" Apa yang kau takutkan terkadang tak kan benar benar terjadi" - Aurora Berliana
09 Januari 2020, Kota Kenangan.
Hari itu dimana aku mulai memasuki dunia baru, aku yang notabene anak rumahan sekarang memaksa dirinya untuk keluar dari zona nyaman nya. Dimana hari itu aku pergi mengikuti acara yang diadakan oleh sahabatku. Sebenernya aku tidak mau tapi dia tetap memaksa. Nama dia Adella Putri Amanda. Dia ketua disalah satu organisasi dikampus nya, entah kenapa hari itu dia memaksa ku mengikuti acaranya padahal jelas-jelas aku dan dia beda kampus.
" Ra ayo lah, gue jamin acaranya seru!! serius gue, ayo lahh ya ya? demi sahabat loe yang cantik ini." Ucapnya
" Gue gak mau Del, loe tau sendiri gue gak suka keramaian" Jawab ku
" Tapi ini beda Ra, ini baksos dan setelah baksos kita bakal pergi ke villa buat liburan, daripada loe dirumah mending ikut gue ngehabisin hari libur loe yang ngebosenin ini" Rayu dia padaku
" Gak ada yang kenal sama gue disana" Ucap ku
" Nah!! Makanya itu gue ngajak loe, biar loe kenal sama teman-teman gue, gue gak mau loe terus terus an gini Ra, gue kangen sama loe yang kaya dulu. Coba buat warna yang baru lagi di dunia loe, loe berhak atas itu. Pikirin dulu apa yang gue bilang ini uda sore gue pulang dulu" Pamitnya
Setelah Della pulang aku terus memikirkan ucapanya, apa aku berhak?. Semesta begitu mempermainkan ku sekarang, waktu terus mengejar mendesak ku agar keluar dari zona ini. Dan pada akhirnya aku menyetujui saran dari Della.
Pagi hari di tanggal 09 Januari 2020, pukul 07.00, Della menjemput ku. Diperjalanan aku harap was was diri ini sudah lama tidak berbaur dengan sekitar, diri ini apa siap untuk semua? Apa yang dipikirkan mereka tentang aku? sedangkan aku bukan anak kampus mereka, Apa mereka bisa menerima ku di kalangan mereka? Banyak pikiran yang bertanda tanya dalam otak ku.
"Ra, Ra, Ra!!! AURORAAAA!!!" Teriak Della
" Apaan sih Del, gue gak budek yaa!!" Ucap ku kesal
" Apaan apaan dipanggil dari tadi gak nyaut nyaut loe, sekarang malah nyalahin gue" Jawab Della
" Iya iya maap" ucap ku
" Yauda ayo turun, tuh teman teman gue uda pada nunggu" Ajak Della
" Ayo Rora loe pasti bisa, fighting" ucap ku dalam hati
Apa yang aku takutin dari tadi, eh salah dari semalam lebih tepatnya tidak menjadi kenyataan mulai saat turun semua teman-teman Della menyambutku dengan baik. "Semua tidak seburuk itu" pikir ku. Ada satu nama yang aneh untuk ku saat Della mengenalkan ku padanya.
" An kenalin ini sahabat aku dari jaman baheula hwhahaha, namanya Aurora Berliana kamu bisa panggil Rora" Ucap Della
" Delll, apaan sih" kesal ku padanya
"Andromeda" Ucapnya
"Rora" Jawab ku
" Maaf dia memang cuek, tapi aslinya baik kok ehe, kamu bisa panggil dia An, dia wakil ku dan bisa dibilang dia teman yang dekat dengan ku disini" Ucap Della
Lucu kan nama nya? tetapi wajahnya tak selucu itu, wajahnya kayak kanebo kering. Lupakan dia, ternyata apa yang dikatakan Della semuanya benar, ini begitu seru sampai membuat ku tidak berhenti tersenyum. Pada akhirnya acara baksos selesai kita semua berkumpul untuk makan, istirahat dan mempersiapkan keberangkatan ke villa yang sudah di siapkan. Disini kira-kira ada 12 orang terdiri dari 5 cewek dan 6 cowok.
"Del, kamu semobil sama aku ya?" tanya An
"Ehm, boleh jadi aku, kamu, Rora, dan Bintang semobil sama aku yaa, dan yang lainnya menyesuaikan" Ucap Della
"Siap bu ketua hwhahaha" Ucap semua sambil tertawa
Aku tidak tau apa yang terjadi, tetapi atmosfir saat masuk mobil sangat berbeda. An yang mendadak aura nya yang dingin tambah dingin, sedangkan bintang yang biasa nya banyak bicara sekarang mendadak diam mungkin dia sibuk menyetir mobil, dan Della yang begitu cerewet mendadak membisu. Ada apa ini? Apa yang terjadi? Aku jadi merasa bodoh disini, entah kesambet apa An mengajak ku berbicara karena memang kita duduk dibangku penumpang belakang sedangkan Della dibangku penumpang depan sedangkan Bintang yang menyetir.
" Ra, Sejak kapan kenal sama Della?" Tanya nya dengan suara pelan
" Aku tidak menghitung, tetapi yang jelas sejak aku dan dia masih duduk di paud, kenapa?" Ucap ku
"Nggak, kalo nanti aku butuh bantuan mu tentang Della apa kamu mau bantu?" Tanyanya
"Boleh" Jawab ku
Setelah itu dia kembali membisu dan atmosfir kecanggungan ini sangat ketara disini, tetapu aku tidak terlalu memikirkannya yang aku pikirkan sekarang dia butuh bantuan apa dari ku?.
Pukul 16.00 kita semua sudah datang di villa
" Disini ada 6 kamar dibawah, yang 3 bagian kanan khusus cewek sedangkan 3 bagian kiri khusus cowok" Ucap Della
" Gue mau sendiri" Ucap Anggi lalu pergi, Anggi ini juga gak kalah cuek nya sama An, heran apa emang yang nama depannya An selalu cuek? wkwkwk
" Ihh gak sopan dasar" Ucap Acha, Acha ini 11 12 lah sama Della sama sama cerewat tapi tegas
" Yaudah deh terpaksa gue tidur sama loe cha" Ucap Karina, Karina ini manja karena dari tadi jika ada yang tidak sesuai keingginannya dia akan merengek, dan dari tatapannya dia menyukai An.
" Yaudah kekamar masing-masing, Ra sama aku ya?" Tanya Della
"Iya lah, kalo gak sama loe gue sama siapa?" jawab ku dengan kesal
" hwehehe iya ya, yaudah kekamar yukk!! selamat istirahat semua jangan lupa nanti makan malam bersama" Ucap Della
Pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku bisa menilai mereka padahal baru bertemu, karena aku kuliah psikolog jadi aku bisa menilainya, tetapi menilai yang baik yaa tidal menilai yang buruk, karena aku pun buruk jadi aku tidak berhak menilai orang lain buruk.
Setelah itu aku istirahat, tetapi aku masih kepikiran kejadian dimobil tadi, ada apa sebenarnya? Dan akhirnya aku memberanikan diri bertanya pada Della
" Dell boleh tanya gak?" Tanya ku
" Tanya apaan sih Ra, kalo mau tanya ya tanya aja kayak sama siapa aja" Ucap Della
" Ada hubungan apa kamu sama An dan Bintang?"
" Hmmmm gak ada apa apa, uda ah tidur gih jangan lupa pakek baju hangat nya takut nya alergi mu muncul" Ucap Della dengan gugup
" Dell, aku gak maksa kamu cerita tapi kalo ada apa-apa kamu jangan sungkan cerita sama aku, aku juga mau jadi pendengar yang baik buat kamu" Ucap ku
" Ra bukan gitu maksud ku, nanti aku akan cerita jadi kita istirahat dulu yaa" Ucapnya langsung tidur memunggungi ku
Sebenarnya ada apa? Aku merasa tidak berguna jadi sahabatnya, percuma aku kukiah psikolog jika aku tidak bisa menjadi pendengar yang baik untuk sahabatku.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
**HAI HAI!!!
KENALIN AKU AUTHOR LENN, SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI MAAFKAN JIKA BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN, INI CERITA PERTAMA KU DI MANGATOON SEMOGA KALIAN MENERIMA DENGAN BAIK YAA. SEE YOU ON NEXT CHAPTER 💕💕
TERTANDA : LENN**
“Semesta apa yang kau rencanakan?" Aurora Berliana.
9 Januari 2020, Kota kenangan
Aku terbangun dari tidurku, setelah itu aku bergegas untuk mandi. Mamang suhu tudak memungkinkan ku untuk ku mandi tetapi mau bagaimana rasanya badan ku lengket sekali. Setelah itu aku menghampiri mereka semua di ruang tamu, mereka sedang bercandaria. Tetapi yang aku bingung kemana Della?
“ ehmm, Della kemana yaa?” Tanya ku ke mereka
“Della? Sama An tadi, uda sini aja mereka lagi nikmatin masa berdua sebelum ada yang ke tiga hahahahah” Ucap Acha
“Yauda kalo gitu aku pergi keluar sebentar, aku ingin jalan-jalan” Ucap ku
“Okee, tapi ssbelum jam 7 malam uda kembali yaa, kita makan bersama” Ucap Acha lagi padaku
Setelah itu aku pergi, lagi dan lagi aku memikirkan apa yang di ucapkan orang lain, aku memikirkan apa yang diucapkan Acha, sebelum ada yang ketiga apa yang dia maksud? Ada hubungan apa sebenarnya Della sama An? Oh iyaa aku juga tidak melihat ada Bintang tadi disana? Ada apa ini? Apa semua berhubungan? Apa semua baik-baik saja? Sambil memikirkan kemungkinan yang ada aku berjanlan menyusuri jalanan Villa ini. Dan sialnya suara petir bergemuruh aku tidak sempat lari untuk pulang dan yang membuat ku berakhir di gubuk kecil ini.
Entah sudah jam berapa ini, yang jelas suhu sudah mulai dingin dan jalanan sudah mulai berkabut, aku tidak tau bagaimana caranya aku kembali ke Villa. Sudah lama aku berteduh menunggu hujan redah tetapi kenyataan nya malah makin lebat, bagaimana jika mereka mencariku? Aku tidak mau membuat orang susah. Tak berapa lama ada yang mengagetkan ku dari belakang
“Ra!!!” Panggilnya
“Astaga!! Bintang!!” Kaget ku
“Ngapain disini?* Tanya nya
“Menurut loe aja ngapain gue disini?” Kesal ku padanya
“Hwhahahah, yauda yok pulang tadi gue disuruh Della buat nyari loe katanya dari tadi gak pulang-pulang dia khawatir sama loe” Ucap nya
Akhirnya aku pulang bersama Bintang, setelah sampai aku dicerca banyak pertanyaan oleh Della, aku tidak enak.padanya sudah membuat dia khawatir. Setelah itu kita semua menikmati hidangan makan malam yang udah disiapkan sambil bersenda gurau, setelab itu kita semua berkumpul di ruang santai. Disana kita saling bercerita satu sama lain, saling sharing pengalaman, dll.
“Ra, boleh gue tanya gak?” tanya Karina
“Boleh, mau tanya apa?” Ucap ku
“Loe kan kuliah psikolog, bisa baca pikiran orang gak?” Tanya nya
“Hwhahahaha” Tawa semua orang
“Ehehehe kamu aneh-aneh aja Kar, nggak lah aku gak bisa gituan aneh-aneh aja kamu” Jawab ku
“Loe Kar aneh-aneh aja tanya nya” Ucap Della
“Kan gue kira” Jawab Karina
Saat mereka bercanda aku mulai pusing dan akhirnya aku memutuskan untuk izin tidur lebih dulu karena aku takut kejadian dulu terulang kalo tidak cepat-cepat aku istirahat dan meminum obat ku.
10 Januari 2020, Kota Kenangan. Permainan semesta dimulai pada hari ini dan pada hari ini hidup ku semakin rumit. Semua yang aku katakan tidak mereka dengar, aku yang awalnya pusing malah tambah pusing, semua menuduhku yang tidak-tidak. Aku bingung dengan kondisi seperti ini, semua memojokan ku sedangkan aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi semua seakan berjalan begitu cepat. Dan seketika jantung ku berhenti saat dia berkata setelah Della mendesaknya.
“OKEE GUE AKAN NIKAHIN DIA, DAN SATU LAGI GUE BUKAN PENGECUT!!!” Ucap An pada semuanya dan langsung pergi meninggalkan kamar ku. Iya kamar ku entah bagaimana aku dan dia bisa tidur bersama. Tapi satu hal yang aku yakini, aku tidak disentuh sama sekali oleh dia aku yakin itu. Aku masih menjaga dengan baik kehormatan ku.
“Oke, sekarang kita pulang dan loe An, loe harus tanggung jawab dengan apa yang telah loe perbuat sama sahabat gue” Putus Della
“ Dell aku mohon dengerin aku, aku tidak melakukan apapun dengan dia, kamu tau aku jika aku setelah meminum obat aku akan tidur dengan pulas sampai efek obat itu habis pada tubuhku, aku mohon Dell jangan perbesar masalah ini” Mohon ku pada Della
“Gue tau itu, makanya gue gak yakin kalo dia gak ngapa-ngapain loe” Ucapnya
“Persiapan, kita pulang dan loe An ikut gue kerumah Rora”Ucapnya lagi
Dan aku tak berhenti-hentinya menangis, aku mengutuk diriku dan penyakit ku kenapa harus kambuh disaat seperti ini dan berujung seperti ini, bagaimana kecewanya mama papa jika tau ini, padahal semua tak seperti ini adanya.Semesta apa lagi ini? Belum cukup kamu mempermainkan ku?. Jantung ku tak berhenti berdetak setiap detik, detak ini malah semakin keras. Aku dan dia satu mobil dan lagi-lagi duduk sejajar, aku masih terngiang ngiang apa yang diucapkan tentang dia yang ingin menikahiku. Aku tak ingin mempermainkan pernikahan tapi bagaimana? Ya tuhan apa yang harus lakukan?
“Jangan terlalu difikirin, gue bukan pengecut yang bakal lari dari tanggung jawab” Ucapnya dingin dengan suara kecil tepat di telingaku. Ingin rasanya aku lari ke dunia lain atau planet lain setelah dia berucap seperti itu. Kepala yang tadinya sakit serasa tidak ada rasa, dengan bersamaan mobil yang di kendarai Bintang sudah berhenti tepat di depan rumah ku.
“Dell, jangan sekarang ngomongin ini ya? Aku mau istirahat tubuhku belum sepenuhnya sembuh” Bujuk ku pada dia
“Nggak Ra, semua harus selesai sekarang. Loe tanggung jawab gue karena gue yang ngajak loe, jadi kita selesaikan ini sekarang” Putus Della lalu turun
“An, gue yakin loe gak nyentuh gue jadi gue mohon loe gak usah tanggung jawab karena loe gak ngelakuin apa-apa” Mohon ku pada An
“Gue bukan tipikal jilat ludah sendiri” Ucapnya langsung turun meninggalkan ku.
Semua sudah memasuki rumahku. dan syukurnya mama papa ku belum kembali dari Kuala Lumpur, rasa nya beban berat yang tadi berada di pundak ku runtuh seketika. Tapi itu hanya sebentar karena Della menelpon mama ku dan entah apa yang dibicarakan, setelah itu Della berucap pada An “Nanti malam loe kesini bawa keluarga loe, mama papa Della setelah ini langsung akan pulang dan kemungkinan nanti malam datang” Ucap Della. Tanpa banyak bicara An langsung pergi meninggalkan rumah ku, rasanya aku ingin berteriak dan menangis tetapi entah kenapa aku tidak bisa melakukannya yang aku lakukan dari tadi hanya diam. Apa yang akan terjadi setelah ini? Semesta begitu apiknya menulis takdirku. Banyaknya beban dipikiran ku membuat ku cepat terlelap dalam mimpi ku.
“Ra!!! Roraaaa!!! Ra!!!!” Ucap Della
“Ehmmmm”
“Bangun ihhhh, ayookkk siap siap loe harus dandan cantik” Ucap Della
“Apaan sih, emang ada apaan?” Tanya ku
“Astaga!!?!? Kenapa loe pelupa banget, sekarang kan keluarga An mau kesini” Greget Della
“Ha!?!” Kaget ku
“Uda cepet gue tunggu dibawa, dandan yang cantik!!! Oh ya gue mau menginfokan kalo orang tua loe uda pulang dan dia sama abang loe” Ucapnya yang membuat ku tercengang dan langsung bergegas ke kamar mandi dengan cepat
Jantung ku berdetak lebih cepat dari biasanya, astaga bagaimana ini? Apa yang akan Abang lakukan ke An? Banyak pertanyaan yang terus berputar dalam pikir ku, tetapi hati ku terus melafal kan doa agar semua baik-baik saja. Aku perlahan menuruni tangga, aku memakai dres berwana pech dengan hells senada.
“Ra!! Sini!!” Ucap Abang ku
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
**HELLOOOOOO GIMANA PENASARAN KAN APA YANG AKAN DILAKUIN KELUARGA RORA KE AN TUNGGU IN YAAA,, JANGAN LUPA LIKE NYA KALO KAMU SUKAA,, SEE YOU ON NEXT CHAPTER 💐
AUTHOR LENN**
"Takdirnya selalu semesterius itu" Aurora Berliana
“Ra!! Sini!!” Ucap Abang ku
"Ra, duduk sini sayang?" Ucap mama lagi
Jantung ku tak berhentinya berdetak, serasa ingin lepas. Sampai-sampai aku takut menatap mereka, aku duduk disamping abangku. Aku hanya melihat wajah sekilas abangku saja sudah membuatku ingin menangis, muka kekecewaan jelas terukir diwajahnya.
"Maaf sebelumnya tetapi saya tidak bisa membuat keputusan sebelum mendengar penjelasan yang sebenarnya dari Rora dan An" Ucap tegas Papa ku, dan An mulai menceritakan
Flashback On
*Saat malam itu semua memutuskan untuk bergadang menonton film
"Nonton film horror aja yuk" Ucap Acha
Dan akhirnya semua memutuskan untuk menonton dan saat di tengah film
"An nih minum, loe belum coba minuman ginian kan? Nikmatin masa muda loe" Ucap Rian, yang notabene teman satu organisasi An
"Apaan? Alkohol?" Tanya An
"Yoii?!! Minum gih" Ucapnya lagi
"Ogah ahhh" Ucap An
"Ayolah dikit doang" Bujuk Rian, dan akhirnya An terbujuk meminum-minuman itu tapi hanya sebotol gelas kecil
An yang tidak pernah meminum-minuman seperti itu, membuat kepalanya terasa berat dan pusing pada akhirnya dia memutuskan untuk kembali kekamar terlebih dahulu. Pada dasarnya kamar An dan kamar Rora berhadapan, kepala yang berat membuatnya salah memasuki kamar
"Ahhhh kenapa panas?" ucap An dan akhirnya dia membuka bajunya, lalu langsung tertidur tanpa sadar jika dia salah memasuki kamar
Dan pada pagi hari An terbangun karena terkejut mendengar teriakan Kirana, yang memang saat itu Kirana ingin mengambil cas Handphone Della di kamar dan di situlah An tersadar bahwasannya dia tidak tidur dikamarnya melainkan tidur dikamar yang ditempati Rora dan Della.
Memang saat itu mereka setelah melakukan maraton film mereka semua tidak kembali ke kamar masing-masing melainkan tidur di depan TV*.
Flashback Off
"Kamu yakin saat itu tidak menyentuh anak saya sama sekali?" Tanya papa ku pada An
"Saya tidak yakin om karena pada saat itu kepala saya sangat berat dan setelah itu saya lupa apa yang saya lakukan" Ucap An, disaat An menjawab diriku terus saja merutuki dirinya kenapa bicara seperti itu? Aku yakin dirinya tidak menyentuh ku sama sekali.
"Lalu bagaiamana Ra?" Ucap papa ku padaku
" Saat itu kepalaku berat dan aku langsung izin tidur, aku tidak ikut mereka maraton film. Papa tau kan obat yang aku minum buat aku gak sadar apa-apa sampai efek nya habis tetapi kali ini aku yakin pa, An tidak melakukan apapun pada ku, aku bangun dengan keadaan masih utuh dan gak merasa apa-apa, jadi aku mohon pa jangan suruh aku nikah sama An karena kita gak ngelakuin apa-apa, aku mohon" Mohon ku pada papa ku, dan berharap bahwa semua nya ini akan cepat berakhir sesuai dengan keinginan ku.
"Kalo seperti itu yang diinginkan Rora anak saya, saya akan menurutinya karena keadaannya tidak ada yang tau pasti tetapi jika akhirnya ada sesuatu dengan Rora saya ingin An tanggung jawab" Tegas Papa ku
Rasanya hati ini lega saat papa ku berkata seperti itu, tetapi lagi-lagi semesta memainkan takdirnya diwaktu ini membuat jantung ku rasanya ingin lepas.
"Tapi maaf om, saya tidak pernah diajarkan menjadi pengecut oleh orang tua saya, apa yang saya katakan akan saya lakukan dan saya bukan tipikal orang menarik omongan saya" Ucap An
"Terus mau loe apa sekarang!!!!" Teriak Abangku pada An
"Abang udah, dengerin An ngomong dulu" Ucap ku mencoba menenangkan abang
"Saya tetap meminta kepada om dan tante mengizinkan saya menjadikan Rora pemdamping saya" Ucap An yang membuat jantungku tak berhenti berdetak, apa mau nya? Permainan semesta apa lagi ini?
"Loe gak denger!!! Kalo Rora gak mau loe nikahin!!!" Bentak abangku
"Gue denger dan gak budek tetapi bukannya laki-laki yang dipegang omongan nya?" Ucap sarkas An pada abangku
"Udah-udah kalo itu yang kamu mau, apa kanu siap ngebahagiain anak saya? menjaga dia seperti saya menjaga nya?" Ucap mama ku, yang membuat ku tidak tahan untuk meneteskan air mata yang dari tadi aku tahan
"Saya siap tante, saya akan membahagiakan Rora dan menjaganya melebihi saya menjaga diri saya sendiri" Ucap An tegas
"Yauda kalo seperti itu, saya memberi restu tetapi perihal boleh tidaknya kamu menikahi anak saya, saya serakahkan semua pada Papa Rora" Ucap Mama ku
Apa aku bilang semesta tidak berhentinya memainkan takdir ku bukan? saat ini aku hanya bisa menunduk dan tak berani menatap sekeliling, tangan ku mulai dingin dan kepalaku sudah mulai berat.
"Kalo itu yang kamu mau saya restui, menikahlah dengan Rora" Ucap papaku
Rasanya saat papa bicara seperti itu membuat dunia ku runtuh seketika, membuat ku lagi-lagi mengutuk takdir semesta. Tuhan apa ini? Apa ini mimpi? Rasanya aku mati rasa saat itu juga
"Kalo seperti itu, kita tentukan tanggalnya sekarang?" Ucap Mama An
"Bagaimana kalo minggu depan?" Ucap Papa An
"Saya terserah dari pihak An saja" Ucap papa ku
"Kalo seperti itu pernikahan ini akan dilaksanakan minggu depan" Putus papa An
"Maaf saya memotong pembicaraan, saya mau pernikahan ini dirahasiakan sampai saya siap mempublish semuanya, saya mau pernikahan ini yang mengetahui hanya keluarga saja" Ucap ku
"Yaudah kalau itu yang kamu mau, bagaimana kalo sekarang kita makan malam?" Ucap mama ku sambil menyuruh mereka keruang makan
Pembicaraan tak berhenti-hentinya tentang aku dan An, mulai bagaimana bisa bertemu? sudah berapa lama kenal? Dan semacamnya, aku dan An hanya bicara sekadarnya.
Dan disini yang terlihat paling terlihat sangat senang adalag mama ku dan mama An, entah bagaimana mereka cepat akrab. Dan untuk papa ku dan An mereka sibuk berbicara tentang bisnis mereka, sedangkan abangku tidak iku makan malam, dan memutuskan kembali ke kamar. Aku tau bagaimana rasanya jadi abang, adek yang dijaganya dari kecil malah melakukan hal yang diluar pikirannya dan berakhir akan mendahului nya menikah.
Setelah itu aku izin ke mereka untuk keatas karena aku ingin berbicara bersama abangku.
"Maaf sebelum nya, Rora ingin ke abang dulu ada sesuatu yang ingin Rora bicarakan" Pamitku
"Iya, tapi jangan lama-lama ya sayang kalau uda abang mu suruh kebawah juga, suruh dia makan" Ucap mama ku
" Iya ma" Jawab ku
Akhirnya aku menyamperin abangku yang sedang dikamar.
"Bang, Rora boleh masuk?" Ucap ku
"Masuk Ra, ada apa?" Jawab nya
" Maafin Rora ya bang, uda buat abang kecewa" Ucap ku, perlu kalian tahu abangku ini adalah salah satu seseorang yang penting untuk ku, Abang ku ini namanya Ali Pratama.
"Gak papa, harusnya abang yang minta maaf gak bisa jaga Rora, jadi istri yang baik ya?" Ucap abangku
Setelah bicarapada abangku aku menyuruh nya untuk ikut kebawah, tetapi saat aku ingin menginjak anak tangga bawah ada seseorang yang memanggilku
"Ra, gue mau ngomong" Ucap nya
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
**Hai hai, gimana nih Rora sama An nikah, setuju gak? Tunggu kelanjutan ceritanya yaa jangan lupa di like yaa 😉💕 See you on next chapter 💐 Oh aku akan bikin visualisasi dari An dan Rora tungguin yaa 😉
Salam, Author Lenn 💕**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!