Seorang gadis cantik berprofesi sebagai seorang dokter psikiater melajukan kendaraan menuju ke apartemennya.
xxxxxx
Psikiater adalah profesi dokter spesialistik yang memiliki spesialisasi dalam diagnosis dan penanganan gangguan emosional.Psikiater tidak hanya menangani masalah gangguan jiwa berat, tetapi juga ringan.
Penanganan psikiatri di seluruh dunia, dilakukan dengan empat cara yang disingkat BPSS, yaitu Biologic (obat-obatan), Psychologic (konsultasi), social (penanganan sosial), dan spiritual (agama). Gelar yang didapatkan untuk bisa membuka praktik psikiater adalah SpKJ.
xxxxxx
Di jalanan yang sepi dan gelap karena sudah jam 9 malam, gadis tersebut tidak sengaja melihat seorang pemuda tergeletak di pinggir jalan. Gadis itupun menghentikan mobilnya kemudian turun dari mobilnya.
Gadis itu berjalan mendekati pemuda yang tergeletak tanpa daya. Pemuda itu penuh dengan luka di kepala, tubuh, tangan dan kakinya karena terlihat dari darah segar yang terus keluar.
Gadis itupun mengecek pergelangan tangan pemuda tersebut dan gadis itu merasa lega karena pemuda itu masih hidup.
Gadis itupun berusaha mengangkat tubuh pemuda itu yang lumayan berat menuju ke mobilnya. Setelah agak lama barulah gadis itu bisa mendudukkan pemuda itu di samping pengemudi.
Gadis itupun membawa pemuda itu ke rumah sakit terdekat dengan kecepatan tinggi. Sekitar 15 menit sampai di rumah sakit. Gadis itu turun dari mobil dan memanggil petugas security untuk membantu mengangkat tubuh pemuda itu menuju ke ruangan ugd.
Gadis itu menuju ke ruang resepsionis untuk melakukan pembayaran administrasi.
" Maaf dengan siapa?" tanya resepsionis
" Saya Angela Saraswati panggil saja Angela." ucap Angela memperkenalkan dirinya.
" Hubungan dengan korban?" tanya resepsionis
" Maaf saya tidak kenal, saya tidak sengaja menemukannya tergeletak di pinggir jalan." ucap Angela
" Terus gimana biaya pengobatannya? siapa yang menanggungnya?" tanya resepsionis dengan nada kesal.
" Saya akan tanggung semua biaya perawatan. Lakukan yang terbaik buat pemuda itu. Mengenai dp ini saya berikan Rp. 2.000.000 dulu." ucap Angela sambil membuka dompetnya dan membayar menggunakan 20 lembar berwarna merah dan diberikan ke resepsionis itu.
" Kenapa nona bersedia membayar? kalau dia tidak sanggup ganti bagaimana?" tanya resepsionis
" Sesama manusia harus saling membantu. Jika pemuda itu tidak mampu membayar tidak masalah buat saya karena saya ikhlas memberikannya. Kebahagiaan saya adalah dapat membantu orang dalam kesusahan. Maaf saya pulang dulu nanti saya ke sini lagi dan ini kartu nama saya." ucap Angela memberikan kartu namanya.
Resepsionis itu menerimanya dan membacanya. Matanya membulat sempurna dan menatap Angela tidak percaya. Angela yang tahu arti tatapan resepsionis mulai berkata.
" Jika tidak percaya silahkan hubungi saya dan di dalam kartu nama itu ada nomer ponsel saya silahkan menghubungi ponsel saya." ucap Angela
Resepsionis itupun mengangkat telephone rumah sakit dan menekan tombol nomer ponsel Angela sedangkan Angela mengambil ponselnya sambil menunggu deringan dari rumah sakit. Nada dering telephone tersambung dan Angela langsung memperlihatkan ponselnya yang menyala ke arah resepsionis.
" Sudah percaya kan?" tanya Angela
" Maaf dokter." ucap resepsionis merubah nada bicaranya.
" Tidak apa - apa santai saja. Maaf saya mau pulang dulu nanti satu jam lagi saya akan ke sini lagi kalau ada apa - apa hubungi saya." ucap Angela.
" Baik dok. " ucap resepsionis dengan nada yang lebih sopan dari yang tadi.
Angela hanya tersenyum dan berjalan meninggalkan resepsionis itu. Angela berjalan menuju ke parkiran mobil.
Angela mengendari mobil dengan kecepatan sedang menuju ke apartemen miliknya. Tubuhnya yang sangat lelah membuat Angela meredam tubuhnya di bathup dengan mengunakan aroma terapi Lavender.
Setelah 20 menit Angela keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah handuk. Angela menggunakan kaos yang pas di badannya dan celana levis yang semuanya berwarna putih.
Angela keluar dari apartemen dan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang 20 menit Angela sudah sampai dari waktu yang diperkirakan.
Angela kini duduk di ruang perawatan kelas 2 awalnya pemuda itu di kelas 3 tapi Angela menolaknya dan meminta di ganti kelas 2.
Perlahan pemuda itu membuka matanya dan menatap Angela dengan tatapan tajam.
" Dimana aku?" tanya pemuda itu.
" Di rumah sakit." ucap Angela yang tidak takut di tatap tajam oleh pemuda itu.
" Kenapa aku bisa berada di sini?" tanya pemuda itu lagi.
" Aku tidak sengaja melihatmu tergeletak di jalan kemudian aku bawa ke sini. Siapa namamu?" tanya Angela penasaran
" Zain Alionso." jawab Zain
" Adakah orang tua atau saudara yang bisa dihubungi?" tanya Angela
" Tidak ada, siapa namamu?" tanya Zain
" Saya Angela Saraswati panggil saja Angela." ucap Angela memperkenalkan dirinya.
Angela mengulurkan tangannya tapi Zain tidak merespos tangan Angela. Angela hanya tersenyum dan menurunkan tangannya.
" Adakah orang yang bisa aku hubungi?" sambung Angela
" Tidak ada." jawab Zain singkat
" Baiklah karena tuan Zain sudah sadar maka saya ingin pulang ke apartemen." ucap Angela sambil berdiri.
" Silahkan, saya juga tidak butuh bantuanmu." ucap Zain dengan nada dingin
Angela hanya tersenyum dan membalikkan badannya baru saja jalan beberapa langkah terdengar suara perut Zain berbunyi membuat Angela menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya sambil menatap mata Zain.
" Tuan lapar?" tanya Angela
" Saya sudah bilang tidak butuh bantuan pergilah." usir Zain
Angela terdiam hanya menatap wajah tampan Zain.
Zain berusaha bangun tapi tubuhnya sangat sulit digerakkan membuat dirinya mendesis kesakitan.
Angela berjalan mendekati meja dan mengambil bubur dan membuka plastik wrapping yang menutupi mangkok. Kemudian Angela berdiri di samping Zain.
Angela mengambil sendok kemudian mengambil bubur yang masih panas. Angela menempel di mulutnya kemudian meniupnya perlahan.
Angela mengarahkan sendoknya ke mulut Zain tapi Zain tidak membuka mulutnya.
" Makanlah." ucap Angela lembut.
Mulut Zain masih tertutup rapat membuat Angela mencari ide mendekatkan wajahnya ke wajah Zain membuat Zain gugup karena baru kali ini ada wanita yang berani mendekatkan wajahnya ke wajah Zain.
" Apa yang kamu la..?" ucapan Zain terpotong karena Angela memasukkan sendoknya ke mulut Zain.
" Yang kulakukan hanya menyuapi tuan Zain yang perutnya berbunyi, sepertinya cacingnya lagi demo. Buburnya enak?" tanya Angela tanpa dosa karena dirinya tahu Zain sangat gugup dan memerah diperlakukan seperti itu.
Zain menelan bubur itu tanpa di kunyah, Zain yang mendengar ucapan Angela hanya tersenyum tipis nyaris tidak terlihat.
Angela menyedokkan kembali bubur ke mulut Zain tapi Zain tidak membuka mulutnya.
xxxxx
Hallo, mampir ke karyaku yang lain ya :
Gadis Culun dan Ceo Lumpuh.
Cinta Satu malam Bersama Mafia
Cinta Satu Malam Bersama Mafia sension 2
Cinta Pertama Psychopath
Cinta Pertama Mafia.
Perjalanan Cinta Sang Psychopath
Dan
Mohon dukungan dan Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉
Komentar 😍
Like 😍
vote 😍
tip 😍
Agar Author tetap semangat dalam menulis novel ini. Terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.
Salam Author
Yayuk Triatmaja
xxxxxx
" Kumohon makanlah setelah itu aku akan pergi." ucap Angela akhirnya.
" Pergi, pergi kema.." lagi - lagi ucapannya terpotong karena Angela memasukkan bubur ke mulutnya.
Zain pun menelan kembali buburnya sambil menatap tajam ke arah Angela sedangkan Angela tidak takut.
" Bukannya tuan Zain memintaku untuk pergi, aku akan pergi setelah buburnya habis." ucap Angela
Angela menyodorkan kembali buburnya ke mulut Zain tapi Zain tidak membuka mulutnya kembali membuat Angela menghembuskan nafasnya perlahan kemudian menatap tajam ke arah Zain
" Tuan seperti bayi ya?" ledek Angela
" Apa maksud..?" lagi - lagi ucapannya terpotong karena Angela memasukkan kembali buburnya ke mulut Zain.
" Kalau bukan bayi makan itu cepat tapi kalau bayi makannya lama." oceh Angela
Zain tersenyum menahan tawa melihat Angela yang mengomeli dirinya karena baru kali ini ada seorang gadis yang berani memarahi dirinya membuat Angela terpesona.
" Jangan menatapku seperti itu nanti kamu jatuh cinta padaku." ucap Zain
" Tuan Zain tampan kalau tersenyum apalagi kalau menghabiskan buburnya pasti lebih tampan lagi." puji Angela tanpa menjawab ucapan Zain.
Zain langsung mengubah wajahnya menjadi datar kembali.
" Kenapa wajah yang tampan berubah jadi dingin, jelek tahu." ucap Angela tersenyum jahil.
Zain melototkan matanya ke arah Angela.
" Jangan melotot seperti itu, hati - hati tuan nanti bola matanya copot." ucap Angela polos
Zain tersenyum kembali mendengar celotehan Angela.
" Nah gitukan tampan, ayo supaya tampan makan lagi sampai habis, nanti aku kasih hadiah." ucap Angela
" Memangnya aku anak kecil." ucap Zain pura - pura kesal.
" Memang, tuan kan anak kecil kalau sudah besar makan itu cepat tidak perlu dicelotehin." ucap Angela santai
" Baiklah aku makan sampai habis dan aku minta satu hadiah dan kamu harus menuruti permintaanku." ucap Zain sambil tersenyum menyeringai.
" Ok. Siapa takut." ucap Angela tanpa banyak berpikir.
Angela hanya berpikir paling hanya meminta dibayarin perawatan Zain baginya tidak masalah yang terpenting bagi Angela makanan itu harus habis di makan Zain.
Angela mulai menyuapkan bubur ke mulut Zain hingga tidak terasa bubur itupun habis tak bersisa membuat Angela tersenyum.
Angela menaruh mangkok yang sudah habis ke meja dekat ranjang kemudian membuka bungkusan kertas yang berisi sedotan kemudian di masukkan ke dalam gelas. Angela mengambil gelas dan mengarahkan sedotannya ke mulut Zain.
" Minumlah." pinta Angela dengan nada lembut.
Zainpun meminum hingga tersisa setengah gelas dan Angela pun menaruhnya kembali. Angela mencari tisue tapi tidak ada terpaksa tangan kanannya mengarah ke wajah Zain sambil wajah Angela di dekatkan ke wajah Zain membuat wajah Zain memerah dan menutup matanya.
Angela membersihkan sudut di bibir Zain yang ada sisa makanan bubur.
" Maaf aku hanya ingin membersihkan sisa makanan di mulut tuan." ucap Angela.
Muka Zain langsung memerah karena dikira dirinya akan dicium kemudian membuka matanya sambil menahan malu.
" Kenapa mata tuan Zain di tutup?" tanya Angela usil
" Kelilipan." jawab Zain singkat sambil memalingkan wajahnya.
" Di kira aku mau nyium ya? hahaha... ngga mungkinlah. Ciumanku dan juga mahkota berhargaku buat suamiku kelak." ucap Angela tertawa sambil memegang perutnya.
Zain sangat kesal ditertawakan oleh Angela dan ingin membalas perbuatan Angela. Zain berfikir dan tanpa sengaja mata elangnya melihat sebuah mangkok. Zain teringat akan minta satu hadiah dan Angela harus menuruti permintaannya.
" Angela tadi kamu berjanji padaku jika aku makan sampai habis maka apapun yang aku minta maka kamu akan menurutinya." ucap Zain
Angela langsung menghentikan ketawanya kemudian menatap Zain.
" Ya benar, memang apa yang tuan Zain minta?" tanya Angela
" Aku minta dua hal darimu." ucap Zain sambil tersenyum menyeringai
" Tidak bisa hanya satu." protes Angela
" Memang benar hanya satu permintaanku yang isi permintaanku aku ingin kamu melakukan 2 hal untukku."ucap Zain sambil tersenyum menyeringai kembali.
" Mana bisa seperti itu, satu permintaan isinya 2 hal" protes Angela kembali
" Ya sudahlah aku tidak jadi minta sekarang pergilah." usir Zain
Angela terdiam dan menatap wajah Zain kemudian menghembuskan nafasnya perlahan.
" Baiklah, apa yang tuan Zain inginkan?" tanya Angela
" Tapi kamu janji melakukannya?" tanya Zain
" Ya aku janji." ucap Angela pasrah
" Cium bibirku." printah Zain
" Tidak bisa." tolak Angela
" Berarti janjimu palsu, sudah pergilah aku tidak ingin mau bertemu dengan orang yang ingkar janji." usir Zain
" Kan aku sudah bilang kalau ciumanku dan juga mahkota berhargaku buat suamiku kelak." cicit Angela.
" Kamu kan sudah janji ya sudah aku minta mahkota berhargamu jika kamu menolak kucium." ucap Zain tanpa merasa berdosa.
" Haish enak saja." omel Angela kesal.
" Ya sudah sekarang pergilah." usir Zain kembali sambil memalingkan wajahnya.
Angela menghembuskan nafasnya dengan kasar kemudian menatap wajah Zain yang sedang menahan kesal.
" Baiklah tapi hanya sekali." pinta Angela
" Ya hanya sekali." ucap Zain
Angela mendekati wajahnya ke wajah Zain membuat ke dua jantung mereka berdetak dengan kencang.
cup
Angela mencium pipi Zain sekilas kemudian memundurkan wajahnya dan berdiri dengan tegak untuk menetralkan jantung yang berdetak kencang.
" Sudah kan?" ucap Angela setelah menormalkan jantungnya yang tadi barusan berdetak.
" Belum." jawab Zain
" Kan aku bilang hanya sekali." protes Angela
" Kan aku bilang bibir bukan pipi." ucap Zain sambil tersenyum menyeringai.
Angela menghembuskan nafasnya dengan kasar kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Zain dan mencium bibir Zain. Angela mengangkat wajahnya tapi tengkuk Angela ditahan oleh Zain menggunakan tangannya kanannya sehingga bibir mereka tetap menyatu.
Zain melu**t bibir Angela kemudian menggigit bibir Angela agar terbuka setelah berhasil terbuka lidah Zain masuk ke dalam mulut Angela setelah agak lama Angela menepuk dada Zain agar melepaskan bibirnya.
Zain menurunkan tangan kanannya yang tadi digunakan untuk menahan tengkuk milik Angela. Angela menghirup nafas sebanyak - banyaknya kemudian menatap tajam ke arah Zain.
" Tuan Zain!!" pekik Angela kesal
Zain hanya tersenyum puas dan mengusap bibirnya yang basah bekas ciuman pertama mereka.
" Bibirmu manis." ucap Zain
" Aku mau pulang." ucap Angela kesal
" Silahkan." ucap Zain santai
Angela menatap tajam kemudian membalikkan badannya dan berjalan menuju ke arah pintu kemudian membuka pintunya dengan kasar dan menutupnya kembali.
brak
Zain tersenyum melihat Angela yang sangat menggemaskan.
" Kamu milikku Angela." ucap Zain sambil tersenyum menyeringai
Zain terbangun dan duduk di ranjang. Zain sebenarnya sudah bisa menggerakkan badannya walau dirinya terluka parah tapi dengan meminum obat racikan tubuhnya langsung menyembuhkan luka - lukanya dalam waktu 2 jam.
Zain sengaja melakukan itu agar Angela memperhatikan dirinya dan berpura - pura bersikap dingin. Zain tertarik dengan Angela ketika mendengar kalau Angela menolong dirinya waktu dirinya terluka dan pingsan di pinggir jalan.
xxxxx
Hallo, mampir ke karyaku yang lain ya :
Gadis Culun dan Ceo Lumpuh.
Cinta Satu malam Bersama Mafia
Cinta Satu Malam Bersama Mafia sension 2
Cinta Pertama Psychopath
Cinta Pertama Mafia
Dan
Mohon dukungan dan Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉
Komentar 😍
Like 😍
vote 😍
tip 😍
Agar Author tetap semangat dalam menulis novel ini. Terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.
Salam Author
Yayuk Triatmaja
xxxxxx
Zain mengambil ponselnya di meja kemudian Zain menghubungi asisten pribadinya.
" Datang ke rumah sakit sekarang, alamat akan aku kirimi sekarang." ucap Zain
tut tut tut tut
Tanpa menunggu jawaban Zain mematikan secara sepihak kemudian mengirimkan lokasi di mana dirinya berada.
15 menit kemudian pintu ruang perawatan dimana dirinya di rawat terbuka kemudian di tutup kembali. Tampak asisten pribadinya berjalan ke arah Zain.
" Apa yang terjadi tuan?" tanya asisten pribadinya
" Ada 6 orang menyerangku ketika aku sedang bersenang - senang memutilasi seorang jalang di jalan Cempaka Raya." ucap Zain santai.
Asisten pribadinya hanya mendengarkan sambil menunggu cerita selanjutnya.
" Tiga di antaranya bisa bela diri karena itulah aku langsung kalah dan terluka dan tidak berapa lama aku tidak ingat apa yang terjadi tahu - tahu aku sudah berada di rumah sakit dan kata Angela aku ditemukan pingsan di pinggir jalan dan aku di bawa ke rumah sakit." ucap Zain
" Nona Angela." ulang asisten pribadinya
" Ya nama lengkapnya Angela Saraswati. Aku ingin kamu menyelidiki siapa Angela Saraswati dan tangkap ke 6 pemuda itu." perintah Zain
" Baik tuan, saya akan retas cctv di mana tuan terluka dan juga tentang nona Angela Saraswati. Apakah ada yang lainnya tuan?" tanya asisten pribadinya
" Bayar perawatanku dan pindahkan ke ruangan perawatan vvip." perintah Zain
" Baik tuan." ucap asisten pribadinya.
Asisten tersebut keluar menuju ke bagian administrasi. 10 menit kemudian asisten pribadi tersebut sudah kembali.
" Maaf tuan katanya sudah di bayar oleh nona Angela." ucap asisten pribadinya.
" Apa? ya sudah batalkan saja aku tinggal di kelas 2 saja, siapa tahu besok bertemu dengannya lagi." ucap Zain
" Baik tuan, kalau begitu saya permisi dulu." pamit asisten pribadinya.
" Pergilah." usir Zain sambil membaringkan tubuhnya di ranjang.
Asisten pribadi itupun pergi meninggalkan Zain seorang diri. Zain tersenyum sendiri sambil memegangi bibirnya membayangkan Angela yang sangat menggemaskan.
" Kamu bilang itu ciuman pertamamu asalkan kamu tahu Angel kalau akupun juga sama." ucap Zain sambik tersenyum menyeringai.
Zain memejamkan matanya tapi bayangan Angela selalu tersenyum membuat Zain tidak bisa tidur.
" Seandainya kamu datang bahagianya hatiku. Kenapa aku jadi seperti ini? tidak mungkin aku jatuh cinta padanya." ucap Zain berbicara dengan dirinya sendiri sambil memejamkan matanya.
" Tuan Zain jatuh cinta sama siapa?" tanya Angela lembut
deg
Jantung Zain berdetak kencang mendengar suara yang sangat familiar.
" Ah mungkin hanya perasaanku saja." ucap Zain bicara pada dirinya lagi tanpa membuka matanya.
" Maksud tuan apa?" tanya Angela
" Arghhhh... kenapa suara Angela seperti nyata? tapi tidak mungkin kalau dia datang." ucap Zain frustasi tanpa membuka matanya karena dirinya yakin kalau itu hanya perasaannya saja.
Angela yang bersembunyi di balik tirai membuka tirai kemudian menatap Zain
" Fiuhhhh.. Jangan teriak nanti mengganggu pasien lain." ucap Angela usil sambik meniup mata Zain.
" Angela kamu benaran datang?" pekik Zain sambil membuka matanya.
" Ya, aku pikiran pasti tuan merasa kesepian di rumah sakit karena itu aku kembali ke sini." ucap Angela
" Benar katamu, aku ingin pulang bisakah kamu mengantarku pulang?" pinta Zain
" Bukannya tuan belum sembuh?" tanya Angela bingung.
" Aku bosan, ayolah antar aku pulang." pinta Zain
" Aku tanya dulu dokter nanti kalau diijinkan aku akan antar pulang." ucap Angela
" Baiklah." ucap Zain
Angela menekan tombol yang menempel di dinding di atas kepala Zain. Tidak berapa lama dokter datang bersamaan dua perawat.
" Ada apa tuan dan nona?" tanya dokter itu ramah
" Tuan Zain ingin pulang bolehkah?" tanya Angela
" Sebentar saya cek dulu." ucap dokter tersebut.
Dokter itupun mengecek kondisi Zain, dokter itu membulatkan matanya karena luka - luka yang di derita Zain cepat pulihnya.
" Boleh nona, asalkan besok berobat jalan." pinta dokter itu.
" Baik, terima kasih dok." ucap Angela
" Sama - sama nona. Saya pamit dulu." ucap dokter tersebut.
Dokter dan dua perawat itu berpamitan dan pergi meninggalkan mereka berdua.
" Aku akan pergi mengurus administrasi nanti aku akan ke sini lagi." ucap Angela
" Ok." jawab Zain sambil tersenyum menyeringai
Angela pergi meninggalkan Zain sendirian. Setelah kepergian Angela, Zain menghubungi asisten pribadinya setelah 5 menit berbicara Zain mematikan ponselnya.
" Sebentar lagi kamu akan menjadi milikku Angela." ucap Zain tersenyum menyeringai.
15 menit kemudian Angela membuka pintu ruang perawatan sambil membawa kursi roda menuju ke ranjang Zain.
Angela memeluk Zain dan mengangkat tubuh Zain perlahan menuju ke kursi roda.
deg
deg
Jantung mereka berdetak kembali ketika Angela memeluk Zain.
Angela mendorong kursi roda menuju ke pintu lift. Angela menekan tombol lift agar pintu lift terbuka dan tidak berapa lama pintu lift itupun terbuka. Angela mendorong kembali kursi roda itu kemudian menekan tombol menuju parkiran mobil rumah sakit.
ting
Pintu lift terbuka Angela memdorong kembali kursi roda tersebut menuju mobil milik Angela. Angela menekan tombol remote otomatis kunci mobil terbuka.
Angela membuka pintu mobil di samping pengemudi dan menurunkan sedikit agar Zain bisa beristirahat.
Angela mengangkat tubuh Zain yang lumayan berat menuju kursi samping pengemudi.
" Hati - hati kepalanya terbentur atap mobil." ucap Angela
Setelah selesai Angela memasangkan sealt belt hingga wajah mereka bersentuhan kembali. Harum wangi rambut Angela membuat Zain merasa pikirannya tenang.
Angela menutup kembali dan memutar kemudian duduk di kursi pengemudi.
" Alamatnya dimana tuan?" tanya Angela yang sudah berada di dalam mobil.
" Perumahan Oakwood Orange Country." ucap Zain sambil menatap wajah Angela
" Bukannya itu perumahan mewah?" tanya Angela
" Iya benar." ucap Zain tanpa berhenti menatap wajah Angela
" Tuan beli rumah mewah itu, hebat ya?" puji Angela
" Bukan punyaku, aku hanya tukang kebun." ucap Zain berbohong.
" Hahaha... saya tahu mana mungkin tuan bisa membeli perumahan mewah itu yang seharga 245 milyar." ucap Angela sambil tertawa
Zain hanya tersenyum tanpa menjawab ucapan Angela.
25 Menit Kemudian
Angela berhenti di gerbang Perumahan Oakwood Orange Country. Seorang security menghampiri mobil Angela. Angela membuka jendela mobilnya setengahnya.
" Selamat malam pak?" ucap Angela sambil tersenyum.
" Malam nona, maaf nona bisa tunjukkan KTP dan bertemu dengan siapa?" tanya security ramah
" Maaf pak, saya antar teman saya namanya tuan Zain." ucap Angela ramah sambil menurunkan jendelanya sampai full ke bawah dan menunjuk ke arah Zain.
Security itu melihat tuan Zain sambil menatap tajam tanpa sepengetahuan Angela karena Angela menatap ke arah security.
" Oh iya silahkan masuk nona." ucap security ramah
" Bagaimana dengan KTP?" tanya Angela
xxxxx
Hallo, mampir ke karyaku yang lain ya :
Gadis Culun dan Ceo Lumpuh.
Cinta Satu malam Bersama Mafia
Cinta Satu Malam Bersama Mafia sension 2
Cinta Pertama Psychopath
Cinta Pertama Mafia
Dan
Mohon dukungan dan Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉
Komentar 😍
Like 😍
vote 😍
tip 😍
Agar Author tetap semangat dalam menulis novel ini. Terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.
Salam Author
Yayuk Triatmajaa
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!