Aku bilton way ne sorang raja mafia dan ditakuti di negara x mati karena tersway edak saat makan sungguh memalukan. Dan melintasi maktu ke jaman dinasti ming, masuk ke tubuh seorang wanita yang lemah, dari keluarga Bilton rang rok seorang jendarl di dinasti ming.
"putri!? putri? bangun putri?".
Siapa yang membangun kan ku?. Dia sangat mengangguku untuk mengingat ke jadian yang menimpa waniata ini. dengan enggan ku buka mataku, dan aku melihat se orang wanita yang berpakaina kuno dan mirip dengan pelayan.
"Ada apa ribut-ribut ?, kenapa kamu menagais?, aku belum mati. !!!"
Putri berbicara dengan kesal.
"Ah!! putri sudah sadar. Syukur lah saya pikir putri sudah mati syukur lah."
Pelayan itu berbicara dengan air mata, tampak sangat bahagia, dan memeluk ku.
"Aku bingung siapa gadis ini?" dan memngigat bahwa dia adalah Wenwen pelayan ku.
"Tenanglah Wewen aku tidak akan mati. Sebelum membalaskan dendamku. "
Di saat Way ne sedang asik berbincang, tiba tiba datang lah Bilton ronrong kakak perempuanya Way ne.
"Oh adik syukur lah jika kamu masih hidup, adik aku sangat kahawatir dan takut.Saat dengar adik. jatuh ke kolam".
.
Dengan penuh kepura- puraan.
"Terimakasih kakak, sudah menhawatirkan adik. Adik sangat berterimaksih."
.
Dalam hati dia berkata terus lah berpura pura. Karena sebantar lagi kamu akan mendapat balasanya kakak.
Bilton rongrong lah yang meracuni way ne sehingga mati, dan dia di suruh oleh pangeran ke 8 bernama Ming sang sang.
Pada malam hari Way ne memangil wenwen dan 2 dayang ke percayaan ya. Yang bernama Woli, dan Wodi. Mereka merancang sebuah recana untuk acara ulang tahun jendral besok.
"Wenwen?!. Besok adalah ulang tahun jendral, dan aku sebagai putri nya akan memberikan hadiah yang baik. Untuk itu kalian bertiga bantu aku ok?."
Dengan penuh rencana, dan akal licik.
" Putri tenang saja. Kami Woli dan Wodi pasti akan membantu putri."
Mereka berua mengangguk.
"Tapi putri,? apa yang anda rencanakan putri?."
Wenwen bertanya dengan penuh penasaran yang tinggi.Dengan senyum licik putri berkata.
"Aku sudah menyiapkan sesuatu yang bagus."
Dengan senyum jahat.
"Kalian bertiga hanya perlu mengikuti perintah ku besok."
Dalam hati putri berkata ayah, besok kamu harus menikmati kado anakmu ini dengan baik.
Ke esokan harinya putri Way ne sedang dirias olah pelayanya dengan sangat cantik. Memakai baju warna biru muda, yang membuatnya sangat cantik, dan menawan. Dengan sanggulan rambut ya, membuatnya tampak elegan dengan di padukan tusuk rambut berliontin giok.
"Putri hari ini terlihat sangat cantik, dan menawan. Semua orang pasti terpesona dengan kecantikan putri."
Wenwen berkata dengan wajah terpana, dengan di lengkapi anggukan dari Woli, dan Wodi.
"Tentu saja aku harus cantik hari ini.Karena akan ada pertunjukan yang sangat menarik untuk di tonton".
Setelah putri Way ne selesai merias diri.Dia pun keluar dari kamarnya menuju ke tempat acara ualng tahun jendal, ayah sang putri. Di perjalanan menuju aula besar iya mendengar gunjingan dari orang orang istana.
" Lihat itu putri Way me, yang melompat ke kolam."
" Lihat! apa dia tidak tau malu."
"Lihat! dia berpakaian seperti itu, apa dia merasa dirinya cantik."
"Aku dengar putri Way ne melompat ke kolam, karena pernikahan ya di dengan pangeran ke-8 Ming sangsang, dibatal kan."
Dalam hati putri berkata.
"Benar! ming sangsang membatalkan pernikahan ku, dan iya akan menikah dangan kakak, akau sangat sakit hati. Tapi mereka akan merasakan ras sakitku berlipat-lipat".
Putri pun melanjutkan menuju aula, dan di depan pitu aula putri berdiri dan mentapkan hati untuk masuk.
Kriieet!!! pintu di terbuka, Tak! Tak! tak! tak! suara langkah kaki puteri memasuki aula, dengan langkah yang elegan dan memukau. Putri terus melangkah dengan percaya diri, dan sapai di depan jendral Rong rok. Putri langsung berjudut dan memberi selamat.
" Putri Way ne, mengucapkan selmat ulang tahun kepada yang mulia ayah. Semoga sehat selalu dan di berkati dengan umur panjang."
Rang rok kaget karena melihat putri way ne masih hidup.Tapi iya langsung mengendalikan ke kagetanya.
"Terimakasih putri. Berdirilah tak perlu beri hormat kita kan keluarga, tidak perlu se sungkan itu." dengan senyuman yang tampak tak tulus.
"Terimakasih ayah" putri berdiri dengan senyum, dan berkata dalam hati
" keluarga?? apa ada ayah yang memperlakukan anaknya dengan sangat buruk, dan kejam?".
" Ayah? terima lah hadiah dari putri mu ini." putri berkata, dan memberi kode pada pelayanya. dengan segera Wenwen meyerah kan hadiah dari putri.
"Terimakasih putri terimakasih" Rang rok menerima hadiah itu dengan senyuman, yang penuh kasih sayang. Seolah hubungan ayah, dan putri nya sangat akur.
" Yang mulia ayah putri mohon udur diri." setelah meminta ijin untuk undur diri, mereka menuju ke tempat duduk para putri.
Saat acara berlangsung tiba tiba ada suara Brak!! Puk!! suara pintu tedengar seperti ada yang menrobos masuk ke aula. Semua mata tertuju ke pintu aula. Dan seorang pelayan berlari dengan ketakutan masuk.
Dan putri melihat dengan senyum yang penuh makana dan berkata dalam hati.
" Pertunjukan akan segera di mulai."
"Ada apa ini? ada apa ribut ribut?" Rong rok berjalan kearah pintu sambil bertanya, dan sampai di sana iya kaget melihat pelayan itu. Karena pelayan itu adalah salah satu pelayan kepaercayaan Rong rok .
"Tuan tolong saya, hatu nyonya Hira kawai. Mendatangi saya dia ingin membunuh saya tolong saya tauan!!!."
"Apa kau gila!! mana ada orang mati hidup kembali !!!" Rong rok berteriak pada pelayan itu.
Karena mendengar itu, para tamu mulai berbisik- bisik satu sama lain.
" Saya mengatakan yang sebenar nya tuan. Hantu nyonya benar-benar datang tuan!!" pelayan itu berusaha meyakin kan tuanya dengan ketakutan.
"Jangan omong kosong kamu!!!." Rong rok kembali meneriakai pelayan itu.
"Saya tidak omong kosong tuan. Mungkin nonya kembali membals dendam, atas kematianya yang di sebabkan tuan, dan nyonya Wenn hayasu 3 tahun yang lalu tuan."
Mendengar itu Rong rok kaget, begitu juga Wen hayasu dan takut setengah mati. Dan para tamu undangan kembali berbisik-bisik, dan bertanya- tanya. Atas apa yang di katakan pelayan itu.
"Dasar pelayan kurang ajar!!! apa yang kau katakan pelayan rendah!! rumor apa yang ingin kamu sebarkan?!! dasar wantia rendah!!" dengan sangat marah,Wen hayasu membentak, dan menghina pelayan itu sambil menendang nya.
"Yang mulia! pelayan ini memfitnah kita membunuh kak Hira kawai. Pelayan ini mengatakan hal bodoh, dan ingin mencelakai mu. Dia pantas di bunuh yang mulia. Wen hayasu membujuk Bilton rong rok.
Dan Rong rok percaya, dan langsung memerintahkan orang untuk membunuh nya.
"Karena pelayan ini memfitah, dan berniat mencelakai ku maka akan ku hukum dia. Seseorang ikat dia!! pukuli dengan papan sampai setengah mati dan gantung dia dengan telanjang diluar sampai mati. Supaya semua orang tau, dia akan mati dengan cara itu bila ada orang yang berfikir untuk mencelakai jendaral dinasti ming Bilton rong rok!!!" Rong rok berbicara dengan keras, dan marah.
Dan dengan segera mereka mengikat pelayan itu, dan memukulinya dengan papan. Di iringi suara teriakan pelayan itu.
Bletak !! Aaah! pak!! Aaaaaaaaaah!!! setelah pelayan itu di pukul hingga setengah mati, dan di gantung si tiang luar. pelayan itu berkata.
"Tuan!, kau sangat kejam, dan keji. Kau tega menghukumku, mempermalukan ku, dan keluargaku seperti ini. Padahal aku selalu mengikuti perintah tauan, bahkan mengikuti perintah tuan untuk membunuh nyonya terdahulu."
Mendengar itu, Jendral Rong rok kembali marah, dan menyuruh orang untuk memukulnya.
"Pukul orang tak tau malu ini!! dia tak bisa menjaga mulut nya."
Dan dengan segera pelayan itu di pukul dengan sangat keras.Dan saat pelayan itu menjelang kematianya iya masih sempat berkata
" Tuan sangat kejam.Tuan pasti akan mendapat karma. Dari perbuatan semala sisa hidupmu."
Dan itu lah kata kata terakhir sangpelayan .Dan pesta ulang tahun jendaral berakhir dengan sangat tragis, dan para tamu pulang ke kediaman masing masing. Begitu juga putri Way ne, di dalam kamar putri dan ketiga pelayanya berkumpul.
" Wodi, woli. Kalian melakukanya dengan sangat baik dan sempurna." Putri merasa berterimakasih.
"Tidak perlu berterimakasih pada kami. Sudah kewajiban kami membatu putri." woli membalas ucapan putri, dengan di timpali wodi.
"Putri juga sangat baik kepada kami putri." dengan di ikuti anggukan Woli dan Wenwen
Di kamar putri merasa sangat puas, karena rencananya termasuk berhasil. Dalam hati putri berkata.
" Ibu beristirahat lah dengan tenang di alam sana, karena putrimu akan membalaskan dendam mu pada jendaral keparat dan si ****** wen hayasu itu. " Dengan sedih putri berkata, dan tanpa sadar iya pun tertidur dengan lega.
Langit sudah terang dengan sinar matahari yang menyilaukan, dan sang putri masih tidur dengan lelap. Dengan posisi yang sangat unik, dan nampak sangat-sangat tidak elegan,di lengkapi dengan air liur yang menetes ke bantal.
Braaak!! tak! tak! tak! suara pintu terbuka, dan langkah kaki yang sangat terburu buru.
"Putri!? putri? cepat bangun putri? ini sudah siang, mana ada putri di dunia ini yang masih tidur sampai jam segini, dan.... dengan posisi menjijikan seperti itu. " Sang pelayanya Wenwen membanguknan sang putri.
Dengan enggan, dan kesal putri bangun, dan berkata.
" Wenwen aku sudah bangun, dan kamu berani menghina tuanmu?.Putri Way ne menatap pelayanya dengan tatapan yang menakut kan.
Dan si pelayan kaget, dan takut. iya lansung berlutut.
"Maaf kan saya putri, saya bersalah, silahkan putri hukum saya."
"Sudah lah. aku hanya bercanda kamu cepat rias saya saja."
Dengan sigap Wenwen langsung merias putri Way ne, dan setelah di hias iya menyuruh Woli mengundang putri Bilton rongrong untuk minum teh di taman bunga.
"Woli?! Undang lah kakaku putri Rongrong untuk minum teh di taman bunga."
"Baik putri. saya pergi dulu" woli langsung pergi mencari putri Rongrong.
Ditaman putri duduk di kursi, dengan meja yang sudah di tempati oleh teh, dan cangkir.Sambil menunggu putri Rongrong datang iya berpikir dalam hati.
" ini adalah hari kudua aku tiba di dunia ini.Aku harus membalaskan dendam putri yang malang ini. Dan hari ini aku akan membals dendam pada pelayan yang di suruh putri Rongrong untuk meracuniku."
Tak lama kemudian putri Rongrong sampai di taman tersebut, dan melihat adik tercintanya duduk dan menunggunya.
"Adik!? dalam rangka apa adik mengundangku minum teh di taman bunga?"
" Oh kakak sudah sampai, apa kah perlu acara yang khusus, supaya kita adik kakak ini untuk minum teh.?" Kata putri Way ne
" Oh tentu saja tidak adik". sambil tersenyum, tapi senyumanya bukan pertanda senang.
Saat mereka menikmati teh di taman sambil berbincang, dan tersenyum walau pun senyuman itu tidak talus. tiba tiba ada seorang pengawal datang berlari, dan menghampiri putri way ne dan berbisik. setelah mendengar bisikan itu seketika putri Way ne langsung marah, dan murka.
"Panggil pelayan itu!! bawa dia kehadapanku!! biarkan aku yang mengintrogasi dia!!" Putri bertetiak dan putri Rongrong kaget.
Tak lama kemudian pengawal membawa si pelayan dengan tubuh terikat di lemparkan ke hadapan putri.
"Pukul pelayan ini dengan 10 kali menggunakan rotan!!"
Sipelayan pun di pukili 10 kali oleh pengawal dengan keras, dan suraa kesakitan dari pelayan tersebut. Setelah di pukul pelayan itu bertanya.
"Atas dasar apa putri menghukum saya?"
"Kamu bertanya atas dasar apa saya menghukum mu?, kamu adalah pelayan yang mencuri dirumah tuanmu, dan mencelakai tuan mu? atas dasar itu lah kau di hukum."
Mendengar itu si pelayan kaget, dan menyangkal nya.
"Putri!, saya tidak pernah melakukan itu putri."
Puk!!! sebuah kertas di lempar ke wajah pelayan itu. Di situ tertulis kejahatan sang pelayan.
"Itu bukti nyata. Kau mencuri, dan masih menyangkal naya?" putri Way ne berkata dan menatap rendah.
Si pelayan kaget melihat isi surat itu, dan iya tak berniat minta ampun pada Putri Way ne, malah menghina nya.
"Ya!. aku memang melakukan itu,memangnya kenapa?. Kamu hanya lah putri yang tak berguna, dan lemah. Memangnya kamu bisa apa?."
Mendengar itu putri way ne sangat marah.
"Dasar tak tau diri!!!. Pukul wanita rendahan ini dengan rotan sampai mati!!."Putri bicara dengan keras.
Dan dengan segera pengawal memukulinya dengan sangat keras sampai berdarah, di tengah pukulan dan suara kesakitan sang pelayan berkata.
"Putri rongrong... tolang saya, tolong saya."
Mendengara ucapan sang pelayan putri Rongrong sangat takut, dan kaget. karena pelayan tersebut adalah orang suruhanya.
"Kakak kenapa pelayan ini meminta tolong padamu? dan bukan padakau. padahal aku tuanya" putri Way ne baertanya dengan senyum yang licik.
Mendengar ucapan putri Way ne. putri Rongrong menjadi sangat kaget, gugup, dan takut.Tapi langsung menyembunyikanya.
"Aku tidak tau, apa yang di katakan pelayan ini adik. Aku tidak mengenalnya mungkin iya ingin merusak persaudaraan kita adik." Rongrong berusaha menyangkal, dan meyakinkan Way ne.
Mendengar itu pelayan kaget dan berbicara.
"Putri sangat kejam. Padahal putri yang menyuruh saya memata -matai putri Wey ne."
Mendengar itu putri Rongrong kaget, dan marah. Iya mengambil rotan di tangan salah satu pengawa, dan berkata.
"Omong kosong apa yang kau katakan manusia hina!! . Jaga mulutmu kalau berbicara. Orang sepetrimu pantas di pukul samapi mati."
PAK! PUK!BUK! putri rongrong memukul kepala pelayan itu sampai mati.
"Seseorang!, bawa mayat pelayan ini keluar dari kediaman putri Way ne." Rongrong langsung memutar tubuh dan melihat putri Way ne.
" Adik jangan sampai kesalah pahaman ini merusak persau daraan kita."
"Kakak, itu tidak mungkin, dan adik ingin minta maaf karena kakak melihat kejadian ini. Adik mohon maaf dari kakak."
"Tidak perlu minta maaf adik, kita kan saudara. " sambil tersenyum putri Rongrong membalas perkataan puri Wayne. Tapi dalam hati iya berkata.
"Ada apa dengan way ne sampah ini?. Kenapa saat iya jatuh kekolam bukanya mati, tapi malah menjadi menakutkan."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!