MY DUDA
BAB 1
Erik Wijaya
{ berjalan mendekati kasur daddy nya }
Erik Wijaya
{ menggoyangkan badannya } ady anun udah ciang
Erik Wijaya
ady anun huaaa { terus menggoyangkan sambil merengek }
Aksa Wijaya
{ merasa terganggu }
Aksa Wijaya
{ menggeliat ; membuka matanya ; kaget melihat anaknya ; tersenyum }
Aksa Wijaya
ululu anak daddy, oma dimana sayang { bangun ; memangku erik }
Erik Wijaya
{ duduk di pangkuan daddy ; senyum lucu } awah ady , ayo mam
Aksa Wijaya
{ terkekeh } hehe kamu kebawah dulu ya daddy mau mandi
erik pun mengangguk dan langsung berjalan ke bawah, erik sekarang berusia 2 tahun lebih. aksa langsung menuju kamar mandi, sekalian bersiap siap akan pergi ke kantor
Aksa Wijaya
{ berjalan menuju ruang makan ; duduk di kursi } selamat pagi yah, bu
Ayah Aksa
selamat pagi anak ayah, kau sudah tampan
Ibu Aksa
selamat pagi juga anakku, sarapan dulu baru berangkat
Erik Wijaya
{ berjalan mendekati daddy nya ; duduk di pangkuannya } uapin ady uapin
aksa lalu menyuapi anaknya, mereka sarapan tanpa menimbulkan suara apapun.
Aksa Wijaya
yah, bu aksa akan bawa erik ke kantor
Ibu Aksa
apakah itu tidak merepotkan mu nanti?
Ayah Aksa
iya itu betul, takut erik mengganggu aktifitas mu
Aksa Wijaya
tidak akan, aku malah senang kalau dia ikut. iya tidak son
aksa dan erik pun berangkat ke kantor setelah berpamitan dengan orang tuanya, membawa mobil sendiri tanpa adanya supir
ya itulah aksa, lebih suka kesendirian tanpa melibatkan seseorang
disisi lain, gadis cantik pemilik toko roti terkenal di kotanya. juga sedang bersiap siap akan pergi ke tokonya, memantau kinerja para karyawan disana
Anindhita / Anin
{ memakai lipstik }
Anindhita / Anin
nah, i like it warna nya bagus
Anindhita / Anin
jadi tambah cantik
Anindhita / Anin
aku makan di luar aja deh, ini sudah agak siang
Anin pun berangkat tanpa sesuap nasi, dia sering melewatkan jam makan pagi hanya karena satu alasan. selalu saja sarapan sendiri
Anindhita / Anin
{ masuk ke dalam mobil ; menyetirnya }
sesampainya di toko, dia berjalan sambil membalas sapaan karyawannya. dia langsung menuju ke ruangannya, sebelum menuju kesana dia melewati meja asistennya
Anindhita / Anin
{ mendekati meja asistennya ; tersenyum } naila, nanti ke ruangan gua ya
Naila Diansiva
{ balas senyuman } baik nin, nitip ga? gua mau beli sarapan soalnya
Anindhita / Anin
iya sekalian nitip, gua tunggu ya { berjalan menuju ruangannya }
naila keluar toko untuk membeli sarapan, kebetulan karena dekat dia jalan kaki
anin punya rumah sendiri ya guys, ga sama orang tuanya
BAB 2
aksa yang sudah sampai di kantornya pun langsung memarkirkan mobil ke tempat parkiran khusus atasan, menggendong erik menuju ruangannya
sepanjang jalan menuju ruangannya banyak sekali yang menyapa aksa tapi tidak di respon olehnya
iya, aksa selalu saja bersikap dingin. tapi tidak dengan bocah lucu yang sedang di gendong nya
karyawan = selamat pagi pak
Aksa Wijaya
{ diam tidak merespon , tetap berjalan tanpa memperdulikan sapaan mereka }
Erik Wijaya
{ memeluk erat leher aksa ; melihat karyawan di belakang ; tersenyum lucu }
karyawan 1 = OMG, anaknya lucu banget, gua siap jadi ibunya
karyawan 2 = lo mau mati cepet? liat deh pak aksa aja dinginnya minta ampun
karyawan 3 = udah kembali kerja, lo semua pada mau dipecat karena ketahuan ghibah
karyawan yang sedang membicarakan aksa pun langsung membubarkan diri, takut akan dipecat karena sering sekali karyawan disini dipecat hanya karena membicarakan mantan istrinya
Anindhita / Anin
{ sedang sarapan }
Naila Diansiva
{ selesai makan }
Naila Diansiva
eh nin btw kita dapet orderan dari Abimanta Company lho
Naila Diansiva
mereka pesen roti kita buat acara ulangtahun perusahaannya
Anindhita / Anin
iya gua tau nay, buat minggu depan kan? kita harus bikin kue yang enak
Naila Diansiva
pasti lah, lo tau ga kalau ceo nya itu duda
Naila Diansiva
ganteng lagi
Anindhita / Anin
hus lo malah ghibahin ceo nya
Naila Diansiva
iya sapatau lo minat
Naila Diansiva
gila gua mau kali
Anindhita / Anin
yaudah lo aja sana gua masih belum kepikiran nikah
Naila Diansiva
halah awas aja lo nanti kepelet sama dia, gua ketawa paling keras
Naila Diansiva
yaudah gua balik ke meja sama bikin resep roti baru
Anindhita / Anin
oke iya yang enak ya
Naila Diansiva
nanti sore jadi kan?
Anindhita / Anin
iya tenang jadi kok udah sana
mereka pun kembali bekerja dengan tugas masing masing
membuat resep baru dan terus membuat kue karena pesatnya penjualan yang setiap harinya menghabiskan stok kue mereka
Aksa Wijaya
kamu duduk dulu ya son, kalau butuh apa apa bilang daddy ya
Aksa Wijaya
mainan ada di kamar ya kamu udah tau tempatnya kan
Aksa Wijaya
yang penting jangan keluar dari ruangan
erik berjalan menuju kamar pribadi yang ada di ruangan aksa
bermain robot robotan dan mobil mobilan
tentunya harga mainan itu tidak main main, eaaa
ceklek, bunyi pintu ruangan dibuka
Aksa Wijaya
oy, gimana soal kue?
Gilang Pratama
tenang aja, udah beres tinggal tunggu konfirmasi dari yang punya
Gilang Pratama
gimana persiapan satu minggu lagi?
Gilang Pratama
ada yang kurang apa engga
Aksa Wijaya
cuma kue sama kesiapan diri sendiri
Gilang Pratama
gua denger erik ikut, mana dia?
Aksa Wijaya
dikamar lagi mainan biasa
Erik Wijaya
{ berlari menuju gilang }
Gilang Pratama
{ menangkap ; taruh erik di pangkuannya }
Gilang Pratama
gimana kabarmu son
Erik Wijaya
uma angen omy { menunduk }
Gilang Pratama
{ reflek menatap aksa }
Aksa Wijaya
{ melihat erik menunduk ; hela nafas ; berjalan mendekati gilang dan erik }
Aksa Wijaya
anak daddy gaboleh sedih oke
Gilang Pratama
nah lo, erik butuh mommy
Aksa Wijaya
{ tatap tajam }
Aksa Wijaya
gua ga butuh, semua cewe sama aja ga cukup satu laki
Gilang Pratama
ga semua gitu, lo pasti bakal dapet cewe yang lo mau kok. lupain raina jangan terpuruk kasian erik butuh kasih sayang mommy
Aksa Wijaya
iya iya gausah dibahas muak gua
BAB 3
Aksa Wijaya
apa? mainan? ada dikamar sayang
Erik Wijaya
au ain utan ainan
Aksa Wijaya
main? oh mau main, main kemana
Erik Wijaya
lual, ayo te lual
Aksa Wijaya
baiklah baiklah ayo kita ke taman sekalian daddy mau beli sesuatu
Naila Diansiva
nin woy cepet katanya mau pergi
Anindhita / Anin
iya bentar { mengambil tas }
Anindhita / Anin
{ keluar ruangan nya }
Anindhita / Anin
{ berjalan menuju tempat karyawan } jam 5 tutup aja ya saya mau pergi
anin dan naila pun pergi, mereka pergi ke taman karena disana akan ada pameran buku.
anin sangat bersemangat dan mengincar buku resep masakan apalagi resep kue
tidak disangka aksa dan erik pun pergi ke taman yang sama
disusul dengan gilang yang sudah dikasih tau sama aksa suruh menyusul ke taman
Erik Wijaya
ady tu apa? ame ekali
Aksa Wijaya
gatau son ayo kesana
Aksa Wijaya
{ berjalan mendekati keramaian }
Aksa Wijaya
oh pameran buku, son mau liat?
Erik Wijaya
au au anet, au uku obot
Aksa Wijaya
mau buku robot? kita liat ya
pandangan erik berpindah melihat seorang gadis cantik sedang memilah milah buku
Aksa Wijaya
kamu mau turun? daddy gendong aja ya
Erik Wijaya
nda au, au uyun
Aksa Wijaya
baiklah { menurunkan erik }
Erik Wijaya
{ langsung lari menuju gadis tersebut }
Aksa Wijaya
{ kaget karena erik lari } erikk
Aksa Wijaya
{ mengejar erik }
Erik Wijaya
{ menarik ujung baju gadis tersebut }
Anindhita / Anin
{ merasa bajunya di tarik ; menengok ke bawah ; tersentak } yaampun
Anindhita / Anin
{ berjongkok ; menatap erik }
Anindhita / Anin
iya boy? kamu mau apa
Erik Wijaya
{ menatap anin sendu }
anin yang belum paham akan ucapan erik pun sedikit kebingungan.
Erik Wijaya
{ tanpa aba aba langsung memeluk anin }
Erik Wijaya
{ menangis } uaaa omyy
Anindhita / Anin
{ terkejut ; reflek memeluk } ehh
naila pun dibuat kaget juga pasalnya, sekarang ada bocah laki laki yang memeluk anin tanpa tau itu anak siapa
Aksa Wijaya
erik { sampai ; melihat erik memeluk gadis }
Aksa Wijaya
erik kau . . { melepaskan erik dari pelukan anin ; menatap tajam anin }
Erik Wijaya
uaaa ady, au omy
Erik Wijaya
{ terus menangis }
Aksa Wijaya
diem , kamu tau. kamu memeluk orang asing { dingin }
Anindhita / Anin
{ berdiri ; menelan ludahnya agak kasar }
Anindhita / Anin
em a anu . . maaf tuan itu anak anda?
Aksa Wijaya
{ melirik tanpa ekspresi ; mengangguk tanpa membalas omongan }
Aksa Wijaya
{ menggendong erik }
Aksa Wijaya
lain kali jangan seperti ini, dia orang asing
Erik Wijaya
uaaa tu omy tu omy
Aksa Wijaya
bisa diem { dingin }
Anindhita / Anin
kau ini ayah macam apa? dia sedang menangis jangan di berikan respon begitu, yang ada nantinya takut
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!