NovelToon NovelToon

Another World With Game System

Bereinkarnasi ke Dunia Lain

Pemuda bernama Agus yang masih berumur 21 tahun. Dia sedang dalam perjalanan menuju Kota Bandung. Dia bertujuan untuk melamar pacar LDR-nya. Agus dan pacarnya sudah pacaran LDR selama 2 tahun.

Saat di jalan tol, Agus mendapatkan musibah. Bus yang dia naiki oleng dan menabrak pembatas jalan sampai pada akhirnya bus itu meledak. Karena kecelakaan itu, Agus pun mati dengan sangat mengenaskan. Seluruh tubuhnya menjadi hangus.

Karena tahu bus yang Agus naiki mengalami kecelakaan, pacar LDR-nya pun sangat bahagia. Pacarnya bahagia saat tahu Agus meninggal dan dia langsung mendapatkan laki-laki baru dalam 1 hari.

...**...

"Dimana ini? Gelap sekali." Agus kebingungan.

Agus pun sadar, bahwa Agus sedang memejamkan mata. Dia pun membuka matanya perlahan dan saat sudah terbuka, Agus melihat seorang wanita. Wanita itu sangat dekat dengan Agus dan bahkan wanita itu mencium Agus.

"Ah, enak sekali dici-" Agus senang, namun tiba-tiba kesenangannya hilang.

"Kenapa aku tidak merasakan kenikmatan saat dicium olehnya?" Agus bertanya-tanya dan bingung.

"Eh, ada apa dengan tubuhku? Rasanya tubuhku seperti mengecil. Tunggu, tangan siapa itu? Tangan itu kecil seperti tangan bayi." Agus sangat kebingungan.

"Eeeeh, itu tanganku? Aku bahkan bisa menggerakkan nya dan mencoba memegang gunung milik wanita yang menggendong ku." ucap Agus saat mengetahuinya.

"Tunggu. Kalau aku menjadi bayi kembali. Berarti, aku bereinkarnasi? Kalau benar begitu, aku sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup." Agus sangat bersyukur.

Saat sedang bertingkah seperti bayi, tiba-tiba Agus melihat banyak tulisan didepan matanya dan dia juga mendengar suara-suara.

"Individu bernama Redar Froshy. Jenis kelamin: Laki-laki. Level: 1. Skill: ." ucap suara misterius itu.

Agus mulai mengerti tentang tulisan dan angka yang ada didepan matanya. Tulisan dan angka itu adalah Status milik Agus. Nama Agus yang baru adalah Redar dan dia masih level 1. Tapi, Redar sama sekali tidak mempunyai skill.

"Tunggu! Kenapa bisa ada sistem level dan skill di dunia ini? Dunia ini seperti Game MMORPG yang pernah kumainkan. Apa mungkin, kalau level tinggi dan punya banyak skill bisa menjadi orang terkuat di dunia ini? Ini pasti akan sangat menyenangkan. Aku akan menaikkan levelku dan mencari skill sebanyak mungkin saat aku besar nanti." Ucap Redar saat mengetahui dunia MMO sama seperti Game.

5 TAHUN KEMUDIAN.

Saat Redar sudah berumur 5 tahun, dia mulai membiasakan diri untuk tinggal di dunia itu. Selama 5 tahun, Redar berhasil naik level dan mendapatkan skill. Saat ini, Redar sudah level 6 dan mendapatkan skill yang bernama "Accident". Redar tidak tahu dari mana dia mendapatkan skill itu. Pada akhirnya, Redar mencoba bertanya pada suara misterius yang pernah berbicara saat dia masih bayi.

"Hei, suara misterius. Keluarlah! Aku ingin bertanya. Hei, ayo keluar!" Redar memanggil suara misterius itu, tapi suara itu sama sekali tidak bicara.

Redar pun berpikir, mungkin suara misterius itu punya nama panggilan. Bisa saja dia itu sebuah sistem yang mengatur fisik dan sistem yang ada di dalam tubuhnya. Tapi, Redar sama sekali tidak bisa menemukan sesuatu tentang nama suara misterius itu. Saat sedang berpikir, Redar malah ingat dengan tugas yang diberikan bos perusahaan.

"Aaaah, kenapa aku malah mengingat masa dimana aku menjadi Asisten?" Redar marah pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba...."Clink."

"Ya, ada apa anda memanggil saya?" Suara misterius itu muncul dan menanyakan tujuan Redar memanggilnya.

Awalnya Redar ingin bertanya langsung tentang dunia itu dan kemampuannya. Tapi, Redar berpikir untuk bertanya tentang namanya terlebih dahulu, agar saat Redar butuh, Redar bisa memanggilnya.

"Mmmm....Aku ingin bertanya, siapa namamu?" tanya Redar.

"Jawab. Anda bisa memanggil saya Assistant (Asisten)!" jawab suara misterius itu.

Assistant atau asisten adalah sebuah pikiran kedua. Semua makhluk yang ada di Dunia MMO memilikinya.

"Tapi, aku merasa tidak enak memanggilmu dengan sebutan asisten. Apa aku boleh memberimu nama saja?" Redar bertanya pada Assistant.

"Jawab. Terserah anda saja." jawab Assistant.

"Baiklah, aku akan memberimu nama Lus." ucap Redar.

"Baik. Saya adalah Lus yang akan melayani anda." ucap Lus.

"Baiklah, Lus. Aku ingin bertanya. Apa maksud dari skill ?" tanya Redar.

"Jawab. Skill Accident adalah skill yang mampu memanipulasi kecelakaan." jawab Lus.

"Maksudnya?" Redar masih bingung dengan jawaban Lus sebelumnya.

"Jawab. Maksud dari memanipulasi kecelakaan adalah anda bisa memanipulasi kecelakaan yang terjadi pada anda sendiri atau orang lain. Anda bisa membuat kecelakaan yang anda atau orang lain alami menjadi sangat parah atau sebaliknya. Intinya, anda bisa menggunakan skill Accident untuk memperparah dan meringankan suatu kecelakaan." jawab Lus.

Jawaban Lus sangat panjang, sampai Redar tidak mengerti. Tapi, Redar sedikit memahami apa yang Lus katakan. Bahwa skill Accident adalah skill yang berguna untuk melakukan perubahan pada kecelakaan yang dia alami atau orang lain. Meski sudah mendapatkan jawaban, Redar masih belum puas untuk bertanya pada Lus.

"Lus. Bagaimana cara mendapatkan skill?" tanya Redar.

"Jawab. Mendapatkan skill ada 3 cara, yaitu dengan menukarkan [Skill Point], Mencuri dari makhluk hidup lain dan juga bisa didapat akibat sesuatu yang pernah dialami sebelumnya." jawab Lus.

"Jelaskan ketiga macam itu, Lus!" Redar meminta Lus untuk menjelaskannya.

"Dimengerti. Skill Point, anda bisa mendapatkan skill dengan menukarkan Skill Point di Skill Trade. Skill Point didapat saat anda naik level. Mencuri, anda bisa mencuri skill dari makhluk lain yang sudah mati, contohnya mengambil dari monster yang sudah anda bunuh. Pengalaman, anda bisa mendapatkan skill dari sesuatu yang pernah anda alami, contohnya adalah skill Accident milik anda." Lus menjelaskan semuanya.

"Tunggu! Kau bilang aku mendapatkan skill Accident dari sesuatu yang pernah kualami?" Redar bertanya pada Lus.

"Jawab. Ya, anda mendapatkannya dari sesuatu yang pernah anda alami." jawab Lus.

"Tapi, dari pengalaman yang mana?" tanya Redar pada Lus.

"Anda mendapatkan skill Accident dari kecelakaan yang anda alami, yaitu kecelakaan lalu lintas." jawab Lus.

"Begitu, ya." Ucap Redar, setelah mendapatkan jawaban dari Lus.

Redar tidak bertanya lagi pada Lus, karena ibunya sudah memanggil. Ibunya memanggil Redar agar segera masuk ke rumah dan makan malam.

Lus (Assistant) bisa mengetahui kecelakaan Redar, karena Lus adalah pikiran kedua Redar. Jadi, Lus bisa mengetahuinya dari ingatan lama Redar.

...**...

...Bersambung....

Berlatih Pedang

Di umurnya yang ke 7 tahun, ayah Redar melatihnya ilmu berpedang. BTW, ayah Redar bernama Tesdar dan ibunya bernama Mere. Lalu, nama Redar diambil dari nama kedua orang tuanya. "Re" dari ibunya dan "dar" dari ayahnya. Selain itu, Redar juga punya nama keluarga, yaitu Froshy. Jadi, nama lengkap Redar adalah Redar Froshy.

Redar diberi pelatihan yang sangat mengerikan. Dia disuruh untuk berlari mendaki bukit dan kembali sebanyak 100 kali. Redar juga disuruh push up dengan kaki diatas sebanyak 200 hitungan. Selain itu, dia juga disuruh mengayunkan pedang sebanyak 1000 ayunan. Redar sangat kesulitan, karena dia mengayunkan pedang asli. Ayahnya memberikan pedang asli yang ukurannya lebih besar dari tangan Redar.

"994, 995, 996, 997, 998, sem-bi-lan...ra-tus...sembi-lan pu-luh...sembi-lan, se-ri-bu. Akhirnya selesai juga." Ucap Redar saat tangannya pegal.

"Lelah sekali." ucap Redar.

"Baiklah. Sekarang istirahat dulu 10 menit! Nanti, kau lanjutkan mengayunkan pedangnya. Hitung dari seribu satu sampai seribu lima ratus!" Ucap ayahnya yang tidak kasihan pada anaknya.

"Apaaa?" Redar terkejut. "Aku bisa mati." ucap Redar sambil rebahan.

Latihannya berlangsung sangat lama, sampai Redar menginjak umur 15 tahun. Karena Redar sudah menguasai semua teknik. Ayahnya pun berhenti melatihnya.

Karena latihan itu, level Redar naik menjadi 20 dan dia mendapatkan skill baru. Redar meminta Lus untuk menjelaskan skill barunya.

"Lus, jelaskan mengenai skill baruku!" Suruh Redar pada Lus.

"Dimengerti. Skill baru anda bernama . Skill ini termasuk Pasif skill. Jadi, akan aktif dengan sendirinya. Skill ini didapat dari sesuatu yang anda alami, yaitu kelelahan saat berlatih. Fungsi skill ini adalah menghilangkan lelah sebanyak 10%. Skill ini akan aktif dengan sendirinya saat anda merasa kelelahan." jawab Lus.

"Begitu, ya. Itu skill yang lumayan bagus. Tapi, kenapa hanya bisa menghilangkan 10% saja?" tanya Redar pada Lus.

"Jawab. Karena, Skill anda saat ini levelnya masih 1. Saat levelnya naik, maka efeknya juga akan naik." jawab Lus.

"Begitu, ya." batin Redar.

"Lus." Aku memanggilnya. "Bisakah kau menampilkan status secara rapih?" tanya Redar pada Lus.

"Jawab. Bisa." jawab Lus.

"Kalau begitu, lakukan!" Redar meminta Lus untuk melakukannya.

"Dimengerti." balas Lus.

Tulisan dan angka muncul didepan mata Redar. Dia bisa melihat statusnya, seperti jumlah HP (Health Point), jumlah MP (Mana Point), jumlah skill, jumlah EXP, dan lainnya.

...Status...

...**...

Setelah melihat statusnya sendiri, Redar mulai berpikir tentang sistem di dunia MMO. Dunia MMO punya Difficulty (tingkat kesulitan) tingkat Hard. Karena di level 20, status Redar sangat buruk. Redar hanya punya 567 HP dan 698 MP. Jika Redar bertarung dengan monster sekarang, mungkin Redar bisa mati.

Tapi, Redar mengingat sesuatu tentang monster. Dia ingat, kalau ada monster yang lemah dan sering dijadikan mangsa para petualang pemula, yaitu monster Slime.

"Monster Slime. Mungkin aku akan memburu mereka sebanyak mungkin. Agar aku bisa menaikkan levelku." batin Redar.

Redar pun pergi ke hutan dekat Desa tempatnya tinggal. Saat di dalam hutan, Redar melihat banyak sekali Slime. Redar menebas mereka semua sampai tidak bersisa. Mungkin ada sekitar 130 lebih jumlah Slime yang dia bunuh.

"Lapor. Level anda naik menjadi 40. Anda juga mendapatkan skill baru, setelah naik level. Skill baru anda adalah Magic Sword." Lus melaporkan semuanya pada Redar.

"Magic Sword? Apa itu?" tanya Redar.

"Jawab. Magic Sword adalah skill untuk menambahkan sihir pada pedang anda saat bertarung. Skill ini bisa berguna, jika anda menggunakannya saat melawan makhluk spiritual. Seperti roh, malaikat dan iblis." jawab Lus.

"Lus, tampilkan statusku!" Redar meminta Lus memperlihatkan statusnya.

"Dimengerti. Penampilan status dilakukan." ucap Lus.

...Status...

...**...

Statusnya tetap saja buruk, naik sebanyak 20 level hanya 954 HP dan 1021 MP. Redar mulai gelisah dan dia pun bertanya pada Lus.

"Lus. Apakah ada cara yang lebih cepat untuk menambah level?" tanya Redar.

"Jawab. Ada." jawab Lus.

"Bagaimana caranya?" Tanya Redar yang kegirangan.

"Jawab. Caranya dengan melakukan hubungan dengan perempuan. Jika anda melakukan itu, level anda akan naik drastis. Mungkin akan langsung naik ke level 100." jawab Lus.

"Apa? Melakukan hubungan dengan perempuan? Maksudmu, seperti membuat anak?" Redar sangat terkejut dengan jawaban Lus.

"Jawab. Bisa juga seperti itu. Tapi, anda juga bisa menaikkan level dengan cara berciuman atau hal mesra seperti sepasang kekasih." jawab Lus.

"Begitu, ya. Tidak mungkin aku melakukan itu. Belum waktunya untukku untuk melakukannya. Yah, mungkin aku harus berusaha keras untuk menaikkan level dengan cara membunuh monster." Redar menerima semuanya dan bertekad untuk menaikkan level dengan cara yang sama.

*LADANG JAGUNG.

"Kau tahu, Lisda?" tanya Rosen.

"Apa?" tanya Lisda.

"Anaknya Bu Mere dan Pak Tesdar sangat tampan. Aku pernah melihatnya saat dia sedang berlatih pedang. Saat berkeringat, dia terlihat sangat mempesona dan membuat tubuhku menjadi panas." ucap Rosen.

"Ya, itu benar. Aku juga pernah bertemu dengannya. Dia sangat tampan. Saat aku pertama kali melihatnya, hatiku langsung berdegup kencang." ucap Mire.

"Anak Bu Mere dan Pak Tesdar? Siapa? Aku tidak kenal." tanya Lisda.

"Bukankah rumahmu bersebelahan dengan rumah keluarga Froshy. Mana mungkin kau tidak kenal dia." ucap Rosen.

"Ya, benar." ucap Mire.

"Apa kalian lupa? Aku ini belum lama tinggal disini. Jadi, orang yang kukenal hanya kalian berdua saja." Lisda menegaskan.

Lisda lahir di Desa itu, namun dia pindah ke Ibu Kota saat umurnya masih 4 bulan. Dan saat ini, Lisda kembali tinggal di Desa itu.

"Benar juga." ucap Rosen.

"Aku tidak mungkin bisa menjadi pasangan Redar. Karena aku tidak cantik." ucap Rosen.

"Ya, aku juga tidak mungkin menjadi pasangan Redar." ucap Mire.

"Tapi, kau bisa, Lis. Secara, kau sangat cantik, kulitmu putih dan glowing, rambut hitam panjangmu terlihat indah dan kau juga sangat imut. Apalagi kau sangat semok dan montok. Hihi." ucap Rosen.

"Ya, benar. Kau pasti bisa mendapatkan Redar." ucap Mire.

"Sebenarnya, apa yang kalian bicarakan? Aku sama sekali tidak tertarik dengan hal itu. Sudah lupakan saja!" ucap Lisda.

Tiba-tiba, Lisda melirik ke arah kanan dan melihat Redar. Jantung Lisda langsung berdegup kencang dan dia sangat terpesona akan ketampanan Redar. Tiba-tiba....

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Redar.

"Ah, eh. Mmm...tidak apa-apa. Aku hanya-." Ucapannya terpotong.

"Astaga. Kau cantik sekali." ucap Redar.

"Eh." Lisda terkejut.

"Aku belum pernah melihat perempuan secantik dirimu. Maukah kau men-." Ucapannya terpotong.

"Redar. Apa yang kau lakukan? Kau mencoba menggoda perempuan? Iya?" Ibu Redar menjewer telinga nya.

"Ti-tidak, bu. Aku ha...adadadadadaw. Sakit." Redar kesakitan.

"Tidak peduli. Ayo pulang, jangan menggoda perempuan lagi!" Ucap ibu Redar sambil menariknya pulang.

Lisda, Rosen dan Mire tertawa terbahak-bahak, melihat Redar dimarahi ibunya.

"Redar, benar-benar tampan. Eh, apakah tadi dia akan melamarku sebelum Bu Mere menjewernya." Pipi Lisda memerah.

...**...

...Bersambung....

Leveling

"Srink, srink, srink." Redar menebas banyak monster kelas rendah.

Redar terus berburu monster kelas rendah sampai levelnya naik ke 60. Redar sedikit bersyukur, karena level dan statusnya naik. HP Redar bertambah menjadi 1685 dan MP nya menjadi 2467. Redar juga mendapatkan 2 skill baru, yaitu Mercilessly dan Subtraction.

"Lus. Jelaskan detail dari kedua skill yang baru!" Redar meminta Lus untuk menjelaskannya.

"Dimengerti. Skill Mercilessly adalah skill untuk membunuh makhluk yang lebih lemah dari anda. Jadi, jika anda berhadapan dengan makhluk yang lebih lemah dari anda, anda bisa menggunakan skill Mercilessly dan tidak perlu bertarung. Skill Subtraction adalah skill untuk menggunakan HP sebagai energi. Lebih baik anda menggunakan skill ini saat MP anda sudah habis." Lus menjelaskan detail dari skill baru Redar.

"Lus, beritahu bagaimana aku bisa mendapatkan kedua skill itu!" Redar meminta Lus menjelaskannya.

"Dimengerti. Skill Mercilessly didapat, karena anda membunuh monster kelas rendah tanpa ampun. Skill Subtraction didapat, karena anda boros dalam menggunakan MP." Lus menjelaskan semuanya.

"Begitu, ya." batinku. "Lus. Ada berapa jumlah Skill Point-ku?" tanya Redar pada Lus.

"Jawab. Skill Point anda berjumlah 1340." jawab Lus.

"Aku bisa mendapatkan berapa skill dengan 1340 Skill Point?" tanya Redar.

"Jawab. Anda bisa mendapatkan 4 skill." jawab Lus.

"Tunjukkan, skill yang bisa kudapatkan!" Redar meminta Lus menunjukkan semua skill.

"Dimengerti.." ucap Lus.

Ada 10 skill didepan mata Redar. Redar berpikir harus memilih 4 skill dari 10 skill.

"Baiklah. Aku pilih Control Thread dan Mind Manipulation." Redar baru memilih dua skill.

Redar sedikit bingung dengan skill yang bernama Eyes of Death dan God Candidate. Tapi, dia sudah memutuskan untuk memilih kedua skill itu. Karena skill yang lain tidak membuatnya tertarik.

"Baiklah. Skill Eyes of Death dan God Candidate." Redar memilihnya.

"Lapor. Skill Control Thread, Mind Manipulation, Eyes of Death dan God Candidate telah didapatkan." Lus melaporkan skill baru Redar.

"Baiklah. Lus, beritahu detail dari skill Control Thread!" Redar meminta Lus menjelaskannya.

"Dimengerti. Skill Control Thread adalah untuk mengendalikan benang. Contohnya, anda bisa menggunakan benang untuk mengendalikan sesuatu." ucap Lus.

"Wah, itu sangat bagus. Lalu, jelaskan detail dari skill Mind Manipulation!" ucap Redar.

"Dimengerti. Skill Mind Manipulation berfungsi untuk memanipulasi pikiran orang lain. Tapi, hanya bisa digunakan pada orang yang pikirannya sedang lengah atau ada lubang untuk skill ini masuk." ucap Lus.

"Yah, itu lumayan berguna." Batinku "Lalu, apa yang dimaksud dengan skill Eyes of Death?" tanya Redar pada Lus.

"Jawab. Skill Eyes of Death berfungsi untuk membunuh makhluk dengan cara menatapnya. Intinya, jika anda menatap seseorang menggunakan Eyes of Death, maka orang itu akan mati dengan instan." jawab Lus.

"Itu skill yang sangat mengerikan." batin Redar.

"Skill Eyes of Death hanya bisa digunakan sebanyak 2 kali sehari." lanjut Lus.

"Eh. Cuma bisa dipake 2 kali dalam sehari?" Redar sangat terkejut dengan perkataan Lus.

"Jawab. Itu benar. Karena saat anda menggunakannya, maka salah satu mata anda akan hancur. Tapi, setelah sehari, mata anda akan kembali sembuh." ucap Lus.

"Aku sama sekali tidak mengerti." Batinku. "Mmm. Lalu, bagaimana dengan skill satunya?" tanya Redar.

"Jawab. Skill God Candidate tidak bisa didefinisikan." jawab Lus.

"Apa? Kenapa begitu?" tanya Redar.

"Jawab. Skill God Candidate, mungkin termasuk kedalam skill Kuno. Jadi, skill ini tidak bisa didefinisikan." jawab Lus.

"Begitu, ya. Jadi, skill Kuno tidak bisa didefinisikan, karena sudah sangat lama atau mudahnya Skill yang antik." batin Redar.

"Baiklah. Aku tidak peduli. Lus, berapa jumlah skill yang kupunya?" tanya Redar.

"Jawab. Jumlah skill yang anda miliki sekarang adalah 9. Accident, Maceration, Magic Sword, Mercilessly, Subtraction, Control Thread, Mind Manipulation, Eyes of Death dan God Candidate." jawab Lus.

"9, ya. Itu cukup banyak. Yah, aku mungkin akan pulang saja. Sudah seharian aku berburu monster di hutan ini." batin Redar.

Redar pun kembali ke rumah untuk makan dan beristirahat. Saat diperjalanan pulang, Redar malah mengingat masa, dimana dia masih pacaran dengan pacar LDR-nya di dunia sebelumnya. Tapi, Redar mulai sedikit demi sedikit melupakannya dan fokus pada kehidupan barunya di Dunia MMO.

...**...

"Lisda." Rosen memanggil Lisda. "Lihat! Itu Redar." Rosen menunjuk Redar.

"Me-memangnya kenapa? Biarkan saja! Kenapa kalian malah menunjukkannya padaku?" tanya Lisda.

"Jangan begitu, Lis! Bukankah kau juga menyukainya?" tanya Rosen.

"Tidak. Aku tidak menyukainya." Lisda mengalihkan pandangannya.

"Tidak perlu ditutupi, Lis! Aku dan Mire sudah tahu. Kau suka menyebut nama Redar saat tidur. Ibumu memberitahu kami berdua." ucap Rosen.

"Ti-tidak. Itu hanya mimpi. Aku yang asli tidak menyukainya." Lisda bicaranya jadi gagap.

"Oh, begitu." ucap Rosen. "Redar. Kemarilah! Lisda ingin bertemu denganmu." Rosen memanggil Redar.

Redar menghampiri Rosen, Mire dan Lisda.

"Ada apa, Rosen?" tanya Redar.

"Lisda bilang dia ingin bicara denganmu." jawab Rosen.

"Begitu, ya. Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya Redar pada Lisda.

Redar terus menatap Lisda. Pipi Lisda sangat merah. Redar juga semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Lisda. Pipi Lisda semakin memerah, saat Redar melakukan itu.

"Ti-tidaaaaaaak." Lisda lari dan masuk ke rumahnya.

"Dia kenapa?" tanya Redar dengan polos.

Rosen dan Mire hanya tersenyum, setelah Redar bertanya seperti itu.

...**...

Setelah berbicara dengan Rosen dan teman-temannya. Redar pun pergi ke rumah dan langsung memakan makanan yang dibuat ibunya. Saat Redar sedang makan, Rosen datang ke rumah Redar.

"Redar." Rosen memanggil Redar.

"Oh, Rosen, ya. Ada apa?" tanya Redar.

"Aku kesini untuk memberikan ini padamu." ucap Rosen.

"Apa ini?" tanya Redar.

"Aku juga tidak tahu. Lisda meminta ku memberikannya padamu." jawab Rosen.

"Lisda? Ya, sudah. Terima kasih." ucap Redar.

"Sama-sama. Kalau begitu, aku akan kembali." ucap Rosen.

"Ya." balas Redar.

Rosen pun pergi dari rumah Redar dan masuk ke rumahnya Lisda yang bersebelahan dengan rumah Redar. Redar sangat penasaran dengan sesuatu yang Lisda berikan padanya. Tapi, Redar harus segera menjemput ibunya di Desa sebelah.

Redar pun meninggalkan barang yang Lisda berikan padanya di kamar dan dia pun pergi ke Desa sebelah untuk menjemput ibunya. Sesampainya di Desa sebelah, Redar melihat ibunya diganggu oleh sekelompok penjahat.

"Woi." teriak Redar.

"Huh? Siapa kau?" tanya salah satu penjahat.

"Aku anaknya." jawab Redar.

"Oooh. Jadi, kau anak dia?" tanya penjahat itu.

"Ya." jawab Redar.

"Kita akan sangat untung sekarang. Kita akan memuaskan diri dengan wanita ini dan kita akan menjual anaknya!" ucap penjahat yang lebih besar.

"Tunggu! Kau bilang kalian akan sangat untung, bukan?" tanya Redar.

"Ya." jawab penjahat itu.

"Kalian tidak akan untung. Tapi, beruntung." ucap Redar. "Karena aku akan menghabisi kalian!" Redar menyerang para penjahat itu.

Dalam sekejap, Redar mengalahkan mereka semua.

"Sudah kubilang, bukan. Kalian akan sangat beruntung. Karena aku akan menghabisi kalian." ucap Redar. "Sekarang, pergi dari sini dan jangan kembali!" Redar memerintahkan penjahat-penjahat itu untuk pergi.

Setelah masalah selesai, Redar dan ibunya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, ayah Redar sudah duduk di dekat perapian sambil minum kopi. Redar pun mengikuti apa yang ayahnya lakukan. Redar membuat kopi dan duduk didekat perapian. Lalu, Redar dan ayahnya menikmati kopi yang hangat.

...**...

...Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!