Hallo semuanya,
Ini sekuel cerita dari mak bapaknye yang orang baebae, kita lanjut ke kisah anaknya, Dzaka, yang seorang casanova tapi ogah disentuh wanita.
what???? 😱😱
(Bagi yang belum baca novel sebelumnya, mari silakan baca ^Si Muslimah Penakluk Hati Oppa Tampan^ terlebih dahulu yaaa 😊🙏)
🌴🌴
Hwan Sang-Kyu Dzaka Zuumar, Pria muda berusia 22 tahun yang disapa Dzaka oleh keluarga dan teman-temannya. kecuali nenek Nam, yang telah terbiasa memanggil cucu pertamanya sebagai Sang-Kyu. Pria muda yang masih berstatus Mahasiswa semester akhir Fakultas Ilmu Bisnis, sekaligus Seorang Model dan Anggota Boyband CNBoys.
Anak pertama dari seorang muslimah yang berprofesi Guru matematika di salah satu SMA elite Seoul, Asyifa Zoya. dan Ayahnya yang bernama Hwan Ye-Jun yang berprofesi sebagai CEO stasiun Tv milik kakeknya, Hwan, yang sudah tidak sanggup lagi mengurus perusahaan.
Pria muda yang memiliki hobby suka menjahili wanita dan bahkan menggodanya dengan kata-kata gombal yang teramat manis kepada setiap mangsanya. namun dibalik itu, ia tidak pernah meniduri, bahkan ia sangat melanggar wanita menyentuh tubuhnya. sungguh aneh bukan?? walau begitu, dirinya adalah pria idaman setiap wanita karna ketampanan maupun ke taatannya terhadap agama.
Dzaka, memiliki seorang adik perempuan yang berpaut 3 tahun dengannya, bernama Jasmina Qhaira Min-Ji Hwan, disapa Jasmin.
Jasmin, berusia 19 tahun, seorang Mahasiswi desaigner yang bersekolah di University Nasional Seoul, kampus yang sama seperti kakaknya. wanita cantik, sholehah dan sedikit kalem namun terlihat anggun di mata pria. Dia persis seperti Ibunya, tak tahan bila dipandang lekat oleh kaum lelaki.
Dzaka dan Jasmin juga memiliki seorang adik laki-laki bernama Hwan Nofal Seo-Jun Khalil, disapa Nofal.
Nofal, berusia 15 tahun duduk di bangku SMP kelas 3 bertempat di sekolah elite bersama Umma Zoya yang menjadi pengajar dibagian Sekolah Menengah Atas. Pria ini cukup pendiam, cool dan memiliki hobby bermusik.
Ketiga anak dari pasangan Zoya dan Ye-Jun memiliki kriteria kepribadian masing-masing yang beragam. hanya saja pribadi anak pertama mereka, Dzaka, sedikit berbeda. Pria pecicilan, selalu menggoda mangsanya namun ada satu wanita yang terus mengekorinya kemana pun berada. namun masih tetap berpegang teguh pada agama yang dianutnya.
Walau bersekolah di tempat pada masyarakat umumnya, baik swasta maupun negeri, Namun setiap weekend anak-anak mereka selalu mengikuti pembelajaran agama islam di Madrasah Central Seoul untuk memperdalam ilmu fiqih dan Al-qur'an.
***
"Hai, Ladies!" sapa seorang pria nakal di iringi senyum manis yang terukir indah nan menggoda, menyapa seorang wanita yang sedang melakukan medicure pada kuku-kuku cantik nan panjangnya. kuku yang sangat terawat.
"Hai, Baby" sahut wanita itu, tak kalah manisnya senyum yang dipamerkan.
"Oh, kuku yang indah dan menyejukkan mata, sungguh cantik seperti pemiliknya" puji Pria itu, menduduki tubuhnya di sebuah bangku tepat didepan wanita itu. hanya berbatas meja diantara mereka.
"Oh, Dzaka, jangan menggodaku" tukasnya yang tengah serius mengurusi kuku panjangnya itu. ternyata Pria itu adalah Dzaka.
"Aku menyukaimu saat serius begini, apalagi sambil tersenyum. seperti seorang princess yang asyik dalam diamnya memperhatikan sesuatu yang menakjubkan di depan mata. senyum indah terukir memperlihat senyum manis yang begitu menggoda. Ah, rasanya putri polos itu ingin segera ku miliki" ucap Dzaka, pria itu tengah berimajinasi membayangkan seorang princess dalam diri wanita itu.
"Ck! sayangnya itu bukan aku" wanita itu terkekeh
"Ohya? tapi wajahmu terlihat begitu malu, pipi merona bersemu merah bak putri salju"
"Oh Dzaka, apa kau tengah berdongeng? sayangnya aku bukan anak kecil yang polos itu" ledeknya
"Apa gombalanku terlalu garing? sepertinya aku harus mengasah lagi kemampuanku ini" gerutunya
"Berhentilah menggoda wanita, wahai sahabatku! aku merasa kasihan pada orang tuamu, mereka orang baik-baik. entah titisan siapa kau ini!" gerutunya, tersenyum miris.
"Hello, Yun Hee! ini hanyalah hiburan. itu sudah menjadi duniaku. mana bisa aku jauh dari wanita" gerutunya
"Hati-hatilah, disana banyak wanita yang terbawa perasaan, bagaimana salah satu dari mereka merasa sakit hati akan tingkahmu itu? kau selalu mengatakan aku menyukaimu, ayo kita berkencan, cih! setelahnya kau meninggalkan mereka" omel Yun Hee.
Dzaka hanya menatap lekat sahabatnya itu, memperhatikan dia bicara panjang lebar seolah tengah berceramah. sungguh membosankan, hanya itu ceramah yang terus keluar dari mulutnya.
Yun Hee, adalah sahabat kecil Dzaka saat berusia 5 tahun. keluarganya menempati sebuah kediaman tepat di depan rumahnya. Rumah yang dijual, dan dibeli oleh keluarga gadis itu hingga mereka sangat dekat dan selalu bermain bersama. baik dengan Dzaka maupun juga dengan Jasmin.
"Aku akan bertaubat setelah menemukan wanita yang seiman denganku, tentunya dapat mengambil hatiku" ujar Dzaka, nada bicaranya terkesan serius.
"Wow, bawa-bawa iman yaa, anak sholeh. tapi, bukannya banyak anak perempuan madrasah di Masjid Central itu, hm?" tanya Yun Hee
"Ya, memang iya. tapi sekarang aku masih muda dan ingin bersenang-senang. aku tidak mau menyakiti perasaan mereka karna ulahku" tutur pria itu.
Yun Hee menatap menyipitkan mata menatap pria tidak jelas ini, "Katanya bila menemukan wanita seiman, giliran disana banyak yang seiman, kau malah membuat alasan lain. dasar plin plan!!" gerutu Yun Hee
"Ah sudahlah! temani aku ke Mushola dulu" ajak Dzaka, Pria itu segera bangkit dari duduknya dan menarik lengan baju sahabatnya.
"Cih! lepaskan! aku bisa sendiri!" berontak Yun Hee
"Astaghfirullah, hampir saja aku menyentuh kulitmu" Dzaka melepaskan pegangannya pada lengan baju sebahu wanita itu
"Terlalu agamis sampai tidak mau menyentuh kulit lawan jenis. giliran merayu nomor satu, oh astaga! Dzaka-Dzaka!"
🌴🌴
Huh dasar Dzaka aneh! 😂😂
Kuy kakak-kakak, beri aku poin melalui hadiah berupa bunga, kopi atau berupa koin pun jadi 😅
Tak lupa Like dan koment juga yaa 😘
🌴🌴
Dzaka telah selesai melaksanakan sholat Dzuhur di Musholla kampus. Kini di Universitas itu telah mendirikan Musholla sejak 10 tahun silam dan cukup banyak ditempati oleh mahasiswa muslim lainnya, termasuk adiknya sendiri, Jasmin.
Dzaka segera keluar dari tempat ibadah itu, ingin menemui sahabat kecilnya, Yun Hee dan anggota CNBoys lainnya yang tengah menunggu di Aula Tari. sembari memasang sepatu, dapat dilihat dari jauh bahwa sahabatnya tengah mengobrol bersama wanita berhijab, tampak akrab sekali. Dzaka pun berlari kecil menghampiri mereka.
"Jasmin,"
"Oppa,"
"Kamu sudah sholat?" tanya Dzaka
"Belum, ini mau ke Musholla, eh jumpa sama Eonnie Yun Hee" jawabnya sembari mengulum senyum.
"Hei, Oppa. makin tampan saja" sapa dua gadis yang diketahui adalah sahabat Jasmin, mereka adalah putri dari kedua sahabat Ummanya.
"Hai cantik! makin girly aja" goda Dzaka
"Oppa! jangan mulai!" peringat Jasmin
"Dasar bocah! cuma bergurau saja. pergi sana!" usir Dzaka.
"Ya! Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Ladies, kami pergi dulu yaa, entar kita ketemu, emmuach!" pamit Dzaka, mengerlingkan sebelah matanya lalu mengecup telapak jari dan mengarahkan jari itu ke mereka. Oh sungguh pria itu, namun tentu saja putri tante Ayaana dan tante Cristella ini tidak tergoda olehnya.
"Kita pergi dulu ya" pamit Yun Hee, mereka berdua mengangguk seraya tersenyum.
Anak sahabat Umma Zoya itu pun menduduki tubuhnya di sebuah bangku yang terletak di tepi pohon, sembari menunggu Jasmin.
Anak tante Ayaana bernama Ai reum Joong, sedangkan anak tante Cristella bernama Cristal Young, Ai Reum dan Cristal hanya berpaut empat bulan dan Jasmin-lah yang tertua dari mereka berpaut satu tahun.
Di Aula Tari, Kampus, kedua sahabat kecil itu telah tiba di Aula. tampak teman-teman Dzaka yang diketahui adalah anggota CNBoys tengah latihan koreografi yang dituntun langsung oleh guru koreo mereka.
"Hello Guys!!" sorak Dzaka menghampiri mereka, sontak saja mereka menghentikan latihan dan menoleh menatap pengganggu itu.
"Ah, Dzak! lama sekali" gerutu salah satu dari mereka
"Sorry-lah, Bro! tugas akhirat masih harus diselesaikan" ujar Dzaka, menaruh tasnya di tepi tembok.
"Hari gini masih mikirin akhirat? hahahahaha, kita masih muda, Boy!" ledek mereka, seolah tengah menyepelakan hukum Allah.
"Terserah saja! yuklah mulai" ajak Dzaka, sepertinya pria itu tengah menahan kesal terhadap teman-temannya itu.
Mereka yang terdiri dari lima orang itu pun mengikuti gerakan sang Koreografer handal. sangat kreatif dan terus menciptakan gaya tari yang bagus, keren dan beda dari koreografi milik yang lainnya.
Lagu K-pop milik mereka terdengar begitu menggelegar di ruangan itu. hanya ada mereka saja, yang tengah menari sesuai irama dan koreo yang diajarkan instruktur. Yun Hee memerhatikan ke kompakan mereka, gerakan yang sama, lihai dan tanpa cacat sedikit pun.
Prok prok prok!!
"Keren!!" sorak gadis itu, setelah mereka semua menyelesaikan tariannya.
"Siapa dulu!" sahut temannya Dzaka yang bernama Joohyuk
"Ya ya ya, kau memang yang paling keren. tapi lebih kerenan Dzaka dong, weeeek!!" ledeknya
"Sial!"
"Aku memang yang terbaik, bro!" ucap Dzaka dengan penuh kebanggaan.
"Yuk sekarang kita cabut! Oppa! thanks ya, lain waktu kami kabarin lagi" sorak Joohyuk pada Instruktur Koreonya.
"Oke siap bos!" sahutnya mengacungkan jempol seraya menutup botol air mineral yang baru saja ia teguk.
Dzaka dan teman-temannya segera meninggalkan pekarangan kampus, kebetulan rutinitas belajar untuk hari ini telah selesai dengan sempurna. tinggal memikirkan kesibukan beberapa bulan lagi yang harus membuat skripsi. dan itu sungguh memuakkan bagi anak muda ini.
"Sial bro! bentar lagi lulus dan harus ngurusin skripsi!" keluh salah seorang temannya bernama Lee
"Benar sekali. kita harus fokus dan mengosongkan job manggung" timpal Dzaka
"Ya, beruntungnya bulan ini akan banyak sekali konser yang harus kita panggungi" seru Rain
"Manager kita sangat pengertian bukan? semoga dia bisa menolak job lainnya sampai skripsi kita selesai" ucap Chen
"Beruntungnya aku punya Baba yang bisa membantu urusin tugasku" celetuk Dzaka dengan bangga, ia tau bila ayahnya, Ye-Jun, adalah lulusan sarjana ilmu bisnis
"Wah, bisa nebeng dong kita" sahut Joohyuk
"Tapi, Dzak, Umma pasti melarang Baba untuk membantumu. kalian kan tau Umma Zoya melarang keras anaknya dibantu orang lain. secara harus kerja keras dong dan berusaha sendiri" peringat Yun Hee
"Iya juga. Dzak, cari ide dong!"
"Tenang-tenang! aku akan omongi dengan Baba nanti"
"Jangan sampai Umma tau"
"Iya-iya, bawel kalian!" gerutu Dzaka. dirinya pun langsung menyalakan mobil sport miliknya dengan sebuah tombol yang ada digenggaman pria itu.
Dzaka, Yun Hee, dan Joohyuk memasuki mobil itu. sedangkan Lee, Chen dan Rain, memasuki mobil milik Lee. dan seketika kedua mobil itu melaju meninggalkan parkiran kampus untuk menuju sebuah bar milik Chen.
Tentu saja disana akan ada wanita-wanita seksoy yang akan menunggu.
🌴🌴
Hmmm, apakah Dzaka akan berulah?
Like, Koment dan beri poinnya ya kakak 😘😘
🌴🌴
Setiba di Bar yang biasa mereka singgahi untuk berkumpul, beberapa anak muda itu langsung memasuki ruangan luas yang kurang pencahayaan, lampu kerlap-kerlip berwarna warni menghiasi suasananya, musik dj berdentum sangat kuat hingga memekikkan telinga namun dapat mengobati rasa lelah dan beban hidup yang teramat berat. apalagi dengan ditemani minuman keras juga beberapa wanita seksi nan aduhai, tubuh ramping namun memiliki bokong yang begitu montok, apalagi belahan dada yang terlihat sangat jelas membuat seluruh pasang mata yang menatapnya akan terhipnotis.
Tapi .... tidak untuk Dzaka! senakalnya dia, tapi masih tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Iman yang kuat dapat melawan godaan di sekitar walau itu terasa sulit untuk ia redam.
"Hallo Ladies!" teriak mereka semua menyapa para gadis-gadis pekerja di Bar itu
"Yuhuuu!! hallo tampan" sapa seorang wanita menyapa Joohyuk
Disisi lain, Dzaka hanya cuek sejenak, alih-alih menghindari para wanita itu yang berkerumun ingin menyentuhnya. setelah mereka semua asyik bersama empat pria itu, Dzaka mulai memesan juice jeruk pada bartender. tentu saja juice itu khusus untuk Dzaka dan tamu lainnya yang anti dengan alkohol.
"Juice satu!" pinta Dzaka, menduduki tubuhnya di kursi tinggi depan meja Bartender. Yun Hee ikut nimbrung, turut memesan minuman yang sama.
"Jagalah matamu, jangan mulai mencari! kau tau, pasti suruhan paman selalu mengikutimu" peringat Yun Hee, menatap arah pandang pemuda itu yang sedang mencari mangsa untuk membuatnya klepek-klepek seperti angsa mengibas sayapnya. tentu saja, para wanita itu akan gembira seperti cacing kepanasan bila di puji.
"Hmmm, ada yang nganggur" ucap Dzaka tersenyum seringai, tidak mengindahkan ucapan sahabatnya. segera meneguk juicenya lalu menghampiri gadis yang tengah bergoyang sendiri.
"Dzak!! sial! pria itu!" gumam Yun Hee heran
"Ah Umma Zo, Baba Ye-Jun, semoga kalian tidak marah lagi melihat kelakuan anakmu ini" Yun Hee berdoa, menatap langit-langit bar dengan kedua tangan yang saling berpagutan. (Cara berdoa umat nasrani)
Dzaka menghampiri gadis seksi itu, ketika melihat pria tampan mendatanginya sontak saja wanita itu menghentikan goyangannya dan tersenyum manis padanya.
"Hei" sapa Dzaka
"Hmm, anda menyapa saya?" tanyanya, sembari menggigit bibir dan menatap Dzaka dengan tatapan sensual
"Tidak!" jawab Dzaka. sontak gadis itu cemberut.
"Tapi aku tengah menyapa seorang bidadari yang paling sempurna di hadapanku. tubuh yang bohay, seksi, dan-- uh! dada yang montok" gombal Dzaka, membasahi bibir dengan lidahnya menatap dada berisi itu.
Mendengar itu, wanita tersebut langsung tersanjung akan pujiannya
"Kau merayuku, Tuan?" tanyanya, pipinya bersemu merah
"Bukan, Sayang. Tapi begitulah nyatanya. wanita sepertimu memang pantas dikejar seluruh pria. kenapa? kau perfect!" ucapnya
"Oh, so cute. aku memang cantik sih" sahutnya bangga
"Tuan, apa kau sudah punya kekasih?" tanya wanita itu
"Hmm, belum. kenapa?"
"Aku ingin berkencan denganmu"
"Benarkah? manis sekali. jarang-jarang ada wanita mengajakku. kita mau kemana sayang?"
"Kemana pun kau mau" ujarnya
"Hmmm, kalau begitu ayo kita --
Tiba-tiba dua orang menepuk bahunya, membuat ucapan Dzaka terpotong akibat tepukan yang begitu kuat itu. Dzaka menoleh ke belakang dan langsung tercengang melihat dua orang yang sangat ia kenal.
"Kalian! ngapain kesini!" teriak Dzaka, kesal.
"Tuan, anda harus pulang!" titah salah seorang berjas warna hitam
"Sudah ku katakan jangan mengikutiku!" geram Dzaka kesal
"Ini untuk ke sekian kali, Tuan!" peringat mereka. langsung saja, dua orang suruhan Baba Ye-Jun menyeret tubuh pria itu.
"Hei, Tuan!! bagaimana?" teriak wanita itu.
"Lepas! temui aku besok di kampus National Seoul jam dua!" teriak Dzaka, wanita itu mengangguk paham seraya melambaikan tangan padanya.
Dzaka terus saja diseret oleh pengawal itu. Yun Hee yang melihatnya langsung mengikuti sahabatnya sembari menggigit jari.
"Sudah-sudah! lepas!" Dzaka memberontak
"Anda harus ikut dengan kami" titah pengawal, langsung memasuki Dzaka ke dalam mobil mereka.
"Dzak, aku pulang gimana?" keluh Yun Hee. Dzaka langsung melemparkan kunci mobilnya pada wanita itu.
Setelah semuanya aman, salah seorang pengawal langsung menekan pedal gas mobil dan meninggalkan tempat haram itu. diikuti pula oleh Yun Hee yang membawa mobil Dzaka.
Didalam mobil,
"Kenapa kalian selalu mengikutiku, hm?!" berang Dzaka
"Seperti biasa, Tuan" jawab enteng salah seorang pengawal.
"Hah! Baba selalu mengurusi hidupku!" keluh pria tersebut berdesah frustasi.
"Lebih baik anda berhenti menggoda wanita dan berdiamlah di rumah, Tuan"
Dzaka menatap tajam pada pria di sampingnya, "Siapa kali kau mengaturku! dasar pengawal!" geram Dzaka
Pengawal itu diam saja, menahan rasa sakit di kakinya yang di injak oleh bocah ingusan ini.
Tibalah disebuah perusahaan besar milik kakek yang tengah dikelola oleh ayahnya, Ye-Jun. Perusahaan bernama Hwan Group yang memiliki beberapa statiun televisi milik keluarga mereka. Pengawal langsung menyeret pria nakal itu untuk memasuki gedung yang lumayan tinggi ini.
"Lepaskan! aku bisa jalan sendiri! kalian mau mempermalukanku, hm?" berang Dzaka, dia pun segera merapikan penampilannya yang berantakan, memasuki gedung itu dengan langkah malas namun harus bersikap bersahaja.
Tok tok
"Masuk!" sahut dari dalam. Pengawal membuka pintu itu. Dzaka segera memasuki ruangan yang luas, didalamnya ada sang Baba yang tengah duduk dibelakang meja kerjanya.
"Baba!"
Ye-Jun menatapnya tajam,
🌴🌴
Apa Dzaka akan di hukum? 😱😱
Like, Koment dan beri poinnya ya kakak 😉😘😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!