NovelToon NovelToon

Penjahat Cinta Penakluk Wanita

Bab 1. Awal Kisah

Seorang remaja pria yang baru 14 belas tahun, sedang duduk menatap seorang gadis di seberang rumahnya.

Gadis itu adalah kekasihnya yang baru berusia 13 tahun, satu tahun lebih muda darinya.

Gadis itulah yang selalu menjadi pujaan hatinya sejak dirinya baru berusia 10 tahun.

Mungkin hubungan mereka itu bisa di sebut dengan 'Cinta Monyet'.

Tresya

Itulah nama gadis tersebut.

Walau pun jarak rumah mereka berdua hanya di pisahkan oleh jalan lingkungan, tetapi mereka berdua tidak bisa untuk saling bertemu dan berkomunikasi dengan leluasa.

Hal itu di sebabkan karena kedua ayah mereka saling bermusuhan.

Andre

Itulah nama remaja pria tersebut.

Tatapan kedua remaja berbeda jenis kelamin itu saling beraduh, dan sama - sama saling melemparkan senyuman.

Tresya memang sangat mencintai Andre, hal itu di karenakan Andre adalah anak yang pintar di sekolahnya, yaitu sekolah yang sama dengan Tresya.

Andre masih duduk di bangku kelas 2 (dua), sedangkan Tresya masih duduk di bangku kelas 1 (satu) sekolah lanjutan tingkat pertama (penyebutan saat itu).

Tanpa mereka sadari, seorang pria yang berusia 38 tahun sedang memperhatikan tingkah mereka itu.

" Tresya...!!! Cepat selesaikan pekerjaanMu itu dan segera masuk ke dalam rumah."

Ucap pria itu sambil berteriak.

Pria itu adalah ayahnya Tresya.

Mendengar hal itu, gadis itu langsung tersentak kaget, karena suara yang di keluarkan oleh ayahnya, seperti guntur yang menderu.

Hal yang sama juga dialami oleh Andre.

Remaja pria itu segera memalingkan wajahnya ketempat lain, karena merasa malu dengan aksi mereka berdua yang di ketahui oleh ayah Tresya.

Memang hal itu belum waktunya untuk mereka berdua, dikarenakan usia mereka dan cara berpikir mereka berdua yang masih di kategorikan kekanak - kanakan.

Saat itu masih di awal tahun 2000-an, sehingga alat yang di gunakan untuk berkomunikasi jarak jauh masih dengan menggunakan media surat.

Saat itu telfon genggam (HP) masih sangat sulit untuk diperoleh masyarakat pada umumnya, apa lagi mereka berdua masih seorang remaja.

Akhirnya Andre bangkit dari tempatnya dan langsung masuk kedalam rumahnya.

Andre lalu berjalan menuju kamar tidurnya dan langsung mengambil kertas serta pena dan mulai merangkai kata untuk menuliskan surat yang di tujukan kepada kekasih hatinya itu.

For You My Love

Tresya...!!! Di setiap aku memandang wajahmu yang sedang tersenyum, hatiKu selalu merasa luluh dan ingin segera memilikiMu.

Namun entah mengapa, walau pun diriMu dekat di mataKu, tetapi terasa sulit untuk menggapaiMu.

Menunggu hari esok untuk bisa bertemu, seakan menanti 1000 tahun berlalu.

Apakah ada waktu untuk kita bisa bertemu saat ini???

DiriKu selalu mengharapkan kehadiranMu untuk berada di sisiKu.

By. Andre

~BALAS~

Setelah selesai menulis surat itu, Andre pun segera berjalan menuju kedepan rumahnya, seraya matanya menelusuri setiap sudut rumah Tresya di seberang jalan, berharap menemukan sosok yang selalu di rindukannya.

Hal itu pun di lakukan dengan secara diam - diam agar tidak di ketahui oleh ayah atau ibunya Tresya.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya sosok yang di rindukannya terlihat berada di samping rumahnya.

Karena sangat menyulitkan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat jika berada di dalam rumahnya, Andre pun langsung keluar untuk menuju kesamping rumah melalui dapur rumahnya.

Setelah itu, pandangan mata mereka berdua saling bertemu kembali.

Andre pun langsung menunjukkan surat itu kepada Tresya, agar gadis itu mengetahui, bahwa Andre akan mengirim surat untukNya.

Tresya pun langsung menganggukkan kepalanya, pertanda dia sudah mengetahui maksud dari apa yang di tunjukkan oleh Andre tersebut.

Seperti biasa, kurir terpercaya Andre untuk mengantarkan surat itu, adalah adik perempuannya sendiri.

Andre lalu memanggil adiknya.

Dan seperti biasa, Andre langsung memberikan uang sekalian surat itu kepada adiknya untuk pergi membeli permennya di warung.

Trik itu pun sudah di ketahui oleh Tresya.

Tresya juga pergi kekamar lalu mengambil uang jajannya untuk pergi ke warung dengan alasan untuk membeli Shampo yang akan di pakainya.

Hal yang di harapkan Andre pun berjalan dengan mulus.

Surat yang di kirimkan pun sampai ke tangan orang yang tepat.

Tresya pun langsung masuk kekamar dan segera menutup pintunya.

Gadis itu langsung membuka secarik kertas yang telah di lipat - lipat.

Setelah terbuka dengan benar kertas tersebut, dia langsung membacanya dengan hati yang berbunga - bunga.

Secepatnya gadis itu lalu mengambil juga kertas dan pena untuk menulis surat balasan kepada pria yang di cintainya itu.

Di dalam suratnya, dia menuliskan tentang waktu dan tempat untuk mereka berdua akan bertemu.

Setelah selesai menulis surat itu, Tresya lalu keluar dari kamarnya dan langsung menuju ke samping rumah untuk memberitahukan kepada Andre, bahwa ada hal juga yang akan di berikan untuk pria tersebut.

Andre pun langsung mengerti apa yang di isyaratkan oleh Tresya.

Sedangkan adik dari Andre, seperti biasanya, setelah memberikan surat dari kakaknya kepada Tresya, anak 9 tahun itu tidak langsung kembali pulang ke rumahnya, melainkan masih mampir ke rumah teman sebayanya yang hanya se komplek dengan tempat tinggal mereka.

Hal itu selalu di lakukan untuk menanti surat balasan yang akan di berikan oleh Tresya.

Tidak lama kemudian, Tresya pun datang mendekat ke arah Sinta, yang adalah adik perempuan dari Andre.

Sinta yang sedang bermain dengan temannya langsung menatap ke arah datangnya Tresya.

Tresya pun langsung memberikan surat yang di tulisnya kepada Sinta sambil berjalan terus seakan tidak ada sesuatu yamg terjadi.

Sinta sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu.

Karena memang seperti itulah yang selalu di lakukannya, di setiap saat kakaknya saling berkirim surat dengan Tresya.

Setelah menerima pemberian dari Tresya, akhirnya Sinta segera bangkit berdiri dan langsung berjalan untuk menuju kearah rumahnya.

Sesampainya di rumah, Andre sudah menanti dengan hati yang penuh kerinduan untuk secepatnya ingin mengetahui hal apa yang di tuliskan Tresya dalam suratnya.

Sinta pun langsung menyerahkan surat pemberian Tresya kepada Andre.

Setelah menerimanya, Andre langsung bergegas menuju ke dalam kamarnya untuk membaca isi dari surat yang di kirimkan kepadanya.

Hatinya langsung berbunga - bunga di saat membaca isi dari surat tersebut.

"Jam 7 (tujuh) malam, kita bertemu seperti biasanya di gubuk di belakang rumah pamanKu."

Isi surat tersebut secara singkat, padat dan jelas.

Memang Tresya tidak bisa menulis seperti apa yang selalu di lakukan oleh Andre.

Karena Tresya orangnya simple, tidak banyak berkata atau berbasa - basi.

Sore pun menjelang.

Andre sudah tidak sabar lagi untuk bisa bertemu dengan Tresya.

Sehingga dirinya sudah mempersiapkan segalanya sebelum bertemu dengan kekasihnya itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 18:30, sudah saatnya Andre keluar dari rumah dan bersiap menuju kerumah temannya.

Itu di karenakan, jarak antara rumah temannya Andre dengan rumah pamannya Tresya saling berdekatan.

Sehingga jika sudah waktunya, mereka berdua bisa tiba di tempat yang sudah di tentukan dengan tidak memakan waktu yang lama.

Akhirnya waktu yang di tentukan pun telah tiba.

Andre langsung mohon pamit kepada temannya dan langsung bergegas menuju tempat pertemuan antara dirinya dan Tresya.

Tresya pun demikian.

Gadis itu langsung bergegas menuju ketempat yang telah dia tentukan.

Memang sudah beberapa kali mereka berdua melakukan pertemuan di tempat itu.

Dan belum ada satu orang pun yang mengetahuinya.

Andre sudah tiba lebih dulu di tempat itu.

Hati, pikiran serta perasaannya kembali bersorak sorai karena akan bertemu dengan pujaan hatinya.

Tidak lama kemudian, sesosok bayangan sudah terlihat di sela - sela cahaya yang masih bisa menjangkau tempat itu.

Dan akhirnya Tresya pun tiba dan langsung menebarkan senyuman manisnya kearah Andre.

~Bersambung~

#Pengumuman

Cerita ini isinya hanyalah karangan imajinasi dari penulis saja.

Bab 2. Pertemuan

Andre langsung menyambut Tresya dengan senyuman yang di balas juga dengan senyuman dari gadis itu.

" Apakah kamu sudah lama menunggu."

Ucap Tresya yang bertanya sambil menatap ke arah wajah pria yang ada di depannya.

" Tidak juga....aku juga belum lama tiba di tempat ini."

Jawab Andre menanggapi pertanyaan yang di lontarkan oleh gadis di depannya.

" Ayo, kita duduk di sana saja."

Ucap Andre sambil menunjuk kearah bangku yang ada di pinggir gubuk itu.

Tresya pun lalu berjalan menuju bangku yang di tunjuk oleh pria itu.

Pria itu pun mengikutinya dari belakang.

Setelah sampai mereka berdua langsung duduk berdampingan.

Andre langsung meraih tangan gadis itu dan langsung menggenggamnya.

Gadis itu pun tidak merasa keberatan dan membiarkan apa yang di lakukan oleh kekasih hatinya itu.

" Sayang...!!! Aku sangat bahagia bisa bertemu lagi denganMu malam ini."

Ucap Andre dengan nada suara yang penuh kerinduan.

" Hatiku juga merasakan hal yang sama denganMu."

Ucap Tresya menanggapi kata - kata yang di ucapkan kekasihnya.

Andre pun lebih mendekatkan diriNya dan tangan kanannya langsung melingkar dari punggung hingga bisa memegang pangkal tangan dari gadis itu.

Akhirnya posisi tubuh gadis itu telah tersandar di dada kekasihnya itu.

Andre pun lalu membisikkan kata - kata manisnya ke telinga gadis itu dan langsung mencium pipi gadis itu.

Dan gadis itu pun menanggapinya dengan senyum bahagia, walau pun senyumnya itu tidak dapat di lihat sang kekasih.

" Sayang...!!! Jangan di masukkan kedalam hati kata - kata ayahKu tadi, yah...!!!???."

Ucap Tresya seperti memohon kepada kekasih hatinya itu.

" Sudahlah, itu sudah menjadi makananKu setiap hari."

Ucap Andre menanggapi kata - kata gadis itu yang di ikuti dengan tawa candanya.

" Sayang...!!! Aku ingin hubungan kita berdua ini tetap bertahan selamanya."

Ucap gadis itu dengan nada suara yang penuh harap.

" Aku juga tidak ingin jauh dariMu. Karena diriKu sangat mencintaiMu."

Ucap Andre menanggapi kata - kata yang kekasihnya.

#Beberapa Saat Yang Lalu

Saat itu, Andre sedang berbincang - bincang dengan temannya.

Untuk mengisi waktu sebelum tiba saatnya bertemu dengan gadis pujaan hatinya.

Saat itu, temannya bertanya kepada Andre.

" Ndre...!!! Apakah kamu sudah pernah berciuman dengan Si Tresya...???."

Ucap Tommy bertanya kepada temannya itu.

" Tentu saja...mana bisa aku belum berciuman dengannya?."

Ucap Andre dengan bangga menjawab pertanyaan temannya itu.

" Terus, ciuman yang kamu lakukan itu seperti apa...!!!???."

Lanjut Tommy.

" Aku mencium di pipinya....terus kenapa...???." Ucap Andre bangga kepada temannya itu.

" Ha ha ha ha ha...kalau hanya seperti itu, bukan ciuman sebagai kekasih namanya, tetapi hanya sebagai adik."

Ucap Tommy seakan mengejek temannya.

" Terus, maksud kamu ciuman yang seperti apa...!!!???."

Ucap Andre menanggapi ucapan temannya.

" Aku mendengar kakak ku bercerita dengan temannya, bahwa ciuman itu harus di bibir, itu baru namanya pacaran katanya."

Ucap Tommy menjelaskan.

" Bre****k...!!! Aku kira dia sendiri yang sudah melakukannya, ternyata hanya mendengar juga dari kakaknya."

Ucap Andre menanggapi penjelasan Tommy seraya tangannya mengacak - ngacak rambut temannya itu.

" Terus kamu mendengar juga bagaimana caranya?." Tanya Andre penasaran.

" Tentu saja aku mendengar semuanya." jawab Tommy dengan nada yang serius.

" Kamu tahu, kalau mau mencium kekasih kita itu, kata kakakku, harus terlebih dahulu di keningnya terus ke pipinya dan selanjutnya mencium bibirnya. Itu yang aku dengar dari pembicaraan mereka." Lanjut Tommy menjelaskan.

Andre merasa tertarik dengan cerita yang Tommy sampaikan itu, sehingga dia mendengarkan dengan seksama.

Hal itulah yang muncul di dalam pikirannya saat ini.

" Sayang...!!! Apakah kamu benar - benar mencintaiKu...!!!???." Tanya Andre sambil membisikannya ke telinga gadis itu.

" Iya, Aku memang sangat mencintaiMu." Jawab Tresya meyakinkan Andre.

" Kalau begitu, apakah aku bisa meminta sesuatu padaMu...!!!???."

Ucap Andre berbisik ke telinga gadis itu lagi.

" Apa itu." Tanya singkat gadis itu.

" Bolehkah aku mencium bibirMu...!!!???." Tanya Andre dengan nada suara seakan memohon.

Tresya pun hanya terdiam dan tidak menjawab apa yang Andre tanyakan.

Gadis remaja yang belum mengerti betul apa arti pacaran itu, seperti sedang berpikir dahulu sebelum mengiyahkan apa yang di mintakan oleh kekasihnya itu.

" Tidak bisa yah...!!!???." Ucap Andre seakan mengejar jawaban dari gadis itu.

Akhirnya gadis itu menganggukan kepalanya.

" Bolehkah...???." Tanya Andre untuk lebih meyakinkan dirinya.

Gadis itu pun kembali menganggukan kepalanya yang mengisyaratkan bahwa dia telah mengiyahkan permintaan yang di ajukan oleh pria yang di cintainya.

Setelah mengetahui Tresya telah menganggukkan kepalanya, Andre langsung melemaskan tangannya agar membuat tubuh gadis itu bergerak turun perlahan dan Andre kembali mengeratkan pegangan tangannya, karena wajah gadis itu sudah tepat di posisi yang Andre harapkan.

Pria itu langsung menurunkan wajahnya untuk di dekatkan ke wajah gadis itu.

Dan akhirnya, bibir remaja pria itu bersentuhan dengan bibir milik gadis pujaan hatinya.

Karena pria remaja itu belum mengerti benar bagaimana cara melakukan 'French Kiss' , sehingga bibirnya hanya di lekatkan terus dengan bibir gadis itu.

Dan hal itu membuat suasana mereka berdua berubah menjadi canggung.

" Apakah hanya seperti ini rasanya...!!!???."

Gumam Andre di dalam hatinya, karena tidak merasakan hal yang sesuai dengan cerita yang di dengar dari temannya Tommy.

" Ataukah masih ada hal yang lain yang harus di lakukan...???." Lanjutnya bergumam.

Andre kemudian memikirkan kembali secara lebih detail apa yang dia dengar dari Tommy, agar supaya tidak melupakan hal sekecil apa pun.

Setelah berusaha mengingat kembali cerita yang di dengar dari Tommy, Andre tetap tidak menemukan cara lain yang akan di lakukan setelah bibir keduanya bertemu. Sehingga Andre memberanikan diri untuk bertanya kepada gadis yang ada di pelukannya itu.

" Sayang...!!! Apa yang kau rasakan di saat bibir kita bertemu...!!!???." Tanya Andre dengan berusaha menghilangkan rasa canggung di dalam hatinya.

" Biasa saja....tidak ada yang istimewa." Jawab gadis itu.

" Coba kita lakukan sekali lagi." Pinta Andre lagi.

Tresya pun kembali hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum merasakan kekonyolan yang mereka berdua lakukan saat itu.

Andre pun kembali mendekatkan bibirnya ke bibir gadis itu untuk kedua kalinya.

Namun sesuatu rasa yang tidak terduga di alami oleh keduanya, karena di saat bibir Andre menyentuh bibir gadis itu, posisi bibir gadis itu sedang dalam keadaan tersenyum, sehingga satu bagian dari bibir Andre sedikit masuk di antara kedua bibir gadis itu, dan secara reflex bibir gadis itu mengapit satu bagian dari bibir Andre.

Andre pun mencoba memahami apa yang dia rasakan.

Dan akhirnya Andre mencoba untuk ******* bibir gadis itu dengan bibirnya.

Dan hal itu langsung membuat perasaan keduanya berubah secara perlahan - lahan ke suatu situasi yang berbeda dari apa yang di rasakan saat pertama kali melakukan nya.

Perlahan - lahan gerakan bibir mereka berdua sudah mulai berevolusi ke gerakan 'French Kiss' yang sebenarnya.

Posisi tangan Tresya pun sudah tidak lagi seperti semula, kini tangan gadis itu sudah seperti menggantung di leher kekasihnya.

Gadis itu pun mulai merasakan jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya, mukanya terasa panas dan seperti ada suatu energi yang terasa hangat mulai keluar dari dalam dirinya yang seakan membuat seluruh tubuhnya seperti terasa gatal yang menggelitik, amat terlebih di bagian vital kewanitaan.

Sebagian hal itu juga yang di rasakan oleh diri Andre, tetapi hal yang berbeda yang Andre rasakan adalah Ular Buta miliknya sudah mulai mengamuk.

Karena mereka berdua belum mengerti apa yang terjadi dalam diri mereka berdua saat itu, sehingga mereka berdua secara perlahan menghentikan kegiatan itu.

" Apa yang kau rasakan...!!!???." Tanya Andre memecah keheningan malam setelah menghentikan kegiatan yang di lakukan mereka.

~Bersambung~

#Pemberitahuan

Mohon komentarnya untuk memberitahukan batasan dalam penulisan ini.

Apakah masih di dalam batas kewajaran, ataukah sudah melewati batasannya....???

Mohon masukan serta kritikan yang membangun.

Agar penulis dapat memperbaiki kekurangannya.

Dan lebih membantu lagi untuk kelanjutan cerita ini 🙏🙏🙏

Salam kenal dari autor abal - abal 😁😁😁

Bab 3. Rahasia Yang Di Ungkapkan

Posisi tubuh Tresya masih tetap dalam pelukan kekasihnya.

Pikirannya sedang mencoba untuk memahami apa yang baru saja mereka lakukan, serta perasaannya sedang mempertanyakan tentang suatu rasa yang sangat menggelitik di seluruh tubuhnya.

Andre masih terus menebarkan senyum termanisnya untuk gadis yang di cintaiNya itu.

Mereka berdua melanjutkan untuk saling mengungkapkan satu sama lain tentang apa yang ada di dalam hati, pikiran serta perasaan mereka.

Andre tetap seperti biasa selalu mengecup pipi dan kening dari gadis yang ada di pelukannya.

Terkadang suara tawa kecil keluar dari mulut kedua remaja itu.

Situasi saat itu sudah mulai normal kembali.

Akhirnya waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam.

Tresya pun mengingatkan kepada kekasihnya untuk menyudahi pertemuan mereka malam itu.

Mendengar apa yang kekasihnya sampaikan, Andre pun langsung mengiyahkannya.

Tresya segera memperbaiki posisi duduknya ke posisi duduk normal pada umumnya.

Kedua insan yang masih terlalu belia untuk menjalani hubungan sebagai pasangan muda mudi itu, segera bangkit berdiri dari posisi duduknya masing - masing.

Andre kembali mengecup pipi, kening dan bibir dari gadis itu, sebelum akhirnya mereka berdua saling berpamitan untuk kembali ke rumah mereka masing - masing.

Andre melepaskan kepergian Tresya dengan penuh rasa, seakan tidak ingin berpisah dari gadis itu, yang tidak berapa lama kemudian langsung melangkahkan kakinya juga untuk pergi.

Setibanya di rumah mereka masing - masing.

Pikiran Tresya menerawang jauh, memikirkan tentang rasa yang merasuki tubuh dan jiwanya, saat melakukan 'French Kiss' dengan pria yang di cintainya itu.

Andre pun merasakan juga apa yang di rasakan oleh Tresya.

Pria itu sudah seperti orang gila yang senyum - senyum sendiri dengan apa yang baru saja di lakukannya dengan gadis pujaan hatinya.

Pagi pun tiba, seperti biasa semua orang sudah bangun dan mempersiapkan diri mereka masing - masing untuk melakukan aktivitas mereka di sepanjang hari yang berjalan.

Tidak terkecuali dengan Andre.

Remaja pria itu juga, sedang mempersiapkan dirinya untuk berangkat kesekolah.

Demikian juga dengan Tresya.

Gadis itu juga sangat bersemangat dalam mempersiapkan dirinya.

Keceriaan tergambar di wajah cantik dan manis gadis itu.

Seakan dirinya akan mendapatkan suatu hadiah yang istimewa saat tiba di sekolahnya nanti.

Akhirnya Andre melangkahkan kakinya untuk berjalan menuju ke sekolahnya.

Tresya pun demikian.

Namun berbeda dengan Andre yang berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.

Gadis itu di antar oleh ayahnya dengan menggunakan sepeda motor.

Akhirnya Tresya sudah tiba di depan pintu gerbang sekolahnya.

" Ayah, aku masuk dulu yah...!!!???."

Ucap gadis itu kepada ayahnya.

" Ayahnya pun langsung menganggukkan kepalanya dan dengan senyumannya melepaskan kepergian anak gadis satu - satunya itu."

Setelah gadis itu memasuki area sekolahnya, dia langsung menuju ke arah kelasnya.

Gadis itu langsung duduk di kursinya seperti biasa.

Di dalam kelasnya baru beberapa murid yang sudah ada.

Tidak lama kemudian, tiba - tiba terdengar suara yang membuyarkan lamunan Tresya.

" Hei..!!! Apa yang sedang kamu pikirkan...!!!???."

Ucap sosok gadis yang menyapa Tresya sambil meletakkan tangannya di bahu gadis itu.

Cindy itulah nama gadis remaja yang menyapa Tresya.

Dia adalah sahabat Tresya di sekolah yang juga teman sekelasnya.

" Cerita dong kepadaku." Ucapnya lagi dengan mimik muka seakan penasaran tentang apa yang menjadi objek lamunan sahabatnya itu, sehingga bisa senyum - senyum sendiri.

" Ahhhccckkkk...tidak ada...apa yang harus aku ceritakan kepadamu." Ucap Tresya menanggapi kata - kata dari temannya itu.

" Oh, begitu yah...!!!??? Jadi sekarang kamu sudah mulai berani menyembunyikan sesuatu dari diriku ini yah." Ucap Cindy dengan nada suara seakan mengintimidasi sahabatnya itu.

" He he he...apa yang harus aku ceritakan kepadaMu...!!!???." Ucap Tresya tidak ingin memberitahukan apa yang ada di pikirannya.

" Apanya yang tidak ada?...itu!...mengapa kamu senyam senyum sendiri...pasti ada sesuatu yang sedang kamu pikirkan dan ingin menyembunyikannya dariKu."

Ucap Cindy menyangga apa yang baru saja di ucapkan Tresya.

" Benar...tidak ada hal yang aku sembunyikan darimu." Ucap Tresya lagi untuk meyakinkan sahabatnya.

" Fuuuuuiiihhhh..." Cindy menarik napas panjang serta mengeluarkannya. Seakan belum merasa puas dengan apa yang di katakan oleh Tresya.

" Baiklah...aku sudah tidak ingin lagi mempertanyakannya. Tetapi ingat, aku juga akan merahasiakan banyak hal darimu." Ucap Cindy dengan nada yang ketus sambil pergi meninggalkan sahabatnya itu.

Memang sifat Cindy sangat keras. Apa yang di inginkannya harus bisa terpenuhi. Dan jika tidak terpenuhi, dia langsung akan ngambek.

" Cin...Cindy...!!! Oke...oke...oke...aku akan mengatakannya." Ucap Tresya untuk mengalah dari sikap yang sahabatnya tunjukkan itu.

Cindy pun menghentikan langkah kakinya seraya memalingkan wajah ke arah Tresya, sebagai respon dari kata - kata yang baru saja di dengarnya.

Cindy lalu memutarkan tubuhnya 180 derajat dan langsung berjalan kembali ke arah Tresya dengan wajah yang kembali berseri - seri.

" Jadi apa yang coba kau sembunyikan dariku, hah...!!!???." Ucap Cindy sambil menatap ke arah wajah sahabatnya dengan nada suara penuh kemenangan.

" Tetapi jangan ceritakan kepada siapa - siapa yah...!!!???." Ucap Cindy lagi untuk memastikan agar apa yang akan di ceritakannya tidak akan dibocorkan kepada orang lain.

" Iya...iya...iya!!! Aku janji." Jawab Cindy meyakinkan sahabatnya.

Tresya lalu menceritakan apa yang dia lakukan semalam dengan wajah yang memerah karena merasa malu telah menceritakan apa yang telah dia lakukan bersama Andre.

" Hah...apakah benar kamu melakukan hal itu...!!!???." Tanya Cindy untuk lebih memastikannya dengan nada suara yang terkejut.

Tresya pun mengganggukkan kepalanya untuk lebih meyakinkan sahabatnya itu.

" Trus, bagaimana rasanya...???." Tanya Cindy penasaran dengan apa yang Tresya rasakan dengan wajah yang serius.

Tresya pun menjelaskan ke Cindy apa yang dirinya rasakan.

Setelah mendengar semua itu, wajah Cindy berubah menjadi datar.

Di dalam hatinya merasa cemburu, karena dirinya belum pernah melakukan serta merasakan hal itu.

Kembali Ke Andre.

Andre sudah tiba di depan gerbang sekolahnya dengan langkah yang cepat serta penuh semangat, yang langsung memasuki area sekolahnya dan menuju ke arah kelasnya, karena Bel sekolah sudah berbunyi yang menandakan aktivitas belajar mengajar akan segera di mulai.

Setibanya di dalam kelas, menyusul masuk juga seorang wanita yang sudah berusia sekitar 30-an tahun awal.

Wanita itu memasuki ruangan kelas dan langsung menuju ke meja yang terletak di depan kelas tersebut.

" Berdiri...Sikap...Beri hormat...!!!."

Suara dari ketua kelas mengomandoi seluruh siswa di kelasnya, yang langsung di ikuti oleh semuanya serta secara bersama - sama bersuara.

" Selamat pagi ibu guru.!!!." Ucap seluruh murid yang berada di dalam kelas tersebut secara serentak sambil berdiri, menyapa guru mereka yang baru tiba itu.

" Selamat pagi juga buat kalian semua...silakan duduk kembali."

Balas wanita itu menanggapi apa yang di lakukan serta di ucapkan oleh seluruh murid - murid yang ada.

" Baiklah, kita akan memulai aktivitas pembelajaran kita pada saat ini." Ucap lagi wanita itu melanjutkan kata - katanya.

Aktivitas belajar mengajar itu pun berlangsung seperti biasanya.

Bel sekolah pun kembali berbunyi, yang menandakan bahwa jam untuk istirahat sudah tiba.

Semua siswa kini sudah mulai keluar dari ruang kelas mereka masing - masing.

Tidak terkecuali dengan Andre.

Lain halnya dengan Tresya. Gadis itu masih tetap duduk di kursinya yang berdekatan dengan kursi sahabatnya.

" Sya...!!! Ayo kita ke kantin."

Ucap Cindy mengajak sambil menarik dengan lembut tangan gadis yang ada di sampingnya.

" Kamu saja, aku lagi tidak ingin ke kantin."

Balas Tresya menanggapi ajakan dari Cindy.

" Ayolah...masa aku pergi sendiri." Ucap Cindy lagi untuk membuat agar sahabatnya itu ikut dengannya menuju ke kantin.

" Hai, Sya...!!!."

Terdengar suara sapaan yang berasal dari depan pintu kelas.

Tresya pun langsung menatap kearah sumber suara berasal dan langsung menemukan sosok pria remaja.

Sosok itu tidak lain adalah pria yang selalu mengisi ruang yang ada di dalam hatinya.

" Hai, Ndre...!" Ucap Tresya yang langsung menanggapi sapaan tersebut.

Cindy yang juga mendengar suara itu, langsung juga menatap ke arah sumber suara itu berasal.

" Cie...cie....jadi ini yah, penyebabnya sehingga kamu tidak mau ikut denganku ke kantin?." Ucap Cindy dengan senyum centilnya menatap wajah Tresya untuk menggodanya sambil menggelitikkan jari telunjuknya ke pinggang sahabatnya itu.

" Auwwww......" Suara teriakan kecil yang keluar dari mulut Tresya karena pinggangnya yang merasakan geli oleh perbuatan jari telunjuk Cindy.

Muka Tresya pun langsung memerah karena menanggapi hal itu.

" Baiklah....baiklah...aku akan pergi sendiri....selamat bersenang - senang yah...!?." Ucap Cindy yang langsung bergegas menuju ke arah kantin.

Akhirnya Tresya pun berjalan keluar dari ruang kelasnya untuk mendekati Andre.

Mereka berdua pun duduk di bangku yang berada di bawah pohon ketapang yang ada di dalam lingkungan sekolah tersebut, sampai bunyi bel masuk berbunyi.

Akhirnya mereka berdua pun memisahkan diri dan berjalan untuk kembali ke kelas mereka masing - masing.

Di saat pertemuan mereka itu, hanyalah candaan serta gurauan yang terlontar dari mulut mereka masing - masing.

Aktivitas belajar hari itu tidak seperti hari - hari yang lain, di karenakan hari itu adalah hari Jumat.

Sehingga untuk waktu jam pulangnya, lebih cepat dari hari yang lain.

Sebelum murid - murid kembali pulang ke rumah mereka masing - masing.

Setiap guru yang ada di kelas, menyampaikan pemberitahuan bahwa mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat untuk seminggu berikutnya, murid - murid akan menghadapi ulangan Catur wulan tiga, yaitu ujian kenaikan kelas saat itu.

" Jadi di harapkan kepada setiap murid untuk mempersiapkan diri kalian untuk menghadapi ujian tersebut." Ucap setiap guru yang ada di setiap kelas di sekolah itu.

~Bersambung~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!