Kisah Kayla
#1
Kania, masih meringkuk dibawah selimut. Hawa dingin, tapi terasa sejuk ditunuh Kania.
Rasanya, Kania masih ingin tidur, tapi mendengar suara berisik di luar kamarnya. Ia mencoba bangkit berdiri, tak lupa berdoa.
Kania
Sher, Gio, kalian ribut kenapa? Masih pagi, aku masih pengen tidur, ngantuk banget semalam habis begadang.
Gio
Biasa Kania, si Sherry tuh, gak mau ngalah.
Kania
Kan kamu lelaki, kenapa nggak ngalah aja?
Sherry
Tuh, dengerin, ngalah.
Kania
Kamu juga, Sherry, kenapa nggak mau ngalah? Gak bosan ribut terus? Udah pada besar juga.
Sherry
Kania, aku tadi, duluan ke kamar mandi, nah terus, Gio tiba-tiba datang, dan masuk. Ya aku gak mau ngalah, kan aku duluan Kania.
Kania
Ish, nyusahin aja kalian. Dibelakang dekat dapur, kan ada kamar mandi lagi, kenapa nggak ada yang mandi disana?
Sherry
Kania, kamu tuh nggak tahu, ya? Kemarin aja aku lihat ada penampakan.
Kania
Masa? Tapi aku gak pernah lihat, mungkin aja, dia suka ganggu kamu, karena keberisikan juga.
Sherry
Benar, serius, bohong kalau kamu gak pernah lihat, besok pagi, kita buktikan!
Kania
[Gawat, penampakannya kan aku sendiri.]
Batin Kania.
Kania
Terserah kamu aja Sherry, kalau emang gak ada. Hmm, mending siap-siap deh kamu.
Gio
Kalian, kok jadi bertengkar, udah ih, masalah penampakan doang gak usah dibesar-besarkan. Mungkin itu halusinasi kamu aja, Sherry.
Sherry
Aku nggak Halusinasi Gio. Itu benaran, masa ada sih, penampakan yang aku dekatin, terus dianya udah hilang? Kalau manusia pasti gak gitu, apalagi halusinasi.
Kania
Ya sudah, tengkar aja, jangan lupa buat sarapan, aku mau mandi dulu.
Sherry
Kita aja belum mandi, kok kamu yang duluan?
Kania
Habisnya dari tadi kalian tengkar mulu, mending, Gio mandi di kamar mandi belakang, Sherry siapin sarapan dan makan duluan aja. Entar baru kita sarapan, kamu mandi, terus kepasar, beli sayuran buat besok.
Gio
Tuh, aku yang mandi, dasar penakut.
Gio lalu berlari pergi ke arah dapur, yang disusul Sherry. Kania hanya menggelengkan kepala melihat tingkah keduanya yang seperti anak kecil.
Kania
Semoga saja, kalian berjodoh.
#2
Kania
Gio, besok, kan Sherry ajak aku ke kamar mandi belakang, yang katanya ada penampakan. Kamu tau gak, penampakan itu asli atau buatan?
Gio
Iya, aku tau, penampakan itu, kamu sendiri kan? Buat bikin Sherry takut, tapi Sherry malah takut sampai saat ini.
Kania
Kamu kok tau? Tau dari mana?
Gio
Sebelumnya, aku pernah bersihin kamar kamu, dan gak sengaja, lihat kostum penampakan, yang pernah aku lihat juga di dapur.
Kania
Hah? Kamu pernah bersihin kamar aku, memang?
Kania
Aku kan, gak pernah izinin salah satu dari kalian, masuk ke kamar aku?
Gio
Waktu kamu pergi, satu minggu gak pulang-pulang, minta aku tuk foto salah satu kertas yang menurut kamu penting, tapi kelupaan dibawa, disitu kamu izinkan aku masuk.
Kania
Oh iya, iya. Aku lupa.
Gio
Ya udah, ingatkan. Aku tahu maksud kamu besok. Sudah, jangan sampai Sherry tau.
Sherry
Guys, kalian belum beres makannya? Aih, aku saja sudah selesai mandi.
Kedatangan Sherry yang tiba-tiba, membuat Kania terlonjak kaget.
Kania
Santai Sherry, jangan bikin kaget.
Sherry
Kania, nanti tolong bantu periksa naskah aku, sudah kirim ke emailmu ya.
Kania
Kerjaan aku banyak yang deadline malam, naskahmu, untuk kapan?
Sherry
Tidak usah buru-buru, tapi tolong secepat nya Kania, aku tahu kamu sibuk.
Gio
Kalian ini, naskah terus, sampai pusing aku dengarnya, aku gak gila naskah kayak kamu Sherry. Sini deh, aku bantuin, kalau Kania sibuk.
Kania
Tumben mau? Biasanya nggak.
Gio
Gak apa-apa, aku juga lagi senggang, tidak ada tugas kantor.
Sherry
Yaudah, nanti aku kirim ke email ya, Gio?
Gio
Ya, kirim saja. Beritahu jika sudah kirim.
Kania
Aku akan cuci piring, kalian duluan saja.
Sherry
Oke, sampai jumpa, mau lanjut naskah dulu.
Kania
Iya, semoga kamu gak gila ya, Sherry.
Gio
Sudahlah, jangan ribut, kalau ingin lanjut naskah, cepat! Bukankah, setelah ini, kita perlu pergi ke pasar?
Kania
Iya. Tapi kalau dia mau nulis, kita berdua aja, jangan ganggu dia dengan naskahnya.
Sherry
Aku ikut! Enak saja, kalian berduaan.
#3
Gio
Kalian berdua aja, boncengan, biar aku naik motor sendiri.
Ketiganya sudah berhenti di pasar tradisional terdekat. Ketiganya hanya anak kost, yang makan pun perlu secukupnya, agar tidak boros.
Gio
Beli bahan seperti biasa, aku beli teko yang kemarin rusak.
Seperti biasa, Kania dan Sherry membeli bahan masakan seperti daging, sayur, buah. Tidak lupa! Kania membeli beberapa camilan sehat, untuknya sendiri, ketika terbangun dini hari.
Sherry
Kania, aku juga ingin, beli banyakan.
Kania
Ini, sudah banyak. Dua atau tiga hari lagi, bukankah, akan belanja lagi? Kalau kurang, bisa beli nanti.
Kania
Daging ayam atau daging sapi? Tuh, masih pada banyak daging sapinya, ada iga juga.
Sherry
Beli aja iga, untuk makan malam, biar aku yang masak sup iga nanti.
Kania
Oke, apalagi yang kurang? Semua sudah dibeli bukan?
Sherry
Sudah, mungkin cukup, untuk tiga hari kedepan.
Sherry
Sudah yuk, kita cari Gio, masa dia cari teko, dari tadi, gak kesini-kesini.
Kania
Haha, dia emang gitu, lamanya, melebihi cewek, Sherry.
Keduanya sudah mencari Gio, ketempat perabotan rumah tangga.
Karyawan toko
Selamat datang, nona-nona, silahkan dilihat-lihat, semua ada ditoko kami. 😊
Kania
Iya mbak, boleh tanya tidak?
Karyawan toko
Silahkan nona, mau tanya apa? 😊
Kania
Apa ada laki-laki yang datang kesini?
Karyawan toko
Banyak nona, apalagi, yang datang bersama istrinya.
Kania
Oh gitu, baiklah mbak, terima kasih.
Sherry
Yuk, cepat cari aja.
Keduanya sudah berputar-putar, namun, tetap tidak menemukan Gio.
Kania
Apa, jangan-jangan, dia sudah pulang?
Kania
Meningggalkan kita disini? Dipasar?
Sherry
Aih, keterlaluan emang si Gio, yaudah, kalau gitu, coba kita cek parkiran yuk.
Kania
Yaudah, tapi kalau masuk gak beli barang, gak enak, beli spatula aja tuh, buat cadangan.
Namun, Sherry tetap mengikuti permintaan Kania.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!