Protagonis Pria : Ling Xian (Xiao Xian)
Seorang kaisar dinasti Ling kedua setelah kakeknya. Sebelum di angkat menjadi kaisar Ia pernah bertemu dengan Qi Er dan sempat hidup bersama dalam beberapa waktu. Tetapi karena beberapa urusan kerajaan ia harus segera pergi dan pada akhirnya Ia benar-benar kehilangan Qi Er. Kejadian itu membuat Ia merasa bersalah dan menyesal hingga membuat hatinya mati dan menjauh dari yang namanya “Cinta” Karena baginya Qi Er adalah segalanya.
Protagonis Wanita : Zhou Qi (Qi Er, Yuan Qi)
Pengembara cantik yang ternyata seorang Putri Daerah. Ayahnya pemimpin suatu daerah terkuat di Benua Lingyue yaitu daerah Suku “Zhouyuan”. Saat Xiao Xian meninggalkannya Ia menuju daerah barat untuk memperdalam keterampilan Kung Fu nya. Setelah pelajarannya selesai Ia kembali ke Paviliun Sakura miliknya dan ternyata Xiao Xian tidak ada meski Qi Er menunggu selama beberapa bulan, tetap tidak ada tanda-tanda kepulangan Xiao Xian. Hingga Ia memutuskan untuk mengembara dan bertemu orang-orang terkenal dan dalam waktu 5 tahun Ia menjadi ketua organisasi rahasia “Mue Yuan”. Organisasi rahasia “Mue Yuan” adalah organisasi rahasia yang sangat kuat dan besar tidak banyak orang yang tau tentang Pemimpin Mue Yuan karena saat menghadapi musuh Zhou Qi sering memakai cadar dan semua orang hanya memanggilnya “Guru Yuan”.
Antagonis Pria : Han shi
Putra Han Jingyu Pemimpin Xizhou, selama ini Ia tinggal di tempat ibunya. Setelah mendengar kabar Ayahnya di tangkap oleh Lingyue, Ia marah dan mulai keluar dari tempat ibunya untuk membelas dendam kakeknya dan ayahnya yang mati di tangan Kaisar Lingyue. Dendamnya pada Generasi Ling sudah mendarah daging, hingga suatu ketika ia tidak sengaja bertemu Zhou Qi, setelah beberapa saat mengenal, Han Shi ternyata memiliki perasaan pada Zhou Qi. Setelah ia mengetahui pernah ada hubungan antara Zhou Qi dan Ling Xian, Ia sangat marah dan berusaha untuk merusak hubungan mereka.
Antagonis Wanita : Shu Danjia
Putri tunggal kerajaan tetangga yang melakukan kerja sama dengan Lingyue. Dan dijadikan selir Ling Xian sebagai tanda perdamaian. Mencintai Ling Xian hingga mampu melakukan apapun untuk mendapatkan cintanya.
Istana Lingyue
“Ayah aku akan segera pergi ke hutan untuk mencari informasi tentang para pemberontak. Mungkin tidak akan kembali dalam waktu yang lama karena para pemberontak sangat waspada dengan segala hal. Jadi aku harus mendapat kepercayaan mereka biarkan mereka mengira aku adalah rakyat biasa lalu dengan begitu aku bisa dengan mudah mencari bukti pemberontakan dan membasmi mereka hingga mereka tidak bisa mengelak.”
“Baiklah… jika itu memang keinginanmu meski aku sering sakit seperti ini tapi aku bisa menjaga istana untuk saat ini. Tapi apakah kau bisa hidup di hutan sendiri? Biarkan Bai Shi pergi denganmu.”
“Semua orang tau bahwa Bai Shi adalah pengawalku. Dan jika aku membawa dia bukankah aku memberitahukan identitasku pada semua orang… Ayah Bai Shi akan tetap disini melindungi mu. Dan jika terjadi sesuatu dia akan memberi kabar padaku. Kau tenang saja. Aku akan pergi nanti malam. Tugasmu adalah menjaga istana Lingyue, jangan sampai ada yang tau bahwa aku tidak di istana."
Malam keberangkatan Ling Xian
“Bai Shi… Ingat untuk selalu memperhatikan gerak-gerik semua orang. Terutama Jendral Han dan segera kirimkan pesan padaku jika terjadi sesuatu pada Ayah.”
“Tuan tenang saja aku akan melaksanakan tugas dengan baik. Tuan bisa pergi dengan tenang dan segera kembali.”
Ling Xian pergi meninggalkan Lingyue dan menuju hutan. Dan sesampainya di hutan ia melihat sebuah kediaman yang bertuliskan “Paviliun Sakura”. Ia berhenti dan melihat sekitar dan sepertinya aman jadi Ia memutuskan untuk bermalam disana.
Tempat ini lumayan besar…. Tapi siapakah yang membangun rumah sebesar ini di tengah hutan? Apa tujuannya… Lagi pula sama sekali tidak ada siapapun di sini dan juga sangat jauh dari pasar bukankah akan sangat sulit untuk mendapatkan bahan makanan. Haiiaaa…. Sudahlah tidak ku pedulikan lagi lebih baik aku masuk dan melihat ke dalam.
Permisi…. Aapakah ada orang………
Permisi….. Tuan….. Nona……..
Apakah ada orang…… Jika tidak ada aku akan masuk…….
“TUNGGU….”
“Tuan… Apa tujuanmu datang ke tempatku….”
“Nona… aku datang dari jauh untuk melakukan misi penting. Jika diizinkan… apakah malam ini aku bisa bermalam disini? Dan aku juga ingin bertanya tentang suatu hal padamu.”
“Masuklah…..”
Ling Xian memasuki Aula utama Paviliun Sakura. Ia melihat sekitar dan ternyata di tengah hutan yang lebat masih ada tempat seindah dan setenang ini… terlebih tempat ini sangat megah seperti istana kerajaan.
Tuan…. Sudah cukup melihatnya. Paviliun Sakura adalah tempat terindah di Daratan Lingyue jadi tidak heran kau se takjub itu. Katakanlah apa pertanyaanmu.
“Nona… sebelum aku bertanya sebaiknya aku memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Aku Xiao Xian dari Istana Lingyue. Kedatanganku kesini adalah untuk menyelidiki pemberontak Xizhou. Nona… apakah kau mengetahui sesuatu tentang Xizhou? Oh Iya…. Nona Siapa namamu? Sepertinya tidak baik jika aku terus memanggilmu nona.”
“Qi Er… Kau bisa memanggilku Qi Er.”
“Qi Er… nama yang bagus. Oh iya. Nona Qi… apakah kau mengetahui sesuatu tentang Xizhou?”
“Xizhou... hhhh ada apa dengan mereka? apakah Tuan tertarik dengan organisasi gelap itu?"
"Bukan begitu, Xizhou sepertinya bekerja sama dengan orang dari istana Lingyue. Dan mereka berencana untuk menguasai Lingyue."
"Istana Lingyue... tidak heran jika Xizhou selalu berselisih dengan Lingyue, Para tetua memang selalu berpikir kedepan. Tapi tanpa mereka sadari, keputusannya itu bisa berdampak pada keturunannya di masa depan."
"Nona Qi, Apa maksud perkataanmu..."
"Tuan... apakah kau tidak tau cerita tentang Xizhou dan Lingyue?"
"Xizhou dan Lingyue... cerita apa?"
"Tentu saja kau tidak akan tau, Anggota kerajaan sangat menutup rapat kejadian ini, rakyat biasa seperti kita tidak akan tau. Meski aku tidak tau apa tujuanmu tapi karena kau tidak tau masalah tentang kedua suku itu kau pasti hanyalah rakyat biasa yang mendapat tugas dari kaisar."
"Tidak, kau salah faham aku bukan rakyat biasa."
"Aku tau kau sudah menjadi pejabat kerajaan tapi tetap saja awalnya kau hanyalah Rakyat biasa."
"Baiklah turuti perkataanmu, cepat katakan ada apa dengan Xizhou dan Lingyue?"
"Kaisar terdahulu Lingyue, Ling Mushi berteman baik dengan Pendiri Xizhou, Han Xi. Suatu ketika, Chu Shan istri Han Xi menderita penyakit yang sangat aneh dan hanya bisa di sembuhkan dengan Batu Darah. Batu Darah adalah simbol Dinasti Lingyue yang dipercaya sebagai pelindung Lingyue oleh semua orang, saat Han Xi mengetahui istrinya, Ia merasa dilema. Disisi lain, ada istri yang sangat di sayanginya terlebih lagi istrinya sedang mengandung. Dan disisi lain, ada sahabat sekaligus seluruh rakyat Lingyue yang mempercayai Batu Darah sebagai pelindung mereka, Jika Ia meminta Batu Darah pada sahabatnya bukankah itu sama saja dengan bencana. Suatu ketika, saat ia melihat istrinya menjerit kesakitan ia tidak tega dan istrinya berkata... "Suamiku, apakah kau akan membiarkanku mati seperti ini? Apakah kau tidak ingin melihat anak kita yang belum lahir?"
Mendengar perkataan istrinya, Han Xi merasa gagal menjadi seorang suami.
"Suamiku... mengapa kau diam saja, apakah kau hanya akan diam dan merenung di sini? Apakah kau hanya akan menunggu kematianku datang? Apakah kau tidak akan mengambil Batu Darah untukku..." Han Xi merasa kesal dengan situasi sekarang, dimana Ia tidak bisa membuat pilihan apapun, terlebih Ia tidak tega melihat air mata istrinya dan rasa sesak yang di rasakannya.
"Istriku... kau tentu tau keadaanku sekarang, Batu Darah bukanlah Batu biasa. Itu adalah pelindung Lingyue, jika aku mengambilnya maka akan menjadi bencana." Mendengar perkataan suaminya, Chu Shan merasa kesal hingga akhirnya muncul niat di pikirannya,
"Suamiku... Batu Darah memang pelindung Lingyue. Tapi, kaisar yang menemukan Batu Darah saat mendirikan Lingyue. Dan jika kaisar ingin mengambil Batu Darah, tentu bukan masalah bagi para rakyat. Suamiku... Kaisar adalah temanmu, jika kau meminta padanya pasti dia akan memberikannya padamu. Suamiku, percayalah pada persahabatan kalian."
"Kau benar istriku... asalkan aku memintanya, Ling Mushi pasti akan memberikannya padaku. Aku akan berangkat sekarang, istriku kau tenang saja aku akan pulang dengan Batu Darah."
Han Xi pergi menuju Istana Lingyue dan bertemu Ling Mushi untuk meminta Batu Darah, dan ternyat Ling Mushi tidak menyetujui permintaannya, Han Xi memohon tapi tetap saja Ling Mushi tidak memberikannya karena ia tidak ingin menentang langit.
Han Xi kesal, karena ia sudah memohon dengan sangat memalukan tapi tetap saja Ling Mushi tidak memberikan Batu Darah padanya, dan ia malah di usir dari istana. Mengingat perlakuan temannya, ia merasa sangat marah dan bersumpah tidak akan kembali ke rumahnya tanpa membawa Batu Darah. Saat Malam hari, ia menyelinap diam-diam ke Ruang Rahasia milik sahabatnya, ia mengambil Batu Darah dan membawanya pulang sebelum matahari terbit. Karena setiap pagi, Ling Mushi melakukan pemeriksaan rutin di Ruang Rahasianya. Ia merasa aneh, karena sama sekali tidak ada cahaya di ruangannya, dan setelah ia melihat sekeliking ternyata Batu Darah sudah tidak ada. Ia tau siapa pencurinya, tanpa berfikir panjang ia memerintahkan prajurit untuk mengepung kediaman Han Xi sebelum terlambat. Tapi di sisi lain, Han Xi sudah mencairkan Batu Darah dan memberikan pada istrinya untuk di minumnya.
Tak lama setelah selesai meminum Batu Darah, terdengar suara Kuda yang semakin mendekat, Han Xi membawa istrinya lari tapi tetap saja ia merasa prajurit tetap akan menangkapnya, hingga akhirnya ia menyuruh istrinya untuk memcari tempat yang aman, dan dia melawan prajurit itu sendirian. Istri HanXi berhasil melarikan diri tapi, Han Xi tewas di tangan Ling Mushi. Kejadian itu membuat Chu Shan kesal, ia hidup seorang diri membesarkan putranya sendiri dan ia bersumpah akan menghancurkan semua keturunan Ling Mushi. Jadi... seperti itulah kisah Xizhou dan Lingyue. Sepertinya aku bercerita cukup lama hingga tak terasa hari mulai terang."
Kakek dan Pendiri Xizhou ternyata adalah teman. Aku tidak menyangka akan ada hal seperti ini di masa lalu, tapi ini juga bukan kesalahan kakek, karena dia adalah seorang kaisar tentu saja....
"Tuan.... Tuan Xiao... mengapa kau melamun? apakah kau memikirkan sesuatu?"
"Ohh maaf Apakah kau mengatakan sesuatu?"
"Tidak, aku hanya penasaran. Apa yang kau lamunkan."
"Ohh tidak ada, aku hanya tidak menyangka saja ada hal seperti itu di masa lalu, ohh iyaa Qi Er. Bagaimana kau tau tentang Xizhou?"
"Tuan... kau sudah mencuri waktu istirahatku dengan menyuruhku menceritakan tentang Xizhou dan Lingyue, jika kau masi bertanya tentang bagaimana aku tau tentang mereka mungkin pembicaraan ini akan selesai nanti siang. Ternyata memang banyak yang tidak kau ketahui, karena kau sudah datang ke sini, mungkin kau memang orang terpilih karena biasanya Paviliun Sakura tidak akan mengizinkan sembarang orang masuk. Jadi kau bisa tinggal disini sementara waktu, pergilah ke barat. Kau bisa tinggal di sana, dan jika kau ingin melihat Kediaman ini, lihatlah sesukamu tapi ingat jangan pernah pergi ke Aula Ruyi. Jika kau ingin bertemu denganku kau tunggu saja aku disini"
"Baiklah, aku mengerti. Terimakasih Qi Er kau istirahatlah."
(⌣̀_⌣́)
Xiao Xian berkeliling melihat setiap tempat di Paviliun Sakura. Ia tetap merasa heran, tempat sebesar ini bagaimana mungkin ia tinggal sendiri... bagaimana ia bisa mengurusnya? Banyak sekali pertanyaan yang harus Ia tanyakan pada Qi Er.
"Apakah tempat ini aman... meski aku merasa tempat ini aman, tetap saja aku masih sedikit ragu. Nona Qi juga sepertinya bukan orang biasa. Dia tau begitu banyak tentang Rahasia kerajaan yang tidak seharusnya diketahui semua orang, apa jangan-jangan... dia suku Xizhou?? tapi tidak mungkin, jika dia Suku Xizhou dia tidak akan menceritakan kisah Xizhou dan Lingyue sedetail itu. Ahh sudahlah nanti baru ku tanyakan, memikirkannya membuatku sakit kepala."
Siang hari, Paviliun Sakura.
Hari sudah siang begini, mengapa masih sangat sepi, apakah dia benar-benar tinggal sendiri... hmmm sayang sekali tempat yang sangat indah tapi tidak banyak orang yang tau, Qi Er juga tidak kelihatan.
Geeeaarrrr......
Terdengar suara petir dari arah Selatan Paviliun Sakura, Xiao Xian kaget dan langsung berlari ke sana. Setelah tiba di sana, langit sebagian menjadi hitam ia penasaran dengan apa yang terjadi di dalam ia melangkahkan kakinya tapi setelah melihat papan nama yang terpampang di pintu dengan nama Ruyi, Ia mundur karena mengingat perkataan Qi Er. Bahwa Ia dilarang pergi ke sana.
"Ruyi, aku tidak diizinkan masuk ke dalam. Tapi suara tadi sangat menakutkan, terlebih langit menjadi hitam. Apa yang harus ku lakukan, jika aku masuk bukankah tidak sopan. Tapi jika aku berdiam disini, bagaimana jika terjadi sesuatu."
Bwaarrrr...
Sekali lagi terdengar suara aneh dari dalam. Tanpa berfikir panjang, Xiao Xian memasuki Aula Ruyi. Setelah Ia tiba di dalam, ia terkejut melihat apa yang terjadi. Ia melihat Qi Er melakukan Ritual yang menurutnya aneh.
"Apa yang kau lakukan disini... bukankah aku melarang mu memasuki Aula Ruyi."
"Kau.. kauu apa yang sedang kau lakukan. Apakah kau penganut ilmu hitam..."
"Karena kau sudah melihatnya, tidak akan ku tutupi lagi. Ini adalah Lotus Hitam, kau jelas tau apa itu lotus hitam."
"Lotus Hitam... Lotus pemurni jiwa dan penyempurna tenaga dalam, kau bahkan bisa melakukan Ritual Lotus Hitam."
"Ini hanyalah ilmu dasar, tidak sengaja ku pelajari beberapa tahun lalu saat sedang menjamu para pendekar. Ini adalah percobaan pertamaku, ternyata berhasil. Ambillah ini untukmu, anggap saja sebagai hadiah pertemuan dariku."
"Kau memberikannya padaku... mengapa?"
"Jika aku tidak memberikannya padamu, lalu apakah aku akan menggunakannya untuk diriku sendiri?? Tidak ada masalah dengan tenaga dalamku, aku sudah terbiasa hidup di hutan. Tidak akan ada yang mejahatiku. Tapi, berbeda denganmu. Kau orang baru, walaupun kau hebat dalam bela diri, tapi jika para perampok itu bergabung kau juga akan kelelahan. Jadi, ambillah itu berguna untukmu. Aku tau kau masih sangat curiga denganku, tapi kau tenang saja, aku orang baik. Hanya itu saja yang perlu kau tau, pergilah aku akan menemui mu nanti malam di aula utama."
Xiao Xian meninggalkan Aula Ruyi dengan perasaan campur aduk, ia merasa penasaran meski Qi Er telah mengatakan bahwa ia bukan orang jahat. Malam pun Tiba, Xiao Xian menemui Qi Er di aula utama.
"Nona Qi, kau sudah disini..."
"Setiap malam aku selalu berjaga disini tuan. Katakanlah apa pertanyaanmu, kau terlalu berfikir yang tidak-tidak, jika kau ingin bertanya kau tidak perlu merasa sungkan."
Xiao Xian kaget dengan perkataan Qi Er, karena ia mengetahui apa yang dipikirkannya. "Qi Er memang bukan orang biasa, dia bahkan bisa membaca pikiran seseorang." ucap Xiao Xian dalam hati.
"Aku hanya merasa kau yang sekarang dengan kau di Aula Ruyi sangat berbeda. Dan aku tau kau pasti bukan orang sembarangan, Nona... siapakah dirimu."
"Bukankah sudah ku bilang, Aku Qi Er. Namaku Qi Er. Kau memang benar, penampilanku saat di Aula Ruyi memang berbeda, itu karena... saat melakukan Ritual Pemanggil Lotus Hitam, kita juga harus memakai pakaian berwarna Hitam."
"Aku tau namamu, tapi tidak dengan kehidupanmu. Jika kau tidak keberatan bisakah kau menceritakannya padaku, aku tau kau bukan orang biasa. Kau mengetahui tentang Xizhou, kau juga paham tentang kungfu dan kitab-kitab, terlebih lagi kau seorang perempuan tinggal di tengah hutan seperti ini sendiri."
"Kau memang benar, aku bukan orang biasa. Ibuku meninggal sejak aku kecil, Aku hanya hidup berdua dengan ayahku. Ayah selalu bekerja dan tidak ada waktu untukku, Aku juga cukup terpukul dengan kematian ibuku. Karena merasa kesepian dan tidak betah di rumah... aku berlari ke hutan dan ternyata dunia luar sangat indah. Jadi setelah itu aku memutuskan untuk tinggal di luar. Karena ayah khawatir terjadi apa-apa padaku di tengah hutan, dia mengirim ku ke toko pamanku untuk aku tinggal di sana, agar aku tidak lagi kesepian. Aku tinggal di toko pamanku selama 5 tahun, dan dari sanalah aku mengenal dunia yang kejam ini. Selama bertahun-tahun tinggal di sana, aku sering bertemu dengan berbagai macam pendekar, ada yang baik dan ada yang jahat. Aku sering menjamu mereka waktu aku berada di toko perbatasan, dulu."
"Qi Er... maaf aku telah menanyakan ini, aku tidak menyangka, ternyata hidupmu sangat susah. Dan sekarang bagaimana keadaan Ayahmu, apakah kau tidak pernah pulang ke rumahmu?"
"Ayahku baik-baik saja, aku selalu menyuruh Orang untuk melihat keadaannya. Dia sangat sibuk dengan tugasnya, dan aku juga mengerti kesulitannya."
"Menyuruh orang?? Mengapa kau tidak melihatnya sendiri?? Apakah kau tidak Khawatir padanya? apakah... Kau tidak merindukannya??"
"Tentu saja merindukannya... Tetapi, saat berada disana... Aku selalu teringat pada ibuku." Qi Er seketika menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan kesedihannya.
"Ahhh... Apakah kau baik-baik saja?? Maaf maafkan aku, aku jadi membuat mu teringat pada luka lama."
"Sudahlah, tidak masalah... Hal itu sesah lama berlalu. Aku juga sudah berdamai dengan keadaan."
"Ahhh Baiklah, jangan bahas tentang itu lagi. Ohh iyaa Qi Er, apakah kau tau dimana markas Xizhou berada?"
"Xizhou... tentu saja, persiapkan dirimu, setelah matahari terbit kita akan pergi ke sana."
"Pergi ke markas Xizhou?? yang benar saja!!! Apakah markas Xizhou bisa di datangi dengan semudah itu?? Apakah aku bisa pergi ke sana??"
"Tentu saja tidak, apalagi dengan statusmu yang sangat tidak jelas ini. Kau bahkan tidak bisa menjadi tamu di sana. Hahah tapi tidak masalah, masih ada aku. Sekarang kau istirahatlah jangan buang tenagamu dengan memikirkan hal yang tidak perlu. Tenang saja, aku akan membantu mu." Qi Er langsung meninggal Xiao Xian dan segera menuju kamarnya untuk tidur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!