#siswa baru#
malam
Siva memperhatikan Zahira, putri kesayangannya yang kini telah tumbuh menjadi gadis cantik yang mempesona setiap lelaki yang melihat nya.
Terselip sebuah kekhawatiran akan pergaulan nya diluar sana, meski pun Siva percaya Zahira pasti bisa menjaga diri dan tahu mana yang benar dan salah tapi tetap saja Siva mengkhawatirkan putrinya itu.
"sayang ini sudah malam, sebaiknya kamu tidur, nanti di lanjut lagi belajar nya besok" ucap Siva menghampiri Zahira dan mengelus kepalanya sayang.
"ya mah ...ini juga udah selesai ko..!" ucap Zahira merapikan buku bukunya dan menyimpan nya di laci meja belajar.
"ya sudah Mama ke kamar, langsung tidur ya!"
"ya mah"
Siva berlalu meninggalkan Zahira yang sedang merapikan meja belajar nya.
selain cantik Zahira juga merupakan siswa berprestasi di sekolah nya, guru di sekolah nya selalu menyertakan Zahira bila di adakan lomba cerdas cermat, bahkan olimpiade matematika,dan Zahira selalu pulang membawa piala.
Zahira masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti baju nya lalu tidur.
**
Hari Senin ini kelas Zahira kebagian tugas menjadi petugas upacara sekolah.
banyak siswa di kelas itu, namun Bu Ani wali kelas nya menunjuk Zahira menjadi pemimpin upacara dan Zahira pun tidak menolak.
"Ra..kamu gugup..!" ucap serin teman Zahira, saat mereka sedang bersiap siap di lapangan.
Zahira hanya tersenyum kemudian mengambil nafas panjang dan menghembuskan nya.
Banyak yang memuji Zahira karena dapat membawakan upacara dengan lancar... banyak kakak kelas yang menyukai Zahira, namun Zahira selalu cuek..ia lebih memilih untuk fokus pada pelajaran.
"Ra kamu hebat.... baru pertama loh pemimpin upacara yang lantang kaya kamu Ra.." ucap ibu Ani.
Zahira hanya tersenyum menanggapi...ia hanya berusaha memberikan yang terbaik.. dengan latihan yang rajin semua berjalan dengan lancar.
"oh ya hari ini ada anak baru... nanti kamu keruang guru ya Ra..
nanti kamu temani dia ke kelas...!" ucap ibu Ani.
"sekelas sama Zahira Bu...!"
"ya, ra ?"
"cewek apa cowok bu?
"cowok.... Kenapa?" ucap Bu Ani tersenyum.
"enggak, suruh langsung ke kelas aja Bu!"
"emang kenapa Zahira...?"
"enggak apa-apa Bu...!"
"ya udah tidak apa-apa,kalau kamu tidak mau temani?" ucap Bu Ani memberikan beberapa buku, kemudian Zahira beranjak memasuki kelas nya.
"kenapa Ra...?" ucap serin melihat Zahira yang tampak malas.
"Oh itu, tadi kata Bu Ani ada anak baru...aku suruh jemput dia di ruang guru...males banget" ucap Zahira dengan cueknya.
"cewek apa cowok ra?" ucap serin penasaran.
"cowok kata Bu Ani ..!" ucap Zahira tanpa menoleh pada serin.
"cakep enggak Ra ..?!" ucap serin.
" ya mana ku tahu..." ucap Zahira sambil mengangkat bahu nya.
Tak lama Bu Ani pun masuk ke dalam kelas dengan seseorang yang berada di belakang nya.
terdengar riuh suara siswi di kelas itu.
'cakep banget....'
'wih...cool banget'
'asli keren..'
ucap beberapa siswi di kelas itu, namun
Zahira sendiri tidak terlalu memperhatikan keberadaan anak baru itu.
"Anak anak..ini siswa baru namanya Abian,
panjang nya Abian sidiq Pratama.." ucap Bu Ani memperkenalkan siswa baru itu.
'perasaan kaya nama tetangga yang dekat rumah..pak Pratama..' ucap Zahira dalam hati.
kemudian Abian pun duduk sejajar dengan Zahira, namun Zahira tidak memperdulikan hal itu,ia fokus pada pelajaran yang sedang di terangkan oleh guru.
jam istirahat tiba.
semua siswa-siswi berhamburan ke luar kelas.
"Ra,mau ke kantin enggak ? " ucap serin menghampiri meja Zahira.
"enggak deh kayanya Rin, Mama bawain bekal nih...kamu mau Rin...?" ucap Zahira menawarkan makanan nya. ia memang terbiasa dengan hal itu,Siva melarang Zahira untuk tidak terlalu sering jajan di luar, bukan karena kekurangan uang jajan, tapi Siva memperhatikan kebersihan nya.
"apaan bekal nya Ra ...?" ucap serin melihat Zahira membuka tutup tupperware milik nya.
"batagor...!"ucap Zahira saat melihat isinya.
"wah ....mau... enak kayanya..!" ucap serin dengan antusias.
Abian melihat ke arah mereka saat serin berkata seperti itu, namun Zahira sendiri tidak menghiraukan hal itu..
Zahira makan dengan lahap bersama serin, sesekali tertawa bersama.
tak lama datang Sena dari kelas sebelah menghampiri Abian.
"Ra..kamu lihat deh..!" ucap serin pada Zahira dan mata mereka tertuju pada Abian dan Sena.
"sayang....ayo ke kantin.. aku seneng deh sekarang kita satu sekolah!" ucap Sena.
sementara Abian masih tetap diam.
"ayo..." ucap Sena menarik tangan Abian,
lalu keduanya melangkah ke luar.
"oh anak baru itu pacar nya si Sena"
kata Sena saat mereka sudah keluar dari kelas.
"ih...ngapain ngurusin kayak gitu" ucap Zahira Sambil mengunyah makanan nya.
"hehehe...... enggak nyangka aja doi udah ada yang punya..!" ucap serin cengengesan.
"emang kalau masih jomblo kamu mau...?" ucap Zahira merapikan tupperware bekas makanan nya.
"enggak mungkin juga Ra..cowok cakep kaya gitu jomblo...hehehe" ucap serin terkekeh.
Zahira hanya menggeleng kan kepalanya.
"kalau kamu mau enggak Ra....kalau tiba tiba misalkan...si Abian ngajak jadian"
ucap Sena menilik wajah Zahira.
"mimpi buruk kali...."
"serius Ra...?!" ucap serin bertanya.
"No... enggak mau pakai banget!"
"kenapa?Abian kan cakep?" ucap serin menopang dagunya sendiri.
"enggak ada alasan... pokonya gak mau!"
setelah selesai makan Zahira dan serin pergi ke perpustakaan..di sepanjang jalan ramai mereka membicarakan Sena dan Abian.
"mereka pada ngomongin Abian sama Sena..!" ucap serin saat memasuki perpustakaan.
"apaan artis bukan model bukan... hehehe...!" ucap Zahira tertawa kecil.
"ya juga ya.... hehe" ucap serin ikut tertawa.
Zahira masih memilih milih buku-buku..
"Zahira...!" ucap seseorang..
Zahira pun menoleh...di lihat nya Lutfi ketua OSIS sekolah.
"eh, kak Lutfi...!" ucap Zahira sedikit memberikan jarak.
"kamu udah daftar buat pemilihan ketua OSIS..?"
"oh soal itu... Zahira enggak mau ah..mau fokus Sama pelajaran aja kak!" ucap Zahira.
"loh kok gitu...kita disini berharap kamu jadi salah satu calon ketua OSIS... nanti biar kakak ya yang daftarkan..!"
"eh, jangan kak! soalnya Zahira enggak dapet izin dari mama"
"oh gitu, ya udah enggak apa-apa ra!"
ucap Lutfi tersenyum menatap wajah cantik Zahira.
banyak yang mendambakan sosok Zahira di sekolah, namun semua mundur saat mendengar Adrian menjalin hubungan dekat dengan Zahira.
Adrian sendiri sudah lulus dan sekarang kuliah di universitas dekat dengan Zahira sekolah, tujuan nya agar mempermudah ia bertemu dengan Zahira.
Adrian menyukai Zahira sejak pertama MOS, hingga kini ia terus mendekati Zahira, namun Zahira selalu bersikap biasa saja dan hal itu yang membuat Adrian merasa tertantang.
Abian memperhatikan Zahira saat memasuki kelas.
'cantik....'
Zahira melirik sekilas dan langsung duduk Tanpa memperdulikan Abian yang masih memperhatikan nya.
baru kali ini ada cewek acuh padanya.
Abian dengar Zahira salah satu siswi berprestasi terbaik di sekolah,
Abian sendiri sebenarnya pintar, namun ia tidak pernah serius belajar...ia selalu Senang bermain dengan teman temannya.
ia di pindahkan sekolah bertujuan agar Abian fokus pada pelajaran dan tidak keluyuran terus dengan teman teman.
bersambung..
tahap revisi..
like nya jangan lupa ya reader.😍
boleh berkomentar....😍😍
mampir juga ya ke novel author yang baru 🤭😍✌️
#Anak angkat#
Sore itu semua siswa berhamburan keluar dari sekolah,Zahira dan serin melangkah menuju parkiran.
setiap hari Zahira selalu berangkat dan pulang menggunakan motor Scoopy miliknya.
"aku ikut kamu ya Ra! " ucap serin saat di parkiran.
"ya, boleh.aku anterin deh..!" ucap Zahira tersenyum.
bersamaan dengan itu Abian dan Sena ada di parkiran juga.
Abian melihat ke arah Zahira, namun Zahira tidak menghiraukan nya dan langsung pergi dengan serin.
"perasaan si Abian perhatikan kamu terus Ra" ucap serin saat di motor.
"masa....untung aku gak geer..!"
"ih kamu tuh....!" ucap serin.
lalu keduanya pun terkekeh.
setelah mengantar serin pulang...
Zahira langsung melakukan motor nya menuju rumah,saat hendak memasuki gerbang.
Zahira melihat motor seperti milik Abian masuk ke dalam rumah tetangga nya.
namun Abian tidak memperhatikan hal itu.
beberapa hari kemudian..
Zahira dijemput oleh Adrian,itu pun karena sang papa tidak ada..
Zahira tidak berani jika ada papa nya karena beliau selalu melarang nya untuk berdekatan dengan lelaki. apalagi jika sampai pacaran kata sang papa itu akan menggangu sekolah.
sedangkan Siva tidak terlalu keras pada Zahira.. karena ia percaya Zahira bisa menjaga dirinya.
pagi itu Abian memperhatikan motor sport yang ada di samping rumah nya.
tak lama Zahira keluar dari dalam rumah menghampiri Adrian.
Abian terdiam tidak menyangka kalau ia dan Zahira tetanggaan..
apa Zahira tahu soal ini.
tak lama motor pun melaju..
Adrian mengajak Zahira untuk sarapan.
"ayo dong de...mumpung kita lagi bareng..!" ucap Adrian memohon.
"ya udah....!" ucap Zahira.
kemudian Adrian menghentikan motornya di depan tukang ketoprak.
Adrian tahu kalau Zahira Paling suka ketoprak.
lalu Adrian memesan dua porsi.
Abian melihat mereka sedang sarapan..
Adrian mengusap sudut bibir Zahira yang
menyisakan sedikit makanan, lalu Zahira pun tersenyum.
"mungkin cowok itu pacar nya..!" ucap Abian sendiri.
tak lama Abian sampai di kelas dan melihat serin sedang duduk sendiri, serin pun tersenyum melihat Abian..tak lama Zahira pun datang.
"cie...sama kak Adrian" ucap serin sambil tertawa kecil.
Zahira hanya menggeleng kan kepalanya.
"capek tahu dia telpon terus...!"
"ya lah...anak rumahan enggak boleh pacaran.." ucap serin kembali tertawa.
ia tidak tahu saja seperti apa keadaan Zahira yang sebenarnya.
tak lama bel pun berbunyi..tanda pelajaran segera dimulai.
setelah beberapa jam kemudian akhirnya waktu istirahat pun tiba.. semua siswa berhamburan keluar untuk beristirahat.
"kantin gak....?" ucap serin.
"gak ah masih kenyang...!" ucap Zahira merapikan buku buku nya.
"ya udah aku ke kantin ya...!" ucap serin.
Zahira pun mengangguk.
dikelas hanya ada Zahira dan Abian, seketika pandangan kedua nya bertemu.
cepat cepat Zahira memalingkan wajahnya,dan mengambil buku novel dari tas nya.
tak lama Sena datang menghampiri Abian.
"yang, kamu Kok gak nyamperin aku ke kelas sih?" ucap Sena manja.
"aku lagi males ke kantin na..." ucap Abian cuek.
kemudian Sena melirik ke arah Zahira yang sedang asyik membaca, lalu Sena bersikap manja kepada Abian.
merasa risih dengan kelakuan Sena, Zahira pun keluar membawa buku nya melangkah menuju perpustakaan.
saat kembali dari kantin serin hanya mendapati Abian dan Sena yang sedang berpacaran..lalu serin kembali ke luar mencari Zahira..
"hai...." ucap serin menghampiri Zahira di perpustakaan.
"aku ke kelas..." ucap serin.
"ya males ada yang pacaran, jadi aku kesini aja!" ucap Zahira.
"ya ih si Sena gatel gitu...mau mau nya si Abian sama si Sena...!" ucap serin.
namun Zahira tidak memperdulikan hal itu dan tetap fokus membaca.
sore itu Zahira latihan voli bersama anak anak yang lain nya, Abian berjalan di koridor sekolah memperhatikan Zahira bermain voli.
lekuk tubuh Zahira tercetak jelas saat memakai pakaian olahraga...
'astaga... kenapa aku terus memperhatikan nya' ucap Abian sendiri.
sementara Zahira tidak melihat Abian yang sedang memperhatikan nya karena ia fokus kepada bola.
Randi merupakan teman baru Abian..sore ini Randi mengajak Abian untuk ikut dengan nya.
entah kemana... karena Abian jenuh dirumah terus ia pun menyetujui ajakan Randi.
***
malam itu Abian keluar memakai motor sport nya bersama dengan teman-teman Randi dan yang lainnya.
saat sedang nongkrong datang lah beberapa orang polisi yang sedang melakukan razia.
seketika mereka semua kabur menggunakan motor nya begitu juga dengan Abian.
Abian dan Randi berhasil lolos dari kejaran para polisi,namun tak sampai di situ.
saat Abian hendak pulang ke rumah nya..ia melihat beberapa orang polisi yang masih mencari.Abian bingung sebenarnya ada apa.
salah satu polisi itu melihat Abian,lalu Abian berlari dan meninggalkan motor nya.ia masuk ke dalam kamar rumah tetangga nya, tak menduga yang ia masuki kamar Zahira.
Zahira memang lupa mengunci pintu jendela nya,dan hal itu membawa kesialan untuk nya.
'astaga...' ucap Abian melihat Zahira menggunakan handuk kimono.
Zahira terperanjat kaget saat tiba tiba seseorang masuk ke dalam kamar nya.
"Abian kamu....!" ucap Zahira.
karena masih melihat ada polisi yang mondar-mandir di depan rumah Zahira. Abian mendekati Zahira dan mencoba menutupi mulut Zahira dengan tangan nya.
sontak Zahira berontak hingga akhirnya tersandung karpet dan terjatuh lalu menimpa Abian.
"Abian Kamu apa apa sih?" ucap Zahira.
Harun mendengar kegaduhan di kamar Zahira
lalu Harun mengecek dan membuka pintu kamar Zahira...
Harun kaget saat melihat Zahira menindih tubuh Abian,terlihat keduanya seperti sedang berciuman.
"Zahira...." teriak Harun.
*****
Zahira termenung memikirkan nasibnya kedepannya akan seperti apa, kenapa hal itu harus terjadi padanya,di saat ia sedang berusaha mendapatkan empati dari Harun dan juga Aldi
"kamu itu anak angkat..dan kamu harus menjaga nama baik keluarga ini"
ucapan itu terngiang di telinga nya,mencabik hati hingga perih..
kenapa kenyataan harus sepahit ini.
Zahira sadar siapa diri nya,hanya orang lain didalam keluarga nya.hanya Mama Siva yang benar benar tulus padanya.
anak mereka yang sesungguhnya nya hanya Aldi dan Aqso.
Zahira menghela nafas panjang.ia tidak tahu kenapa Aldi tidak pernah menyukai nya,apalagi setelah kejadian ini.berbeda dengan Aqso ia justru tak percaya Dengan kejadian itu.
selama ini Zahira selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga nya.
ia selalu menjadi siswa terbaik di sekolah,dengan banyak prestasi yang diraih nya.namun hal itu tak membuat papah nya merasa simpati.
Zahira tidak di izinkan bermain seperti anak yang lain nya,apa lagi bergaul dengan laki-laki,
ia selalu di rumah, belajar, membaca buku,
itu dan itu...
bersambung.
terima kasih yang udah mampir 😍
tidak waras.
Siva tidak percaya saat Harun menuduh Abian dan Zahira berbuat mesum.tidak mungkin Zahira melakukan hal memalukan seperti itu,
namun Abian tidak menjawab saat harun bertanya sedang apa dikamar Zahira.
Zahira menangis dan meminta Abian untuk menjelaskan semuanya, Namun Abian takut untuk mengatakan yang sebenarnya.
saat Harun tahu Abian adalah anak pratama.ia memanggil Pratama dan keluarga nya untuk datang kerumah melihat kelakuan anak nya itu.
Pratama marah mendengar cerita Harun, bahkan Pratama menampar pipi Abian hingga sudut bibirnya berdarah.
"bikin malu keluarga kamu, Abian..!" ucap Pratama mengepalkan tangannya.
"apa yang kamu lakukan dikamar Zahira?"
Abian tetap bungkam, ternyata ia lebih takut mengakui kesalahannya di banding ia harus menerima konsekuensi dari apa yang mereka lihat.
"Abian jangan gila ya kamu? bicara yang sejujurnya!"
ucap Zahira mengguncang tubuh Abian.
namun Abian tetap membisu,ia benar benar lebih takut melihat Pratama murka jika mengetahui hal yang sebenarnya.
Abian terpaksa mengorbankan Zahira untuk saat ini sampai keadaan nya membaik.
namun siapa sangka justru papah nya menyuruh nya untuk menikahi Zahira.
Zahira menggeleng kan kepalanya.
"enggak mau mah! tolong Zahira!"
ucap Zahira memeluk Siva, Zahira terus menangis, tapi Siva juga bingung karena khawatir mereka berdua memang melakukan sesuatu.
Abian masih terpaku, tak ada jawaban atau pun penolakan..
Zahira Berusaha untuk menjelaskan semuanya namun Abian tidak mendukung nya dan malah diam tak mau bicara..
"kamu yakin Zahira,kenapa Abian diam saja..!" ucap Harun.
"Abian.....kamu mau nya apa sih?" ucap Zahira Terisak.
"nikah sama kamu!"
ucap Abian membuat Zahira terperangah, membulatkan matanya tidak percaya dengan penuturan Abian yang menurut nya tidak waras itu.
"kamu waras gak sih?"
Abian malah menatap wajah cantik Zahira.
"maafkan aku Zahira.....!"
ucap Abian bergumam dalam hati.
***
dulu saat Siva memutuskan untuk mengadopsi Zahira, Harun sempat menolak,tak masalah baginya tidak memiliki anak perempuan.karena setelah melahirkan Aldi, rahim nya di angkat dan tak bisa memiliki anak lagi.
lalu ketika ia melihat ibunya Zahira meminta tolong untuk membiayai persalinan nya dirumah sakit dengan imbalan Zahira.
Siva merasa kasian terhadap ibu Zahira.
apa lagi saat melihat Zahira yang begitu menggemaskan,akhir nya Siva mengadopsi Zahira. setelah kehadiran Zahira, Aldi sedikit terabaikan dan hal itu membuat nya tidak menyukai Zahira.
**
Abian tetap bungkam, ia tidak mau masuk penjara kalau ia menceritakan yang sejujurnya,
karena geram akhirnya Harun dan Pratama
setuju Untuk menikahkan mereka berdua.
Zahira masih menangis,dan ucapan Aldi membuat nya semakin merasakan sakit,
"enggak tahu diri, bikin malu keluarga,
so' alim tahu nya gatel" ucap
Aldi lantang memaki Zahira.
Abian terdiam mendengar hal itu,ia merasa iba dengan keadaan Zahira, namun semua terjadi juga Karena dirinya yang membawa masalah baru di kehidupan gadis itu.
"jadi seperti ini kehidupan Zahira yang sebenarnya,ia seperti tidak terima di keluarga ini"
ucap Abian menatap Zahira yang masih terisak, mungkin memang seharusnya ia tidak pernah ada di keluarga ini.
"Aldi jaga ucapan mu...!" ucap Siva memeluk Zahira.
karena tidak ada penolakan dari Abian, akhirnya malam itu juga Pratama dan Harun memanggil penghulu.Pratama geram dengan kenakalan Abian, mungkin dengan cara seperti ini Abian bisa berubah.
namun bagi Zahira ini seperti mimpi buruk, ia harus menikah di usia nya yang masih sangat muda dengan seseorang yang tidak pernah di sukai nya.
Mirna,Mama Abian sendiri bingung harus berbuat apa, sementara apa yang terlihat seperti itu adanya, ia hanya bisa menghela nafas panjang dan pasrah, kecewa dengan kelakuan anak kesayangan nya itu.
Zahira terus menangis mencoba untuk menolak, tapi entah kenapa Abian justru dengan lantang dan mudah membaca ijab Qabul...
"saya terima nikah dan kawin nya, Zahira Ridwan binti Harun dengan mas kawin kalung emas sepuluh gram di bayar tunai.."
ucap Abian sambil menatap Zahira yang semakin tergugu.
Malam seakan menjadi siang, status nya berubah saat Abian dengan lancar membaca ijab Kabul, dan kata sah terngiang di telinga nya.
"Abian....mau kemana kamu" teriak Pratama melihat Abian langsung pergi setelah seusai pernikahan siri itu, Abian mengendarai motor dan tidak menggubris teriakan Pratama.
"ikut Mama na kerumah" ucap Mirna mengajak Zahira,ia sendiri iba dengan keadaan Zahira yang terus di Maki oleh Aldi.
Zahira menggeleng kan kepalanya, Jujur ia merasa takut,namun Siva meyakinkan nya.
bahwa semua akan baik-baik saja,dan pernikahan ini hanya sementara waktu dan Aqso nanti akan mengurus nya.
terpampang jelas Poto Abian di atas ranjang,
Abian memang tampan, tapi bagi Zahira, Abian itu tidak waras,bisa bisanya ia melakukan hal ini. Awalnya Zahira menolak saat Mirna mengajak nya ke kamar Abian,namun Mirna bilang, Abian saat ini adalah suaminya, meskipun mereka menikah secara siri.
pukul 3.00 dini hari Zahira masih membuka matanya,ia tidak terbiasa dengan kamar dan ranjang yang saat ini ia tiduri.zahira berharap keadaan cepat mereda,karena lelah lama kelamaan Zahira pun memejamkan matanya.
Pagi menjelang Zahira perlahan membuka matanya.zahira terkesiap saat melihat jam di dinding menunjukkan pukul setengah delapan.
"astaga...aku kesiangan"
ucap Zahira berlari ke kamar mandi, namun ia langsung mematung mengingat kejadian semalam.
ini bukan rumah nya,
"Abian......" ucap Zahira geram mengepalkan tangannya.
semua pakaian nya masih dirumah,
cukup lama Zahira di dalam kamar mandi,berdiam diri memikirkan nasibnya.
"mah...!" ucap Zahira keluar dari kamar mandi, terlihat Siva sedang menunggu nya di sofa samping ranjang
"mah aku kesiangan..!" ucap Zahira menghampiri Siva yang sedang menatap nya.
"Mama sudah minta izin sama wali kelas mu Ra!" ucap Siva lalu memeluk Zahira.
"ini mama bawakan baju baju kamu, untuk sementara tinggalah di sini,maaf ya ra," ucap Siva menghela nafasnya."mama gak bisa berbuat apa-apa untuk menolong mu,kita gak punya bukti kuat untuk menolak pernikahan ini,apa lagi Abian seperti menginginkan hal itu, entah alasan nya apa?" tutur Siva dengan mata yang berkaca-kaca
ia sedih karena harus terpisah dari Zahira.
"maaf kan Abian, Zahira..!" ucap Mirna menghampiri mereka berdua,
"Siva kamu Jangan khawatir..aku akan menjaga Zahira"
"aku titip Zahira ya Mir, karena aku juga ada sedikit urusan!" ucap Siva masih merangkul bahu Zahira.
"ya,kamu tenang aja"
setelah itu Siva pun pulang ke rumahnya,ia harus pergi menyelesaikan urusan nya.
hingga sore menjelang Abian masih belum menampakkan batang hidungnya, entah sembunyi dimana dia.
terdengar Mirna sedang berbicara di telepon dengan seseorang.
"ya Mama juga gak tahu pasti soal itu, katanya Abian terlibat dalam kasus narkoba anak anak gang motor,dan sekarang Abian Belum pulang dari semalam, tolong kamu cari adik kamu!" ucap Mirna pada Arya kakak Abian.
Mirna memijat keningnya memikirkan kenakalan putra bungsu nya itu.
'narkoba...gang motor...'ucap Zahira sambil menutup mulutnya, bergegas Zahira kembali ke kamar Abian dan merapikan baju bajunya di tempat yang sudah Mirna siapkan.
kamar nya rapih,cat nya berwarna abu-abu dan Navy, seperti tidak ada cahaya di kamar itu karena warna cat nya yang gelap.
Malam itu Abian langsung pergi untuk menghindari amukan Pratama, karena Abian yakin jika dirumah nya sendiri, Pratama akan melakukan lebih dari itu.
karena sikap Pratama yang selalu main tangan membuat Abian tumbuh menjadi anak yang nakal dan susah di atur.
selama ini Pratama tak pernah enggan memukul nya jika ia berbuat salah, mungkin hal itu yang menjadikan Abian selalu membuat masalah,
soal Zahira ia atasi belakangan.
Abian menceritakan semuanya kepada alan sahabat nya di sekolah nya dulu.
"Bi Lo gak balik?kasihan istri Lo?!" ucap Alan terkekeh mentertawakan kondisi Abian yang tampak kacau.
"udah nikah langsung ditinggal pergi....sialan Lo...!" ucap Alan kembali tertawa,
Abian masih membisu dengan sebatang rokok di jari nya,ia memang tidak waras, seperti apa kata Zahira semalam.
Abian mengambil ponsel dan mengaktifkan nya, semalam ia benar benar pusing dan memilih untuk tidak mengaktifkan ponsel nya,
"Abian.... pulang kamu ....!"ucap arya langsung telpon saat ponsel nya kembali aktif.
bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!