# Pembaca setia, maaf atas ketidaknyamanannya setiap 2 eps novel author gabung karena max per eps harus 1000 kata, trims.🤗
# Plagiarisme tidak author benarkan, author akan menuntut orang yang mengklaim hasil karya author.
#Selamat membaca😍😘
Rosi terlahir dari keluarga yang kaya raya, namun berantakan. Ayahnya suka bermain wanita, dan menghamburkan uangnya di meja judi, dan bar-bar mewah dikota. Ibu Rosi adalah seorang sosialita yang gemar mengkoleksi tas-tas mewah, dan menghamburkan uangnya untuk meningkatkan status sosial. Karenanya perusahaan yang dibangun kakek buyut Rosi, Tuan Kim hancur setelah 15 tahun dikelola ayah Rosi. Ayah Rosi adalah anak tunggal dan pewaris utama Perusahaan Kim. Ayah Rosi dijodohkan dengan ibu Rosi, sehingga membuat Ayah Rosi frustasi, ditambah lagi sepeninggal Tuan Kim. Kehancuran demi kehancuran mulai membayang-bayangi perusahaan yang sudah bertahun dibangun dengan susah payah oleh Tuan Kim. Ditambah lagi pengkhianatan karyawan didalam kantor menambah daftar panjang ketidak cakapan ayah Rosi.
Seketika Rosi yang biasa hidup bergelimang harta harus menerima kenyataan, ayahnya dipenjara. ibunya lari dengan pria hidung belang. Dan dirinya terpaksa bertahan hidup seorang diri di tengah kejamnya kota metropolitan. Rosi hidup dari sisa tabungan ayahnya yang sudah di persiapkan untuk sekolah Rosi. Karena seluruh aset dan harta kekayaan sudah disita oleh bank.
Rosi mengontrak disebuah rumah kecil dengan bekal 1 milyar dari ayahnya. Dia di haruskan berhemat untuk menghidupi dirinya sendiri hanya uang itulah satu-satunya harapan hidup Rosi. Nama Kim Rossy, sudah tidak bersinar lagi. tidak ada yang mengenal gadis glamor yang biasa menyewa bar-bar mewah. Hanya label Anak miskin, bangkrut lah yang disandangnya.
"Jessica...!!!!" teriak Rosi didepan sekolahnya, "Eh anak miskin, kasian deh lo udah ga kaya lagi? hellow!!! gue gak bisa lagi temenan sama lo kita udah gak selevel say. Pergiii lo sana...!!!" temen dugem Rosi, Jessica menghindari Rosi berlalu dengan mobil sportnya. Rosi diam. beberapa orang yang dilaluinya berbisik-bisik menceritakan kehancuran bisnis dan keluarga Rosi. Semua menjauhinya. Rosi sangat terpukul. Sebenarnya ia sudah biasa tanpa orang tua karena keduanya sibuk dengan urusan orang dewasa yang tidak dimengerti oleh remaja seusia Rosi, yang ia tahu kedua orang tuanya selalu tidak ada dirumah dan pulang larut malam bahkan pagi. Hidup dengan label miskin dan broken home adalah hal baru baginya.
Disudut sekolah dibawah pohon rindang, Rosi menghirup dalam rokok sembari menangis. Hatinya terluka. Semilir angin mempermainkan rambutnya. "Seandainya kakek masih hidup, tentu semua tidak hancur begini" isaknya. Guru mendapati Rosi dan menghardiknya "Rosii, Rosiii, hidup sudah hancur malah dihancurkan lagi, mau jadi apa kamu?!" teriak Ibu BK (Bimbingan Konseling). Rosi terkejut, dan membuang rokoknya. Ia tidak bisa berkata-kata. Ibu BK lalu membawanya ke ruang BK, Rosi pun diceramahi seharian.
Sepulang sekolah Rosi berniat ke bar langganannya, namun Rosi bertekad untuk tidak menggunakan uang pendidikan dari ayahnya. Iseng-iseng Rosi mencari informasi cara cepat mendapatkan uang. Akhirnya didapatlah informasi kencan berbayar alias kencan palsu dengan menyewa seorang wanita atau pria dengan kriteria khusus. Karena kecantikannya Rosi di kontak oleh seorang pria dengan akun bernama Mr. D.
Kemudian beberapa saat berlalu ada pesan di
hp Rosi,
"Hotel Louise, pukul 8 malam, dress Merah, tarif 2 jt."
Rosi bingung, ia butuh uang itu untuk membiayai kehidupan hedonnya, disisi lain ia takut karena pertama kalinya ia melakukan hal gila ini. Ditengah pertentangan dalam hatinya, ia mengikuti arahan dari Mr. D. Setibanya didepan Hotel, seorang pria tampan menghampiri Rosi, tingginya sekitar 180 cm, rambutnya agak panjang ikal, baunya sangat harum, umurnya sekitar 35 tahunan.
"Kamu Rosi?, hai saya David. Selama bersama saya namamu adalah Angel. Pegang tangan saya, dan jangan berbicara ketika tidak saya minta." Pria itu menyodorkan tangannya.
Rosi tertegun, dan tidak menjabat tangan pria itu. Karena ketampanan pria didepannya sudah membius Rosi seketika. Belum pernah Rosi melihat pria setampan David selama hidupnya. Pria itu meraih tangan Rosi dan dengan gugup Rosi menggandeng tangan David, jantung Rosi berdegup kencang, namun karena profesionalitas ia tidak mau menghancurkan karirnya menjadi teman kencan bayaran untuk pertama kalinya!!
...Cabernet Sauvignon...
Rosi menggandeng tangan David memasuki pesta makan malam di Hotel Louise, setiap orang menggunakan pakaian formal di dalam ruangan. Kemudian David disapa oleh seorang pria "Hai David, ini siapa? wah sekarang sudah memiliki calon ya?" David tersenyum "Ini tunanganku, Angel.."
"Wah kenapa tidak mengabari kami?!! ini harus di umumkan!, kau ini!!" Pria itu berbicara beberapa saat dengan David, Rosi terkejut. Dalam hatinya bingung, dan terkejut bercampur aduk. Ia tidak tahu ini acara apa, dan diam saja diakui seorang pria asing bahwa dia tunangannya. Tapi demi uang dia tetap diam!
Beberapa waktu kemudian mereka duduk berempat dimeja yang sama. Pria yang mengajak David bicara bernama Andrew, sedang wanita yang bersamanya bernama Alyne. Andrew dan David merupakan sahabat lama. Hal ini diketahui Rosi dengan menguping percakapan David sembari terus menebarkan senyum.
"Btw, nama gadis ini siapa David?" tanya Andrew
"Aku Ro" sahut Rosi "Angel!" potong David.
malam itu mereka berempat minum Wine Cabernet Sauvignon dan makan steik domba. Rosi sangat gembira karena keduanya merupakan favorit Rosi.
Sepulangnya dari pesta makan malam. Rosi meminta penjelasan David.
"Tuan, kenapa kamu memperkenalkan saya dengan nama Angel?" tanya Rosi.
"Angel, itu adalah nama yang cocok untukmu" sesingkat itu. Malam itu Rosi diantar David pulang ke rumah menggunakan mobil sportnya. David memberikan amplop coklat berisi uang ke Rosi. Rosi sangat senang, dan mengatakan "Terimaksih Tuan tampan, lain kali panggil aku lagi ya!"
David memandang Rosi dalam seperti mengenang sesuatu. Rosi beralih dan berjalan ke rumahnya dengan, lekuk pinggang yang menggoda dress yang dikenakkan Rosi sangat seksi dan pas ditubuhnya yang tinggi semampai.
David memutar mobil dan melaju meninggalkan rumah Rosi. Setiba dirumah Rosi, menghitung uang pemberian David, berjumlah 2,5 jt. Demi menjaga profesionalitas, Rosi menulis pesan pada David.
"Tuan, uangmu lebih 500. Aku tidak bisa mengembalikannya, karena uang ini sudah kau berikan padaku. Sebagai gantinya aku akan menciummu besok"
niat Rosi hanya sekedar main-main tidak disangka pesan tersebut terkirim dan langsung dibaca oleh David.
"Aku akan mengambil kembalianku suatu saat."
Rosi bingung, kenapa David menulis 'suatu saat'. Namun karena kantuk yang menyerangnya, maka Rosi memutuskan untuk tidak membalas pesan David. Rosi mengganti dressnya dengan piyama longgar dan berbaring di kasurnya sembari tersenyum puas. Mengingat apa yang sudah dialaminya malam ini. Pria tampan dan wangi, Wine berkualitas, steik daging. Malam ini sangat perfect. Dalam hati Rosi berkata, setidaknya malam ini sudah sedikit menghibur kehancuran hidupku.
Keesokan harinya, Rosi mandi dan sarapan roti lalu menunggu bus di halte. Sesampainya didepan gerbang sekolah, peristiwa membahagiakan semalam masih terbayang dibenaknya. Namun semuanya musnah ketika dia menemukan kelas heboh. Jessica memamerkan tas Chanel terbarunya, siswi mengerumuni Jessica untuk melihat tas terbarunya. Rosi melihat tak suka kearah Jessica.
"Sudah, sudah nanti leceet tas gueee....!!" teriak Jessica. Kemudian kerumunan bubar, Jessica melihat kearah Rosi. "Eh miskin, lo ga mampu kan beli tas begini?! kampung lo!" ejek Jesicca pada Rosi. "Gue bisa beli tas begitu, tapi gue males ngikut-ngikut lo. Bangsat kampung..!" balas Rosi.
Jessica tersenyum mengejek. Diam-diam Rosi melihat tas Jessica dalam hatinya dia menginginkan tas yang sama. Tapi ia tahu uangnya tidak cukup untuk membeli tas itu karena sudah terbayang olehnya. Alangkah mahal tas Chanel tersebut.
Sepulang sekolah, Rosi membeli rokok, kacang dan bir. kemudian memasukkannya kedalam tas. Dirumahnya Rosi mendengarkan musik dan mulai minum serta merokok. Tidak ada yang melarangnya karena ia tinggal sendiri.
Kemudian bel rumah Rosi berbunyi, terpaksa ia berdiri dan membukakan pintu. ternyata disana sudah berdiri Tuan David..!!! Rosi terkejut dan mebuang rokok dimulutnya buru-buru. David memandanginya dalam-dalam. Rosi diam kemudian David mendekatkan wajahnya ke Rosi. Rosi terdiam dan menutup matanya. Mulut Rosi sudah pasrah jika akan dicium oleh David...
(BERSAMBUNG)
Rosi menggandeng tangan David memasuki pesta makan malam di Hotel Louise, setiap orang menggunakan pakaian formal di dalam ruangan. Kemudian David disapa oleh seorang pria "Hai David, ini siapa? wah sekarang sudah memiliki calon ya?" David tersenyum "Ini tunanganku, Angel.."
"Wah kenapa tidak mengabari kami?!! ini harus di umumkan!, kau ini!!" Pria itu berbicara beberapa saat dengan David, Rosi terkejut. Dalam hatinya bingung, dan terkejut bercampur aduk. Ia tidak tahu ini acara apa, dan diam saja diakui seorang pria asing bahwa dia tunangannya. Tapi demi uang dia tetap diam!
Beberapa waktu kemudian mereka duduk berempat dimeja yang sama. Pria yang mengajak David bicara bernama Andrew, sedang wanita yang bersamanya bernama Alyne. Andrew dan David merupakan sahabat lama. Hal ini diketahui Rosi dengan menguping percakapan David sembari terus menebarkan senyum.
"Btw, nama gadis ini siapa David?" tanya Andrew
"Aku Ro" sahut Rosi "Angel!" potong David.
malam itu mereka berempat minum Wine Cabernet Sauvignon dan makan steik domba. Rosi sangat gembira karena keduanya merupakan favorit Rosi.
Sepulangnya dari pesta makan malam. Rosi meminta penjelasan David.
"Tuan, kenapa kamu memperkenalkan saya dengan nama Angel?" tanya Rosi.
"Angel, itu adalah nama yang cocok untukmu" sesingkat itu. Malam itu Rosi diantar David pulang ke rumah menggunakan mobil sportnya. David memberikan amplop coklat berisi uang ke Rosi. Rosi sangat senang, dan mengatakan "Terimaksih Tuan tampan, lain kali panggil aku lagi ya!"
David memandang Rosi dalam seperti mengenang sesuatu. Rosi beralih dan berjalan ke rumahnya dengan, lekuk pinggang yang menggoda dress yang dikenakkan Rosi sangat seksi dan pas ditubuhnya yang tinggi semampai.
David memutar mobil dan melaju meninggalkan rumah Rosi. Setiba dirumah Rosi, menghitung uang pemberian David, berjumlah 2,5 jt. Demi menjaga profesionalitas, Rosi menulis pesan pada David.
"Tuan, uangmu lebih 500. Aku tidak bisa mengembalikannya, karena uang ini sudah kau berikan padaku. Sebagai gantinya aku akan menciummu besok"
niat Rosi hanya sekedar main-main tidak disangka pesan tersebut terkirim dan langsung dibaca oleh David.
"Aku akan mengambil kembalianku suatu saat."
Rosi bingung, kenapa David menulis 'suatu saat'. Namun karena kantuk yang menyerangnya, maka Rosi memutuskan untuk tidak membalas pesan David. Rosi mengganti dressnya dengan piyama longgar dan berbaring di kasurnya sembari tersenyum puas. Mengingat apa yang sudah dialaminya malam ini. Pria tampan dan wangi, Wine berkualitas, steik daging. Malam ini sangat perfect. Dalam hati Rosi berkata, setidaknya malam ini sudah sedikit menghibur kehancuran hidupku.
Keesokan harinya, Rosi mandi dan sarapan roti lalu menunggu bus di halte. Sesampainya didepan gerbang sekolah, peristiwa membahagiakan semalam masih terbayang dibenaknya. Namun semuanya musnah ketika dia menemukan kelas heboh. Jessica memamerkan tas Chanel terbarunya, siswi mengerumuni Jessica untuk melihat tas terbarunya. Rosi melihat tak suka kearah Jessica.
"Sudah, sudah nanti leceet tas gueee....!!" teriak Jessica. Kemudian kerumunan bubar, Jessica melihat kearah Rosi. "Eh miskin, lo ga mampu kan beli tas begini?! kampung lo!" ejek Jesicca pada Rosi. "Gue bisa beli tas begitu, tapi gue males ngikut-ngikut lo. Bangsat kampung..!" balas Rosi.
Jessica tersenyum mengejek. Diam-diam Rosi melihat tas Jessica dalam hatinya dia menginginkan tas yang sama. Tapi ia tahu uangnya tidak cukup untuk membeli tas itu karena sudah terbayang olehnya. Alangkah mahal tas Chanel tersebut.
Sepulang sekolah, Rosi membeli rokok, kacang dan bir. kemudian memasukkannya kedalam tas. Dirumahnya Rosi mendengarkan musik dan mulai minum serta merokok. Tidak ada yang melarangnya karena ia tinggal sendiri.
Kemudian bel rumah Rosi berbunyi, terpaksa ia berdiri dan membukakan pintu. ternyata disana sudah berdiri Tuan David..!!! Rosi terkejut dan mebuang rokok dimulutnya buru-buru. David memandanginya dalam-dalam. Rosi diam kemudian David mendekatkan wajahnya ke Rosi. Rosi terdiam dan menutup matanya. Mulut Rosi sudah pasrah jika akan dicium oleh David...
(BERSAMBUNG)
# Pembaca setia, maaf atas ketidaknyamanannya setiap 2 eps novel author gabung karena max per eps harus 1000 kata, trims.🤗
# Plagiarisme tidak author benarkan, author akan menuntut orang yang mengklaim hasil karya author.
#Selamat membaca😍😘
"Maaf, Rosi kau minum minuman keras ya?" tanya David sembari menggelengkan kepala miris.
Rosi mundur dan menutup mulutnya. "Ada apa tuan kemari?" tanyanya gugup
"Ohhh, hmm saya kemari. Ingin membicarakan suatu hal denganmu. Boleh saya masuk?"
"Silakan tuan" Rosi berjalan kearah ruang tamu dengan hot pants pendek dan kaos putih, rambutnya disanggul kusut. Mempersilakan David duduk.
"Teh atau kopi tuan?" walaupun kasar dan bar-bar Rosi tau etika bertamu, apa lagi tamunya sekelas Tuan David, dalam hatinya tersenyum
"Teh" jawab pria itu singkat. Diluar rumah terdengar gerimis air hujan, udara dingin menyeruak memasuki ruangan. Kontrakan Rosi memang berada di ujung jalan dan terletak di bawah pohon rindang sehingga cuaca hujan berangin terasa dingin dari di dalam rumah.
"Ini tuan, Rosi kembali dengan segelas air teh hangat." Dia menyodorkan kukis coklat didalam toples.
David yang sedari tadi tengah asik memainkan hp-nya. Melihat ke arah Rosi lekat-lekat.
"Rosi berhentilah minum bir, aku tak suka tunanganku minum dan merokok" ujarnya kalem. Pandangannya yang dalam, membuat ketampanan David meningkat berkali-kali lipat. Hari ini David sangat sempurna dengan jeans hitam, dan kaos panjang oversize, pinggang dan kakinya yang ramping membuat dirinya seperti model-model yang sering menghiasi majalah di toko buku.
"Tuan saya, cuma tunangan bohong-bohongan tuan. Jangan mengatur hidup saya" Rosi menjawab dengan perasaan tidak suka tapi karena ketampanan David, Rosi tidak bisa membentak David. Kelemahan Rosi adalah pria tampan.
"Rosi, kamu sudah masuk dalam kehidupan saya, semenjak saya mengajakmu ke Hotel kemarin. Semua kolega saya memerhatikan kamu. Kalau kamu seperti ini, kamu akan menghancurkan karir saya. Saya akan membayar berapapun yang kamu mau" Jelas David
Rosi terdiam lama lalu berujar "Tuan, itu masalah tuan, tolong jangan ubah diri saya. Saya butuh uang tuan saya tidak munafik, tapi mengubah saya. Tidak bisa"
David menyodorkan cek bank didepan Rosi. "Tulis saja berapa kau minta, tolong buat dirimu berharga dan pantas mendampingi saya." David meminum teh yang dibuatkan Rosi tenang
Terbayang oleh Rosi betapa cantiknya tas Chanel Jessica kemarin dan kesempatan mewah-mewah seperti dulu. "Oke, 1 milyar" sahut Rosi sembari menulis di cek.
David melihat ke kertas itu, "2 milyar 2 tahun" David membetulkan huruf di cek itu menjadi angka 2 didepan. Mata Rosi terbelalak "2 milyar 2 tahuun?? Tuan ini maksudnya apa ya?!"
"Saya menyewa kamu 2 tahun menjadi tunangan palsu saya. Saya tidak mungkin berganti-ganti wanita selama saya disini. 2 tahun berakhir saya akan kembali ke Amerika."
Rosi berfikir kembali tentang tawaran David, karena singkatnya jalan berfikir Rosi diusianya yang baru 17 tahun bulan depan. dia langsung menyetujui tawaran David. Hitung-hitung, masa kuliahnya 2 tahun lagi akan berlangsung mevvah dengan uang pemberian David.
"Deal, kecuali berhubungan intim. Tuan aku bukan pelacur aku hanya tunangan bohonganmu!" seru Rosi sambil mengulurkan tangannya bersalaman.
David tersenyum dan menyalami David.
Dalam hati Rosi heran dari mana David mendapatkan uang sebanyak itu. Namun Rosi tidak mau ambil pusing, money is money. Setelah David pulang dia akan mencairkan uangnya dan shopping-shoppiiinnnggg...!!!
"Maaf aku tidak tertarik padamu, apalagi berhubungan intim. Mustahil bagiku untuk... Ahh sudahlah." kata David. Diluar hujan turun dengan lebatnya.
Rosi sektika malu mendengar hal itu. Tapi ia bersyukur tidak ada hubungan yang aneh dan itu sudah di katakan oleh mulut David sendiri.
"Tuan duduk saja dulu menunggu hujan berhenti, aku mau nonton kartun dulu." Ruang tamu Rosi terdapat tv, dia memutar dvd kartun kesukaannya dan berbaring santai diatas sofa. David sibuk bermain hpnya.
Rosi berbaring sembari sesekali melirik David, sungguh pria itu tidak melihat posisi berbaring Rosi yang setengah menggoda. Dalam hatinya berkata 'Suatu hari, dia akan mencintaiku dan menjilat ludahnya sendiri. Godaan seperti ku sulit ditolak.' Rosi tersenyum licik kearah David.
David melihat ke arah Rosi dan berkata, "Coba saja kalau bisa?" Rosi terkejut David berkata seakan bisa membaca apa yang ada di hatinya. Dan kembali fokus menonton kartun.
David tersenyum sembari kembali memainkan hpnya. Setelah 2 jam, hujan reda David permisi pulang. Mengendarai mobil sportnya dan meninggalkan kediaman Rosi. Di depan rumah Rosi melambaikan tangan kearah David sampai mobil menjauh dan hilang dipemandangan.
...Terjebak di Hutan
...
Pagi ini Rosi berangkat kesekolah seperti biasa, tapi entah mengapa hari ini dijalaninya sedikit bersemangat. Jujur saja Rosi tidak punya satupun teman kecuali Jessica, dan dia memusuhinya. Inilah akibatnya karena Rosi ogah bergaul dengan teman-temannya yang tidak selevel. Tidak ada yang mau pergi kekantin dengan Rosi. Rosi sendiri dan terus sendiri. Kesendirian adalah sahabat baginya, kesepian adalah warna kelabu yang terus menghiasi kehidupannya. Entah kapan secercah cahaya dan pelangi akan menghiasi hidupnya yang sudah seperti drama Korea.
Hari ini Rosi ada PR dari guru bahasa Indonesianya yaitu menceritakan pengalaman berlibur semester lalu. Dia bingung akan menceritakan apa, pengalaman dugem pulang jam 3 pagi, minum wine, atau menjadi simpanan om-om, atau yang lebih parah kisah keluarganya yang sudah seperti kue tart yang dilempar. Huffh...
Hp Rosi berbunyi, sebuah pesan dari orang spesial baginya. Tuan David!
"Temui saya, di kantor saya alamat bla...bla.. bla, pukul 2 sore tidak boleh terlambat!"
dalam hatinya menggerutu, ia kira akan diajak bersantai tapi ternyata diajak ke kantor.
Setiba dikantor...
"Maaf mbak tidak boleh masuk, Tuan David sedang sibuk" kata karyawan pintu masuk.
"Loh mbak, jangan macem-macem ya. Saya ini tunangan Tuan David!" kata Rosi
Karyawan tersebut heran, kemudian berkata
"Maaf mbak, setahu saya semenjak istri dan anak Tuan David meninggal, dia tidak memiliki pacar maupun tunangan"
Rosi terkejut "Apaa?! Jadi Tuan David duda dong?!!"
"Dia tunangan saya" David menghampiri karyawan tersebut dan memperjelas semuanya. Semua karyawan yang mendengar pernyataan tersebut seketika fokus kearah David.
"Hari ini saya pulang cepat, saya minta kamu perhatikan wanita ini dan lain kali izinkan dia masuk" "Ohh ya satu lagi, saya minta tolong jangan mengurusi kehidupan pribadi saya"
David memegang tangan Rosi kemudian meraih dan menuntunnya kemobil.
Rosi tersenyum mengejek kearah karyawan David. Dalam hatinya Rosii dilawannn.
Rosi masih terdiam, dikepalanya dipenuhi tanda tanya. Siapa David ini?? Duda Amerika??? sungguh sangat membingunkan.. Mobil terus melaju membawa Rosi kesebuah pantai dipinggiran kota.
David memarkirkan mobil di tepi pantai, membuka Jasnya dan menuntun Rosi duduk ditepi pantai diatas pasir putih.
"Rosi, sekarang bukan hanya temanku yang tau kau milikku, sekarang karyawanku juga demikian. Aku hanya meminta satu hal padamu. Buatlah dirimu sesuai denganku."
"Menghina ku lagi Tuan!, aku cantik, seksi, aku pernah kaya kau bisa membawaku karena aku tidak seperti wanita murahan lain. Aku berbeda"
David melihat kearah Rosi
"Aku tidak mengatakan kau murahan Rosi, tapi aku bukanlah pria yang terlihat mudah. Aku adalah pimpinan perusahaan, tolong pahamilah. Aku punya urusan penting di sini"
Rosi terdiam sejenak memikirkan kata-kata David dan setuju
"Baiklah, aku akan belajar menjadi tunangan mu"
David mengambil sesuatu di saku jasnya dan mengulurkan buku berjudul 'Woman Attitude'. Inilah buku yang merubah seorang Rosi menjadi seperti tunangan David...
Sore itu mereka habiskan dengan berkeliling pantai, makan sea food, dan minum es kelapa. Jam menunjukkan pukul 7 malam. David kemudian mengajak Rosi pulang.
Namun sebelum itu Rosi memaksa untuk mengantarnya berfoto di spot ujung pantai yang terkenal dengan tempatnya yang menawan.
David mengikuti, setelah beberapa puluh foto. jam menunjukkan pukul 8 malam. Rosi masih mau berfoto, tapi David ingin meninggalkan Rosi. Akhirnya merekapun pulang namun ditengah jalan yang sepi mobil sport David mogok, dan Hp mereka berdua lowbat, tidak ada satupun rumah yang ada disekitar tempat itu. Setelah perdebatan kecil dan saling menyalahkan. Akhirnya David memutuskan mereka untuk tidur di mobil tersebut. Kebetulan kursi belakang mobil sudah divariasikan untuk bisa di buka dan dijadikan kasur darurat. Atap mobil ditutup, lampu dan Ac mobil dihidupkan.
Rosi sangat ketakutan karena tidak biasa berada di pinggir hutan lebat. Terbayang olehnya kisah-kisah horor yang menakutkan dia juga Fobia hutan lebat. David berusaha tidur tanpa menghiraukan Rosi, kemudian ketika David sedang tidur Rosi berbaring disamping David, dan memandangi Duda tampan itu. Dalam hatinya
"Pria malang ini, sangat tampan aku rela malam ini menjadi istrinya" kata Rosi dalam hati kemudian tersenyum
Seperti mengetahui isi hati, David meraih Rosi dan memandang mata Rosi dalam.
"Kau mau menjadi istriku malam ini?" kata David sambil tersenyum tipis
Rosi terkejut dan membelakangi David
David tertawa dan berkata "Rosi kau masih bocil, fikirkan saja pelajaranmu. Baru memikirkan menikah, jika sudah menikah kau tidak akan sempat kemana-mana karena selalu menghangatkan suamimu haha"
Rosi sangat malu, dalam hatinya bergumam. David 2 kali mengetahui isi hatinya. Lalu Rosi diam-diam ingin mencoba sekali lagi berbicara dalam hatinya.
"Aku menyukai pria perkasa, dan kau tidak terlihat begitu"
Kemudian David berkata "Rosi, jika aku menjadi suamimu, maka kamu akan berpendapat bahwa tidak ada yang lebih perkasa dariku. Haha" tawa David...
Kali ini Rosi yakin kalau David memang bisa membaca hatinya. Setelah kenal David baru kali ini dia melihat David tertawa selepas itu. Dalam hatinya malu, karena David tau apa yang ada dihatinya, takut, kalau David memperkosanya, dan senang, karena melihat tawa pria yang ia suka semua rasa bercampur aduk. Namun tiba-tiba dia teringat akan tugas Bahasa Indonesianya, dan deadline tugas itu besok.
Rosi tiba-tiba duduk dan mencari buku dan pena di dalam mobil David, dan menemukannya.
"Aku pinjam ya?" izin Rosi, David mengangguk. Rosi kemudian menulis PRnya, yaitu pengalamannya di Pantai sore tadi.
(BERSAMBUNG)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!