NovelToon NovelToon

A Man From Daddy

Chloe

Wanita dewasa, berkulit hitam manis, dengan paras yang tidak cantik namun jika dipandang-pandang ia memiliki aura pesona yang menarik hati, bertubuh pendek, berwatak polos, lugu, tetapi cerdas dan bijaksana.

Banyak kisah percintaan yang gagal ia jalani, membuatnya sulit untuk percaya lagi pada cinta. Bukan hanya itu, ia juga menjadi tidak percaya diri dengan apa yang ia miliki. Tak soal harta ataupun kepintaran, tetapi soal fisik dan bentuk tubuh.

Chloe panggilannya, ia adalah anak tunggal dari orang yang cukup terhormat, kaya dan terpandang namun Ibunya sudah tiada. sejak usia 5 tahun, ia hanya tumbuh bersama Ayah nya yang begitu ketat, cerewet juga penyayang. Chloe juga ditemani oleh tante Loli yang adalah adik bungsu dari Ayah nya yang belum menikah hingga saat ini.

Waktu itu tepat hari ulang tahun Chloe yang ke 29 tahun. Usia yang sangat matang bukan bagi wanita untuk segera memikirkan pernikahan? Tetapi tidak dengan Chloe. Ia hanya ingin terus menikmati kebebasan sendiri lalu menikmati apa saja yang ia punya saat ini. Bukan tidak menginginkan adanya pernikahan hanya saja, ia terlalu lelah untuk menjalin sebuah hubungan yang berhenti di perempatan jalan dan tidak mencapai tujuannya.

Seperti biasa Ayah dan tante Loli selalu mengadakan pesta ulang tahun Chloe tercinta. Merayakannya dengan pesta yang mewah, mengundang para tamu berkelas , dan hidangan hidangan terlezat.

"Selamat ulang tahun Chloe yang ke 29. Wah... cukup tua ya jadi kapan mencari pasangan, dengar dengar masih jomblo aja," Ujar seorang pria berpenampilan rapih, bak seorang pengusaha sukses sambil bersalaman dengannya.

Chloe hanya tersenyum sinis, tampak jelas dimatanya tatapan yang tidak ramah terpancar untuk sosok pria itu.

Dalam hatinya ia begitu tahu pria seperti itu adalah pria yang ingin dekat dengannya hanya karna jabatan, harta dan kedudukkan yang dimiliki Ayah Chloe. Mengapa tidak? Ya! Begitu banyak sudah pria yang menjalin hubungan dengan nya berpura-pura tulus lalu meminta imbalan berupa tahta dan jabatan di perusahaan yang di milki Ayahnya namun enggan menikahinya.

Tiba tiba lamunan Chloe dibubarkan oleh tantenya.

"Chloe, kamu dipanggil Ayah. Ayo ke meja tamu yang disana." Ajak tante Loli sambil menarik tangan nya menuju tempat yang ia katakan.

Disana terlihat sang Ayah bersenda gurau bersama pria yang begitu tampan dan menawan sambil menikmati hidangan yang sudah disiapkan di atas meja.

Tersita seluruh pandangan Chloe terhadap pria itu namun ia mencoba untuk mengalihkan  dengan menyapa sang ayah.

" Iya ayah, tadi panggil Chlo? "

"Nah ini anak om itu Ken, cantikkan ? hehe... Chlo ayo sini kenalan dulu sama Kenan.'' Suruh ayah sambil mendekatkan Kenan kepada Chloe.

"Halo, saya Kenan.'' Ujar pria itu tersenyum manis dan mengulurkan tangan nya kepada Chloe.

"Em... iya ,aku Chloe, panggil saja Chlo." jawab Chloe gugup sembari menggapai tangan Kenan.

lalu mereka kembali duduk di meja makan dan melanjutkan obrolannya.

"Gini Chlo, Ayah juga baru kenal sama Kenan. Dia yang menolong waktu Ayah hampir pingsan di cafe, dan Kenan bawa Ayah kerumah sakit, kalau tidak ayah sudah tidak tahu lagi bagaimana hehe..." lanjut Ayah sambil tertawa.

"Ah om biasa saja hehe sudah sewajar nya kita saling menolong bukan?" jawab Kenan.

"Tapi makasih ya mas sudah mau menolong ayah saya," sambung Chloe.

"Jangan di panggil mas, saya masih dibawa umur Mbak hehe, panggil saja Ken."

"Kalau begitu panggil saya Chlo juga karna kalau Mbak kelihatan sekali lebih tua hehe..." canda Chloe.

Merekapun melanjutkan obrolan yang semakin terlihat akrab.

Hari semakin berlalu, usai sudah pesta 29 tahun yang begitu menyebalkan bagi Chloe karna begitu banyak pertanyaan "kapan akan menikah ?" Itu sangat menjengkelkan. Menurut Chloe pertanyaan itu adalah pelanggaran dan tidak pantas untuk ditanyakan pada wanita berusia 29 tahun.

Satu hal yang menyenangkan hari itu adalah Kenan ntah apapun alasannya. Menurut Chloe hari itu sedikit lebih baik setelah ia di kenalkan dengan pria yang akrab di panggil Ken.

Ken 1

Chloe merebahkan tubuhnya di atas kasur dan menghela nafas panjang seolah-olah semua yang terjadi dipesta adalah sebuah beban yang sudah terlepas hingga membuatnya merasa lega sekarang.

Tiba- tiba ia tergerak untuk menghampiri cermin dan mulai memandangi seluruh tubuhnya mulai dari wajah, warna kulit, rambut, dan bentuk ukuran badan. Bukan hal yang baru dilakukan tapi hampir setiap malam sebelum ia terlelap. Chloe memang terlihat tidak percaya diri ketika ia berhadapan dengan orang orang, ia selalu merasa bahwa tidak ada yang menarik dari dirinya.

"Ah, kulitku kenapa tidak bisa sedikit cerah. hemm... andai saja aku sedikit tinggi, putih, lalu punya wajah cantik, mungkin aku sudah sold out sejak dulu." Keluh Chloe sambil terus memperhatikan diri didepan cermin dengan muka yang murung.

Ah sudahlah Chloe jangan memaksakan diri, kau tidak perlu menarik untuk memikat seorang pria. Karena tanpa pria pun kau bisa terlihat lebih bahagia. Tapi, Ken mengapa begitu mempesona? ah apa mungkin dia mau menoleh ke arah wanita seperti aku? haha... Chloe sudahlah kau sudah tahu itu tidak mungkin terjadi.

Lamunan Chloe dibubarkan oleh suara ketukkan pintu kamar yang sedari tadi menunggu untuk dibuka. Ayah Chloe datang dengan mengenakan piama tidur berwarna coklat kesayangannya, lalu masuk menghampiri putri tercintanya.

"Chlo, Ken ganteng ya? hehe..." Tiba tiba Ayah melontarkan kata-kata yang mampu membuat Chloe seperti tersambar petir. Ayah Chloe seolah-olah mengerti arti tatapan putrinya terhadap Ken di pesta.

"hem, iya Ayah. Bukan nya pria yang selama ini yang dekat dengan Chloe juga tampan?" Tanya Chloe sembari duduk di atas kasur.

Lalu sang Ayah juga mengikutinya dan duduk disamping Chloe. "Iya tampan tapi tidak gentleman."

"Memangnya Ken gentle Yah?" Tanya Chloe lagi.

"Kalau menurut Ayah, Ken itu anak yang sangat baik, gentle itu sudah pasti. Kamu lihat saja dari cara dia berhadapan dengan Ayah, terlihat seperti orang yang bukan biasa biasa saja." Jawab Ayah dengan penuh keyakinan.

"Yah, Ayahkan baru kenal bagaimana bisa tahu kalau dia seperti yang Ayah nilai. Lagian juga banyak kok pria seperti Ken yang selama ini Chloe kenalkan pada Ayah tapi ujung-ujungnya mereka juga tidak berani melamar Chloe." Ujar Chloe dengan senyum jengkel di wajahnya.

Ayah tiba tiba tertawa melihat ucapan putrinya. ''hehe... Memangnya kamu mau di lamar Ken?"

''Hah?! Ayah apaan sih! Yang benar saja! Kita baru kenal sosok Ken masa sudah ingin dilamar saja." Jawab Chloe dengan ketus.

"Ya, siapa tahu saja hehe... sekarang kamu tidur saja besok kita harus ke Bandung untuk mengecek proyek disana, sekalian bertemu klien yang akan bekerja sama dengan kita. Ayah ingin kamu lebih banyak belajar agar bisa meneruskan usaha Ayah."

"Iya ayah. sampai besok.'' Jawab Chloe sambil memberikan pelukan hangat kepada Ayahnya kemudian dibalas dengan kecupan.

Menjadi putri tunggal seorang pengusaha besar tidaklah mudah. Chloe harus belajar banyak tentang bisnis yang di dirikan Ayahnya sebagai calon penerus. Ia di tuntut untuk bisa melakukan apa yang Ayahnya lakukan meskipun, ia adalah seorang wanita. Itu sebabnya Chloe harus berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. Karna sudah begitu banyak parasit berlagak tulus yang selama ini hinggap dihidupnya.

Menurutnya memilih pasangan hidup itu bak mencari butiran emas ditumpukan pasir sangat sulit untuk ditemukan dan yang terutama adalah cinta bagi seorang Chloe.

Chloe mencoba memejamkan matanya, namun ingatan tentang Ken seperti sebuah video yang mendadak di putar didalam kepalanya. Padahal baru saja bertemu ntah mengapa Ken sudah meninggalkan jejak bayang yang mendalam. Apalagi, setelah pertanyaan Ayah tentang lamaran cukup menggelitik hati Chloe. Ia mencoba untuk menepisnya karena tidak mungkin bagi Chloe untuk jatuh cinta lagi atau percaya padanya.

Ken 2

Pagi yang begitu sibuk bagi Chloe. Dimana, dia harus mempersiapkan diri untuk presentasi pertama kalinya didepan klien nanti di Bandung. Ia terlihat sangat rapih mengenakan kemeja berwarna merah hati dan rok hitam pendek. Sembari menyusun berkas-berkas yang sedari tadi berceceran di atas meja kamarnya.

"Chloe, sudah selesai berkemasnya?" Tanya tante Loli dari depan pintu kamar Chloe yang terbuka lebar.

"Sebentar lagi tan. Ayah sudah dibawah ya?" Tanya Chloe balik untuk memastikan apakah Ayahnya sudah siap.

"Iya tuh lagi sarapan. Nanti kalau sudah kamu nyusul ya kita sarapan bareng." Ujar Tante Loli sambil berjalan meninggalkan kamar Chloe.

"Iya Tan ini udah kok."

Chloe merapihkan rambut, tidak lupa menyemprotkan parfume andalan keseluruh tubuhnya, mengambil tas dan bergegas menyusul Ayah yang sedang sarapan. Tersentak pandangan Chloe karena dimeja makan ada Ken yang juga menikmati sarapan bersama Ayah dan tante Loli.

"Loh kok Kenan," Ucap Chloe bingung

"Eh hey Chlo, mari sarapan hehe..." Ajak Ken dengan senyuman manis dibibirnya yang mampu melancarkan peredaran darah di sekujur tubuh Chloe.

"Chlo, ayo duduk sini sarapan kok malah bengong." Sambung Ayah pula.

Ia pun segera duduk di kursinya yang berhadapan dengan Ken.

"Kamu mau nasi goreng atau roti Chloe? Tanya Tante Loli.

"Eh.. hem nasi goreng aja deh Tan." Ujarnya sambil mulai menyendoki nasi goreng ke piringnya.

Terlihat jelas ia begitu gugup mengetahui keberadaan Ken di rumahnya dan sarapan bersama keluarganya.

Ntah apa yang membuat Chloe begitu gugup tetapi, ia mencoba untuk mengabaikan rasa yang saat ini ia rasakan.

Baru sesendok nasi yang masuk kedalam mulut Chloe tiba tiba Ayah memulai obrolan dengan sesuatu yang mengejutkan.

"Chlo nanti pergi ke Bandung sama Ken ya, soalnya Ayah lagi kurang enak badan," Ujar Ayah seketika menghentikan kunyahan Chloe.

"Hah Ayah?! Tapi kan Chloe baru pertama kali bertemu klien masa tanpa didampingi Ayah?" Keluh Chloe manja.

"Sudah kamu tenang aja, mereka juga sudah tahu bahwa kamu yang akan presentasi. Lagian, ada Ken kamu bisa minta bantuan dia kalau ada sesuatu atau kurang paham. Ken ini juga memimpin sebuah perusahaan ternama di Singapur. Hanya saja, dia sedang cuti disini jadi ya menurut Ayah dia bisa mendampingi kamu," Ujar Ayah.

"Gini Chloe, saya diminta Om untuk menemani kamu. Awalnya, saya menolak sih, takutnya kamu tidak nyaman. Tapi karna Om juga berharap sekali, saya tidak enak untuk menolak," Sambung Ken dengan tatapan mata yang begitu tajam mengarah kedalam mata Chloe hingga membuatnya tidak mampu membalas.

Ya Tuhan... Dia punya mata yang begitu indah. Kalau seperti ini aku bisa terhipnotis dengan tatapannya. Aku tidak sanggup jika terus melihatnya, ia begitu tampan, manis, beralis tebal, badan yang ideal, kulit yang bersih juga mata yang indah. Sosok idaman para wanita.

"Halo Chloe... Apa kamu keberatan?" Tanya Ken, kali ini tidak hanya menatap Chloe tetapi ia memberikan senyuman manis bak karamel.

"Eh iya Ken, justru aku gak enak kalau merepotkan kamu" Jawab Chloe gugup.

"Tenang aja kebetulan saya ingin berlibur juga di Bandung hehe..."

"Nah tuh Ken saja tidak apa apa sayang. Yasudah mari kita lanjut sarapannya." Sambung Ayah pula sambil tersenyum- senyum seperti mengetahui bahwa putrinya sudah terpikat dengan Ken.

"Oh iya Chlo lebih baik kamu jangan pake rok dulu, karena kita ke Bandung naik mobil nanti setelah sampai disana kamu ganti saja. Saya takut perjalanan panjang kamu tidak nyaman. Jakarta ke Bandung kan lumayan jauh hehe..." Ujar Ken menyarankan.

"Gak apa apa Ken, aku udah terbiasa pake rok nyaman nyaman saja mau jauh ataupun dekat. Kan hanya duduk manis dimobil hehe." Ucap Chloe sambil terus mengalihkan pandangannya dari Ken.

Terlihat Ayah yang menikmati sarapan sambil terus memperhatikan mereka dan tersenyum seperti ada yang menggelitik.

Usai sudah kebersamaan mereka dimeja makan. Kini, Ken dan Chloe bersiap-siap untuk berangkat menuju bandung. Chloe berpamitan dengan Ayah, tante Loli dan Ken sudah berada didepan mobil sambil membuka kan pintu untuk Chloe.

"Om, Tante kita berangkat dulu ya..." Teriak Ken dari dalam mobil dan sudah siap menyetir sang tuan putri.

"Yah, Tan dah... sampai ketemu besok ya.." sambung Chloe pula sembari melambaikan tangannya.

Setelah 20 menit perjalanan tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Chloe ataupun Ken. Tidak tahu apa yang ada didalam benak mereka tetapi tampak jelas bahwa Chloe sangat begitu gugup hingga ia hanya berani memandang ke arah jalan seolah-olah menikmati perjalanan. Begitu pula Ken yang sedari tadi hanya fokus menyetir menambah dingin suasana. Chloe mencoba mencairkan suasana dengan menyalakan musik jazz kesukaannya.

"Kamu suka musik jazz?" Tanya Ken lagi-lagi menatap Chloe

"Iya suka." Jawab Chloe singkat dan terus menikmati pandangan nya ke depan.

"Asal musik Jazz dari mana sih?" Tanya Ken lagi.

"Dari Amerika Serikat pada awal abad ke 20 dengan akar-akar musik Afrika dan Eropa setahuku." Jelas Chloe.

Ken hanya mengangguk-ngangguk dan tersenyum. Lalu suasana mulai mendingin lagi mereka hanya diam sambil menikmati musik-musik jazz.

Tidak lama kemudian Ken memulai percakapan lagi.

"Chlo kamu tidak ngantuk? Tidur saja nanti kalau sampai saya akan beri tahu."

"Gak ken, aku suka menikmati perjalanan jadi kalau jalan jauh jarang sekali ngantuk atau tidur." Jawab Chloe sembari tersenyum.

"Hehe... Saya tidak akan culik kamu." Canda Ken sambil melirik sebentar.

"Bukan Ken hehe.... Memang aku ga ngantuk." Jawab Chloe manja yang membuat Ken tertawa tiba-tiba.

"Kok ketawa?" Tanya Chloe bingung.

"Kamu seperti anak kecil kalau seperti tadi hehe..." Goda Ken.

"Ah masa sih? Malu dong aku..."

"Haha, lucu kok. Oh ya Chlo nanti disana kamu harus lapor saya ya mau kemana pun karna kamu sudah dititipkan sama saya. Saya harus jaga kamu sampai kembali ke jakarta."

Perkataan itu membuat hati Chloe seketika meleleh. Pikirnya, dijaga selamanya sama Ken pun ia tidak menolak.

"Iya Ken. Terimakasih. Orang tua kamu disini Ken?"

"Tidak. Saya tinggal di Singapur sejak orang tua saya keduanya meninggal dunia. Jadi saya harus meneruskan bisnis mereka di Singapur. Dulu, dari kecil sampai selesai kuliah saya di Indonesia." Kata Ken dengan sedih diwajahnya.

"Oh... Maaf Ken. Aku turut sedih ya."

"Santai saja Chloe hehe..."

Mereka mulai terlihat akrab dan mulai membicarakan tentang diri masing-masing, pekerjaan bahkan sampai soal asmara.

Ken adalah sosok yang sempurna. Dia terlihat baik, jujur, tulus, pintar juga sangat tampan. Seperti sosok malaikat yang selama ini Chloe impikan.

Ia menganggumi Ken dan mungkin mulai menyukainya meskipun, tak berharap agar perasaannya bisa dibalas oleh Ken karena mengenalnya saja sudah seperti kesempatan yang datang seribu tahun sekali.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!