NovelToon NovelToon

Di Paksa Menikah Saat SMA

Episode 01

Seorang gadis cantik kini sedang bersiap untuk pergi ke sekolah. Gadis itu bernama Kania Putri Lesmana. Karena Kania bangun kesiangan akhirnya Kania bersiap dengan terburu buru, bahkan Kania pun tidak sempat untuk sarapan terlebih dahulu.

Mamahnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat kelakuan anaknya yang hampir tiap hari seperti itu.

_______________

Di sisi lain seorang pemuda tampan pun tengah terburu buru bersiap pergi ke sekolah. Pemuda itu bernama Cakra Pangestu. Cakra selalu terlambat bangun karena Cakra baru tertidur saat larut malam, entah apa yang di lakukan nya saat malam hari. Sehingga mengharuskan Cakra tidur larut malam bahkan mungkin pagi.

___________________

Jam sudah menunjukkan pukul 06:58 yang artinya dua menit lagi pintu gerbang sekolah akan di tutup. Para siswa dan siswi pun berlarian masuk ke dalam gerbang sebelum gerbang sekolah di tutup.

Hingga saat pintu gerbang akan tertutup dua orang siswa berlari sangat kencang dan pada saat mereka akan masuk ke dalam, tidak sengaja mereka bertabrakan dan akhirnya terjatuh bersama.

BBRRUUGGG.

"Aduh....Sakit tahu, punya mata nggak sih."Ucap Siswi cantik yang tak lain adalah Kania.

"Lah kok ngamuk, orang elu yang salah."Saut Siswa cowok tampan yang terjatuh bersama dengan Kania yang tak lain adalah Cakra.

"Idih enak banget elu nyalahin gue, udah jelas jelas elu yang nabrak gue sampe gue jatuh dan baju gue jadi kotor kaya gini."Ucap Kania.

"Hei kalian itu mau masuk ke kelas atau mau gue hukum keliling lapangan."Ucap ketua OSIS yang bernama Adam.

Mendengar ucapan Adam, Kania dan Cakra pun pergi menuju kelas mereka. Kania berjalan dengan wajah kesalnya hingga saat Kania sampai di dalam kelasnya.

Teman teman Kania yang melihat Kania datang dengan muka yang cemberut membuat mereka penasaran apa yang menyebabkan Kania kesal sampai seperti ini.

"Wah wah wah kenapa nih pagi pagi mukanya udah di tekuk kaya gini?."Tanya Bunga yang duduk satu bangku depan Kania.

"Pasti karena abis di hukum sama Adam kan."Ucap Mia yang duduk di depan Kania.

"Sok tahu banget elu."Saut Kania.

"Terus kenapa dong?."Tanya Mia.

"Nanti istirahat gue ceritain deh sama kalian, kalau sekarang gue males."Jawab Kania.

Tak lama Guru masuk ke dalam kelas dan pelajaran pun langsung di mulai. Kania adalah salah satu siswi yang cukup pintar di dalam kelasnya.

Karena itu banyak siswa yang suka pada Kania, tapi tidak ada yang berani menyatakan nya karena Kania sulit untuk di dekati.

Beda hal nya dengan Cakra, di sekolah Cakra terkenal dengan julukan sang Playboy. Walau pun Cakra seorang playboy tapi Cakra juga pintar.

Cakra tidak pernah keberatan kalau ada yang mengatakan dia adalah playboy, karena itu membuktikan kalau dia itu tampan. Lagi pula para gadis gadis itu sendiri yang mau sama Cakra, tentu saja Cakra tidak mungkin menolak gadis gadis cantik itu.

Seperti pepatah rejeki itu nggak boleh di tolak.

_______***______

SMA 1 SAMUDRA adalah salah satu sekolah favorit di kota J. Dan di sini rata rata siswi dan siswanya adalah anak dari para pengusaha atau bisa di katakan anak orang orang kaya.

Siswi dan Siswa di sini juga banyak yang cantik dan tampan. Bukan hanya itu mereka juga sangat pintar.

Sehingga banyak siswa dan siswi yang ingin masuk ke dalam sekolah ini, tapi itu sangat sulit karena tes yang sebagi syarat masuk itu sangat sulit, sehingga banyak yang tidak masuk ke sekolah SMA 1 SAMUDRA ini.

Bel tanda jam istirahat pun berbunyi dan itu artinya kini adalah waktunya untuk pasta siswa dan siswi istirahat sejenak sebelum memulai pelajaran mereka kembali.

Kania dan teman temannya memutuskan untuk pergi ke kantin seperti biasanya. Dan saat berjalan menuju kantin Kania menceritakan apa yang sudah membuatnya kesal tadi pagi.

"Intinya gue kesel karena Cakra udah nabrak gue sampe jatuh dan akhirnya baju gue kotor."Ucap Kania.

"Oh gitu, tapi kan harusnya elu seneng Kania."Ucap Mia.

"Kenapa gue harus senang?."Tanya Kania yang tak mengerti dengan ucapan Mia.

"Ya karena elu di tabrak langsung sama Cakra, dih kalau gue sih ya, gue bakal cari kesempatan sama Cakra saat itu juga. Siapa tahu ajakan Cakra langsung naksir sama gue."Jelas Mia.

"Aduh.... Kenapa sih elu tuh suka banget sama Cakra? Apa bagusnya coba dia."Ucap Kania.

"Ya ampun Kania, semua siswi di sini juga pada tahu kalau Cakra itu ganteng maksimal."Ucap Mia kembali.

"Udahlah nggak usah berdebat sama dia yang udah tergila gila sama Cakra."Ucap Bunga.

"Alah elu juga sama aja, kalau gue tergila gila sama Cakra kalau elu tergila gila sama Adam si kulkas berjalan itu."Ucap Mia.

"Aduh....Kok jadi ngeributin cowok sih."Ucap Kania yang sesal dengan kedua temannya ini yang selalu saja membanding bandingkan Cakra dan Adam.

Saat mereka sampai di kantin, mereka langsung memesan makanan. Tapi tiba tiba saja handphone Kania berdering. Kania melihat handphone nya, saat Kania melihat kalau yang menelpon adalah Mamahnya, Kania pun langsung mengangkat teleponnya.

"Halo Mah ada apa?."Tanya Kania.

"Gak ada papa, Mamah cuman mau bilang sama kamu kalau nanti malam kita ada janji makan malam bersama sahabat Mamah dan kamu harus ikut, jadi kamu jangan pulang telat ya."Jawab Ningsih, Mamah Kania.

"Iya, nanti Kania bakal langsung pulang."Ucap Kania.

"Ok kalau gitu, dah sayang."Ucap Ningsih.

"Dah Mamah."Ucap Kania yang kemudian langsung menutup telponnya.

Setelah selesai menelpon dengan Mamahnya, makanan Kania dan yang lainnya pun datang. Karena sudah lapar Kania langsung makan tanpa mempedulikan yang lainya.

____________

Ok untuk episode pertama segini dulu, jangan lupa like, komen sama vote ya.

💜

Episode 02

Malam pun tiba, Kania pergi ke sebuah restoran bersama dengan orang tuanya. Kania menggunakan dress berwarna merah dengan rambutnya yang tergerai.

Mereka masuk dan berjalan menuju sebuah meja di mana ada sebuah keluarga yang sedang menunggu mereka. Orang tua Kania menyapa mereka dan saling bersalaman.

"Maaf ya kami datang nya terlambat."Ucap Ningsih.

"Tidak masalah, lagi pula kami baru saja datang kok."Ucap sahabat Ningsih yang bernama Lusi.

"Oh iya kenalin, ini anak aku namanya Kania."Ucap Ningsih yang menggandeng tangan Kania.

"Wah cantik sekali."Ucap Lusi.

"Oh iya anak kamu mana?."Tanya Ningsih.

"Ada di lagi ke belakang sebentar."Jawab Lusi.

Orang tua Kania terus mengobrol bersama dengan sahabatnya itu, dan Kania hanya mendengar mereka berbicara. Namun ada perkataan mereka yang membuat kaget Kania ya itu saat mereka berbicara tentang sebuah pernikahan anak mereka.

"Apa? Tadi gue nggak salah dengar kan. Pernikahan anak mereka? Maksudnya gue sama anak Tante Lusi. Tapi masa iya, gue kan masih sekolah. Nggak pasti bukan gue, terus kalau bukan gue siapa? Anak Mamah kan gue doang satu satunya." Batin Kania.

Tapi Kania tetap berusaha untuk tenang dan berpikir kalau mereka bukan sedang membicarakannya. Tak lama seorang pemuda tampan datang dan menyapa.

"Selamat malam semuanya, maaf tadi ada sedikit masalah."Ucap pemuda itu.

"Tidak papa."Jawab Ningsih.

"Lusi, anak kamu ganteng banget."Sambung Ningsih yang berbisik pada Lusi sahabatnya itu.

Sedangkan Kania hanya menatap pemuda itu dengan heran dan bertanya tanya mengapa dia ada di sini. Pemuda itu pun menengok kearah Kania yang saat ini menatap nya.

"Heh ngapain elu liatin gue sampe begitu? Ah...Gue tahu terpesona kan elu sama gue."Ucap pemuda itu yang tak lain adalah Cakra.

"Dih pede gila, siapa juga yang terpesona sama elu."Ucap Kania.

"Udahlah Kania, kalau memang elu terpesona sama gue bilang aja lagi nggak usah malu malu."Ucap Cakra kembali.

"Khmm sepertinya kalian sudah saling kenal."Ucap Lusi.

"Kenal dong Mah, dia itu satu sekolah sama Cakra dan sepertinya dia suka sama Cakra."Ucap Cakra sambil tersenyum puas karena membuat Kania kesal.

"Oh.... Bagus deh kalau gitu, jadi rencana pernikahan kalian akan di percepat."Ucap Lusi.

"APA?."Ucap Cakra dan Kania bersamaan.

"Maksudnya apa sih Mah, pernikahan apa?."Tanya Kania pada Ningsih.

"Ya menikah lah Kania."Jawab Ningsih.

"Iya siapa Mah?."Tanya Kania kembali.

"Sudah sudah biar Papah yang jelasin sama mereka."Ucap Joni Papah dari Cakra.

"Begini, sebenarnya pertemuan kita malam ini itu untuk membicarakan soal perjodohan kalian. Dan setelah kami bicarakan, kami memutuskan untuk menikahkan kalian secepatnya."Sambung Joni yang menjelaskan pada Kania dan Cakra.

"Aduh bercandanya nggak lucu deh."Ucap Cakra.

"Kami sedang tidak bercanda Cakra. Semua ini sudah di bicarakan sejak lama dan sudah di pikirkan dengan matang matang."Ucap Indra.

"Tapi Om kita itu masih sekolah dan masa depan kita juga masih panjang. Kita sama sekali belum mau menikah."Ucap Cakra.

"Benarkan Kania?."Sambung Cakra yang bertanya pada Kania.

"Iya benar, aku sama sekali belum mau menikah Pah."Ucap Kania.

"Baik kalau kalian memang tidak mau menikah terserah kalian saja."Ucap Indra yang langsung bangkit dari duduknya di ikuti oleh Ningsih dan orang tua Cakra.

"Loh kalian mau kemana?."Tanya Cakra.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Cakra. Cakra dan Kania bangun dari duduknya lalu berniat menyusul orang tua mereka. Namun tiba tiba saja pelayan menghentikan mereka karena makanan yang mereka pesan tadi belum di bayar.

Cakra hendak membayar menggunakan kartu nya namun tidak bisa. Karena semua kartu Cakra tidak bisa akhirnya Kania mencoba untuk membayar menggunakan kartu milik nya, tapi ternyata sama saja.

Terpaksa Cakra dan Kania membayar menggunakan uang cash yang mereka bawa. Bahkan saat mereka keluar dari restoran mobil orang tua mereka pun sudah tidak ada.

Dengan terpaksa mereka pun berjalan. Tanpa mereka sadari kalau orang tua mereka mengawasi dari jauh. Mereka sengaja melakukan hal itu agar Cakra mau pun Kania menerima perjodohan ini.

Setelah Cakra dan Kania benar benar pergi, orang tua Cakra mau pun orang tua Kania duduk di meja mereka kembali dengan makanan yang sudah di hidangkan.

"Semoga saja dengan begini mereka mau menerima perjodohan yang sudah kita buat dari dulu."Ucap Lusi.

"Benar sekali, enak saja mereka mau membatalkan rencana yang sudah kita buat dari sejak kita menikah."Saut Ningsih.

Ningsih dan Lusi memang sudah bersahabat sejak lama, begitu pun dengan Indra dan juga Joni. Saat Ningsih dan Lusi membuat rencana perjodohan anak mereka, Indra dan Joni menyetujui nya.

Awalnya perjodohan ini akan di lakukan saat Cakra dan Kania sudah masuk kuliah dan itu pun hanya sekedar bertunangan saja. Tapi saat di mana Lusi dan juga Ningsih melihat Cakra bersama dengan gadis lain membuat mereka khawatir kalau rencana perjodohan mereka akan gagal.

Karena itu mereka mengusulkan pada Indra dan Joni untuk mempercepat pernikahan mereka sebelum terlambat nantinya. Dan jika mereka menolak pernikahan ini, mereka akan mogok bicara pada mereka, fasilitas mereka pun akan di cabut.

Mereka yakin dengan cara itu Cakra dan Kania pasti tidak akan menolak lagi. Tapi jika mereka masih tidak mau menerima perjodohan ini, maka para orang tua itu akan melakukan cara lama yang sudah tidak asing lagi untuk memaksa mereka menikah.

________

Sedangkan kini Cakra dan Kania sedang berjalan berdua tanpa uang sepeser pun. Kania terus saja mengomel pada Cakra. Dan....

BBRRRUUUUSSSSSS.

Hujan turun dengan sangat deras, membuat Kania bertambah kesal begitu juga dengan Cakra.

"Aaaaaaa......Sial sial sial."Teriak Kania.

"Berisik tahu nggak sih."Ucap Cakra.

"Biarin aja, biar semua orang tahu betapa sialnya gue hari ini."Ucap Kania.

Karena hujan yang semakin lama semakin deras, Cakra menggandeng tangan Kania dan mengajaknya untuk berteduh. Entah itu sebuah kebetulan atau apa, di dekat mereka ada sebuah gubuk kecil yang sepertinya sudah tidak di tempati lagi.

Mereka berdiri di sana menunggu hujan berhenti. Tapi sungguh sial bagi mereka bukannya berhenti malah bertambah deras lagi dan bahkan guntur pun ikut menyambar di sertai angin kencang.

Cakra yang melihat Kania ketakutan langsung mengajak masuk kedalam gubuk. Kania pun menurut, karena saat ini tidak ada orang lain lagi selain Cakra yang bisa meredakan rasa takutnya itu.

Cakra melepas jaket nya dan di berikan pada Kania agar Kania tidak kedinginan lagi.

"Nih pake jaket gue."Ucap Cakra sambil memberikan jaketnya pada Kania.

"Makasih."Ucap Kania yang mengambil jaket Cakra lalu memakainya agar tidak terlalu kedinginan.

Episode 03

Malam semakin larut dan hujan pun belum juga reda. Kania pun kini sudah sangat kedinginan karena angin yang juga berhembus kencang.

Cakra mendekat pada Kania lalu memeluk Kania agar Kania tidak kedinginan lagi. Awalnya Kania ingin mendorong Cakra, namun setelah merasakan kehangatan dari tubuh Cakra, Kania pun membiarkan Cakra memeluknya.

Karena cuaca yang di dingin membuat rasa kantuk menerpa Kania dan juga Cakra. Hingga akhirnya Kania dan Cakra tertidur di atas ranjang yang terbuat dari bambu dengan Cakra yang masih setia memeluk Kania dari belakang agar Kania tidak kedinginan.

Waktu terus berjalan hingga tak terasa hari pun kini sudah pagi dan hujan sudah reda. Tapi Cakra dan Kania masih tertidur dengan sangat nyenyak.

Sampai akhirnya ada salah satu warga yang melihat Cakra dan Kania yang sedang tertidur bersama dari celah gubuk. Warga itu pun memberi tahu warga yang lain tentang masalah ini. Setelah itu mereka pergi ke gubuk itu bersama.

Sesampainya di sana Cakra dan Kania masih tertidur. Warga pun membangunkan Cakra dan Kania. Saat Kania dan Cakra sudah terbangun para warga membawa Kania dan Cakra ke kelurahan untuk di interogasi.

Setelah di interogasi warga mengusulkan untuk di nikahkan saja, karena takut akan menjadi malapetaka di daerah ini kalau Kania dan Cakra tidak di nikahkan.

"Sudah Pak nikahkan saja mereka, dari pada daerah kita jadi sial dan terjadi malapetaka yang tidak di inginkan."Ucap salah satu warga.

"Tunggu dulu dong dan jangan asal bicara. Kami ini masih sekolah masa iya kami harus menikah."Ucap Cakra.

"Itu salah kalian sendiri kenapa berbuat seperti itu."Saut warga.

"Berbuat apa sih? Kita itu nggak berbuat apa apa. Kita hanya berteduh dan tidak sengaja ketiduran. Lagian kenapa pikiran kalian kolot banget sih."Ucap Kania.

"Tidak berbuat apa apa apanya, sudah jelas saya lihat dengan mata kepala saya sendiri kalau kalian tidur sambil pelukkan."Ucap warga yang melihat Kania dan Cakra pertama kali.

"Siapa tahu saja tadi malam kalian sudah melakukan sesuatu yang tidak pantas."Sambungnya.

Dan setelah beberapa saat terjadi perdebatan antara warga dengan Kania dan Cakra, keputusan tetap pada menikahkan mereka berdua saat itu juga. Namun sebelum itu orang tua Kania dan Cakra di hubungi agar dapat menyaksikan pernikahan anak mereka.

Tak butuh waktu lama orang tua Kania dan Cakra sudah datang dan pernikahan antara Kania dan Cakra yang terjadi karena di paksa dan terpaksa pun terjadi. Saat ijab qobul Cakra tidak mendapatkan kesulitan sama sekali bahkan Cakra terlihat serius.

Hal itu tentu saja membuat Lusi dan Joni sangat senang, begitu pula dengan Ningsih dan Indra. Karena hal yang mereka inginkan akhirnya kini sudah terlaksana.

Setelah selesai, orang tua Kania dan Cakra meminta maaf pada para warga atas apa yang terjadi. Lalu mereka pun pergi untuk pulang.

"Ningsih aku pulang dulu ya, nanti sore aku akan datang ke rumah untuk membicarakan yang lainnya."Ucap Lusi.

"Iya, yang terpenting sekarang kita sudah resmi menjadi besan."Ucap Ningsih tersenyum bahagia.

Setelah itu mereka pergi ke rumah masing-masing. Di dalam perjalanan Kania hanya diam saja karena kesal. Bagaimana tidak, di usia nya yang masih muda dia sudah menikah dengan seorang playboy.

"Sudahlah sayang kamu terima saja, mungkin ini memang takdir kamu dan karena memang kamu berjodoh dengan Cakra."Ucap Ningsih.

"Iya Mamah sih enak bilang kaya gitu karena memang ini semua maunya Mamah."Ucap Kania.

"Iya sih, tapikan sayang menikah muda itu enak loh. Tidak ada yang akan memarahi kalau kalian terus berduaan di dalam kamar dan kalian bisa pacaran dengan berlebel halal."Ucap Ningsih.

Kania memutar jengah matanya saat mendengar ucapan Ningsih. Sungguh Mamahnya ini sangat luar biasa bisa memikirkan hal itu.

Setelah tiga puluh menit mereka pun sampai di rumah mereka, Kania langsung turun dari mobil lalu berjalan menuju kamarnya tanpa berbicara apa pun pada Ningsih dan juga Indra.

Sedangkan Ningsih dan Indra berdiskusi tentang pernikahan Kania dan juga Cakra. Ningsih ingin acar ijab qobul di ulang kembali dan di saksikan keluarga besarnya dan keluarga besar Lusi. Indra sangat setuju dengan rencana Ningsih.

Setelah itu Ningsih pergi ke dapur untuk membuat beberapa makan untuk menyambut kedatangan keluarga besannya itu.

_________

Hari kini sudah sore, Ningsih dan Indra sudah bersiap sebelum keluarga besannya datang. Sedangkan Kania masih terlelap karena kelelahan.

Tak lama Cakra dan orang tuanya sudah sampai di rumah Kania. Mereka di sambut dengan sangat hangat oleh Ningsih dan juga Indra.

Mereka semua masuk ke dalam. Cakra menarik koper yang di bawanya. Ningsih pun langsung mengantar Cakra ke kamar Kania.

"Nah Cakra ini kamar Kania, kamu ketuk saja pintunya Kania ada di dalam. Kalau kamu masih merasa lelah istirahat saja sama Kania, kalau tidak kamu ajak Kania ke bawah."Ucap Ningsih sambil tersenyum pada Cakra.

"Iya Tante."Ucap Cakra.

"Jangan panggil Tante dong. Sekarang kan Mamah juga Mamahnya kamu, jadi panggil Mamah saja ya."Ucap Ningsih.

"Iya Mah."Ucap Cakra.

Setelah itu Ningsih pergi meninggalkan Cakra. Cakra langsung mengetuk pintu kamar Kania, setelah beberapa kali di ketuk Kania pun membukakan pintu kamarnya.

Tanpa berbicara apa pun Cakra langsung masuk ke dalam kamar Kania sambil membawa kopernya. Kania yang melihat Cakra masuk ke dalam kamarnya dan itu tanpa seizinnya membuat Kania kesal.

"Heh ngapain elu masuk kamar gue, pake acara bawa bawa koper segala lagi."Ucap Kania.

"Terus gue harus masuk ke kamar siapa kalau bukan kamar elu, dan mulai sekarang gue bakal tinggal di sini."Ucap Cakra dengan wajah datarnya.

"Apa? Gue nggak salah dengar kan, elu mau tinggal di sini."Ucap Kania.

"Iya, dan kita harus membiasakan diri untuk berbagi kamar mulai sekarang."Ucap Cakra.

"Ih gue nggak mau ya berbagai kamar sama elu, apa lagi harus berbagi tempat tidur."Ucap Kania.

"Terserah kalau emang elu nggak mau. Lagian elu harus ingat kalau kita itu sudah sah menjadi suami istri. Dan nggak akan mungkin kita tidur terpisah, emang elu mau di amuk sama Mamah dan Papah."Ucap Cakra.

"Udahlah terima aja kenyataan ini, lagian udah nggak bisa di hindari lagi kan."Sambung Cakra.

"Terserah elu deh, keluar sana gue mau mandi."Ucap Kania.

"Jangan lama lama."Ucap Cakra.

Setelah Cakra keluar dari dalam kamarnya, Kania langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya agar Cakra tidak bisa masuk secara diam diam ke dalam kamar.

Setelah selesai mandi dan rapih Kania turun ke bawah untuk menemui orang tua Cakra yang kini sudah resmi menjadi mertuanya. Meskipun pun Kania tidak menerima pernikahan ini tapi tetap saja Kania harus sopan pada orang tua Cakra.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!