NovelToon NovelToon

Kau Rebut Kekasihku Ku Rebut Suamimu

Eps. 1

Hari ini hari pertama kuliah bagi Aruni,

Aruni : Seorang cewek cantik dan pintar, di kagumi oleh banyak lelaki namun tak pernah di tanggapi serius olehnya. Karena sifatnya yang begitu cuek namun hal itulah yang membuat banyak para lelaki penasaran dengannya.

Ina : Sahabat Aruni yang paling pengertian, tapi suka ember ngomong sana sini mencari perhatian orang lain, meski terkadang suka mengumbar aib sahabatnya sendiri demi ingin di pandang oleh para lelaki.

Luna : Sahabat Aruni yang siap jadi garda terdepan untuk para sahabatnya jika terlibat masalah, rela berkorban.

Alan : Lelaki tampan rajin berkerja dan mencari uang untuk memenuhi segala kebutuhan Arini. Meski tak satu kampus dengan Aruni tapi tetap setia menjaga perasaan Aruni (Kekasih Aruni).

Baron : Teman dekat Alan, yang suka berfoya foya dan main perempuan.

*****

Hari ini adalah hari pertama Aruni menjadi seorang mahasiswa di sebuah kampus ternama di kota besar. Kampus yang sangat bergengsi, kumpulan orang orang class menengah ke atas. Tak semua orang mampu untuk berkuliah di sini, bisa di bilang hanya beberapa orang beruntung dari kalangan bawahan yang bisa masuk universitas terbesar dan mewah di kota ini lewat jalur prestasi.

Tak terkecuali Aruni, anak seorang konglomerat ternama di kota besar ini, mempunyai banyak usaha properti di hampir seluruh penjuru negeri ini, bahkan sampai keluar negeri. Tak tanggung tanggung, Aruni juga satu satunya pewaris keluarganya. Siapa yang tak rela mati matian mengejar cinta Aruni, sang milyarder muda pewaris tunggal bahkan harta tak kan habis tujuh turunan.

****

Baru saja sampai kampus pagi ini dengan menunggangi mobil sport mewah keluaran terbaru, begitu turun dari mobil semua mata tertuju pada gadis cantik dan kaya raya ini. Semua ingin mengambil hati sang milyarder cantik, ingin berada di dekatnya dan berharap ketiban durian runtuh saja.

Begitu banyak pria yang ingin mendekati dan mengambil simpati aruni, namun tak satu pun yang di tanggapi Aruni. Karena aruni tahu mereka hanya memandang arini karena menginginkan harta dan tahta. Jelas saja arini tak suka dengan itu semua.

“Aruni !!!” Sapa Ina dan Luna sahabat dari arini yang datang entah dari mana sedang melambaikan tangan dan menghampiri Aruni.

Ina adalah seorang anak seorang direktur perusahaan besar yang cukup bonafit di kota ini, apapun yang di inginkan dengan sangat gampang bagi orang tuanya mewujudkan keinginan Ina, meski terkadang keinginannya berlebihan dan tidak masuk akal. Karena ina merupakan anak perempuan satu satunya dalam keluarga.

Luna adalah anak seorang CEO senior yang merupakan bawahan dari Ayah Aruni, meski begitu arini dan luna berteman baik dan saling membantu satu sama lain terlepas dari status kedua orang tua mereka.

“Muncul dari mana kalian ? Udah kayak hantu sama setan dong ya muncul tiba tiba,” candaan arini di pagi hari.

“Lu kira gue setan apaan Aruni ? Pagi pagi baru nongol, setan kesiangan kali ah !!!” Sanggah Luna.

“Muke lu kayak setan, pagi pagi gini ngomongin setan ya lu pade heran deh gue, mana ada setan cantik begini coba,” lanjut ina menghardik Aruni dan tertawa terbahak bahak.

“Ahhh udah ah setan setanan sih yang di bahas pagi pagi beni, nyookkk ah ke kelas,” ajak Luna dan menengahi pembahasan setan setanan yang gak bakal selesai sepuluh SKS.

Tiga sekawan ini langsung berjalan menuju koridor kampus dan menaiki lift yang langsung akan mengantar mereka menuju class room untuk kuliah pagi ini.

Begitu masuk kelas, aruni kaget melihat banyaknya tumpukan bunga dan coklat yang dipersembahkan untuk nya entah dari siapa saja.

“Ah elahhh baru juga hari pertama masuk kuliah udah liat beginian aja bosan gue,” kata Luna sambil mengambil satu coklat ukuran sedang dan langsung memakannya.

”Bosan sih bosan Luuurrr, tapi coklatnya jangan lo mbat sendirian juga dong, bagi gueeee,” saut Ina sembari mematahkan coklat yang berada di tangan Luna dan ikut memakannya.

”Lo berdua sama aja tau, bilang nya ini lah itu lah banyak alasan padahal kalian senang dan otomatis kenyang kan,” sambil menoel kedua kepala temannya yang doyan makan kiriman makanan dari fans nya Aruni.

“Udah bagi bagi sama yang lain sana,” perintah arini agar semua makanan ini di bagi bagikan ke anak anak yang ada di kelas.

“Ehhhh teman teman. Lo pada boleh ambil dah nih makanan, dari pada mubazir tapi bagi nya yang rata ya jangan sampai ada yang enggak kebagian loh,” suara arini keras dan berdiri di depan kelas memberikan pengumuman kepada teman teman se kelasnya.

Semua anak anak perempuan di kelas itu berbagi dan menikmati makanan yang di bagikan oleh aruni. “Enak ya jadi elo Run, apa-apa udah tersedia, di kirimi fans banyak macamnya lagi.? sering sering ya run,” sela seorang teman sekelas aruni.

“Hahahahah lo pade nikmatin aja dahhh, gratis kok gak perlu bayar,” saut aruni.

Tak lama setelah itu, semua mahasiswa sudah menempati tempat nya masing masing. Beberapa selang waktu yang cukup sebentar datang seseorang yang sangat tampan dan menjadi incaran serta idola para gadis yang ada di kampus, yaaaa sebut saja namanya Arjuna Wijaya. Dia salah satu anak konglomerat ternama, pengusaha batu bara terbesar di kota ini. Tak pernah lelah mengejar cinta arini sejak dari bangku SMA hingga sekarang meskipun sering di tolak oleh aruni.

Sengaja mengambil jurusan yang sama dengan aruni agar lebih leluasa melakukan pendekatan dengan sang pujaan hati. Pantang menyerah sebelum mendapatkan aruni.

Beberapa saat kemudian, Dosen mulai masuk dan memulai per kuliahan di jam pertama. Semua berjalan dengan lancar dan dengan semestinya... tak ada masalah yang berarti.

“Okey pembahasannya cukup untuk hari ini, sampai bertemu minggu depan dan minggu depan kita lanjut bab berikutnya,” penutupan proses belajar mengajar yang disampaikan dosen.

“Dan mungkin untuk selanjutnya khusus di mata kuliah yang saya ajarkan akan dilanjutkan oleh asisten baru saya. Selamat siang” perkuliahan pertama selesai.

Waktunya istirahat makan siang.

“Aruni kita ke kantin yuk, gue dah lapar nih,” rengek si Ina bangkotan yang pikirannya hanya makanan berminyak dan manis.

”Iya bentar,” jawab arini sambil membereskan buku dan barang barangnya yang ada di atas meja kuliah nya.

"Takut banget sih Lo Ina, gak bakalan habis juga tu makanan di kantin, palingan habis kalau sudah Lo yang makan. Soalnya kan elu rakusnya tingkat dewa,” hahaha hahahahh ejek Luna karena melihat tingkah Ina yang gak sabaran kalau semua berhubungan dengan makanan.

“Ya sudah , jangan berantem mulu dah, pusing tau dengerin kalian debat kusir gak jelas, entah apa saja yang kalian ributkan."

eps 2

Setelah perkuliahan selesai siang ini Aruni dan kedua sahabatnya beranjak ke kantin untuk makan siang.

Sesampainya di kantin semua melihat ke sekeliling apakah ada meja yang kosong yang bisa mereka tempati untuk sekedar tempat nongkrong makan siang mereka, semua serentak melihat ke arah pojok kanan kantin dan ternyata di sana masih kosong. Secara bersamaan mereka berjalan menuju meja kosong itu, dan dengan waktu yang sama juga Arjuna duduk di sana pas bersamaan dengan Aruni dan teman temannya.

"Oops," terdengar suara yang keluar dari mulut Arjuna sembari menutup mulut nya.

"Ahh ini lagi satu, ngapain di sini, kita duluan nih yang pakai nih tempat mending lu cari tempat lain sonoh." Jawab Aruni.

"Lah kan gua yang duduk duluan, mending kalian aja deh yang pergi, ganggu aja lu semua !" Sanggah Arjuna yang berbicara sambil menikmati menu makan siang yang sudah di bawanya langsung dari yang punya kantin.

"Ah sialan lu ,jengkelin amat jadi manusia." Upat Aruni dan berdiri ingin beranjak pergi dari sana.

"Ya sudah sono kalau mau pergi lu pada, tapi buat ratu Arini boleh kok duduk sini temani gua makan siang sekalian berdua kita," jawab Arjuna sambil menepuk bangku di sebelah nya dan berharap Aruni mau duduk di samping nya sambil menemani nya makan siang berdua.

"Ogah gua makan siang sama Lo berduaan di sini, dari pada gua sama Lo mending gua gak makan aja sekalian, puas Lo !" Bentak Aruni sambil menepuk meja lantas pergi meninggalkan Arjuna yang sedang asik menyantap makanan nya.

Karena kesal karena ulah Arjuna tadi, akhir nya Aruni, Luna dan Ina pun batal untuk makan siang di kantin kampus. Mereka memutuskan untuk pesan makanan saja yang di belikan oleh orang suruhan Aruni.

Tak perlu menunggu lama, makanan yang di pesan oleh Aruni pun datang secepat kilat, mereka menikmati makanan nya di taman kampus.

"Ahh kenyang banget gua," kata Aruni sambil mengusap usap perut nya yang sudah kekenyangan.

"Ahh gue juga," saut Ina dan Luna secara bersamaan yang mengikuti gaya Aruni.

Sambil beristirahat sejenak karena kekenyangan setelah makan, semua masih bermalas malasan di taman yang mana di sini juga udaranya sejuk dan bikin mata mengantuk bila selesai makan. Angin yang sepoi sepoi juga menambah kenikmatan dunia ini.

Tak lama setelah itu, ponsel Aruni pun berdering !

Kring...kring...kring....(nada panggilan yang di set khusus ketika sang kekasih yang bernama Alan Aruni memanggil).

"Hallo sayang kenapa ?" Jawab Aruni langsung tanpa basa basi seperti anak muda lainnya yang sedang mabuk asmara ketika baru bersama Alan.

"Gak kok, mau nanya aja sih. Nanti pulang kampus jam berapa !" Tanya Alan.

"Kayak nya sih selesai kuliah sore deh, memang kenapa?" Tanya Aruni balik.

"Gak kok, cuma mau ngajak jalan doang sih," jawab Alan.

"Oh gitu, ya sudah sehabis kuliah aku jemput kamu deh," jawab Aruni to the point tanpa bertele tele.

"Gak usah deh, mending kita ketemuan aja di cafe biasa ya," ungkap nya.

"Oh oke deh kalau begitu," jawab Aruni.

"Ya sudah, sampai ketemu nanti sayang." Kata kekasih hati Aruni.

"Iya, bye sayang sampai ketemu," jawab Aruni lagi sambil menutup ponsel nya.

Aduh nih anak kebiasaan gak mau kalau aku yang jemput, padahal kan biar bisa jalan bareng ke mana mana. Ini malahan ketemu terus habis itu balik nya sendiri sendiri, aneh !!! Upat Aruni sendirian sambil berbicara sama ponsel milik nya.

"Kenapa Lo Aruni? ngomel aja sendiri sama ponsel, emang ponsel bisa ya di ajakin ngomong dan jawab pertanyaan kita apa ?" Sambung Ina.

"Diam Lo, gua lagi gak ngomong sama Lo," bentak Aruni.

"Kenapa lagi sih Lo Rin ? Ada masalah ?" Sanggah Luna.

"Gak kok, ini cowok gua ngajakin ketemuan tapi ya Lo tau sendiri kan kalau tiap kali ketemu dia gak mau kalau gua yang jemput," jelas Aruni.

"Oh itu, lu kayak gak kenal cowok lu aja Rin, dia tu laki laki yang gak mau di bilang macarin Lo hanya karena harta bokap lu doang, gua emang salut sama dia." Jawab Luna sambil menenangkan hati Aruni.

"Iya juga sih gua paham maksud nya, tapi kalau sesekali gak apa apa juga lah," jawab Aruni.

"Ya sudah lah Rin terima aja sih," bantah Luna.

Di tengah perdebatan antara Aruni dan luna tiba tiba saja Arjuna datang dan membawa se ikat bunga mawar putih dan secara langsung dia berlutut di hadapan Aruni sambil mengutarakan perasaan nya pada Aruni. Melihat tingkah dan kelakuan Arjuna tak membuat Luna dan Ina terkejut karena hal dan pemandangan seperti ini telah biasa mereka saksikan sebelum nya, ya karena dari dulu sampai sekarang Arjuna selalu saja mengejar cinta Arini namun tak pernah Aruni membalas cinta nya Arjuna.

Semua kejadian ini di saksikan banyak orang.

"Wah romantis sekali Arjuna," teriak salah seorang yang berada di antara kerumunan.

"Sudah terima aja cinta nya Arjuna, rugi kalah enggak !" Lagi suara yang entah dari siapa tak tahu pastinya, yang jelas masih dari kerumunan yang sedang menonton adegan penembakan ini.

"Terima... Terima .... Terima ...." Suara sorak Sorai yang kompak dan di ikuti dengan tepukan tangan dari para penonton yang berkerumunan di area taman kampus.

Karena malas dengan semua ini, Aruni pun pergi dan beranjak dari taman sambil meninggal kan Arjuna yang masih berlutut padanya. Bukan karena tak mau menjawab pernyataan cinta yang di lontar kan oleh Arjuna pada nya, namun Aruni sengaja pergi dan berlalu begitu saja karena Aruni juga tidak mau membuat Arjuna malu di depan semua orang ketika Aruni nantinya menolak cinta Arjuna, karena Aruni tidak mau kejadian di masa lalu akan terulang kembali. Dimana dahulu nya Arjuna juga pernah menyatakan cinta nya pada Arini di tempat umum namun saat itu Aruni langsung menolak mentah mentah cinta Arjuna, dan pada akhirnya semua orang yang ada di sana malah mengolok-olok Arjuna bahkan bukan cuma di saat dan hari itu saja namun berkelanjutan beberapa hari ke depannya.

Bukan karena Aruni tak mau menjawab namun hanya saja tak mau kejadian itu terulang untuk yang ke dua kalinya, karena jujur Aruni sangat tak tega melihat Arjuna jika di perlakukan sama dengan kejadian beberapa tahun sebelum nya.

Karena melihat Aruni pergi begitu saja tanpa menjawab dan berkata satu patah kata pun, akhirnya Arjuna bangkit dari posisinya dan langsung saja duduk di atas kursi dengan di papah serta di bantu oleh Luna.

"Sudahlah Arjuna, kamu yang kuat ya kamu yang sabar," jawab Luna menyemangati Arjun.a

"Lain kali coba lagi," jawab Ina sambil tersenyum dan memberikan semangat pada Arjuna dan menepuk nepuk pundak nya.

Setelah membantu Arjuna, dan seketika Luna bersama Ina pun pergi meninggalkan Arjuna dan segera mengejar Aruni.

eps 3

Setelah kejadian itu, Luna dan Ina mendapati Aruni yang sudah berada di ruangan kelas menantikan perkuliahan selanjut nya.

"Lo gak apa-apa Aruni ?" Tanya Luna.

"It's okay , fine !" Jawab Aruni.

"Alan tahu gak kalau selama ini Arjuna sering ngejar-ngejar Lo gini ?" Tanya Ina.,

"Pernah sih gua cerita tapi gak ada reaksi berlebihan kok dari dia, biasa aja deh kayak nya," jelas Aruni.

"Oh gitu, bagus lah," jawab Ina.

Perkuliahan pun telah di mulai, semua fokus memperhatikan materi yang diberikan dosen di depan kelas.

Setelah semua usai, Aruni bergegas saja balik dan meninggalkan teman nya yang masih berada di kelas karena terburu buru untuk pergi menemui kekasih nya Alan.

Aruni bergegas saja karena takut Alan akan menunggu nya terlalu lama, segera di kemudikan mobil sport miliknya dengan kecepatan tinggi tanpa takut resiko yang akan di alami nya apabila terjadi suatu hal yang buruk yang akan terjadi.

Sampailah di tempat tujuan hanya dengan waktu kurang lebih 10 menit lamanya. Memang gila cara Aruni mengemudikan mobil nya. Setelah sampai di parkiran cafe Aruni bergegas masuk dan ternyata tak di dapati sosok yang di carinya, ternyata Alan belum datang.

Sedikit kecewa karena Alan datang terlambat, karena tak seperti biasanya Alan datang tak tepat waktu. Biasanya kalau ada janjian pasti Alan datang lebih dahulu dari pada Aruni, tapi kali ini tak seperti biasanya juga.

"Sudah lah mungkin aku nya saja yang datang nya cepat ya, kali aja dia udah jalan mau ke sini juga. Mendingan aku pesanin dulu aja kali ya makanan dan minuman buat Alan, sekalian juga aku mau makan lapar sekali soalnya tadi siang hanya makan sedikit,"ungkap hati Aruni.

"Mbak." Panggil Aruni pada pelayanan cafe sambil mengacungkan tangannya pada sang pelayan.

"Iya Nona, mau pesan?" Tanya sang pelayan ramah dan menyodorkan buku menu cafe pada Aruni.

Aruni memilih makanan dan minuman yang biasanya di pesan juga, setelah memilih makanan dan minuman yang di inginkan seketika tanpa menunggu waktu yang lama pelayan cafe segera mengambilkan pesanan yang di minta Aruni.

Sambil menunggu pesanan Aruni hanya sibuk mengotak-atik ponsel nya tanpa memperhatikan keadaan sekitarnya. Bahkan Aruni pun tak menyadari kalau dibelakang nya Alan berdiri cukup lama memperhatikan apa yang di lihat Aruni di layar ponsel nya.

"Kalau lihat ya pelan pelan lah, satu satu jangan asal asalan begitu," kata Alan yang membuat Aruni terkejut.

"Astaga, kamu ini bikin aku kaget tau,,, kalau aku jantungan gimana ?" Kata Aruni sambil mencubit lengan Alan kencang sekali.

"Au sakit Aruni, cubit nya kekencangan," kata Alan sambil mengelus - elus lengan nya yang sakit karena di cubit terlalu kencang oleh kekasih pujaan nya.

"Biar aja, rasain tuh !!! enak emang nya ?" Jawab Aruni kesal.

"Ya maaf ya sayang kalau kamu kaget, terus aku datang nya telat, soalnya macet juga." Jelas Alan.

"Ya sudah gak apa-apa lagian aku datang nya belum Lamaan juga kok, santai aja," jawab Aruni.

"Kamu mau pesan apa biar aku yang pesanin sekalian, soalnya aku lapar banget ini tadi belum makan siang," tanya Alan.

"Sudah aku pesanin kok, paling bentar lagi datang dianya," jawab Aruni.

"Seriusan kamu dah pesan aja?" Tanya Alan rasa nya tak percaya karena kekasihnya tahu dan paham dengan pikirannya.

"Iya benar," Jawab Aruni.

"Kamu kok bisa tau kalau aku bakalan makan," jelas Alan.

"Ya tau lah, aku kan bisa baca pikiran mu," jawab Aruni.

"Masa iya sih sayang? Bikin aku makin cinta kamu deh," jawab Alan.

"Iya" jawab Aruni namun di batin.

"Hahaha mana ada aku bisa baca pikiran nya dia, orang aku pesan makan karena aku lapar sekali, lagian juga kalau dia gak pesan juga ya aku mau paksa dia makan juga lah nemani aku makan, ya kali aja aku makan sendirian terus dia cuma liatin doang.

"Makasih sayang nya aku yang cantik dan pengertian," kata Alan sambil memegang dan menggenggam tangan Aruni lembut.

"Sama sama sayang nya aku juga," jawab Aruni sambil tersenyum manis pada Alan.

Karena ke asik kan saling sapa sayang dan melepas rindu, Alan dan Aruni tak sadar kalau makanan yang mereka pesan sudah datang di bawakan pelayan cafe.

"Maaf nona, tuan ini makanan nya datang, silahkan di nikmati," kata pelayan sambil meletakkan makanan dan minuman yang di pesan di atas meja dan berpamitan permisi.

"Makasih ya Mbak," jawab Alan dan Aruni secara bersamaan.

"Sama-sama," kata pelayanan sambil tersenyum dan beranjak pergi dari hadapan Alan dan Aruni. Namun setelah pelayan cafe itu pergi Aruni mendapati kalau kekasih nya Alan tengah memperhatikan Pelayanan cafe tadi entah kenapa.

"Ayok makan sayang, katanya lapar tadi kan, sekarang mah malah lapar mata ya kayak nya lihatin si mbak nya sampai gak mau lepas begitu," ucap Arini menyindir Alan yang sedang memperhatikan Pelayanan cafe.

"Eh siapa juga yang perhatiin pelayanan nya, orang aku lihat papan pengumuman itu loh sayang, mana tahu ada lowongan kerja buat aku gitu buat sambilan juga, lagian mana mungkin aku berpaling darimu sayang ku, gak ada deh yang ngalahin kamu dan gak ada juga yang bakalan bisa gantiin kamu di hati ini," kata Alan sambil memegang dada nya yang mana di dalam nya terdapat hati.

"Ah gombal aja, mata mu itu di jaga jangan kegatelan, ini aku masih di depan kamu juga eh kamu nya malah masih aja ngelirik perempuan lain. Apalagi kalau aku gak ada di dekat kamu, entah ngapa ngapain juga kamu buat !!" Upat Aruni kesal karena melihat kekasihnya bersikap begitu.

"Maaf ya sayang, bukan begitu, tapi ya sudah lah aku salah aku minta maaf ya sayang, udah jangan ngambek lagi. Aku janji deh gak bakalan gitu lagi," jawab Alan yang tak mau merusak suasana mereka berdua, karena Alan selalu mengalah dan minta maaf kalau saja kekasihnya sedang marah atau merajuk agar tak semakin menjadi jadi.

"Ya sudah, kamu janji ya gak bakalan begitu lagi," kata Aruni meyakinkan dan mengingatkan Alan.

"Iya, mending makan yuk dari pada berantem," jawab Alan.

"Ya sudah makan, katanya lapar." Ajak Aruni

"Iya sayang, jangan marah marah Mulu ah... ntar cantiknya hilang loh" jawab Alan.

"Gombal aja kerjaan mu, awas aja ya kalau begitu lagi aku bunuh kamu! Awas saja ya !!!" Ancam Aruni.

"Iya ah kapan makan nya ini," kata Alan sambil tersenyum karena senang melihat Aruni cemburu pada nya.

"Ua makan lah." Kata Aruni sambil menyantap makanan nya lahap.

Suasana kembali hangat dan acara makan berdua Alan sama Aruni berlanjut, canda tawa yang mereka ciptakan menambah hangat kisah cinta hari ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!