Pagi yang cerah matahari perlahan mulai menampakkan dirinya burung-burung telah berkicau dengan indahnya semua orang telah melakukan kesibukannya seperti biasa, semua orang telah bekerja di perusahaan masing-masing.
Begitu pun disalah satu Rumah yang begitu mewahnya, para pelayan telah menyibukkan dirinya dengan tugas masing-masing, Pelayan yang telah mempersiapkan sarapan pagi untuk tuannya, Bibi Rina adalah kepala pelayan di rumah itu, Bi Rina telah bekerja selama tuannya masih muda sampai mempunyai seorang gadis yang begitu cantik. Sehari-hari Bi Rina ditugaskan untuk menjaga rumah dan menjaga anak dari tuannya yang membuat dirinya sudah dianggap sebagai anggota keluarga sendiri.
Makanan yang telah disusun rapi Bi Rina memanggil satu persatu anggota keluarga Adipramana untuk turun sarapan pagi.
"Selamat pagi tuan" Ucap Bi Rina
"Pagi, Bi" Jawab Tuan Adipramana
"Oiya, kemana Nyonya" Tanya Adipramana
"Nyonya sudah pergi tadi pagi tuan" Jawab Bi Rina
"Baiklah, lanjutkan kerjaan mu" Perintah Tuan Adipramana
Oiya kenalin Adipramana dia adalah seorang pengusaha daur ulang sampah yang sangat terkenal di Indonesia, Adipramana memiliki sifat yang baik hati dan sangat menyayangi anaknya itu.
Setelah diperintahkan untuk kembali kerja, Bi Rina naik ke kamar Nona mudanya untuk membangunkan Nona mudanya untuk sarapan pagi.
"Tok...tok...tok" Suara ketukan pintu
"Masuk" Ucap Nona Muda
"Ehh, Nona sudah bangun, bibi baru mau bangunkan Nona" ucap Bi Rina
"Hmm, iya Bi, Bibi jangan panggil Nona panggil saja Maudy" Ucap Maudy
"Baiklah nona, maksudnya Maudy" jawab Bi Rina
"Ayah sudah ada dimeja makan Nona" ucap Bi Rina sambil menyisir rambut Maudy
"Baiklah Bi" Jawab Maudy
Maudy dan Bi Rina turun ke meja makan untuk sarapan disana sudah ada Ayahnya yang duluan sarapan.
"Pagi ayah" Ucap Maudy
"Pagi juga sayang" Jawab Tuan Adi sambil mengecup dahi Maudy
Mereka berdua pun akhirnya makan bersama di meja makan, sedangkan Tuan Adi yang selesai makan langsung ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Miya yang telah selesai sarapan langsung ke ruang baca, tiba-tiba saat ke ruang baca Maudy hampir terpeleset dan Maudy langsung ditangkap oleh Dito.
Dito Pramana adalah keponakan dari Ayah maudy, Dito telah tinggal sejak usia 8 tahun dirumah Adipramana, sebab saat kecil Dito dan ibunya telah diusir oleh orang tua Ayah Maudy gara-gara Ibu Dito kawin lari dengan pacarnya.
Kembali lagi ke Maudy dan Dito
"Ishh, lepasin" Ucap Maudy
Dito langsung melepaskan Maudy, memang semenjak Dito tinggal di rumah Adipramana Maudy sangat membenci Dito oleh sebab itu Maudy tidak menyukai keberadaan Dito dirumah itu.
"Ehh, bukannya terimakasih malah marah-marah" Jawab Dito sambil melihat kepergian Maudy
"Ada apa Mas" Ucap Bi Rina
"Bi Rina buat kaget aja, itu sih Maudy tadi hampir kepeleset terus Dito tangkap, terus Dito malah dimarahin" jelas Dito
"Astaga yang sabar tuan" jawab Bi Rina
"Yaudah Bi, Dito ke perusahaan dulu, pasti paman udah nunggu" Ucap Dito
"Mas Dito tidak sarapan" tanya Bi Rina
"Enggak Bi, udah kesiangan" ucap Dito
Merasa sudah sangat terlambat Dito segera ke perusahaan untuk kerja dengan melajukan mobilnya ke arah perusahaan.
Maudy yang merasa kesal memutuskan untuk keluar rumah ke sebuah cafe dan berkumpul dengan sahabat-sahabatnya itu.
"Bi Maudy keluar dulu yah, suntuk dirumah terus" ucap Maudy
"Kemana non, tapi tuan belum pulang" jawab Bi Rina merasa khawatir
"Bilang aja kalau Maudy ke cafe American" Ucap Maudy
"Yaudah nona" jawab Bi Rina
Setelah memberitahukan ke Bi Rina kalau Maudy akan keluar dan segera Maudy bersiap-siap dengan menggunakan pakaian casual dan sedikit merias wajahnya dan melajukan mobilnya ke arah cafe yang sering dia datangi.
Tiba-tiba Nyonya Farah datang sehabis keluar bersama teman-temannya, membuat Bi Rina terkejut.
"Nyonya sudah pulang" ucap Bi Rina
"Maudy kemana Rina" tanya Farah
"Ehh, Maudy, Maudy ke cafe bersama teman-temannya Nyonya" jawab Bi Rina
"Biarlah mungkin dia bosan dirumah" ucap Farah
Mendengar perkataan Bi Rina, Andin yang mau ke kamar tiba-tiba ponsel Andin berbunyi. "Der...der...der" Suara Ponsel
"Halo" Ucap Adi
"Temuin aku di cafe American" Ucap Adi lagi
"Baiklah" jawab Andin
Farah dengan cepat ke cafe American untuk menemui suaminya, entah apa yang mereka akan bicarakan. Beberapa menit kemudian Andin sampai ke cafe American Andin langsung menunju meja yang sudah dipesan oleh Adi.
Farah Buwana adalah ibu kandung Maudy ia adalah sosok ibu yang sangat menyayangi anaknya dan sangat perhatian kepada keponakannya itu, walaupun semua orang menganggap kalau Farah selingkuh dengan keponakannya.
Petugas cafe mengarahkan Andin ke meja Adi dan disana sudah ada Adi yang menunggunya.
"Sudah lama" Ucap Farah
"Sudah" Jawab Adi
"Bagaimana keputusanmu" tanya Adi
"Kalau aku sudah yakin dengan keputusan ku" jawab Farah
Tanpa sengaja Maudy yang berada di cafe yang sama, Maudy melihat kedua orang tuanya sedang duduk bersama dan ia langsung menuju meja Andin dan Adi.
"Ayah, Mama kalian disini" ucap Maudy
"Maudy" Ucap Adi dan Farah yang terkejut melihat anak semata wayangnya di cafe yang sama, bukan main Adi dan Farah yang ingin membicarakan tentang perceraiannya tiba-tiba anaknya datang.
"Ayah, sama Mama lagi makan bersama nak" ucap Adi
"Maudy ikut makan juga lah" jawab Maudy yang membuka buku pesan dan tanpa sengaja buku yang Maudy buka adalah Surat Perceraian kedua orang tuanya.
Adi dan Farah langsung berubah menjadi pucat mereka sangat terkejut melihat surat perceraian itu dibaca oleh anak kesayangan mereka.
"Ayah, mah ini apa" tanya Maudy
"Itu bukan seperti yang Maudy lihat sayang" Ucap Adi
"Terus ini apa" tanya Maudy yang sudah merasa sesak menahan air matanya
Belum mendengar penjelasan orang tuanya Maudy langsung berlari dan masuk ke dalam mobil, hatinya seperti dihantam batu besar begitu sesak yang dirasakan, sekarang Maudy tidak bisa menahan bendungan air matanya, semua air matanya keluar saat dalam mobil. Farah yang merasa khawatir langsung menghubungi Dito agar mengejar Maudy.
Dengan cepat Dito langsung mencari keberadaan Maudy, sebab Dito juga khawatir karena Maudy bisa melakukan hal-hal yang bodoh saat sedang merasa kecewa dan bersedih, Dito yang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Dilain mobil Maudy yang masih mengendarai mobilnya sambil memukul stir mobil dan tiba-tiba Maudy hampir menabrak mobil dan langsung menepihkan mobilnya dan lagi-lagi Maudy hanya mengeluarkan air matanya.
"Aduhh, gimana kelanjutan ceritanya yah, penasaran aja sih😁😁. Dito berhasil menemukan Maudy atau tidak yah😁😁. Jadi tunggu kelanjutannya ceritanya yah😁😁"
Mohon dukungannya ya kak dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like and koment terus vote novel ku ya kak😘😘
Ini novel terbaru author ya😘😁
Maudy yang masih hanyut dalam kesedihannya melihat orang tuanya sendiri akan bercerai untuk selamanya, sementara Dito yang masih pusing mencari keberadaan Maudy yang sampai sekarang belum ditemukan.
Tanpa sengaja Dito melihat seorang gadis yang sedang duduk disebuah taman sambil menangis, Dito pun menepihkan mobilnya dan segera keluar menuju dekat gadis itu, yah hadis itu adalah Maudy yang sedang duduk terisak-isak sambil berteriak sekali.
Dito membuka jasnya dan memakaikan ke Maudy yang sedang memakai baju sexy, sontak membuat Maudy terkejut.
"Kau ngapain kesini" ucap Maudy
"Yaa, aku mau cari angin aja" jawab Dito
"Cari angin atau mau mengejekku karena orang tuaku akan bercerai"
"Jawabbbbb"
Kevin hanya maju dan mengambil sebuah batu dan melemparkan batu itu kearah sungai. Maudy yang melihat itu hanya heran.
"Maudy kamu ingat gak, saat kamu bersedih aku pasti melempar batu ke arah kolam" ucap Dito
"Hmm" Sontak membuat Maudy sedikit tersenyum manis ia mengingat waktu kecil Dito selalu ada kalau Maudy sedang bersedih
Lama berbincang malam semakin larut akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke mansion Pramana, Dito yang menyuruh Maudy untuk ikut bersamanya dan Maudy pun menuruti permintaan Dito. Tanpa berlama-lama Dito melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Didalam mobil itu hanya keheningan yang ada, sekali-kali Maudy meneteskan air matanya, Dito yang hanya memerhatikan tingkah Maudy dengan sekilas.
Sedangkan di Mansion Pramana Ayah dan Ibu Maudy sedang khawatirnya menunggu anak kesayangannya pulang, Dito yang memberitahukan ke Andin kalau Maudy sekarang sudah aman di dekatnya.
*Flashback on
"Dert..Dert.."Suara Ponsel berbunyi
Farah segera membuka handphonenya berharap Maudy mengirimkan pesan tetapi melainkan Dito mengirimkan pesan kepadanya.
"Maudy sudah aman, sekarang kami sedang menuju mansion" pesan Dito
"Flashback off
Farah yang merasa lega melihat pesan dari Dito dan memberitahukan kepada Andin kalau Maudy dan Dito sudah menuju pulang ke mansion. Tidak menunggu lama akhirnya Dito dan Maudy sampai ke mansion, Maudy yang tidak memedulikan Dito segera turun dari mobil menuju masuk ke dalam Mansion, Dito yang melihat tingkah Maudy hanya tertawa kecil melihat kepergian Maudy.
Maudy pun masuk disana Ayah dan Ibunya telah menyambutnya dengan baik, tetapi Maudy hanya merasa kesal.
"Sayang kamu dari mana saja, mama sangat khawatir" Ucap Farah
"Maudy mau ke kamar mah" jawab Maudy dengan ketusnya
Maudy pun berlari menuju kamar untuk menenangkan dirinya meninggalkan kedua orangtuanya tanpa memperdulikan sikapnya, Farah dan Adi hanya bisa bersabar melihat tingkah anaknya itu, karena ini juga bukan kesalahan Maudy melainkan kesalahan mereka. Dito yang selesai memarkirkan mobilnya menuju kamarnya dan Adi mencegah langkahnya.
"Dit, Maudy dari mana" tanya Adi
"Maudy hanya ke taman saja, dia baik-baik saja anda tenang saja" jawab Dito yang meyakinkan pamanya itu
"Baiklah, tolong jaga dia Dit" ucap Farah
"Pasti, kalau begitu Dito ke kamar dulu" jawab Dito yang meninggalkan kedua orang tua Maudy
"Oiya, Saya memberikan sebuah pendapat lebih baik anda memikirkan lagi keputusan anda" ucap Dito yang melanjutkan langkahnya ke kamar
Sedangkan Adi dan Farah diam membisu mendengar percakapan keponakannya itu, walaupun sudah diperingatkan namanya keputusan pasti tidak bisa dirubah walaupun Maudy akan merasa bersedih.
"Yaudah, Maudy sekarang sudah dirumah aku mau pulang dulu" ucap Farah yang berpamitan ke Adi
"Hmm" Jawab Adi dengan singkat
Farah pun pulang ke apartemennya dan beristirahat sejenak dengan apa yang terjadi tadi, sedangkan Adi merasa bersalah apa yang telah mereka lakukan ke anak kesayangan itu.
Maudy yang selesai membersihkan dirinya menyalakan sebuah TV dan Maudy menatap tajam seorang gadis yang ia tau kalau gadis itu adalah calon istri ayahnya nanti, seketika Maudy menjadi sangat kesal melihat wanita itu.
Wanita yang dilihatnya adalah model cantik mempunyai paras yang begitu cantik dan anggun semua laki-laki sangat mengejar wanita itu, entah kenapa ayahnya pun ikut jatuh cinta dengan wanita model itu, panggil saja Laras
Laras yang sedang melakukan konferensi pers bersama media yang memperkenalkan salon kecantikannya dan memberitahukan kepada media atas kemenangannya di model tercantik.
Dilain sisi Maudy yang sudah merasa geran melihat Laras di TV langsung berganti pakaian dan keluar dari kamarnya menuju parkiran dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke Salon kecantikan Laras, semua orang tidak melihat kepergian Maudy.
Maudy yang sudah larut ke dalam amarahnya yang hanya menggerutuki dirinya dalam mobil, beberapa menit Maudy yang sampai di Salon kecantikan dan bergegas menuju lantai 2 disana Maudy melihat Laras yang begitu bahagianya sedang mengadakan konferensi pers dengan para wartawan.
Dengan beraninya mendekati Laras dan seketika...
"Prok...prok.." suara tepuk tangan Maudy
"Uhh, Saya sangat terkesan melihat kecantikan anda dan kekayaan yang ada miliki"
"Dengan bangganya anda berdiri dan mengataka kalau anda yang terbaik, ha...ha..ha" ucap Maudy sontak wartawan langsung merekam aksi Maudy
"Apa-apaan kau" ucap Laras yang kaget melihat Maudy, Laras telah mengetahui kalau Maudy itu anak Adi
"Ha..ha...ha..., kalau kau tau gadis itu telah merebut suami orang dia telah menghancurkan keluarga ku" ucap Maudy yang membuat wartawan terkejut
Semua orang terkejut mendengar perkataan Maudy, Maudy juga memperkenalkan dirinya kalau dia adalah anak dari Adi Pramana Pria yang kaya Raya.
Dilain tempat Farah yang berada di apartemennya langsung merasa terkejut melihat anaknya sedang berada di Tv dan membuat Laras merasa malu, tanpa menunggu lama Farah menghubungi Adi dan Dito untuk segera ke Salon kecantikan Laras.
Farah, Adi dan Dito pun segera ke Salon kecantikan Laras untuk melerai pertengkaran Maudy. Sesampainya Farah langsung menenangkan Maudy dan Adi membawa pergi Laras dari media yang memiliki banyak pertanyaan membuat Laras kebingungan dan merasa kesal.
"Ayah, kau membela wanita Pelakor itu" ucap Maudy membuat semua orang terkejut
"Haa, kenapa ayah, kenapa" ucap Maudy dan air matanya tiba-tiba jatuh. Adi tidak tau lagi mana yang ia pilih antara Anaknya dan Kekasihnya.
Adi yang lebih memilih untuk menemani Laras membuat Maudy semakin kesal, Maudy langsung berlari menuju mobilnya tanpa memikirkan keadaan di salon kecantikan itu
Farah yang merasa kesal melihat Adi lebih memilih wanita itu dibandingkan anaknya sendiri, Farah langsung berlari mengejar Maudy yang sedang keluar dari ruangan Laras, Farah sempat mengatakan sesuatu ke Adi yang membuatnya semakin merasa bersalah.
"Kau telah menyakiti anakmu demi wanita murahan itu" ucap Farah dan langsung berlari mengejar Maudy
Sedangkan Dito ikut mengejar Maudy bersama Farah tetapi Maudy yang sudah jauh, dengan cepat Farah menyuruh Dito untuk mengejar Maudy sampai Dito dapat.
"Dito tante tolong kerja Maudy" ucap Farah yang terisak-isak
Dengan cepat Dito berlari mengejar Maudy. Dito yang sudah melihat Maudy dan mengejarnya terus, Maudy yang ingin menyeberang jalan tiba-tiba mobil yang sedang kencangnya mobil itu langsung mengerem Maudy yang merasa tidak bisa melakukan hal-hal lagi sebab ia sangat terkejut Maudy hanya berpura-pura pingsan, sontak membuat Dito berlari sekuatnya dan menggendong Maudy untuk ke rumah sakit, sedangkan sopir yang hampir menabrak Maudy di tahan sementara dengan perintah Dito.
Dito langsung melarikan Maudy ke rumah sakit disana sudah ada Adi dan Farah, saat dijalan menuju rumah sakit Dito menghubungi Adi dan Farah kalau Maudy sedang dirumah sakit.
Maudy yang di atas kasur rumah sakit, Adi dan Farah merasa sangat khawatir sebab jika bukan karena kesalahan mereka pasti anak kesayangan itu tidak melakukan hal-hal yang aneh sampai anak kesayangan itu masuk ke rumah sakit, sedangkan Dito menuju kantor polisi untuk melihat Cctv.
"Tuan saya tidak menabraknya, saya dengan cepat merem mobil" ucap sopir
"Biarkan saya periksa dulu" jawab Dito
Setelah melihat Cctv kalau sopir itu mengatakan dengan benar kalau Maudy sengaja pingsan, seketika wajah Dito terlihat senyum licik.
"Kau pergilah" ucap Dito ke sopir
"Dasar wanita licik, buat orang khawatir saja" batin Dito
*Rumah Sakit
Sudah 2 jam berlalu Maudy belum menampakkan siuman, Adi yang melihat Farah dari tadi belum makan sama sekali membuatnya kasian.
"Farah, lebih baik kita makan dulu" ucap Adi
"Aku mau tunggu anakku" jawab Farah
"Kamu akan sakit, disini sudah ada Bi Rina
"Iya Nyonya, saya yang akan menjaga Nona Maudy
"Baiklah" ucap Farah
Adi dan Farah yang ingin keluar tetapi melihat kedatangan Dito membuat langkah mereka terhenti.
"Dit, bagaimana cctv nya"ucap Farah
"Saya sudah membereskannya tuan" jawab Dito
Mendengar perkataan Dito membuat Farah semakin tenang, Farah dan Adi keluar dari ruang inap Maudy untuk makan, sebab sejak dari tadi mereka tidak makan menjaga Maudy.
Melihat Tante dan omnya keluar, Dito memulai aksinya ke Maudy.
"Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini, membuat semua orang khawatir saja" batin Dito
Tanpa memedulikan keberadaan Bi Rina Dito menarik kaki Maudy dan menggelitiknya sehingga Maudy yang tidak bisa menahannya langsung tertawa terbahak-bahak, membuat Bi Rina pun ikut terkejut melihat Nona mudanya bersikap seperti itu.
"Astaga nona, bisa-bisanya anda membohongi ayah dan ibu anda" batin Bi Rina membuatnya sedikit tertawa
"Stoop, kau sedang apa Haa" ucap Maudy
"Aduhh, jangan bersikap begini lagi, aku sudah tau semuanya" jawab Dito membuat Maudy sedikit takut,"Bisa-bisa rencana ku gagal karena orang ini" umpat Maudy.
Tanpa sengaja Farah masuk kedalam kamar Maudy dan Betapa terkejutnya melihat Maudy sudah siuman.
"Sayang bagaimana keadaanmu, apa tidak ada yang sakit" tanya Farah yang bahagia
"Maudy baik-baik aja mah" jawab Maudy yang tersenyum melihat ibu dan ayahnya menemaninya di rumah sakit membuatnya melupakan kejadian tadi.
"*Semoga kamu tersenyum terus Maudy" batin Dito
"Betapa bahagianya Nona Maudy saat ayah dan ibunya bersama, semoga kebahagiaan Nona tidak hilang" batin Bi Rina*
"Yaudah kamu istirahat yah, namah akan temani Maudy" ucap Farah
Maudy yang menuruti perkataan Ibunya langsung beristirahat dan tanpa sengaja ia menjulurkan lidahnya ke arah Dito yang sedang menatapnya dari tadi. Dito yang melihat tingkah Maudy hanya bisa menahan tertawanya.
"Dihh, dia kenapa, dia sedang mengejekku" umpat Dito
"Dito, kau pulanglah bersama Bi Rina" ucap Adi
"Baik, tuan besok saya akan membawakan perlengkapan buat Nona Maudy" jawab Bi Rina
"Hmm, baiklah" ucap Adi
Sekarang tinggal Maudy, Farah dan Adi didalam Ruang rumah sakit itu, Maudy yang melihat kearah Adi dan Farah yang sedang tertidur dengan nyenyak membuatnya tidak bisa membendung air matanya. Lama memperhatikan Ayah dan Ibunya membuat Maudy ikut tertidur dengan nyenyak.
..."Semakin penasaran aja dengan kisahnya, kalau penasaran tunggu kelanjutannya ceritanya yah 😘😘"...
..."Dan jangan lupa like, komen dan vote novel author yah"...
...😘❤️😘...
Terimakasih buat reader yang telah membaca dan mampir ke novel author, author tidak akan semangat buat novel baru ini kalau buka dari dukungan reader yah jadi author berterima kasih kepada reader yang sudah memberikan like dan beberapa komentar ke novel author 😘😘😘.
Disini author akan memperkenalkan siapa saja sih pemain yang ada di Novel Author yah semoga kalian suka dengan visual nya sih😁
Maudy Pramana Gadis berusia 25 tahun
Wanita yang begitu cantik memiliki sifat manja, baik hati dan sangat pandai dalam berbagai bidang dan sangat menyayangi kedua orang tuanya.
Dito Pramana Pria berusia 26 Tahun
Pria itu memiliki sifat baik hati dan sangat bertanggung jawab dalam pekerjaan maupun rumah, dia sangat dipercayai oleh kedua orang tua Maudy
Adi Pramana Berusia 30 Tahun
Ayah dari Maudy dan memiliki perusahaan Daur Ulang Sampah terkenal di dunia maupun dalam negeri, ia sangat menyayangi anaknya.
Farah Buwana Berusia 28 Tahun
Ibu dari Maudy dia adalah sosok ibu yang sangat menyayangi anaknya sosok yang begitu cantik dan tegarnya.
Laras berusia 25 Tahun
Seorang model cantik mempunyai Salon Kecantikan yang begitu terkenal memiliki sifat yang tegas dan keras kepala
"Author juga minta maaf kalau dalam ceritanya di Indonesia tetapi Visualnya artis Korea jadi author minta maaf 😁🙏🙏"
"Semoga kalian suka yah dengan Novel terbaru Author dan jangan lupa untuk mampir ke novel author lainnya"
Ini Novel pertama author 😁
Novel kedua Author
Novel ketiga Author
Jangan lupa mampir yah ke novel author 😁😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!