NovelToon NovelToon

The Prince Saga

PROLOG

 

Kaisar Long xue memerintah dengan adil terhadap semua rakyatnya. Sehingga menjadikan Kekaisaran ini menjadi makmur dan sejahtera beberapa dekade, sampai timbullah beberapa gejolak dibeberapa pesisir pantai maupun berbagai desa. semua gejolak di atasi dengan mudah oleh bawahan kaisar bernama Xin Koe, sebagai panglima tertinggi perang di Kekaisaran Saga.

Kekaisaran Saga memiliki hasil pertanian yang melimpah disertai pasar dagang yang cukup luas sampai beberapa kekaisaran lain mulai tertarik berplomasi.

####

Di seberang Kekaisaran Saga berdirilah sebuah kekaisaran baru yang di pimpin oleh seorang Kaisar yang memiliki ilmu sihir yang tinggi. berjalannya waktu, semua kehidupan kekaisaran ini mulai berjalan dengan cepat dan kehidupan rakyatnya tampak dengan makmur. Beberapa jenderal dan prajurit memiliki ilmu sihir yang di segani beberapa kekaisaran lain.

 

*******

 

Suatu ketika, lahirlah seorang putra dari Kekaisaran Saga yang diberi nama Long Zen. Acara dibuat semeriah mungkin yang dihadiri beberapa kekaisaran tetangga maupun kekaisaran di plomasi. Zen lahir dengan fisik yang lebih sempurna dibandingan anak lainnya, banyak kaisar maupun tamu undangan merasa iri terhadap kaisar long xue.

Suatu ketika terjadilah masalah dalam pesta tersebut, dua orang kaisar mulai bertarung satu sama lain ditengah pesta. Kaisar berrambut panjang berwarna merah dengan tinggi hampir dua meter mulai memasang kuda-kuda yang penuh dengan amarah serta mata melotot terhadap lawannya.

 

" hei kau, mari kita bertarung ! beraninya kau merendahkan ku di depan semua orang ini".

kaisar berambut hitam yang tampil dengan pakaian gagahnya, becorak gagak cuma senyum sinis sambil tertawa lepas melihat lawan di hadapannya.

" jangan bercanda tuan muda, ilmu bela diri anda tidak seberapa dengan ku. satu pukul saja kau pasti kalah. hahaha ". orang itu terus tertawa lepas sehingga kaisar berambut merah semakin geram atas perhinaan itu.

" satu pukul ?

apa kau mimpi ha?

kau tau siapa ku?

aku bisa dengan mudah membunuh mu dalam beberapa jurus".

kaisar rambut merah mulai mengeluarkan jurus pukulannya tapi kaisar rambut hitam dengan mudah menghindari pukulan itu, kaisar rambut merah dengan beringas mengeluarkan jurus-jurus lainnya terhadap tubuh lawannya.

seketika itu, meraka saling bertarung satu sama lain dan tidak ada satu pun yang bisa menghentikannya. mereka hanya bisa menonton petarungan yang terjadi dengan sengit, semua jamuan pesta jadi hancur berantakan dan tamu undangan mulai berlarian ke arah luar dan mencoba menjauhi pertarungan.

Ketika kaisar rambut merah tersudut,

" hei kau.... pasukan bodoh ,apa kalian cuma melihat aku terbunuh... ha? bunuh si tua bangka itu dan bawa kepalanya kepada ku". bentak kaisar berambut merah dengan wajah penuh ke merahan.

"baik Yang Mulia" jenderal beserta bawahannya mulai menyerang.

terjadi lah pertumbahan darah yang tidak terelakan lagi sehingga menyebabkan banyak pasukan maupun tamu yang terbunuh di sebabkan peristiwa ini.

Kaisar Long Xue langsung menuju mereka berdua, "hentikan semua ini !"

"ooo.. kau memihak dia". kaisar rambut merah mulai mengalihkan pandangannya.

"bukan begitu tuan muda, ini semua bisa d selesaikan dengan baik-baik tanpa ada pertumpahan darah." kata kaisar Xue.

"cukup kaisar xue, mulai saat ini hubungan diplomasi kita berakhir, tidak akan ada lagi bantuan dari kekaisaran kami"

" kalian semua.... hentikan, tinggalkan kekaisaran busuk ini."

seketika itu juga kaisar rambut merah mulai meninggalkan kekaisaran xue dengan hati penuh ke marahan yang mendalam terhadap sikap kaisar xue.

di tengah jalan menuju pelabuha

" mulai saat ini, kita akan memerangi kekaisaran itu, sampai rata dengan tanah. biar dia tau siapa kita sebenarnya". kaisar rambut merah bicara dengan nada berapi- api terhadap pasukannya.

"siap kaisar!" pasukan teriak serentak.

*****

Kaisar rambut hitam mulai menghampiri kaisar Long Xue.

"maaf kaisar, ini semua salah saya, sehingga terjadi keributan ini"

"tidak apa- apa kaisar, semua telah terjadi." kaisar Xue masih mematung sambil melihat semua yang terjadi malam ini.

malam ini bagaikan bencana di luar dugaan semua orang yang hadir dalam pesta itu.

"Kaisar Xue, kami harus kembali kekaisaran saat ini juga. Makasih atas jamuannya"

Beberapa tamu mulai meninggalkan pesta. sehingga meninggalkan kaisar Xue seorang diri ditengah barang- barang yang berantakan sambil menatap kecewa.

***Author baru belajar.

Ini karya pertama author lho***

*** Terima kasih atas

kunjungannya.😄😊☺****

chapter 1. Lahirnya Sang Bencana

Setelah beberapa tahun sejak kejadian di istana kerajaan Long. perekonomian kekaisaran tetap berjalan dengan pesat dalam beberapa bulan terakhir. kekaisaran masih tetap jadi pusat perdagangan antar kekaisaran. masyarakat hidup dengan makmur dan sejahtera dalam kekuasaan kaisar Long Xue.

di tempat lain, sebuah kereta yang di tarik dua ekor kuda berlari dengan kencang di tengah hutan dan permukiman rakyat. kecepatannya tidak ada yang bisa menghentikannya. kereta itu begitu megah dipadang masyarakat seperti miliki seseorang yang penting di istana kekaisaran.

" apakah tidak bisa lebih cepat lagi?" teriak tabib wanita.

" baik nyonya" ucap kusir pada tuannya.

lari kuda di percepat lagi karena melewati hutan yang jauh dari permukiman.

" kenapa kau berhenti?"

" ada perampok nyonya."

" biar aku tangani mereka itu, telah berani menghentikan keretaku." teriak tabib wanita.

dia merasa geram karena masih ada orang yang menghentikan keretanya walaupun dia melihat ada sembilan orang memakai penutup wajah berwarna hitam hampir seluruh tubuhnya dengan warna yang sama.

" siapa kalian semua?"

" kalian tidak takut dengan ku?"

" hahaha..." semua perampok tertawa dengan lantang di hadapan kedua mangsanya.

" takut!!" salah satu perampok bertubuh pendek berkata dengan ketus.

" iya!!! kalian harus takut kalau aku adalah salah satu utusan dari kekaisaran Saga."

" sekarang.... kalian beraninya mengganggu perjalanan ku" teriak tabib dengan lantangnya.

" hei wanita tua, jangan banyak bicara lagi serahkan semua harta benda mu itu." teriak salah satu perampok lainnya.

" kalau aku tidak mau, kalian mau apa?"

" oohh... berani sekali kau wanita tua " bentak salah seorang perampok.

ketua perampok daritadi hanya diam saja lihat pertengkaran mulut anak buahnya dengan wanita tua itu , tanpa ada yang mengetahui langsung aja ketua itu ambil tindakan. sebuah anak panah langsung menancam di tubuh sang tabib sehingga tubuh tabib terjatuh ketanah.

semua anak buahnya cuma bisa terpana melihat sikap ketuanya.

"hei.. apa kalian lihat!!" mata ketua perampok melotot arah anggotanya.

" tidak ada ketua."

" kalian.... buruan ambil semua harta di kereta itu."

" baik ketua."

setelah beberapa saat...

"hartanya lumayan banyak. kita untung besar hari ini. mari kita berpesta dan sewa beberapa wanita penghibur untuk malam ini. hahhaha..." ketua perampok tertawa lebar.

" hahaha." semua anggota perampok begitu bahagia hari ini.

*****

di istana kekaisaran.

" kenapa tabib itu lama sekali" teriak kaisar.

" maaf Yang mulia, mungkin dalam perjalanan menuju ke sini." kata pembawa pesan

" kau kira permaisuri bisa nunggu lebih lama lagi ha!"

" maaf Yang mulia, bagaimana kalau hamba menjemput langsung ke rumahnya. mana tau hamba bisa ketemua di jalan."

" baiklah, kau bawa kesini dengan cepat."

seketika itu juga pembawa pesan undur diri serta membawa beberapa prajurit dalam perjalananya.

seketika itu juga Sang Kaisar meninggalkan aula istana menuju ruangan permaisuri yang sudah daritadi merintih kesakitan yang luar biasa. Sang Kaisar merasa iba dan merasa kecewa karena tidak bisa berbuat apapun untuk bisa menolong istrinya yang telah dia nikahi delapan tahun yang lalu.

lalu, kaisar keluar ruangan itu dan menemukan anaknya lagi bermain pedang kayu dengan seorang jenderal di tempat pelatihan dalam istana.

" Ayahanda" pangeran langsung memeluk kaisar.

"ayah kenapa sedih?"

"tidak ada apa apa anakku."

" ayah, bunda kenapa tidak keluar kamar juga ?." tanya pangeran dengan polosnya.

" bundamu lagi sakit nak"

sang pangeran lalu diam begitu juga dengan sang Kaisar. mereka bertiga membisu tanpa ada sepatah kata pun lagi.

seorang prajurit berlari kencang menuju sang kaisar mematung di ruang latihan pedang.

" maaf Yang mulia."

" kenapa kau mengganguku?"

" ada berita buruk baginda."

" berita apa itu?"

" sang pembawa pesan terluka parah Yang mulia."

"APAAA..! kaisar begitu terkejut mendengar informasi yang tidak dia duga.

"dimana dia sekarang?"

"di ruangan pengobatan Yang mulia"

baginda langsung berjalan dengan cepat menuju ruangan pengobatan

chapter 2. Lahirnya Sang Bencana II

" Apa yang telah terjadi, sampai kau terluka parah?"kaisar menatap bawahanya dengan sedih.

" maaf Yang mulia, semua ini di sebabkan oleh sekelompok perampok berpakaian serba hitam. mereka telah membunuh semua prajurit yang hamba bawa. namun hamba masih sempat lari dari kejaran mereka dan mereka sangat lah kuat Yang mulia."

" bagaimana mungkin ada perampok diwilayahku?". kaisar memijit keningnya merasa bingung.

" prajurit, panggil jenderal Ping Ma". perintah kaisar terhadap prajurit di sampingnya.

"baik Yang mulia."seketika itu juga prajurit langsung berlari keluar ruangan.

" Yang mulia, sebenarnya hamba telah dibantu oleh seorang pendekar di luar istana. dia begitu hebat dalam bertarung." ucap sang pembawa pesan.

" apakah benar begitu?" kaisar penasaran dengan perkataan bawahannya.

"benar Yang mulia"

"baik lah, prajurit panggil pendekar itu ke sini."

" baik Yang mulia"

dalam beberapa saat kemudian jenderal maupun pendekar wanita datang bersamaan menghadap kaisar di aula istana.

" jenderal, selidiki semua kejadian ini. bawa perampok itu hidup atau mati kehadapanku."

" baik Yang mulia" seketika itu juga jenderal Ping Ma meninggalkan istana kekaisaran beserta membawa beberapa prajurit terlatih di bawah komandonya.

semua persiapan telah disiapkan dan pasukan mulai bergegas menuju hutan yang lebat.

*****

 

di istana kekaisaran

 

"maaf Yang mulia, kenapa Yang mulia memanggil hamba?" ucap pendekar wanita yang kebingungan. dia terasa terabaikan oleh kaisar yang darita terus bermenung setelah memerintah jendralnya pergi.

" aahh maaf, saya lupa. saya cuma mengucapkan terima kasih atas bantuan pendekar terhadap anggota penting di kekaisaran ini.

" pengawal, bawa hadiah itu kesini"

" tidak usah Yang Mulia."

" jangan sungkan begitu pendekar. pasti perjalanan pendekar begitu jauh. apakah pendekar berasal dari kekaisaran ini?"

" maaf Yang mulia, hamba tidak bisa menerima semua ini. hamba hanya membantu sediikit saja."

" tidak Yang mulia, hamba hanya seorang pengembara di dunia ini. saat ini hamba lagi mencari suami hamba yang telah lama menghilang."

" bagaimana kalau pendekar bermalam di sini dulu sambil beristirahat sejenak?"

" hamba hanya akan merepotkan Yang mulia."

" jangan sungkan begitu pendekar."

" dayang, bawa jamuan yang terbaik untuk tamu istimewa kita ini."

" baik Yang mulia." para dayang mulai mempersiapkan semu jamuan di atas meja.

setelah jamuan selesaikan di siapkan, kaisar mulai mengajak tamunya ke ruang sebelahnya untuk menikmati jamuan yang ada.

tiba-tiba pengawal berlarian sambil menghadap Yang mulia.

" kenapa kau masuk ruang ini?"

" maaf Yang mulia, permaisuri....

belum sempat pengawal menjelaskan kaisar langsung berlari bersamaan dengan pendekar wanita dan pengawal yang lain.

kaisar panik melihat kondisi permaisuri yang makin memprihatikan. kaisar mematung dan mulai pasrah atas keadaan istrinya.

" kaisar, keadaan permaisuri masih bisa tertolong. bagaimana kalau hamba menolongnya?" ucap pendekar berhati-hati

"apakah benar begitu?"

" apa saja yang kau butuhkan tuk membantunya? "tampak wajah kaisar sedikit tenang.

" kaisar tolong beli ramuan ini dan bawa tempat pencucian buat membersihkan bayinya."

"baik, pengawal penuhi semua kebutuhan pendekar ini" perintah baginda yang mulai sedikit lega atas masalah yang di hadapinya.

*****

beberapa jam kemudian, tampak raut wajah kaisar yang pucat dan tegang ketika istrinya melahirkan anak keduanya, tidak ada sepatah katapun di ruangan itu, semua diam membisu menunggu permaisuri melahirkan termasuk pejabat tinggi dan jenderal kekaisaran saga.

"selamat Yang mulia, anak anda perempuan yang sangat cantik dan juga seorang pangeran yang tampan."

"anak saya kembar?"

" benar Yang mulia"

" makasih pendekar" mata kaisar berbinar binar kebahagian dan tersenyum dengan bahagia.

" selamat Yang mulia" ucapan para pejabat tinggi maupun jenderal kekaisaran.

ketika sang Kaisar menuju ruangan istrinya tiba-tiba depan pintu pendekar wanita itu mencegat Sang Kaisar masuk.

"Yang mulia saat ini tidak boleh masuk?"

" lancang, benarinya kau melarang Yang mulia! akan kubunuh kau." jenderal langsung mengeluarkan pedang dari samping pinggang kanan.

" hentikan!" perintah kaisar

"kenapa kau menghalangiku?"

" Yang mulia, istri anda melahirkan anak kembar, tapi ada sedikit masalah yang harus hamba bicarakan secara pribadi dengan baginda."

" baiklah, mari masuk ruangan ini" perintah baginda.

" kalian semua awasi permaisuri".

" baik Yang mulia"

****

Sang Kaisar mulai termenung atas semua penuturan pendekar yang telah menolong istrinya.

" apakah benar begitu kejadiannya?"

"benar Yang mulia, hamba juga heran baru kali ini hamba melihat bayi mengeluarkan aura keemasan campur warna perak yang menyilaukan mata."

" apakah itu pertanda baik atau buruk?"

" hamba tidak bisa memastikannya Yang mulia tapi hamba pernah dengar sebuah legenda dari beberapa kekaisaran termasuk kekaisaran Wu"

" kekaisaran WU?"

"apa yang kau dengar dari mereka?"

di kisahkan dahulu sebelumnya, seorang wanita melahirkan anak dengan ke istimewaan persis dengan anak kaisar long xue. anak itu tumbuh di luar nalar dengan kekuatan yang dahsyat sehingga dunia pendekar tidak bisa mengalahkan dia, dia selalu buat ke onaran di muka bumi dan kehancuran dimana mana, sehingga banyak pendekar berbagai penjuru dunia ingin membunuhnya, dari sekian banyak pendekar hampir ribuan pendekar langit telah dia bunuh dan beberapa ratus penyihir tingkat langit telah mati di tangannya, sehingga turunlah dewa kematian dan langsung mencabut nyawanya. sampai saat ini jasadnya tidak di temukan oleh siapa pun. maka dari itu, apabila berita ini di dengar serta diketahui oleh dunia pendekar, maka banyak pendekar maupun penyihir berbagai dunia akan membunuh anak itu, di sebabkan anak itu sebagai pembawa bencana dimuka bumi . mereka menamakannya Zainan.

baginda merasa cemas dan kwatir atas keselamatan putranya kalau sampai tau dunia pendekar.

" pendekar, kau harus menyimpan rahasia ini dengan rapat. apapun yang kau minta akan saya kabulkan. demia keselamatan putraku".

" baik yang mulia, hamba tidak inginkan apa pun. kalau baginda berkenan hamba meminta sebuah kalung dengan corak naga berwarna perak di leher permaisuri?"

" bagaimana kau tau kalau istriku memakai itu?"

"hamba tidak sengaja melihatnya di leher permaisuri?"

"apakah tidak ada permintaan lain? masalahnya itu adalah simbol keluarga kami."

"hamba hanya butuh benda itu untuk menemukan suami hamba"

"baiklah" kaisar menghela napas dalam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!