Sebut saja dia HARIS.
Siapa sangka Haris akan menjadi seorang cleaning service, yang di anggap sebelah mata oleh orang orang.Tapi Haris selalu bersyukur dengan pekerjaan nya sebagai cleaning service,
sebab dari sinilah kisah Haris di mulai.
Waktu itu Haris mendapatkan tugas untuk membersihkan wc, sekaligus menjaga nya.
Awal nya Haris menolaknya karena dianggap nya membersihin kan wc itu sangatlah menjijikan, belum juga tangan nya yang harus masuk ke lobang closed. Lobang closed yang bekas tempat orang-orang membuang kotoran nya itu
""Kenapa kamu nggak mau Ris...?" tanya seorang pengawas kepada Haris.
"Ya jorok pak...!" jawab Haris dengan singkat
"Jorok kata mu...? apa kamu mau saya keluarin dari kerjaan ini...?"
Pengawas yang merasa jengkel dengan Haris.
"Jangan dong pak...! masa gara-gara saya nggak mau di tugas kan di toilet, bapak sampai mengancam mau memecat saya...!" jawab Haris sambil memelas.
"Yaudah, makanya kamu harus nurut dengan apa yang saya perintahkan ke kamu...! kamu paham dengan apa yang baru saya katakan itu...?" tanya pengawas dengan sangat marah nya kepada Haris.
"Paham pak...!"
Haris yang harus menerima semua perintah dari atasan nya.
Mau ga mau dengan sangat terpaksa Haris pun, langsung menuruti apa kata pengawas nya. Karena pengawas mengeluarkan senjata andalan nya yaitu ancaman.
Sehabis brefing Haris pun langsung masuk ke dalam office, keperluan nya untuk mengambil dua buah tisu. Tisu itu pun di taroh nya di dalam toilet, berharap pengunjung bisa memakai nya.
Sesampai nya di toilet Haris pun langsung menaroh tisu yang baru di ambil nya tadi, tisu itu pun langsung diletakannya ke tempat nya yang telah di sediakan oleh pihak gedung di dalam toilet itu.
Lalu Haris mengambil sebuah gagang pel, dan di cuci nya gagang pel tadi dengan sabun. Lalu Haris pun mulai mengepel lantai toilet itu sampe bersih.
Kaca toilet pun tak lupa Haris bersihkan biar terlihat mengkilap, tak lupa lobang-lobang closed juga Haris obok obok, dengan memakai sarung tangan.
"Alhmdulilah kelar juga kerjaan ku hari ini...!" batin Haris.
Hari pun sudah mulai memasuki waktu dzuhur, dan orang-orang terlihat pada pergi ke mushola untuk menunaikan panggilan kewajiban seorang islam.
"Sambil menunggu waktu istirahat tiba, mendingan aku pergi keliling saja ke setiap koridor...!" Haris meracau seorang diri.
Haris pun langsung menaruh gagang pel tadi, terus di ganti nya dengan sapu dan pengki, berharap Haris bisa mencari sampah di setiap koridor dengan alat yang di bawa nya.
Setelah itu Haris pun langsung melangkahkan kaki nya, untuk pergi menyusuri setiap lorong-lorong koridor yang ada di dalam mall itu.
Tak lama berselang Haris berpapasan dengan teman satu kerjaan nya yaitu si Tulang, Si Tulang itu adalah teman akrab nya Haris.
"Ris lo mau kemana...?" tanya Tulang dengan tiba-tiba.
"Gue mau keliling aja Lang...!" jawab Haris dengan singkat.
"Emang kerjaan lo udah selasai Ris...?" tanya Tulang tentang pekerjaan teman nya.
"Sudah dong...!" jawab Haris dengan singkat dan juga jelas
Haris pun mulai melihat ke arah jam nya, dan ternyata jam pun sudah menunjukan pukul 12-30. Waktu nya Haris harus kembali ke toilet lagi, soal nya di jam-jam itulah kondisi toilet sedang lagi rame ramenya.
Karena di jam-jam itu banyak orang orang yang akan pergi untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur.
Sesampai di toilet Haris pun langsung berdiri di samping pintu dari toilet, dan mata nya pun mulai melihat-lihat kearah orang yang sedang mondar mandir pada pergi ke toilet.
Akhirnya mata nya Haris tertuju pada satu sosok seorang gadis yang begitu sangat cantik, Dan gadis itu pun mulai balik menatap mata nya Haris sambil mengeluar kan senyum kecil dari bibir nya.
Dari situ lah Haris sudah salah paham dengan apa yang di lihat nya itu dari gadis tersebut, sehingga membuat Haris langsung saja mengira kalau gadis itu menyukai dirinya.
Timbul perasaan ingin tahu Haris tentang gadis yang di lihat nya itu, sehingga membuat Haris langsung mengejar gadis itu untuk sekedar menanyakan nama nya.
"Maaf mba, kalau boleh saya tahu siapa nama mba...?" tanya Haris kepada gadis itu.
Tanpa ragu-ragu gadis itu pun langsung memberitahukan nama nya ke Haris, dengan sangat lembut dan juga sopan.
"Namaku Lala mas...!" ucap Lala dengan penuh kelembutan.
"Gila nie cewek!!! sopan banget dia menjawab nya, seperti nya gadis ini tidak sombong...!" umpat Haris di dalam hati nya.
Haris semakin di buat penasaran oleh gadis itu, sehingga membuat terpaksa harus mengikutinya langkah nya dari belakang.
"Owh ternyata dia penjaga kios dilantai satu...!" batin Haris.
Sekarang Haris pun sudah bisa mengetahui tempat nya Lala bekerja, setelah Haris mengetahui nya dia pun langsung beranjak pergi turun bawah.
Haris mulai melihat kearah jam nya, dan jam itu pun Sudah menunjukan pukul 13-00. Waktu nya Haris untuk beristirahat.
Haris langsung melangkah pergi meninggalkan area kerja nya, Haris pergi untuk beristirahat di dalam kantor nya. Ketika sudah berada di dalam kantor nya, dia pun melihat
anak-anak cleaning service yang juga pada beristirahat di kantor.
Terlihat juga oleh Haris teman-teman satu pekerjaan nya itu pada makan siang, ada juga yang ngobrol satu sama lain tapi Haris malah kepikiran dengan Lala.
Akhirnya Haris pun mengganti baju seragamnya dengan baju biasa, kemudian Haris pun langsung pergi naik ke lantai satu. Berharap Haris bisa melihat gadis pujaan hati nya yaitu Lala, yah meskipun hanya dari jarak jauh tapi Haris sudah sangat senang.
"Apakah aku bisa mendapatkan Lala gadis yang cantik baik dan juga sopan itu yah...? kira-kira dia mau nggak yah dengan diri ku yang cuma seorang cleaning service ini...?" batin Haris yang mulai mempertanyakan soal kelayakan dirinya.
"Ya apa susah nya sih kalau di coba, siapa tau Lala mau sama aku...!" batin Haris dengan percaya diri nya.
Setelah itu Haris pun langsung turun kembali menuju ke dalam kantor nya, karena jam istirahat sudah hampir mau abis.
Setelah Haris berada di dalam kantor nya dia pun langsung memakai kembali seragam kerja nya itu, dan langsung melangkah pergi untuk kembali bekerja seperti biasa nya.
Alangkah terkejut nya Haris ketika dia sudah berada di depan toilet yang di jaga nya, pemandangan yang begitu sangat jorok di lihat Haris di toilet yang di jaga nya itu.
"Gila,,,! toilet berantakan sekali ada yang mengehandle nya ga sih ?" batin Haris yang merasa kesal melihat toilet yang di jaga nya itu seperti kapal pecah.
Merasa kesal Haris pun langsung membrsihkan toilet itu, kalau engga Haris bisa di omelin sama yang punya gedung.
"Huufft, akhirnya selesai juga...!" Haris yang menghela nafas nya.
Haris pun mulai melihat kearah jam nya lagi, dan jam nya pun sudah menunjukan jam 15-00. Waktu nya untuk Haris pulang pun telah tiba.
Bagian sift siang pun sudah terlihat pada berdatangan, Haris pun mulai menyerahkan tugas nya itu kepada sift bagian siang.
Haris pun langsung pergi ke kantor untuk mengambil barang barang nya.
Haris melihat anak anak cleaning sudah pada siap siap...Mereka pada ngantri absen untuk pulang, Sambil pada dorong dorongan iseng.
Haris ikut di antrian itu, dan dia meliahat si Tulang, rupanya dia sudah selesai mengantri dan menghampiri Haris.
"Ris pulang nya bareng gak...?" tanya si Tulang
"Engga Lang,,,! lo pulang duluan saja gw mau ada perlu...!" ucap Haris.
"Owh yaudah gue dulan ya" ucap si Tulang.
"Iya hati hati yah...!" ucap Haris.
Haris sengaja menolak ajakan pulang bareng dari Tulang, karena Haris berencana mau menunggu Lala.
Haris berharap bisa mengetahui jam pulang kerja nya Lala.
Bersambung...
.........MOHON DUKUNGANNYA JEMPOL NYA MENCET...HADIAH...VOTE...LIKE.. TERSERAH KALIAN SUKA YANG MANA.
Ke esokan harinya...
suara adzan subuh pun telah terdengar di telinga Haris, dan Haris pun mulai terbangun dari tidur nya.
Haris pun mengucek ngucek kan mata nya agar Haris cepat tersadar, Lalu Haris pu turun dari atas kontrakan nya hanya sekedar untuk mengambil air wuduh.
Setelah itu Haris pun pergi ke mushola, untuk menunaikan sholat subuh berjamaah.Tak begitu lama, Haris telah selesai dalam menunaikan sholat subuh berjamaah itu.
Kemudian Haris pun langsung pulang ke kontrakan nya, Haris bersiap-siap untuk berangkat bekerja.
Haris pun mulai mengemas baju seragam cleaning service nya itu, di masukan seragam itu kedalam tas kecil.
kemudian Haris mulai memakai sepatu nya, dan siap untuk berangkat ketempat kerja nya. Dalam perjalannya menuju ke tempat dia bekerja, tak lupa Haris pun mampir ke warung penjual nasi uduk untuk membeli nasi uduknya.
"Bu...! nasi uduk sama gorengan tempe yah, di bungkus!" ucap Haris.
"Pake sambel ga mas...?" tanya si Ibu penjual nya.
"Ya pake dong bu!!!! kalau ga ada sambel kan ga enak!" ucap Haris.
"Ea...nih mas" ucap ibu penjaual nasi uduk.
"Berapa bu...?" tanya Haris.
"Tiga ribu aja mas murah meriah kok...!" ucap Ibu penjual.
"Sip....lah bu maksih ya !" ucap Haris.
Kemudian Haris pun kembali melanjutkan perjalanan nya ke tempat dia biasa bekerja, dengan langkah kaki yang terburu-buruh berharap agar Haris bisa dengan cepat samapi dan tidak kesiangan.
Soal nya kalau Haris telat satu menit aja,
Masa jam kerja nya akan di tambah menjadi tiga puluh menit.
Itu peraturan di tempat kerjanya Haris,
Kebanyakan anak anak cleaning service pun pada protes dengan peraturan itu.
Namun dengan alasan supaya anak-anak bisa pada disiplin.
sudah gaji nya kecil, terus gajian juga sering telat pula di tambah peraturan ketat itu.
Haris sebenarya sudah merasa nggak nyaman berkerja di situ, tp apalah daya ijazah nya Haris cuma sebatas lulusan smp.
Mau ga mau dia harus bertahan, Supaya bisa bertahan hidup di kota besar itu.
Lagian Haris hidup sendiri di kota yang besar itu, di kota besar itu Haris tidak mempunyai family sama sekali.
Tak lama berselang Haris pun telah sampai ke tempat kerja, dengan langkah yang sambil lari lari kecil, Haris pun langsung mengambil kertas absen nya itu.
Kemudian Haris langsung masukan kertas itu ke atas jam absen itu,
"Uhhhh nyaris aja aku telat untung nya pas" keluh Haris dengan nafas ngos-ngosan.
Setelah itu Haris pun lekas melangkah pergi menuju ke dalam loker room nya, berharap dia bisa menaroh tas kecil nya itu ke dalam loker.
kemudian Haris langsung mengambil baju seragam nya cleaning service nya itu, dari dalam tas kepunyaan milik nya.
"Tring ...tring...tring" bunyi bel bertanda anak anak cleaning service di suruh untuk pada brefing.
Selesai brefing anak anak cleaning service pun, pada pergi ke lantainya masing-masing.
Haris pun pergi ke lantai tempat nya dia biasa bekerja.
Sambil menunggu pengawas itu dateng, anak-anak cleaning service pada berkumpul dan membuka bungkusan nasi yang mereka bawa.
Haris pun mulai membuka nasi uduk yang tadi dia beli, tak lama berselang pengawasku dateng.
Sambil mununggu anak-anak cleaning service selesai menyantap sarapan nya itu, pengawas pun membagikan tugas kepada masing-masing anak cleaning service itu.
Kebetulan tugas Haris kali ini bukan lah membersihkan toilet lagi, Haris mendapat tugas untuk membersihkan di area hall A...
Tapi masih deket sih sama tempat nya lala bekerja, jadi sekarang Haris nggak melayangkan protes lagi ke pengawas nya. Terlihat Haris sudah mulai bersemangat dalam bekerja semenjak dia mengenal lala.
"Sarapan sudah, pembagian tugas sudah, sekarang ayo kita mulai bekerja anak anak!" pinta seorang pengawas kepada anak-anak cleaning service termasuk Haris.
"Siap pak...!" ucap Haris dengan sangat bersemangat.
Haris pun mulai mengambil peralatan kerja nya, dan dia pun langsung mengambil sapu, pengki, gagang pel, alat buat ngelobi, ember serta troli.
Dia taroh semua peralatan kerja itu di atas troli nya, agar Haris bisa dengan mudah membawa semua alat-alat yang di perlukan nya.
Setelah itu Haris pun mulai mendorong troli nya itu menuju, ke lantai yang akan di bersihkan yaitu lantai hall A.
Sesampai nya di Hall A, Haris pun langsung menaroh troli itu ke pojok tiang Hall A dan Haris pun kini sudah mulai bekerja.
Singkat cerita....
pekerjaan nya Haris sudah selesai semua , dan dia pun mulai melihat ke arah jam yang melingkar di tanganya ternyata Jam pun sudah menunjuk ke pukul 09-00.
Karena Haris masih merasa penasaran dengan kios nya Lala, sehingga timbul keinginan di hati Haris. Untuk memastikan dan melihat kios nya Lala sudah dibuka apa masih tertutup.
Haris pun melihat ke arah kios nya Lala dari bawah lantai di bekerja, ternyata Terlihat di mata nya Haris Lala sudah membuka kios nya.
Haris langsung buru buru menaroh semua peralatan kerja nya itu, Haris pun langsung memasukan peralatan itu ke dalam gudang penyimpanan.
Haris sengaja menyisahkan hanya dua alat saja yaitu sapu dan juga pengki, kemudian Haris pun langsung mebawah sapu dan pengki itu untuk mencari sampah di setiap koridor.
Haris berjalan menyusuri setiap lantai koridor, bahkan Haris sampe naik turun eskalator demi bisa mencuri perhatian Lala gadis pujaan hatinya.
Tapi sayang gadis itu tak menghiraukan sama sekali gerak-gerik dari Haris, seakan gadis itu tak memandang sedikit pun ke arah Haris.
Akhirya Haris melanjutkan pekerjaan nya lagi, Jam istirahat nya pun sudah mau tiba.
Haris mendapat bagian istirahat jam sebelas, Kebetulan sekali Haris bertemu dengan si Tulang teman satu tim kerjaan nya.
Melihat itu Haris pun langsung bertanya kepada sahabat nya itu, tentang jam istirahat yang di berikan pengawas kepada mereka.
"Lang elo istiraht jam berapa....?" tanya Haris.
"Gw istirahat jam sebelas Ris...!" jawab Tulang.
"Kalau begitu kita bareng Lang istirahat nya, karena gw juga jam sebelas...!" ucap Haris.
"Nanti kita istirahat bareng yah Ris!" ucap si Tulang.
"Siap Lang!" ucap Haris.
"Yaudah, gw mau naro sapu sama pengki dulu ya Lang lo tunggu di sini yah...!" ucap Haris.
Haris pun menaroh sapu sama pengki ke dalam gudang penyimpanan peralatan kerja nya, Lalu Haris menghampiri si Tulang sambil berlarian.
Sambil berjalan menuju ketempat istirahat nya, Haris menceritakan semua tentang Lala kepada Tulang.
Sehingga membuat Tulang pun sedikit menjadi penasaran tentang cewek yang di ceritakan oleh Haris kepada dirinya.
"Kalau lo ingin tau wajah nya Lala kaya apa, nanti jam setengah satu kita ke mushola yah...!" pinta Haris kepada Tulang.
"Ngapain kita ke mushola ris...?" tanya Tulang dengan ketidak mengertian nya.
"Katanya ingin tau...! nanti jam setengah satu itu Lala akan sholat dzuhur di mushola itu Lang, nanti kalau kita sudah di sana gue kasih unjuk ke elo orang yang bernama Lala itu...! " Ucap Haris kepada sahabat nya itu.
"Owh..!" ucap Tulang sambil menyunggingkan bibir nya seperti kuda yang sedang tersenyum.
"Sudah setengah satu belum Lang...?" tanya Haris kepada Tulang yang ingin memastikan jam.
"Kurang lima belas menit lagi Ris...!" ucap Tulang dengan singkat.
"Sambil menunggu mendingan kita ngisep rokok dulu Ris sebatang, biar tidak terasa nanti kita menunggu...!" pinta Tulang kepada Haris.
"Emang lo punya rokok Lang...?" tanya Haris yang meragukan Tulang.
"Punya tapi cuma sebatang, bagimana kalo kita join saja! lo mau kan Ris...?" ucap si Tulang kepada Haris.
"Yaudah gapapa lah dari pada manyun...!" ucap Haris dengan pasrah.
Bul bul bul
Tak terasa Sebatang roko itu pun sudah habis mereka hisap, dan mereka berdu pun mulai melangkah berjalan menuju ke mushola.
sesampainya di mushola itu mereka berdua pun langsung berdiri di samping pintu toilet, seakan mereka sedang berjaga di pintu toilet itu.
Tak begitu lama mereka menunggu....
Lala pun muncul dengan wajah penuh aura yang begitu sangat terang, bak bidadari yang baru turun dari kayangan.
Maklum saja Lala kan sehabis selesai dalam menjalankan sholat dzuhur, jadi aura nya masih kelihatan sangat terang.
"Lang itu orang nya Lang...!" ucap Haris, sambil menunjuk ke arah Lala.
"Orang siapa yang kamu maksud Ris...?" tanya Tulang yang kurang peka.
"Ihhhh gimana si loh, yah Lala lang siapa lagi...?" ucap Haris kepada sahabat nya itu.
"Yang mana orang nya Ris...?" tanya si Tulang yang masih belum peka.
"Yang pake baju cina yang warna merah itu loh Lang...!" ucap Haris.
"Ooo... yang itu Ris..? ternyata kamu nggak bohong yah Ris...?" ucap si Tulang.
"Ya iyalah masa gue bohong sih !" ucap Haris.
"Gila Ris cantik sekali, kaya nya sih...tipe dia mah bukan cleaning service deh Ris ?
Picek saja mata si Lala kalau dia sampai mau sama lo Ris...!" ucap si Tulang.
"Yah elo lang bikin gue down saja...bantu dong temen nya dukung kek! Jangan mala bikin hati gue ciut dong...!" ucap Haris dengan sedikit kesal.
"Yaudah gini aja Ris,,,! gue acungin empat jempol buat elo kalau elo bisa dapetin tuh Lala!" ucap si Tulang.
"Oke siap,,,! yang penting gue akan berusaha Lang, mana mungkin kita bisa tau mau nggak nya Lala sama gue, kalau belum di coba...!" ucap Haris.
"Kita liat sama sama nanti hasil nya Lang!" ucap Haris.
Haris terdiam dan mematung mendengarkan kata-kata ejekan yang keluar dari mulut nya Tulang,
sehingga sontak membuat hati nya Haris langsung tercambuk untuk lebih bersemangat mengejar cinta nya Lala.
"Baik mulai besok aku akan berusaha mendapatkan cinta nya Lala...!" batin Haris yang begitu sangat kuat sekali.
Seperti biasa nya sehabis sholat dzhur Haris pun, mulai menunggu Lala selasai sholat. Dan Lala pun mulai terlihat keluar dari dalam mushola bersama dengan teman ya.
"Gila,,kok Lala sekarang bersama teman nya sih...? biasa nya kan dia selalu sendirian...! bagaimana ini aku kan malu kalau dia bersama dengan teman nya...!" batin Haris yang mula down karena Lala lagi bersama teman nya.
Hari itu juga langsung Haris urungkan niat nya untuk mendekati Lala, Karena dia melihat Lala lagi bersama teman nya, sontak saja hati Haris langsung menciut hilang semua ke beranian nya pada saat itu juga.
Haris pun pergi dengan membawa sedikit rasa frustasi, dan Kecewa karena gagal dalam mencoba mendekati Lala.
Sehingga Haris memutuskan untuk langsung menemui Tulang sahabat, berharap dengan menemui Tulang Haris bisa mendapatkan dorongan moral dari Tulang.
Setelah Haris berhasil menemui teman nya yaitu Tulang, Haris pun langsung menceritakan ke jadian tadi kepada sababat baik nya itu. Namun bukan nya dorongan semangat yang Haris dapatkan, justru semangat Haris di buat drop oleh Tulang.
"Sudah lah Ris kamu nyerah saja sih...! kita ini cuma seorang cleaning service, nggak pantas jika kita deketin cewek penjaga kios itu. Mungkin dia itu bukan level nya kaya kita kita ini...!" ucap Tulang yang membuat semangat Haris langsung drop.
Mendengar ucapan dari teman nya Haris begitu sangat kecewa, karena Tulang tidak mendukung tentang perjuangan nya dalam meraih hati gadis pujaan hati nya. Sehingga pada saat itu juga Haris langsung marah pada sahabat nya itu.
"Sudah lah Lang, percuma gue datang menemui elo, sekarang elo bukan temen gue lagi...! teman itu seharus nya mendukung, bukan meremehkan nya teman nya...! ucap Haris kepada Tulang dengan nada kecewa.
"Bukan begitu Ris maksud gue, gue hanya nggak mau melihat elo merasa sakit hati nanti nya. Sebab elo itu bukan kriteria cowok yang di cari gadis seperti Lala...!" Ucap Tulang kepada Haris.
"Sudah lah Lang,,! gue nggak butuh nasehat dari elo...!" ucap Haris dengan nada marah.
Haris pun langsung begitu saja pergi meninggalkan si Tulang, Haris pergi dengan sambil membawa kekecewaan yang begitu sangat besar.
Terdengar sangat jelas di telinga nya Haris, si Tulang memanggil-manggil nama nya sampai tiga kali.
"Ris...ris...ris lo mau ke mana...? elo marah sama gue...?" tanya Tulang.
Tapi Haris tak menghiraukan nya Haris malah terus pergi, tanpa memperdulikan panggilan dari sahabat nya itu.
"Kemana lagi gue harus mencari dukungan..? sedangkan teman yang paling akrab gue, saja malah bikin mental ku jatuh....!" batin Haris.
Ke esokan harinya...
Dengan membaca bissmillah...
Kesempatan untuk menghampiri Lala pun datang, Haris pun melihat Lala sedang berjalan seorang diri.
Melihat kesempatan itu pun Haris langsung menghampiri Lala, dengan perasaan yang di penuhi gerogi yang tinggi Haris pun langsung memanggil Lala.
"La... tunggu...!" ucap Haris yang menahan langkah nya Lala.
"iya ada apa yah kak...?" tanya Lala dengan sangat penasaran.
"Engga kok,,,! aku cuman ingin bertanya saja" ucap Haris yang mulai di selimuti grogi.
"Nanya apa kak...?" tanya Lala yang dengan sangat penasaran.
"Lala pulang nya kemana...?" tanya Haris yang seperti seorang anak kecil.
"Yah ke rumah dong kak,,,! masa ke kuburan sih?" Lala yang sedikit menggoda Haris.
"Aku serius La..!" ucap Haris.
"Emang nya kenapa ka nanya aku pulang kemana...?" tanya Lala yang berubah raut mukanya kaya orang ketakutan.
"Gak apa-apa kok La, aku cuma ingin tau tempat tinggal kamu saja...!" ucap Haris yang sudah mulai tenang.
"Heem bagaimana yah? harus aku beritahu apa nggak yah...?" batin Lala yang merasa ragu untuk memberitahukan tentang tempat tinggal nya.
"Baik lah, aku tinggal di daerah sunter kak...! Kalau kaka tinggal di mana...?" Tanya balik Lala ke Haris.
"Kalau aku sih tinggal di depan mall yang ada di sebelah...!" ucap Haris dengan singkat.
"Yaudah kalau begitu,,,! aku mau cepat balik ke kios, takut nya Nci tahu kalau aku lagi ngobrol terus aku kena omelan sama dia...!" ucap Lala yang ingin mengakhiri obrolan nya dengan Haris.
Dengan rasa yang enggan rela akhirnya Haris mengijinkan Lala pergi kembali ke kios nya, karena Haris tidak ingin kalau gadis pujaan hati nya sampai kena marah oleh Nci.
"Ya udah,,,! tp kapan-kapan di sambung lagi ngobrol nya kamu mau kan...?" Tanya Haris kepada Lala.
"iya kak...tapi kalau aku lagi ga sibuk yah kak..!" ucap Lala.
"siiiiip lah!" ucap Haris dengan singkat sambil memberikan dua jempol tangan nya.
Dengan perasaan senang karenaa habis ngobrol sama cewek yang Haris sukai, Haris pun lanjut pergi untuk bekerja lagi. Sambil menyusuri tiap tiap koridor Haris pun terlihat begitu sangat hepy, sehingga membuat nya bernyanyi-nyanyi mengungkapkan rasa kegembiraan nya
"na...na...na...na...na...na...na...na...na...na...na"
itu lah nyanyian yang Haris nyanyikan.
Haris pun langsung terdiam saat mata nya melihat si Tulang, Haris berniat mau mengindarinya tapi Tulang malah menghadang nya.
"Ris elo masih marah sama gur...?" tanya Tulang sambil menghadang langkah nya Haris.
Haris masih diam dan tak mengiraukan apa yang Tulang tanyakan kepada Haris.
"Ris ayolah...!" ucap si Tulang.
Haris masih terdiam dan mematung sambil menahan kemarahan nya terhadap Tulang.
"Ris sifat lo tuh kaya anak kecil tau nggak? cepet ngambekan...!" ucap Tulang.
"Kalau gue anak kecil emang kenapa..?" jawab Haris dengan nada yang masih marah.
"gue minta maaf Ris atas ucapan gue tempo hari, yang membuat kamu sampai marah seperti ini. Lo mau kan temenan sama gue lagi...?" tanya Tulang dengan penuh harap Haris bisa memaafkan nya.
Lalu Haris pun langsung berfikir ke belakang, pas dia masih baru menjadi seorang cleaning service.
Si Tulang lah yang jadi teman pertama nya,
Tulang lah yang mau mengajarinya tentang cara cara menggunakan alat alat cleaning service. DanTulang lah yang mau berbagi makanan dengan nya
Tulang juga yang mau berbagi roko sebatang berdua, melihat hal itu Haris pun mulai hilang rasa marah nya.
" Masa gara gara masalah sepele perteman kita bisa putus Ris...?" ucap si Tulang yang dengan sangat sabar membujuk Haris agar dia bisa memaafkan nya.
"Oke lah kita temenan lagi lang...!" ucap Haris.
Mendengar hal itu perasaan Tulang begitu sangat senang, karena Haris akhirnya mau memaafkan kesalahan nya. Terlihat mereka berdua pun memeluk satu sama lainnya, sebagai tanda mereka saling memaafkan atas ego nya masing-masing.
"Bagaimana Ris usaha kamu deketi si Lala...?" tanya Tulang mengenai Lala.
"Tau gak Lang...? tadi gue samperin Lala dan
kita pun sudah ngobrol loh, ya meskipun cuma sebentar....!" Jawab Haris dengan hati gembira.
"Yasudah gue cuma bisa bantuin lo lewar do'a yah Ris, semoga elo bisa dapetin cinta nya si Lala...!" ucap si Tulang.
"Makasih ya Lang atas do'a nya ini baru temen gue, yang mau bantuin temen nya meskipun cuma lewat do'a...!" ucap Haris.
Haris dan si Tulang pun sudah berteman lagi
tapi sayang nya besok sudah ganti sift, karena Seminggu sekali kami anak anak cleaning dapet gantian sift.
Dii sift siang ini Haris lebih aktif deketin si Lala,
karena di sift siang ini pengawasan kerja tidak seketat pas di pagi hari.
Di sift siang ini Haris selalu berupaya meminta untuk bisa beritirahat di jam sembilan malem, karena di jam itu Lala menutup kios nya. Jadi Haris punya waktu satu jam untuk deketin gadis pujaan hati nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!