Hallo sobat baca, terimakasih telah mampir ke karyaku yang jauh dari sempurna ini.
Mohon kritik dan sarannya yah agar karya ini semakin indah dan berkesan dihati pembaca.
Ini adalah karya ketigaku, berbeda dari karya sebelumnya, dalam cerita *Bayi Kita* ini akan banyak kisah sedih dan perjuangan seorang Sasha Candrakirana, mahasiswa jurusan Pertanian tingkat dua disebuah universitas terkenal di Jogjakarta yang nekad mengambil sebuah tanggung jawab besar yaitu menjadi ibu dari seorang bayi kecil mungil yang ia temukan dalam keadaan sangat memprihatinkan.
Sebelumnya dia hanyalah mahasiswa biasa, yang bercita cita kuliah dengan baik, ikut organisasi, memaksimalkan kesenangan masa mudanya dengan sahabat sahabatnya, hidup hemat, lulus dengan baik dan mendapatkan pekerjaan agar dapat membantu orang tuanya membiayai adik adiknya kelak.
Namun..... semuanya berubah setelah kehadiran bayi mungil yang amat dia sayangi. Banyak kejutan kejutan yang datang setelah ia membuat keputusan besar tersebut. Ada kejutan yang membahagiakan, menegangkan, menyedihkan hingga menyebalkan.
Keluarga yang kecewa padanya tanpa mendengarkan penjelasan terlebih dahulu namun sudah sangat kecewa, bahkan tunangan masa kecilnya pun melepaskannya begitu saja.
Beruntungnya... sasha ditemani teman teman yang sangat solid walau mereka suka sekali jahil dan gokil, namun rasa kekeluargaannya sangat tinggi. Bahkan mereka membantu sasha bergantian menjaga sang bayi yang mereka sebut "bayi kita".
Hadir pula sosok yang membanggakan hatinya menyejukan jiwanya, sosok yang membuat dia berdebar debar selalu saat bertemu dengannya yang datang dengan banyak kejutan kejutan. Siapakah dia??? ikuti terus ceritanya ya guys 😄.
Sasha Candrakirana
Sasha panggilannya, gadis usia 20 tahunan yang ceria, selalu positif thingking sehingga auranya membuat setiap orang yang berada didekatnya mendapatkan kedamaian hati. Itulah sebabnya Sasha memilki banyak sahabat sahabat terbaik bagi hidupnya. Ia akan sangat sedih melihat orang lain sedih, ikut bersyukur jika orang lain berbahagia. Sungguh manis kan? Sasha anak tertua dari keluarganya yang masih memiliki 2 adik perempuan yang jauh perbedaan umurnya dengannya yaitu berjarak 7 tahun dan 9 tahun. Ibu dan ayahnya adalah pekerja keras, ibu berdagang dirumah dan Ayah seorang Kuli borongan sehingga membuat Sasha harus belajar hidup prihatin sejak kecil. Ayah dan Ibu sangat berharap ketika Sasha lulus dan mendapat pekerjaan yang baik lalu membantu Ayah dan ibu membiayai sang Adik hingga keperguruan tinggi. Segala hal diusahakan oleh ayah dan ibunya agar dapat menyekolahkan Sasha di kampus terbaik di Jogjakarta, karena biaya kuliah dikampus ini sangat fantastis itupun sudah dibantu dengan beasiswa yang didapatkan oleh Sasha. Sasha memilih kuliah di Jogja karena biaya hidupnya lebih rendah daripada Jakarta dan Bandung serta Bogor yang juga menjadi pilihan kampus Pertaniannya. Anggap saja Sasha kuliah di UGM yah readres hehhee maafkan jika ada kesamaan nama, hanya khayalan penulis aja guys🙏.
Cila Candrakirana Putri
Cila adalah bayi yang ditemukan Sasha saat observasi lokasi untuk acara Hima, Cila ditemukan dalam keadaan masih berlumuran darah. Demi merawat Cila, Sasha rela memperjuangkan apapun agar cila tumbuh dengan baik, dan kuliahnya Sasha tidak terganggu. Cila amat lucu membuat siapa saja yang melihatnya gemas terutama Sasha and the gank.
dr. Faishal Pratama
Faishal adalah dokter muda berusia 26 tahun di rumah sakit GMC yang ada dikampus gajah mada, seseorang yang cerdas, tegas, dingin tapi sangat ramah dengan pasien, sulit sekali diajak bercanda, dan hanya bisa berbicara seperlunya kecuali dengan pasien, keluarga dan teman teman akrabnya, orang yang sangat tepat waktu cinta kebersihan dan kesehatan. Dokter goals lah ya 😁.Family man, baginya Ayah dan Bundanya adalah hal yang paling harus diutamakan. Sangat mencintai ayah dan bundanya yang amat sangat ramah. Walau dia terlihat cuek namun sebenarnya dia sangat memperhatikan org org terdekatnya plus orang orang yang sudah menjadi perhatiannya. Namun banyak yang salah mengira bahwa dia orang yang sangat tidak peduli kecuali pada pasiennya. Padahal mereka tak pernah tahu bahwa ada saja cara Faishal untuk mengetahui apapun yg ia ingin tahu. Banyak para wanita yang mengejar ngejarnya bahkan rela berpura pura sakit agar jadi pasiennya hingga Faishal memutuskan untuk mengambil bagian pediatri (anak) dibandingkan bagian penyakit umum untuk menghindari para stalkernya yang suka berpura pura periksa. Hal ini membuat sang bunda khawatir sehingga sering menjodoh jodohkan Faishal dengan anak anak rekannya agar Faishal terhindar dari para stalker yang meresahkan jika sudah berstatus suami dari seseorang. Namun hal tersebut sangatlah sia sia, banyak para wanita yang dijodohkan kecewa karena tak mendapat respon dari Faishal. Ganteng bans sih ya.... sayang dingin banget kalo sama cewek, apa lagi ceweknya agresif makin tidak dipedulikan 😅. Kita doakan pak dokter segera dapet jodoh yaaa di novel ini.
Fita Salsabila
Fita panggilannya, anaknya ceria aktiv, baik hati namun jika temannya disakiti ia langsung menyerang secara frontal karena terlalu menyayangi temannya gaitu Sasha. Terlahir dari keluarga yang biasa saja dan masih satu daerah dengan Sasha. Walau tidak sekelas, Fita sangat dekat dengan Sasha bahkan satu kamar kos berbagi agar lebih ringan sewa tahunannya.
dr Alman Adreza
dr Alman adalah satu satunya sahabat yang paling memahami dr faishal, walau orangnya konnyol dan gokil serta sering membuat faishal geleng geleng kepala, namun ia sangat menyayangi faishal orang yang selalu ada saat dia sedih da terpuruk. Mereka berteman sejak kuliah dikampus kedokteran lalu melangkah bersama hingga sama sama praktek di bagian pediatri. Anaknya supel banget dan sangat akrab dengan keluarga faishal terutama sang adik (Aldo) karena satu frekiensi kegokilan, bahkan tak jarang Alman menginap di rumah faishal karena dia hanya hidup seorang diri setelah ayah ibunya bercerai.
Bastian Adiguna
Bastian adalah salah satu sohib dari Sasha, dia teman satu kelas dan satu organisasi. Bastian adalah anak yang gokil abis, sukanya berbicara tanpa disaring, sambil teriak teriak dan cuek abis. Walau terkesan kurang sopan namun anaknya sangat menjunjugg tinggi arti persahabatan, punya jiwa kepemimpinan yang bagus sehingga terpilih menjadi ketua Hima ( Himpunan Mahasiswa). Terlahir dari keluarga yang biasa saja namun tidak kekurangan. Jika sedang bersama sohibnya gokilnya mulai keluar, jika sedang mengurusi Hima, bijaksananya minta ampun kadang teman teman akrabnya sampai bingung melihat Bastian yang berbeda.
Aldo Widyatama (Adik dr faishal)
Aldo adalah adik satu satunya dr Faishal, berbeda 360° dr sang kakak, Aldo anak yang sangat aktiv, gokil, suka sekali menggoda bunda dan kakaknya. Sebenarnya anaknya sangat pintar seperti sang kakak namun ia tidak mau masuk kedokteran karena baginya bukan passionnya. Aldo juga termasuk salah satu sahabat Sasha yang satu kelas dan satu organisasu dengannya. Aldo sangat menjunjung tinggi persahabatan maka dari itulah Aldo suka sekali membantu Sasha tanpa kenal waktu hingga terkadang suka dimarahi oleh bundanya karena sering pergi tanpa pamit dan tidak pulang ke rumah hanya demi teman temannya.
Hafiz Maulana
Hafiz adalah salah satu sahabat Sasha satu kelas, anaknya cool, sifatny hampir sama dengan dr faishal, sulit diajak berteman, namun pertama kali bertemu Sasha dirinya langsung cocok dan nyaman dengan keceriaan Sasha dan mwmutuskan untuk menjadikan Sasha sohib kentalnya, penggemarnya banyak sekali, namun setiap kali ada yang mengungkapkan perasaannya Hafiz selalu mengabari Sasha agar membawanya pergi, sehingga dikampus banyak yag salah mengira bahwa Sasha dan Hafiz adalah pasangan kekasih.
Denis Danuarta
Denis teman akrab Sasha namun satu kelas dengan Fita, anaknya gokil abis dan jenius, agak melambai dan suka sekali menggoda oara cowok hanya untuk mengerjai mereka saja. Walau sifatnya seperti itu, Denis adalah anak yg baik, menjunjung tinggi persahabatan. Denis merasa senasib dengan Sasha karena sama sama mahasiswa yang harus prihatin daa tetao harus melanjutkan cita cita agar mendapatkan kehidupan yang lebih cerah.
Nah.... Sasha, Fita, Bastian, Aldo, Hafiz dan Denis adalah sohib kental dan mereka dipersatukan ketika sama sama menjadi anggota Hima.
Panjang yaaaah pengenalan tokohnya, semoga readers sudah bisa membaca sambil membayankan para tokoh hehhehe.
Simak yuk....... 💖
Pagi hari seperti biasanya suasana kos...
Tok...Tok...Tok..!!!!!
"Shaaaaa! cepetan! aku ga kuat nih! haduhhh...!!!!"
"Sabar ya Fit, lagi pakek baju!"
"nanti aku mbrojol disini tauk."
ceklek...pintu kamar mandipun terbuka.
"cepetan masuk! makanya dah tau tiap pagi mesti panggilan alam tapi ga mau buruan ke kamar mandi, ya aku duluan lah." ucap Sasha sambil mengeringkan rambutnya.
"bawel, sana jauh jauh ga bisa keluar nih kalo kamu omelin aja."ucap Fita yang sudah standby ditempat yang sangat ia inginkan saat ini.
Waktu pun menunjukkan pk.07.00 pagi, Fita dan Sasha sudah siap dengan setelan kemeja dan celana jinsnya untuk segera berangkat ke kampus. Sebelumnya mereka mampir ke warung nasi ramesan untuk sarapan dengan murah meriah.
"Makan apa makan sih Sha banyak banget." ucap Fita yang melihat Sasha makan dengan porsi besar.
" Sarapan tuh harus banyak soalnya makan siangnya aku rapel sekalian heheehe." ucap Sasha sambil mengunyah dengan lahapnya.
"kebiasaan ya kamu tuh kalo siang ga pernah makan, bilang dong ma kita kita, ga usah mikir gimana gimana pokoknya bareng bareng."
"ga ah, masa hampir tiap hari kalian beliin makan siang, kalian kan anak kos juga, pikirin tuh uang bulanan biar sampe akhir bulan."
"ck. Namanya hidup bareng bareng ya harus apa apa bareng tauk... pokoknya jam makan siang aku jemput dikelas nanti aku kabarin deh anak anak."
"ta..." ucap.sasha langsung dipotong oleh fita
"sssttt! ga boleh protes."
"ya ampun utang banyak nih ma kalian. makasih ya."
" dah gausah dipikirin, besok kl aku terlantar gantian ya kamu yang kasih makan hehhehe."
" ohhh jadi kamu nabung? dasar Fita! ga boleh doa yang jelek jelek."
"iya iya cantik.... udahan makannya bentar lg jam kedua nih."
Akhirnya setelah menyelesaikan sarapannya, mereka bergegas ke kampus dan bergegas ke kelas masing masing. Mereka berdua berada di Fakultas yang sama namun berbeda kelas. Walau berbeda kelas namun persahabatan mereka sudah lebih dari pada saudara, selalu saling berbagi saat suka maupun duka, jika satu orang ada yang kesusahan maka yang lainnya selalu ikut membantu.
Seperti pagi ini lagi lagi Sasha sarapan lebih banyak karena menurutnya lebih hemat beli makan pagi dengan ditambahi nasi saja sehingga siang harinya dia lebih berhemat untuk tidak makan dikantin kampus. Namun teman temannya sangat prihatin melihat sasha, takut jika sasha sakit. Akhirnya mereka tanpa persetujuan Sasha selalu membeli satu prosi lebih agar Sasha tetap bisa makan siang.
Hal itulah yang membuat Sasha tambah menyayangi sahabatnya, dia merasa tidak sendirian menjalani hari hari kuliahnya. Walau jauh dari orang tua dan sanak saudara, namun Sasha merasa memiliki saudara baru.
Jam ke dua berakhir, saatnya makan siang.
"yuk" ucap Hafiz yang tanpa basa basi langsung membawa tas Sasha dan melangkah keluar membuat Sasha harus berlari mengejarnya.
"Fiz tungguin ih! aku kan mau tanya anak anak kelas dulu soal tugas besok." Sambil bersungut2 mengejar para sabahatnya yang ternyata Aldo dan bastian sudah menunggu diluar. Maklum anak laki laki kalo sudah jam makan siang maunya segera antri dikantin.
"cepetan Sha, Aldo ma Bastian dah kelaperan."
"dah kalian aja deh, aku ga makan siang." ucap Sasha karena iya masih belum jelas dengan tugas esok hari dan ingin menanyakan teman temannya yang lain.
"Ayok gih, sumpah laper banget nih, aku ga sarapan tadi." ucap bastian yang sudah tidak sabar.
"tugas gimana? mesti kalian ga dengerin tadi kan?" ucap Sasha
"kamu lupa ada profesor disini." ucap Aldo membanggakan diri sambil menaik turunkan kerah bajunya, karena memang dia sudah mengerti akan tugas esok hari, maklum dia termask anak jenius walau tampangnya meragukan.
"beneran ya awas lho kalo salah tugas!" ancam Sasha
"ga percayaan amat, yuk! Fita ma Dennis dah dapet kursi katanya." ajak Aldo lalu mereka berempat menuju kantin kampus tempat biasa mereka nongkrong.
"heyyy sini!" Dennis melambaikan tangannya menandai tempat duduk para sohibnya.
" Dah lama nungguin Fit?" tanya Sasha yang langsung duduk disebelah Fita.
"lima belasan menit lah, tuh dah dipesenin maem." ucap Fita sambil menunjuk kearah piring yang sudah berisi nasi plus sayur dan lauk kesukaan Sasha.
"Ya ampun makash ya say." Sasha terharu dan langsung memeluk Fita.
"eeeee yang beliin gue, ngapain Fita yang dipeluk." ucap Aldo
"apa iya sih? kapan belinya?" tanya Sasha
"kan ini belum pada bayar Sha nungguin Aldo, bu kantin dah faham koq kalo Aldo mau traktiran." ucap dennis sambil cengar cengir.
"seneng banget ya kamu den dapet sedekah tiap hari." ucap Sasha meledek Dennis sambil tertawa kecil.
"e sha kita kan sama sama mahasiswa kere, ya haruse seneng donk dapet temen baik banget kayak abang profesor Aldo yang tajirnya ga ketulungan.. love you bang" ucap denis ke Aldo sambil menunjukkan simbol love ditangannya.
"ihhh alergi!" jawab aldo disertai gelak tawa yang lain lalu mereka bersantaibrua sambil makan siang karena sudab tidak ada jam kuliah lagi.
"eh jadi survey ga nanti malem?" Tanya bastian
"jadi donk acaranya kan seminggu lagi." Ucap Aldo, namun sohibnya yang lain merasa bingung apa yang mereka rencanakan.
"mau kemana?" tanya Sasha
"Survey lokasi lah, lupa mesti, kita kan mau training kepemimpinan sama MABA." ucap bastian selaku ketua Himpunan mahasiswa dan sohib lainnya sebagai pengurus.
"motoran? kalo ga aku ambil mobil dulu dirumah."
"kalo motoran Sasha bonceng aku yah." ucap hafiz yang sedari tadi diam namun jika masalah pergi pergi seperti ini dia adalah orang yang paling protektif terhadap Sasha.
"yahh aku kan pingin boncengan ma Bastian sekali kali gitu." ucap Sasha sambil berrsungut sungut membuat hafiz gemas dan menjitak keningnya menggunakan telunjuknya.
"tak!"...
" sakit fiz ih!"
"bukanya ga boleh, mereka tuh kalo bawa motor ugal ugalan tauk? aku ga ikhlas nanti kalo kamu kenapa kenapa." ucao hafiz fak mau disanggah
"haduh fiz mulaideh, dah deh jadian aja deh kalian, kayak cowok posesifin ceweknya aja." ucap Aldo.
"ihhh ga mau lah, kalo sampe aku jadian ma hafiz bisa diserbu netijen kampus akunya.. serem." ucap Sasha yang diikuti gelak tawa lainnya
Hal itu membuat Hafiz meremang hatinya, aslinya dia sudah menyukai Sasha sedari awal namun Hafiz ragu mengungkapkannya, ia takut jika Sasha menjauhinya. Sehingga dia nyaman jika hanya bisa berteman dengan sasha tanpa ada ikatan karena bisa terus berdekatan dengannya. Sedangkan teman temannya yang lain sudah sangat peka bahwa hafiz memendam rasa kepada sasha namun tidak mau ikut campur urusan hati agar persahabatan mereka tetap terjaga. Sashapun tidak peka jika hafiz menyukainya sehingga tetal nyaman nyaman saja.
Tibalah sore hari dimana mereka mulai berkumpul didepan sekretariat HIMA dan bersiap menuju lokasi survey. Aldo akhirnya membawa mobil agar lebih nyaman jika harus pulang malam hari.
"cuma kita berenam nih?" tanya Aldo yang baru saja datang.
"iya ga usah banyak deh, pusing gue, segera aja yuk nanti kemaleman" ucap bastian
Merekapun memasuki mobil Aldo, bastian menemani Aldo disebelah bangku kemudi agar bisa bergantian dengan Aldo menyetir, sedang Sasha duduk dibelakangnya bersama Fita, Dennis dan hafiz dikursi paling belakang.
"gapapa nih mobil lo dibawa ke kampung? nanti beret beret kita ga bs servisin lho mahal tauk." ucap bastian to the point .
"gampang lah kalo itu, bokap gue tajir."
" sombong banget lo bang." ucap bastian
"sultan sih ya, bebas aja" Sasha menimpali
"sultan dari hongkong kali hahahha." Fita geli jika Aldo disebut sultan.
"ehhh kalian ga boleh gitu, Aldo kan abang keren kesayangan aku." ucap denis membuat rekan lainnya terbahak bahak dan hanya hafiz yang hanya tesenyum pias.
"mules banget gue denger denis ngomong. Den! lo cari cewek aja Den gue ga doyan cowok palagi kayak elo terima ga hidup gue." ucap Aldo membuat yang lain tambah terpingkal pingkal.
"iya iya abangku, entar didesa mau survey perempuan cakep deh, awas ya pada ikutan." ucap dennis menimpali
"paling pada kabur den lo deketin, dikira makhluk apa gitu." ucap bastian yang ga kalah membuat satu mobil terbahak bahak.
Akhirnya mereka sampai diarea pedesaan yang sangat asri, yaitu daerah magelang setelah Ketep Pas. Merekapun menuju kerumah kepala desa dan mengutarakan maksud serta tujuan mereka kesana.
Kepala desa tersebut sangat ramah dan antusias dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh para mahasiswa. Karena selain acara inti training kepemimpinan mereka juga akan mengadakan baksos serta permainan bersama anak anak desa.
Akhirnya merekapun ditunjukkan lokasi yang sesuai dengan kriteria acara yang akan dilakukan, mereka bahagia sekali karena survey kali ini berjalan lancar.
"oiya Pak kades, kira kira apa kita boleh mengadakan outbond pak? agar mahasiswa bisa olah raga sekaligus menikmati udara segar disini."
"oh tentu boleh mas Bastian, mari saya tunjukkan lokasi yang pas buat outbond."
Merekapun ke area perkebunan warga disana tempat yang sangat asri jika pagi hari, sayangnya hari ini sudah malam tepatnya mereka kelokasi outbond setelah sholat magrib dikediaman pak Kades.
"aduh, ssh" keluh Sasha
"Sha kenapa?" ucap Fita yang langsung respon mendengar rintihan Sasha
"gapapa koq cuma keinjek sesuatu. tolong hidupin lampu HP donk." Fitapun menghidupkan lampu diHPnya dan menyinari telapak kaki Sasha.
"Duh sha paku!".
"Apa! berkarat ga?" tanya Sasha cemas
"iya kayaknya gimana nih. Al! aldo!"
" ey napa sik, kalian ngapain disana." seru Aldo kepada Fita dan Sasha yang posisinya jauh tertinggal dari mereka.
"Sasha ketusuk paku nih!"
"Apa!!!" ucap para cowok bersamaan lalu segera berlari kearah Fita dan Sasha.
"Beneran? buka sepatunya coba pakunya dah lepas belom?" Tanya hafiz sangat cemas.
"udah tadi aku reflek nih jd lsg aq copot ssh." ucap sasha sambil meringis
"udah udah tenang, gue telponin kakak gue dulu ya." ucap Aldo yg akan menelpon sang kakak yang merupakan dokter.
"ada apa ini mas mba? oalah mba Sasha tertusuk paku ya? waduh klinik disini jau, kalo malem sudah tidak ada nakesnya gimana ya?"
" tenang pak, rekan kami kakaknya dokter jadi bisa tanya beliau." Ucap bastian.
Tuuuuuut....tuuuuut...tuuuuut...
"ihhh kakak koq ga diangkat sih! coba telpon kak Alman aja deh!"
Tuuut....
"haloo...napa bro!"
"kak temen gue ketancepan paku karat nih kudu gimana dong, kita lagi didesa ga ada faskes nih."
"dibersihin aja kakinya di air mengalir sambil dikeluarin adarahnya trus dikeringin dikasih obat luka trus diperban yaa untuk sementara, emang lo dimana sih malem malem kelayapan?"
"lagi survey nih dimagelang kak"
"yaudah segera pulang aja trus bawa ke GMC deh, biar diobservasi, kayaknya faishal masih diklinik koq bawa aja kesana kan kalo malem dia jaga."
"hokkey makasih yak."
"yooi....".
akhirnya Sasha digendong secara paksa oleh hafiz dipunggungnya dan dibawa kekediaman pak kades untuk diberi perawatan luka, untungnya dalam mobil aldo selalu membawa perlengkapan P3K atas paksaan dari sang Kakak.
"kita pamit aja yah, soalnya Sasha harus dibawa keklinik nih biar diobservasi takut demam nanti." ucap Aldo
Akhirnya mereka berpamitan, dan langsung menuju ke GMC tempat sang kakak bertugas.
Selama diperjalanan Sasha merasa badannya seperti meriang, hawa nafasnya mulai panas, Fita yang sedari tadi menjaga Sasha menjadi sangat khawatir.
" Al, Sasha kayaknya demam deh, masih lama ga sih?"
"Bentar lagi sampe koq."
Mobilpun sampai didepan pintu UGD GMC, karena sudah jam 9 malam susana disana sudah sangat sepi, Sasha yang sudah demam pun akhirnya pasrah dibopong oleh hafiz.
"langsung ke ruangan Kakak gue aja Fiz, ikut gue." Aldopun memimpin langkah menuju ruang praktek sang kakak yang sebenarnya adalah poliklinik khusus anak, karena sudah larut dan Sasha harus segera ditolong akhirnya mereka membawa Sasha keklinik Dokter Faishal agar langsung bisa ditangani. Sang Kakak kebetulan sedang mendapat giliran jaga shif malam sebagai dokter muda. Sebenarnya harusnya Sasha dilayani di UGD tetapi Aldo ingin kakaknya lah yang langsung menangani agar segera dapat pertolongan.
kriieeeettt.....!
Tanpa mengetuk Aldo langsung membuka pintu ruangan sang kakak.
"Aldo! kanget tau...lho kenapa?"
" kak tolongin temen Aldo nih kena paku."
"yaudah yaudah lansung dibawa kesana aja." faishal menunjuk sebuah bilik pemeriksaan lalu Sasha ditidurkan dikasur pasien.
Dokter faishal pun dengan sigap langsung memberi tindakan karena Sasha mulai mengigil. Sedang yang lain mengerumuni Sasha dan dokter Faishal membuat sang dokter merasa risih.
"yang lain keluar dulu yah saya ga konsen meriksa."
" tapi...!" sanggah Faishal tak terima ia ingin selalu berada disamping Sasha.
"saya ga bakal ngapa ngapain pacar kamu saya tahu batasan." ucap faishal ketus sambil menatap tajam kepada Hafiz karena hafiz tidak mau keluar ruangan.
"oh iya yang perempuan aja yang tinggal" lanjut Faishal
"yuk yuk kita tungggu diluar aja." ajak Aldo kepada ketiga rekannya.
Hafiz pun mondar mandir menunggu kabar dari bilik periksa, sedang yang lain terlihat lesu.
Faishal mulai fokus memeriksa Sasha yang mulai tidak sadar karena panas tinggi, sambil menanyakan beberapa kronologi kejadiannya kepada Fita. Saat telapak tangan Faishal memeriksa panas tubuh Sasha dikeningnya, Sasha merasakan sebuah kenyamanan, tangan yang begitu hangat, samar samar iya melihat siapakah gerangan yang memberikan dirinya kenyamanan lalu tanpa sadar dia tersenyum dan mengatakan terimakasih dengan lirih. Hal itu membuat dokter Faishal terkesiap mendapatkan ucapan dari Sasha yang terlihat sangat pucat namun wajahnya terkesan sangat indah.
Entah apa yang ada dipikiran Faishal sehingga membuat jantungnya berdebar, namun cepat cepat ia memalingkan wajahnya dan mengkondisikan dirinya kembali serta menumbuhkan difikirannya bahwa orang yang sedang dia hadapi adalah seorang pasien dan mungkin sudah ada yang memiliki serta dia harus profesional.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!