NovelToon NovelToon

Istriku Canduku

Episode 01

Novel in,i sekuel dari novel Budakku Canduku. Diharapkan untuk membaca novel Budakku Canduku terlebih dahulu agar lebih mudah dimengerti kemana Alurnya🙏🤗

***

"Kak, berhenti. Aah-ku sudah lelah, kak," mohon Lona yang kini masih berada dibawah kukungan tuan Devan didalam buthub besar itu.

"Oke sayang, kita akhiri sampai disini. Maaf sudah membuatmu lelah," akhirnya pertempuran panas didalam buthub itu berakhir dengan kepuasan tuan Devan.

Cekatan, tuan Devan mengambil handuk dan membungkus tubuh polos Lona sang istri. Lona yang sudah tampak pucat, mencoba untuk tersenyum untuk membalas perlakuan manis suaminya.

Perlahan tuan Devan mengangkat tubuh Lona hingga keatas ranjang. Sampai di kasur, tuan Devan membaringkan tubuh Lona dengan begitu hati-hati. Seakan Lona adalah barang berharga yang tak boleh lecet sedikitpun.

Lona yang sudah merasa begitu lelah, langsung tertidur dengan begitu lelapnya. Tanpa mampu memakai pakaiannya terlebih dahulu.

Telaten, tuan Devan memasangkan pakaian istrinya. Walau sulit, tapi ia berhasil menyingkirkan nafsu kala memandang tubuh polos istrinya yang kini sudah menjadi candu baginya.

Begitu selesai, tuan Devan langsung menyelimuti istrinya agar hangat dan nyenyak tidurnya. Setelah itu, ia menuju lemari dan mengambil pakaian dan segera memasangkan ke tubuh atletisnya.

Setelah rapi, iapun kembali berbaring disamping istrinya. Tersenyum, ia memandangi wajah cantik Lona yang begitu menarik baginya.

Tangannya ia ulurkan dan mulai merapikan anak rambut Lona yang tampak berantakan.

"Maafkan aku Lona sayang. Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahanku yang telah menyakitimu dulu. Akan aku pastikan, kau akan menjadi istri paling bahagia di dunia ini. Hanya dirimu yang paling aku cintai saat ini. Aku tidak akan bisa hidup tanpamu." Ucap taun Devan lalu mengecup sekilas kening Lona.

"Panas," ujar tuan Devan kaget kala merasai bibirnya yang terasa melepuh saat mencium kening istrinya.

"Asataga! Sayang kau demam!" Ujarnya kembali kaget setelah memastikan.

Panik, tuan Devan langsung mengangkat tubuh Lona. Dan membawa Lona keluar dari kamar hotel untuk ia bawa ke rumah sakit.

"Tuan, apa yang terjadi pada nona?" Tanya Sekretaris Aron yang ternyata sudah berdiri cukup lama didepan kamar tuannya.

"Syukurlah kau disini, Aron. Cepat siapkan mobil! Istriku sakit. Aku akan segera membawanya ke rumah sakit." Titah tuan Devan semakin panik.

"Baik, tuan." Tak ingin bertele-tele, sekretaris Aron segera menuju parkir, dan langsung tancap gas setelah mendapatkan mobilnya.

Hanya 15 menit mobil mewah itu memecah belah jalan raya. Kini, tuan Devan dan Lona juga sekretatis Aron sudah berada di sebuah ruangan Serba putih disebuah rumah sakit elit di ibukota.

"Bagaimana dokter, apa yang terjadi pada istriku?" Semburat kekhawatiran begitu terlihat di wajah tampan tuan Devan.

"Istri tuan tidak apa-apa. Hanya kelelahan saja, setelah cairan infus diserap, ia akan segera sadar. Istri tuan juga tidak pingsan, dia hanya istirahat karena kelelahan. Sebentar lagi akan segera sadar. Tidak ada yang perlu tuan khawatirkan." Jawab sang dokter membuat tuan Devan merasa lega.

"Benarkah, dok. Tapi, kenapa kening Istri saya panas sekali, dok." Keluh taun Devan.

"Hanya sedikit demam karena kelelahan. Sebentar lagi panasnya akan segera turun. Setelah cairan infusnya habis, maka tuan sudah boleh untuk membawa istri tuan pulang. Di rumah sakit ini ada banyak pasien covid, untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan, saya sarankan untuk membawa istri tuan pulang saja. Karena panasnya pun sudah mulai turun. Dan satu pesan saya tuan, menunggang kuda boleh, tapi kalau kudanya sudah lelah, jangan memaksa." Saran sang dokter, Devan yang paham seketika tersenyum samar dan menganggukkan kepalanya.

"Baikah dokter. Kalau begitu terima kasih." Jawab tuan Devan tulus.

"Sama-sama tuan Devan. Kalau begitu saya permisi," pamit sang dokter.

Tak lama kemudian, Lona sadar dengan kondisinya yang sudah mulai membaik. Wajahnya pun sudah tak lagi pucat. Namun, tampak begitu berseri. Setelah menghabiskan cairan infus, tuan Devan segera membawa istrinya untuk segera pulang. Sekretatis Aron berganti profesi sebagai Supir.

Braaaaak .....

.

.

.

.

Bersambung ..........

Jangan lupa like tiap bab dan komen tiap bab. kalau nggk Othor nggk mau lagi gila up😬😂😂😂

Maafkan Othor yang tukang paksa🙏😅

***

Jangan lupa mampir ke sini ya reader. Ini bagus novelnya bagus banget loh. Dijamin seru deh. happy reading 😘😘

Episode 02

***

Braaaaak ...

Sebuah mobil dibelakang sepertinya tak sengaja menabrak mobil tuan Devan. Tabrakkan itu cukup kencang, namun tak sampai melukai taun Devan, Lona, maupun sekretaris Aron.

"Shiit! Siapa yang berani menabrak mobilku." Umpat tuan Devan kesal. "Apa kau terluka sayang?" Tanya tuan Devan pada Lona yang kini berada dalam pelukannya.

"Saya akan mengeceknya tuan," Sekretaris Aron pun tak kalah kesalnya. Siapa pengemudi ceroboh yang telah menabraknya saat lampu Sadang merah.

Tok, tok, tok ...

Sekretaris Aron mengetuk pintu mobil orang itu dengan cukup keras.

Tak lama kemudian, pintu mobil yang juga tak kalah mewah itu terbuka. Dan keluarlah seorang wanita cantik yang tak asing bagi Sekretaris Aron.

"Maaf dan apa kabar sekretaris Aron?" Sapa perempuan cantik nan modis itu dengan suara khasnya.

Sekretaris Aron tampak linglung, beberapa saat kemudian barulah ia tersadar.

"No-nona Myla!" Ujarnya ketika tersadar.

"Aron! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau lama seka ..." Bentakkan tuan Devan terhenti kala melihat mantan kekasihnya telah berdiri tepat di depan Sekretaris Aron. Tuan Devan menghentikan laju langkah kakinya, karena merasa kaget. Sama seperti Sekretaris Aron, tuan Devan juga mampu mengatasi keterkejutannya.

"Sayang, aku sangat merindukanmu sayang," ucap Myla manja langsung mendekat dan memeluk erat taun Devan yang masih sedikit kaget.

Dan tepat saat itu, Lona keluar dari mobil. Dan melihat langsung adegan romantis. Dimana suaminya tengah dipeluk mesra oleh mantan kekasih. Istri mana yang tidak sakit hatinya melihat adegan seromantis itu. Apalagi senyum sinis Myla yang seakan menantang dirinya.

Lona ciut seketika, sakit! Tentu saja hati Lona begitu sakit juga terasa perih. Lona memutar kembali tubuhnya akan kembali masuk kedalam mobil. Namun, sesaat ia menghentikan langkahnya.

"Dia suamiku, dan aku mencintainya. Dan suamiku juga sudah mencintaiku saat ini. Aku tidak boleh lemah lagi. Ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan bahwa aku yang sekarang bukanlah Lona yang dulu. Aku tidak akan membiarkan siapapun merusak kebahagiaanku. Dan aku tidak akan membiarkan siapapun merebut suamiku." Batin Lona berucap dengan begitu yakin.

Lona kembali memutar tubuhnya menghadap pada suaminya yang kini masih dipeluk paksa oleh Myla. Padahal jelas tuan Devan sudah berusaha menyingkirkannya.

"Menyingkirlah dariku!" Bentak taun Devan pada Myla. Namun, Myla tetap memeluknya dengan begitu erat.

"Apa nona sebegitu murahan, hingga sembarang memeluk suami orang lain di depan istrinya sendiri. Apakah lelaki zaman sekarang sudah menyadari bahwa wanita bekas dan murahan seperti Nona tidak layak untuk dimiliki dan hanya layak untuk dinikmati." Ketus Lona seraya menarik kasar rambut Myla dan otomatis Myla pun melapaskan pelukkannya dari taun Devan.

"Hey! Dengar ya Budak. Aku adalah satu-satunya perempuan paling berharga di dunia ini. Tidak seperti dirimu yang hanyalah seorang Budak. Mau serapat apapun, secantik apapun, semenarik apapun. Budak, tetaplah seorang budak." Teriak Myla seraya melepaskan rambutnya dari ganggaman tangan Lona.

Lona tampak begitu emosi mendengar ucapan Myla yang seenaknya menghina dirinya. Lona yang sudah tak lagi lemah, segera mengayunkan tangannya dan akan menampar Myla.

Plaaaaaaak ....

Tubuh Myla terhuyung kebelakang. Mungkin saja Myla sudah berakhir di aspal panas bila saja ia tak terhalangi tubuh Sekretaris Aron yang berada dibelakangnya.

Lona tampak kaget, begitu pula dengan Myla. Bagaimana Myla tidak kaget karena seseorang yang menampar pipinya bukanlah Lona melainkan mantan kekasihnya yaitu tuan Devan.

Bersambung ....

.

.

.

.

***

Jangan lupa like tiap bab dan komen tiap bab. kalau nggk Othor nggk mau lagi gila up😬😂😂😂

Maafkan Othor yang tukang paksa🙏😅

Episode 03

***

"Berani sekali kau menghina istriku. Aku Devano Dizon, tidak akan membiarkan seorang pun menyentuh apalagi menghina Ilona Willa istriku." Teriak tuan Devan murka. Bagaimana ia tidak murka, kala mendengar sendiri istrinya dihina oleh orang lain. Janjinya bukan hanya sekedar di mulut. Ia memang akan menjaga istrinya dan membahagiakannya. Hanya Lona yang ia cintai di dunia ini, tidak ada satu orangpun selain Lona, termasuk Myla.

"Kak Devan! Kakak bukannya bertanya bagaimana kabarku? Bagaimana kabar bayi kita dulu? Bagaimana aku bisa kembali hidup setelah hampir mati dibunuh oleh perempuan itu. Kakak bukannya bertanya tentang hal itu, tetapi kakak malah menamparku. Apa kakak sudah tidak mencintaiku lagi? Apa kakak sudah membuangku setelah bosan denganku? Aku sekarang sudah menemukan orangtau kandungku, kak. Dan mereka ingin bertemu dengan kakak. Aku datang ke negara ini demi kakak. Kakak benar-benar kejam padaku." Teriak Myla lalu segera pergi tanpa mendengar jawaban dari taun Devan terlebih dahulu.

***

"Hallo tuan Hito. Iya, tugas saya selesai dan berhasil," jawab Myla pada tuannya diseberang sana.

***

"Kau tidak apa-apa sayang?" Tanya tuan Devan pada Lona.

"Aku baik-baik saja." Jawab Lona terharu saat dibela oleh tuan Devan. Kini, Lona percaya seratus persen pada suaminya yang memang sudah berubah.

"Apa yang kau tunggu Aron. Ayo kita pulang!" Ajak taun Devan.

"Baik tuan," jawab Sekretaris Aron, dan ketiganya pun kembali kedalam mobil, untuk langsung pulang ke mansion.

Beberapa saat kemudian, mobil mewah itu terparkir di depan mansion. Tuan Devan kembali mengangkat tubuh Lona, ia benar-benar tidak membiarkan Lona berjalan. Walau Lona sudah berontak minta dilepaskan.

Sampai dikamar barulah tuan Devan melepaskan Lona dan itupun langsung ia baringkan diatas kasur. Padahal keadaan Lona sudah sangat membaik, bahkan Lona sangup bila harus berkelahi dengan Myla. Namun apalah daya, ia tak dapat membantah apa yang dilakukan suaminya yang kini telah Bucin akut kepadanya.

"Kak berhenti bersikap berlebihan, aku baik-baik saja kak," protes Lona pada tuan Devan yang tiba-tiba saja telah memegang semangkuk bubur untuknya. Secepat itukah pelayan di mansion itu untuk menyiapkan apa yang diinginkan tanpa harus mengatakannya terlebih dahulu.

"Kau masih sakit sayang, aku sebagai suami siaga harus siap melayanimu. Kalau kau sakit begini yang susah siapa? Tentu saja terong jumboku, kasian dia. Masak iya baru sekali tempur sudah berpuasa. Makanya kau harus sehat sayang. Agar aku bisa kembali menunggang keda." Jawab taun Devan dengan begitu santai.

"Apa yang kakak bicarakan? Aku tidak mengerti," kesal Lona.

"Masak iya kamu lupa sayang. Menunggang kuda. Yang seperti ini sayang," jawab tuan Devan seraya memaju mundurkan tubuh bagian bawahnya. Mempraktekkan cara menunggang kuda seperti yang ia bicarakan.

"Astaga! Apa yang kakak pikirkan," Kesal Lona kaget kala mengetahui apa itu menunggang kuda.

"Apa lagi yang ada dipikiran pengantin baru. Sayang, ayolah makan. Aku akan selalu membahagiakanmu, jika menunggang kuda adalah caranya, maka akan aku lakukan setiap jam, tidak maksudku setiap hari." Jawab tuan Devan lagi dengan santainya.

"Astaga, kakak benar-benar mesum." Kecam Lona.

"Tapi, enak bukan. Aku tau kau menyukainya sayang." Jawab tuan Devan langsung mel*mar bibir manis Lona. Kini, Lona juga mulai menyukai hal itu, ia pun ikut ambil andil dalam adegan romantis itu. Ciuman panas yang terasa begitu manis bagi keduannya.

"Astaga Devan! Bukannya istrimu sedang demam. Apa yang kau lakukan padanya?" Teriak nyonya Zeline kaget kala melihat dua sejoli itu saling berpangutan.

Kedua sejoli itu pun tak kalah terkejutnya. Mereka langsung melepaskan pangutan masing-masing.

Bersambung ....

.

.

.

.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!