Didalam sebuah laboratorium tampak seorang gadis cantik yang sedang bergulat dengan dengan alat alat laboratoriumnya. Yah dia adalah Xiaolian seorang ceo sekaligus alchemist terkenal di abad 21.
"ahkh akhirnya selesai juga pil pil ku yang cantik ini hehehe, saatnya pulang." kata Xiaolian pelan sambil terkekeh
Di jalan pulang xiaolian teringat jika kekasihnya hari ini sedang berulang tahun. Akhirnya ia menuju sebuah tokoh kue langganannya untuk membeli kue, ia berniat membuat kejutan untuk kekasihnya. Dia pun memesan kue kesukaan kekasihnya.
"Hai kak" sapa Xiaolian dengan senyum manisnya. "pesan kue coklat seperti biasa yah, dibungkus aja kak" imbuhnya lagi sambil mengucapkan pesanannya.
Pelayan yang ada didepannya pun menerima pesananya "oke nona, silahkan tunggu sebentar." jawab pelayan toko sambil berjalan menjauh untuk menyiapkan pesanan Xiaolian.
Setelah menunggu beberapa menit pelayan mengantar kue yang dipesan Xiaolian. "Permisi nona, ini pesanan kue nona" sambil memberikan kue yang sudah dibungkus dengan kotak pada Xiaolian. Xiaolian pun mengambil kue dan membayarnya
"Terimakasih kak, untuk lebihnya buat kakak saja sebagai tip" ucapnya sambil membayar pesanannya itu.
"Sama sama dan terimakasih untuk tipnya nona" jawab pelayan sambil tersenyum menerima nya
Xiaolian melajukan mobilnya menuju apartemen kekasihnya. Karna ia berniat membuat kejutan ia masuk ke apartemen kekasihnya secara diam diam. Ia memasukkan pin apartemen dan membuka pintu. Tetapi karna tidak adanya sang kekasih di dalam, akhirnya ia memilih untuk menunggu kekasihnya dikamar.
"hmm, kenapa Lei Jun belum di apartemennya. Ah mungkin dia ada urusan, aku tunggu di kamar aja deh. " gumamnya sambil berjalan menuju kamarnya.
Xiaolin menunggu kekasihnya tanpa sadar sekarang sudah pukul 12 malam. Ia pun bosan dan memilih untuk keluar kamar tapi tiba tiba pintu apartemen terbuka dan mendengar suara langka kaki. dan akhirnya XiaoLian memilih untuk bersembunyi.
Awalnya Xiaolian berniat mengagetkan kekasihnya tapi ia mengurungkan niatnya karna mendengar suara perempuan yang terasa familiar didengarnya.
"Sayang kenapa hari ini kamu merayakan ulang tahunmu bersamaku? biasanya bersama kak Xiaolian ." tanya Xiao Yun manja kepada lelaki yang bersamanya, yah dia adalah adik dari Xiaolian
"Heii, kenapa memangnya kalau aku merayakannya bersamamu hem? Kamu kan pacarku yang tersayang, pastilah aku merayan ulang tahunku bersamamu." jawab lelaki itu dan tak lain adalah kekasih Xiaolian segaligus kekasih dari adik Xiaolian .
Xiao Yun tersipu malu mendengar ucapan Lei Jun, pipinya merah merona. karna gemes melihat adik kekasihnya itu merona Lei Jun pun tanpa aba aba mec**m bibir XiaoYun dan menggendongnya kekamar, tanpa sadar jika ada yang memperhatikan mereka.
Di kamar Lei Jun meletakkan Xiao Yun di ranjangnnya dan ia menindih badan XiaoYun tanpa melepaskan ci***n mereka, sampai akhirnya XiaoYun kehabisan nafas.
"hemmm, hah hah hah. Kamu mau bunuh aku yah?" tanya XiaoYun sebel sambil memukul pelan dada pujaan hatinya.
Lei Jun yang mendengar tuduhan pujaan hatinya pun mentidak benarkannya. "hehehe siapa juga yang mau bunuh kekasihku yang cantik ini" gombalnya sambil mencium kening XiaoYun.
Mendengar itupun Xiaoyun senang "Aku senang mendengarnya, Tapi bagaimana dengan kakakku? Dia kan pacarmu juga? Aku tidak mau berbagi pacar, kalau bisa aku mau dia lenyap dari dunia ini saja." Tanya XiaoYun tak suka, sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tenang saja sayang, aku menjalin hubungan dengan dia karena aku butuh dia agar bisa jadi alchemist terkenal, setelah itu aku akan membuat dia hilang dari dunia ini. Dan aku akan jadi alchemist terkenal satu satunya di dunia ini dan setelah itu, tentunya aku akan menggantikan posisinya sebagai ceo di perusahaaan. Dan kamu juga bakal jadi pacarku satu satunya serta jadi anak ayah dan mama kamu satu satunya sayang." jawabnya, membuat XiaoYun tersenyum bahagia.
Disisi lain orang yang mendengar itu membuat hatinya hancur dan tanpa sadar air matanya jatuh membasahi pipi cantiknya "Jadi begini kalian dibalakangku?" tanya Xiaolian sambil keluar dari persembunyiannya menujuh adik dan kekasihnya itu.
XiaoYun yang mendengar itupun akhirnya panik "Bagaimana ini kak Jun? Kak Lian sudah melihat kita dia sudah mendengar semuanya." ucapnya panik.
Mendengar kekasih tercintanya panik Lei Jun pun menenangkannya "Tenanglah sayang." jawabnya sambil berjalan menuju Xiaolian. "karena aku sedikit lagi mencapai tujuanku, sepertinya tidak apa kalau aku melenyapkanmu sekarang, agar rencanaku bisa berjalan lebih lancar lagi." Ucapnya didepan Xiaolian sambil tersenyum puas
Mendengar itu Xiaolian menghapus air matanya, ia sangat kecewa kepada kedua orang yang dia sayang ternyata menghianatinya. "Aku kecewa, aku sangat sangat kecewa kepada kalian. hiks hiks hiks" Xiaolian berlari keluar apartemen sambil membawa rasa kekecewaan. Dia menyetir dibawah hujan yang deras serta air mata yang jatuh seperti hujan.
Setelah lama menyetir tanpa arah, ia dikejutkan dengan sebuah mobil truk yang melaju dengan kecepatan penuh menuju kepadanya dan menghantam mobil milik Xiaolian.
BRUUKK
Mobil Xiaolian terbalik, semua kaca pada mobilnya hancur dan kepala serta hidungnya mengeluarkan darah, sebelum kehilangan kesadaran dia melihat dua orang turun dari mobil dan tersenyum puas, yah itu adalah orang orang yang dia sayang sekaligus orang orang yang telah membuatnya kecewa.
Xiaolian menutup matanya dan berdoa "Jika ada kehidupan selanjutnya, jika ada kehidupan kedua aku tidak akan dihianatin seperti ini lagi dan aku akan membalas orang orang yang menghianati ku. Ia pun menutup matanya sambil meneteskan air mata terakhirnya.
Disebuah kamar terlihat seseorang perempuan muda yang sedang diperiksa oleh seorang tabib ia sudah koma seminggu lamanya dan tidak ada peningkatan. disekelilingnya keluarganya sedang menantikan tabib selesai.
"Bagaimana keadaannya tabib? " tanyanya seorang peria paruh baya. Yah dia adalah ayah dari gadis yang sedang koma itu.
Dengan ragu ragus tabib menjab "ma..maaf jendral p..putri anda belum ada perkembangan sama sekali, nona masi dalam keadaan koma." ucapnya sambil gugup.
Mendengar itu ayah gadis itu pun cuman berdehem. nampak terlihat dari wajahnya rasa panik dan kesedihan melihat putrinya yang belum juga bangun. Disamping jedral, seorang wanita yang sudah tidak muda lagi tapi masi cantik itu pun juga tak kalah cemas dan sedih. yah dia adalah istri dan ibu dari gadis muda yang tengahh terbaring itu.
Karena tidak ada tanda tanda putri mereka akan bangun, mereka pun keluar dari kamar putinya dengan sedihnya, meninggalkan paviliun sakura milik putrinya dengan berat hati.
Keesokan harinya gadis muda itupun bergerak menandakan tak lama lagi ia akan sadar dari komanya. Setelah mengedipkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada matanya. "Akhh, kenapa kepalaku sakit sekali? Apa aku masih hidup?."
.
.
.
.
**Maaf jika ada kesalahan pada karya saya yah🙏, ini karya pertama saya dan ini juga pertama kalinya saya menulis. Mohon dukungan teman teman. Jika ada saran dan kritik silahkan tinggalkan di kolom komentar, tapi jangan pedes" yah heheh😊. Jangan lupa like dan tambahkan ke favorit nya kalian dadah😘**
Keesokan harinya gadis muda itupun bergerak menandakan tak lama lagi ia akan sadar dari komanya. Setelah mengedipkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada matanya. "Akhh, kenapa kepalaku sakit sekali? Apa aku masih hidup?." tanya pada dirinya sendiri. Yah dia adalah Xiaolian yang hidup kembali di tubuh An Lian putri dari seorang jendral perang
Pelayan yang melihat itupun langsung menghampiri nonanya" nona, nona sudah bangun? hiks hiks" ia menangis dan trus bertanya dengan khawatirnya. "nona, hiks hiks akhirnya nona bangun juga, saya.. saya bahagis nona sudah bangun hiks hiks" imbuhnya sambil memeluk tubuh nonanya
Xiaolian tampak bingung, menatap sekelilingnya tampak kuno, terlebih lagi melihat seorang perempuan yang menangis memeluknya. Xiaolian terlihat berpikir dan bertanya tanya dalam hatinya bagaimana ia bisa ditempat ini. Harusnya dia sudah mati dan kalau beruntung pun pastinya dia sedang sekarat dirumah sakit.
"Siapa kamu? Knapa aku bisa ada disini, dan dimana ini?" tanya Xiaolian kebingungan.
Mendengar itu pelayan pun kaget "ehh.. Nona melupakan saya?" tanya pelayan tanpa menjawab kebingungan Xiaolian. "Apa nona lupa ingatan?" tanyanya lagi.
Yang ditanya tidak menjawab, hanya melamun "aku harus jawab apa? Aku saja tidak tau apa apa. Apa aku berpindah ke dunia lain?" batinnya. " kalau begitu harusnya aku punya ingatannya tentang diriku disini, dan tubuh siapa yang kutempati ini, dan tampaknya aku tidak punya ingatan tentang tubuh ini. Hem, Baiklah karna aku tidak memiliki ingatan tubuh ini jadi aku iyakan saja orang ini. "
Pelayan semakin panik saat nonanya tidak menjawabnya. "apa nona tidak apa apa?" tanya pelayan sontak membuat membuat Xiaolian sadar akan lamunannya.
"aku tidak apa apa, cuman aku tidak mengingat apa apa. Apa kamu bisa menceritakan siapa aku dan bagaimana hidupku selama ini" ucap Xiaolian.
"Baiklah nona saya akan menceritakan semuanya." jawab pelayan sambil melepas pelukannya dan berdiri bersiap menjelaskan kepada Xiaolian tentang siapa dirinya dan bagaimana hidupnya selama ini.
"Nama nona adalah An lian, nona adalah anak ke-2 dari jendral An Xiang dan istrinya Li Mei. Anda memiliki kakak, namanya adalah tuan muda An Qian. Dan anda juga memiliki adik perempuan namanya An Ran." jelas pelayannya
"ayah dan ibu nona sangant menyayangi nona, dan tentunya juga sangat menyayang kedua saudari dan saudara nona. Begitu juga tuan muda dan nona kedua yang juga sangat menyayangi nona. Tetapi ada satu masalah nona" kata pelayan tak mau mengatakan masalah yang ia maksud, takut membuat nonanya bersedih.
"Masalah apa itu?" tanya An Lian (sekrang Xiaolian pake nama An Lian yah)
"Maaf nona, karna nona tidak bisa berkultivasi nona di anggap tidak mempunyai bakat." kata pelayan enggan karna melihat nonanya tampak tertunduk. "ta..tapi meskipun begitu keluarga nona masi menyayangi nona, dan lagi suara nona sangat bagus, nona juga pintar menari dan bermain alat musik. Tapi nona tidak pernah menunjukan bakat nona itu" hibur pelayannya takut membuat nonanya bersedih.
"Kenapa aku tidak pernah menunjukannya? " tanya An Lian heran, pasalnya itu juga merupakan bakat.
Mendengar itu pelayan langsung menjawabnya."karna menurut nona, selama tidak bisa berkultivasi sama saja tidak memiliki bakat. Jelas pelayan.
"Apa didunia ini tidak ada bakat selain menjadi kultivator?" tanya An Lian.
"ada nona, selain berkultivasi ada juga orang yang memiliki bakat dibidang alchemist. Dan sedikit orang yang memiliki bakat keduanya.
"Baiklah, tidak maslaah jika aku tidak memiliki bakat untuk berkultivasi tapi aku punya bakat alchemist, hehehe" batin An Lian terkekeh.
"pelayan siapa namamu? Dan sejak kapan kamu menjadi pelayanku?" tanya An Lian.
"nama saya Fenfen nona, saya melayani nona sejak nona berumur lima tahun, tepatnya sepuluh tahun yang lalu."
"hmm, jadi umurku sekarang pasti 15 tahun." tanya An Lian di angguki oleh Fenfen. "apa aku bisa bela diri Fenfen?" tanya An Lian lagi
"maaf nona, nona tidak bisa bela diri. Nona tidak mau belajar bela diri karena menurut nona tidak berguna belajar bela diri untuk orang yang tidak memiliki bakat dalam berkultivasi maupun alchemist. Jawab Fenfen menjelaskan semuanya.
"baiklah fenfen." kata An Lian "Fenfen aku mau mandi dimana kamar mandinya?"
"maaf nona saya akan sediakan air mandinya" jawab Fenfen sambil bergerak masuk kekamar mandi cepat menyiapkan air mandi untuk An Lian. Selang tak lama Fenfen keluar dan menghampiri nonanya "nona, air mandinya sudah saya siapkan"
"terimakasih Fenfen" sambil berjalan kekamar mandi diikuti fenfen dibelakangnya. "Fenfen tidak perlu mengikutiku mandi , bergegaslah siapkan makanan saja." kata An Lian sambil menutup pintu kamar mandinya.
Setelah mandi An Lian keluar dan sudah disambut Fenfen yang membawa makanan untuk An Lian. Melihat nonanya selesai mandi, Fenfen pun segera mengambilkan baju dan membantu mamakaikan bajun pada An Lian karna nonanya itu tidak tau cara menggunakan baju yang disubut hanfu, jelas saja karna An Lian orang dari jaman modern bukan dari jaman kuno yang harus menggunakan hanfu.
Selesai memakai hanfu, Fenfem membantu An Lian menata rambutnya. "Rambut nona selalu saja tampak indah, sangat cocok dengan wajah nona yang cantik." puji Fenfen. "Nona ingin saya menata rambut nona sepert apa?" lanjutnya bertanya.
"Rambutku memang sangat indah Fenfen, dan untuk penataannya aku mau yang sederhana saja." kata An Lian narsis. "Untuk riasa akau mau merias wajahku sendiri Fenfen" pintanya saat melihat Fenfen selesai dengan rambutnya dan mengambil alat rias.
"Baiklah nona." kata Fenfen sambil memberikan alat rias yang dipegangnya. Dan An Lian yang menerimanya langsung merias dirinya senatural mungkin.
Selesai menghias diri An Lian menuju meja yang sudah tersiap makanan diatasnya. An Lian langsung duduk, saat ingin memulai sarapannya dia teringat kalau ada Fenfen berdiri menyaksikannya.
"Kamu sudah makan Fenfen?. Tanya An Lian kepada Fenfen yang tampak tergiur dengan makanan yang ada di depan An Lian.
"Belum nona." jawab Fenfen sambil menunduk. "Kalau begitu duduklah, dan makanlah bersamaku Fenfen" kata An Lian yang langsung ditolak halus oleh Fenfen karna dia merasa tidak pantas makan bersama An Lian.
"Maaf nona, saya tidak pantas duduk dan makan bersama anda." jawab Fenfen dengan hormat.
"Kenapa tidak, aku tidak menerima penolakan." kata An Lian tegas menatap Fenfen. yang ditatap pun merasa takut karena telah membuat An Lian marah, padahal itu cuman pikiran Fenfen saja. An Lian sama sekali tidak marah hanya saja ia tidak suka penolakan.
akhirnya Fenfen pun langsung duduk dan ikut makan bersama An Lian.
.
.
.
.
...~~~~...
...Jika ada salah dalam penulisan author mohon maaf yah🙏. jika ada saran dan kritik bisa ditinggalkan di kolom komentar, tapi jangan pedes" yah. jangan lupa juga like dan tambahkan sebagai favoritnya temen temen yah jika temen temen suka 😊...
Kenapa tidak, aku tidak menerima penolakan." kata An Lian tegas menatap Fenfen. yang ditatap pun merasa takut karena telah membuat An Lian marah, padahal itu cuman pikiran Fenfen saja. An Lian sama sekali tidak marah hanya saja ia tidak suka penolakan.
Akhirnya Fenfen pun langsung duduk dan ikut makan bersama An Lian.
Setelah selesai menyantap makanan mereka, Fenfen pun membersihkan piring piring kotor bekas mereka makan, dan bergegas keluar mengembalikan piring piring kotor tersebut. Meninggalkan An Lian sendiri yang sedang menikmati cemilan dan tehnya.
Tidak selang lama Fenfen keluar, terdengan beberapa langkah kaki beberapa orang dan ketukan pintu kamar An Lian.
Tok
Tok
Tok
"masuk" kata An Lian. An Lian menatap mereka sambil menduga duga jika mereka yang masuk adalah keluarga An Lian yang asli.
"An Lian" ucap ibu An Lian dengan lembut sambil berjalan menuju putri pertamanya itu. Melihat putrinya dengan tatapan bingung ia sangat sedih, ia sudah tau jika putrinya tidak dapat mengingat apa apa.
Tentunya selain Li Mei yang sedih tentunya suami, putra serta putri keduanya juga sedih setelah mengetahui fakta tentang An Lian.
An Lian hanya memandangi mereka dari pertama mereka masuk sampai mereka semua duduk dimeja yang terdapat didalam kamar An Lian.
Tampak Li Mei duduk di sisi kanan An Lian, dan disisi kiri tampak ayah An Lian. Sementara itu, an Qin dan An Ran duduk diantara ayah dan ibunya.
"Tampaknya mereka memang menyayangi An Lian, sayangnya An Lian yang harusnya mereka sayangi sudah tiada." batin An Lian melihat ketulusan dari keluarga barunya yang sebelumnya merupakan keluarga dari An Lian yang asli.
"An Lian, kami semua sudah mendengar dari Fenfen jika kamu tidak mengingat apa apa. Apa benar itu nak? " tanya ayah An Lian untuk memastikan lagi apa yang dia dengan dari pelayan anaknya itu bukan kebohongan.
"Benar" jawab An Lian singkat. Dia tidak berani memanggil ayahnya dengan ayah sebelum dia memastikan jika memang pria yang bertanya itu ayahnya.
"Apa kamu tidak ada yang sakit? Apakah kamu baik baik saja sekarang?" tanya ayahnya lagi, dan dijawab menggeleng oleh An Lian.
"Baiklah nak, aku ini ayahmu dan namaku An Xiang." memperkenalkan dirinya. "Dan yang duduk di sampingmu adalah istriku sekaligus ibumu dan ibu mereka, namanya Le Mei." jelas ayah An Lian sambil memandangi An Qin dan An Ran.
"Dia namanya An Qin anak pertama ayah dan kakakmu" sambil menunjuk An Qin. "Dan anak yang satu itu namanya An Ran anak ketiga ayah dan adik kamu" jelas ayah An Lian.
"Kak Lian" panggil An Ran tertunduk dengan nada rendah tapi masi bisa di dengan semua orang yang ada didalam ruangan itu.
"Kenapa An Ran?" tanya An Lian.
"Maafkan Ran kakak. Jika Ran tidak meminta kakak menemani Ran keluar jalan jalan, dan jika kakak tidak menolong Ran saat Ran jatuh ke kolam kakak tidak akan seperti ini. Hiks hiks hiks ma.. Maafkan Ran" kata An Ran menangis menyalahkan dirinya sendiri.
"Tidak apa apa Ran, kakak sama sekali tidak menyalahkan kamu." kata An Lian menenangkan adiknya An Ran. Dia memang tidak menyalahkan An Ran karena sekarang dia bukan An Lian asli, dan mungkin An Lian asli juga tidak akan menyalahkan An Ran.
"Terimakasih kakak" sambil berdiri dari duduknya dan menuju An Lian berniat memeluk An Lian "Terimakasih karna menolong Ran saat jatuh kak, dan terimakasih karena tidak menyalahkan Ran atas semua ini" kata Ran sambil memeluk erat An Lian.
"hem" jawab An Lian berdehem sambil membalas pelukan An Ran. Karena merasa badannya masi lemah, dia pun meminta istirahat pada keluarganya. "Bolehkah aku istirahat dulu, badanku rasanya masi belum pulih seutuhnya." kata An Lian.
Mendengar itu ibunya pun panik "Apa masi ada yang sakit nak? Apa ibu panggilkan tabib? Apa kamu memerlukan sebuah obat?" tanya ibu An Lian mode khawatir yang biasanya dilakukan emma emma kepada anaknya saat sakit.
"tidak ibu, aku hanya butuh istirahat sebentar. Ibu tidak perlu khawatir berlebihan seperti ini." kata An Lian agar ibunya tidak khawatir lagi, lebih tepatnya agar ibunya tidak menghujaninya dengan pertanyaan pertanyaannya.
"Baiklah, istirahatlah sayang" kata ibunya sambil mencium pucuk kepala anaknya, dan dijawab An Lian dengen berdehem.
"Istirahatlah sayang" kata ayahnya sambil mencium pucuk kepala anaknya seperti yang dilakukan istrinya.
"Selamat istirahat An Lian/Kak Lian" ucap An Qin dan An Ran bersamaan. Mereka pun keluar dari kamar An Lian meninggalkannya sendiri.
An Lian pun merebahkan badannya di atas tempat tidurnya. "hoaam, ngantuknya. Tapi enak juga jadi anak seorang jendral tidak perlu bekerka keras untuk hidup enak, tapi sayangnya tidak bisa berkultivasi di dunia yang dimana semakin besar kekuatanmu maka semakin besar pula kamu dihormati." gumam An Lian.
Sejenak berpikir, lalu mulai memejamjamkan matanya. Tapi baru beberapa detik memejamkan matanya, An Lian bangun bertanya tanya "tunggu.. Tunggu.. Kenapa aku tidak bisa berkultivasi? Apa ayah atau ibu An Lian ada yang tidak bisa berkultivasi? Atau ada nenek atau kakek An Lian yang tidak bisa berkultivasi?" tanya An Lian pada dirinya sendiri sambil begumam.
"Tapi jika mereka semua bisa berkultivasi, bagaimana bisa aku tidak bisa berkultivasi? " lanjutnya bergumam yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
"Ah nanti ajalah aku tanya ke Fenfen, hoam... Mending tidur aku dulu." kata An Lian menutup matanya tertidur.
An Lian pun tidur sampai waktu malam pun tiba. Fenfen yang masuk kekamar nonanya untuk mengangantarkan nampan berisi makan malam untuk An Lian.
Fenfen yang melihat An Lian masi tertidur bergegas membangunkan nonanya. "Nona bangunlah, ini sudah malam saatnya makan malam." kata Fenfen sambil menepuk pelan pipi An Lian untuk membangunkannya.
Merasa ada yang menyentuh pipinya An Lian menggeliat, dan tersadar. "Fenfen apa sudah malam?" tanya An Lian yang masih setengah sadar, dan diangguki oleh Fenfen.
An Lian meregangkan badannya dan bergegas duduk untuk makan. "Fenfen apa kamu sudah makan malam?" tanya An Lian
"Belum nona" jawab Fenfen jujur
"Kalau begitu duduklah, kita makan malam bersama. Ingat, aku tidak menerima penolakan, dan ini perintah." ucap An Lian tegas tak terbantah.
Karena tidak ingin nonanya marah karena penolakannya Fenfen pun duduk dan ikut makan, jadilah mereka makan bersama. Mereka makan tanpa ada suara hanya ada suara alat alat makan saja.
Setelah makan, Fenfen pun mulai membersihkan meja dan membawa piring piring kotor.
.
.
.
.
...~~~~...
...Jika ada salah dalam penulisan author mohon maaf yah🙏. jika ada saran dan kritik bisa ditinggalkan di kolom komentar, tapi jangan pedes" yah. jangan lupa juga like dan tambahkan sebagai favoritnya temen temen yah, jika temen temen suka 😊...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!