NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikahi Saudaraku

Prolog

Rumah yang terlihat begitu mewah sudah di dekorasi dengan sangat sederhana dan elegan . seakan ingin mengadakan sebuah acara , yaitu acara pernikahan yang hanya di hadiri para keluarga dan kerabat terdekat serta teman di kediaman Prabowo .

terlihat semua orang sangat bahagia dengan acara pada hari ini . Tapi , tidak dengan seorang wanita yang berdiam diri dengan tatapannya yang kosong dan sendu di hari pernikahannya di dalam ruang khusus mempelai wanita . dia adalah Dina , Dina tidak merasa bahagia sama sekali dengan pernikahannya .

sama halnya dengan seorang pria tampan yang sudah menggunakan pakaian pengantin dengan setelan jas yang melekat di tubuh kekarnya . membuat ke tampanannya semakin bertambah , dia adalah Diyan Endra Prabowo , seorang Dokter Spesialis Jantung di salah satu rumah sakit ternama di kotanya .

dia terpaksa menikah dengan Dina . hal itu terlihat di wajahnya yang datar tanpa ekspresi , tidak ada senyuman atau pun kebahagiaan di matanya . sungguh , dia sangat terpaksa menerima pernikahan yang akan segara berlangsung .

dirinya sudah duduk berhadapan dengan pria paru baya yang merupakan penghulu yang akan menikahkannya dengan wanita yang dia sebut ' kakak ' sejak kecil . serta , ada juga pria muda yang memakai kemeja batik dan papanya yang menjadi saksi Pernikahannya .

Kakak !?

bagaimana mungkin ?

tentu saja mungkin mereka bisa menikah , karena tidak ada hubungan darah .

sejak kecil , Dina dan Diyan selalu bersama sebagai teman dan saudara . tapi , mereka tidak menduga , jika hari ini status mereka akan tergantikan menjadi suami dan istri ketika sudah dewasa . Dina yang berumur 26 tahun , tamatan kuliah di kota J dan Diyan yang berumur 25 tahun tamatan kuliah di kota B , 2 tahun lalu dia sudah berprofesi sebagai Dokter Spesialis Jantung .

Dina waktu kecil di pertemukan dengan sebuah keluarga yang saat itu sedang bermain di sebuah taman , di Bandung. keluarga yang mau menerima dirinya , dirinya yang tidak memiliki nama maupun arah tujuan . Endra yang merupakan papa Diyan sengaja menjaga , merawatnya dan membesarkan seperti anaknya sendiri. ketika dewasa , Endra langsung mengatakan kepada putranya , jika harus menikahi Dina . mau tak mau dan suka tak suka . Diyan dan Dina menerima keinginan dalam bentuk permintaan dari pria paru baya yang mereka panggil papa.

waktu sudah menunjukkan jam 10 pagi , pada akhirnya sebuah ikatan suci pernikahan yang sakral akan di mulai . tapi , sebelum itu sang penghulu meminta untuk mempelai wanitanya di bawa ke pelaminan.

" Dina sayang " panggil wanita paru baya memasuki pintu kamar khusus mempelai wanita . dia memakai pakaian tertutup dengan kerudung yang menutupi mahkotanya , yaitu kepalanya

Dina yang sejak tadi memperhatikan cermin menatap wajahnya dengan sendu . kini , terganti menatap wajah wanita paru baya yang merupakan mama yang sejak kecil selalu menyayangi dan memberikannya cinta . seketika dengan cepat , dia langsung mengubah ekspresi dengan terlihat bahagia .

" mama " satu nama terucap dari bibir ranum , menatap wanita paru baya yang tersenyum hangat padanya dan dia juga berusaha tersenyum bahagia

" ayo sayang ... Diyan sudah menunggu mu " Goda Zaskia sambil mendekati wanita cantik yang telah memakai kebaya serta polesan make up di wajahnya . Dina yang sudah dianggap anaknya

Dina mengaguk sembari tersenyum dan berdiri . sehingga Zaskia memegang pundak Dina dan membawanya melangkah keluar ruangan menuju pelaminan yang sudah menantikan kehadiran mempelai wanitanya .

penyambutan dan pembukaan pun di mulai dengan Al-fatihah , tentunya setelah Dina sudah duduk di samping Diyan . pak penghulu memberikan tangannya untuk di terima Diyan dan langsung memulai ijab Kabul . sampai akhirnya terdengar bergema di aula rumah mewah keluarga Prabowo .

SAH !

SAH !

semua orang mengucapkan Alhamdulillah . karena acara pernikahan pada hari ini berjalan lancar dan dengan senyuman mereka mereka mengucapkan selamat pada orang tua Diyan dan pada sepasang pengantin yang telah resmi menjadi suami istri.

Namun , Dina dan Diyan hanya menunjukkan senyum dengan sangat terpaksa . tapi , tidak dengan Endra dan Zaskia yang begitu sangat bahagia . Suatu hal yang sudah mereka inginkan sejak beberapa tahun lalu , akhirnya terlaksana pada hari ini .

" entah aku harus bahagia atau tidak ? hanya karena melihat mama dan papa bahagia . aku Dina Zaskia Prabowo menerima hubungan pernikahan ini dengan lapang dada " dalam hati Dina .

Dina tersenyum melihat wajah orang tua yang membesarkannya sejak kecil begitu bahagia dalam pernikahannya ini yang di selenggarakan tidaklah mewah . cukup dengan hadirnya para kerabat dan teman maupun sahabat itu sudah lebih baik . serta dekorasi yang sederhana , tapi elegan terlihat indah .

" sungguh aku tidak menduga , jika yang menjadi istri ku adalah wanita yang sejak kecil ku panggil kakak . sungguh takdir begitu tak terduga " dalam hati Diyan .

Diyan juga menatap wajah orang tuanya yang sudah melahirkan dan membesarkan dengan begitu penuh kasih sayang dan cinta . tidak pernah membeda-bedakan dia , Dina dan adik perempuannya yang masih berstatus kuliah. dia ikut bahagia melihat orang tuanya bahagia , Terutama mamanya yang begitu cantik dengan polesan make up dan pakaian yang begitu tertutup dengan kerudung menutupi kepalanya tersenyum merekah dengan binar bahagia di mata mamanya.

" sayang ... kalo kamu capek . pergilah ke kamar , tapi harus di temani Diyan . putra mama yang tampan " ujar Zaskia begitu lembut pada putra dan menantunya , ralat ... lebih tepatnya putri kesayangannyanya .

" tapi ma ... " Diyan ingin menolah . Namun , perkataannya terpotong oleh permintaan sang mama tercintanya

" Diyan ... kamu gak boleh biarin istri kamu sendiri pergi ke kamar . sekarang bawa Dina bersama mu KE KAMAR MU " pinta Zaskia dengan menekan pada akhir katanya

" baiklah ma " Diyan menyetujui dengan pasrah . Dina hanya diam dan mengikuti langkah suaminya yang sudah melangkah lebih dulu di depannya

Zaskia yang melihat sikap dingin putranya terhadap Dina yang begitu berubah hanya tersenyum tipis menatap kepergian kedua sepasang suami istri yang baru saja menikah .

" Diyan ... semoga kamu tidak terlambat menyadari perasaan mu terhadap Dina . mama hanya bisa berdoa dengan pernikahan mu dalam HUBUNGAN RUMAH TANGGA mu " Gumam Zaskia . sampai akhirnya dia tak lagi melihat bayangan Dina dan Diyan yang hilang di balik pintu kamar yang berada di lantai atas .

" sayang ... kamu kenapa ? " tanya Endra pada istrinya , yang tiba mendekati dan merangkul pinggang istrinya yang masih terasa ramping . sehingga mempermudahkan tangannya melingkar di pinggang Zaskia

" aku hanya berpikir ... apa pilihan kita tidak salahkan dengan menikahkan Dina dan Diyan ? kamu tahu sendiri , putra mu itu begitu lambat dengan masalah percintaan . aku takut , jika dia bisa saja menyakiti Dina " jelas Zaskia menatap wajah suaminya

" kamu tenang saja . Dina pasti bisa menyadarkan putra kita , bahwa Diyan mencintai wanita yang sudah jadi istrinya dan bukan teman atau pun saudara lagi baginya . tapi , ISTRI " tutur Endra menyakinkan istrinya dengan menekan satu kata istri pada akhir kalimatnya

" kenapa kamu bisa yakin begitu ? apa kamu masih memikirkan masa lalu mu ? " Zaskia menatap suaminya dengan pura-pura kesal sambil melipat tangannya di perut

" eh ! bukan gitu sayang . itu sudah jadi masa lalu ku ... lagian aku sudah mengatakan semuanya pada mu dulu , saat kita menemukan Dina waktu kecilkan " jawab Endra yang mulai merasa tak tenang dengan istrinya yang tiba saja kesal padanya

Zaskia seketika tersenyum melihat wajah suaminya yang begitu menggemaskan .

" iya aku ingat ko Mas . aku hanya bercanda , takut banget ya lihat aku kesal " Goda Zaskia tersenyum manis

" jelas dong . gara - gara waktu kamu kesal dulu atau marah . kamu pergi waktu itu , hidup ku benar - benar hampa dan tidak berwarna dan aku sangat bersyukur ... orang tua ku menjodohkan aku dengan mu di hari aku sangat terpuruk waktu itu " ujar Endra . seketika teringat kenangan masa lalunya yang begitu penuh derita dan bahagia pada waktu yang hampir bersamaan berdatangan

" emm baiklah . aku tidak akan pergi meninggalkan mu lagi , karena aku juga sudah berjanji pada mu suami ku " Zaskia sangat senang hari ini . melihat putra sudah menikah dengan wanita yang sudah dia rawat dan dia besarkan dari kecil hingga sekarang ini. di tambah dengan sikap suaminya yang semakin mencintai dirinya , bahkan bisa di bilang , jika suaminya begitu bucin padanya

" terima kasih ... karena kamu hadir dalam hidup ku dengan memberikan warna dalam kebahagiaan dan penuh cinta dari mu . aku akan selalu mencintai mu istri ku " tutur Endra , kemudian dia mencium kening istrinya dengan perasaan bahagia , sangat bahagia

" aku juga mencintai mu suami ku " sahut Zaskia . menikmati sensasi hangat yang menyentuh keningnya dengan perasaan yang sangat bahagia .

masa lalu hanya sebuah waktu yang sudah lama pergi yang hanya bisa di jadikan pengalaman hidup atau pun di jadikan sebuah pelajaran dalam kehidupan menuju masa depan . ada yang bilang , jika masa lalu adalah sebuah kunci untuk mempererat hubungan terhadap pasangan yang sudah ada berdiri di sampingnya saat ini , atau kata lainnya sebuah pengalaman untuknya .

ada juga masa lalu di jadikan kenangan . yang mungkin sulit untuk di lupakan , ketika kebahagiaan akan hadir dalam kehidupannya yang penuh lika-liku dan macam-macam rintangan dan ujian dalam bentuk permasalahan . dalam hidup ini sudah menjadi takdir tiap orang , dengan cara mereka menjalaninya dan menghadapinya . dengan keyakinan dan usaha tanpa ada kata menyerah , jika percaya terhadap pasangannya .

sama halnya dengan Zaskia dan Endra yang memiliki kisah masa lalu yang berhubungan dengan hadirnya Dina . Di waktu Dina masih kecil , bagaimana kisahnya ? ketahuilah perjalanan cinta dalam HUBUNGAN RUMAH TANGGA Dina dan Diyan yang sudah terjalin dalam bentuk pernikahan yang telah di rencanakan oleh Endra dan Zaskia . orang tua yang telah membesarkan Dina dan Diyan dengan kasih sayang dan penuh cinta dan ada juga sebuah rahasia yang belum Dina dan Diyan ketahui yang masih tersimpan rapat oleh Endra dan Zaskia tentang kisah masa lalu .

...Bersambung...

Menjalani Pernikahan

" kenapa kau menerima pernikahan ini ! " ucap Diyan dingin

kini Diyan dan Dina berada di kamar hotel yang sudah di hiasi bunga mawar dan lilin kecil warna merah . sehingga dapat tercium bau bunga mawar dan bau wangi lilin . hal itu di lakukan oleh siapa lagi ? jika bukan Endra dan Zaskia .

Diyan hanya bisa melampiaskan kemarahannya dan beban hatinya pada wanita yang telah sah menjadi istrinya . dia sejak dulu ingin menolak , Namun , apa daya dirinya ? ketika sang papa Mala mengancam dirinya . dia terpaksa menikah wanita yang dari kecil besar bersama , menjadi teman dan saudara . Tapi sekarang ...

" aku juga terpaksa menjadi istri mu Yan ... aku ingin menolah permintaan papa . tapi aku ... aku tidak bisa melakukan itu ... tolong mengertilah ... jangan menekan ku dan menyalakan ku " lirik Dina dengan linangan air mata

Dina sejak tadi menahan mutiara di matanya dengan susah payah . Namun , sekarang , dia tak mampu lagi menampung air matanya . sehingga matanya memerah karena tangisnya yang perlahan luruh membasahi wajahnya cantiknya .

Dina terluka , kecewa dan sangat tersakiti dengan perkataan Diyan yang selalu menyalakannya sejak tadi . mengatainya dan memarahinya dengan kalimat yang begitu pedas . bahkan dia tidak menduga , jika Diyan yang dia kenal sejak dulu , kini begitu dingin padanya . membuatnya hanya menangisi apa yang sudah terjadi hari ini . dia membatin dalam diam dan tangisnya , menggerutuki takdirnya .

" kau tidur saja ! " hardik Diyan dan berlalu pergi meninggalkan Dina di kamarnya

Diyan sebenarnya tak tega menyalahkan Dina . Namun , dia butuh seseorang untuk menjadi pelampiasan rasa beban di hatinya . dia juga marah pada papa dan mamanya yang memaksa menikah wanita yang merupakan kakak baginya sejak masih kanak-kanak .

" sekarang aku harus apa ? sial ! bedebah dengan pernikahan ini ! " kesal Diyan dalam hatinya . pergi dari rumah di tengah dinginnya malam

sedangkan Dina meringkuk di ranjang hotel dengan ditemani cahaya lilin dan sinar rembulan dengan jendela terbuka di kamar itu . dia tiada henti hanya menangis sesenggukan . masih dapat terbayang apa yang terjadi belakangan hari ini .

saat dimana sikap Diyan tiba-tiba berubah padanya dan perkatanya yang dingin dan tajam menusuk relung hatinya .

" *jangan pernah dekat dengan ku ! "

" pergi kau ! "

" pergi sejauh-jauhnya . jangan perlihatkan wajah mu ! sok polos itu pada ku ! "

" aku pergi ! dan ingat ! jangan menghubungi aku !

" ku harap kau sudah menemukan orang tua mu yang asli itu* ! "

perkataan itu masih terdengar jelas di pendengarannya . sikap dingin dan perkataan tajam Diyan mulai terjadi sekitar Enam tahun lalu . kemudian , ketika Diyan kembali dari kuliahnya di Bandung , di saat itu juga . papa maupun mama mereka , meminta mereka menikah . walau awalnya mereka sangat menolah dengan keras . Tapi , pernikahan itu sudah terjadi dan sangat terpaksa.

" aku harus mencoba menjalani pernikahan ini " gumam Dina meyakinkan hatinya

Dina perlahan tertidur meringkuk kedinginan . dia merasa lelah menangis selama hampir satu jam di kamar hotel sendirian. bahkan langit begitu gelap , sudah tak ada lagi sinar rembulan malam dan bintang juga tidak menunjukkan wujudnya . semesta , seakan mengerti kesedihan dan kegundahan hati Dina dan Diyan .

Diyan berdiri di sebuah jembatan , menatap hamparan air yang begitu gelap dan tenang . kemudian dia menatap langit yang juga begitu tenang , dia menebak , jika tak lama lagi bumi akan segera menangis.

Diyan menghela nafas " dengan terpaksa aku harus menjalani pernikahan ini . lagian juga ... aku dan Dina tidak memiliki hubungan darah "

Diyan tidak pernah memikirkan akan menikah wanita yang merupakan kakak baginya . Tapi , saat ini dia hanya bisa pasrah menjalani suratan takdirnya dalam hubungan rumah tangga atau lebih tepatnya kehidupan pernikahannya akan segera dia mulai .

" aku pasti bisa ! " gumam Diyan menyakinkan hatinya

Diyan kemudian kembali kembalinya . sudah cukup baginya menenangkan hati dan pikirannya selama hampir dua jam berdiri di jembatan yang cukup panjang itu . Diyan mengemudikan mobilnya menuju hotel tempat dia menginap dengan istrinya .

sampai di kamar hotel dan ketika membuka pintu . Diyan dapat melihat Istrinya tidur dengan posisi meringkuk . kemudian dia menyelimuti tubuh mungil istrinya dan menutup pintu jendela kamar balkon hotel . setelahnya dia ikut tidur di samping Dina , kemudian dia berkata ...

" maafkan aku kak . aku hanya ingin melampiaskan rasa kecewa dan sakit hati ku . maaf ... aku tidak akan mungkin lagi menjadi Diyan yang dulu ... " lirik Diyan .

kemudian Diyan ikut memasuki alam mimpi dengan tidur seranjang bersama Dina , istrinya . tentunya Diyan sangat menjaga jarak dari tubuh mungil sang istri dan bahkan membuat guling sebagai pembatas diantaranya dengan istrinya . agar dirinya tidak kiflah , karena dia juga pria normal .

keesokan pagi , sinar mentari matahari menelusup masuk melalui sela jendela kamar hotel yang bercat putih itu . langit membiru dengan awan putih sebagai teman di hari pagi .

Dina perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya yang menelusup memasuki Indra penglihatannya . Namun , ketika matanya sudah dapat menyesuaikan cahaya matahari . dia langsung berteriak karena sangat terkejut.

Aaaaaaaaa

...Bersambung...

Hari Pagi Baru

Sinar rembulan berganti dengan sinar matahari pagi . Dina perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya yang menelusup memasuki Indra penglihatannya . Namun , ketika matanya sudah dapat menyesuaikan cahaya matahari . dia langsung berteriak ketika matanya langsung di suguhkan sebuah wajah pria .

Aaaaaaaaa

Diyan membuka matanya dan langsung mendekap mulut Dina dengan tangannya . seketika Dina terdiam , menatap pria di depannya dengan tubuh yang mendadak kaku membeku . karena untuk pertama kalinya , dia tidur seranjang dengan seorang pria .

" bisa diam ! pagi-pagi Uda ribut aja " kata Diyan yang terdengar parau . Dina tidak merespon , hanya diam menatap Diyan . seakan Dina lupa , pria di depannya sudah menjadi suaminya

Diyan Kemudian menarik tangannya dan dia sempat terkejut . saat tahu , tubuhnya dengan tubuh ramping Dina menempel dan bahkan tak menyisakan jarak sedikit pun . bahkan tangannya terjepit oleh tubuh Dina dan Diyan sudah menebak . jika dirinya dan Dina tidur berpelukan dalam Kehangatan .

Diyan sadar , dia langsung turun dari ranjang dan berdiri membelakangi Dina " bersihkan dirimu , setelah itu kita pulang " ujar Diyan datar

Diyan pergi keluar kamar dan lagi - lagi meninggalkan Dina sendiri yang masih membisu dengan apa yang baru saja terjadi . Dina Kemudian bangun , tapi duduk di ranjang dengan tatapan bingung dan terkejut .

" Kenapa aku bisa lupa ? bila diri ku ini sudah menjadi istrinya ... dan tentu saja . jika dia ... tidur seranjang bersama ku " Gumam Dina

selama 5 menit Dina terdiam . ketika sadar dan ingat dengan perkata pria yang telah berstatus suaminya dan bukan lagi adiknya . dia langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri . setelah selesai , dia hanya memakai bathroom kamar mandi hotel yang sudah di sediakan . karena dia lupa mengambil pakaian gantinya , akibat terburu-buru .

ketika sudah selesai memakai baju , Kemudian dia mencoba menghubungi nomor seseorang . Pada akhirnya di sambungan yang ke tiga , orang seberang akhirnya mengakat telponnya . siapa lagi yang dia telpon ? jika bukan Diyan , suaminya !

" aku sudah siap . emm... aku .. eh kamu .. " Dina ragu memanggil orang seberang telpon dengan sebutan apa ? suami ? kamu ? atau Diyan . jika di pikiran merasa tak nyaman juga tak sopan . tapi perkataannya terpotong , ketika orang seberang menjawabnya

" aku segera datang " jawab Diyan

Tut . Telpon mati sepihak dari Diyan dan Dina hanya berusaha untuk memahami sikap suaminya yang tidak seperti dulu , sebagai saudaranya atau pun adiknya , hanya akan tetap menjadi suaminya .

Dina pun terdiam dengan duduk di pinggiran ranjang sambil tangannya tetap menggenggam ponselnya . tatapan mata Dina , tiba saja menjadi begitu sendu . ketika teringat Kenangannya dengan Diyan waktu 6 tahun belakangan sampai hari pernikahannya tiba . mengingat sifat Diyan yang tiba saja berubah padanya .

Diyan dulu adalah karakter pria yang begitu lembut dan hangat . serta sangat suka bercanda dan terutama sikapnya selalu dia utamakan kepada wanita yang dianggap kakak dan juga teman dan bahkan teman sekolah mereka sempat berpikir , jika Dina dan Diyan terlihat seperti sepasang kekasih bukan saudara atau pun teman . Tapi , sikap Diyan berubah menjadi begitu dingin dan perkataannya begitu tajam tidak selembut dulu di jaman mereka berdua menjadi dewasa .

Dina hanya bisa tersenyum menjalani pernikahan yang telah di takdirkan tuhan untuknya dan telah di laksanakan oleh Endra dan Zaskia yang merawatnya sejak kecil yang telah menjadi orang tuanya . kini senyuman itu seakan tidak memiliki beban apa pun , seakan dia merasa hidup dalam mimpi . ya ! Dina berharap kehidupan pernikahannya ini hanya mimpi . Namun , dia bisa apa ? jika pernikahan yang telah menjadikannya status Istri adalah nyata.

" Hari pagi baru ku telah ku mulai dengan status ku dalam berkedok istri . istri Diyan Endra Prabowo , seorang dokter tampan " lirik Dina sembari tersenyum dengan tatapannya yang sendu

Tiba saja pintu terbuka dan seketika Dina menatap ke arah pintu . di sana dia sudah melihat pria yang telah berstatus suaminya , dan bukan lagi saudara atau pun teman .

Diyan menatap sekilas wajah wanita yang telah menjadi istrinya . walau sekilas dia menatap mata dan wajah istrinya , dia tahu ... jika wanitanya merasakan kesedihan . sama halnya dengan dirinya sendiri , kemudian dia langsung masuk kamar mandi , tanpa berucap kata .

Dina menghela nafas berat , seakan beban hatinya dapat terbuang .

" aku harus siap , jika ... dia meminta sesuatu pada ku , karena kata mama aku harus menuruti perkataan suami ku . Walau dia ... saudara ku " kata Dina lirik dalam hatinya

beberapa menit kemudian , Diyan keluar dari kamar mandi dengan baju yang sama dan rambut yang basah . sehingga ketampanan bertambah , membuat Dina mematung melihat Diyan yang menjadi sosok pria dewasa dan bukan lagi sosok remaja yang pergi meninggalkannya untuk kuliah .

Karena saat Diyan pulang dari Bandung dan telah selesai masa kuliahnya . papa Endra langsung menikahkan mereka berdua dan baru sekaranglah Dina melihat Diyan yang menjadi pria dewasa .

" apa yang kau lihat ! cepat bereskan barang mu , dan jangan meninggalkan apa pun " kata Diyan . menyadarkan Dina

" I..ya " sahut Dina dengan pipi yang dapat dia rasakan panas dan bisa di tebak , bila pipinya sudah memerah . Tapi , ada rasa sakit , mendengar suara Diyan yang dingin

Diyan keluar dari kamar , dan di ikuti oleh Dina . Dina sudah sempat membereskan barangnya dan Diyan . karena barang mereka berdua tidaklah banyak , hanya beberapa saja . kini di dalam mobil , Diyan yang mengemudi dan Dina menatap keluar jendela . mereka berdua sama-sama diam , memikirkan apa yang harus mereka lakukan ? dengan status mereka berdua sekarang .

Dalam kesunyian diantara Diyan dan Dina . hanya di temani suara klekson kendaraan lain yang berada di sekita mereka , berlalu lalang melintas dan berjalan . sampai menit kemudian , mobil berhenti di depan rumah mereka yang baru . Rumah tempat Dina dan Diyan menjalani kehidupan yang baru , dengan status yang baru , yaitu suami dan istri .

Dina dan Diyan turun dari mobil . Diyan membuka pintu , Kemudian dia dan Dina masuk selangkah . Tapi , tiba saja terdengar suara yang terdengar begitu bahagia dari rumah . Seakan , kehadiran mereka berdua sudah di nantikan sejak dulu .

" Selamat datang pengantin baru " serentak Endra dan Zaskia

Dina tersenyum semanis mungkin " Pengantin baru ? ya ... lagi - lagi aku lupa . akibat kebanyakan diam ... " dalam hati Dina

Diyan tetap pada sikap dingin dan wajah datarnya " pengantin tak bahagia lebih bagus mama , papa " dalam hati Diyan

" kenapa hanya diam saja ? apa kalian ada masalah ? atau jangan-jangan kalian berdua bertengkar ! ya ? " cecar Zaskia cemas melangkah mendekati pengantin baru

" Bukan ma " jawab Dina cepat " mungkin karena Dina merasa lapar " jelasnya terkekeh geli menghilangkan kecemasan di wajah Zaskia

" Ma ... apa kamu mendengarkan ma ? anak kita merasa lapar ... sepertinya mereka berdua begadang semalaman " ujar Endra tersenyum penuh arti menatap pengantin baru

" iya Pa . mama mendengarnya , sepertinya ... akan segera hadir makhluk kecil " sahut Zaskia

Diyan yang mendengar perkataan orang tuanya dan tau arah pembicaraan membuatnya mendengus kesal .

" itu tidak akan " kata Diyan , kemudian pergi ke kamarnya . Endra dan Zaskia hanya tersenyum melihat kepergian putra mereka

Dina yang semakin merasa bingung dengan arah pembicaraan orang tuanya atau mertuanya dan suaminya . dia tidak mengerti apa yang mereka maksud . sikap Dina yang polos , karena sewaktu kecil sampai dewasa , dia lebih sering di rumah . bila keluar , dia akan pergi , jika ada yang mengajaknya . seperti teman , dan pacar . pacar ? lebih tepatnya mantan pacar , Dina pun pergi ke kamarnya dengan perasaan kalut dan tentunya dia sudah izin pada Endra dan Zaskia , bila dia ingin istirahat .

sedangkan Diyan berbaring di ranjangnya dengan menatap langit kamarnya .

" Hari pagi baru ku di mulai menjadi seorang suami " ujarnya , Kemudian menghela nafas kasar dan berusaha memejamkan mata , akhirnya terlelap tidur memasuki alam mimpi .

...Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!