NovelToon NovelToon

Goodbye KRISTIAN

Air mata

(Disaran kan membaca Cinta Tulus Aisyah dari episode 1 hingga10 TERIMAKASIH.")

KAIRO,MESIR.

Baru saja Desi berpamitan dengan Aisyah dan teman teman di resto,Ia menyuruh Sopir taxi berhenti sebentar tidak jauh dari resto.

"Tunggu sebentar ya pak.."ucap Desi pada supir taksi.

" Silahkan Nona,anda masih ada waktu."Supir taxi melihat arloji nya mengingat jam keberangkatan pesawat yang akan Desi naiki.

Desi menurunkan kaca mobil. Memandang gedung perusahaan tempat Kristian bekerja.

Berharap pria itu muncul disana untuk yang terahir kali.5menit...10menit...20menit.Tidak ada sosok pria yang Ia tunggu munjul disana.Lagi lagi Desi menangis,mengingat begitu singkat kebersamaan nya dengan Kristian,

Pria pertama yang mengisi hati Desi juga yang membuat hari hari nya terasa berkesan.Kristian juga sering mengganggu nya untuk mengajak nya makan bersama.

"Nona,anda bisa terlambat."sopir taxi mengingatkan sambil melihat arloji nya sudah lama mobil berhenti.

" Baik lah,jalan saja pak."

Mobil melaju meninggalkan tempat itu menuju Airport.Sepanjang perjalanan Desi tidak henti henti nya menghapus air mata dengan tisu hingga tempat sampah di dalam taxi penuh oleh nya.

Sopir taxi sesekali melirik ke arah kaca kecil yang berada di hadapan nya memantulkan wajah sendu dengan mata sembab wanita yang duduk di belakang nya.Sopir taxi merasa tidak tega,namun tidak berani menanyakan apapun pada wanita itu.

Sampai di Airport Sopir taxi menurunkan travel bag milik Desi kemudian berkata"Berhati hati lah nona,semoga kebaikan selalu menyertai mu."

"Terimakasih pak,senang bisa bertemu dengan mu." Jawab Desi.

"Jangan bersedih lagi nona,jaga dirimu" Ucap sopir taksi sambil melambaikan tangan.Desi pun membalas nya.Sedikit mengobati luka di hati Desi membuat senyum terukir di bibir nya.

Armada besi menerbangkan Desi menuju Jakarta.

Ia tidak mengetahui jika Kristian Frustasi dan mengejar nya menginjak pedal gas menuju Airport namun Desi telah pergi meninggalkan negara itu.

Kristian menggunakan pesawat pribadi milik Farel di hari berikut nya.Kristian menghubungi orang orang nya untuk mengikuti dan menjaga Desi tanpa Desi sadari.

Desi mengedarkan pandangan menunggu taxi yang telah Ia pesan,untuk mengantar nya menuju hotel tidak jauh dari bandara.Desi ingin sedikit mengulur waktu berharap Kristian menyusul dirinya.

Seseorang yang sejak tadi memperhatikan Desi menghubungi seseorang."Tuan,Ia menuju hotel mungkin untuk beristirahat.Lusa baru akan melanjutkan perjalanan menuju Solo menggunakan Kereta.

Dan sepertinya Ia tidak berhenti menangis,mata nya sembab,eh..bukan tapi bengkak ditutupi mata itu dengan menggunakan kaca mata hitam.

Sungguh benar menyedihkan."

"Buat aku satu gerbong kereta dengan nya.hanya dengan nya!!"

"Astaga...Apa ini masuk akal?" Gumam gumam dalam hati sambil melaksanakan perintah Kristian."Baik tuan".

Desi beristirahat di hotel tidak jauh dari bandara.Membersihkan diri dan bersantai membaringkan tubuh nya sambil menonton televisi.Terbesit harapan yang sebenarnya menurut Desi sangat konyol dan mustahil.

Kristian akan menyusul nya.Desi mengulur waktu di hotel selama dua hari dan kembali ke Solo menggunakan kereta untuk mengharapkan itu dan mengulur waktu bertemu Abah dan calon suami nya.

"Tuan,Aku hanya ingin bertemu dengan mu untuk yang terahir kali nya.Meminta maaf untuk semua." Air mata Desi kembali mengalir.

"Tuan seperti apa jika kau tau aku pergi meninggalkan mu untuk menikah?Maaf kan aku.Hik..hik...haaaaa...." Desi benar benar melepaskan tangisan nya mengudara.Menangis sejadi jadi nya melepas sesak yang Ia rasakan.

Terus menangis hingga Ia benar benar terlelap.

Armada besi mengudara mengantarkan Kristian menuju jakarta.Dijemput bodyguard menuju rumah Keluarga Ramadhian untuk melepas rindu juga memohon Do'a testu untuk mengejar seorang gadis dan segera Ia nikahi

Walaupun terkesan sangat mustahil bisa mendapatkan kembali gadis itu.

Kristian memasuki halaman kediaman Ramadhian,Kristian turun dari mobil.

"Assalamualaikum" Kristian mengetuk pintu yang tertutup.

"Wa'alaikumsalam" Jawab pelayan wanita sambil membukakan pintu.

"Tuan Kristian?"antusias pelayan jika Kristian datang ke rumah itu.

" Tuan Kristian mengapa tidak ada pemberitahuan dari tuan besar jika anda akan kemari?"

"Buatkan aku sesuatu yang segar." Kristian memeluk pelayan meletak kan kepala nya di bahu pelayan paruh baya itu.

"Kau selalu seperti ini,kami semua merindu kan mu." Ucap pelayan yang memang menganggap Kristian seperti anak nya.

Kristian masuk mengedarkan pandangan mencari mommy dan dady Ramadhian orang tua angkat nya yang merawat nya sejak kecil dan mengeluarkan nya dari panti asuhan.

"Kris???...." Mommy menghampiri berhambur langsung memeluk nya.

"Alhamdulillah,mommy merindu kan mu.

"Mommy dengar kau menjadi seorang mualaf?apa itu benar?" tanya nyonya Ramadhian.

"Apa Farel yang mengatakan itu pada mu mom?"

tanya Kristian.

"Ya,"

"Benar mom,maaf tidak memberitahu sebelum nya." Kristian melepaskan pelukan ibu nya.

"Apa kau sudah bertemu gadis itu?" tanya mommy.

"Belum mom..Kris akan menginap disini dan besok Kris selesaikan semua."

"Istirahat lah,di kamar mu.Pelayan akan membawa travel bag milik mu."

"Baik mom,Kristian ke kamar dulu." Kristian menaiki tangga menuju kamar nya.Sudah lama Ia tidak kemari.Kamar ini selalu di bersihkan walaupun sang pemilik berada jauh di Kairo.

Harum khan ruangan nya pun masih sama membuat Kristian berbaring meresapi aroma disana.

Tok..tok..

Pelayan masuk membawa nampan berisi juice.

Kristian langsung bangkit dan melahap nya.

"Terimakasih.."

"Anda memerlukan sesuatu?" tanya pelayan.

"Tidak,bangunkan saja aku jika tuan Ramadhian datang." jawab Kristian.

"Baik,Istirahatlah tuan.Saya permisi." Pelayan berlalu meninggalkan kamar Kristian menutup pintu perlahan membiarkan Kristian terlelap di ranjang nya.

Nyonya Ramadhian duduk santai di sofa sambil membaca koran hingga Ia tidak menyadari suami nya datang.

"Mommy kebiasaan deh..dady datang tidak di sambut." Ramadhian duduk di sebelah istri nya.

"Maaf," Nyonya Ramadhian mencium punggung tangan suami nya.

"Kristian datang." Ucap Mommy.

"Biarkan dia menyelesaikan masalah nya sendiri."Ramadhian merangkul mendekap istri nya.

" Dady benar,anak anak kita sudah dewasa."ucap Mommy.

"Di mana Kristian sekarang? Dady ingin bicara." tanya Ramadhian.

"Kristian tidur di kamar nya,Ia sepertinya lelah." jawan Mommy.

"Ya sudah,biarkan saja Kris istirahat." Ramadhian bangun dari duduk menuju kamarnya untuk membersihkan diri.Diikuti istrinya dari belakang membawakan tas berisi layar lipat milik Ramadhian.

Disisi lain desi masih berada di hotel melihat dari kaca jendela rintik rintik hujam mulai turun dari langit.Desi keluar dari kamar hotel menuju taman hotel menggunakan payung.Sudah lama desi tidak merasakan air hujan ketika berada di Kairo Mesir.Desi mengulurkan tangan nya menyentuh air hujan yang menetes dari payung nya.

Berjalan tanpa arah menikmati indah nya musim hujan yang memang sudah sangat lama tidak Ia rasakan ketika berada di mesir.

Aku rindu kau!

Kristian seketika bangkit melihat hujan dari balik jendela kaca.Seseorang mengirimkan foto foto Desi ketika berada di taman hotel memakai payung menyentuh air hujan disana.Kristian memeriksa layar ponsel nya melihat foto foto Desi muncul di ponsel nya.Kristian mengulas senyum.Segera Ia bangkit dari tidur bergegas membersihkan diri besiap untuk pergi.

Kris menuruni tangga,terlihat tuan Ramadhian sudah duduk di sofa menikmati secangkir kopi di temani istri tercinta.

"Kau sudah bangun Kris?" tanya tuan Ramadhian.

"Sudah tuan,maaf tidak menyambut anda datang." ucap Kris dengan sopan,memang Kris tidak pernah memanggil tuan Ramadhian dengan sebutan "Dady".Sejak Ia di adopsi dari panti asuhan hingga sekarang Kris tetap memanggil dengan sebutan tuan Ramadhian.

" Tidak apa Kris,kau pasti lelah.Duduklah Kris,saya mau bicara."Ucap tuan Ramadhian sambil meminum secangkir kopi.

"Baik tuan." Kris kemudian duduk di sofa.

"Mana gadis itu,kau tidak mau mengenalkan pada kami?" tanya tuan Ramadhian dengan senyum nya.

"Nama nya Desi.seorang gadis sederhana pekerja keras dan mandiri.Aku mencintai nya tuan." tutur Kris.

"Kejar lah..kami merestui mu."Nyonya Ramadhian menimpali.

"Kalau kita berjodoh,aku akan membawa nya kemari." ucap Kris.

"Maksud mu?" tanya tuan Ramadhian.

"Desi dijodohkan dengan pria lain,Ia kembali ke desa nya untuk menikah." Ucap Kris kelu.

Nyonya Ramadhian merasa sedih mendengar itu.

"Apa rencana mu sekarang nak?" tanya nyonya Ramadhian.

"Aku akan ke desa menemui Abah Desi juga calon suami nya secara baik baik.Mengatakan jika aku mencintai nya dan ingin menikahi Desi..,jika keberuntungan memihak pada ku,aku segera menikahi nya." Tutur Kris."Mungkin kedengaran nya mustahil,namun aku harus mencoba nya."

"Semoga berhasil nak." ucap Nyonya Ramadhian.

"Terimakasih." jawab Kris.

"Ku dengar kau sudah mu'alaf?" tanya tuan Ramadhian.

"Benar tuan,namun ini tidak ada hubungan nya dengan seorang gadis atau siapapun.Itu karena kemauan ku sendiri tuan." jawab Kris.

"Bisakah kau tidak memanggil ku tuan,Kau anak ku,panggil aku Dady seperti Farel memanggil ku." tutur tuan Ramadhian.

"Maaf tuan,kau orang yang paling berjasa dalam hidup.Izin kan aku memanggilmu seperti biasa."

pungkas nya dengan sopan tanpa mengurangi rasa hormat Kristian pada orang yang telah merawatnya sejak kecil.

"Baik lah..Do'a kami menyertai mu Kristian." tutur tuan Ramadhian.

"Saya permisi tuan." ucap Kristian sambil menyambut tangan tuan dan nyonya Ramadhian mencium punggung tangan itu.

Kris meraih travel bag miliknya yang di siapkan pelayan wanita paruh baya itu.

Kristian memeluk nya berpamitan.

"hati hati" tuan dan nyonya Ramadhian mengantar kepergian Kris sampai depan pintu.

"Assalamu'alaikum...teriak Kris dari dalam mobil.

" Wa'alaikumsalam"jawab mereka.

Mobil melaju menuju taman hotel tempat desi menginap.Kris menurunkan kaca mobil melihat wanita yang Ia rindukan duduk sendiri di bawah guyuran air hujan dengan payung di tangan nya.

Kris turun dari mobil membawa payung hitam mendekati Desi tanpa Desi sadari.

"Kau bodoh sekali,kalau seperti ini kau akan sakit!" Ucap Kris yang berdiri di belakang Desi.

Degh..

Suara itu?tutur Desi dalam hati,secepat itu langsung Desi menoleh kebelakang.Desi terkesiap bangun dari duduk melihat siapa yang berdiri di sebelah nya.

Sosok pria yang Ia rindu kan,Ingin sekali Desi memeluk pria itu,mengatakan aku mencintai mu.

"Tuan Kristian?Kau disini?"tanya Desi,tidak percaya.

" Lihat pakaian mu basah!!Mengapa kau hujan hujanan begini??"Kris tidak menjawab pertanyaan Kris malah balik mertanya.

Desi mengulum senyum berjalan beriringan dengan Kris dibawah guyuran air hujan.

"Aku merindukan mu" lirih Kristian.

Desi menoleh ke arah Kris."Kau pergi tanpa pamit atau berkata apapun pada ku,kau pikir apa?"Kristian meninggikan suara nya menatap desi yang menoleh ke arah nya.Mereka saling bertatapan Desi menitikan Air mata entah air mata sedih atau bahagia Kris datang.

"Aku juga merindu kan mu...maaf..." lirih Desi sambil menghapus air mata nya.

"Abah menjodoh kan ku dengan seorang Pria yang bahkan nama nya saja aku tidak tau." Ucap desi kelu.Desi menunduk,air mata nya mengalir lolos begitu saja.

"Kau mencintai ku?" tanya Kris. "Kau bahkan tidak pernah mengatakan apapun tentang mu pada ku."ucap nya.

" Tidak!!"Desi berjalan cepat meninggalkan Kristian yang mengulas senyum di belakang.

"Desi tunggu...kenapa kau jadi marah!" tanya Kris yang mengejar nya.

"Aku akan pulang kedesa untuk menikah,kau mengerti?kita tidak bisa bersama." Desi menghela.

Aku mencintai mu tuan."

Desi diam sejenak

"Maaf kan aku." Desi kembali menghapus air mata nya.

"Bodoh!!aku akan menemui abah juga calon suami mu.Mengatakan pada nya jika aku mencintai mu dan meminta mu dengan baik baik.

Apa kau tau?Aku hampir gila karena kau pergi tiba tiba." ucap Kristian.

Desi tersenyum,"Itu mustahil bukan?"tanya Desi.

"Kita tidak akan tau jika belum mencoba nya." Kris menghela."Masuk lah ke kamarmu kau akan sakit jika terus berada di sini" Ucap Kris sambil menyentuh air hujan yang semakin deras.

Desi kemudian masuk ke hotel menuju kamar nya

Melangkah dengan perasasaan yang lebih tenang dari sebelum nya.Juga sedikit rasa bahagia Kristian datang mengejar.Desi membersih kan diri juga memoles wajah cantik nya.Desi berharap Kristian akan datang lagi untuk menemui dia.

Ponsel Desi berdering,sebuah pesan masuk,itu dari Kris.

"Aku menunggu mu di kamar sebelah mu,kau belum makan bukan?"

Desi tersenyum,Ia menuju kamar sebelah tempat Kristian berada.Ini akan menjadi saat saat terahir nya bersama Kris.Desi membiarkan waktu yang akan menjawab kisah nya dengan Kristian.

Ia akan menikmati saat ini,menikmati kebersamaan dengan pria yang Ia cintai.

Tok..tok..

Kristian membuka pintu."Masuk lah."ucap Kristian.

Desi melihat sudah banyak hidangan di meja.

"Duduk lah,makan lah bersama ku."

Desi tersenyum,Ia pun duduk di hadapan Kris.

"Selamat makan" Ucap Kristian.

Desi menikmati itu,terkadang Ia melirik ke arah Kristian.

Kristianmenyadari itu "Kau memperhatikan ku?tentu saja karena aku tampan."Kristian menyentuh rahang nya.

"Hahaha..." Desi tertawa namun sebenar nya hati nya sangat perih..sangat perih...

Mungkin ini akan jadi hari terahir mereka makan bersama.Entah lah....

"Tertawa mu sangat di buat buat!" ucap kris.

"Diam lah...nikmati saja!" jawab Desi.

Kris mengherdikan bahu nya."Kau terlihat cantik hari ini,jangan bilang karena ada aku?"Tanya Kristian.

"Mungkin saat saat ini akan menjadi yang terahir untuk kita,aku ingin menikmati kebersamaan dengan mu tuan."ucap Desi tulus.

" Diluar masih hujan,jika tidak aku akan membawa mu jalan jalan."tutur Kristian.

"Aku tidak ingin kemana pun,Disini saja bersama mu.Itu sudah membuatku sangat senang.

Desi dan Kristian menikmati makan malam bersama,tersenyum tertawa bersama tentu saja Kris selalu menjaga jarak dengan Desi karena mereka belum halal untuk bersentuhan.

Bersambung...

Mohon like..komen dan jangan lupa vote..vote..vote...

Tidur lah

"Kristian,mungkin ini akan berahir.Jika aku bisa memilih,aku memilih untuk bahagia bersama mu."

Tutur desi dalam hati menatap sendu pria di hadapan nya.

"Lusa mungkin akan jadi awal yang baik untuk kita membawa mu pergi dari desa dengan restu Abah mu dan kita menikah.Atau berahir dengan luka dan jika suatu saat nanti bertemu bagaikan orang asing tidak saling mengenal satu sama lain." Ucap Kris kelu.

"Entah lah,bersama atau tidak biar semesta yang menentukan.Terimakasih kau telah hadir di hidupku tuan,mencintai orang seperti ku hingga menganggapku seolah wanita istimewa." tutur Desi dengan mengusap bulir bening lolos dari ujung netra nya.

"Kau berharga untuk ku Desi,juga untuk semua orang.Jangan merendahkan mu begitu.Kau lulusan Al Azhar.Kau wanita mandiri.Bahkan adik adik mu bisa bependidikan,berkat kau!!semua karena perjuangan mu.itu membanggakan bukan?"tanya Kris.

" Entahlah tuan,Aku tidak bisa kuliah di Al Azhar jika bukan bantuan dari mba Aisyah juga kak Felisya bukan?"Desi menyeringai.

"Bagiku kau wanita istimewa,yang pantas aku perjuangkan!!" Ucap Kris meninggikan suara nya.

"Ini sudah malam.Selamat malam tuan." Desi bangun dari duduk.

"Tidurlah disini,aku ingin melihatmu hingga esok pagi?" ucap Kris.

"Disini??" tanya Desi tidak mengerti.

"Tidurlah di ranjangku,Aku akan berbaring di sofa sambil memandang mu,mungkin ini akan menjadi yang terahir untuk kita.Ucap kristian.

" Baik lah."Desi menuju ranjang berbaring disana. di ikuti Kris yang menyelimuti Desi"Tidur lah" ucap kristian kemudian kembali menuju sofa dan berbaring disana.Menatap wajah desi yang berada di ranjang dengan selimut tebal disana.

"Tidur lah,Aku mencintai mu." Ucap Kristian sambil mengulas senyum dan mengusap ujung mata nya yang basah.

Tidak lama Desi memejam,Kristian hanya berbaring di sofa masih terus memandangi desi yang terlelap di sana.Sunyi nya malam dengan gemericik air hujan membuat Desi semakin lelap dalam mimpi nya.

Namun,tidak untuk Kristian yang tidak bisa tidur Ia lebih memilih keluar dari kamar hotel menuju lobi yang sudah sangat sunyi.Menyentuh air hujan dengan tangan nya merasakan hawa dingin di tangan nya yang basah.

"Ya Tuhan,apakah aku terlihat serakah jika ingin memiliki gadis itu?.Menjaga nya,menghapus air mata nya juga membahagia kan nya?.Membuat seolah dia wanita beruntung hidup bersama ku."

Kris menghela,menatap langit yang terus mengeluarkan air hujan seolah ikut menangisi nasib nya dengan wanita yang Ia cintai.

Lama Kristian berada di lobi,entah apa yang membuat Ia tidak beranjak dari sana.

Desi yang masih terlelap di bawah selimut perlahan membuka mata nya.

"Kemana Kristian?"Desi tidak mendapati kristian di sofa.

Tidak lama Kristian pun masuk,membuka pintu perlahan dan menutup pintu tanpa menimbulkan suara.Namun Desi yang sudah terjaga sebelum Kristian datang.

" Kau dari mana?"tanya Desi yang masih berbaring di ranjang,tidak berpindah dari situ.

"Tidak ada.Istirahat lah,aku akan menjagamu di sini." Ucap Kristian sambil membaringkan diri nya di sofa.

"Tidak kah aku lebih baik tidur di kamarku?" tanya Desi.

"Jika keberuntungan belum memihak ku,mungkin saat ini akan menjadi yang terakhir untuk kita.Seperti yang kau kata kan,aku akan menikmati saat ini,lusa kita tidak tau akan bersama atau kah berakhir."Berucap sambil menatap Desi yang berbaring di ranjang,Kemudian mematikan lampu menyisakan lampu tidur remang remang di kamar itu.

Malam semakin larut,Desi terlelap lagi.Masih di ranjang tempat Ia tidur sejak tadi.Sedangkan Kristian terlelap di sofa.Dua anak manusia hanyut dalam mimpi indah mereka pada kamar hotel yang sama namun tidur secara terpisah.

Sepertiga malam Desi terbangun,kembali ke kamarnya mengambil air wudhu kemudian melaksanakan shalat sunnah untuk mengingat dan memohon Ampun pada Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.

Desi melantunkan Ayat suci Al Qur'an membaca Aplikasi yang ada pada ponsel nya.

Di kamar sebelah,Kristian pun terbangun mengambil air Wudhu juga melaksanakan ibadah seperti yang Desi lakukan.

Namun tidak membaca ayat suci Al Qur'An karena Kristian belum bisa membaca itu.Hanya Dzikir yang Ia ucapkan hingga tiba waktu subuh.

Suara Adzan subuh berkumandang di setiap masjid dan mushola dekat dengan hotel itu,namun Kristian maupun Desi memilih melaksanakan shalat di dalam kamar hotel mengingat hujan yang sejak kemarin belum juga reda.

"Ya Allah,ya Tuhan ku.

Ampuni semua dosa dosa ku,juga dosa kedua orang tua ku.Ya Allah...Jika Kristian memang jodoh ku,satu kan kami dengan Ridho dari Mu.

Namun jika Kristian bukan lah jodoh ku,ikhlas kan lah hati ku menerima takdir yang Engkau berikan.

Karena aku yakin semua ini yang terbaik untuk ku."Ucap desi pada Do'a nya.

Desi membersihkan diri memoles wajah nya mengenakan hijab pasmina senada dengan pakaian yang Ia kenakan.

Hujan sudah reda Desi keluar dari kamar menuju taman hotel,berjalan sendirian menikmati segar nya udara pagi.

" Kau sudah siap?"tanya Kristian di belakang Desi.

Desi menoleh ke arah sumber suara."Tuan kau disini?kukira masih tidur."

"Kau mau kemana?" tanya Kristian.

"Kemanapun." jawab desi.

"Baik lah,ikut aku.Anggap saja ini kencan pertama dengan ku." Ucap Kristian.

"Aku tidak pernah berkencan dengan siapapun.Dan mungkin ini yang pertama dan terahir." jawab Desi.

"Nikmati saja,untuk selanjut nya biar waktu yang menentukan."pungkas nya.

Kristian dan desi berjalan berdampingan menuju mobil yang terparkir di sana." Ingin rasa nya aku menggenggam tangan mu desi,namun tidak mungkin aku lakukan.Aku belum halal untuk menyentuh mu."Ucap Kristian dalam hati.

"Silahkan nona." Kristian membukakan pintu untuk Desi.

"Hahaha" Kau berlebihan tuan."Desi pun masuk kedalam mobil,Kristian menutup pintu mobil kemudian masuk ke depan kemudi disamping Desi.

Mobil melaju meninggalkan area hotel."Kita habiskan hari ini bersama,kau suka?"tanya Kristian.

"Hm" Desi tersenyum.

"Aku akan mengajak mu ke suatu tempat,ini tentang diriku." tutur Kristian.

"Aku juga penasaran dengan dirimu tuan,tunjukan semua tentang mu.Kau juga sudah tau semua tentang diriku bukan?'ujar Desi.Karena Kristian pernah menyuruh seseorang untuk mencari tau semua tentang Desi.Tentang Ibu nya yang pergi sejak usia nya sepuluh tahun,berjualan kue saat bersekolah juga menjadi asisten rumah tangga untuk bisa sekolah di madrasah hingga dirinya sampai di Kairo Mesir.

" Sekarang giliran mu menunjukan semua yang ingin kau tunjukan pada ku tuan."

-

-

vote..vote...vote...

Mohon like & komen ya kawan...terimakasih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!