NovelToon NovelToon

Ustadz Idaman 2

PART 1

Setelah kemarin melaksanakan acara akad Akhtar dan Afkar, kini mereka sudah kembali kerumah untuk melanjutkan aktifitas mereka masing-masing.

" Huffftttt akhirnya sampai juga, emang yaaa tempat ternyaman itu adalah rumah kita sendiri " kata Afkar sambil menjatuhkan dirinya diatas sofa.

" Lebay " kata Della yang memang tidak pernah akur dengan Afkar.

" Paansih, Yang sini duduk " kata Afkar sambil menarik tangan Humairah.

Della yang melihat hal tersebut langsung menarik tangan Akhtar, duduk disampingnya sambil bergelayut manja dilengan Akhtar.

" Uuuuu tayang my baby honey, my ucul-uculnya Della, and my Avatarnya akuuu i love youuu so much " kata Della lebay.

" Apaansih Dell, nggak jelas banget " kata Akhtar datar sambil melepas tangan Della dari lengannya, sehingga membuat Della kesal.

" Sayang yang ngatain tadi aku lebay fix dia lebih lebay plus alay " kata Afkar.

Baru saja Della ingin menimpali ucapan Afkar, namun terpotong oleh ucapan Fiah " Udah-udah kalian yaaa, kalau lagi bareng-bareng kerjaannya cekcok mulu " kata Fiah.

" Dia duluan tuh Mommy " kata Della.

" Kan lu yang ngatain duluan Maimunah " kata Afkar nggak mau kalah.

" Tapi kan lo yang mancing duluan Bambang " Kata Della yang juga tak mau kalah.

" Yeeee malah bawa-bawa mancing segala, lo kira gue ikan harus di pancing dulu " kata Afkar.

" Biarin, kan lo emang mirip ikan " kata Della, sehingga membuat Gus Fauzan geleng-geleng kepala.

" Aduhhhhh Ciyya pusying...." kata Syilla sambil memegang kepalanya, sehingga membuat semua perhatian tertuju pada Syilla.

" Uuuuuu Adik Kakak pusing yaaa, emang tu Dek dia ratu drama " kata Afkar sambil menunjuk kearah Della.

" Kamu sama aja Kar " kata Gus Fauzan yang sedari tadi hanya diam.

" Benel Abi " kata Syilla menimpali.

" Udah-udah ahhh kalian ini bener-bener dehhh " kata Fiah.

" Oiyyaaa guys Afkar mau buat pengunguman buat semuanya " kata Afkar tiba-tiba.

" Pengunguman apa ? " kata Mairah.

" Pengunguman apa lagi sih Kar ? " kata Fiah.

" Makanya dengar dulu, berhubung janda di ujung komplek ini namanya Humairah juga jadi semua penghuni rumah ini nggak ada yang boleh panggil Humairah lagi tapi Aqeela aja atau singkatnya Ila aja " kata Afkar.

" Apa hubungannya Afkar, kan namanya aja yang sama " kata Gus Fauzan terhadap sikap anaknya.

" Abi perkataan adalah doa, Afkar nggak mau ya nama istri Afkar sama kayak janda di ujung komplek kita, pokoknya mulai sekarang jangan ada yang manggil Humairah lagi kan namanya Aqeela Humairah jadi panggilannya Ila aja " kata Afkar.

" Iyain aja dah " kata Della.

" Bagus " kata Afkar sambil mengacungkan jempolnya kearah Della.

" Semerdekanya kamu ajalah Kar " kata Akhtar yang sedari tadi diam.

" Sabar ya Nak, anaknya memang seperti ini " kata Fiah sambil mengelus pundak Ila.

" Mommy ingat panggilannya Ila, tapi kalau Afkar manggilnya boleh pakai sayang " kata Afkar, sehingga membuat Ila salting.

" Cieee yayang Ila malu " kata Afkar sambil merangkul pinggang Ila posesif.

" Sayang kamu romantis kayak Afkar juga dong " bisik Della kearah Akhtar.

Akhtar yang mendengar ucapan Della langsung merangkul pinggang Della tanpa berpikir panjang, sehingga membuat Della kegirangan.

" Duhhhh harmonis banget sih anak-anak Mommy " kata Fiah.

" Oiyya Abi, Mommy, Kar, Kakak mau ngomong sesuatu " kata Akhtar serius.

" Hahhh apalagi Kar ? mau ganti nama panggilan Della juga ? " kata Fiah.

" Ya nggak lah Mom " kata Akhtar.

" Terus kamu mau ngomong apa Tar ? " kata Gus Fauzan.

" Hmmmm anu Bi, emmmm sebenarnya Akhtar udah beli rumah sendiri, jadi Akhtar dan Della mau minta izin untuk tinggal di rumah baru kami, tapi rumahnya nggak jauh dari sini kok Mommy masih satu komplek sama rumah ini " kata Akhtar takut Mommynya sedih.

" Kapan belinya Kar ? " kata Fiah serius.

" Seminggu yang lalu Mom, maaf Kakak nggak izin dulu soalnya Kakak takut Mommy sedih " kata Akhtar.

" Uuuuuu tayangnya Mommy, Mommy nggak papa kok sayang, Mommy paham kalian juga udah berkeluarga dan punya privasi sendiri dan Mommy nggak ada hak buat ngelarang Kakak " kata Fiah.

" Mommy sama Abi nggak papa ? " kata Akhtar.

" Kami nggak papa Nak " kata Gus Fauzan meyakini Akhtar.

" Sayang apa kita ngasih tau Mommy sama Abi sekarang aja rencana kita ? " bisik Afkar kearah Humairah.

" Aku sih terserah kamu aja " kata Ila.

" Ini lagi berdua, ngapain bisik-bisik hmmmm ? " kata Fiah.

" Heheheheh Mommy, ini Mom sebenarnya Afkar juga udah beli rumah sih seminggu yang lalu juga " kata Afkar sambil menggaruk tengkuknya.

" Hahhhh Afkar juga ? " kata Fiah.

" Iyaaa Mom heheheh " kata Afkar cengengesan.

" Tapi kalau Mommy belum izinin kita pindah Afkar sama aku akan tetap tinggal disini kok " kata Ila.

" Mair....." kata Fiah terpotong oleh ucapan Afkar.

" Mommy sorry Afkar potong Ila Mommy not Mairah okeyyyy, Afkar nggak mau nama istri Afkar kayak janda yang diujung komplek sana " kata Afkar.

" Iyyaaa sorry Mommy lupa, Afkar, Ila, Mommy juga nggak keberatan kok kalau kalian juga mau pindah, Mommy tuh paham kalian sudah berkeluarga " kata Fiah.

" Iyya kalian nggak usah khawatirin Mommy kalian, kan ada Abi " kata Gus Fauzan.

" Ada Ciyya juga Abi " kata Syilla tiba-tiba.

" Iyya ada Syilla juga " kata Gus Fauzan sambil mencium pipi gembul Syilla.

" Tapi kalian harus sering-sering main kesini yaa, Mommy nggak mau tau " kata Fiah.

" Siap Mommy " kata Akhtar dan Afkar bersamaan.

PART 2

" Tapi kalian harus sering-sering main kesini yaa, Mommy nggak mau tau " kata Fiah.

" Siap Mommy " kata Akhtar dan Afkar bersamaan.

" Kapan rencana kalian mau pindah ? " kata Gus Fauzan.

" Kalau Kakak sih rencananya besok Bi " kata Akhtar.

" Kalau Afkar ? " kata Fiah.

" Afkar sih nggak buru-buru amat Mom " kata Afkar yang diangguki Fiah.

" Yaaa sebenarnya Mommy sama Abi juga mau liburan sih " kta Fiah.

" Hahhh serius ? kemana Mom ? " kata Afkar.

" Ke Bogor rumah Abi yang dulu, kan Syilla belum pernah kesana jadi sekalian liburan juga " kata Gus Fauzan.

" Berangkatnya kapan Bi ? " kata Akhtar.

" Rencananya juga besok sih berangkatnya " kata Gus Fauzan.

" Yaudah kita pindahnya bisa di pending dulu kok, setelah Abi dan Mommy pergi " kata Della.

" Dan satu lagi, Abi dan Mommy perginya kurang lebih 1 bulan jadi urusan kantor Abi serahkan ke kalian berdua " kata Gus Fauzan yang diangguki oleh Akhtar dan Afkar.

" Oiyya Dell, kamu kan masih sekolah ? gimana dengan sekolah kamu Nak ? " kata Gus Fauzan.

" Untuk itu masih online sih Bi sekolahnya, jadi sekolah dirumah aja " kata Della.

" Oiyya, Ila kita kan seumuran, kamu sekolahnya masih online juga ? " kata Della.

" Ohhhh aku udah lulus Dell " kata Ila.

" Lahhh kok bisa ? " kata Della.

" Yaaa bisalah bini gue kan pinter, jadi cepet lulus " kata Afkar bangga, sehingga membuat Della sedikit tersinggung dengan omongan Afkar.

Akhtar yang melihat raut wajah Della berubah langsung berinisiatif mengelus tangan Della.

" Oiyya Abi, Mommy, Kakak sama Della kekamar dulu yaa mau istirahat, masih capek gara-gara acara kemarin " kata Akhtar sambil menarik tangan Della.

" Wuissshhhhh belum puas kemarin malam Bang ? " teriak Afkar.

" Berisik " kata Akhtar datar.

" Kamu nggak usah tersinggung sama omongan Afkar, dia kan memang asal ceplos orangnya " kata Akhtar sambil menyusul Della duduk dikasur.

" Pasti Kak Akar bangga banget sama Ila, coba aja Della juga pintar Kakak Avatar pasti juga bangga kan sama Della ? tapi sayangnya nilai Della nggak bagus-bagus amat " kata Della sendu.

" Heiii ukuran sukses itu bukan sekedar dapat nilai yang keren seperti orang kebanyakan, tapi sukses itu tentang kamu yang sudah berusaha dengan sungguh-sungguh dan jujur, kalau masalah nilainya bagus atau nggak itu urusan belakangan. jika kita nggak dapat nilai terbaik hari ini, mungkin kamu bisa mendapatkannya esok lusa, dan kamu harus terus-terus berusaha tanpa menyerah " kata Akhtar.

Della yang mendengar ucapan Akhtar langsung mengembangkan senyumnya, dia selalu suka nasehat dari Akhtar yang bisa membuatnya lega.

" Makasih " kata Della sambil memeluk Akhtar.

" Kak ehhhh ralat maksudnya sayang " kata Della, sehingga membuat Akhtar salting.

" Ahhhh ehhh a...apa ? " kata Akhtar.

" Cieeee suamiku salting " kata Della.

" Dihhh apaan sihhh " kata Akhtar sambil berjalan kearah jendela kamarnya.

" Hahahahah i love you Suami " kata Della sambil memeluk Akhtar dari belakang.

" I love you too Istri " kata Akhtar sambil berbalik kearah Della.

" Oiyya jadi mulai besok kamu udah kerja dikantor Abi ? " kata Della yang masih tetap berada dipelukan Akhtar.

" Hmmm mau gimana lagi, kenapa ? mau ikut ? " kata Akhtar.

" Mmm nggak mau ah ! sama aja bete kalau ikut Kak Avatar kerja, nanti Kak Avatar duduk dan sibuk bekerja dan nggak merhatiin Della " kata Della sambil membayangkan CEO dalam drama yang sering di tontonnya. CEO yang hanya duduk dibelakang meja kerja, serta membaca dan menandatangani berkas-berkas yang menumpuk.

" Hmmm kamu pasti bayangin pekerjaan Kakak ya ? " kata Akhtar.

" Omg kok Kakak tau ? Kakak punya ilmu membaca pikiran orang ya ? ohhh atau jangan-jangan Kakak Avatar bisa membaca pikiran Della ? " kata Della antusias.

" Astagfirullah Dell, korban drama korea begini nih " kata Akhtar sambil menyentil dahi Della pelan, kemudian berjalan kearah kasur.

" Ishhhhh Kakak..... Della serius " kata Della sambil berjalan mengikuti Akhtar.

" Kak coba Kakak tebak Della lagi mikirin apa sekarang ? " kata Della, sehingga membuat Akhtar menghembuskan nafasnya kasar.

" Kakak mana bisa Dell ? " kata Akhtar.

" Huhhhh payah " kata Della.

" Terserah kamu Dell " kata Akhtar sambil mengecek ponselnya.

" Sayang........" kata Della manja, namun hanya dibalas deheman oleh Akhtar.

" Ihhhh sayang......" kata Della.

" Kenapa hmmm ? " kata Akhtar beralih menatap Della.

" Enggak ngetes telinga Kakak aja, masih berfungsi dengan benar apa nggak, heheheh " jawab Della terkekeh.

" Ck " ucap Akhtar berdecak.

" Kak, cinta Kakak Avatar ke Della gimana ? " kata Della tiba-tiba, sehingga membuat Akhtar bingung.

" Jawab " kata Della.

" Kayak ngitung pasir di pantai " kata Akhtar tanpa menatap Della.

" Wahhhhh tak terhingga ya Kak " kata Della antusias.

" Buang-buang waktu aja " kata Akhtar datar.

" Kakak apa yang Kakak katakan ke Della itu jahat " kata Della dramatis, sehingga membuat Akhtar terkekeh dengan tingkah istri kecilnya.

" Hahahah ada-ada aja, lagian kamu ngapain nanya hal yang seperti itu sih ? kalau cinta Kakak nggak besar buat kamu, nggak mungkin Kakak nikahin kamu Dell " kata Akhtar.

" Aaaaa cocwit banget " kata Della girang.

PART 3

Keeseokan harinya setelah kepergian Gus Fauzan, Fiah, dan Syilla ke Bogor. Afkar bersiap untuk ke kantor untuk menjalani amanat yang diberikan oleh Abinya, sementara Akhtar sibuk memindahkan barang-barangnya ke mobil untuk pindah.

" Kak lo yakin pindah hari ini ? " kata Akhtar.

" Iya dan kemungkinan besar Kakak belum bisa ke kantor hari ini, jadi untuk hari ini urusan kantor Kakak serahin ke lo dulu " kata Akhtar.

" Okelah, mau gimana lagi " kata Afkar pasrah.

" Kalau gitu gue duluan yaa, Ila duluan yaa " kata Akhtar.

" Iyaa hati-hati Kak " kata Ila.

" Kak Akar pamit yaaa...Ila gue pamit yaaa " kata Della sambil memeluk Ila.

" Sering-sering kesini yaaa " kata Ila yang diangguki oleh Della.

" Assalamu'alaikum " kata Della dan Akhtar bersamaan.

" Wa'alaikumsalam "

" Sayang, nggak papa kan kalau kita tinggal disini dulu, yaaaa minimal sampai Abi sama Mommy pulang " kata Afkar.

" Nggak masalah Sayang " kata Ila.

" Hahhh apa ? coba diulangi lagi tadi ngomong apa ? " kata Afkar antusias.

" Nggak masalah ? " kata Humairah bingung.

" Bukan itu, tapi setelah kaliamat yang barusan kamu ucapin " kata Afkar.

" Sayang " Kata Ila sambil menyembunyikan pipinya yang memerah.

" Hahahah gemeshhh banget sih kalau lagi malu-malu gini " kata Afkar sambil menarik Ila kedalam pelukannya.

" Ishhhh malu tau " kata Ila sambil memukul pelan dada Afkar.

" Kalau gitu aku berangkat kantor dulu yaaa, kamu baik-baik dirumah, tenang aja nanti ada Mbak yang nemenin kamu disini " kata Afkar, sehingga membuat Humairah langsung menyalimi tangan Afkar.

" Kamu juga hati-hati yaa " kata Ila yang diangguki oleh Afkar.

" Assalamu'alaikum " kata Afkar sambil berjalan menuju garasi.

" Wa'alaikumsalam " kata Ila.

Setelah mengeluarkan mobil dari garasi tiba-tiba Afkar turun kembali dari mobil, kemudian berjalan menghampiri Ila.

" Ada apa ? " kata Ila bingung.

" Ada yang ketinggalan " kata Afkar.

" Ap......" kata Ila terpotong, karena Afkar tiba-tiba mengecup pipi Ila sekilas.

" Ehhhh " kata Ila kaget.

" Kaget banget, sama suami sendiri juga " kata Afkar terkekeh melihat ekspresi Ila.

" Aku berangkat yaaa " kata Afkar sambil melambaikan tangannya kearah Ila.

Setelah sampai dikantor Afkar langsung dihadapkan oleh berkas yang menumpuk.

" Buset dahhh, banyak bener " gumam Afkar.

" Permisi Pak, perkenalkan saya Wilna sekertaris Bapak disini " kata seorang perempuan bernama Wilna yang tiba-tiba masuk keruangan Afkar.

" Ooo iyya salam kenal " kata Afkar memandang Wilna sekilas, kemudian beralih fokus pada setumpuk kertas yang ada didepannya.

" Ada yang bisa saya bantu Pak ? " kata Wilna sambil berjalan kearah Afkar.

" No " kata Afkar tanpa memandang Wilna.

" Bapak yakin " kata Wilna dengan suara yang menggoda, sehingga membuat Afkar menghembuskan nafasnya kasar.

" Kamu nggak ada kerjaan lain ya ? " kata Afkar.

" Kan kerjaan saya bantu-bantu Bapak Afkar " kata Wilna sambil mengedipkan sebelah matanya.

" Kamu nggak usah goda saya, saya sudah punya istri " kata Afkar to the point.

" Ahhh Bapak bisa aja, tapi saya bisa loh Pak jadi yang kedua tanpa ketahuan istri Bapak " kata Wilna.

" Astagfirullah dasar wanita akhir zaman, nggak tau malu banget " kata Afkar dalam hati.

" Ohhh yaaa, tapi masalahnya saya tidak akan menyakiti ataupun menghianati istri saya dirumah " kata Afkar.

" Yaaaa saya ditolak dong, tapi apa Bapak yakin mau menolak saya ? " kata Wilna dengan suara yang dibuat-buat untuk menggoda Afkar.

" Yakin 100% " kata Afkar cuek.

" Baiklah kalau Bapak menolak tawaran saya, tapi kalau Bapak berubah pikiran Bapak tinggal panggil saya aja, saya siap loh Pak melayani Bapak melebihi istri Bapak sendiri " kata Wilna sambil berjalan keluar dari ruangan Afkar.

" Astagfirullah, orang seperti ini harus segera dinmusnahkan " gumam Afkar.

" Khemmm Wilna " panggil Afkar, sehingga membuat Wilna langsung berbalik kearah Afkar.

" Wahhhh cepat sekali Bapak berubah pikiran " kata Wilna.

" Dihhh PD banget nih orang, malah sok cantik didepan gue lagi, cantikan istri gue kemana-mana kali " kata Afkar dalam hati.

" Ohhh tentu tidak, keputusan saya sama sekali tidak berubah " kata Afkar.

" Lalu kenapa Bapak memanggil saya ? " kata Wilna.

" Saya cuman mau bilang, kalau kamu nggak perlu lagi jadi sekertaris saya " kata Afkar tegas, sehingga membuat Wilna kaget.

" Saya dipecat Pak ? " kata Wilna kaget.

" Hmmm bisa dibilang begitu " kata Afkar.

" Ta...tapi Pak sa..saya "kata Wilna terpotong oleh ucapan Afkar.

" Keputusan saya sudah bulat, saya tidak mau dengan adanya kamu disini akan memicu percikan kesalahpahaman istri saya " kata Afkar sambil menelpon seseorang tak lupa menekan tombol speaker.

" Assalamu'alaikum Abi maaf mengganggu waktu Abi, tapi Afkar ingin sekertaris yang laki-laki aja Abi, Afkar kurang nyaman kalau sekertarisnya perempuan. boleh kan Bi ? " kata Afkar sambil menelpon Abinya.

" Baiklah Abi akan menghubungi sekertaris Abi dan mencarikan sekertaris yang sesuai keinginan kamu " kata Gus Fauzan dibalik telepon tersebut.

" Makasih Abi, assalamu'alaikum " kata Afkar sambil memutuskan panggilannya.

" Dengar sendiri kan ? jadi silahkan keluar dari ruangan saya " kata Afkar.

" Pak tolong berikan saya kesempatan kedua, saya janji nggak akan macam-macam lagi sama Bapak " kata Wilna gugup.

" Maaf keputusan saya sudah bulat anda boleh keluar sekarang " kata Afkar tegas, sehingga membuat Wilna keluar dari ruangan Afkar dengan lesuh.

" Huhhhh Afkar dilawan " kata Afkar sambil kembali fokus pada kerjaanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!