NovelToon NovelToon

Ikatan Cinta Twin A

part 1 salah sasaran

"Aww, aduh!" Pekik Anggun saat dirinya menabrak seseorang.

"Kau tidak apa apa?" Tanya Will.

"Aku nggak papa kak!" Seru Anggun yang langsung menjauhkan tubuhnya dari tangan Will yang sedang menolongnya.

Anggun pun membereskan bukunya yang tadi terjatuh. Dibantu oleh Will namun ditolak oleh Anggun.

"Enggak usah kak! Kakak baru pulang, biar aku aja kak!" Seru Anggun yang tidak dihiraukan oleh Will. Anggun hanya menatapnya sembari membenarkan kaca matanya yang sedikit melorot.

Tiba tiba Will dan Anggun dikejutkan oleh suara yang sangat dikenal mereka.

"KAK WILL!!" Teriak Anggi yang langsung berhamburan memeluk Will.

Will dan Anggun terkejut melihat Anggi yang secara tiba tiba memeluk Will. Pasalnya Will sudah lama tidak menunjukkan batang hidungnya karena satu minggu ini dirinya disuruh untuk mengurus bisnis Mahardika di Amerika.

"Kak Will lama sekali datangnya aku sudah kangen tau!" Gerutu Anggi yang sudah melepas pelukannya.

Anggun Fitroni Mahardika dan Anggi Fitroni Mahardika merupakan saudara kembar identik yang sangat berbeda. Anggun merupakan seorang yang lugu, polos, culun dan tergolong pendiam. Sedangkan Anggi seorang yang sangat manja, cerewet, dan sangat memperdulikan penampilannya.

Will hanya tersenyum ke arah Anggi.

"Apa Papah kalian ada?" Tanya Will.

"Ada Kak! Ayo ku antar!" Ujar Anggi yang langsung menarik tangan Will dan berjalan menuju kamar Ricko meninggalkan Anggun yang membereskan bukunya yang jatuh karena bertabrakan dengan Will tadi.

"Aku bisa sendiri!" Ujar Will.

"Lebih baik kau bantu kakakmu!" Timpal Will yang mengalihkan pandangannya ke arah Anggun yang waktu itu juga tepat saat Anggun menatapnya.

Sekilas dan akhirnya Anggun mengalihkan pandangannya. Anggi pun segera berlari dan membantu Anggun namun ditolak oleh Anggun.

"Aku tidak apa apa Anggi, biarkan aku saja!" Ujar Anggun.

"Kak Anggun gausah bawel deh. Orang dibantuin saudara yang paling cantik juga!" Seru Anggi berpura pura merajuk.

Anggun hanya terkekeh melihat tingkah saudara kembarnya. Inilah yang membuat Anggun sangat sayang dengan saudara kembarnya. Yang selalu bisa membuatnya tertawa.

"Will? Kau sudah datang?" Tanya Ricko tiba tiba.

Will yang sedari tadi melamun langsung menatap ke arah Ricko dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Sudah dan ini berkasnya tuan!" Ujar Will

"Kau memang hebat Will!" Seru Ricko menepuk pelan pundak Will

"Bagaimana dengan tuan mu?" Tanya Ricko.

"Sekarang dia dilanda dengan masa mengidam nya nyonya Faza!" Ucap Will yang kembali membayangkan seorang Faza yang bisa membuat tuannya takluk dengan acara ngidamnya.

"Jenis kelaminnya apa kak?" Tanya Anggi.

"Saya kurang tau Nona!" Ujar Will.

Anggun sudah berada di dekat Anggi. Dia bingung harus berucap apa karena memang dia juga tipe yang pendiam.

"Lalu bagaimana dengan Kak Aven dan Kak Lola?" Tanya Anggun tiba tiba.

"Saya bukan sekretarisnya Nona!" Seru Will.

Anggun hanya menundukkan kepalanya merasa malu dengan pertanyaannya. Will yang melihatnya pun semakin gemas. Anggun pun berlalu untuk menaruh semua bukunya.

'Aku ingin memilikimu!' Gumam Will dalam hati.

"Will apa kau juga tidak ingin menikah juga?" Sahut Leksa tiba tiba.

Semua orang menatap ke arah Leksa dan beralih kembali kepada Will. Will pun tersenyum menanggapinya.

"Kalau boleh saya ingin menikahi salah satu anak tuan dan nyonya!" Seru Will tiba tiba membuat keempat orang disana terkejut.

Ricko terkejut mendengarnya namun tidak dapat dipungkiri memang senang jika yang akan menikahi salah satu putrinya adalah orang yang bertanggung jawab seperti Will.

Leksa demikian dia pun menatap Anggi yang berada di samping Will membuat Leksa menyimpulkan bahwa Anggi lah yang akan dipinang oleh Will.

"Tunggu! Siapa yang kau mau nikahi? Jika kau mau melamar Anggi jangan dulu tunggu sampai kakaknya menikah karena agar menghindari kesialan!" Seru Leksa.

Will terkejut mendengarnya berbeda dengan Anggi yang sudah tampak berbinar. Anggun yang ada di sana tidak dapat bicara sepatah katapun. Terkejut ternyata Will akan menikahi Anggi walaupun sebenarnya Anggun tidak peduli akan hal itu.

Ia sadar penampilannya tidak pantas untuk bersanding dengan Will yang sangat tampan. Lagi pula Anggun masih belum berniat untuk menikah.

"Nyonya tapi yang--"

"Aku tau kau sudah tidak sabar tapi tunggu Anggun juga dilamar dulu!" Seloroh Leksa.

"Benarkah Kak Will akan menikahiku?" Tanya Anggi.

Sebelum menjawab Anggi lebih dulu memeluk tubuh Will. Leksa dan Ricko yang melihat ya hanya menggelengkan kepalanya.

"Tahan dulu Anggi?" Seru Leksa.

"Nyonya saya sebenarnya--"

"Assalamualaikum!!" Teriak Aven tiba tiba dengan istri dan sekretarisnya.

Anggi pun segera berlari dan memeluk tubuh kakaknya itu. Aven terkejut saat tiba tiba Anggi memeluknya. Dia dapat menyimpulkan jika kini adiknya sedang bahagia.

"Hei kau kenapa?" Heran Aven.

"Kakak tau? Aku mau menikah dengan Kak Will!" Seloroh Anggi membuat Aven dan Lola terkejut.

'Apa mungkin Kak Will akan menikahi Anggi? Bukannya ia memiliki perasaan dengan Anggun?' Heran Lola menatap ke arah Will

Will pun menghela nafasnya. Bukan ini yang diinginkannya. Ia ingin menikahi Anggun dan bukannya Anggi.

"Woho benarkah?" Seru Aven.

Gavin di sana yang mendengarnya juga terkejut. Namun ia tidak peduli. Ia pun menatap ke arah Anggun. Dirinya sebenarnya juga memiliki perasaan dengan Anggun walaupun umur mereka berjarak hanya beberapa jam.

Gavin pun berjalan menuju Ricko dan Leksa membuat semua orang menatapnya dengan tatapan heran begitu juga dengan Anggun.

"Saya juga ingin meminta ijin untuk menjadikan Anggun istri saya!" Seru Gavin.

DEG!!

Bagai ditusuk ribuan jarum hati Will saat ini. Kenapa jadi seperti ini pikirnya. Anggun yang akan menjadi istrinya bukan Gavin.

"Tunggu saya sebenarnya--"

"Aku tau Will kau akan senang karena Anggun juga akan menikah!" Sahut Leksa tiba tiba.

"Sayang kau harus tanya dulu dengan Anggun" Ujar Ricko kepada Leksa.

Leksa menepuk keningnya lupa akan hal itu. Anggun pun masih terdiam. Dirinya menatap seorang yang akan melamarnya itu. Gavin sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri namun sekarang orang yang dianggapnya adik itu akan menikahinya.

"Bagaimana Anggun?" Tanya Leksa dan membawa Anggun bersama.

"Aku...aku tidak yakin!" Lirih Anggun menunduk tidak berani menatap ke arah Gavin.

Gavin pun mendekat ke arah Anggun dan memegang tangannya membuat Will yang melihatnya merasa marah dan dikelubungi rasa cemburu.

"Ijinkan aku membimbingmu dan mendampingimu!" Seru Gavin meyakinkan Anggun.

"Kau sudah kuanggap adikku, Gavin. Umurku lebih tua darimu!" Ujar Anggun.

"Itu tidak masalah. Kita hanya berjarak beberapa jam!" Jawab Gavin.

Anggun menatap ke arah Gavin beralih ke arah Anggi. Anggi pasti akan menderita jika Anggun tidak akan segera menikah. Anggun pun mencoba memantapkan pilihannya.

"Ya aku mau!" Ujar Anggun.

DEG!!

Lagi lagi Will tidak mampu berkata.

"Terima kasih!" Ujar Gavin memeluk tubuh Anggun.

part 2 ikatan cinta Twin A

Will uring uringan di apartemennya. Bagaimana bisa dirinya dihadapi pilihan menikah dengan adik kembaran dari wanita yang dicintainya sedangkan wanita yang dicintainya malah dilamar oleh orang lain.

Will menjambak rambutnya sendiri. Ia bingung harus bagaimana. Ia bahkan sudah sempat membicarakan kepada Leksa namun tetap saja Leksa mengelak dan tidak mempercayai ucapannya.

"Besok aku harus meyakinkan tuan Ricko!" Seru Will.

Bahkan untuk tidur pun Will sangat sulit. Pikirannya masih melayang saat saat dimana Gavin malah melamar Anggun dengan memeluknya bahkan dihadapannya sendiri.

"Sial aku harus bagaimana!" Gumam Will yang masih saja merasa bingung.

"Tidak mungkin aku bicara dengan Gavin. Dia saja suka dengan Anggun. Akhh kenapa juga dia itu mencintai wanitaku!" Geram Will.

"Aku harus bicara dengan tuan Ricko sekarang!" Timpal Will.

Will terus bermonolog dengan dirinya sendiri. Bagaimana pun ia mencintai Anggun dan itu sudah ada di pikiran dan hatinya dari dulu. Namun ia menunggu waktu yang tepat. Dan di saat ia ingin melamar wanita yang dicintainya malah jadinya seperti ini.

"Ya aku harus bertemu tuan Ricko!" Ujar Will.

"Akhh! Ini sudah jam satu!" Will terus saja marah marah tidak jelas sesekali menatap ponselnya yang berisikan foto Anggun yang telah di ambilnya secara diam diam.

Setelah bertarung dengan pikirannya pada akhirnya Will pun tertidur. Namun tetap saja walaupun tertidur dirinya benar benar sangat kacau. Bahkan ia tidur sembari memeluk ponselnya.

...🍀🍀🍀...

Sedangkan di sisi lain dan di waktu yang sama. Si Twin juga masih belum tidur. Anggi terus saja memaksa Anggun agar dirinya terus membicarakan tentang Will.

"Kak aku tidak menyangka bukan? Ternyata Kak Will-"

"Ayo kita tidur Anggi, aku sudah mengantuk!" Potong Anggun.

Dirinya sengaja menghindari cerita Anggi karena bagaimanapun ia harus menerima lamaran Gavin karena Anggi dan Will agar dapat menikah dengan Will.

Namun Anggun sudah menganggap Gavin seperti adiknya. Bahkan umur mereka saja lebih tua Anggun walaupun hanya beberapa jam mereka di lahirkan. Bagaimana bisa Anggun menganggap Gavin sekarang adalah suaminya.

"Kak kau pasti mencintai Kak Will juga kan!" Selidik Anggi membuat Anggun terkejut.

"Kau itu bicara apa Anggi jangan mengada ngada. Kapan aku mencintai Kak Will?" Kesal Anggun tidak suka karena dirinya di tuduh menyukai Will. Padahal dirinya sama sekali tidak berniat menikah dengan Will.

"Ya karena kita ini kembar kak. Kita punya ikatan batin. Aku tidak suka dengan Gavin begitu juga dengan kak Anggun. Tapi Kak Will--"

"Sudah jangan bicara omong kosong! Kak Will itu milikmu! Bukannya dia sudah melamarmu!" Potong Anggun dengan cepat.

"Iya juga! Tapi aku hanya bertanya. Biasanya kan seperti ini kisah cinta jika kita kembar. Saling mencintai pria yang sama!" Gumam Anggi membuat Anggun menghela nafas.

Dirinya saja tidak berniat untuk mencintai Will. Bahkan Anggun sendiri juga sudah menganggap Will seperti kakak baginya. Ia sendiri tidak pernah memikirkan untuk mencintai Will.

"Jika kau mencintainya kenapa harus tanya padaku? Aku sama sekali tidak mencintainya" Timpal Anggun

"Terima kasih kak! Aku kira kau juga suka dengan Kak Will!" Ujar Anggi dengan tersenyum.

"Lalu kita ini mau apa lagi? Sudah ayo tidur!" Tukas Anggun yang di turuti oleh Anggi.

Anggi selalu saja senyum senyum sesekali berguling di kasurnya. Ia merasa senang karena lelaki tampan yang ia kagumi sejak dulu sekarang berniat untuk menikahinya.

Sedangkan Anggun hanya menatap langit langit kamar. Ia terdiam dan bingung bagaimana cara untuk membuat Gavin tidak menikahinya namun saudaranya dapat menikah dengan Will.

Bagaimana pun Anggun tetap menganggap Gavin adiknya sama seperti Anggi. Dan bagaimana mungkin dirinya menikahi seseorang yang dicintainya hanya sebatas adik

huft

Anggun menghela nafasnya. Ia merasa pilihannya benar benar mutlak. Ia harus menerima Gavin.

"Kenapa aku harus jadi anak pertama jika seperti ini!" Gumam Anggun.

"Tidak apalah. Biarkan nanti aku akan bicara dengan Gavin kalo aku belum mencintainya sebagai suamiku!" Tekad Anggun dan akhirnya memejamkan matanya.

Sedangkan Anggi masih saja berguling tidak jelas. Ia tidak sabar untuk menunggu hari dimana ia akan menyandang status sebagai istri dari pria yang disukainya. Seorang yang menjadi sekretaris dari kakaknya sendiri.

"Kapan aku menikah dengan Kak Will! Sekamar dan" Anggi senyum senyum sendiri membayangkan bagaimana kisah hidupnya di dalam kamar bersama dengan Will.

"Sudahlah lebih baik aku tidur. Aku benar benar tidak sabar jika aku melakukan itu dengan kak Will!" Gumam Anggi.

"Astaga Anggi, pikiranmu itu benar benar sudah ternodai oleh kak Will!" Kekeh Anggi.

Ya karena semenjak Anggi melihat Kak Will ia selalu saja terpukau dan terpesona. Ditambah bagaimana bentuk tubuh kekar milik Will membuat otak Anggi traveling kemana mana.

Anggi memang berbeda dengan Anggun. Jika Anggi manja maka Anggun sebaliknya. Jika Anggun rajin maka Anggi pun juga sebaliknya. Jika Anggi seorang yang tau akan hal hubungan suami istri tapi tidak dengan Anggun yang masih polos.

Bukan hanya author melainkan semua orang juga sangat heran dengan perbedaan yang terjadi antara Anggun dan Anggi. Mereka kembar namun seolah olah mereka tidak terlihat kembar. Sangat drastis perbedaannya membuat mereka dapat dibedakan.

🍀🍀🍀

"By!" Panggil Leksa.

Ricko yang tengah terbaring di samping Leksa pun menatap manik mata Leksa. Mereka baru saja menghabiskan waktu malas dengan pergumulan mereka.

"Ada apa?" Tanya Ricko sembari tangannya mengusap rambut istrinya.

"Tadi Will itu aneh sekali!" Gumam Leksa.

Ricko mengerutkan keningnya. Ia heran dengan pernyataan yang diucapkan Leksa.

"Will? Memang kenapa dengan Will?" Heran Ricko

"Harusnya dia itu senang bukan karena ia juga akan menikah dengan Anggi karena Anggun juga sudah ada calonnya. Tapi kenapa ia dari tadi diam dan tidak terlihat senang!" Jelas Leksa.

Ricko hanya terkekeh. Ia jelas tau bagaimana sifat Will yabg sebelas dua belas dengan Wida yang merupakan sekretarisnya dulu. Begitu juga dengan Gavin yang sama sama dingin sedingin kulkas seperti daddy nya.

Wida akan hangat hanya bersama istrinya. Bahkan dengan anaknya saja Wida masih sempat sempatnya ketus dan bersifat dingin dengan Gavin dan Indira. Ah kenapa jadi flashback ke masa lalu. Sudah ayo lanjutkan ke topik utamanya. hehe

"Kau lupa jika Will itu memang seperti itu!" Ujar Ricko.

"Benar juga sih. Kaya kulkas!" Kekeh Leksa.

"Aku tidak menyangka Gavin tiba tiba melamar putrimu!" Timpal Ricko tiba tiba.

"Ya benar by. Kenapa semua menantu kita sama sama mengejutkan. Will tiba tiba melamar Anggi dan Gavin juga mendadak sekali melamar Anggun!" Gerutu Leksa.

"Ya itulah kisah cinta baby twin kita!" Seru Ricko.

"Ya mereka memiliki ikatan batin. Di saat Anggi akan menikah dan Anggun tiba tiba ada yang melamarnya!" Sahut Leksa.

part 3 Will yang gelisah

Will hari ini bersiap dan berencana untuk bertemu dengan Anggi. Ia ingin mengatakan sejujurnya jika yang ingin ia nikahi adalah kakak kembarannya Anggun bukan Anggi.

Anggi sangat senang karena Will mengajaknya bertemu. Walaupun ia sempat cemburu dengan Anggun karena Gavin mengajak Anggun untuk jalan jalan. Namun semua sirna saat ternyata Will mengajaknya bertemu.

"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu, Anggi!" Seru Will tiba tiba.

"Memang ada apa kak?" Tanya Anggi.

"Sebenarnya aku tidak ingin menikahi mu!" Ujar Will to the poin.

Ia ingin segera menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi. Ia ingin segera memiliki Anggun bukannya Anggi. Apa lagi emosi Will memuncak saat dimana Gavin melamar wanitanya dan bahkan memeluknya di depan matanya sendiri.

"Kak Will gak usah bercanda deh. Prank nya Kak Will gak akan laku!" Kekeh Anggi.

"Anggi aku serius aku tidak mencintaimu! Waktu itu hanya salah paham!" Ujar Will.

"Kak Will gak usah diteruskan semua gak mempan. Sudah Kak Will jangan bercanda deh!" Seru Anggi yang tetap bersikukuh bahwa Will sedang mengerjainya dengan mengeprank nya.

Will mengepalkan tangannya kuat kuat. Ternyata berbicara dengan Anggi tidak membuat dirinya tenang.

"Anggi aku serius dengarkan aku! Aku tidak ingin menikahi mu!" Tegas Will dengan nada yang sangat tajam. Sangat mengerikan bagi siapa pun yang melihatnya.

"Kak Will sudah dong bercandanya! Nanti aku baper bagaimana?" Goda Anggi mengedipkan satu matanya.

Will merasa benar benar geram. Ternyata percuma ia berbicara dengan Anggi. Semuanya bertambah masalah. Sama halnya dengan Leksa. Tidak ada yang percaya jika Will ingin menikahi Anggun bukan Anggi.

'Aku harus bicara dengan Anggun sendiri!" Batin Will.

"Kak Will kapan mau menikahi ku?" Tanya Anggi tiba tiba.

"Anggi sudah berapa kali aku bilang--"

"Oh aku paham paham!" Celetuk Anggi memotong perkataan Will.

Will pun merasa lega saat Anggi bilang ia paham. Namun semua sirna saat ternyata Anggi malah memperburuk keadaan.

"Aku paham jika Kak Will sudah tidak sabar! Baiklah biar aku bilang pada Papa oke!?" Binar Anggi yang langsung memakan makanannya yang sejak tadi tersedia di depannya.

Will melototkan matanya saat mendengar pernyataan Anggi. Ia pun ingin sekali membantah ucapan Anggi namun semua di tahannya saat melihat Anggi yang tengah makan.

Ia pun menghela nafas dan memilih untuk pergi dari sana. Ia ingin segera berbicara dan menjelaskan semuanya pada Anggun sendiri.

"Aku mau pulang! Kau tetap di sini atau ku antar!" Dingin Will berucap.

"Kak Will mau kemana?" Tanya Anggi.

"Aku ada urusan!" Ketus Will.

"Bisa tidak aku ikut calon suamiku saja! Di rumah sepi karena Kak Anggun juga sedang kencan dengan Gavin!" Seloroh Anggi mengelap mulutnya.

"Kencan?" Tanya Will.

"Iya, awalnya Kak Anggun nggak mau tapi Gavin benar benar romantis. Bahkan ia membujuk dengan membawa bunga!" Jelas Anggi membuat mata Will memerah.

"Mereka cocok. Di saat Kak Anggun mau diajak Gavin langsung saja nyosor mencium pipi Kak Anggun!" Kekeh Anggi.

Tidak dapat dijelaskan bagaimana memanasnya hati Will saat ini. Will pun memejamkan matanya menahan semua gejolak yang ada di dalam hati dan pikirannya.

Semua kacau. Benar benar kacau. Ia menikahi Anggi bukannya Anggun. Bahkan Anggun sendiri memiliki calon suaminya sendiri. Benar benar niat Will yang sangat kacau.

"Kita pulang!" Ujar Will tiba tiba.

"Ayo!" Seru Anggi yang langsung menyambar tangan Will dan menggandengnya.

"Anggi lepaskan tanganmu!" Tegas Will.

"Ish Kak Will gak romantis kayak Gavin!" Gerutu Anggi.

"Oh mungkin kak Will malu ya! Iya udah deh nanti kalau sudah menikah saja! Kak Will kan memang dingin orangnya!" Seloroh Anggi.

Anggi pun langsung berjalan dan masuk kedalam mobil.

"Bagaimana aku harus menjelaskannya!" Gusar Will.

...🍀🍀🍀...

Di sisi lain di dalam mobil Gavin dan juga Anggun sedang dalam perjalanan pulang. Semua atas keinginan Anggun. Dan Gavin hanya menurutinya.

"Vin, boleh aku jujur?" Tanya Anggun tiba tiba.

"Ya!" Ujar Gavin.

Huft.

Terlihatlah anggun menghela nafasnya. Ia juga bingung dari mana ia memulai untuk bicara dengan Gavin bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki perasaan kepada Gavin. Namun ia juga tidak ingin menyakiti siapa pun.

Karena jika Anggun menolak lamaran Gavin maka yang tersiksa ada Anggi Will dan Gavin sendiri. Itulah yang membuat Anggun tidak memiliki pilihan lain.

"Jika kita menikah bisakah kau menungguku agar aku bisa mencintaimu?" Tanya Anggun dengan hati hati.

Gavin hanya tersenyum.

"Aku akan menunggumu!" Jawab Gavin.

"Gavin maafkan aku!" Lirih Anggun.

"Tidak! Aku yang memang mendadak sekali melamar mu! Kau menerima ku saja sudah cukup!" Ucap Gavin.

Anggun hanya diam. Ia benar benar belum berminat untuk menikah. Di tambah seseorang yang akan menikahinya juga bukanlah seorang yang ia cintai.

...🍀🍀🍀...

Bertepatan saat Gavin dan Anggun sampai di mansion. Will dan Anggi juga sudah berada di mansion. Namun bedanya Will ikut masuk sedangkan Gavin berlalu karena ada pekerjaan yang harus ia kerjakan karena Aven yang tengah sibuk dengan Lola.

Kini Will melihat sendiri bagaimana Gavin memperlakukan Anggun dengan sangat romantis. Bahkan semua itu tidak pernah ia lakukan kepada Anggun.

"Anggi kau masuklah dulu!" Pinta Will yang dituruti oleh Anggi.

"Jaga dirimu oke!" Seru Gavin mengelus rambut milik Anggun.

Anggun hanya tersenyum dan mengangguk.

Will yang melihatnya benar benar tidak mampu berucap. Kini bukan lagi jarum melainkan petir yang saat ini menyambar tubuhnya. Ia benar benar tidak menyangka semua berjalan berbeda dari arah keinginannya.

Gavin pun berlalu dan Anggun pun melangkahkan kakinya menuju mansion. Namun langkahnya terhenti saat manik matanya menatap sosok yang akan menjadi adik iparnya.

"Kak Will tidak masuk?" Tanya Anggun.

Will hanya mengangguk. Anggun pun seperti biasa ia akan segera berlari. Namun Will lebih dulu menarik pergelangan tangannya sehingga menghentikan langkahnya.

"Ada apa kak?" Tanya Anggun.

"Emm bisa tidak Kak Will melepas tangannya!?" Timpal Anggun.

Namun Will tetap diam. Tangannya masih menggenggam erat tangan Anggun. Bahkan saking eratnya membuat Anggun sedikit meringis.

"Kak Will sakit tanganku!" Pekik Anggun.

Will pun segera melonggarkan cengkeramannya tanpa melepasnya. Seakan akan ia benar benar tidak ingin Anggun menjadi milik orang lain.

"Aku ingin bicara denganmu!" Seru Will pada akhirnya.

"Baiklah kak tapi tanganku tolong lepasin!" Pinta Anggun dan Will pun melepaskan tangannya dari tangan Anggun.

"Aku tidak ingin menikahi Anggi!" Ujar Will tiba tiba

"Ha?" Heran Anggun.

Will pun menghela nafasnya.

"Aku tidak mencintainya!" Timpal Will.

"Jika Kak Will tidak mencintainya kenapa waktu itu kak Will melamar Anggi?" Heran Anggun yang masih bingung dengan semua pernyataan Will.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!