NovelToon NovelToon

TAKDIR CINTAKU

episode 01

Alinka Az-Zahra seorang siswi berambut gelombang, dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi yaitu 150cm. berkulit putih dengan body yang aduhai dibanding usianya yaitu 18 tahun, dia juga lumayan berprestasi di sekolah nya sehingga menjadi salah satu murid yang cukup populer. walaupun Alin bukan dari keluarga berada, tapi dia selalu menjalani harinya dengan ceria . semua dia lakukan dengan penuh suka cita, sehingga orang-orang di sekitar nya pun selalu nyaman bila berada di dekat Alin.

Revaldo Abraham seorang CEO di perusahaan makanan ringan. Dia terus di kejar2 mommy nya agar segera menikah. Bayangkan saja di usianya yang sudah menginjak 25 tahun, tak pernah sekalipun Valdo menggandeng seorang pun gadis di sisinya. Apakah dia seorang imfoten? Entahlah. Valdo merupakan laki-laki yang berbadan atletis dan memiliki rahang yang tegas. Jangan lupakan lesung Pipit yang mampu membuat siapapun yang melihat nya langsung klepek-klepek. Di tambah dia merupakan satu2nya pewaris seluruh kekayaan keluarga nya. Banyak gadis yang mengantri untuk menjadi pendamping nya. Sayang tak satupun wanita yang menarik di hatinya. Entah sosok keturunan hawa yang seperti apa yang dia damba. Sehingga semua wanita yang ada di sekitar nya, seakan tampak tak kasat mata di hadapan nya.

Hari ini adalah hari Minggu. Hari dimana Alin sudah sejak subuh tadi bergelut dengan tepung2 di dapur bersama ibunya. Ibu Alin bernama Aminah dan ayah nya bernama Karim. Bu Aminah dan pak Karim memiliki toko kue kecil-kecilan, sebagai penopang ekonomi mereka selama ini. Memang tidak begitu besar tapi lumayan banyak pelanggan nya, sehingga di hari Minggu seperti ini mereka selalu kebanjiran orderan. Dari orang-orang yang sedang quality Times bersama keluarga masing-masing. Sehingga Alin pun selalu turun tangan, untuk membantu kedua orang tuanya itu.

"Lin, Alin sini nak!" Panggil sang ibu dari arah depan toko.

"Iya Bu sebentar," ucap Alin dengan tergesa menghampiri ibunya.

"Ini Lin ada pesanan dari ibu Zakiyah, yang ada di komplek sebelah. Tolong kamu antar ya!"

"Siap ibu sayang." Sambil mengambil kue yang sudah rapi di kemas sang ibu. "Alin berangkat dulu ya Bu, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam" jawab kedua orang tuanya serempak.

Alin tidak lah kesusahan menemukan rumah Bu Zakiyah, yang sudah memesan kue ibu nya. Karena ia merupakan pelanggan tetap sang ibu, yang tak pernah absen memesan kue di hari weekend seperti ini.

Tok tok tok

"Assalamualaikum" sepi tak seperti biasa nya. Alin harus berulangkali mengulangi salam hingga akhirnya......

Ceklek

Pintu terbuka dengan menampilkan sosok pangeran yang sangat tampan. Alin sampai melongo tanpa berkedip.

"Maaf siapa ya?" Tanya lelaki itu heran, dengan mahluk di depan nya yang tidak berkedip sama sekali.

"Hello, apa ada orang? Ada perlu apa dek" Tanya lelaki itu sambil melambaikan tangan nya di depan Alin.

Seketika itu juga Alin terkesiap dan kesadaran nya kembali ke tempat.

" Hehe. maaf mas, eh kak, eh pak,eh om, eh Abang, duh apasih." Jawab Alin sambil cengengesan dan garuk-garuk kepala tidak gatal.

"Ini pesenan kue nya Bu Zakiyah" ucap nya sambil menyodorkan bungkusan kue yang dia bawa.

"Oh iya terimakasih" jawab lelaki itu masam.

"Panggil saja saya Valdo! usia saya belum setua itu hingga kamu panggil om!" jawab nya datar.

Ya dia adalah Valdo putra semata wayangnya Bu Zakiyah.

"Ma'af kak Valdo." jawab nya menunduk malu.

"Yasudah, tidak apa-apa lain kali jangan di ulangi. Jadi berapa totalnya?"

"150 ribu kak"

"Yasudah, nih!" Jawab Valdo, sambil menyodorkan uang pecahan 100 ribu 2 lembar.

"Aku tidak bawa kembalian, kak." Jawab Alin takut-takut.

"Gak apa-apa, kembalian nya buat kamu saja jajan."

"Huaaaaa, terimakasih oppa." Jawab Alin sambil lompat2 kegirangan. Dia sangat senang karena dapat uang tip dari valdo. Valdo yang menyaksikan penampakan itu di depan nya hanya bisa tersenyum kecil. Tapi manissss nya itu loh, pake bangettt.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

#tbc

Jangan lupa untuk selalu dukung othor 😘😘 dengan cara tekan tombol like, vote dan tinggalkan jejak komentar 😘😘

episode 2

Sepanjang perjalanan pulang, Alin terus saja senyam senyum sendiri sambil jingkrak-jingkrak tak karuan.

Banyak orang yang berpapasan dengan nya pun merasa heran.

Terbayang-bayang di kepalanya, senyuman Valdo dengan lesung Pipit nya itu ahhh prustasi sudah dia.

Andaikan pangeran itu bisa menjadi milik nya.

"Aaaaa I love you kak Valdo" teriak nya sekencang-kencangnya, sampai-sampai dia di timpug nenek-nenek yang ada di sebelah nya.

"Hehehe, ma'af nek kelepasan." Ucap nya cengengesan.

Akhirnya sampai juga Alin di rumah setelah melewati drama di perjalanan yang membuat nya malu saat sudah sadar.

"Assalamualaikum, buk pak" ucap nya sambil menyalami kedua orang tuanya.

"Gimana tadi sayang, Bu Zakiyah nya ada?" Tanya sang ibu.

"Gak ada buk, yang ada cuma pangeran tampan disana." Ucapnya sambil senyam-senyum membayangkan wajah tampan Valdo.

"Yang bener jawabnya, kalo di tanya orang tua itu Lin" ucap sang ayah yang heran, melihat tingkah putri semata wayang nya yang lain dari biasa nya.

"Benerrr pak, disana itu ada pangeran tampan tauuu." Ucap nya ngotot, sambil menghentakkan kakinya lucu.

"Emangnya siapa namanya? anaknya Bu Zakiyah bukan?" Sang ibu pun akhirnya bertanya karena kepo juga mungkin.

"Kak Valdo Bu, ntah aku juga gak tau. Kan aku gak begitu akrab sama kluarga bu Zakiyah. Kesana juga cuma sampe depan rumah doang, itu pun karena nganterin kue." Jawab Alin apa adanya, karena dia memang baru tadi dia melihat Valdo.

"Oh nak Valdo. Kirain siapa, dia sih emang anak nya Bu Zakiyah. Cuman emang jarang pulang kerumah, karena dia punya apartemen sendiri. Paling pulang juga kalau ibunya udah manggil. Itu yang Bu Zakiyah bilang ke ibu, pas ibu antar kue bulan lalu. Kebetulan nak Valdo juga lagi ada di rumah." Jawab buk Aminah panjang kali lebar.

"Ooo gituya" kata Alin sambil mulutnya membentuk Hurup O.

******

Sedangkan di lain tempat, Tepat nya di rumah Bu Zakiyah. Terlihat dia baru saja turun dari mobil sambil menenteng belanjaan.

Rupanya tadi dia pergi ke supermarket, untuk membeli perlengkapan dapur yang kebetulan habis. Apalagi tadi Valdo sempet request pengen di buatin dendeng balado, sama mommy tercinta nya itu.

"Val, sini sayang bantuin mommy sebentar. Tolong bawa belanjaan ini kedapur ya." Valdo tentu saja dengan sigap mengambil tengtengan ibunya, dan menaruh nya di dapur.

Meskipun mereka kalangan berada tapi untuk urusan belanja dan masak makanan kesukaan anak dan suaminya Bu Zakiyah selalu turun tangan. Dia hanya ingin kesayangan nya itu selalu terbiasa dengan racikan tangan nya.

Sedangkan para pembantu yang bekerja di sana, hanya bertugas bersih-bersih rumah dan mencuci. Mereka jarang sekali di minta memasak full, paling cuma bantu-bantu Bu Zakiyah.

"Oh ya sayang. Apa tadi buk Aminah sudah mengantar kue pesanan mommy, sayang?" tanya nya pada sang putra.

"Sudah mom. Tapi bukan Bu Aminah, melainkan cewek jadi-jadian yang nganter." Mendengar penuturan sang putra, bu Zakiyah langsung saja masam mukanya.

Selalu saja anak nya begitu kalau menyangkut mahluk bernama wanita.

"Oh mungkin Alin, yang antar sayang. Dia anak nya Bu Aminah, menurut ibu dia anak yang lumayan cantik. Selain itu lucu juga, kamu sama sekali gak tertarik gitu Sama dia?"

"Apa'an sih mom, gak suka aku bocah tengil kayak gitu." Ujarnya sambil melengos.

Bu Zakiyah hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku putranya itu.

#tbc

episode 03

Hari ini adalah hari kelulusan untuk Alin dan teman-temannya. Mereka sangat bersuka cita untuk merayakan nya, jadi mereka memutuskan untuk makan-makan di sebuah kafe langganan mereka.

Alin punya dua sahabat, yang sangat dekat dengan nya. Mereka bernama Dewi dan intan.

Mereka sudah bersahabat semenjak masuk sekolah SD. Ya bisa di bilang mereka tak terpisah kan.

Dewi dan Intan berasal dari keluarga berada, jadi tak jarang mereka mentraktir Alin makan seperti hari ini.

"Eh Lin, Tan. Rencana kalian setelah lulus ini, mau lanjut kuliah dimana?" tanya Dewi pda kedua sahabatnya itu.

"Entahlah Dew, seperti nya aku bakalan tunda dulu kuliah di tahun ini deh. Soal nya, kamu juga tau keadaan orang tua aku kayak gimana, kan? Rencana sih aku mau cari kerja dulu, terus di tabung biar taun depan bisa kuliah kayak kalian."Ujar Alin.

"Apapun keputusan kamu Lin, kita bakalan selalu ada di samping kamu. semangat ya!" Kata Intan sembari mengelus bahu sahabat nya. seolah dia sedang memberikan kekuatan lewat sentuhan itu.

"Kalau aku sih, kayak nya bakalan kuliah di luar negri. Ikut Abang aku yang udah disana. Soal nya kata nyokap bokap, biar ada yang jagain gitu."Lanjut nya.

"Wah kita bakalan jauh dong, bakalan jarang ketemu."Ujar Dewi merangkul Intan sembari menangis Bombay.

"Lebay Lo, kayak hidup di jaman purba aja. Kan kita bisa teleponan tiap saat, lagian gue juga bakalan sering balik buat nemuin kalian kok." Balas Intan.

"Iya sayang ku, apapun itu semoga kamu bisa sukses ya." Kata Alin sembari memeluk kedua sahabat nya.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Saking asik nya mereka bersanda gurau.

Mereka pun memutuskan untuk segera pulang. Tapi Alin, tidak bisa ikut dengan mereka. Di karenakan, Alin harus pergi dulu kesebuah perpustakaan. Dia ingin mengembalikan buku yang sempat ia pinjam.

Setelah selesai dengan urusan nya, Alin memutus kan untuk berjalan kaki. Ia ingin menikmati suasana angin malam.

Tapi tiba-tiba dari kejauhan dia melihat seseorang sedang berjalan dengan sempoyongan,

"loh, kok aku kayak kenal orang itu ya? *H**ah, iya itu pangerannya aku. Tapi dia kenapa ya*?" kata Alin dalam hati.

Tanpa ragu dia pun segera berlari menghampirinya.

"Kak, kak Valdo. Kakak kenapa?" Tanya nya cemas.

"Kamu siapa?" Tanya balik Valdo, maklum dia tidak bisa memperhatikan wajah Alin dengan jelas.

"Aku Alin kak, anak nya Bu Aminah. Yang tempo hari nganter kue ke rumah kakak,"

"Oh bocah, eh tolong anterin aku ke apartemen aku ya. Aku udah gak kuat." Katanya sembari memelas.

"Emang Kakak kenapa sih? Bisa sampe kayak gini?" Tanya Alin cemas.

"Udah bawel, cepetan aku udah gak tahan ini."

"I- iya ayuk, aku pesenin taksi dulu sebentar."

Akhrinya mereka pun sampai di apartemen nya Valdo. Alin harus mengantarnya sampe kedalam, karena Valdo tidak bisa berjalan dengan benar.

D

ia mengatakan sangat panas di sekujur tubuh nya dan jalan nya pun seperti orang yang mabuk.

"Huh, berat juga ternyata kamu kak." Kata Alin setelah mengantar Valdo sampai di kamarnya.

Ketika dia hendak berbalik, Valdo menyentak kuat lengannya. Hinga dia jatuh tepat di atas tubuh Valdo.

Alin yang terkejut pun refleks ingin melepaskan diri, tapi dekapan Valdo sangat lah erat. Sehingga dia tidak bisa bergerak sama sekali. Dengan bringas Valdo Mel***t bibir mungil Alin, sedangkan tangan nya sudah berjalan kemana-mana....

eng ing enggggggg..........

hayoooo ada apa dengan Valdo kenapa dia bisa ngelakuin itu ke Alin???

#tbc

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!