NovelToon NovelToon

Asisten Kebijaksanaan Yang Over Power

01. True God Of Creation. Rhea.

Di suatu tempat yang sangat jauh. Tenang nan damai. Sebuah Domain yang di buat oleh seseorang yang terletak di atas alam semesta.

Seorang laki-laki dengan paras yang sangat tampan sedang tertidur nyenyak, di lantai yang di hiasi oleh keramik putih. Dia adalah Aizo Tsukiyomi seorang pengusaha tersukses di seluruh dunia yang masih berumur 19 tahun. Bahkan perusahaan yang di punya mencakup hingga ke 4 benua. Asia, Amerika, Australia, dan Eropa.

Serta seorang gadis kecil sekitar umuran 10 tahun duduk di sebuah pondok dengan beberapa cemilan di atas meja. Menghampiri laki-laki yang sedang tertidur dengan nyenyak untuk di bangun kan.

"Oi.. oi... Bangun.. BANGUN HARUS SAMPAI KAPAN KAMU TERTIDUR!" ucap gadis misterius yang awal dengan nada santai berubah menjadi nada yang kesal. Karena dia tidak kunjung bangun.

"S*ALAN!. SIAPA YANG BERANI MEMBANGUNKAN TUAN MUDA DARI TIDURNYA!. KAU TIDAK TAHU KALAU TUAN MUDA INI SANGAT KELELAH-" ucap Aizo dengan sangat kesal karena di ganggu ketika sedang tidur. Dan secara tidak sengaja ucapan terhenti karena terpana melihat sekitar.

Bagi Aizo ada 3 menurutnya yang tidak boleh seseorang mengganggu nya yaitu saat sedang tidur, makan, dan main game.

"Oh. Untuk seorang mahluk fana berani membentak ku yang merupakan seorang Dewi" Ucap gadis misterius dengan angkuh nya sambil menunjukkan perbedaan status mereka.

Aizo yang terbangun dengan keadaan kesal dan melihat sekitar kalau tempat dimana dia tidur bukan lagi kamar nya melainkan sebuah taman bunga yang memiliki beragam warna dan bentuk bahkan ketika dia melihat ke arah langit di sana bisa terlihat berbagai bintang walaupun sekarang masih cerah dan di langit juga dia bisa melihat seekor naga dan phoniex yang besar terbang layaknya burung pada umumnya.

Di depan nya juga terdapat sebuah pondok kecil yang indah dan juga terdapat seorang gadis umur 10 tahun dengan rambut perak dan mata biru, dia memakai sebuah gaun yang pas dengan tubuhnya dan terdapat sebuah pita yang di simpul rapi di sekitar dadanya di hadapan Aizo. Meskipun begitu Aizo yang melihat sekitar terkagum akan keindahan taman sambil memikirkan dan membandingkan taman yang berada di rumah nya dan dia juga mengabaikan gadis yang berada di hadapan nya.

Gadis itu terus-terusan memanggil Aizo berulang kali bahkan berkali-kali juga gadis itu menggoyangkan badan Aizo dan akhirnya dia menyerah dan memasang wajah seakan ingin menangis. Di ekspresi nya juga bisa tergambarkan perkataan yang mengatakan 'jangan abaikan ku'.

Aizo yang merasakan dari tadi tubuhnya di goyangkan berkali melihat sontak kaget karena gadis yang di hadapan nya tadi sedang menangis.

"Jangan ~Hiks abaikan ~Hiks aku ~Hiks"ucap gadis misterius itu dengan air mata yang mengalir.

"Baiklah. Baiklah. Jangan menangis lagi oke? Maafkan aku, soal aku yang mengabaikan mu tadi" ucap Aizo karena sangat merasa bersalah sudah mengabaikan gadis itu. Dia juga sempat beberapa kali meminta maaf kepada gadis itu.

Aizo yang melihat gadis itu menangis mulai menenangkannya dengan mengusap kepala dengan tangan secara lembut serta Aizo juga mengusap ingus di hidungnya dengan pakaian yang Aizo kenakan sekarang. Aizo yang sekarang masih memakai kemeja putih, jas hitam dan celana hitam kantornya. Karena setelah sampai kamar nya Aizo tidak mengganti baju nya.

Aizo yang melihat gadis itu mulai ceria kembali. Mulai bertanya kepada gadis tersebut.

"Jadi aku sekarang berada di mana dan juga kau siapa?" Tanya Aizo karena dia penasaran walaupun sebelumnya Aizo sempat lupa untuk bertanya karena kagum melihat taman yang berada di sekitar.

"Kau sekarang berada di domain buatan ku yaitu Eternal Garden. Dan untuk siapa aku. Aku adalah Rhea Seorang True God Of Creation. Atau bisa di bilang pemilik dari semesta yang kau tempati sekarang." Ucap Rhea dengan bangga nya dia memamerkan posisi yang dia miliki.

Rhea memberitahu kepada Aizo kalau Aizo sekarang berada di Eternal Garden. Dan Rhea juga memberitahukan kalau dia adalah seorang True God of Creation.

"Oh. Begitu yah." Ucap Aizo dengan tenang dan polos. Meskipun Aizo sekarang berada di hadapan seorang Dewi.

"Kau tidak terkejut?" Ucap Rhea dengan heran. kalau Aizo sangat tenang dan polos nya dia menjawab.

"Tidak. Aku sungguh terkejut." Ucap Aizo yang sedang tenang meskipun nada bicara sangat mengejek.

Karena Rhea sudah tidak peduli lagi,

Rhea pun menjelaskan kenapa Aizo berada disini, Aizo mati karena kelebihan berkerja bahkan tidak sampai beberapa detik setelah kematian nya terjadi Distorsi Ruang & Waktu di kamar yang mengakibatkan hancurnya jasad nya dan juga jiwa nya terpecah nya menjadi beberapa puluh yang sedang berada di seluruh wilayah semesta baik di pusat, pinggiran, maupun perbatasan antara semesta luar.

"Benarkah..." Ucap Aizo dengan nada putus asa. Sudah mati karena kelebihan berkerja bahkan jasad nya juga hancur karena distorsi.

"Lalu sekarang aku akan di kirimkan kembali kemana. Surga atau Neraka?" Di lanjutin Aizo yang masih nada putus asa nya.

"Tidak. Kamu tidak akan di kirim kedua tempat tersebut. Dan di sini bukan tempat persidangan makhluk yang memiliki jiwa. Dan juga jangan samakan tempat ini dengan tempat rendahan itu!" ucap Rhea yang awalnya mencemaskan berubah menjadi kesal karena tempat yang dia buat di samakan dengan tempat yang menurut sangat rendahan.

Aizo yang memikirkan kalau tempat adalah persidangan Surga-Neraka malah membuatnya marah. Bahkan Rhea sampai menggertak gigi karena kesal karena domain buatan yang sangat indah ini di samakan dengan tempat kosong yang membosankan itu.

"Jadi untuk apa aku di sini?" Tanya Aizo yang mengalihkan pembicaraan karena dia melihat wajah kesalnya dari Rhea.

"Yah. Untuk sekarang aku biarkan dulu. Aku memanggil mu kesini untuk dilahirkan kembali ke salah satu dunia yang berada di semesta ku. Kau tahu untuk memanggil mu kesini itu sangat merepotkan-" ucap Rhea yang berakhir ingin komplen kepada Aizo.

"Sekarang juga?" Tanya Aizo dengan polos nya. Dia juga memotong pembicaraan Rhea lakukan.

"Nggak sekarang juga kali!. Entar ketika semua persiapan sudah selesai. Jadi tinggal saja dulu sini ketika sudah selesai maka aku akan datang menemui mu lagi. Karena aku sedang melakukan sesuatu. Hehe" ucap Rhea yang kesal karena tingkat laku dari Aizo. Bahkan yang awal nya kesal malah berubah menjadi tertawa tidak jelas.

Rhea mulai menjetikkan jarinya dan tempat yang awalnya taman berubah menjadi perpustakaan yang besar. Perpustakaan ini juga menjulang tinggi ke atas dari tempat berdiri Aizo dan Rhea bisa terlihat buku dari bawah sampai ke atas. Semua nya buku yang tersusun rapi dari bawah hingga ke atas. Di sana juga terdapat tangga yang memutar menuju ke atas.

"Astaga. Banyak sekali buku bahkan jumlah ini melebihi perpustakaan internasional" ucap Aizo dengan nada terkejut nya. Aizo juga membandingkan jumlah buku ini dengan jumlah dari perpustakaan internasional.

Aizo juga yang melihatnya mulai mual dengan ratusan,ribuan,jutaan,dan lebih dari miliyar buku tersusun rapi.

Rhea mulai berjalan ke arah meja yang tidak jauh dari tempat kami berada di sana dia mengambil sebuah buku yang di tinggalkan dan memberikannya kepada Aizo. Buku yang di berikan juga lumayan tebal.

"Ini. Baca dulu buku ini dan kau juga bisa membaca buku apapun di sini untuk mencari buku yang kamu inginkan cukup kau pikirkan apa yang kau inginkan semua buku ada di sini. Buku kehidupan, kematian, hukum-hukum semesta, hukum-hukum sihir. Dll. Ketika aku sudah selesai nanti akan aku temui lagi kalau semua persiapan sudah selesai." Ucap Rhea dengan memberikan buku yang sudah Rhea ambil di meja tidak jauh dari tempat Aizo dan Rhea berdiri.

Aizo yang mengambil buku yang Rhea ambilkan ketika ingin berterima kasih Rhea tiba-tiba menghilang di hadapan Aizo karena sudah tidak ada lagi Rhea, Aizo mulai membaca buku yang di berikan olehnya.

Tidak tahu sudah beberapa hari menurut Aizo karena membaca buku itu. Dia juga tidak tahu kalau di tempat ini tidak ada yang nama nya waktu malam.

Ketika Aizo selesai membaca buku dan mulai melihat sekitar, Aizo juga mencari buku yang lain untuk Aizo baca. Meskipun Aizo tidak memiliki hobi membaca. Ketika Aizo membaca salah satu buku sihir Aizo juga melatih aura mana di tubuhnya, Aizo juga tidak mengetahui kalau dia sekarang memiliki tubuh spiritual karena itu manipulasi aura mana menjadi cepat stabil. Karena ketika datang ke sini dia sudah di berikan tubuh spiritual berbeda dengan tubuh fana, karena di sini ketika makhluk fana memasuki ke tempat ini maka baik tubuh atau jiwa nya akan hancur dan dia tidak dapat reinkarnasi. Selama pembelajaran aura mana, Aizo juga belajar dan melatih Aura yang lainnya. Baik itu aura Qi, Ilahi, Kekacauan, Kekosongan, dll. Dia sangat jenius karena bisa melatih semua jenis aura. Yang mana menurut makhluk lain itu sangatlah mustahil.

Lalu sepuluh hari kemudian. Menurut pendapat Aizo sendiri. Hingga sampai sekarang dia tidak tahu kalau di tempat itu tidak ada waktu malam.

Di waktu yang cerah. Di dalam perpustakaan. Datang seorang wanita dewasa dengan pakai pelayan menghampiriku. dengan paras cantik nya serta keanggunan yang dia miliki.

"Tuan muda. Aku Iruel, Salah 7 Origin Supreme God sekaligus Kepala Pelayan Rhea-sama" ucap Iruel dengan menundukkan kepalanya dan memperkenalkan dirinya dengan sopan.

"Perkenal-" ucap Aizo lalu ucapan nya terpotong.

Belum sempat Aizo memperkenalkan diri Aizo sudah di hentikan oleh Iruel. Iruel mengatakan kalau dia sudah tahu semua tentang Aizo.

"Tuan muda. Rhea-sama, memanggil mu" ucap Iruel dengan nada sopan

Waktu yang akhirnya di tunggu oleh Aizo datang juga.

"Baiklah. Antar aku kesana" ucap Aizo karena menyuruh Iruel untuk menunjukkan jalan nya.

02. Keberangkatan

Sebelum keberangkatan Aizo ke dunia manusia.

seorang gadis dengan paras cantik dan imut sedang di temani oleh pelayan nya yaitu Iruel dengan paras cantik dan anggun.

Rhea yang berada di Eternal Garden dan sedangkan untuk Aizo masih berada di Akashic Library. Di sini Rhea sedang kebingungan dan tertekan oleh suatu masalah.

Rhea yang melihat di samping ada seorang maid dengan penampilan cantik nan anggun. Dia adalah Iruel Kepala Pelayan dan juga 7 Origin Supreme God. Rhea Meminta saran kepada Iruel bagaimana bisa lepas dari situasi ini.

"Apakah kau memiliki saran untuk permasalahan ini?" Tanya Rhea yang sedang kebingungan dan panik.

"Bilang saja kalau itu bukan kehendak kita, melainkan itu merupakan kehendak manusia yang memanggilnya. Lagian juga kita tidak bisa menyalakan Dewa Rendah yang sedang mengurus dunia itu." ucap Rhea yang tenang memberikan saran kepada Tuan nya sembari menyalahkan para manusia.

"Jangan begitulah" ucap Rhea karena saran yang di berikan sangat tidak bisa di terima.

"Tapi Rhea-sama, meskipun Rhea-sama menyalahkan diri sendiri semua yang di lakukan manusia itu tidak bisa di ungkirin, yang mana manusia di dunia itu dalam keadaan putus asa karena Kaisar Iblis merajalela. Tapi mereka tetap saja memaksa untuk memanggil Pahlawan Dunia Lain padahal mereka tahu sudah di beri Oracle oleh dewa Rendah itu menunggu sedikit lebih lama sebelum pahlawan tersebut terlahir" (Iruel) ucap Iruel dengan nada kesal karena manusia semena-mena memanggil Pahlawan Dunia Lain meskipun sebentar lagi Pahlawan Dunia itu akan terlahir.

Karena perkataan Iruel juga membuat Rhea menjadi tersandung karena pembicaraan mereka sangat berbeda yaitu Iruel salah paham.

"Tunggu. Kau tidak salah paham kan, tentang yang kita bicarakan? Aku tidak membicarakan tentang Pahlawan Dunia Lain loh, aku juga tidak memperdulikan mereka. Aku sedang membicarakan tentang orang yang terseret masuk ke dalam Pemanggilan Pahlawan Dunia Lain." Ucap Rhea dengan menjelaskan kesalahan paham mereka.

"Orang lain? Oh. Maksudnya orang yang terseret ke panggilan Pahlawan itu?" Ucap Iruel dengan wajah polos nya.

"Benar-benar. Orang yang terseret panggilan Pahlawan itu adalah maid pribadi dari si Aizo-kun di bintang Gaia" ucap Rhea dengan membenarkan kesalahan pahaman mereka.

Lalu Rhea melihat wajah Iruel yang melihat tenang menjadi rumit.

Kami yang memikirkan cara untuk menyampaikan ke Aizo tentang hal yang penting ini.

"Kalau begitu kita salahkan saja manusia itu. Karena jika mereka tidak melakukan panggilan pahlawan pasti dia tidak terseret" ucap Iruel dengan santai dan polos nya menyalahkan manusia. Karena menurut Iruel ide ini merupakan ide sangat bagus.

Meskipun itu memang kesalahan manusia tapi mereka sebagai Dewa tidak seharusnya menyalah ciptaan mereka.

"Benar juga. Kita salahkan saja manusia-manusia itu. Untuk sekarang Iruel kau kirim pesan kepada Dewa Rendah yang mengawasi bintang Magellan's untuk melindungi orang itu dari bahaya apapun" ucap Rhea yang setuju dengan ide kotor yang diberikan oleh Iruel.

"Apa tidak apa-apa jika kita menyuruh Dewa Rendah untuk ikut campur permasalahan manusia?" Tanyal Iruel yang ingin menolak ide Tuan yaitu melindungi orang itu.

Rhea yang di berikan pertanyaan oleh Iruel merasa terpojok. Karena Rhea yang merupakan seorang Dewi/a di larang keras untuk ikut campur hal-hal mengenai manusia tapi jika aku tidak ikut campur maka dia akan terbunuh. Yang mana Rhea juga memiliki posisi yang sangat tinggi yaitu Pemilik Alam Semesta.

Rhea yang memikirkan dengan keras akhirnya tidak memperdulikan lagi peraturan.

'Peraturan di larang hanya untuk yang memilki kekuasaan rendah tetapi aku kan berbeda karena aku memiliki kekuasaan yang sangat tinggi.' pikir Rhea yang mana sebagai seorang pemilik sekaligus Dewi/a dia sangat tidak patut di contoh.

Padahal Rhea sendiri yang membuat peraturan itu dan Rhea juga yang melanggarnya.

Rhea yang sudah memikirkan mulai tidak perduli dan mulai menyuruh Iruel untuk mengirim pesan tersebut dengan cepat.

Lalu Iruel mengirimkan pesan nya melalui telepati kepada Dewa Rendah yang merupakan pengawas dunia itu.

"Saya sudah mengirimkan pesannya" ucap Iruel dan memberikan tahu kalau perintah yang di berikan sudah selesai.

"Bagus. Untuk sekarang kita hanya berharap kalau dia tidak mati. Dan juga kenapa ini bisa tiba-tiba seperti ini hah.... Bukannya takdir gadis itu terlalu cepat" ucap Rhea yang awal merasa lega menjadi keheranan akan takdir yang semena-mena.

Rhea juga jatuh putus asa melihat takdir yang semena-mena berubah atas keinginannya. Karena takdir yang di miliki orang itu belum saat nya.

"Untuk sekarang kita lupakan gadis itu dan sekarang kita harus membahas tentang siapa yang akan kita kirim untuk melindungi Aizo-sama di dunia manusia?" Ucap Iruel lalu melupakan masalah sebelum nya dan menanyakan masalah yang lain kepada Tuan nya.

"Bagaimana kalau kita menyuruh Ancestral Angel dan Ancestor Fallen Angel ?" Ucap Rhea karena di tanyakan oleh Iruel

"Bukannya kekuatan dari mereka terlalu besar untuk di kirim ke dunia manusia sebagai perlindungan" ucap Iruel yang kaget karena perkataan Tuan nya sangat tidak masuk akal.

"Tapi-tapi, bagaimana ini? Siapa yang harus kita kirim? Jika kedua nya tidak bisa" ucap Rhea yang tengah kebingungan untuk memilih.

"Kirim saja Seraphim dan Fallen Angel Lord. Bukannya mereka berdua sudah cukup untuk melindungi nya" Ucap Iruel yang tenang.

"Benar juga. Ide bagus meski mereka memiliki posisi tinggi di Surga/Neraka dengan mereka sudah cukup, baiklah suruh satu orang dari Seraphim dan Fallen Angel Lord untuk melindungi dan menjadi pelayan dari Aizo" ucap Rhea dengan senangnya karena mendapat saran yang sangat bagus dari Iruel.

"Baik. Rhea-sama" Ucap Iruel dengan tegas dan tenang.

Lalu Iruel melakukan telepati lagi dan mengirim pesan untuk merekrut salah satu Seraphim dan Fallen Angel Lord melalui Ancestral Angel dan Ancestor Fallen Angel. Yang mana memiliki kekuasaan tinggi dari Seraphim dan juga Fallen Angel Lord

"Semua sudah siap baik tubuh untuk Aizo dan pelayan juga sudah siap tinggal memberikan kekuatan saya dan mengirimnya ke bintang Magellan's" ucap Rhea dengan lega karena persiapan sudah semua. Hanya mengirimkan Aizo ke dunia yang baru.

***

Di sebuah perpustakaan terdapat seorang laki-laki dengan paras tampan di temani oleh seorang pelayan yang sangat cantik nan anggun.

"Tuan muda. Rhea-sama, memanggil mu" ucap Iruel dengan nada sopan

Waktu yang akhirnya di tunggu oleh Aizo datang juga.

"Baiklah. Antar aku kesana" ucap Aizo karena menyuruh Iruel untuk menunjukkan jalan nya.

Aizo mulai mengikuti pelayan yang bernama Iruel ketika di depan pintu terdapat sebuah lubang cacing, Iruel tetap berjalan dan menghilang seketika ketika melewati lubang cacing tersebut.

Aizo yang awalnya kaget mulai ikut melewati dengan cara melompat dengan menutup mata, tidak butuh waktu lama ketika Aizo membuka mata Aizo di sambut dengan cahaya dan berbagai bunga warna-warni dan bentuk.

Aizo yang mengetahui kalau sekarang berada di Eternal Garden. Aizo juga masih saja kagum dengan taman itu.

Ketika melihat sekitar Aizo menemukan kalau Rhea dan Iruel berada di dekat pondok dengan di temani dua wanita cantik yang seumuran denganku.

Aizo mendatangi mereka kesana dengan berjalan perlahan-lahan.

"Akhirnya kau datang juga Aizo-kun" ucap Rhea dengan semangat.

"Iya. Tunggu sebentar. Dari mana kau tahu nama ku?" Tanya Aizo dengan heran karena dia tidak memberikan tahu namanya bahkan dia juga sebelum sempat kebingungan karena Iruel dia mengatakan kalau dia sudah tahu mengenai nya.

"Jangan membahas hal sepele seperti itu Aizo-kun" ucap Rhea nada santai dan mengalihkan pembicaraan.

Aizo yang sempat kaget mengetahui kalau Rhea mengetahui nama nya tanpa Aizo beritahu, mulai tidak peduli lagi.

"Jadi untuk apa Rhea memanggil ku ke sini?" Ucap Aizo dengan nada santai. Dia juga tahu kalau Rhea mengubah pembicaraan tadi.

"Bukannya aku sudah memberi tahu mu sebelumnya ketika pertama kali kau datang ke sini kalau aku akan mengirim mu ke dunia lain" ucap Rhea dan memberikan tahu lagi alasan Aizo terpanggil ke sini.

"Memang benar. Kalau tidak salah kau akan mengirim ku ke dunia lain... Jadi apakah hari ini aku akan di kirim ke dunia lain?" Ucap Aizo yang sedang mengingat-ingat tentang pembicaraan mereka ketika pertama kali bertemu.

"Pintar. Sungguh hebat dari anakku, memiliki pemikiran yang pintar seperti diriku" ucap Rhea dengan nada semangat nya. Bahkan Rhea juga sampai mengangkat Aizo sebagai anaknya sendiri.

'Uwahh... Sejak kapan aku menjadi anak nya, yang benar saja, orang yang tidak aku kenal tiba-tiba menganggap diriku sebagai anaknya.' pikir Aizo karena tiba-tiba di angkat menjadi anak oleh seorang gadis kecil.

"Oi. Setidaknya cukup pikirkan saja dan jangan sampai wajah mu terlihat seperti hal ini menjijikkan. Begini-begini aku bisa tersakiti ~keze" ucap Rhea dengan nada pura-pura menangis.

'Uwahh... Sungguh akting yang bagus.' pikir Aizo karena melihat seorang aktris yang buruk

"Rhea-sama, bukannya itu sudah di luar topik yang ingin kita bahas" ucap Iruel dengan nada teguran.

Iruel yang menegur Rhea. Karena Aizo dan Rhea yang sudah keluar topik pembicaraan mulai mengalihkan pembicaraan ke topik utama.

"Ah... Itu tidak menyenangkan loh Iruel. Padahal setidaknya biarkan kami berbincang sebelum Aizo-kun di kirim ke sana karena nanti saya tidak bisa ketemu lagi dengan Aizo-kun" ucap Rhea dengan nada sedih. Memang mereka tidak bisa bertemu lagi. Kecuali Aizo yang datang ke sana ketika kekuatan nya cukup untuk datang atau Rhea yang datang ke sana dengan wujud fana nya.

Aizo yang melihat wajah Rhea yang sedih dan mengalihkan perhatiannya dengan melihat kedua gadis yang masih berada di sini, Aizo tidak merasa keberadaan mereka tadi jadi Aizo pikir mereka sudah pergi dari sini, ketika Aizo sedang berbicara dengan Rhea.

Rhea yang menyadari kalau Aizo melihat kedua gadis itu. Mulai mengangkat topik mengenai mereka berdua

"Ah. Benar juga, Aizo-kun mereka berdua adalah pelayanmu mereka akan melayani mu ketika mereka pergi ke dunia manusia bersamamu. Mereka merupakan Seraphim dan Fallen Angel Lord. Dengan kekuatan mereka bisa melindungi mu ketika berada di dunia manusia. Walaupun harusnya aku mengirim yang lebih kuat dari mereka tapi itu cegah oleh Iruel" ucap Rhea dengan nada santai lalu berubah dengan nada menyalahkan.

'Astaga apa tidak apa-apa orang seperti ini menjadi pemimpin. Mungkin jika tidak ada Iruel bakalan banyak masalah.' pikir Aizo karena dia merasa kalau Rhea sangat tidak sesuai untuk memegang kekuasaan ini.

"Aizo-kun, Aizo-kun. Bisakah pikiran dan wajah memandang rendah mu itu di singkirkan, entah kenapa itu membuat ku seakan-akan tidak berguna" ucap Rhea dengan nada yang rendah karena merasa dirinya tidak berguna di hadapan anak angkat nya sendiri.

'Ternyata dia menyadarinya.' pikir Aizo ketahuan oleh Rhea dan Aizo yang ketahuan dengan langsung mengubah wajahnya 180°.

"Jadi mereka berdua yang akan menemani ku, tapi bukankah mereka berdua sudah berlebihan, untuk menjadi pelayan ku, bukankah keberadaan mereka cukup tinggi, kan kau bisa mengirim Angel dan Fallen Angel sudah cukup" ucap Aizo yang heran karena dengan keberadaan mereka yang cukup tinggi malahan menjadi pelayannya.

"Memang mengirim Angel dan Fallen Angel sudah cukup tapi mereka merupakan tingkat rendah dan juga mereka belum memiliki kesadaran sendiri. Jadi mungkin jika saya mengirimkan mu dengan ras tingkat rendah akan sangat sulit karena tidak memiliki kesadaran sendiri. Karena itu lah aku mengirim yang sedikit lebih tinggi dengan ini kau tidak akan kesusahan karena mereka memiliki kesadaran sendiri" ucap Rhea dengan menjelaskan kepada Aizo tentang perbedaan mereka.

"Begitu yah. Mungkin bakalan merepotkan jika tidak memiliki kesadaran sendiri" Ucap Aizo dengan nada merepotkan.

Aizo yang mengerti apa maksudnya dari Rhea dan melihat ke arah dua gadis tersebut.

Ketika mereka sadar tatapan dari Aizo, mereka membalas dengan memberikan senyuman yang lembut dan membungkuk kepada Aizo.

"Baiklah. Hanya mereka berdua saja kan?" Ucap Aizo dengan sedikit memerah dan memalingkan wajah kepada Rhea. karena Aizo mendapatkan senyum dari kedua pelayan baru nya. Yang mana menurut itu sangat cantik.

"Benar. Untuk satu lagi hal yang harus aku beri tahu maid pribadi mu ketika kau masih di bintang Gaia, terseret melalui pemanggilan Pahlawan yang di lakukan ke bintang Magellan's yang akan kau datang in. Karena itu saya ingin kau cepat menjemput nya karena kami para dewa tidak bisa selalu melindungi nya sebelum sistem semesta menyadari sangkut paut kami untuk melindungi nya. Yah. Hanya itu sih yang aku sampaikan, karena itu cepat berdiri di lingkaran sihir itu" ucap Rhea dengan santai. Rhea juga memberikan tahu kepada Aizo mengenai pelayan nya.

'Maid pribadi ku? Siapa ? Jangan-jangan itu adalah dia. Terseret? bagaimana bisa dia terseret oleh pemanggilan Pahlawan.' pikir Aizo dengan heran tetapi di sekitar Aizo terdapat aura membunuh yang kecil.

"Baiklah aku paham. Ketika sampai ke bintang Magellan's aku akan mencari nya dan siapa pun yang mencegah ku untuk menjemput akan aku bunuh" ucap Aizo dengan nada mengancam dan juga aura membunuh menjadi sangat besar.

Aizo yang tiba-tiba merasa marah karena orang yang harusnya di lindungi dan juga yang menemani ku sejak kecil tiba-tiba terlibat oleh hal yang menurut aneh untuk logika manusia. Wajah yang sangat mengerikan terpapar. Membuat mereka yang berada di dekat Aizo menjadi khawatir.

"Baik-baik. Sudah saatnya aku mengirim mu ke sana. Ah. Karena sekarang kau masih jiwa dan tidak memiliki tubuh hanya memiliki tubuh spiritual maka, untuk tubuh nanti akan di kirim bersama di ruang dan waktu dan ketika kau bangun kau sudah memiliki tubuh dan juga..." Ucap Rhea dengan santai nya.

Rhea yang melambai-lambai dengan gerak yang lambat seakan menyuruh ku untuk mendekatinya.

Ketika Aizo mendekatinya tangan Rhea menangkap wajah nya dan mata mereka berdua saling bertemu. Wajah Aizo sempat memerah karena terlalu dekat dengan Rhea.

Lalu sebuah kekuatan yang tidak Aizo ketahuan in muncul bergerak cepat melalui sel darahnya.

Perasaan itu membuat Aizo sesak nafas dan jatuh berlutut.

"Maaf. Seperti kekuatan yang aku kirim lumayan berat yah" ucap Rhea dengan nada khawatir.

Ketika Rhea meminta maaf ekspresi wajah yang di perlihatkan sekarang menjadi sedih seakan mengingatkan hal yang berharga menghilangkan.

Lalu ekspresi nya dengan cepat berubah seakan semua nya tidak terjadi dan kembali menjadi ceria.

"Baiklah. Untuk sekarang cepat-cepat menuju ke lingkaran sihir dan berdiri di sana, aku akan mengirim kalian ke bintang sana" ucap Rhea nada santai nya.

Rhea yang menyuruh Aizo berdiri di lingkaran sihir dengan mendorong Aizo dari belakang secara paksa. Dan di ikuti oleh kedua pelayan itu.

Aizo dan kedua gadis berdiri di lingkaran sihir dan Rhea mulai melafalkan dan sebuah cahaya mulai menutupi Mereka bertiga. Secara tidak sengaja Aizo melihat wajah dari Rhea menangis. Ketika Aizo ingin menghampiri Rhea tidak bisa karena cahaya itu sudah menutupi dan membawa nya ke dunia lain.

***

Iruel melihat wajah sedih dari Rhea bertanya keadaannya.

"Apa anda tidak apa-apa Rhea-sama?" Ucap Iruel dengan nada cemas. Iruel mencemaskan Tuan nya karena Tuan nya menampilkan wajah sedih nya.

Lalu dari pertanyaan nya Iruel yang tanya tidak sesuai dengan jawaban yang Iruel harapkan. Rhea menjawabnya dengan jawaban.

"Aku tidak apa-apa" ucap Rhea dengan menampilkan senyuman terpaksa nya.

Iruel yang melihat itu tahu kalau Rhea menahan perasaan yang amat besar tapi karena Rhea tidak ingin menceritakannya maka Iruel tidak berani untuk bertanya lagi.

Iruel hanya berpikir mungkin semua ini ada kaitannya dengan Aizo. Yang merupakan anak angkat baru nya. Yang mana dari percakapan yang beberapa saat lalu terjadi meskipun Aizo tidak menerima mungkin menurutnya itu hanyalah bercanda tapi tidak untuk Rhea.

***

Ketika Aizo masih di Akashic Library. Rhea memanggil Iruel untuk datang menemui nya wajah Rhea sangat bahagia di tunjukkan di depan Iruel.

"Iruel. Iruel." Ucap Rhea dengan wajah yang sangat bahagia nya.

"Ada apa? Memanggil hamba. Rhea-sama" tanya Iruel karena merasa heran. Kenapa dia di panggil ke sini.

Iruel bertanya-tanya kenapa bisa wajah bahagia dari Rhea terpancar kembali sejak beberapa jutaan tahun lalu.

"Iruel. Sekarang aku akan mengangkat anak baru lagi. Sudah semenjak beberapa jutaan tahun yang lalu. Sekarang aku memiliki nya lagi. Mana anak angkat ku sekarang sangat tampan." Ucap Rhea dengan nada senang dan semangat. Di menceritakannya kepada pelayan yaitu Iruel.

"Begitu. Rhea-sama. Aku turut senang mendengar nya" ucap Iruel dengan nada senang karena Tuan nya kembali tersenyum.

"Hehe.. mungkin tidak lama lagi nanti kau bisa melihat anak angkat ku yang baru. Dia sangat tampan jangan sampai jatuh cinta dengannya karena tidak akan aku memberikan kepada mu. Hehe" ucap Rhea sekarang Rhea sangat bahagia bahkan hati Rhea sangat berbunga-bunga karena anak angkat nya.

Iruel hanya melihat senyuman bahagia dari Tuan nya sangat senang. Karena dia berharap kalau senyuman itu tidak pernah hilang.

***

"Iruel. Cepatlah kenapa melamun seperti itu kita akan ke ruang kerjaku untuk melihat perkembangan dari Aizo-kun" ucap Rhea yang semangat untuk melihat bagaimana perjalanan dari Aizo. Berjalan menuju ruang kerja nya.

"Baik. Rhea-sama" ucap Iruel dengan tenang dan mulai mengikuti Rhea dari belakang.

03. Kebangkitan Yang Misterius.

Seorang laki-laki dengan paras tampan nya sedang tertidur dengan nyenyak di samparan rumput yang sangat luas. Dengan paras yang sangat tampan bisa membuat para gadis jatuh hati ketika pandang pertama, hanya saja dia yang tidak menyadari semua itu. Dia adalah Aizo Tsukiyomi seorang Tuan Muda dari keluarga Tsukiyomi. Yang mana seorang pengusaha tersukses di usia di bawah 20 tahun yaitu 19 tahun.

Aizo terbangun dan melihat sekitar bahwa kalau Aizo sudah terkirim ke dunia yang baru.

Ditempat Aizo juga terbangun terdapat banyak pohon dan bunga disekitar.

Dan juga terdapat sebuah danau yang kecil serta hewan kecil yang bisa terlihat tidak jauh dari sini.

Aizo juga merasa takjub melihat lokasi di mana tempat nya terbangun. Walaupun tempat ini tidak sebanding dengan Eternal Garden.

Aizo yang tersadar kalau, dia terpisah dari kedua maid nya. Aizo mulai mencari mereka sekitar tempat tidak jauh dia terbangun. Walaupun Aizo mencarinya tetap saja tidak bisa menemukan mereka.

Lalu Aizo mencari mereka cukup jauh dari tempat pertama kali nya terbangun terdengar seperti seseorang sedang bertarung dan juga energi dari sihir mereka bisa Aizo rasakan dari tempatnya berada sekarang.

Walaupun Aizo sudah bisa merasakan aura dari sihir atau yang lainnya, tetap saja dia pikir sudah bisa menggunakan nya. Tetapi dia tidak tahu kalau terjadi sesuatu sebelumnya.

Aizo pun mendatangi arah suara pertempuran yang di dengar oleh nya.

Dan benar saja di sana terdapat dua sosok yang menyerupai seorang gadis berusia seumuran dengan nya yaitu 19 tahun dengan baju pelayan nya. Dan juga terdapat 14 pasang sayap dan 10 pasang sayap di tubuh belakang meraka berdua dengan sebuah lingkaran berwarna emas dan hitam di atas kepala mereka, sayap mereka juga memiliki warna yang berbeda dengan warna putih yang dimiliki oleh seorang gadis yang berambut pirang dan untuk sayap hitam dimiliki oleh seorang gadis berambut hitam yang menyerupai warna di waktu malam hari yang panjang terurai.

Aizo mengetahui siapa mereka, mereka adalah kedua maid nya yang dia cari dari awal terbangun nya dia di dunia baru ini.

Aizo merasa heran untuk apa mereka melakukan perkelahian seperti itu, padahal di Eternal Garden Aizo pikir mereka cukup akur. Karena terlalu terpaku oleh pertarungan mereka, Aizo merasa menggigil dari arah belakang nya ketika dia melihat di belakangnya di datangi oleh monster gurita yang sangat besar.

Gurita itu cukup aneh dia memiliki banyak tentakel dengan wajah yang menyeramkan yang di ikuti warna hitam pekat dan tanduk di dahi nya.

Walaupun begitu Aizo tidak takut sedikit pun karena dia pikir akan menggunakan sihir untuk menyerang.

Kemudian ketika mengangkat tangan lalu jari nya yang menunjuk ke arah gurita aneh itu untuk menggunakan kekuatan sihir.

Dan yang benar saja ketika dia ingin merapalkan nama sihir yaitu Fire ball. Tidak terjadi apapun.

"[ Fire Ball ]. Eh? Eh?" Ucap Aizo dengan nada heran nya karena sihir nya tidak terjadi apapun.

Aizo juga memeriksa sebentar apakah terdapat aura mana atau aura lainnya di tubuh nya. Tetapi tidak ada satu pun aura mana, qi, ilahi, dll.

Wajah Aizo yang mengetahui nya menjadi biru dan mulai panik. Ketika dia sedang keadaan panik, gurita yang berada di hadapan nya menyerang dengan dua tentakel nya.

seketika serang itu mengarah kepada nya serang itu di hindari dengan cepat oleh Aizo.

*Swoshhh

*Bammm

"Astaga. Jika aku terkena serang yang barusan tadi mungkin akan terbunuh.. Tolong akuuuuuuu!!!" Ucap Aizo dengan panik dan mulai berlari menjauh dari gurita aneh itu.

Meskipun Aizo berteriak meminta tolong tidak terdengar oleh mereka berdua yang sedang bertarung di atas atau orang yang berada di sekitar sini, tetapi karena terlalu fokus berlari dia tidak sempat menyadari serang yang berada di samping nya.

*Slashhh

"Arghhhh!!!" Teriak Aizo yang merasa sakit di arah tangan kanan nya. Tangan kanan terputus karena serangan diam-diam.

Dia terus-menerus memegang tangan nya. Dia juga sempat melihat sebentar siapa yang menyerang secara diam-diam. Dia melihat di sana terdapat seekor harimau dengan dua taring nya.

*Gwrrr

Darah terus mengalir keluar dari tangan kanan Aizo, dengan di ikuti rasa yang amat menyakitkan.

"Sakit!. Sakit!. Sakit!. Sakit!. Sakit!.." teriak Aizo. yang menahan rasa sakit.

Aizo yang berada di posisi tidur terlentang bisa melihat ke atas kalau kedua gadis tersebut masih bertarung di udara.

Dari tempat Aizo terbaring cukup jauh untuk meminta tolong mereka. Bahkan suara nya tidak terjangkau oleh mereka.

Aizo yang mengalami rasa sakit dan putus asa akan kematiannya hanya bisa terbaring kaku dan dingin.

Matanya juga mulai semakin berat bersama dengan rasa sakit dan dingin di seluruh tubuhnya.

Ketika Aizo ingin tidur karena kehabisan darah, Aizo juga mendapatkan serangan dari gurita itu, salah satu kakinya di ambil dengan paksa dan itu membuatnya menjerit kesakitan lagi.

*Krek *krek *krek

Gurita itu memakan salah satu kaki dan dia juga memulai menangkap harimau yang tadi menyerang ku dan memakannya juga.

Aku yang kehilangan satu tangan dan satu kaki. Mulai merasakan betapa lemahnya diriku. Bahkan dia juga mengutuk diri nya karena kelemahan nya.

Sampai sekarang Aizo masih tidak mengetahui kalau sesuatu terjadi pada tubuh nya.

Aizo sadar kalau tidak memiliki kekuatan. Dia mungkin tidak akan bisa membunuh monster itu bahkan ketika di bintang Gaia tidak ada monster seperti itu bahkan sihir atau apapun yang lain tidak ada. Karena itu dia tidak terlalu terpaku dengan kekuatan karena dia sudah cukup kuat hanya dengan mengandalkan fisik dan koneksi yang dia miliki.

Karena Aizo merasa kalau semua itu sudah cukup. Mata Aizo mulai tertutup dan jatuh tertidur.

'Ah... Ternyata ini rasa nya perasaan kematian walaupun aku sudah pernah mati sebelum nya tapi ini beda dengan waktu itu.' pikir Aizo yang tengah putus asa menunggu kematian nya.

Aizo yang merasa tertidur melayang-layang di sebuah tempat yang gelap. Lalu sebuah suara aneh terdengar di kepala bahkan ketika dia di ambang kematian pun bisa terdengar.

( Memulai Memuat Kemampuan....

Menunggu Proses... 10%... 20%... 30%...

98%. 99%. 100%. Proses Kemampuan Telah Selesai.

Memulai Pengaktifan Kemampuan • Wisdom Assistant •...

Pengaktifan Selesai. )

( Memulai Memuat Proses Ulang Tubuh Baru...

Menunggu Proses... 10%... 20%... 30%...

98%. 99%. 100%. Proses Ulang Tubuh Baru Selesai.

Berubah Tubuh Fana > Tubuh Primordial God of Chaos )

( Memulai Memuat Ulang Proses Ras Baru...

Menunggu Proses... 10%... 20%... 30%...

98%. 99%. 100%. Proses Ras Baru Selesai.

Berubah Ras Manusia > Ras Celestial Primordial. )

( Memulai Memuat Proses Bloodline...

Menunggu Proses... 10%... 20%... 30%...

98%. 99%. 100%. Proses Bloodline selesai.

Memulai Pengaktifan Bloodline God Of Creation...

Pengaktifan Selesai. )

Kemudian tubuh Aizo lalu di selimut aura hangat dari dalam tubuh nya. Tidak lama di ikuti rasa sakit yang sangat menyakitkan terjadi lagi. Bahkan kali ini teriakan dari Aizo sangat besar dan mengerikan. ketika proses semua selesai.

( Memulai Pengaktifan Mode Bertempur. Mengambil Alih Tubuh Pemilik )

( Mohon. Untuk Master. Tertidur dan serahkan kepada saya. )

Aizo yang mendengar sebuah suara wanita yang entah dari mana, merasa hangat. Karena kehangatan dari suara nya Aizo mulai perlahan jatuh tertidur/pingsan.

Sebuah kekuatan yang besar terlahir di salah satu bintang utama, kehadiran kekuatan itu membuat banyak makhluk menjadi gelisah.

Mulai dari Dewa kelas Menengah/Rendah, Titan, Iblis, dll. Makhluk yang berada di bintang ini juga merasakan kekuatan yang besar ini.

Baik Manusia, Iblis dan monster jatuh berlutut karena tekanan dari aura Aizo/Wisdom Assistant. Bahkan monster yang berada di seluruh bintang yang awalnya tenang menjadi mengaum ke arah langit. Seperti Memohon Ampun kepada tekanan ini. Ada juga yang mengaum menyambut keberadaan ini.

Bahkan bintang yang berada di dekat sini pun menunduk kepala nya karena merasa tekanan di dekat mereka. Seperti menyambut kelahiran dari Penguasa.

***

Dan juga makhluk yang tertidur yang berada di alam semesta luar beberapa miliyar tahun dengan kecepatan yang sangat cepat melebihi kecepatan cahaya. Di tempat itu juga sangat gelap gulita tidak ada satu cahaya.

Makhluk itu mulai perlahan terbangun dari tidur panjang nya.

"Akhirnya orang itu membuat anak baru dari kekuatan darah nya. Dengan ini aku akan membunuh anak nya kembali. Aku juga berharap dia cepat berkembang hingga ke puncak karena ketika dia sudah di puncak lagi aku akan mendatangi nya" ucap makhluk misterius itu dengan nada angkuh dan kembali tertidur lagi sembari menunggu.

Bahkan para bawahan dari makhluk itu, mulai bingung dengan perkataan Tuan nya.

***

Di atas alam semesta di sebuah domain buatan, terdapat seorang gadis yang cantik dan imut dengan maid yang cantik dan anggun. Gadis dan Maid itu adalah Rhea dan Iruel. Sangat senang akan kebangkitan dari kekuatan yang besar itu, dengan kebangkitan kekuatan itu juga Rhea menjadi senyum bahagia.

"Akhirnya kekuatan yang tidak bisa di bangkitkan oleh anak ku yang lain bisa di bangkit oleh anak ku Aizo, dengan ini akhir era orang itu akan berakhir. Dan anakku juga yang akan menjadi Pemeran Utama dari perang yang akan terjadi sebentar lagi." Ucap Rhea dengan nada bahagianya. Bahkan di melompat di kursi yang di duduk in sekarang.

Iruel yang melihat ekspresi bahagia dari Rhea mulai menangis secara diam-diam tanpa di ketahui oleh Rhea.

Bahkan makhluk dari alam semesta lain mulai merasakan keberadaan ini. Banyak sudah menanti dia. Ada yang menunggu untuk mengajak bicara dan minum. Ada juga yang menunggu untuk mengajak bertarung.

Terdapat senyum lebar di wajah mereka sekarang karena merasakan kekuatan dari Aizo.

Meskipun Aizo tidak mengetahui kalau akan banyak bahaya yang menantinya.

***

Aizo/Wisdom Assistant mulai bangkit, dia mulai mengerakkan tangan dan melihat bagaimana keadaan tubuh.

( Ternyata saya hanya bisa menggunakan kekuatan master 3%. Jika begitu lebih baik saya menyelesaikan ini secepatnya )

Gurita itu mulai kesal dengan Aizo/Wisdom Assistant yang bangkit lagi dan mulai menyerang kembali tetapi serang itu di tangkap oleh Aizo/Wisdom Assistant

Aizo/Wisdom Assistant yang merasakan serangan dari samping mulai melihat arah serangan itu dan menangkis semua tentakel dari Gurita itu.

*Wushhh

*Bamm * bamm * bamm

Semua serangan tentakel itu di tangkis dengan sangat mudah nya oleh Aizo/Wisdom Assistant.

( Sudah cukup main-main. Jika terlalu lama saya tidak akan bisa berbicara dengan master )

( [ *********************** ] )

Aizo/Wisdom Assistant menggunakan kemampuan nya tetapi suara dari nya menjadi rusak. Tidak tahu apa yang dia gunakan untuk membunuh monster itu.

*Swuuuttt

Ketika Aizo/Wisdom Assistant menggunakan kemampuan nya sebuah akar pohon tercipta di belakang nya, akar pohon yang awalnya hanya satu menjadi puluhan, ratusan, ribuan, jutaan, bahkan lebih banyak lagi. Mulai melilit gurita dan ketika gurita itu di lilit oleh banyak akar itu membuat sebuah bola rajutan yang sangat besar dan mulai berkurang terus-menerus hingga menjadi satu akar yang seperti jalur lurus dan hancur seketika.

Aizo/Wisdom Assistant mulai melihat sekitar dan mendapatkan dua sosok malaikat yang tengah berlutut dengan satu kaki nya melihat keagungan dari diri nya.

( Kenapa kalian berdua tidak bisa melindungi ?! ) Ucap Wisdom Assistant dengan nada meremehkan bahkan mata nya memandang rendah mereka. Mereka juga di tekan dengan tekanan yang di miliki oleh Aizo/Wisdom Assistant. Mereka berdua tidak tahu kalau yang berbicara ini bukanlah Aizo melainkan kemampuan yang di dapatkan nya.

Mereka berdua menjadi sulit bernafas di hadapan keagungan yang absolut tersebut.

"Maafkan kami berdua. Yang mulia. Karena gagal menjadi pelindung untuk yang mulia" ucap mereka berdua serempak. Bahkan mereka sekarang merasakan khawatir dengan apa yang akan terjadi dengan mereka.

Meski begitu mereka menggunakan semua kekuatan untuk tetap tenang walaupun di intimidasi secara sepihak.

( Untuk kali ini aku maafkan. Jika lain kali kalian tidak bisa melindungi maka takdir semua ras malaikat dari yang tertinggi hingga terendah akan aku hancurkan. Mungkin master tidak akan melakukan nya tetapi aku yang akan melakukan nya dengan mengambil alih tubuh master ) ucap Wisdom Assistant dengan nada mengancam.

Mereka menjadi bergidik dan menggigil ketakutan. Bahkan wajah mereka sekarang mungkin sedang sangat biru.

"Kami berjanji akan menjadi pelindung yang mulia walaupun harus mengorbankan masa hidup hamba" ucap mereka berdua dengan serempak. Bahkan mereka juga berjanji untuk melindungi Tuan nya meski harus kehilangan nyawa nya.

( Buktikan perkataan kalian itu. Jika perkataan kalian tidak sesuai maka bersiap saja akan terjadi bencana yang tidak di inginkan ) ucap Wisdom Assistant dengan nada tidak percaya dan mengancam.

Lalu Aizo/Wisdom Assistant mulai menghilangkan tekanan nya dan tubuh Aizo yang awal berada di atas tengah terbang mulai jatuh ke bawah dan membuat sebuah kawah yang cukup besar.

***

Di sebuah hutan terdapat dua gadis dengan polos tertidur nyenyak. Di samparan rumput. Dengan paras yang sangat cantik surgawi. Mereka adalah Seraphim yang bernama Gabriela dan Fallen Angel Lord yang bernama Huniela. Mereka berdua adalah pelayan Aizo.

Gabriela mulai bangun dan melihat sekitar tetapi dia hanya dapat melihat Huniela dan tidak menemukan Aizo nya.

"Huniela sungguh tidak berguna mau sampai kapan dia tertidur seperti itu." Ucap Gabriela dengan nada merendahkan.

Mereka berdua merupakan rival. Ketika mereka berkerja di Surga/Neraka. Ketika mereka bertemu di perbatasan Surga/Neraka mereka selalu bertarung untuk memulai perkerjaan mereka.

Gabriela mulai melepaskan keluar aura dari tubuhnya dan jangkau aura milik nya tidak menemui siapa pun kecuali si Huniela yang tengah tidur/pingsan.

"Mungkin Tuan sudah memiliki tubuh baru yang seperti di katakan oleh Rhea-sama. Yang mana mengubah aura nya." Ucap Gabriela dengan nada yakin.

Ketika Gabriela tengah bicara sendiri. Dia juga mereka aura Huniela yang ingin bangun dari tidur/pingsan.

"Akhirnya kau bangun juga malaikat jatuh tidak berguna" ucap Gabriela dengan nada mengejek.

"Siapa yang kau bilang tidak berguna, hah?!" Ucap Huniela dengan nada kesal karena di ejek tidak berguna.

Huniela yang termakan provokasi dari Gabriela menjadi kesal dan menarik kerah baju pelayan nya.

"Kau. Kau yang tidak berguna, hanya karena di pindahkan menjadi tertidur cukup lama dan untuk apa Rhea-sama mengirim malaikat jatuh yang tidak berguna seperti mu, dengan keberadaan saya sudah cukup untuk melaksanakan tugas ini" ucap Gabriela dengan nada mengejek dan berubah menjadi bangga. Dia merasakan dengan keberadaan dia saja sudah cukup untuk menjadi pelayan/pelindung Tuan nya.

*Swoosshh

Huniela mulai menjadi kesal dengan perkataan dari Gabriela, mulai menyerang secara tiba-tiba.

Gabriela yang kaget secara refleks menghindari serangan diam-diam nya dan mulai melakukan serangan balasan tetapi serangan Gabriela di tahan oleh tangan Huniela.

*Swoshhh

*Bomm

Angin berhembus ketika serang Gabriela di tangkap oleh Huniela

Mereka berdua mulai berkelahi.

*Bamm

*Bomm

Mereka saling mengirim tinju dan tendangan tetapi semua selalu di hindari atau di tangkis oleh mereka sendiri.

Tidak lama mereka mulai mengumpulkan aura sekitar dan tubuh nya hingga menciptakan sihir skala penghancur.

[ Death Flame Lotus Flower ] ucap Huniela

[ The Noble Living Water ] ucap Gabriela.

Sebuah sihir api yang berbentuk bunga teratai dan sebuah gelombang air yang besar menyelimuti bunga teratai di tiap tubuh bunga itu.

Dampak serangan mereka berdua menjadikan sebuah ledakan uap yang besar hingga membuat kawah yang sangat besar.

Ketika mereka ingin menggunakan semua kekuatan yang mereka miliki tiba-tiba sebuah kekuatan yang sangat besar bangkit di dekat mereka.

Mereka yang tiba-tiba merasakan kekuatan itu mulai berhenti untuk menggunakan sihir mereka dan melihat dari mana arah kekuatan itu. Bahkan mereka merasa tekanan yang sangat besar. Mereka juga melihat sekitar dan mendapatkan beberapa hewan besar dan kecil menunduk kepala mereka.

Seketika mereka berdua terdiam, melihat ke arah di mana kekuatan besar itu ternyata kekuatan besar yang mereka cari itu miliki Tuan/Aizo.

Di sana bisa terlihat Aizo sedang melawan gurita aneh yang cukup besar.

Gurita itu terus-terusan menyerang Aizo tetapi tidak ada satu serangan itu mengenainya, serangan dari gurita itu selalu di tangkis dengan mudah nya oleh Aizo

Mereka hanya bisa melihat dengan kagum dan diam di tempat sambil melihat Aizo bertarung.

Lalu Aizo mulai menyerang balik dengan menggunakan skill/sihir, itu adalah skill/sihir yang cukup mengerikan yang mana itu seperti Akar.

Gabriela berpikir seperti pernah melihat bentuk akar seperti itu tetapi dia tidak tahu di mana pernah melihat nya.

Skill/sihir dari Aizo melilit gurita itu hingga menciptakan sebuah bola benang yang kusut lalu tidak lama menjadi satu akar lagi dan hancur seketika.

Mereka berdua yang takjub melihat itu semua menjadi berlutut dengan satu kaki di tanah menunggu kedatangan Aizo.

Aizo yang mendatangi kami menjadi sangat kesal, aura intimidasi membuat mereka berdua menjadi susah bernafas.

Aizo/Wisdom Assistant menyalahkan mereka berdua karena tidak bisa melindunginya nya.

Aizo/Wisdom Assistant juga memberikan ancaman pemusnahan kepada ras mereka.

"Kami berjanji akan menjadi pelindung yang mulia walaupun harus mengorbankan masa hidup hamba" ucap mereka berdua dengan serempak. Bahkan mereka juga berjanji untuk melindungi Tuan nya meski harus kehilangan nyawa nya.

Mereka berdua menjadi ketakutan akan musnah bersama dengan ras mereka.

Mereka juga mulai berjanji kalau hal yang seperti ini tidak akan terjadi.

( Buktikan perkataan kalian itu. Jika perkataan kalian tidak sesuai maka bersiap saja akan terjadi bencana yang tidak di inginkan ) ucap Wisdom Assistant dengan nada tidak percaya dan mengancam.

Ketika selesai Aizo/Wisdom Assistant mulai jatuh pingsan dan membuat sebuah kawah cukup besar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!