Visual : Menurut author ya, jika reader tak suka. Silahkan imajinasi sendiri dengan tokoh yang reader sukai.
Laura 👇 Diambil dari mbah google
Gerry👇 Dicomot dari mbah google.
Semoga suka ya
✍️✍️✍️✍️✍️
**cerita ini hanya fiktif guys....
hanya untuk hiburan semata
Nama ku Laura,umur aku 18 tahun.Mau beranjak 19 tahun.
Orang-orang sering menyebut aku seorang gadis yang beruntung, yang hidup serba berkecukupan.Yang tidak pernah mengalami kesusahan dunia.
Aku punya abang yang jarak umurnya beda jauh dengan aku, dan abang sangat sayang sama aku.Walaupun kadang kadang sangat ngeselin karena sering mengganggu.
Teman-teman sering berkata, bahwa mereka sangat iri dengan nasib aku. Yang katanya sangat di sayang dan di manja dan hidup yang cukup berkecukupan.
Bisa dikatakan hidup aku seperti hidup dalam dunia fantasi, yang hidup seperti jaman putri-putri dalam dunia dongeng sebagai cerita pengantar tidur.
*ini awal dari kisahku
Hari sudah mulai sore, terlihat tiga orang gadis keluar dari universitas ternama di kota J .
" Laura , mang Diman belum jemput ?" tanya Sinta.
"Mang Diman tidak pulang setelah ngantar tadi , paling-paling lagi bobok manis di parkiran " jawab Laura.
"Bagaimana kalau kita ke cafe, ini akhir pekan cuci mata ?" ajak Yosi kepada keduanya.
"Cuci mata ke kafe, tu ke toilet cuci mata pakai air lebih seger," ucap Laura.
" Itu sih cuci muka non , cuci mata lihat-lihat cogan bosen jadi jomblo merana terus " ujar Yosi.
"Makanya terima aja tu cinta si hengky bakalan tidak jadi jones lagi Yos " ledek Sinta.
"Ogah.!"mending jomblo abadi aku, dari pada jadi pacar si Hengky, jantungan aku kena labrak tiap jam dan tiap hari," ujar Yosi.
" Ha...ha...ha...." tawa Laura dan Sinta berbarengan.😀😀
"Yok, kita cari mang Diman. pasti lagi dengar lagu dangdut dimobil " ujar Laura sembari melangkahkan kakinya mencari mobilnya terparkir.
Setelah mencari-cari , terlihat mang Diman di dalam mobil sedang mendengar lagu dangdut dengan santai dan sembari ikutan berdendang
Laura diam-diam melangkah kesamping kursi pengemudi, kemudian dia dengan tiba tiba menepuk lengan mang Diman.
"Haaa...!!"mang Diman ." sembari Laura menyentuh lengan mang Diman.
Mang diman yang mendapatkan kejutan dari Laura, langsung kaget dan jadi spontan melatah.
" Goyang dombret...goyang domret.." latah mang Diman.
Melihat mang Diman kaget dengan menyebut lagu dangdut yang sedang di dengarnya, ketiga gadis itu menjadi tertawa terpingkal-pingkal.
" Aduhh non Laura isengin mang aja, kan kaget jadinya " ucap mang Diman dengan logat jawa yang medok.
" Habisnya mang Diman asyik banget dengar dangdut, tidak lihat sekitarnya " ucap Laura
" Pulang kita nonb?" tanya mang Diman pada Laura.
" Belum mang, kita-kita mau ke cafe dulu ," ucap Laura.
" Sudah bilang ma nyonya Non ?" tanya mang Diman, karena dia tahu Laura kemana mana harus permisi dahulu.
" Dah mang beres mang, kanjeng ratu sudah beri izin ..." kata Laura.
" Betul nih, jangan bohong seperti dulu. Ntar mamang yang kena semprot nyonya ?" tanya mang Diman.
"Bener mang, ciuss ngak bohong " kata Laura.
" Bagus kalau dah permisi " ujar mang Diman.
" Ayo guys ." ajak Laura pada teman teman.
Tiba-tiba terdengar suara panggilan, dan muncul sesosok cowok yang lari dengan tergesa-gesa mendatangi Laura dan temannya.
" He wait !" kenapa kalian ninggalin sihb?" tanya cowok itu dengan napas yang masih ngos-ngosan.
"kami kira kamu masih sibuk Rey " ucap Sinta.
"Mau pada kemana....?" tanya Rey.
" Kita mau ke cafe, mau ikut ?" tanya Yosi.
" Ikut ...!"kalian dulu, aku naik motor nyusul kalian " ucap Rey.
" Cafe cool ya Rey " kata Laura kepada Rey.
" Yoi...." jawab Rey yang kemudian berjalan menuju ke parkiran motornya.
Setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit, karena jalanan di kota J kalau dah mulai sore macet dimana mana.
Akhirnya mereka sampai di cafe tempat biasa mereka sering nongkrong setelah selesai kuliah.
Mereka kemudian turun, sebelum masuk cafe mereka mengajak mang Diman untuk ikut masuk kedalam.
"Yok mang...?." ajak Laura pada mang Diman.
"Emoh non, enakan dengar dangdut di mobil..." mang Diman tertawa mendengar ajakkan Laura untuk ikut nongkrong di dalam cafe.
Tak lama kemudian Rey juga sampai dengan mengendarai moge kesayangannya.
" Ayo cepat masuk, lihat-lihat cogan kita " kata Yosi.
"Yos, elap tu iler," kata Laura, meledek temannya tersebut.
"Lihat cogan untuk apa ke cafe, lihat aja kesini ," ucap Rey dengan mengeluarkan lirikan matanya dengan tatapan yang agak nakal.
" Lihat kamu bosen !" seru Sinta.
" Lihat kamu dari SMP, SMA sampe kuliah lihat kamu terus. Bosen juga Rey " kata Laura.
Laura, Sinta,Yosi dan Rey,mereka telah berteman sejak lama sejak jaman SMP.
*next
Happy reading guys...
💖💖💖💖💖*
***kita lanjut ceritanya guys
Suasana di dalam cafe cool belum terlalu ramai,mungkin karena masih sore belum malam,jadinya belum banyak yang nongkrong.yang nongkrong saat ini mungkin yang males terjebak macet lalu lintas.
Laura dan teman-temannya mencari kursi yang menghadap taman,kursi ini memang tempat favorit Laura dan gangs nya kalau nongkrong disini.
Karena menurut Yosi,banyak cogan yang berseliweran di sekitar taman.Maklum saja disebelah cafe cool terdapat perusahaan yang cukup terkenal,jadinya banyak karyawan perusahaan tersebut datang ke cafe cool untuk istirahat dari kepadatan pekerjaan kantor yang menumpuk.
Tiba-tiba Yosi berteriak,dan menutup mulutnya dengan jemarinya agar histrisnya tidak keras keluar dari mulutnya.Kemudian Yosi menunjukkan tangannya ke arah pintu masuk cafe cool.
"Apaan sih...?" tanya Sinta yang kaget mendengar teriakan Yosi,yang duduk pas di sampingnya.
" Lihat pintu masuk..." perintah Yosi dengan berbisik kepada teman temannya.
Kemudian ke empat kepala melihat ke arah pintu masuk,mereka melihat seorang yang tinggi putih berjalan ke arah kursi yang sudah di tempatin oleh rekannya yang terlebih dahulu datang.
Kemudian pria itu duduk,kemudian temannya yang sudah duluan tiba berbicara kepada pria itu dengan serius.
Setelah mendengarkan temannya berbicara,kemudian pria itu mengalihkan pandangannya dari temannya berbicara menuju meja Laura dan teman temannya.
Pria tersebut menatap ke arah meja Laura dan gangsnya lalu mengeluarkan senyumannya sedikit.
Teman-teman Laura yang melihat pria yang dibilang Yosi tadi tersebut tersenyum ke arah meja menjadi heboh, terutama Yosi tapi Rey tidak .Karena dia masih normal,karena dia tidak suka laga pisang and pisang😀😆katanya.
Lihat senyumannya manisnya banget menatap ku....!" seru Yosi dengan gaya centil dan sedikit manja.
" Perasaan Yosi...' ujar Sinta dengan menyentil kening yosi sehingga memutuskan lamunan Yosi.
" Aduhh sakit tahu..." teriak Yosi sembari mengelus bekas sentilan Sinta dikeningnya.
" Sudah...!,malu ngapa,Jangan nampakkan ke jonesan kalian friends..." kata Laura kepada temannya.
" Iyaa nih,gitu aja kalian heboh.Gantengan aku lagi...!"seru Rey dengan mengeluarkan kerlingan mautnya,kepada teman-temannya.
Rey sering menyebutkan bahwa kerlingan matanya membuat cewek cewek klepek-klepek,tapi itu tidak berguna kepada teman temannya ini.
" Kamu emang ganteng Rey,tapi kami dah bosennn...." ucap Laura sembari tertawa.
Mendengar perkataan Laura,Rey hanya masem aja.
***kita beralih ke meja kedua pria tu dulu ya guys....cogan jangan di anggurin😇🤗***
" Sepertinya pernah lihat itu cewek yang baju biru,tapi dimana ya.Kamu kenal...?" tanya Radit pada Gerry.
" Tapi dimananya....? lanjut Radit lagi,sambil berpikir.
Radit adalah sahabat Gerry,sekaligus sebagai asistennya gerry di perusahaan Gerry yang dirintisnya tujuh tahun yang lalu.
Dan sekarang perusahaan yang bergerak dalam bidang real estate dan juga perhotelan itu sudah sangat berkembang .
" Siapa....? tanya Gerry kepada Radit.
" Itu cewek baju biru..." ucap Radit sembari memandang kearah meja Laura
kemudian Gerry juga memandang ke arah meja Laura yang membuat teman Laura heboh karena senyuman Gerry.
" Anak bungsu bapak Bagus permana..." ucap Gerry
" Oh...!"baru ingat aku...," Radit baru ingat bahwa pak Bagus permana pernah menunjukkan foto Laura pada mereka, waktu mereka kekantor pak Bagus, karena mereka akan menjalin kerja sama dalam pembangunan hotel di bali.
" Cantik ya...." guman Radit.
" Jangan macem-macem kamu..." Gerry memperingatkan radit.
" Tidak..!" cuma satu macem doang..." seringai muncul dibibir Radit.
" Lagian aku masih sayang nyawa,kakaknya si Leo itu galak banget.Bisa-bisa gw tinggal nama.." kekeh Radit.
Kita beralih ke meja Laura and gangs ya guys....
" Balik yok,dah mulai malem ni..." ajak Laura sembari berjalan ke kasir untuk bayar makanan yang mereka pesan tadi.
Sampai ke kasir Laura menanyakan biaya makan mereka.
" Mba meja 20 ya..." ucap Laura dengan menyebutkan nomor meja tempat mereka duduk tadi.
" Sudah di bayar dek..." kata mba kasirnya.
" WHAT...." Laura kaget begitu mendengar makanan mereka tadi sudah dibayar.
" Ya... sudah dibayar tadi dengan mas nya.." lanjut mba kasir.
"Mana orangnya mba ?" tanya Laura karena dia penasaran kepada orang yang sudah membayarkan makanan mereka tadi.
"Orangnya sudah pergi dek,baru saja," beritahukan mba kasir.
" Sering-sering gitu,kan asyik gratisan.." kata Rey dengan tersenyum lebar.
" kalau tahu ada yang mau traktir tadi, aku dah pesen yang paling mahal.." kata Yosi.
" e...e...lah...tiap kita kesini yang ngeluarin duit Laura terus,yang untung kan Laura..." kata Sinta.
" Dah yok kita balik,kalian mau di anterin apa balik sendiri..?" tanya Laura pada kedua temannya.
Kedua temannya berkata akan pulang naik ojol aja,kemudian Laura dan mang Diman berlalu meninggalkan cafe cool.
***Next ya
happy reading guys😘😘😘***
***Hai....guys....jumpai lagi dengan penulis yang hobby ngayal hingga tertulis cerita ini
Happy reading😘😘😘***
Setelah tiba di kediaman Permana,Laura turun dari mobil.
Seperti kebiasaannya sehari hari,dia langsung masuk kerumah langsung menuju ke dapur.
" Bik Inah....!! Laura mengagetin bik Inah,membuat prempuan setengah baya itu jadi kaget dan keluarlah latahan bik Inah.
" ******....kuew...kuew...ya...lah non.." seru bik Inah sembari mengelus ngelus dada.
" Bibik sih,ngelamun aja.Mikir apa..?" mau cari mamang baru..." goda Laura
Bik inah adalah istri dari supir Laura mang Diman,mereka sudah ikut keluarga papa Laura sudah lama.sedang anak mang Diman dah berkeluarga dan bekerja di perusahaan papa Laura sebagai satpam.
" Ganti sama apa? sama batako.." kata bik Inah sambil tertawa.
" Sama cogan bik..." ucap Laura lagi.
"Siapa cogan,saudara degan...?" tanya bik Inah
" Cowok ganteng bik.." terang Laura dengan tertawa.
" Bibik rasa mang diman dah paling ganteng ..." kata bik Inah sembari tertawa.
" Aduh...setia ni...ye..." goda Laura
Bik Inah yang mendapat godaan Laura hanya tertawa malu.
Mommy yang mendengar suara dari dapur melangkah ke arah dapur dan dilihatnya laura seperti biasa pasti ganggu bik Inah.
" Laura...kan dah mommy bilang ,cukup jangan kagetin bik Inah terus..ntar bisa sakit jantung bibik.." kata mommynya kepada Laura.
" Laura nga ngejutin bibik kok..." kata Laura sembari memeluk mommynya.
" Dah jangan manja-manja,sana mandi bau acem.Ntar daddy dan kakak pulang biar kita makan malam.
" He...mommy anak wangi gini dibilang bau acem..." gerutu Laura sembari naik ke atas menuju kamarnya.
" Masak apa bik....?"
" Ini nyah...sop permintaan non Laura tadi pagi,ada perkedel dan sambel udang..." jawab bik Inah
" Ya...udah bik, tata di meja ya .Mereka sudah mau sampai..." kata mommy Laura.
kita beralih ke Gerry dan Radit ya...
Gerry masih fokus menatap laptopnya,sehingga dia tak sadar ada ketukan dan pintu terbuka.
" Gerry belum selesai...?" tanya Radit.
" Sudah ,cuma lagi periksa ulang.Biar nga ada yang salah,besok meeting nga ada kesilapan lagi..." ujar Gerry.
" Silap sikit nga pa-pa Ger,manusia tu nga ada yang sempurna.." ucap Radit kepada Gerry.
" Pertama-tama sikit,lama-lama jadi bukit tu kesilapan..." kata Gerry.
" Oke...oke...boss..." jawab Radit sambil cengir.
Radit tahu bahwa Gerry itu orang yang teliti,dia tak mau ada kesalahan sedikit pun pada pekerjaannya,sehingga dia menuntut agar para karyawannya juga harus bekerja dengan teliti dan sempurna.
Karena kegigihan dan ketelitian Gerry, maka perusahaan yang dibangunnya cepat berkembang sampai ke luar negeri.
Siapa yang tak kenal dengan Gerry putra wardhana,seorang pengusaha muda yang sangat populer di dunia bisnis.
Gerry juga anak dari seorang pengusaha yang sukses Robert wardhana.tapi Gerry tidak mau meneruskan bisnis papanya.
Dia mendirikan kerajaan bisnisnya sendiri.dan sekarang kerajaan bisnisnya dah berkembang ,membuat papanya juga bangga pada anaknya tersebut.
***kita kembali kerumah Daddy Permana ya***
" Mas......" tegur Lisa pada suaminya yang masih asyik melihat berita di televisi.
" Ya.... " jawab Daddy Laura yang masih serius menatap televisi.
" Laura apa mau...?" tanya Lisa.
Bagus permana yang di tanya tak menjawab,dia masih fokus natap televisi
Melihat suaminya tak merespon perkataannya,membuat Lisa jengkel dan bangkit lalu berdiri menghalangi suaminya lihat televisi.
" Mas ini bagaimana sih..!" ditanya malah cuek..." gerutu Lisa.
"Ada apa sayang...?" tanya Bagus permana pada istrinya yang mulai dah ngambek.
" Masalah apa...?" tanya Bagus permana.
" Rencana mas itu,tentang Laura.." ucap Lisa.
" Nanti kita pujuk pelan-pelan,pasti mau.." ucap Daddy Laura.
" kalau nga mau bagaimana...?" lanjut Lisa lagi.
"Nanti kita pikirkan,sekarang kita bobok dulu.Yok sayang,dah lama ini nga dapat jatah..." kata Bagus sembari tersenyum.
" Mas ini ,otaknya mesum terus.." kata Lisa yang di tarik suaminya masuk kamar.
***bersambung dulu guys
Happy reading ya***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!