NovelToon NovelToon

Kehidupan Ku (Menikah Muda)

Bagian 1

" Saya terima nikah dan kawinnya Raisa Salsabila binti Rama Wijaya dengan seperangkat alat sholat dan emas 400 gram dibayar tunai" lantang Arsya mengucapkan qobul atas diri Raisa dihadapan keluarga besar Raisa dan Allah sang maha pencipta langit dan bumi.

"bagaima para saksi apakah sah?" tanya pak penghulu kepada para saksi.

"Sah" gema para tamu undangan yang menyaksikan, seketika membuat Raisa terharu, saat ini, detik ini, Raisa telah sah menyandang status istri dari Arsya, laki-laki baik, yang telah ia kenal kurang lebih 4 bulan terakhir ini.

Mereka tidak berpacaran layaknya seperti orang pada umumnya, hanya saja melakukan ta'aruf atau perkenalkan dalam istilah Islam kepada diri dan keluarga masing-masing.

Selama kurang lebih 4 bulan terakhir ini Raisa mengenal Arsya sebagai sosok laki-laki yang baik, pengertian, penyayang, dan lemah lembut serta bertanggung jawab.

Bagi Raisa Arsya merupakan jodoh terbaik untuk nya yang telah Allah tetapkan.

Raisa dan Arsya memilih untuk menikah muda, meskipun Raisa baru lulus sarjana dan baru bekerja disebuah perusahaan swasta di daerah nya, Arsya berusaha menyakinkan Raisa bahwa ia akan selalu berusaha menjaga dan membahagiakan Raisa, orang tua Raisa pun juga setuju setidaknya mereka tidak khawatir akan pergaulan bebas yang akan menyesatkan Raisa karena pergaulan anak zaman sekarang, misalnya saja seperti pacaran karena bisa menjerumuskan kita ke lubang zina jika tidak pandai dalam menjaga diri.

Raisa yang saat ini baru berumur 21 tahun dan baru memijakkan kaki didunia kerja pun, diminta oleh Arsya untuk berhenti dari pekerjaannya, karena bagi Arsya, Raisa tak mesti harus bekerja lagi karena segala kebutuhan nya adalah tanggung jawab Arsya.

Awalnya Raisa sempat ragu karena ini adalah pengalaman pertama nya bekerja setelah baru saja ia lulus sarjana, akan tetapi Arsya terus memaksa hingga akhirnya Raisa pun menuruti permintaan nya walau bagaimanapun perintah nya tidak boleh Raisa bantah.

Arsya merupakan seorang CEO di salah satu perusahaan Terkenal di tempat tinggalnya yaitu Jakarta.

Arsya merupakan anak tunggal dalam keluarganya, sedangkan Raisa merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara, ya Raisa mempunyai seorang kakak laki-laki yang telah menikah. Sekarang ia tinggal di Kalimantan yang juga merupakan tempatnya bekerja sekaligus mendapatkan jodoh disana.

Ketika itu Arsya meminta Raisa untuk ikut pindah bersamanya ke Jakarta, awalnya Raisa sempat ragu karena harus meninggalkan ayah dan ibunya.

Namun kata ayah ia harus tetap ikut bersama Arsya karena biar bagaimanapun Arsya adalah suaminya yang harus ia patuhi setiap keputusannya.

"Ayah jaga diri baik-baik ya disini ibu juga jangan sampai banyak pikiran, doa kan Raisa semoga bisa menjadi istri yang selalu patuh dan berbakti pada suami," ucap Raisa sambil memeluk mereka.

"iya nak kami akan selalu mendoakan mu semoga rumah tanggamu selalu diberkahi Allah" jawab ibu.

"Nak Arsya tolong jaga Riasa ya sebagai mana kami menjaganya, jika dia salah tegur saja ia jangan kamu berbuat kasar padanya, namun jika kamu tidak sanggup lagi bersamanya suatu saat nanti, maka kamu beritahu ayah biar ayah yang akan menjemputnya dari rumahmu.

Ayah harap semoga rumah tangga kalian selalu bahagia dan diberkahi oleh Allah nak." Ucap ayah yg diiringi isak tangisnya.

"iya ayah Arsya berjanji akan selalu menjaga dan selalu berusaha membuat Raisa bahagia.

ayah dan ibu tolong doa kan saja kami supaya selalu dalam lindungan Allah.

kalau begitu kami pamit dulu yah, Bu".

ucap Arsya saat bersalaman dan berpelukan dengan ayah yang diiringi oleh Raisa.

****

Setelah menempuh 4 jam perjalanan akhirnya mereka sampai ditempat tujuan.Rasa penat, lelah dan letih bercampur menjadi satu.

Sekarang mereka sudah ada dirumah Arsya, mama Maya dan papa Andre pun menyambut kedatangan mereka dengan suka cita,

"kamu apa kabar sayang?" tanya mama Maya sembari merangkul Raisa dengan penuh kasih sayang..

"Alhamdulillah baik ma, mama dan papa kabarnya gimana?" tanya Raisa.

"kabar kami baik-baik saja, yasudah kalian istirahat dulu sana pasti kalian capek sekali karena sudah menempuh perjalanan jauh tadi." sambung papa Andre.

"iya ma pa kita permisi mau naik keatas dulu mau istirahat." jawab Arsya.

***

Setelah sampai di kamar , Raisa memutuskan untuk langsung membersihkan diri yang terasa lengket sejak tadi.

"bang aku mau mandi dulu ya lengket banget rasanya ni badan" ucap Raisa.

"iya dek kamu mandi gih sana, apa perlu aku mandiin?" ucap Arsya sembari mengedipkan mata menggoda.

"iiihhh.. abang apaan sih mesum deh" ucap Raisa sembari mengerucutkan bibir dan berlalu kekamar mandi..

Arsya yang melihat tingkah nya pun tertawa puas.

Setelah selesai melakukan rutinitas mandi Raisa pun keluar dari kamar mandi, saat tiba diluar ia melihat Arsya yang tengah tertidur diatas ranjang sepertinya ia sangat kelelahan.

Raisa pun menghampiri Arsya dan berniat membangunkannya.

"bang bangun ihh mandi dulu bau taukk" ucap Raisa sembari menepuk pelan pipinya.

"emm..iya-iya bawel ahhh" jawab Arsya yang langsung bangkit dari tidurnya dan langsung berlalu kekamar mandi.

hai semua ini adalah karya pertama ku, sebagai penulis pemula aku sangat berharap semoga kalian suka, kritik dan sarannya sangat berguna bagi saya, Terimakasih 😁

Bagian 2

Hari ini adalah hari syukuran yang diadakan oleh kedua mertuaku dalam rangka kedatangan kami kerumah ini.

Hari ini semua orang sangat sibuk terutama mama Maya yang sedari tadi terlihat sangat sibuk mengatur ini itu agar acara nya berjalan dengan lancar, acara syukuran kali ini hanya dilakukan secara sederhana yaitu melakukan pengajian oleh anak-anak yatim dan tetangga-tetangga terdekat serta kerabat dekat saja.

Raisa yang melihat mama mertua sibuk pun bermaksud ingin membantu beliau namun beliau menolaknya.

"udah kamu naik aja gih keatas istirahat kan disini udah banyak tuh yang ngebantuin mama."

ucap mama Maya saat Raisa mengutarakan niatnya untuk membantu beliau.

"tapi ma Raisa nggak enak hati kalau harus senang-senang sedangkan yang lain malah sibuk kerja." ujar Raisa sambil merasa tak enak hati

"udah turutin aja apa kata mama dek, benar tuh disinikan udah banyak yang bantuin mama, mending kamu ikut Abang aja yuk ke atas kita istirahat, kan nanti sore acaranya mau dimulai?" jawab Arsya sembari merangkul mesra pundak Raisa.

"ihhh.. apaan sih Abang pake meluk-meluk segala kan malu dilihat mama sama yang lain."

ucap Raisa sembari menahan malu karena sikap Arsya.

"loh ngapain malu kan kamu istri aku, lagian mama dan yang lainkan paham kalau kita ini pengantin baru, ya nggak ma?" ucap Arsya sembari tersenyum kearah mama Maya dan yang lainnya.

Mama Maya dan yang lainnya hanya tersenyum menanggapi Arsya.

***

Sore hari acara pun mulai berlangsung banyak kerabat serta tetangga terdekat yang datang kerumah, Raisa yang sedari tadi asyik mengobrol bersama mama Maya langsung mempersilahkan semua tamu undangan untuk masuk.

Acara pun berjalan penuh dengan khidmat, Raisa dan Arsya berserta mama Maya dan papa Andre memberikan bingkisan kepada para tamu untuk dibawa pulang.

Setelah acara selesai semua memutuskan untuk beristirahat dikamar masing-masing, karena sebalumnya semua sisa acara sudah di bersihkan oleh asisten rumah tangga dirumah ini.

"Bang Alhamdulillah ya acaranya berjalan dengan lancar dan penuh khidmat." ucap Raisa sembari merebahkan diri diatas ranjang.

"iya dek Alhamdulillah Allah mempermudah semuanya, oh ya dek kamu sebenarnya bahagia tidak menikah dengan Abang?"

ucap Arsya sembari merebahkan diri disampingku.

"kok Abang nanya gitu, ya jelas adek bahagia lah bang, Abang itu suami yang baik, pengertian, penyayang, pokonya suami tertop lah didunia" jawab Riasa sembari membingkai lembut wajah Arsya.

"emm bisa amat ini istriku memuji suaminya jadi makin sayang dan cinta deh". Arsya terkekeh geli sambil menyubit lembut hidung Raisa.

" isss Abang suka banget nyubit hidung Raisa, entar hidung aku pesek gimana kan nggak kyut lagi deh" kesal Raisa

" astaga dek, emang hidung kamu udah pesek dari lahir nya, beda sama hidung Abang yang mancung dari lahir ini," ujar Arsya dengan bangganya, Raisa pun hanya memutar bola matanya malas.

" iya mancung saking mancung nya kayak Pinokio" ejek Raisa yang membuat Arsya tertawa terbahak-bahak, karena berhasil membuat istrinya itu kesal.

***

Arsya dan Raisa pun turun untuk makan malam bersama mama Maya dan papa Andre yang telah menunggu dimeja makan.

Sampai nya dimeja makan mereka duduk dihadapan mama dan papa mertuanya

Raisa pun dengan cekatan mengambil nasi serta lauk untuk Arsya.

"udah dong sayang jangan banyak-banyak entar aku bisa gendut nih kalo kebanyakan makan" ucap Arsya yang melihat Raisa mengambilkan makanan yang banyak untuknya.

"Arsya kamu itu harus banyak makannya, biar stamina kamu kuat, kan kalau stamina kamu kuat bisa cepat buatin kita cucu ya kan pa?" ucap mama Maya, Raisa pun hanya diam menundukkan kepalanya malu.

"iya ma benar papa udah nggak sabar ni pengen cepat-cepat gendong cucu." jawab papa Andre penuh antusias.

"In Sha Allah ma pa doakan aja semoga cepat dikasih oleh Allah. Arsya sih pengen nya juga gitu." jawab Arsya.

Raisa pun hanya diam dan tersenyum menanggapi hal itu.

Selesai makan malam semua memutuskan untuk beristirahat di kamar masing-masing.

" dek Abang udah nggak sabar pengen cepat-cepat punya anak, kayak nya seru deh?" ucap Arsya sambil memeluk Raisa dari belakang.

" iya bang In Sha Allah. adek juga sama tapikan kembali lagi sama yang mahakuasa bang." jawab Raisa pada Arsya yang dibalas anggukan kepala olehnya.

selanjutnya mereka pun telah terbuai oleh alam mimpi masing-masing.

Haiii... haiiii salam kenal semuanya, ini adalah karya pertama ku, sebagai penulis awal mungkin banyak kesalahan yang terjadi, maka dari itu kritik dan saran dari kalian sangat berpangaruh untuk saya.

Bagian 3

Adzan subuh berkumandang, membuat Raisa terbangun dari alam mimpi nya, Raisa pun langsung beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu.

Setalah selesai, Raisa pun membangunkan Arsya untuk sholat.

" bang ayok bangun udah subuh ni," ucap Raisa sembari menepuk pelan pipinya.

"eughhh...iya dek kamu udah siap-siap?" kata Arsya dengan suara agak berat ciri khas orang baru bangun tidur.

Raisa pun menganggukkan kepala sebagai jawaban, dan langsung menyuruh Arsya untuk membersihkan dirinya.

setelah menunaikan kewajiban dua rakaat, Raisa danArsya turun kebawah untuk olahraga pagi.

"kalian mau kemana pagi-pagi begini?" ucap mama Maya yang melihat mereka berjalan kearah pintu utama.

"kita mau olahraga ma, keliling kompleks itung-itung jalan-jalan juga biar Raisa nggak merasa jenuh juga dirumah terus, ya kan sayang?" jelas Arsya pada mama maya, Raisa pun hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Arsya.

mereka pun berkeliling kompleks sambil berlari kecil, setelah hampir setengah jam berlari kecil mereka memutuskan untuk beristirahat sembari menikmati soto sebagai sarapan pagi,

"bang pulang yuk udah hampir jam 6 nih, kan hariini Abang mulai masuk kerja." ajak Raisa pada Arsya.

Arsya pun menganggukkan kepalanya tanda setuju, dan berlalu kekasir untuk membayar makan yang telah dimakan tadi.

"yuk dek kita pulang" ajak Arsya sembari menggandeng tangan Raisa.

Raisa pun hanya menganggukan kepala dan mereka pun berlalu meninggalkan tempat itu.

diperjalan pulang mereka bertemu dgn ibu-ibu kompleks yang sedang berkumpul untuk membeli sayuran di tukang sayur yang biasa nya lewat pagi-pagi begini.

Arsya dan Raisa pun menyapa mereka, dan mereka balas dengan senyuman.

" mas Arsya pintar banget deh cari istri, udah cantik, sederhana, Soleha lagi." ucap ibu yang memakai daster berwarna biru itu.

"iya bu emang pasangan serasi deh mereka, yang satu ganteng, dan yang satu cantik plusnya lagi mana sama-sama masih muda, duh jadi ingat nostalgia waktu dulu," ucap ibu yang Raisa ketahui bernama Yani, karena beliau pernah membantu dirumah Arsya waktu acara syukuran kemarin.

" kalau liat mereka jadi adem bener rasanya, mana orang nya ramah dan santun lagi, pokoknya paket komplit deh." jawab ibu yang berbadan sintal tersebut.

Arsya dan Raisa hanya tersenyum menanggapi ucapan ibu-ibu kompleks

dan pamit untuk pulang.

****

sesampainya dirumah Arsya pun langsung bersiap-siap untuk pergi bekerja, Raisa pun dengan cekatan membantu Arsya untuk bersiap-siap seperti memasangkan dasi, mengancingkan kemeja, dan memakaikan jas serta membawakan tas kerjanya.

selanjutnya mereka pun turun kebawa untuk mengantar Arsya sampai kedepan

"Abang pergi kerja dulu ya sayang, kamu baik-baik loh dirumah, turutin apa kata mama, oke" ucap Arsya saat Raisa mencium punggung tangannya dengan penuh takdzim dan dibalas kecupan singkat dikening Raisa.

"iya bang, Abang hati-hati ya semoga selalu diridhoi Allah" balas Raisa seraya memberikan tas kerjanya.

*****

"Raisa ikut mama yuk ke acara arisan ibu-ibu kompleks mau nggak?" ajak mama Maya yang melihat Raisa sedang asyik menonton televisi.

"iya ma, Raisa siap-siap dulu ya," jawab Raisa pada mama Maya, dan berlalu kekamar.

Setelah hampir 10 menit Raisa pun keluar menuju ruang keluarga dimana tempat mama Maya menunggu.

"yuk ma Raisa udah siap maaf kalau mama nunggunya kelamaan." ucap Raisa kala melihat mama Maya yang tengah mengotak-atik hp nya.

" ehhh nggak apa-apa sayang, duh cantiknya menantu mama, emang ya pilihan Arsya nggak salah, yuk berangkat mama udah nggak sabar pengen ngenalin kamu sama teman-teman mama." kata mama Maya yang hanya ditanggapi Raisa dengan senyuman manis.

Setibanya di tempat tujuan mama Maya mengajak Raisa untuk turun bersamanya, awalnya Raisa agak ragu karena ini pertama kalinya ia ikut menghadiri acara arisan ibu-ibu.

Karena selama di Surabaya ia nggak pernah sekalipun ikut yang namanya arisan ibu-ibu, eits pernah deh sekali waktu itu ibu memaksa Raisa untuk ikut beliau pergi keacara arisan ibu-ibu kompleks, beribu-ribu alasan yang Raisa lontarkan tetap saja tidak ada pengaruh nya, ya mau gimana lagi yang namanya perintah ibunda ratu mau nggak mau Raisa pun harus menuruti nya, jika nggak nanti takut dikutuk menjadi manusia batu ckckck.

Raisa dan mama Maya melangkahkan kaki memasuki rumah teman mama, ternyata disana telah ramai ibu-ibu kompleks.

" wah Bu Maya udah datang, kirain nggak datang loh" sapa ibu yang memakai gamis ungu.

" ihh pasti datang kok bu, ya gitu kalo lagi nggak sibuk" sahut mama Maya

" ini pasti istrinya Arsya ya bu Maya" tanya ibu yang berbadan sintal

" iya ini Raisa istrinya Arsya" jawab mama Maya antusias.

" wah pinter banget anak bu Maya memilih istri, mana udah cantik, soleha, dan masih muda lagi kelihatan nya." ucap Bu Dian pemilik rumah.

" Alhamdulillah ibu-ibu, anak saya nggak salah milih istri, saya merasa bersyukur karena bisa punya menantu seperti Raisa" puji mama Maya, Raisa pun hanya diam dan tersenyum tipis.

" oh ya sayang, kenalin ini semua teman-teman mama, yang itu Tante Desi, itu Tante Rina, itu Tante Ratih, itu Tante Arum, itu Tante Mirna, itu Tante Yani, itu Tante Sinta, dan itu Tante Dian tuan rumah." terang Mama Maya sembari menunjuk satu persatu teman-teman nya.

Raisa pun menganggukan kepala paham dan tersenyum manis kepada mereka semua.

" salam kenal Tante" ucap Raisa karena merasa canggung.

" iya cantik salam kenal juga" jawab Tante Desi.

" ngomong-ngomong umur kamu berapa sayang, kok kelihatan masih muda sekali ya ibu-ibu" tanya Tante Arum yang dibalas anggukan kepala oleh ibu-ibu.

" umur saya 21 tahun Tante" jawab Raisa sambil tersenyum tipis.

" Oalah masih mudah sekali toh ternyata, tak kirain udah umur 25 tahunan, dimana seharusnya masih menikmati masa-masa sendiri, saya aja nikahnya umur 26" ucap Tante Ratih.

Raisa pun hanya tersenyum tipis menanggapi nya.

"wah enak nih Bu Maya dapat menantu yang masih muda banget, mana cantik luar dalam lagi, jadi pengen juga punya menantu kayak menantunya Bu Maya " ucap Tante Mirna.

" iya, makanya suruh tuh si Dani merrid kan udah 28 tahun tuh umurnya masa kalah sama anaknya Bu Maya yang usianya dibawah 5 tahun dari Dani?" ucap Tante Dian.

" saya sih juga mau nya gitu Bu Dian, tapi ya gitu Dani nya belum mau menikah, kalo ditanya kapan nikah pasti jawabannya belum ada yang pas dihati, entah sampai kapan saya harus bersabar padahal saya udah ngebet pengen punya menantu serta cucu seperti Bu Maya ini" jawab Tante Mirna.

" yaudah sabar aja, mungkin belum datang jodoh yang terbaik untuk Dani Bu Mirna" jawab mama Maya yang dibalas anggukan kepala oleh Tante Mirna.

" eh ngomong-ngomong menantu Bu Maya udah isi belum?" tanya Tante Yani

" Belum Bu, doa kan aja semoga secepatnya dikasih oleh Allah" ucap mama Maya.

" Aamiin, semoga cepat isi ya neng Raisa," serempak ibu-ibu.

Raisa pun hanya tersenyum manis sembari mengaminkan doa ibu-ibu.

2 jam berlalu akhirnya acara arisan pun selesai, ternyata seru juga ya ikut perkumpulan kayak gini apalagi ibu-ibu disini orang nya pada care semua, pada ramah semua ya walaupun notabennya jika ibu-ibu sudah berkumpul pasti ada aja yang di gibahin, maklum sih namanya juga ibu-ibu ya nggak? sehari aja nggak ngegibah rasanya hampa eakk...

Tapi jangan ditiru ya reader, ngegibah itu nggak baik loh, apalagi ngomongin aib orang ntar bisa masuk neraka loh emang nya pada mau masuk neraka? kalo Raisa sih nggak mau ya, mendingan masuk surga aja bareng bang Arsya lebih enak iya nggak iya nggak iya nggak ya iyalah.😁

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!