Tidak terasa kedua anak kembar Alvina dan juga Kevin sudah tumbuh menjadi dewasa,Elgara atau kerap di sapa El sudah tumbuh menjadi remaja yang tampan seperti ayahnya dan juga Kevyra atau kerap di sapa Rara menjadi gadis cantik sama seperti Alvina.
Seperti sekarang ini Vyra atau sering di sapa orang-orang dengan sebutan Rara sedang menuruni anak tangga untuk segera sarapan.
"Abang El! buruan, entar Rara telat!" teriakan meggemah di rumah Alvina dan kevin sudah terdengar pagi - pagi seperti ini.
Dengan santainya Elgara menuruni anak tangga dengan tas ia sampirkan di lengannya.
"Lama banget sih bang!" gerutu Vyra.
"Bawel amat sih lo, Ra," balas El lalu duduk di dekat Vyra.
Mereka sarapan Dengan hening tanpa Kevin, karna pagi tadi Kevin sudah berangkat kerumah sakit untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang dokter.Jadi, hanya Alvina saja sarapan bersama dengan kedua anak kembarnya.
"Rara sama bang El pamit bun, " pamit Vyra dan juga El.
"Hati hati sayang," balas Alvina
Alvina tersenyum hangat saat melihat punggung kedua anak-anaknya telah menjauh, ia tidak menyangka ia masih di berikan kesempatan untuk membesarkan kedua anak kembarnya.
Rara dan juga El telah sampai di sekolah SMA Garuda. Rara langsung Menghentakkan kakinya saat melihat gerbang sekolahnya yang menjulang tinggi sudah tertutup
"Mau ikut Abang nggak?" tawar El dengan santainya dengan tas ia sampirkan di lengannya sebelah.
"Mau panjat pagar lagi?"tebak Rara dengan Menyipitkan matanya kepada Elgara.
"Menurut Rara mau panjat tower," balas El Kepada kembaranya.
"Nanti kita di hukum sama kak Tegar," ucap Rara kepada Elgara.
"Mau di hukum sama Tegar atau guru BK botak," balas El.
"Yaudah deh, kita panjat pagar," ucap Rara final Kepada El.
Elgara dan Kevyra langsung berlari kebelakang sekolah untuk panjat pagar belakang Sekolah mereka.
"Akhirnya!" ucap Rara saat mereka berdua telah berhasil loncat.
Elgara dan Kevyra melangkahkan kakinya namun pergerakan kaki mereka terhenti saat mendengarkan nama mereka di sebut.
"Rara! Elga." Langkah Rara dan juga El terhenti.
Rara langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal saat melihat Tegar dengan wajah tampannya dan kacamata melekat di hidungnya.
Tegar menarik nafasnya sebelum berbicara kepada kedua orang yang sangat dia kenal.
"Kevyra Anastasya lo itu ketua osis kenapa lambat begini? Mana panjat pagar lagi," ucap Tegar kepada Rara.
"Maaf." Hanya kata itu saja yang mampu di keluarkan oleh Rara Kepada Tegar.
Tegar adalah wakil ketua OSIS, dia duduk di bangku kelas 2 SMA. Sedangkan Rara dan juga Elgara masih kelas sepuluh Rara saat itu iseng iseng mengajukan diri sebagai ketua OSIS dan hasilnya dia benar benar terpilih.
"Yang lo lakuin nggak baik di contoh buat yang lain Ra. Apa lagi lo itu Ketua OSIS, seharusnya lo yang berikan contoh sama murid murid SMA Garuda," tegas Tegar memberikan pemahaman kepada Rara sahabatya.
"Lain kali kalian berdua jangan ngulangin hal seperti tadi,ng nggak baik buat yang lain. Apa kata mereka saat tau ketua OSIS SMA Garuda panjat pagar," terang Tegar dengan tegas kepada Rara.
Sedangkan El langsung pergi meninggalkan Tegar yang masih memberikan ceramah untuk Rara.
Rara bernafas lega karna guru mata pelajaran matematika belum masuk ke dalam kelas IPS 1 kelas yang ia tempati
"Itu Rara," kata Tasya saat melihat Rara telah masuk ke dalam kelasnya.
Gadis yang sedang fokus membaca buku yang bernama Kayla mendongakkan kepalanya melihat ke arah pintu
yang di mana Rara telah berdiri
"Lo kenapa lambat Ra. Untung aja Bu Rika belum masuk," ucap Tasya kepada Rara yang telah duduk di bangku belakang.
"Kembaran gue mana." Bukannya menjawab Rara malah balik bertanya karna tidak melihat El di bangku paling pojok.bPadahal Rara yakin Elgara sudah duluaan saat Tegar masih menceramahi dirinya karena panjat pagar bersama Elgara.
"Palingan ke Roftop buat ngerokok." Kini Kayla yang menjawab dengan mata masih fokus ke arah buku pelajarannya.
Rara langsung beranjak dari kursinya namun pergelangan tangannya di cekal oleh Kayla "Mau kemana lo," tanya Kayla.
"Mau ke Roftop Kay. Lo sendirikan yang bilang kalau Abang El ada di roftop," ucap Rara kepada Kayla yang masih mencekal tanganya.
"Terserah lo aja deh,"ucap Kayla lalu melepaskan cekalan tangannya dari Rara.
"Sebagai ketua Osis yang baik, gue harus mencegah bi-" ucapan Rara langsung terputus.
"Jadi yang lo lakuin panjat pagar tadi itu bagus? balas Kayla Memutar bola matanya malas melihat tingkah Rara saat ini.
Uhuk...Uhuk...Uhuk...
Kayla dan Rara langsung menatap asal Suara yang tersedak minumannya adalah Tasya.
"Jadi benar lo panjat pagar Ra," ucap Tasya memastikan perkataan Kayla.
"Di paksa sama bang El," kata Rara karna yang ia katakan memang benar jika saudara kembarnya itulah yang memberikanya saran untuk panjat pagar
Tasya menggelengkan kepalanya ,"Sebagai ketua Osis nggak baik panjat pagar Ra, harusnya lo kasi contoh yang baik,"ucap Tasya kepada Rara.
"Nggak mampu jadi Bu ketos sok-sok'an nyalonin," cibir Kayla tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang di baca.
"Ka-" ucapan Rara langsung saja di potong oleh Kayla.
"Mau jawab cuman iseng- iseng nyalonin jadi ketua Osis? Dan pada akhirnya kepilih juga," kata Kayla menutup bukunya yang sudah di baca.
Rara hanya cengengesan ke arah kayla,"Nah itu udah tau," ucap Rara dengan senyuman yang membuat kedua sahabatnya geleng geleng kepala.
Kayla atau kerap di sapa Kay adalah salah satu sahabat Kevyra dan Tasya. Dia orangnya berbicara apa adanya mulutnya seperti boncabe Kayla merupakan gadis yang agak tomboy di SMA Garuda.
Tasya juga merupakan sahabat dari Kevyra dan juga Kayla dia orangnya bijak di antara Kevyra dan Kayla dia selalu bijak dalam menangani masalah di sekitarnya.
"Nah itu Abang El!" ucap Rara saat melihat saudara kembarnya telah masuk ke dalam kelas.
"Kerjaan lo ngerokok terus El," ucap Kayla saat Elgara melewati bangku Kayla yang langsung mencium bau rokok dari Elgara ,"perasan bapak lo kagak ngerokok." sambungnya.
"Perasaan emak lo kagak tomboy. Kok anaknya jadi preman sekolah," balas Elgara membuat Kayla terdiam dengan perkataannya.
"Udah deh El, lo balik gih ke bangku lo sana. Gue udah mau absen kelas," ucap Tasya. Tasya merupakan ketua kelas X IPS satu.
Sedangkan Rara hanya menggelengkan kepalanya karena sedari kecil Elgara dan juga Kayla tidak pernah akur.
Elgara langsung duduk dari tempat duduknya sedangkan Tasya sudah mulai mengabsen satu persatu teman kelasnya.
Rara berkacak pinggang di hadapan kakak kelasnya dan juga saudara kembarnya yang ketahuan bolos.
"Hobi banget sih bolos,"ucap Rara kepada pria Tampan di hadapannya.
"Kayak nggak pernah bolos aja lo Ra, "balas Asrifal.
Rara terdiam sejenak dengan ucapan Asrifal "Kak Rifal yah!nggak bosan apa ketinggalan kelas terus!"ucap Rara kepada Asrifal
Asrifal adalah anak dari Aska dan juga Rina, umurnya sekarang sudah 19 tahun.Selama ini dia ketinggalan karna keseringan bolos di saat jam pelajaran.
"Sengaja gue Ra, ketinggalan kelas!supaya gue bisa liat lo pake seragam SMA,"balas Asrifal dengan santainya.
"Nggak usah bo'ong yah kak Rifal!Rara tuh tau kalau kak Rifal keseringan bolos,"balas Rara menatap tajam ke arah Asrifal.
"Udah kelas 3 belum berubah juga."Semua pasang mata berbalik ke asal suara.
Mereka sudah tidak asing lagi dengan asal suara itu.Mereka sudah melihat Tegar dengan kacamata melekat di wajahnya serta buku yang selalu dia bawa kemana mana.
Tegar menghembuskan nafasnya panjang melihat saudaranya ketahuan bolos lagi.
"Apa enaknya bolos?"ucap Tegar dengan suara dinginnya serta gaya cool.
"Tuh kan!kak Tegar udah berubah jadi es balok,"gumam Rara.
Asrifal langsung tertawa bisa di katakan Asrifal dan Tegar mempunyai sifat yang beda jauh.Tegar oranganya tegas Tegar bukan orang irit bicara,dia selalu membawa buku kemana mana dan jangan lupa kacamata selalu melekat di wajahnya.Padahal matanya tidak bermasalah dia sama seperti Aska mempunyai wajah tampan sehingga kedua anaknya juga memiliki wajah yang tampan.
Sedangkan Asrifal oranganya badboy,humoris,dia selalu bersama dengan Elgara.Sudah tiga kali ini Asrifal tidak naik kelas karna keseringan bolos.Mau di bilang bodoh tidak juga.Karna Asrifal mempunyai IQ yang tinggi sama seperti Tegar.Hanya saja Asrifal masa bodoh untuk belajar.
Di sinilah Rifal dan Elga hormat di tiang bendera di tengah teriknya matahari siang ini.
"Gue duluan Ra,ada ulangan matematika,"pamit Tegar kepada Rara, "kalau pak Marzuki udah ada,lo bisa balik ke kelas,"sambungnya lalu pergi meninggalkan Rara.Rara hanya mengangguk mengiyakan ucapan Tegar lalu menatap punggung Tegar yang semakin menjauh.
"Hormat yang benar bang Elga!sama Kak Rifal!"teriak Rara karna melihat mereka berdua hanya saling mengobrol
Netra mata Rara langsung melihat ke arah seorang laki laki yang sedang duduk santai di dekat gerbang sekolah sambil mengisap rokoknya.
Sebelum menghampiri pria yang di lihat Rara merokok di dekat gerbang sekolah dia lebih dulu menghampiri Asrifal dan juga Elgara
"Awas aja yah!kalau Rara kesini kalian udah nggak ada,Rara akan laporin kalian sama pak Marzuki,"ancam Rara menatap tajam ke arah Rifal dan juga Elga.
"Tega bener lo Ra!sama Abang sendiri,"bukan Elga yang berbicara tapi Asrifal.
"Ini semua sudah peraturan! berani berbuat salah harus tanggung resiko! biar kulit kalian yang putih jadi hitam,"ucap Rara lalu melenggang pergi meninggalkan Rifal dan juga Elga.
Namun tiba tiba saja langkah kaki Rara terhenti karna penawaran dari Elga.
"Kalau Rara lepasin kita dari hukuman!Abang bakalan mintain nomor Nathan,"ucap Elga.Dia yakin penawaranya kali ini membuat Rara akan tergiur Elga tau kalau Rara sudah lama naksir kepada Nathan teman sekelas Tegar.
Rara membalikkan badannya,jujur saja Rara pertama kali most langsung suka kepada Nathan teman sekelas Tegar.Rara mengigit bibir bawahnya,ia takut melepaskan Elga dan juga Rifal kalau Tegar tau,dia yang akan kena ceramah panjang kali lebar dari Tegar.
"Yaudah deh!kalian bebas!tapi jangan bilangin sama Kak Tegar kalau Rara bebasin kalian,"ucap Rara kepada Elga dan juga Rifal.
"Nah gitu dong Ra,"ucap Rifal lalu duduk di pinggir pohon untuk berteduh.
"Bang Elga!ingat yah nomornya kak Nathan,"teriak Rara lalu benar benar -pergi meninggalkan Asrifal dan juga Elga.
"Tinggi juga selera Rara! naksir sama most Wanted,"ucap Asrifal mengibaskan tangannya karna keringat bercucuran di wajahnya.
"Lo liat aja nanti,"kata Elga tersenyum simpul lalu pergi meninggalkan Rifal yang masih setia mengibaskan tangannya.
"Parah lo El!tipu Rara pake nama si Nathan!"teriak Rifal.
Pria yang sedang merokok di dekat gerbang sekolah belum menyadari kedatangan Rara di sampingnya.Rara sudah sangat kenal siapa orang di hadapannya ini,dia sama seperti Asrifal tiga kali ketinggalan kelas,Rara menarik nafasnya panjang sebelum berbicara,karna yang ia hadapi kali ini bukan Elga atau Rifal.Yang di hadapin kali ini preman sekolah,tukang tawuran, tukang rokok, tukang buat masalah sama guru guru, Bahkan guru pun kewalahan menghadapi pria di hadapan Rara yang masih setia mengisap rokoknya.
Kali ini gue harus lebih tegas,meski badan gue nggak setinggi bunda!tapi gue harus buat kapok orang di hadapan gue ini .
"Kak Eza,"panggil Rara.
Seketika orang yang di sebut namanya menatap ke sampingnya dan sudah melihat Rara berdiri.
Laki laki itu adalah Frezan anak dari Ken dan juga Rindi.Semua murid murid SMA Garuda sudah tau siapa Frezan.Dia banyak di takuti di sekolah karna tatapannya yang sangat tajam serta kenakalannya sudah di ketahui orang orang di luar sana.Frezan atau kerap di sapa Eza orangnya sangat datar,irit bicara,dingin,raja jalanan.Bahkan tingkat kenakalanya di atas rata rata
Eza hanya melihat sekilas Rara lalu mengisap kembali rokoknya.
"Kak Eza kalau mau ngerokok jangan di lingkungan sekolah!"peringat Rara Kepada Eza yang masih setia mengisap rokoknya.
Rara sudah biasa melihat wajah dingin dari Tegar,tapi Tegar tidak irit bicara namun orang di hadapannya irit bicara.
Rara menarik nafasnya panjang lalu ia hembuskan pelan pelan,karna menghadapi Eza harus penuh kesabaran.
"Kalau kak Eza nggak berhenti!Rara Bakalan laporin sama Kak Tegar,"ancam Rara kepada Eza.
"Gue nggak takut,"ucap Eza dengan suara baritonya lalu pergi meninggalkan Rara.
Rara meneguk salivanya, bisa bisanya sahabatnya betah punya saudara kayak Eza.
Rara melihat punggung Eza semakin menjauh."Tante Rindi ngidamnya apaan sih!sampe sampe punya anak kelakuannya kayak Eza"
Ting
Handphone milik Rara bergetar menandakan adanya pesan.
"Yes"Rara langsung terlonjak girang saat pesan yang di terima dari Elga mengirimkan nomor Nathan padanya.
"Nggak sia sia gue lepasin bang Elga sama Kak Rifal kalau udah dapetin nomor kak Nathan,"gumam Rara dengan senyuman.Lalu jari lentiknya menyimpan nomor Nathan.
"Cuman gara gara nomor Nathan lo bebasin mereka berdua dari hukuman."
Suara dingin itu membuat Rara langsung Kicep
Di sinilah Rara hormat di tiang bendera menggantikan hukuman Asrifal dan juga Elga kembaranya.
"Kak Tegar udah belum nih!"Ucap Rara masih setia hormat kepada bendera merah putih di hadapannya "Kaki Rara pegal tau"Sambungnya
"Sepuluh menit lagi"jawab Tegar sembari melihat jam di pergelangan tanganya
"Tegar"panggil seorang gadis dengan rambut panjangnya serta senyuman melekat di wajah cantiknya
Gadis cantik yang bernama Adelia langsung menghampiri Tegar
"Kenapa?"Tanya Tegar masih fokus melihat ke arah Rara yang hormat di depan tiang bendera
"Entar siang lo ada waktu kosong?"Tanya Adelia kepada Tegar
"Gue sibuk!buat olimpiade Minggu depan"Jawab Tegar
Adelia atau sering di sapa dengan Sebutan Lia hanya mengangguk dengan ucapan Tegar
"Kalau gitu gue duluan"Ucap Lia dengan senyuman melekat di wajahnya dan di balas anggukan oleh Tegar
"Cie!di samperin gebetan"Ucap Rara.
"Lain kali jangan ngulangin kesalahan lo Ra!lo itu ketua osis!"Ucap Tegar tanpa berniat menjawab ucapan Rara tadi
"Ya maaf "Balas Rara dengan senyuman kikuk kepada Tegar.
Kring...
Bell pulang sekolah langsung berbunyi, semua murid murid SMA Garuda langsung memasukkan alat tulisnya kembali ke tas untuk segera pulang kerumahnya masing masing.
seperti sekarang ini Kayla mencari sesuatu di tasnya,namun tak kunjung ia temukan
"Masa hilang sih!"Gerutu Kayla masih mengobrak Abrik isi tasnya
"Ya ampun Kay!itu alat tulis kok pada jatuh"Ucap Tasya lalu mengambil buku dan juga pulpen Kayla yang jatuh di lantai
"Gue cari celana olahraga gue! perasaan gue simpan tuh celana di tas"Ucap Kayla menunjuk tasnya
"KAYLA"
Tasya dan Kayla langsung mengarahkan pandangannya ke asal suara
"Bisa kali Ra!nggak teriak teriak"Ucap Tasya.Untung saja di kelas hanya mereka bertiga
"Kalian cari celana olahraga kan"Ucap Rara dan di balas anggukan oleh Tasya dan juga Kayla
"Celana lo di tiang bendera!di jadi in kayak bendera"Ucap Rara
Sontak saja Kayla langsung beranjak dari kursinya dan segera keluar dari kelas untuk memastikan ucapan Rara
Kayla masih tidak percaya melihat celananya berada di tiang bendera berlambai lambai di terpa angin
"Elga mana?"Tanya Kayla saat melihat Rara dan Tasya membantunya untuk menuruni celananya
"Di parkiran nungguin gue"Jawab Rara
"Nih"Tasya langsung menyerahkan celana olahraga Kayla yang sudah berhasil ia turunkan
"Ini pasti kerjaan Elga "Ucap Kayla
Tasya dan Rara kompak mengedikkan bahunya kepada Kayla.
"Gue duluan yah!bang Elga udah nungguin gue"Pamit Rara dan di balas anggukan oleh Tasya karna Kayla sudah ke WC untuk mengganti rok sekolahnya menggunakan celana olahraga
Tasya masih setia menunggu saudranya.Ia mendudukkan bokongnya di kursi depan kelas saudaranya
"Tasya"
Tasya langsung melihat ke arah kirinya.Seseorang yang memanggil Tasya tersenyum ke arahnya.Tasya sudah tidak asing lagi bagi orang yang memanggilnya,salah satu most Wanted di SMA Garuda
"Iya kak"Ucap Tasya di sertai Dengan senyuman
Pria itu tertawa mendegerkan ucapan Tasya memanggilnya dengan sebutan kak.
"Lagi nungguin siapa?"Tanyanya
"Lagi nungguin Kak Frezan"Jawab Tasya
"Kalau kak Nathan lagi ngapain di sini! bukannya kelas kak Nathan di seblah yah"Ucap Tasya karna kelas Nathan berada di dekat perpustakaan.
"Gue nggak sengaja lewat sini,dan liat lo!jadi gue samperin"Jawab Nathan
Rara telah sampai di parkiran sekolah,ia sudah melihat saudara kembarnya sedang menunggu dirinya
"Lama banget sih lo Ra"Ucap Elga lalu memasang helm full facenya sembari memberikan jaketnya untuk kembaranya,karna mereka naik motor sedangkan rok sekolah yang di kenakan Rara pendek
"Ini semua salah bang El!siapa suruh gantung celana olahraga Kayla di tiang bendera"Balas Rara lalu memasang helm yang di berikan oleh Elga.
Elga tidak membalas ucapan Rara ia langsung melajukan motor trail nya
Tidak butuh waktu lama,Frezan langsung keluar dari kelasnya.Tasya bersyukur karna kali ini ia tidak mendengar kakaknya berbuat ulah di sekolah
"Gue duluan ya Sya"Ucap Nathan dan di balas anggukan oleh Tasya
Tasya dan Eza langsung berjalan ke parkiran.Eza langsung melajukan mobilnya keluar dari parkiran sekolah
......................
Kayla langsung mendudukkan bokongnya di sofa empuk di rumahnya,ia masih jengkel karena perbuatan Elga di sekolah tadi
"Kenapa Kay!"Tanya Ray saat melihat putri semata wayangnya yang memasang wajah yang tidak enak di pandang
"Gara Elga lagi"Tanya Sinta yang membawa secangkir kopi untuk Ray suaminya yang sedang membaca koran
"Kayla heran deh !om Kevin orangnya dingin,cool!nggak nakal! terus anak om Kevin si Elga jauh beda banget sama om Kevin"Ucap Kayla mengambil minuman yang di bawa oleh Sinta
"Papa juga heran! perasaan mama kamu nggak tomboy!kenapa anaknya jadi tomboy"Ucap Ray tanpa mengalihkan pandangannya dari koran yang ia baca
"Apaan sih pa"Ucap Kayla.Ia juga tidak tau mengapa ia menjadi gadis tomboy perasaan mamanya tidak memiliki gaya tomboy sedikit pun
Kayla langsung ke kamarnya yang berada di lantai dua.Setelah sampai di kamarnya ia langsung menghempaskan tubuhnya di ranjangnya
Elga langsung memarkirkan motor trail nya.
Dengan cepat Rara langsung masuk ke dalam rumahnya
"Assalamualaikum Bun"
Kevin dan Alvi langsung mengalihkan pandangannya ke asal suara,ia sudah melihat Rara dan Elga
"Waalaikumussalam"
Elga dan Rara langsung mencium punggung tangan Kevin dan juga Alvi
"Gimana sekolahnya hari ini Ra"Ucap Alvi merapikan rambut Rara
"Lancar kok Bun!coba bunda tanya bang Elga sekolahnya hari ini gimana"Sambungnya lalu pergi dari ruang tamu, meninggalkan bunda dan ayahnya serta saudara kembarnya
"Sekolahnya hari ini gimana El"Tanya Kevin dengan suara intimidasi untuk putranya
Alvi hanya menggelengkan kepalanya,ia sudah tau pasti Elga mengulanginya kesalahannya lagi di sekolah
"Seperti biasa! dapat hukuman dari Rara"Teriak Rara dari atas kamarnya lalu menutup pintu kamarnya,ia yakin Elga akan mendatangi dirinya jika ia sudah berbicara akan hal itu
Rara langsung melepaskan seragam sekolahnya.Senyum melekat di wajah Rara saat mengambil handphonenya, jari lentiknya mencari kontak yang di kirim oleh Elga tadi, nomor Nathan
"Bismillah Ra!kan malu kalau chatnya cuman di read"Gumamnya
Jari lentiknya mengetik untuk mengirim pesan kepada Nathan.
"Hay Kak Nathan !gue Rara kelas sepuluh IPS satu"
Rara langsung membuang handphonya di kasurnya saat melihat pesannya sudah terkirim
"Malu banget gue!kalau kan Nathan cuman read chat dari gue"
Ting...
Tegar yang sedang fokus membaca bukunya langsung beralih pada handphonya yang bunyi, menandakan adanya pesan.
Tegar menyeritkan alisnya saat melihat isi pesn yang ia terima,lalu matanya melihat profil wa yang mengirimkannya pesan
Senyum misterius terbit di bibir Tegar.Tegar tidak bodoh,ia yakin Rara kali ini dikerjain oleh Elga saat hukuman di berikan untuk Elga dan juga Rifal
"Gue kerjain lo Ra"Gumam Tegar lalu jarinya mengetik pesan
Tegar tertawa kecil saat membaca ulang pesan yang ia kirimkan untuk Rara, rasanya perutnya sangat geli saat membaca ulang pesan yang di kirim untuk Rara
Ting..
Rara langsung melihat handphonya...
"Gue udah kenal kok sama Lo!siapa sih yang nggak kenal Rara Anastasya!ketua OSIS SMA Garuda yang cantik dan manis"
Rara melototkan matanya saat membaca pesan dari Nathan yang sialnya itu nomor Tegar,Rara saja yang tidak tau jika Elga mengerjainya.Rara menggulingkan badannya di kasur mengigit bantalnya saat membaca pesan Nathan
Meski Rara heran saat melihat profil wa Nathan foto buku, sedangkan Nathan sangat suka bermain basket,namun itu tidak masalah bagi Rara
"Ya ampun!gue kira kak Nathan nggak bakalan balas chat gue"Ucap Rara masih dengan senyum melekat di wajahnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!