mempedulikan semua orang terus berdoa agar Allah menggiatkan nya dan berharap pernikahan ini tidak akan pernah terjadi.

“Lihatlah nyonya anda terlihat sangat cantik” kata Sandra. Dan membuat Zahra melihat pantulan dirinya di cermin.

Zahra terbalut dengan busana pernikahan berwana putih elegan.  Baju dengan bagian bawah yang sangat mekar dengan manik-manik bunga diseluruh gaunnya.  Hijab yang dibentuk dengan indahnya. Namun bagi

Zahra jilbabnya kurang besar, karena selama ini jilbab yang ia gunakan selalu menutupi dadannya. Riasan yang sederhana diwajahnya. Zahra menang terlihat sangat cantik bahkan Zahrapun kaget dengan

perubahan dirinnya.

“ini mah karena nyonyanya yang memang sudah cantik” kata Sandra.

Membuat Indri dan Cantika manggut-manggut mengiyakan.  Sedangkan Zahra hanya bisa tersenyum.

“ Bagaimana nyonya apakah sudah puas dan suka dengan penampilannya?” tanya Sandra memastikan takut Zahra tidak suka.

“Ya. Terima kasih” jawab Zahra tersenyum.

“Baiklah kalau begitu kami pamit. Nyonya harus menunggu tuan menyemput nyonya.” Kata cantika undur diri.

“OK. Terima kasih” kata Zahra lagi

“Tidak usah sungkan nyonya. Bila butuh kami hubungi kami saja” jawab Sandra.

Mereka menunduk memberi hormat kepada  Zahra sebelum mereka  semua keluar dari kamar.  Kamar ini kembali seperti semula. Berubah sedikit dimana berubah letak kursi dan meja. Karena mereka langsung membawa barang yang mereka bawa.

Setelah mereka semua pergi Zahra kembali duduk di sofa.

“Apa yang akan terjadi setelah ini? Aku..aku  akan menikah dengannya?" kata Zahra yang masih tidak percaya dengan kenyataan.

Pasalnya Zahra dan lelaki yang akan dia nikahi orang yang baru ia temui  1 bulan yang lalu.  Oh tidak lebih tepatnya 3 bulan yang lalu

di amerika tepatnya di taman Harvard university di situ kamipun tidak saling mengenal, karena hanya lelaki itu yang menyebutkan namanya sedangkan Zahra tidak.

Mereka hanya bertemu 1 kali disitu pun hanya

berbincang sedikit.   Dan kembali bertemu 1 bulan yang lalu setelah di Indonesia.

-Flashback-

 Pertemuan mereka memang  aneh yang dimana datang seorang laki-laki yang langsung mengajaknya pacaran. Ini memang gila.nSaat itu Zahra lagi menunggu Sansain sahabat satu-satunya Zahra selama di kuliah Harvard university.

Pada saat kecil cita-cita Zahra adalah menjadi seorang dokter.  Ia selalu tekun belajar disela-sela membantu ayahnya.  Pasalnya ia mengantikan ibu yang telah meninggalkannya yaitu mengurus rumah, sedangkan ayah sibuk dengan berkerja.  Selain itu, Zahra pada saat SMA ia membuka toko Aksesoris untuk menambah uang tabungan karena ia tau uang kuliah di jurusan kedokteran sangatlah tinggi.

Allah sayang pada Zahra. Zahra diberi otak yang cerdas. Zahra mencoba mendaftar di Harvard university dengan prestasi Zahra pada saat SMA dimana dia pernah mengikuti lomba internasional dan ia juara 3. Walau hanya juara 3 itu sudah menjadi pencapaian yang luar biasa.  Selain itu, ia juga memenangkan beberapa kejuaraan tingkat nasional.  Bahasa inggris Zahra

yang lancar memudahkan dia masuk ke Harvard university.  Selain itu, Zahra juga mendapatkan beasiswa full di Harvard university.

Selama 3,5 Zahra di Amerika semua berjalan dengan cukup lancar.  Walau kadang ada yang memandangnya aneh karena hijab yang digunakan Zahra berukuran besar.  Sahabat Zahra Cuma 1 orang Sansain Princess Logains.

Zahra sudah menunggu di taman selama 5 menit namun Sansain belum juga datang.. Sansain tadi bersama Zahra yang akan makan, namun ada barang Sansain yang  tertinggal di laboratorium, sehingga ia masuk lagi.

Karena Sansain tidak datang-datang Zahra mencari tempat duduk dan membuka handphone untuk membuka Aplikasi Al-qur’annya.

Zahra lagi membaca Al-qur’an dengan nada yang sangat kecil. Kemudian datang seseorang laki-laki berdiri dihadapan Zahra.

Selama di amerika mengunakan bahasa inggris ya.

“Excuse me (Permisi)” kata lelaki itu dengan bahasa inggrisnya. Karena ayat Zahra belum selesai ia melanjutkannya terlebih dahulu.

“Excuse me (Permisi)” kata lelaki itu lagi dan Zahra tetap diam karena ayatnya belum selesai.

“Are you deaf? Does the cloth that covers your waist make you unable to hear? (Apa kau tuli? apa kain yang menutup telingamu membuatmu tidak bisa mendengar?)” kata orang itu sedikit kesal karena tidak

mendapat jawaban dari Zahra.

“ Ya?” tanya Zahra setelah selesai ayatnya dan menutup aplikasi Al-qur’annya. Dan melihat sekilas lelaki itu.

“Oh kau tidak tuli" kata orang kesal itu dengan bahasa Indonesia.

“Dia bisa bahasa Indonesia? Apa dia orang Indonesia?” tanya Zahra dalam hati.

“What is wrong? Is there anything I can help? (ada apa? Ada yang bisa saya bantu?)”  tanya Zahra pada pada lelaki itu.

“Ya .. from now on you become my lover..( ya… mulai sekarang kamu jadi kekasihku) ” jawab lelaki itu santai.  Zahra kaget dengan pernyataan lelaki itu dan melihat wajah lelaki yang mengatakan kata-kata yang tidak masuk akal.

“What did you say? Are you crazy? (apa yang kamu katakan? Apa kamu gila?)” tanya Zahra yang tidak percaya.

“What reaction is that? Is this a happy reaction because I was shot with a handsome and rich person like me?   (Reaksi apa itu? apa ini reaksi senang karena ditembak dengan orang tampan dan kaya sepertiku?)” kata lelaki itu sombong.

“Apa lelaki ini baru lari dari RSJ (Rumah sakit jiwa)”

“Sorry. It looks like you're wrong people ... we just don't know each other. (Maaf. Sepertinya kamu salah orang... kita saja tidak saling

mengenal.)” kata Zahra yang kebingungan.

“No.. I'm not wrong (tidak! aku tidak salah)” jawabnya

“Do we know each other? (apa kita saling mengenal?)” tanya Zahra mencari informasi kenapa laki-laki ini mengatakan it.

“Ya..” jawab lelaki itu singkat.

“then? (lalu?)” tanya

“ Aku bisa gila bila disini terus. Dia menguji ku sekarang. Aku takut menambah dosa”

Zahra  mengambil tasnya dan berdiri

“ Sorry. Assalamualaikum” kata Zahra dan melangkah.

Baru mulai melangkahkan kakinya laki-laki itu memegang tangannya. Zahra langsung melepaskan tangannya dengan kasar dan berbalik melihat laki-laki yang memegang tanganya.

“Are you crazy? you know this is sin. (Apa kau gila? kau tau ini dosa?)” kata Zahra marah.

“Where are you going? (kamu mau kemana?)”tanya lelaki itu tak kalah marah.

“ GO..(pergi).. I don't want to serve crazy people like you. (Aku tidak mau meladeni orang gila sepertimu”  kata Zahra marah.

“ GO?? Your boyfriend is here. Where are you going? (pergi pacarmu ada disini kamu mau kemana?) ” kata lelaki itu.

“My boyfriend?” jawab Zahra sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“We just don't know each other (Kita saja tak saling mengenal)” jelas Zahra dan berbalik dan melangkah menjauh..

“Tunggu!”  Kata lelaki itu dengan bahasa indonesia dan menghentikan langkah Zahra dan berbalik melihat lelaki itu

“Kau bisa bahasa indonesia?” tanya Zahra yang penasaran.

“Ya. “ jawab lelaki itu singkat.

“Kau tadi bilang kita tidak saling mengenal? Mana mungkin kau tidak mengenalku?" kata lelaki itu sombong.

“Aku tidak mengenalmu dan aku tidak ingin mengenalmu. ” jawab Zahra.

“Assalamualikum” kata Zahra lagi kemudian berbalik dan melangkah lagi.

“ Tunggu!” kata lelaki itu dan lagi-lagi Zahra harus berhenti

“ Ada apa lagi sih dengan cowok satu ini?”

“APA LAGI? Apa ada yang bisa saya bantu?” tanya Zahra menahan emosinya.

“Perkenalkan nama saya Sofian Albarnista. Panggil saja Sofian..” kata lelaki itu memperkenalkan diri.

“Sudah? . Assalamualikum” Zahra berbalik lagi dan melangkah.

“Tunggu!" kata lelaki itu dan Zahra harus berhenti lagi . Zahra hanya menghela nafas panjang.

“Kau sudah mengenalku sekarang kau tau aku pewaris Albar grup” kata lelaki itu sombong.

“Dan sekarang kita bisa pacaran?” lanjutnya.  Zahra berbalik dan melihat lelaki itu.

“Dalam agamaku tidak ada pacaran” jelas Zahra. “Apa agama mu?” tanya Zahra

“Islam” jawab Sofian singkat .

“Harusnya kau mengucap salam saat pertama kali menyapa bukan Excus me. Sebaiknya kita tidak usah bertemu lagi. Assalamualaikum” kata zahra dan berbalik dan melangkah menjauh.

“Setidaknya beri tau aku namamu?” teriak laki-laki itu karena Zahra semakin jauh. Zahra tidak mengindahkan pertanyaan Sofian dan pergi melangkah menjauh

Zahra melangkah untuk ke laboratorium mencari Sansain. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

“Zahra" Kata  orang itu dan Zahra langsung berbalik.

“OMG Zahra. Why I call you don't look ? (Kenapa aku panggil kamu tidak menengok?)” tanyanya dan Zahra hanya diam.

“Is there any problem? (Apa ada masalah?)” lanjutnya karena tidak ada jawaban dari Zahra.

“Nothing” jawab Zahra singkat.

“Where have you been? (Kemana saja Kamu?)” tanya Zahra karena temannya

iya yang datang adalah Sansain.

“Sorry ... there was a lecturer who asked me for help in the

laboratory (Maaf.. tadi ada dosen yang meminta bantuan aku di

laboratorium)”  jelas Sansain.

“OK. let's eat ... I'm hungry.(Ok.. ayo makan… aku sudah lapar)" jawab Zahra.

“Ok” jawab Sansain dengan senyum dan tangan yang dibentuk seperti huruf O

Zahra dan sansainpun makan…

-Flasback off-

#######

dan apa yang akan terjadi?... nantikan episode berikutnya 😚😚😚

sorry ke tipo an outor sudah mendarah daging hehehe

Bab 3. Ijab Kobul

Zahra prof...

Suara pintu menyadarkan aku akan lamunan Zahra.  Zahra melihat kearah pintu masuklah dua orang gadis muda yang cantik.

“Maaf Nyonya.. tuan sudah menunggu anda di bawah?” kata salah satu dari mereka.

“ Kalian siapa?” jawab Zahra lesu.

“ saya andin dan ini adik saya Afika, kami pelayan dirumah tuan ini” jawab Andin memperkenalkan diri.

“Ayo nyonya. Tuan sudah menunggu dari tadi dan penghulu sudah lama datang” kata Afika.

Zahra Pun berdiri dan melangkah. Afika dan Andin mengikuti Zahra dari belakang. Zahra membawa bungga ditanggannya.  Zahra melangkah dengan lesu dan kosong.

“ Ya Allah ku pasrahkan semuanya padamu dan tolong kuatkanlah diri hambamu ini.  Aku ingin ayah. Ya Allah.. Aku mau ayah yang

melakukannya”.

“Hati-hati nyonya" Kata Andin dan memegang salah satu tanggan Zahra karena mereka akan turun tangga sedangkan Afika menggangkat gaun Zahra yang mengeser dilantai takut Zahra jatuh.

Zahra hanya menjawab dengan senyumannya.

“Sebelum Zahra berada dilantai bawah. Masih ada 3 lantai lagi. Ada tangan yang tergadah di depan Zahra. Zahra menonggak dan memandang pemilik tangan..

“A.. a… ayah?” kata Zahra melihat orang itu dan mulai menangis air mata Zahra tidak dapat ia bendung.  Ia benar-benar rindu ayahnya.

Orang itu adalah Ramli Soleh trustan ayah kandung serta Orang tua tunggal Zahra. Yang menyayangi Zahra sepenuh hati.

“Iya.. ini ayah sayang?”kata Ramli.

Zahra langsung memeluk ayahnya untuk menghilangkan rasa rindunya selama ini.  Ayah Zahra membalas pelukan anaknya.

Pasalnya selama di Amerika Zahra dan Ramli sulit untuk berkomunikasi karena panggilan luar negeri sangat mahal

Apalagi saat Zahra pulang ke Indonesia belum sempat bertemu Ramli ayahnya dikarena ia langsung di culik laki-laki gila yang akan menjadi suamimnya.

-Flasback-

Dari pertemuannya dengan Sofian hari itu, Zahra tidak pernah bertemu Sofian sekali pun.  Zahrapun sudah melupakan kejadian itu.  Zahra menganggap itu hanya lelucon yang diberi tuhan untuk menghiburnya.

Tepat 2 bulan kemudian adalah hari wisuda Zahra. Ia akan langsung pulang dan menemui ayahnya. Dia sudah rindu ayahnya.  Karena dia di Amerika sudah 3 tahun 10 bulan.  Rindu? Ini sanggat rindu.  3 hari setelah wisuda ia pamit pada Sansain akan pulang ke Indonesia dan bilang Sansain main ke indonesia untuk mampir dirumahnya. Zahra juga memberi alamatnya di Indonesia kepada Sansain.

Sesampainnya di bandara Sukarno Hatta.  Zahra sudah tidak sabar untuk bertemu sang ayah. Zahra berniat pulang dengan taksi.

Didepan bandara Sukarno Hatta.

“Taksi.. nona?” kata seseorang laki-laki supir taksi.

“Ia..” jawab Zahra Mengiyakan.

“Tolong, pak barang-barang saya” kata Zahra meminta tolong supir tadi untuk memasukkan barang-barangnya.

Setelah Zahra di dalam taksi.  Sopir taksi menjalankan taksinnya.

“Tujuannya kemana non?” tanya sopir itu.

“Ini pak” Zahra memberikan kertas yang berisi catatan alamat rumahnya dan pak sopir mengambilnyam

“Oh di jalan kali licin, Depok non?"  Tanya sopir itu meyakinkan setelah membawa tulisan yang diberi Zahra.

“ Ia pak” Jawab Zahra membenarkan.

Taksipun berlalu sesuai kearah tujuan Zahra.  Kadang supir taksi menanjakan sesuatu agar mengurangi sepi.

“ Non dari mana? dan ke depok ketemu siapa, non?” tanya supir taksi itu

“ Saya dari Amerika pak. Ke depok mau pulang ke rumah ayah” jawab Zahra.

“ Dari Amerika non? Wah hebat ya non. Di sana ngapain non?”

“ Saya kuliah pak” jawab Zahra.

“ Biaya kuliah disini aja besar apalagi di Amerika ya non? saya juga punya anak kuliah di Univeritas jakarta kualahan membayar uang semesternya” jelas pak supir.

“Ah.. tidak juga pak saya dapat beasiswa disana dan beasiswannya full. Ya walau kadang saya harus berkerja juga untuk menambah uang jajan” jawab Zahra.

“Beasiswa non. Berarti non pintar sekali bisa dapet beasiswa di luar negeri lagi” kata supir itu kagum.

“ Ya begitu lah pak. Allah masih sayang sama saja. Semua ini juga karena Allah” jawab Zahra.

“Waw. Sudah cantik, pintar, soleha lagi” kagum supir taksi itu pada Zahra.

Tiba-tiba ada yang memberhentikan taksi yang Zahra tumpangi dengan menghalingnya menggunakan mobil. Pak supir mengerem mendadak.

“ Non, tidak apa-apa?” tanya supir taksi pada Zahra.

“Alhamdulillah. Bapak sendiri?” tanya Zahra

“Baik non" jawab supir taksi..

Dari mobil yang menghalangi mereka keluar seseorang menggunkan jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya dan celana dasar warna hitam, serta sepatu kulit hitam. Ia keluar mobil dengan elegan. Serta kaca mata hitam yang menambah karismanya.

“Non. Kenal orang itu?’ tanya supir pada Zahra.

“Tidak!! Tapi sepertinya pernah lihat” jawab Zahra karena belum jelas muka lelaki itu.

Laki-laki itu berjalan kearah taksi yang ditumpangi Zahra. Sebelum laki-laki itu sampai ada beberapa orang laki-laki dengan jas hitam dan kacamata hitam mengedor pintu taksi yang ditumpangi Zahra.  Zahra dan supir taksi terkejut dan sedikit takut. Karena jalanan yang mereka lalui sangat sepi.

“Bagaimana ini pak?” tanya Zahra yang takut.

“Tidak tau non” jawab supir taksi itu tak kalah ketakutan.

Lelaki itu membuka paksa taksi. Akhirnya pintu taksi tempat Zahra terbuka.

“Mau apa kalian?” tanya Zahra.

“Tuan” kata orang-orang yang beras hitam dan menunduk hormat pada lelaki yang keluar dari mobil didepan taksi Zara.

Lelaki itu menunduk dan memasukkan kepalannya ke dalam taksi. Zahra.. melihat itu Zahra ketakutan.

“A… pa yang akan kamu lakukan.” Tanya Zahra terpotong-potong karena takut.

Lelaki itu tidak menjawab pertannyaan Zahra dan terus menatap dingin pada Zahra.

Kemudian lelaki itu membawa Zahra dalam gendongan.  Zahra memberontak.

“A..pa yang kamu lakukan? Lepaskan saya!!” kata Zahra dan terus berusaha lepas dari gendongan lelaki itu..

Supir taksi berusaha menolong Zahra namun terhalang oleh bodyguard atau lelaki- lekaki berjas hitam

Lelaki itu memasukkan Zahra ke dalam mobil yang ada di depan taksi dan ia juga masuk kebdalam mobil.

“Jalan pak” kata lelaki itu pada sopir yang sedari tadi di dalam mobil.  Mobilpun berjalan.

“ Siapa kamu? Kamu mau apa?” tanya Zahra dengan ketakutan.

“ Kau tidak mengenaliku, sayang?” jawabnya dengan menekan kata sayang.

“Jangan panggil saya sayang.. Siapa kamu?” ronta Zahra.

“Suts” kata orang itu meletakkan telunjuknya di bibirnya menyuruh Zahra diam.

“Hiks hiks.. Apa yang kamu lakukan?… Apa salahku hiks-hiks?.. aku..” kata Zahra sambil menangis dan terpotong saat lelaki itu menarik leher Zahra mendekatnya.  Zahra langsung memberonta dengan keras.

“Lepaskan saya. Aku mohon. Lepaskan saja” ronta Zahra..

Lelaki itu menarik tekuk leher Zahra semakin mendekat dan keras. Zahra kesakitan.

“AAAU” terak Zahra.  Saat Zahra membuka mulut lelaki itu memasukkan sesuatu ke mulut Zahra dan langsung tertelan oleh Zahra. Rasannya cukup pahit.  Lelaki itu memberi minum kepada Zahra. Tetapi Zahra tidak mengambilnya.

“MINUM!!!” bentak lelaki itu.

Zahrapun menurut dan meminum air itu karena lidahnya juga masih terasa pahit.  tidak lama itu Zahra langsung merasa pusing dan tertidur.

Lelaki itu menarik kepala Zahra ke bahunya karena posisi kepala Zahra yang mangut-manggut hampir jatuh atau mendekat ke arah jendela.

“Kau terlalu berisik sayang. Aku tidak melakukan ini jika kamu tidak berisik. Apa Kau tidak mengenaliku lagi? Kita baru 2 bulan tidak bertemu” kata lelaki itu. Ya lelaki itu adalah Sofian Albarnista calon suami Zahra

-Flasback off”

“ A..ayah kenapa bisa disini ?” tanya Zahra pada Ramli setelah melepaskan pelukan.

“Gadis bodoh ya menjadi walimu dalam pernikahan?” kata Ramli santai dan senyum.

“A.. ayah ak..”kata Zahra yang terpotong Ayahnya.

“Sudah.. Calon suamimu sudah memberi tau semuannya. Ayo dia sudah menunggu lama” kata Ramli pada Zahra

“Kenapa ayah mensetujui pernikahan ini kenapa ayah tidak menolak. Apa yang dilakukan lelaki itu?” tanya Zahra dalam hati

Zahra melihat sekeliling ada banyak orang. cukup ramai yang melihat kearahnya

Mereka berbisik-bisik

“Cantik.. pantas tuan tergila-gila"

“Benar-benar cantik”

“Pasangan yang serasih”

Dan masih banyak lainnya

 Zahra kagum dengan hiasan ruangan yang cukup ilegan berwarna putih yang dihiasi berbagai bunga yang mempercantik ruangan.  Zahra cukup kagum.  Dari tadi ia tidak melihat ruangan itu karena ia terus melihat kebawah.

Lelaki yang akan menikah dengannya berdiri diatas altar pernikahan siapa lagi kalau bukan Sofian.  Sofian pun memakai serba putih dari

jas, celana dan kemejannya.  Sama seperti ruangan dan Zahra yang juga putih dari gaunnya dan jilbabnya.  Bahkan bunga yang Zahra bawa juga mawar putih.

“Lelaki itu sudah menyiapkannya, huh”

“Ayo!" kata Ramli menyadarkan Zahra dan menggulurkan tanganya ke Zahra.  Zahra menyambut tangan ayahnya dan ikut berjalan bersama dengan ayahnnya.

Sofian  tersenyum melihat Zahra dan terus terpukau dengan kecantikan Zahra. “aku tidak salah mencari wanita” Kata sofian dalam hati

Ramli mendudukan Zahra dan Sofian duduk disamping Zahra.  Ramli duduk di depan Sofian dan di samping Ramli ada penghulu. Semua orang melihat mereka.

“Sudah siap?" kata penghulu.

“Ia” Jawab sofian

“Mari saya mulai..” pengghulu mulai membaca ayat al-qur’an

“Sekarang untuk ayah sang gadis dan calon menatunya berjabat tangan” kata penghulu itu mempersilahkan Ramli dan Sofian berjabat tangan. Ramli dan Sofian berjabat tangan. Penghulu menyuruh Ramli membac ijab kabulnya

“ Saya nikahkan dan kawinkan putri saya yang bernama Zahra Soleha Trustania dengan ananda Sofian Albarnista bin alm Yusuf ali albarnista dengan mas kawin emas seberat 1 kg dan sebuah rumah dibayar tunai” kata Ramli membaca itu

“ Saya terima nikah dan kawinnya Zahra Soleha trustania binti Ramli Soleh Trustan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai” kata Sofian dengan sekali tarikan nafas.

“Bagaimana dengan saksi?” tanya penghulu.

“Sah” jawab mereka kompok.

“Selamat nak kalian resmi menjadi pasangan suami istri” kata penghulu itu diiringi dengan tepuk tangan.

Setelah itu Sofian memasukkan cincin ke jari Zahra dan kemudian Zahra memasukkan cincin ke jari Sofian. Zahra mengambil tangan Sofian dan menciumnya. Kemudian Sofian mencium kening Zahra. Yang diakhiri dengan

tepukan yang meriah.

Pandangan Zahra dan Sofian melihat Ramli yang meneteskan air mata bahagia.  Sofian menyalami Ramli.

“Jaga putri ayah satu-satunya ini ya.  Bimbing dia menjadi istri yang soleha. Bila Zahra tidak patuh dan mungkin bandel tolong tegur dia. Ini salah ayah yang tidak mengajari dia dengan benar” kata Ramli kepada

Sofian.

“Baik yah” jawab Sofian dengan senyuman manisnya. Tapi bagi Zahra itu senyuman yang menyeramkan.

“Si raja ekting”

Sekarang gantian Zahra menyalami ayahnya.

“Jadi Istri yang soleha ya sayang. Ayah selalu mendoakan kebahagian kalian berdua. engga nyangka anak ayah sudah dewasa sekarang. Patuh ya sayang dengan suamimu. Kini surgamu sudah bersamanya suamimu” kata Ramli mengusap kepala anaknya.

“Ia ayah. Zahra sayang ayah” Zahra memeluk Ramli. Ramli membalas pelukan putrinya dan mengusap kepala jahra.

Zahra dan sofian duduk di atas panggung. Sofian mendekatkan tubuhnya ke Zahra dan berbicara di kuping Zahra.

“Kamu pasti binggung kenapa Ayahmu setuju.” Kata Sofian membuat Zahra kaget.

“A..pa yang kau lakukan kepada ayah?” Tanya Zahra

“Apalagi kalau bukan mengancamnya” jawab Sofian dengan senyum devilnya.

“KAU…!" Zahra melotot pada Sofian. Kemudian ia tertunduk frustasi.

"Astafirullah dia suamiku sekarang”

"Apa kini aku akan menjadi ****** yang menghangatkan ranjang saja” batin Zahra yang sedih.

“Kenapa? Apa sekarang kau pusing.. Ini baru permulaan sayang. Setelah ini kamu akan menderita seumur hidupmu” kata Sofian membuat sedih Zahra bertambah

“KENAPA ? Apa salahku?” tanya Zahrah

“Pelankan suaramu. Kesalahanmu banyak sayang yang pertama kau menolakku yang kedua kau melupakan aku” balas Sofian.

Emm emm deheman seseorang menyadarkan mereka berdua. Dan membuat Sofian dan Zahra berdirim

“Aduh pengantin baru. Bermesraannya nanti saja di kamar” kata salah seorang laki-laki paruh baya memberi salaman kepada Sofian dan Zahra. Zahra hanya meletakkan kedua tanggan di depan dada, sebagai tanda salamnya.

“Aduh paman..bisa aja.” Jawan Sofian dengan menggoda.

“Eh kalian pasangan yang serasi. Cantik dan ganteng. selamat ya” kata perempuan paruh baya. Menyalami Sofian dan Zahra.

“Terima kasih..”  jawab Zahra

“Mereka Om dan tante ku. Om Ramdan dan tante Aisyah” kata Sofian memperkenalkan

“Terima kasih om dan tante” jawab Zahra lagi.

“Sukses ya Bro akhirnya loe engga jomblo lagi” kata seseorang yang baru naik dan menyalami Sofian.

“Ia teman Sofian anak on Ramlan dan tante Aisyah namannya Dedy Saputra” kata Sofian mengenalkan Dedy kepada Zahra

“Om dan tante turun dulu ya. Selalu bahagia” kata tante Aisyah pamit

“Terima kasih om tante” jawa Zahra

“Hai kakak ipar. Aku Dedy” kata Dedy menjulurkan tangannya.

Zahra tidak membalas tangan Dedy dan salaman dengan cara dia.

“ Hai Dedy aku Zahra” balas Zahra.

Melihat itu Dedy binggung bagaimana bisa orang Alim mau dengan Sofian yang suka bermain ONS.

“Hai kak. Kok bisa dapat orang alim? Apa kakak ipar tau kakak suka main ONS?” tanya Dedy pada Sofian sambil berbisik namun masih didengar Zahra. Sofian tidak menjawab.

“ONS? Cobaan apalagi ini tuhan”

“Udah turun lo. Masih banyak yang antri mau beri selamat” kata Sofian menyuruh Dedy pergi.

“Hist” jawab Dedy kesal dan turun.

Sesi salaman pun berakhir kini jam 22.00 tamu mulai pergi. Kini tinggal pembantu, asisten dan juga ayah Zahra.

######

Apa yang akan terjadi?

Tunggu dikelanjutannya

Jangan lupa like dan komen 😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!