NovelToon NovelToon

Macaroon

1. PT Angkasa

Hai Guyyss ...

Selamat datang di karya baruku.

Aku mau ngasih tau sedikit kalau di cerita nata Dan Nia ini nggak ada unsur Bule, Bulenya ya! kaya di cerita aku sebelumnya.

Cerita ini hanya mengangkat kisah kehidupan dan cinta anak pabrikan yg di buat semenarik mungkin.

Semoga kalian suka yaa....

Happy reading....

PT Angkasa Jaya.

"Hai, Nanti malam minggu kita jalan Ya." Ajak Nata pada seorang karyawan perempuan.

"Abang Serius?" Tanya si perempuan dengan wajah senang.

"Serius-lah. Nanti pulang aku antar pulang ya!" Ucap Nata lagi sebelum ia pergi meninggalkan perempuan yang sedang merona bahagia, karena merasa beruntung mendapatkan ajakan dari Nata.

Begitulah kelakuan nata di setiap menjelang malam Minggu tiba.

Bukan hal sulit untuk Nata untuk mendapatkan teman kencan untuk malam Mingguan.

"Wwooy, Bang. Lo udah dapet cewe buat malam Mingguan nanti.?" Tanya Ucok teman satu pekerjaannya.

Di Indonesia malam Minggu menjadi sangat Spesial untuk banyak anak muda.

Cafe dan tempat hiburan akan menjadi ramai saat hari atau malam tersebut.

Ucok sedang berkumpul dengan beberapa karyawan laki-laki. Nata, Ucok, Aji, Andi dan Akbar sering berkumpul saat jam istirahat atau sebelum jam kerja mulai.

Kalau di sekolah atau Di kampus mungkin mereka sudah di katakan Geng.

Tapi ini Hanya suasana pabrik, mereka tidak pernah merendahkan satu sama lain karena di sini mereka sama-sama sedang mencari nafkah untuk hidup.

Walaupun Jabatan Natan setingkat lebih tinggi dari para karyawan bagian produksi, ia tetap humble dan akrab dengan mereka.

"lo udah dapet cewe buat malam mingguan Bang?" Tanya Ucok lagi.

"Udah dong! Gampang masalah itu mah." Jawab Nata sedikit menyombongkan diri.

"Eh, Bang. Emang Lo nggak pengen gitu punya pacar beneran buat Lo nikahin. bukan cewe buat nemenin jalan doang" Celetuk Aji.

"Ngga, Gue males. Nanti dikit-dikit dicemburuin, dikit-dikit diambekin. Mendingan gini, gue bebas mau jalan sama siapa aja. Nanti pada waktunya gue pasti dapet perempuan impian gue, buat gue nikahin.." Jawab Nata.

Jam istirahat pun sudah habis, semua karyawan pun mulai kembali pada pekerjaannya masing-masing.

Pukul Empat sore suasana riuh, karena semua karyawan berbondong-bondong keluar dari dalam pabrik.

Nata sudah duduk dengan gagah di motor Ninja R15 kesayangannya.

Nata sedang menunggu perempuan yang ia ajak janjian tadi siang.

Perempuan itupun menghampiri Nata dengan raut bahagia dan pergi untuk mengantarkan perempuan yang bahkan namanya saja belum ia hafal.

Setelah menempuh lima belas menit perjalanan, mereka pun sampai di depan kost perempuan yang ternyata bernama Yuli itu.

"Mampir dulu yuk Bang! " Yuli menawari.

"Nggak usah. Besok Gue jemput disini ya" Ucap Nata.

Nata pun pergi setelah sebelumnya menyimpan nomor WhatsApp perempuan yang ternyata bernama Yuli.

Entah ada berapa ratus nomor cewek yang di simpan nata di kontaknya.

Nata pun memacu motornya, agar segera sampai di rumahnya yang terletak di daerah Bekasi.

Sebenarnya Nata bisa saja mencari kost di dekat pabrik seperti teman-temannya yang lain.

Tapi ada satu hal yang membuatnya memilih untuk tetap tinggal di rumahnya, walaupun jarak dari pabrik menuju rumahnya cukup jauh, apa lagi kalau sudah kena macetnya Jakarta.

"Assalamualaikum... Mak!" Ucap Nata Saat sudah sampai di rumahnya.

Seorang wanita berumur lima puluh tahunan pun membukakan pintu dan muncul di hadapan Nata.

Nata mengambil tangan Emaknya untuk ia cium.

"Mandi, terus makan. Emak udah siapin makanannya di meja." Ucap Emak yang kembali ke kamarnya.

"Iya Mak." Jawab Nata.

Bukannya mandi lalu makan, Seperti perintah Sang Emak. Nata malah Langsung masuk ke kamar dan berkutat dengan game online di ponselnya.

"Tong!!! Ngapa Lu kaga makan!!!" Teriak Emak saat mendapati makanan di meja masih utuh.

"Iya Mak, Nanti." Jawab Nata dari dalam kamar.

Begitulah keseharian Nata.

Kalau dia di pabrik disegani dan di puja banyak wanita. Di rumah ia akan menjadi seorang anak kecil walaupun kini usianya sudah menginjak Dua puluh enam tahun.

2. Nia Arandita

Seperti biasa setiap pukul 6 pagi, Nata Sudah siap untuk melajukan motornya menuju pabrik.

Nata sengaja berangkat lebih awal agar bisa beristirahat atau sekedar ngopi pagi bersama teman-temannya.

DI TEMPAT LAIN

Di sebuah kamar kontrakan kecil berukuran 3x5 meter Dua gadis muda sedang sibuk bersiap.

Laila dan seorang temannya yang bernama Nia yang baru kemarin tiba dari kampung.

Laila mengajak Nia Ikut bekerja dengannya di PT Angkasa.

Mereka berteman dekat sejak masih sekolah SMP.

Nia sebelumnya bekerja di pabrik garmen di kota Bogor. Tapi, Laila menyuruh Nia untuk menaruh surat lamaran di tempat ia bekerja (PT Angkasa) membutuhkan karyawan.

Tentu saja Nia bersedia, Gaji di PT Angkasa jauh lebih besar daripada garmen tempatnya bekerja dulu karena PT angkasa adalah sebuah pabrik yang sudah bonafit.

Laila tau, Kalau Nia membutuhkan Gaji lebih karena ia harus membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan Ketiga adiknya di kampung.

Ibu Nia seorang Singgle parent yang hanya bekerja sebagai buruh cuci.

"Ayo. "Ajak Laila setelah mengunci pintu kontrakan mereka.

"Aku gugup La!" Ujar Nia.

"Nggak usah gugup. Rileks aja." Jawab Laila

Karena kontrakan mereka tidak terlalu jauh dari pabrik. Nia dan Laila pun cukup berjalan kaki untuk menuju pabrik.

Perjalanan terasa lebih cepat karena mereka mengobrol di sepanjang perjalanan tadi.

Ratusan orang dengan seragam warna biru muda kini sudah mulai ramai memasuki kawasan pabrik

"Pagi Laila cantik..!" Goda sekumpulan karyawan laki-laki, saat Laila dan Nia Mulai memasuki kawasan pabrik.

Laila yang sudah terbiasa di goda seperti tadi pun hanya tersenyum pada mereka.

Sementara Nia hanya diam sambil terus menundukkan pandangannya.

Laila pun mengantar Nia ke ruangan HRD untuk mengambil Seragam kerjanya.

Laila mengetuk pintu yang di atasnya bertuliskan RUANG HRD

"Masuk,!" Jawab seseorang dari dalam.

"Bang Nata, Ini teman Laila yang kemarin lamaran kerjanya di terima." Ucap Laila Pada Nata.

Nata melirik sekilas ke arah Nia.

Seorang gadis berjilbab dengan perawakan tinggi dan sedikit berisi.

Sementara Nia kembali menundukkan kepalanya saat pandangannya bertemu dengan pandangan Nata.

"Tandatangani ini. Dan ini seragam kamu." Nata menaruh dua buah seragam berwarna biru muda dan beberapa kertas kontrak kerja yang harus di tandatangani oleh Nia di mejanya.

Dengan perasaan gugup Nia pun duduk di kursi yang ada di hadapan Nata.

Nia pun kembali bangun saat sudah selesai mendatangani surat kontrak tersebut.

"Saya permisi pak!" Ucap Nia dengan suara yang hampir tidak terdengar.

"Iya" Jawab Nata.

"Makasih ya Bang."Pamit Laila

"Aku ganti baju dulu ya, La" Pamit Nia saat di depan toilet.

"Yaudah, Aku tungguin di sini." Jawab Laila.

Nia dan Laila pun segera memasuki ruang kerja mereka.

Yaitu bagian packing produk.

Nia begitu bersemangat menjalani hari pertama kerja.

Nia tidak banyak bicara, mungkin karena ia masih kaku dengan lingkungan barunya. Atau mungkin memang Nia tipe orang yang tidak suka banyak bicara.

Suasana mulai hening saat jam kerja sudah mulai.

hanya suara suara mesin yang mendominasi ruangan tersebut.

"Kerja yang benar." Ucap Nata pada Laila.

"Iya Bang." Jawab Laila.

"Jangan lupa ajari dulu teman kamu." Suruhnya lagi.

Nata sedikit melirik ke arah Nia, Sebelum ia pergi untuk melihat bagian lainnya.

Nia tidak terlalu menghiraukan kedatangan Nata, ia terus fokus pada pekerjaannya.

3. Hanya kagum

Suara riuh mulai terdengar di seluruh penjuru pabrik, saat jam istirahat tiba.

Tak terasa Sudah hampir dua minggu Nia bekerja di pabrik ini.

"Kamu mau makan apa La?" Tanya Nia pada Laila.

"Kita makan Bakso aja yuk! Udah lama aku nggak makan Bakso" Ajak Laila.

"Oke" Nia pun Setuju

Nia dan Laila berjalan keluar pabrik.

Di sana sudah berderet kios para penjual makanan.

Kios penjual Mie ayam, Bakso, sampai ketoprak sudah banyak di serbu para karyawan.

Nia dan Laila pun Memasuki Kios bakso yang bertuliskan Bakso Solo.

"Mas, Bakso Campur dua." Ucap Laila pada sang pelayan.

Nia dan Laila pun mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk yang kosong. karena di jam istirahat seperti ini hampir semua kios makanan akan ramai.

Mereka pun menemukan dua kursi yang kosong, Tapi kursi tersebut Berada di meja para karyawan laki-laki Yaitu Nata dan kawan-kawan.

"Laila, Sini." Panggil Seseorang

Laila pun menoleh, Dan Ternyata yang memanggilnya adalah Irfan, laki-laki yang selama ini di sukai oleh Laila. Ia seorang karyawan yang berasal Dari Surabaya.

Laila dan Nia menghampiri meja Irfan.

"Tapi kursinya cuma satu gimana dong?" Ucap Irfan.

"Yaudah, nggak usah Fan, Aku nyari Yang lain aja. Kasian Nia kalau nggak ikutan.

"Eh, Jangan. Udah kamu duduk aja. Biar Aku nyari tempat kosong lagi." Ujar Nia yang tidak ingin merusak momen Laila.

Laila pernah bercerita kalau dia naksir berat pada Irfan. Tapi, ia hanya bisa mengagumi dari jauh karena tidak berani kalau harus mendekat duluan.

"Kamu serius?" Tanya Laila.

"Iya La." jawab Nia.

Wajah Laila berbinar senang karena akhirnya bisa berdekatan dengan Irfan, lelaki yang ditaksirnya selama ini.

Dengan segenap kekuatan jiwa Nia pun memberanikan diri berjalan menuju meja yang di tempati Nata dan kawan-kawannya.

"Apa boleh saya ikut duduk di sini? Semua meja penuh!" Ujar Nia yang berusaha melawan rasa takut dan malunya.

Nata dan kawan-kawannya pun menoleh.

"Boleh. Inikan tempat punya Mas Bakso jadi siapapun yang mau duduk di sini itu boleh. Asalkan dia beli baksonya." Ucap Nata yang di timpali tertawaan dari temannya.

Nia menjadi sangat malu.

"Udah duduk aja. Nggak usah di dengerin mereka mah." Ucap Akbar teman Nata.

"Iya. Maaf ya, Kita cuma bercanda." Timpal Ucok.

Nia pun tak menghiraukan Nata dan kawan-kawannya. Ia hanya fokus dengan Baksonya yang kini sudah di hadapannya.

Nia pun segera menambahkan saus dan sambal pada baksonya tersebut.

Lebih dari lima sendok Nia memasukkan sambal pada baksonya.

Membuat Nata yang ternyata diam-diam memperhatikan pun membulatkan matanya.

"Kamu makan bakso pake sambal, Apa makan sambal pake bakso?" Ujar Nata pada Nia.

Nia pun hanya Tersenyum malu pada Nata, dan melanjutkan kembali makannya.

Entah kenapa dada nata Berdegup kencang saat Nia tersenyum padanya.

"Kita duluan ya" Ucap Akbar saat Mereka sudah selesai makan, sementara Nia masih sibuk dengan makanannya.

"Iya." Jawab Nia sambil sedikit mengangguk.

Nia sudah menghabiskan baksonya, tapi ia melihat Laila masih berbincang seru bersama Irfan.

"La, aku ke mushola, duluan ya!" Ucap Nia pada Laila yang masih mengobrol.

"Ia, nanti aku nyusul ya!" Jawab Laila.

Nia pun meninggalkan kios bakso tersebut, dan segera kembali ke pabrik.

Nia langsung menuju mushola yang sudah di siapkan oleh pihak pabrik.

Mushola yang di sediakan tidak terlalu besar dan hanya di halangi sebuah gorden untuk menjadi pembatas antara saff pria dan saff wanita.

Nia tertegun sejenak ketika melihat sebuah pemandangan saat ia hendak memasuki mushola.

Nia melihat Nata sedang beribadah dengan khusyuknya.

Jatuh Cinta?

Ah, Tidak. Nia tidak akan seberani itu untuk jatuh cinta.

Sebuah kejadian di masa lalu membuatnya trauma, dan takut untuk mengenal cinta.

Jangankan Menjalin hubungan. Untuk sekedar mengobrol berdua dengan laki-laki yang bukan saudaranya saja sangat jarang terjadi dalam hidupnya.

Mungkin Ia Hanya kagum, Pada seorang pemuda yang masih ingat untuk tunduk pada perintah Tuhan-nya.

Nia pun melanjutkan langkahnya menuju saff wanita untuk segera menjalankan ibadah sebelum jam istirahat habis.

Sepuluh menit waktu yang cukup untuk Nia menjalankan kewajibannya pada sang pencipta.

Ia tak meminta banyak! Ia hanya bersyukur atas pekerjaan barunya di tempat ini.

Dengan gaji yang ia dapat dari pabrik ini, ia bisa membantu ibunya untuk membiayai Ketiga adiknya.

Nia kembali merapikan jilbabnya dan segera keluar dari mushola.

Deegg!!

Jantung Nia seketika berdegup saat Nata tak sengaja menabraknya.

"Maaf." Ucap Nata setelah beberapa saat menatap Nia

Nia pun hanya tersenyum sambil sedikit mengangguk, dan berlalu pergi meninggalkan Nata yang masih diam di tempat.

Bersambung....

Maaf ya Guuyyss kalau ceritanya nggak terlalu heboh gimana gitu.

Emang alur cerita ini awalnya agak santai.

Tapi tenang aja, part Panas, Lucu Sama nyeseknya akan tiba pada waktunya, hehehe

Jadi Ikutin terus ya ceritanya.

Temen-temen semua jangan lupa tinggalin like, vote dan komentarnya ya....

Terimakasih...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!